Anda di halaman 1dari 9

“Building is in itself a sacred act, it is an action that transforms a condition of

nature into a condition of culture; the history of architecture is the story of these
transformations. The need that pushes man to confront the dimension of the
infinite is a primordial necessity in the search for the beauty that has always
accompanied man in the construction of his own space of life.” (Mario Botta)

Sebuah karya arsitektur tentunya tidak terlepas dari pemikiran dan pandangan
arsiteknya. Dalam mendesain, Mario Botta memegang delapan filosofi atau metoda yang
hadir di setiap karyanya yaitu : importance of the site-the city- and the historical
stratification, light, gravity, geometry-symmetry-order, natural material, the territory
of memory, respect of the great past, dan ethical meaning of architecture.
Mario Botta adalah seorang arsitek berkebangsaan Swiss yang lahir
di Mendrisio, Ticino, pada tahun 1943. Beliau mengawali
Evry Cathedral, Perancis
perjalanan akademiknya di Sekolah Tinggi Seni Milan dan kemudian
belajar di IUAV, Venice hingga menerima gelar profesionalnya pada
tahun 1969. Selama tinggal di Venesia, ia berkesempatan bekerja
San Fransisco Museum
untuk Le Corbusier dan Louis Kahn yang menjadi sumber of Modern Art

inspirasinya. Desain bangunan Mario Botta dikenal akan gubahan


variasi volume dan struktur geometrisnya yang menawan dengan
ekspresi garis-garis horizontal yang mengkombinasikan warna
hitam-putih atau merah-putih seperti zebra.

Gambar di samping adalah beberapa arsitektur karya Mario Botta :

Museum of Modern and Contemporary


Art of Trento and Rovereto
Data Bangunan
Arsitek Mario Botta
Lokasi Stabio,Ticino, Switzerland
Tahun Perancangan 1980
Pembangunan 1981-1982
Luas Tapak 750 M²
Volume Bangunan 1400 M³
Jumlah Lantai 3
Fungsi Bangunan Rumah Tinggal

Casa Rotonda merupakan salah satu karya Mario Botta yang terkenal, dan dipilih
karena keingintahuan dalam menganalisis metoda perancangan yang digunakan sang
arsitek dalam menerapkan filosofinya saat mendesain karya tersebut. Dalam proses
merancang, umumnya arsitek memulai dengan studi tapak lingkungan dengan
menganalisis dan mencoba memenuhi kebutuhan dari kliennya. Mario Botta
menggunakan metode yang berbeda. Pertama, ia memulai dengan penegasan bentuk
geometris yang sederhana yakni lingkaran. Hal ini terlihat dari denahnya yang
berbentuk lingkaran dan tampak dengan volume tabung silinder. Langkah awalnya
dengan membentuk ruang geometrik (batasan ruang oleh elemen - elemen
arsitektural) pada bangunan yang berfungsi sebagai rumah tersebut.
1. Importance of the site, city, and historical stratification
“Transforms a Condition of Nature into a Condition of Culture”
Menurut Botta, arsitektur bukanlah ‘membangun di sebuah tempat, melainkan membangun
tempat tersebut’.
▪ Berdasarkan konteks tapak dan kota lingkungannya

Casa Rotonda terletak di tepi utara lingkungan perumahan di pinggiran kota Stabio, di mana
terdapat bukit dengan kumpulan rumah di bagian belakang belakangnya. Melalui konteks
ini, Mario Botta memiliki Nature’s goal , yaitu menghubungkan bangunan dengan alam
dengan struktur yang berakar pada tanah, tetapi kontras dengan alam itu sendiri. Botta
memenuhi tujuan tersebut dengan menyediakan sarana agar cahaya dan lanskap dapat
memasuki ruangan. Sarana tersebut berupa bidang kaca dan skylight dengan poros utara-
selatan yang memotong volume ruang sehingga memungkinkan alam untuk berinteraksi
dengan rumah di setiap tingkatan

▪ Dari filosofi the city and the historical stratification dan respect of the
great past
Kota Eropa merupakan salah satu kota dengan model agregasi yang kental lewat dari
kehidupan sosialnya. Melalui Casa Rotonda, Mario Botta secara implisit mengkritik
arsitektur kapitalisme karena dianggap sebagai produk kreatif yang tidak bermoral dan
tidak disiplin. Ia mengusulkan kembali rancangan yang ‘sopan dan santun’ dan menampilkan
martabat dari sisi tradisional kota – kota di Eropa lewat Casa Rotonda. Hal ini digambarkan
dengan konstruksi yang kokoh dan agung tapi tidak menggunakan elemen kolom, kepala
kolom dan entablature.
2. Light
Cahaya yang ada dalam perancangan menurut salah satu filosofinya dapat
menghasilkan suatu ruang dan memberi penekanan serta ritme. Casa Rotonda
dirancang dengan skylight pada atapnya yang memakan ¾ dari panjang sumbu
utara-selatan. Rancangan ini memberikan aliran cahaya alami yang konstan
mengikuti pergerakan matahari. Terdapat pula barisan jendela dari lantai ke
langit – langit yang terletak di sepanjang fasad utara dan selatan untuk
memaksimalkan cahaya yang masuk dan membiarkan lanskap dari luar masuk
ke dalam ruang. Keadaan ini seakan mengkoneksikan antara ruang luar dan
ruang dalam. Pada malam hari, cahaya buatan berupa lilin yang tempatnya
diletakan secara strategis pada dinding dan lampu gantung menerangi bagian
dalam rumah.

Ritme yang diberikan dari perancangan ini adalah pencahayaan yang terus –
menerus ke dalam bangunan baik oleh pencahayaan alami maupun
pencahayaan buatan. Botta mencoba memasukan apa yang ada di luar ke
dalam bangunan dan mengaburkan batasan antara eksterior dan interior

3. Gravity
Volume bangunan yang masif dan simetri pada bangunan menunjukkan
stabilitas struktur, dengan distribusi berat yang seimbang. Penyaluran beban
dari atas dibagi ke sisi – sisi dari bukaan di pusat bangunan yang berupa skylight
ke tanah sehingga bangunan Casa Rotonda mencapai kondisi statis.
4. Geometry, Symmetry, and Order
Botta terkenal dengan karyanya yang sangat geometris, simetris, dan memiliki order. Casa Rotonda dengan bentuk silinder dan pembagian
sama sisi dari fasad dan denah dapat langsung ditangkap secara langsung oleh indera bahwa bangunan ini memiliki suatu keseimbangan dari
tatanannya. Denah mengambil bentuk dasar lingkaran dan ruang di dalamnya dapat dibagi secara simetri melalui garis sumbu yang tertera
pada gambar.
Desain rancangan baik dari segi denah, potongan,
maupun tampak memenuhi filosofi geometry,
symmetry, order. Bentukan yang dapat terlihat
adalah bentukan – bentukan dasar geometri yakni
segi empat, lingkaran dan segitiga

Tampak Casa Rotonda


Denah Casa Rotonda
Volume Silinder Tampak Segi Empat
5. Material
Struktur yang dipakai adalah bearing wall yang terbuat
dari bata, dengan sambungan dan siku logam yang
tersembunyi dalam menjaga keseimbangan beton untuk
mencapai ketegangan pada dinding untuk menutupnya.
Material pelingkup eksterior rumah bangunan
menggunakan bahan beton, besi, dan kaca. Bahan-bahan
tersebut meningkatkan kekontrasan bangunan yang
berbentuk seperti menara ini terhadap lanskap,
sementara itu juga memungkinkan alam dan cahaya untuk
masuk. Lantai kayu di bagian dalam bangunan
menambahkan sentuhan yang lebih lembut.

6. Respect of The Great Past


Meskipun tanpa elemen kolom, kepala kolom dan
entablature untuk menampilkan sisi tradisional Eropa,
Mario Bottta membuat apse dari tangga yang berdiri dan
memberi abstraksi layaknya kolom dari lantai dasar
hingga atap dengan jendela yang berada di kedua sisinya.
Pada atasnya apse, terbentuk suatu spiral yang seakan
menjadi kepala kolom. Jenis kolom ini adalah sentuhan
klasik dari desain konstruksi bangunan di kota - kota
Eropa.
7. Ethnical Meaning of Architecture
Tangga yang berada di tengah simetri bangunan memberikan makna sebagai Lantai kedua merupakan area dengan sifat paling privat di Casa Rotonda.
gerakan desain yang konsisten dengan memotong lantai mulai dari ruang Aktivitas di dalamnya berhubungan dengan tempat beristirahat. Terdapat
bawah tanah hingga lantai ketiga dan berakhir pada rupa bentukan kepada tiga kamar tidur yang digunakan oleh klien. Area yang lebih privat
kolom di atasnya. Lantai dasar dirancang sebagai filter antara ruang interior memberikan rasa nyaman dan aman bagi penghuni untuk beristirahat dengan
dengan ruang eksterior. Terdapat suatu beranda besar dan garasi yang tenang, tanpa merasa terganggu.5 Dari pembagian sifat ruang ini, area lantai
mengapit entrance hall dan tangga. Terdapat pula toilet kecil. bawah hingga lantai atas bersifat mulai dari publik, semi privat, dan privat.
Mario Botta merancang ruang – ruang dalamnya dengan memperhatikan
kebutuhan dari kliennya. Permainan cahaya yang dimasukan ke dalam ruang
dan pengaturan dinding – dinding di dalamnya memberikan rasa nyaman,
sehingga kualitas ruang yang terbentuk di dalamnya dapat meningkatkan
kualitas hidup penggunanya. Jadi kedelapan filosofi dari Mario Botta sendiri
tercermin pada Casa Rotonda dan penerapannya berhasil tersampaikan lewat
gubahan massa dan rancangan desain luar maupun dalamnya yang bersifat
geometrik.

Lantai satu dirancang dengan mayoritas aktivitas yang berlangsung pada siang
hari. Meskipun, terdapat open plan, ruang yang difungsikan terdefinisi dengan
baik oleh cahaya dan partisi, sehingga pengguna dapat merasakan batasan -
batasan ruang secara geometrik yang ada didalamnya dengan baik. Ruang
tamu dan ruang belajar berada pada salah satu sisi bukaan dan ruang makan
serta dapur di sisi lainnya. Ruang makan dan ruang tamu memiliki akses yang
sama ke balkon yang berlanjut membentuk silinder dari bangunan.

Anda mungkin juga menyukai