BimaMahendra (6C 117)
BimaMahendra (6C 117)
NIM : 201710070311117
Kelas : Biologi 6 C
1. METODE PRAKTIKUM
Pada video tersebut terdapat dua metode yang digunakan untuk mengetahui
Bioindikator kulaitas perairan dan perubahan lingkungan, pada video pertama
menggunakan sampling plankton dengan metode timba. Langkah pertama dengan
mengambil air sebanyak 100 liter dengan menggunakan ember 10 liter sebanyak 10 kali
pengulangan. Kemudian menuangkan air yang telah di ambil ke dalam plankton net
secara perlahan, tunggu hingga air masuk kedalam botol penyimpanan pada net.
Selanjutnya setelah semua air telah masuk kebagian botol semprot menggunakan sprayer
bagian net dan semprot bagian penyaringan di atas botol, jika ingin mengawetkan
plankton tinggal menambahkan formalin. Kemudian sample diamati menggunakan
mikroskop.
Pada video kedua mengetahui bioindikator menggunakan makroinvertebrata
menggunakan kit bioindikator bergambar, metodenya dengan mencocokan biota yang
ditemukan pada kit bioindikator bergambar, terdapat warna warna yang menunjukkan
kondisi kriteria sungai dengan menyesuaikan biota yang ditemukan. Langkah pertama
memulai dengan kualitas perairan dengan kondisi paling baik pada kit bioindikator
bertanda biru, jika ditemukan nimfa ulat, nimfa lalat, nimfa capung jarum dan siput
berpintu maka kondisi perairan ini adalah kondisi perairan paling baik. Jika tidak
ditemukan biota pada kit bioindikator bergambar berwarna biru bergeser ke kit
bioindikator bertanda hijau kondisi ini perairan yang sedang, biota yang ditemukan
Anggang-anggang, larva kumbang dan Nimfa lalat, Apabila tidak ditemukannya biota
maka bergeser lagi ke tanda berwarna kuning semakin bergeser kondisinya tidak terlalu
baik dimana biota yang ditemukan hanyalah cacing dan lintah mengkondisikan ligkungan
perairan yang buruk (Krisanti, 2007).
Menurut (Ulfah & Zainuri, 2012) jenis Makrozobentos yang dapat ditemukan
pada perairan terdiri dari Polychaeta, Bivalve, Gastropoda, dan Crustacea. Komposisi
makrozoobenthos pada daerah tersebut merupakan daerah area pertambakan, serta tempat
percampuran massa air tawar dan air laut. Jenis Polychaeta seperti Notomastus sp. Dan
Mediomastus sp. Sedangkan pada tempat perairan yang berlumpur terdapat Nereis Sp.
4. PEMANFAATAN Bioindikator
Penggunaan makrozoobentos sebagai bioindikator ini memiliki beberapa
keuntungan yaitu mampu merefleksikan kondisi lokal suatu ekosistem sungai, di katakan
tercemar apabila tidak ditemukannya biota makrozobento, kondisi sedang ditemukannya
Anggang-anggang, larva kumbang dan Nimfa lalat, dikatakan kondisi tidak tercemar
apabila ditemukannya Planaria, nimfa ulat, nimfa lalat, nimfa capung jarum dan siput
berpintu (Krisanti, 2007).
Ulfah, Y., & Zainuri, M. (2012). Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Wilayah
Morosari Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak. Journal Of Marine Research, 1, 188–
196.
Wahyuni, Sukiya dan Suhandoyo. 2013. Perkembangan Ikan Nila. Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.