nature into a condition of culture; the history of architecture is the story of these
transformations. The need that pushes man to confront the dimension of the
infinite is a primordial necessity in the search for the beauty that has always
accompanied man in the construction of his own space of life.” (Mario Botta)
Sebuah karya arsitektur tentunya tidak terlepas dari pemikiran dan pandangan
arsiteknya. Dalam mendesain, Mario Botta memegang delapan filosofi atau metoda yang
hadir di setiap karyanya yaitu : importance of the site-the city- and the historical
stratification, light, gravity, geometry-symmetry-order, natural material, the territory
of memory, respect of the great past, dan ethical meaning of architecture.
Mario Botta adalah seorang arsitek berkebangsaan Swiss yang lahir
di Mendrisio, Ticino, pada tahun 1943. Beliau mengawali
Evry Cathedral, Perancis
perjalanan akademiknya di Sekolah Tinggi Seni Milan dan kemudian
belajar di IUAV, Venice hingga menerima gelar profesionalnya pada
tahun 1969. Selama tinggal di Venesia, ia berkesempatan bekerja
San Fransisco Museum
untuk Le Corbusier dan Louis Kahn yang menjadi sumber of Modern Art
Casa Rotonda merupakan salah satu karya Mario Botta yang terkenal, dan dipilih
karena keingintahuan dalam menganalisis metoda perancangan yang digunakan sang
arsitek dalam menerapkan filosofinya saat mendesain karya tersebut. Dalam proses
merancang, umumnya arsitek memulai dengan studi tapak lingkungan dengan
menganalisis dan mencoba memenuhi kebutuhan dari kliennya. Mario Botta
menggunakan metode yang berbeda. Pertama, ia memulai dengan penegasan bentuk
geometris yang sederhana yakni lingkaran. Hal ini terlihat dari denahnya yang
berbentuk lingkaran dan tampak dengan volume tabung silinder. Langkah awalnya
dengan membentuk ruang geometrik (batasan ruang oleh elemen - elemen
arsitektural) pada bangunan yang berfungsi sebagai rumah tersebut.
1. Importance of the site, city, and historical stratification
“Transforms a Condition of Nature into a Condition of Culture”
Menurut Botta, arsitektur bukanlah ‘membangun di sebuah tempat, melainkan membangun
tempat tersebut’.
▪ Berdasarkan konteks tapak dan kota lingkungannya
Casa Rotonda terletak di tepi utara lingkungan perumahan di pinggiran kota Stabio, di mana
terdapat bukit dengan kumpulan rumah di bagian belakang belakangnya. Melalui konteks
ini, Mario Botta memiliki Nature’s goal , yaitu menghubungkan bangunan dengan alam
dengan struktur yang berakar pada tanah, tetapi kontras dengan alam itu sendiri. Botta
memenuhi tujuan tersebut dengan menyediakan sarana agar cahaya dan lanskap dapat
memasuki ruangan. Sarana tersebut berupa bidang kaca dan skylight dengan poros utara-
selatan yang memotong volume ruang sehingga memungkinkan alam untuk berinteraksi
dengan rumah di setiap tingkatan
▪ Dari filosofi the city and the historical stratification dan respect of the
great past
Kota Eropa merupakan salah satu kota dengan model agregasi yang kental lewat dari
kehidupan sosialnya. Melalui Casa Rotonda, Mario Botta secara implisit mengkritik
arsitektur kapitalisme karena dianggap sebagai produk kreatif yang tidak bermoral dan
tidak disiplin. Ia mengusulkan kembali rancangan yang ‘sopan dan santun’ dan menampilkan
martabat dari sisi tradisional kota – kota di Eropa lewat Casa Rotonda. Hal ini digambarkan
dengan konstruksi yang kokoh dan agung tapi tidak menggunakan elemen kolom, kepala
kolom dan entablature.
2. Light
Cahaya yang ada dalam perancangan menurut salah satu filosofinya dapat
menghasilkan suatu ruang dan memberi penekanan serta ritme. Casa Rotonda
dirancang dengan skylight pada atapnya yang memakan ¾ dari panjang sumbu
utara-selatan. Rancangan ini memberikan aliran cahaya alami yang konstan
mengikuti pergerakan matahari. Terdapat pula barisan jendela dari lantai ke
langit – langit yang terletak di sepanjang fasad utara dan selatan untuk
memaksimalkan cahaya yang masuk dan membiarkan lanskap dari luar masuk
ke dalam ruang. Keadaan ini seakan mengkoneksikan antara ruang luar dan
ruang dalam. Pada malam hari, cahaya buatan berupa lilin yang tempatnya
diletakan secara strategis pada dinding dan lampu gantung menerangi bagian
dalam rumah.
Ritme yang diberikan dari perancangan ini adalah pencahayaan yang terus –
menerus ke dalam bangunan baik oleh pencahayaan alami maupun
pencahayaan buatan. Botta mencoba memasukan apa yang ada di luar ke
dalam bangunan dan mengaburkan batasan antara eksterior dan interior
3. Gravity
Volume bangunan yang masif dan simetri pada bangunan menunjukkan
stabilitas struktur, dengan distribusi berat yang seimbang. Penyaluran beban
dari atas dibagi ke sisi – sisi dari bukaan di pusat bangunan yang berupa skylight
ke tanah sehingga bangunan Casa Rotonda mencapai kondisi statis.
4. Geometry, Symmetry, and Order
Botta terkenal dengan karyanya yang sangat geometris, simetris, dan memiliki order. Casa Rotonda dengan bentuk silinder dan pembagian
sama sisi dari fasad dan denah dapat langsung ditangkap secara langsung oleh indera bahwa bangunan ini memiliki suatu keseimbangan dari
tatanannya. Denah mengambil bentuk dasar lingkaran dan ruang di dalamnya dapat dibagi secara simetri melalui garis sumbu yang tertera
pada gambar.
Desain rancangan baik dari segi denah, potongan,
maupun tampak memenuhi filosofi geometry,
symmetry, order. Bentukan yang dapat terlihat
adalah bentukan – bentukan dasar geometri yakni
segi empat, lingkaran dan segitiga
Lantai satu dirancang dengan mayoritas aktivitas yang berlangsung pada siang
hari. Meskipun, terdapat open plan, ruang yang difungsikan terdefinisi dengan
baik oleh cahaya dan partisi, sehingga pengguna dapat merasakan batasan -
batasan ruang secara geometrik yang ada didalamnya dengan baik. Ruang
tamu dan ruang belajar berada pada salah satu sisi bukaan dan ruang makan
serta dapur di sisi lainnya. Ruang makan dan ruang tamu memiliki akses yang
sama ke balkon yang berlanjut membentuk silinder dari bangunan.