Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Penajam Paser Utara


Mata Pelajaran : Ekonomi Bisnis
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Kelas / Semester : X/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 6 JP ( 3 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan
Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.

KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,informasi, dan


prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang
Bisnis dan Manajemen.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif,kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi Pokok


Kompetensi
3.2 Menganalisis 3.2.1 Menjelaskan Kelangkaan (hubungan
kelangkaan pengertian antara sumber daya
(hubungan antara kelangkaan (hubungan dengan kebutuhan
sumber daya dengan antara sumber daya manusia)
kebutuhan manusia) dengan kebutuhan
manusia)
3.2.2 Menentukan
kelangkaan (hubungan
antara sumber daya
dengan kebutuhan
manusia)
3.2.3 Menganalisis
kelangkaan (hubungan
antara sumber daya
dengan kebutuhan
manusia)
4.1 Merumuskan 4.3.1 Melakukan
masalah kelangkaan identifikasi tentang
sumber daya dan kelangkaan (hubungan
kebutuhan manusia antara sumber daya
dilingkungannya dengan kebutuhan
manusia) di
lingkungannya
4.3.2 Memberikan solusi
masalah kelangkaan
sumberdaya

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi dan presentasi peserta
didik diharapkan menjelaskan pengertian kelangkaan, Mengklasifikasi
macam-macam kebutuhan manusia, mengklasifikasi jenis alat kebutuhan,
Menentukan pilihan /skala prioritas, Membuat berbagai contoh kelangkaan
dan menganalisis faktor-faktor penyebab kelangkaan dalam kehidupan
sehari-hari.
D. Materi Ajar
 Kelangkaan
Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber
daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata
kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah
barang dan jasa yang tersedia.. Kelangkaan mengandung dua pengertian:
1. Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
2. Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan
yang lain.
Faktor Penyebab Kelangkaan :
1. Keterbatasan sumber daya
2. Perbedaan letak geografis
3. Pertambahan jumlah penduduk
4. Keterbatasan kemampuan produksi
5. Bencana alam
 Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia dapat dilihat berdasarkan :
1. Intensitasnya (tingkat kepentingannya )
2. Waktunya
3. Sifatnya :
4. Subyeknya :
 Skala Prioritas
Skala prioritas adalah ukuran kebutuhan yang tersusun dalam daftar
berdasarkan tingkat kebutuhan seseorang, dimulai dari kebutuhan yang
paling penting sampai kebutuhan yang bersifat bisa ditunda
pemenuhannya.
 Biaya Peluang

Pengertian biaya peluang memiliki istilah lain yaitu opportunity cost atau


biaya kesempatan. Pengertian biaya peluang merupakan biaya yang
muncul paa saat akan memilih suatu kondisi. Biaya Peluang timbul dari
kondisi dimana kita harus memilih dan mengabaikan salah satu
kegiatan/pekerjaan/pilihan.
Contoh Biaya Peluang
Seseorang memiliki uang Rp 10.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia
memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV.
Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk
menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih
untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton
TV. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya Peluang.

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Strategi : Cooperatif Learning
3. Model : Saintifik dan Discovery Learning
4. Metode : diskusi kelompok, ceramah bervariasi, penugasan
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Diskripsi Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses 10
n belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang menit
kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan).
2. Peserta didik ditunjukkan media video yang
berkaitan dengan kelangkaan BBM
3. Guru menyampaikan topik tentang “kelangkaan” dan
kebutuhan manusia
4. Peserta didik diberikan motivasi tentang pentingnya
topik pembelajaran ini.
5. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dikuasai para peserta didik. Guru
memperingatkan kepada peserta didik bahwa
pembelajaran ini lebih ditekankan pemaknaan dan
pencapaian kompetensi.
6. Peserta didik dibagi menjadi delapan kelompok
(kelompok I, II, III, IV, ) dengan masing-masing
kelompok anggotanya 4 anak
Inti Mengamati: 60
 Mengamati video kelangkaan BBM atau gambar menit
kelangkaan air bersih
 Peserta didik membaca buku teks tentang ruang
kelangkaan dan factor-faktor penyebabnya
Menanya:
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan inti
masalah kelangkaan dan kebutuhan manusia
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data/informasi tentang inti masalah
kelangkaan sumber daya dan kebutuhan manusia.
Mengasosiasi :
Menganalisis informasi dan data-data yang diperoleh
dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait dan
menentukan hubungan antara inti masalah kelangkaan
sumber daya dan kebutuhan manusia.
Mengokomunikasikan :
hasil analisis dan simpulan tentang kelangkaan sumber
daya dan kebutuhan manusia.
Penutup  Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang 20
kegiatan pembelajaran dan hasil belanjarnya mana menit
yang sudah baik dan mana yang masih harus
ditingkatkan.
 Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah
memahami materi tersebut
 Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik
untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran yang
baru saja berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah
mempelajari kelangkaan dan factor penyebabnya
 Peserta didik menjawab pertanyaan (acak) secara
lisan untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang baru saja dilakukan
 Memberikan tugas yang harus dikumpulkan pada
pertemuan minggu depan.
 Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan yang akan datang
 Menutup dengan salam

Pertemuan II
Kegiatan Diskripsi Alokasi
Waktu
Pendahulua kelompok anggotanya 4 anak 10
n menit
Inti Mengamati: 60
 Mengamati tabel skala prioritas kebutuhan manusia menit
 Mengamati video atau gambar cara menghitung
biaya peluang
Menanya:
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan skala
prioritas dan biaya peluang
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data/informasi tentang skala prioritas
dan biaya peluang
Mengasosiasi :
Menganalisis informasi dan data-data yang diperoleh
dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait cara
menentukan skala prioritas dan menghitung biaya
peluang
Mengokomunikasikan :
hasil analisis dan simpulan tentang skala prioritas
kebutuhan manusia dan biaya peluang
Penutup  Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang 20
kegiatan pembelajaran dan hasil belanjarnya mana menit
yang sudah baik dan mana yang masih harus
ditingkatkan.
 Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah
memahami materi tersebut
 Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik
untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran yang
baru saja berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh dalam
menentukan skala prioritas kebutuhan
 Peserta didik menjawab pertanyaan (acak) secara
lisan untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang baru saja dilakukan
 Memberikan tugas yang harus dikumpulkan pada
pertemuan minggu depan.
 Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan yang akan datang
 Menutup dengan salam

Pertemuan III
Kegiatan Diskripsi Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses 10
n belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang menit
kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan).
2. Peserta didik ditunjukkan media gambar atau video
yang berkaitan dengan skala prioritas dan biaya
peluang
3. Guru menyampaikan topik tentang “skala prioritas
dan biaya peluang
4. Peserta didik diberikan motivasi tentang pentingnya
topik pembelajaran ini.
5. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dikuasai para peserta didik. Guru
memperingatkan kepada peserta didik bahwa
pembelajaran ini lebih ditekankan pemaknaan dan
pencapaian kompetensi.
6. Peserta didik dibagi menjadi delapan kelompok
(kelompok I, II, III, IV, V, ) dengan masing-masing
kelompok anggotanya 4 anak
Inti Mengamati: 60
 Mengamati tabel skala prioritas kebutuhan manusia menit
 Mengamati video atau gambar cara menghitung
biaya peluang
Menanya:
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan skala
prioritas dan biaya peluang
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data/informasi tentang skala prioritas
dan biaya peluang
Mengasosiasi :
Menganalisis informasi dan data-data yang diperoleh
dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait cara
menentukan skala prioritas dan menghitung biaya
peluang
Mengokomunikasikan :
hasil analisis dan simpulan tentang skala prioritas
kebutuhan manusia dan biaya peluang
Penutup  Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang 20
kegiatan pembelajaran dan hasil belanjarnya mana menit
yang sudah baik dan mana yang masih harus
ditingkatkan.
 Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah
memahami materi tersebut
 Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik
untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran yang
baru saja berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh dalam
menentukan skala prioritas kebutuhan
 Peserta didik menjawab pertanyaan (acak) secara
lisan untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang baru saja dilakukan
 Memberikan tugas yang harus dikumpulkan pada
pertemuan minggu depan.
 Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan yang akan datang
 Menutup dengan salam

G. Penilaian Pembelajaran
1. Jenis Penilaian : a. Non Tes ( Tugas
kelompok / Individu )
b. Presentasi Kelompok

2. Analisis Hasil Penilaian


a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi.
Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta
didik pada saat pembelajaran berlangsung, pada pertemuan pertama,
kedua, ketiga

b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan mengumpulkan hasil kerja
kelompok sebagaimana tersebut dalam kegiatan pembelajaran dan tugas
mandiri dari meresume dan untuk portofolio masing-masing siswa.

c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta
didik dalam mengkomunikasikan hasil kerja baik secara individual
maupun kelompok yang dibuat baik secara lisan (1 s.d 2 orang yang
merupakan perwakilan kelompok) maupun secara tertulis (selain peserta
didik yang mengkomunikasikan).

3. Teknik penilaian
1. Teknik : Tes dan Non-Tes
2. Bentuk : Uraian dan Tugas

Aspek Yang Teknik


Waktu Penilaian
dinilai Penilaian
Pengetahuan Non Tes Selama Pembelajaran
Presentasi

Instrumen Penilaian Non Tes


Teknik
Aspek yang dinilai Ket.
Penilaian

2. Tugas mandiri : Meresum materi Non tes Tugas


kelangkaan, dan kubutuha manusia, Individual

3. Hasil kerja kelompok berupa Laporan Non Tes Tugas


baik tertulis maupun powerpoint Kelompok
Mengetahui Sepaku , Juli 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Satoni Solle, SS, MM Siti Nurhamidah, S.Pd


NIP :197205162005021005 NIP : 198403042010012006

Lampiran 1 : LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


A. LKPD KD 3.2 Menganalisis kelangkaan (hubungan antara sumber
daya dengan kebutuhan manusia)
1. Pertemuan I (Alokasi 2@ 45 menit)

1. a. Bacalah uraian materi diatas dengan teliti dan cermat


b. Buatlah resume, dan tulis dibuku catatan masing-masing siswa.
Topik berkaitan : Kelangkaan, dan kebutuhan manusia

2. Pertemuan II (Alokasi 2@ 45 menit)


a. Buatlah presentasi sesuai materi yang telah dibagikan per-kelompok
- Kelompok 1- Mengklasifikasikan jenis alat kebutuhan
- Kelompok 2- Membuat skala prioritas
- Kelompok 3- Menghitung biaya peluang
- Kelompok 4- Mencari strategi untuk mengatasi kelangkaan sumber
daya
b. Presentasi dan Diskusi Kelompok
c. Presentasikan hasil laporan beserta contoh desain yang telah
ditentukan

Lampiran 2 : Penilaian Sikap


LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 PPU
Kelas : X/ Semester Ganjil
Mata Pelajaran : Ekonomi Bisnis
KD : 3.2 Menganalisis kelangkaan (hubungan antara sumber
daya dengan kebutuhan manusia)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
SKO
ASPEK YANG di NILAI
N R
NAMA SISWA
O SPIRITUA JUJU DISIPLI RESPONSI SANTU
L R N F N

1              

2              

3              

4              

5              

Nilai= (Skor yang diperoleh /Skor Maksimal ) x 100

KETERANGAN :
4 = Selalu melakukan
3 = Sering melakukan, kadang-kadang tidak melakukan
2 = Kadang-kadang melakukan
1 = Tidak melakukan

Indikator Penilaian Sikap :


No PERNYATAAN
A. SIKAF SPIRITUAL
1 Selalu berdo’a sebelum dan sesudah belajar
2 Selalu memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat / presentasi
3 Selalu menghormati dan mematuhi guru
A. SIKAF JUJUR
1 Tidak menyontek pada saat mengerjakan tugas
2 Menyalin karya orang lain dengan menyebutkan sumbernya pada
saat mengerjakan tugas
3 Berani mengakui kesalahan yang dilakukan
4 Mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman yang lain
C. SIKAF DISIPLIN
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
4 Mengerjakan tugas yang diberikan

5 Tertib dalam mengikuti Pembelajaran

D. RESPONSIF
1 Mengajukan pertanyaan pada saat kegiatan diskusi
2 Menjawab pertanyaan dengan serius pada saat kegiatan diskusi
3 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan benar
4 Cekatan dalam mengerjakan tugas yang diberikan dari guru
5 Membantu teman yang kesulitan dalam menerima pelajaran
A. SANTUN
1 Berkomunikasi secara santun dengan guru
2 Berkomunikasi secara santun dengan teman

Lampiran 3: Penilaian Pengetahuan

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


(NON TES)
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Tanggal Pengumpulan :
Materi Pokok :

Skor
NO Aspek Yang dinilai
1 2 3 4
1 Ketepatan Waktu Pada Saat Pengumpulan Tugas
2 Sistematika penyusunan Laporan
Total Skor

Sepaku, Juli 2019


Guru Mata Pelajaran,

Siti Nurhamidah, S.Pd

RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN


NON TES

Aspek yang dinilai Kriteria Skor


Ketepatan Waktu 1. Mampu mengumpulkan tugas dengan tepat 4
Pada Saat waktu, baik dan benar
Pengumpulan Tugas 2. Mengumpulkan tugas tepat waktu, namun 3
kurang baik dan benar
3. Tidak Tepat waktu pada saat mengumpulkan 2
tugas
4. Tidak mengumpulkan tugas 1
Sistematika 1. Penyusunan laporan sesuai sistematika 4
penyusunan Laporan 2. Penyusunan Laporan cukup sesuai dengan 3
sitematika
3. Penyusunan Laporan kurang sesuai dengan 2
sitematika
4. Penyusunan laporan tidak sesuai sistematika 1

Nilai= (Skor yang diperoleh /Skor Maksimal ) x 100

Lampiran 4 : Penilaian Presentasi

LEMBAR PENILAIAN
PRESENTASI
Nama Peserta : …………………………………………………
Kelas : …………………………………………………

Pencapaian Kompetensi
Ya
No Komponen/Sub komponen Penilaian Tidak
70-79 80-89 90-10
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Presentasi
Menyiapkan peralatan presentasi sebelum
dimulai
Sudah mengumpulkan softcopy ke guru
terlebih dahulu
Semua anggota presentasi hadir didepan
Skor Komponen :
II Proses Presentasi
Menampilkan hasil presentasi yang standard
Menjawab semua pertanyan audiens dengan
tepat
Bahasa yang disampaikan komunikatif
Menggunakan media powerpoint saat
menjelaskan
Skor Komponen :
III Sikap Kerja
Disiplin
Ketegasan
Penyampaian
Skor Komponen :
IV Waktu
Memulai presentasi tepat waktu
Mengakhiri presentasi tidak melebihi waktu
yang ditentukan
Skor Komponen :
Keterangan :
Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan
skor terendah dari sub komponen penilaian

PERHITUNGAN NILAI PRESENTASI (NP)

Prosentase Bobot Komponen Penilaian


Nilai Praktik
(NP)
Sikap Hasil
Persiapan Proses ∑ NK
Kerja Waktu
1 2 3 4 5
Bobot (%) 10 % 40 % 30% 20%
Skor Komponen
NK

Keterangan:

1. Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari


setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program
keahlian.
2. NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
3. NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
4. Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja dan waktu)
disesuaikan dengan karakteristik Kompetensi Keahlian.

Lampiran 5 :Materi Pembelajaran

A. Kelangkaan
Apakah Anda menginginkan sebuah rumah yang mewah, mobil baru, bahkan
makanan yang lezat setiap hari?. Meskipun semua keinginan tersebut telah Anda
penuhi, pasti akan muncul keinginan-keinginan yang lain. Pada umumnya
keinginan mausia adalah tidak terbatas, sedangkan sumberdaya
yangdigunakan sebagai alat pemuas keinginan tersebut terbatas adanya. Kondisi
inilah yang pada akhirnya menimbulkan masalah kelangkaan. Banyak para
ekonomi yang berpendapat bahwa permasalahan utama dalam ilmu ekonomi
adalah mengatasi kelangkaan, yaitu bagaimana manusia menggunakan
sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi keinginannya yang tidak terbatas.
Kelangkaan akan terjadi apabila jumlah yang diinginkan melebihi jumlah yang
tersedia pada harga sebesar nol, sehingga menuntut manusia untuk melalukan
pilihan. Keinginan manusia adalah tidak terbatas. Hal inilah yang menyebabkan
kebutuhan manusia menjadi beragam adanya. Dalam hal ini ketika sebuah
keinginan tersebut menuntut adanya pemenuhan, maka ia akan menjadi
sebuah kebutuhan. Contoh, ketika kita lapar maka kita ingin makan. Dalam kasus
ini, ketika keinginan makan tersebut menuntut adanya pemenuhan maka menjadi
kebutuhan untuk makan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan
adanya alat pemuas kebutuhan, yaitu barang dan jasa.

Barang dan jasa yang digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan dihasilkan
dari sumber daya atau faktor produksi. Akibat keterbatasan sumberdaya maka
barang dan jasa yang tersedia juga terbatas, atau akibat sumberdaya langka maka
barang dan jasa juga langka. Barang dan jasa dikatakan langka jika jumlah yang
diinginkan melebihi jumlah yang tersedia. Kelangkaan berbeda dengan
kekurangan barang dan jasa. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Ilustrasi
Seorang guru menggunakan keilmuan yang ia miliki dan sumberdaya lain yang
langka seperti kemampuan mengajar, waktu dan tenaganya dalam mengajar
untuk mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang diperoleh tersebut ditukarkan
dengan tempat tinggal, pakaian, makanan, dan ribuan barang dan jasa
lainnya untuk memenuhi keinginan guru tersebut.
Ilustrasi diatas merupakan contoh kasus kelangkaan. Kasus yang dialami oleh
guru tersebut mencerminkan kelangkaan. Sumber daya yang dimiliki oleh guru,
seperti keilmuan, kemampuan mengajar, waktu dan tenaga adalah terbatas,
sedangkan keinginan yang dimiliki guru tersebut tidak terbatas, maka
munculah masalah kelangkaan. Permasalahan kelangkaan tersebut dapat diatasi
dengan membuat pilihan. Pembuatan pilihan dalam kondisi yang serba langka
mengharuskan guru tersebut kehilangan kesempatan untuk memperoleh
barang dan jasa tertentu.
Keterbatasan sumber daya berakibat tidak semua keinginan dapat terpenuhi, maka
kita harus membuat pilihan dan setiap pilihan yang kita ambil mengandung
biaya peluang, yaitu hilangnya kesempatan untuk memperoleh barang dan
jasa tertentu. Inilah yang disebut dengan kelangkaan. Sementara dalam kasus
kekurangan tidak menuntut adanya keputusan untuk membuat pilihan.
Kekurangan jumlah barang dan jasa akan berdampak pada naiknya harga barang
tersebut. Adapun implikasi perilaku atas kekurangan tersebut adalah
mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi.

Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber


daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan
terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang
tersedia. Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan.
Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kelangkaan mengandung dua pengertian:
1. Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
2. Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang
lain.
Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang
dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas
yang terbatas. Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan
penting karena masal ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu
menyeimbangkan antara keinginan yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan
yang terbatas. Apabila suatu sumber daya dapat digunakan untuk menghasilkan
suatu alat pemuas kebutuhan dalam jumlah tidak terbatas, maka sumber daya
tersebut dikatakan tidak mengalami kelangkaan

Faktor Penyebab Kelangkaan :


1. Keterbatasan sumber daya
Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun,
tetap saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara
sembarangan. Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau
tersedia secara bebas, tetap saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan
habis.
2. Perbedaan letak geografis
Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada
daerah yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang.
Namun, ada pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air.
Perbedaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan terbatas,
terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.
3. Pertambahan jumlah penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang
ekonom, Thomas Robert Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh
mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya). Sementara jumlah
produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan
seterusnya).
4. Keterbatasan kemampuan produksi
Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang
digunakan. Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena
masih bisa sakit, lelah, atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan
aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga ditentukan karena
perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju, perkembangan
teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang
perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada
perkembangan teknologinya.
5. Bencana alam
Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan
dan kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi
akibat ulah manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran
hutan, dan lain-lain telah membawa dampak kerugian yang cukup besar.
Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban
jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut
6. Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia
Manusia harus berhati-hati menggunakan SDA yang tersedia. Jangan
karena kesalahan manusia, sumber daya yang tersedia menjadi rusak.
Misalnya penebangan hutan yang tidak terencana dengan baik
mengakibatkan hutan menjadi gundul dan mengakibatkan banjir
7. Keterbatasan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada
Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah Sumber Daya terjadi
karena kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi, modal dan faktor-
faktor yang lain
8. Peningkatan Kebutuhan manusia yang lebih cepat dibandingkan dengan
kemampuan penyediaan sarana kebutuhan
Inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya
yang tidak terbatas dengan alat atau benda yang jumlahnya terbatas

B. Kebutuhan
Pengertian Kebutuhan
Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan berbagai jenis dan
macam barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia sejak
lahir hingga meninggal dunia tidak terlepas dari kebutuhan akan segala
sesuatunya. Untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan diperlukan
pengorbanan untuk mendapatkannya.
Ada beberapa pengertian tentang kebutuhan (needs) antara lain :
1. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang perlu dipenuhi agar manusia dapat
hidup makmur
2. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang perlu dipenuhi agar manusia dapat
hidup layak
3. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk
mencapai kemakmuran
Di bawah ini akan diberikan jenis, macam aneka ragam definisi atau
pengertian dari tiap-tiap kebutuhan manusia selama hidupnya di dunia :
A. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Tingkat Kepentingan / Prioritas
1. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat
bertahan hidup. Dengan kata lain kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus
dipenuhi manusia untuk mempertahankan hidup. Contoh kebutuhan adalah
seperti sembilan bahan makanan pokok / sembako, rumah tempat tinggal,
pakaian, kesehatan dan pendidikan.

2. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan pelengkap. Kebutuhan sekunder
sifatnya menunjang kebutuhan primer. Kebutuhan sekunder dapat pula dikatakan
sebagai kebutuhan kedua sebagai penunjang untuk memelihara kelangsungan
hidup. Contoh kebutuhan sekunder antara lain : televise, kulkas, piring, sendok,
HP (yang biasa)
Kebutuhan Tersier / Mewah / Lux
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan akan barang mewah atau barang yang masih
dianggap mewah. Contohnya adalah mobil mewah, Blackberry, villa, kapal
pesiar, jalan-jalan ke Hawai bagi orang Indonesia dan lain sebagainya.
B. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Sifat
1. Kebutuhan Jasmani / Kebutuhan Fisik
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan badan
lahiriah atau tubuh seseorang. Contohnya seperti makanan, minuman,
pakaian, sandal, pisau cukur, tidur, buang air kecil dan besar, seks, dan lain
sebagainya.
2. Kebutuhan Rohani / Kebutuhan Mental
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang dibutuhkan seseorang untuk
mendapatkan sesuatu bagi jiwanya secara kejiwaan. Contohnya seperti
mendengarkan musik, siraman rohani, beribadah kepada Tuhan YME,
bersosialisasi, pendidikan, rekreasi, hiburan, dan lain-lain.

C. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Waktu


1. Kebutuhan Sekarang/masa kini
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang benar-benar diperlukan pada saat
ini secara mendesak. Contoh adalah kebelet pipis, makan saatt lapar,
pengobatan akibat kecelakaan, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Masa Depan
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang dapat ditunda serta dipenuhi di
lain waktu di masa yang akan datang. Contoh yaitu pergi haji, pendidikan
tinggi, membeli mobil bagi anak SMK dan lain sebagainya.

D. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Subjek yang membutuhkan / Subyek


Penggunanya
1. Kebutuhan Individual / Individu / Pribadi
Kebutuhan individu adalah jenis kebutuhan yang dibutuhkan oleh orang
perseorangan secara pribadi. Contohnya adalah sikat gigi, menuntut ilmu,
sholat lima waktu, makan, mandi dan banyak lagi contoh lainnya.
2. Kebutuhan Sosial / Kolektif / umum
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan akan berbagai barang dan jasa yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan sosial suatu kelompok masyarakat.
Contohnya adalah jalan umum, jembatan, rumah sakit, penerangan tempat
umum, berserikat mengeluarkan pendapat, berorganisasi, dan lain-lain.

C. Strategi Mengatasi Kelangkaan Sumber daya


Adapun strategi untuk mengatasi kelangkaan sumber daya dikelompokkan
menjadi 2 cara, yaitu menyusun skala prioritas kebutuhan dan berlaku arif dan
bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya
1. Menyusun Skala Prioritas Kebutuhan
Skala prioritas kebutuhan adalah suatu daftar tentang berbagai macam
kebutuhan hidup yang disusun berdasarkan kepentingannya, dari yang paling
penting dan mendesak, dapat ditunda pemenuhannya hingga tidak perlu
dipenuhi. Dalam menyusun skala prioritas kebutuhan terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan di antaranya 2 point berikut
a. Urutan pemuasan kebutuhan harus didasarkan pada tingkat kepentingan dan
mendesak tidaknya kebutuhan tersebut . Langkah ini perlu dilakukan agar kita
dapat menentukan kebutuhan apa saja yang perlu segera dipenuhi dan mana
yang masih bisa ditunda pemenuhannya.
b. Disesuaikan dengan penghasilan. Karena semua kebutuhan tetap tidak akan
terpenuhi apabila total uang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
lebih besar daripada penghasilan.
2. Berlaku Arif dan Bijaksana dalam Memanfaatkan Sumber Daya
Berlaku arif dan bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya bisa diterapkan
dengan melakukan usaha-usaha berikut.
a. Memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan efektif serta menggali
yang belum terangkat. Kegiatan ini perlu dilakukan agar sumber daya yang
ada tidak cepat rusak atau puna dan yang baru dapat dimanfaatkan secara
optimal. Contohnya : memperbaiki barang yang rusak.
b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ketrampilan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui kegiatan ini diarapkan
terbentuk tenaga – tenaga terampil dan ahli di bidang sehingga dapat
memaksimalkan kegunaan sumber daya. Misalnya, menyelenggarakan kursus
menjahit dan pelatihan montir.
Mengelola dan mendayagunakan sumber modal secara tepat guna.
Pengelolaan sumber daya modal secara tepat guna akan membuat seseorang
mampu mengatur penghasilannya dengan benar. Bagi pengusaha, ia bisa
mengefisienkan biaya operasional sehingga keuntungan yang diperole pun
maksimal

D. Biaya Peluang
Biaya Peluang/Biaya Opportunitas/Opportunity Cost/Biaya Implisit
Biaya Peluang /Opportunity cost adalah nilai alternatif tertinggi yang harus
dikorbankan karena ada pilihan lain yang diambil. Mengapa berbagai pilihan
memiliki biaya opportunitas ? Orang harus mengorbankan sejumlah barang yang
diinginkan agar dapat memiliki barang-barang lain karena sumber daya yang
terbatas. Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki uang Rp 5.000.000.
Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau
membeli sebuah Laptop. Jika ia memilih untuk membeli laptop, ia akan
kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya,
apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan
untuk membeli laptop. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai
biaya peluang

Anda mungkin juga menyukai