(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan
Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi dan presentasi peserta
didik diharapkan menjelaskan pengertian kelangkaan, Mengklasifikasi
macam-macam kebutuhan manusia, mengklasifikasi jenis alat kebutuhan,
Menentukan pilihan /skala prioritas, Membuat berbagai contoh kelangkaan
dan menganalisis faktor-faktor penyebab kelangkaan dalam kehidupan
sehari-hari.
D. Materi Ajar
Kelangkaan
Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber
daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata
kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah
barang dan jasa yang tersedia.. Kelangkaan mengandung dua pengertian:
1. Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
2. Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan
yang lain.
Faktor Penyebab Kelangkaan :
1. Keterbatasan sumber daya
2. Perbedaan letak geografis
3. Pertambahan jumlah penduduk
4. Keterbatasan kemampuan produksi
5. Bencana alam
Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia dapat dilihat berdasarkan :
1. Intensitasnya (tingkat kepentingannya )
2. Waktunya
3. Sifatnya :
4. Subyeknya :
Skala Prioritas
Skala prioritas adalah ukuran kebutuhan yang tersusun dalam daftar
berdasarkan tingkat kebutuhan seseorang, dimulai dari kebutuhan yang
paling penting sampai kebutuhan yang bersifat bisa ditunda
pemenuhannya.
Biaya Peluang
Pertemuan II
Kegiatan Diskripsi Alokasi
Waktu
Pendahulua kelompok anggotanya 4 anak 10
n menit
Inti Mengamati: 60
Mengamati tabel skala prioritas kebutuhan manusia menit
Mengamati video atau gambar cara menghitung
biaya peluang
Menanya:
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan skala
prioritas dan biaya peluang
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data/informasi tentang skala prioritas
dan biaya peluang
Mengasosiasi :
Menganalisis informasi dan data-data yang diperoleh
dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait cara
menentukan skala prioritas dan menghitung biaya
peluang
Mengokomunikasikan :
hasil analisis dan simpulan tentang skala prioritas
kebutuhan manusia dan biaya peluang
Penutup Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang 20
kegiatan pembelajaran dan hasil belanjarnya mana menit
yang sudah baik dan mana yang masih harus
ditingkatkan.
Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah
memahami materi tersebut
Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik
untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran yang
baru saja berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh dalam
menentukan skala prioritas kebutuhan
Peserta didik menjawab pertanyaan (acak) secara
lisan untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang baru saja dilakukan
Memberikan tugas yang harus dikumpulkan pada
pertemuan minggu depan.
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan yang akan datang
Menutup dengan salam
Pertemuan III
Kegiatan Diskripsi Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses 10
n belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang menit
kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan).
2. Peserta didik ditunjukkan media gambar atau video
yang berkaitan dengan skala prioritas dan biaya
peluang
3. Guru menyampaikan topik tentang “skala prioritas
dan biaya peluang
4. Peserta didik diberikan motivasi tentang pentingnya
topik pembelajaran ini.
5. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dikuasai para peserta didik. Guru
memperingatkan kepada peserta didik bahwa
pembelajaran ini lebih ditekankan pemaknaan dan
pencapaian kompetensi.
6. Peserta didik dibagi menjadi delapan kelompok
(kelompok I, II, III, IV, V, ) dengan masing-masing
kelompok anggotanya 4 anak
Inti Mengamati: 60
Mengamati tabel skala prioritas kebutuhan manusia menit
Mengamati video atau gambar cara menghitung
biaya peluang
Menanya:
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan skala
prioritas dan biaya peluang
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data/informasi tentang skala prioritas
dan biaya peluang
Mengasosiasi :
Menganalisis informasi dan data-data yang diperoleh
dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait cara
menentukan skala prioritas dan menghitung biaya
peluang
Mengokomunikasikan :
hasil analisis dan simpulan tentang skala prioritas
kebutuhan manusia dan biaya peluang
Penutup Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang 20
kegiatan pembelajaran dan hasil belanjarnya mana menit
yang sudah baik dan mana yang masih harus
ditingkatkan.
Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah
memahami materi tersebut
Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik
untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran yang
baru saja berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh dalam
menentukan skala prioritas kebutuhan
Peserta didik menjawab pertanyaan (acak) secara
lisan untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang baru saja dilakukan
Memberikan tugas yang harus dikumpulkan pada
pertemuan minggu depan.
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan yang akan datang
Menutup dengan salam
G. Penilaian Pembelajaran
1. Jenis Penilaian : a. Non Tes ( Tugas
kelompok / Individu )
b. Presentasi Kelompok
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan mengumpulkan hasil kerja
kelompok sebagaimana tersebut dalam kegiatan pembelajaran dan tugas
mandiri dari meresume dan untuk portofolio masing-masing siswa.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta
didik dalam mengkomunikasikan hasil kerja baik secara individual
maupun kelompok yang dibuat baik secara lisan (1 s.d 2 orang yang
merupakan perwakilan kelompok) maupun secara tertulis (selain peserta
didik yang mengkomunikasikan).
3. Teknik penilaian
1. Teknik : Tes dan Non-Tes
2. Bentuk : Uraian dan Tugas
1
2
3
4
5
KETERANGAN :
4 = Selalu melakukan
3 = Sering melakukan, kadang-kadang tidak melakukan
2 = Kadang-kadang melakukan
1 = Tidak melakukan
D. RESPONSIF
1 Mengajukan pertanyaan pada saat kegiatan diskusi
2 Menjawab pertanyaan dengan serius pada saat kegiatan diskusi
3 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan benar
4 Cekatan dalam mengerjakan tugas yang diberikan dari guru
5 Membantu teman yang kesulitan dalam menerima pelajaran
A. SANTUN
1 Berkomunikasi secara santun dengan guru
2 Berkomunikasi secara santun dengan teman
Skor
NO Aspek Yang dinilai
1 2 3 4
1 Ketepatan Waktu Pada Saat Pengumpulan Tugas
2 Sistematika penyusunan Laporan
Total Skor
LEMBAR PENILAIAN
PRESENTASI
Nama Peserta : …………………………………………………
Kelas : …………………………………………………
Pencapaian Kompetensi
Ya
No Komponen/Sub komponen Penilaian Tidak
70-79 80-89 90-10
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Presentasi
Menyiapkan peralatan presentasi sebelum
dimulai
Sudah mengumpulkan softcopy ke guru
terlebih dahulu
Semua anggota presentasi hadir didepan
Skor Komponen :
II Proses Presentasi
Menampilkan hasil presentasi yang standard
Menjawab semua pertanyan audiens dengan
tepat
Bahasa yang disampaikan komunikatif
Menggunakan media powerpoint saat
menjelaskan
Skor Komponen :
III Sikap Kerja
Disiplin
Ketegasan
Penyampaian
Skor Komponen :
IV Waktu
Memulai presentasi tepat waktu
Mengakhiri presentasi tidak melebihi waktu
yang ditentukan
Skor Komponen :
Keterangan :
Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan
skor terendah dari sub komponen penilaian
Keterangan:
A. Kelangkaan
Apakah Anda menginginkan sebuah rumah yang mewah, mobil baru, bahkan
makanan yang lezat setiap hari?. Meskipun semua keinginan tersebut telah Anda
penuhi, pasti akan muncul keinginan-keinginan yang lain. Pada umumnya
keinginan mausia adalah tidak terbatas, sedangkan sumberdaya
yangdigunakan sebagai alat pemuas keinginan tersebut terbatas adanya. Kondisi
inilah yang pada akhirnya menimbulkan masalah kelangkaan. Banyak para
ekonomi yang berpendapat bahwa permasalahan utama dalam ilmu ekonomi
adalah mengatasi kelangkaan, yaitu bagaimana manusia menggunakan
sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi keinginannya yang tidak terbatas.
Kelangkaan akan terjadi apabila jumlah yang diinginkan melebihi jumlah yang
tersedia pada harga sebesar nol, sehingga menuntut manusia untuk melalukan
pilihan. Keinginan manusia adalah tidak terbatas. Hal inilah yang menyebabkan
kebutuhan manusia menjadi beragam adanya. Dalam hal ini ketika sebuah
keinginan tersebut menuntut adanya pemenuhan, maka ia akan menjadi
sebuah kebutuhan. Contoh, ketika kita lapar maka kita ingin makan. Dalam kasus
ini, ketika keinginan makan tersebut menuntut adanya pemenuhan maka menjadi
kebutuhan untuk makan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan
adanya alat pemuas kebutuhan, yaitu barang dan jasa.
Barang dan jasa yang digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan dihasilkan
dari sumber daya atau faktor produksi. Akibat keterbatasan sumberdaya maka
barang dan jasa yang tersedia juga terbatas, atau akibat sumberdaya langka maka
barang dan jasa juga langka. Barang dan jasa dikatakan langka jika jumlah yang
diinginkan melebihi jumlah yang tersedia. Kelangkaan berbeda dengan
kekurangan barang dan jasa. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Ilustrasi
Seorang guru menggunakan keilmuan yang ia miliki dan sumberdaya lain yang
langka seperti kemampuan mengajar, waktu dan tenaganya dalam mengajar
untuk mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang diperoleh tersebut ditukarkan
dengan tempat tinggal, pakaian, makanan, dan ribuan barang dan jasa
lainnya untuk memenuhi keinginan guru tersebut.
Ilustrasi diatas merupakan contoh kasus kelangkaan. Kasus yang dialami oleh
guru tersebut mencerminkan kelangkaan. Sumber daya yang dimiliki oleh guru,
seperti keilmuan, kemampuan mengajar, waktu dan tenaga adalah terbatas,
sedangkan keinginan yang dimiliki guru tersebut tidak terbatas, maka
munculah masalah kelangkaan. Permasalahan kelangkaan tersebut dapat diatasi
dengan membuat pilihan. Pembuatan pilihan dalam kondisi yang serba langka
mengharuskan guru tersebut kehilangan kesempatan untuk memperoleh
barang dan jasa tertentu.
Keterbatasan sumber daya berakibat tidak semua keinginan dapat terpenuhi, maka
kita harus membuat pilihan dan setiap pilihan yang kita ambil mengandung
biaya peluang, yaitu hilangnya kesempatan untuk memperoleh barang dan
jasa tertentu. Inilah yang disebut dengan kelangkaan. Sementara dalam kasus
kekurangan tidak menuntut adanya keputusan untuk membuat pilihan.
Kekurangan jumlah barang dan jasa akan berdampak pada naiknya harga barang
tersebut. Adapun implikasi perilaku atas kekurangan tersebut adalah
mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi.
B. Kebutuhan
Pengertian Kebutuhan
Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan berbagai jenis dan
macam barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia sejak
lahir hingga meninggal dunia tidak terlepas dari kebutuhan akan segala
sesuatunya. Untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan diperlukan
pengorbanan untuk mendapatkannya.
Ada beberapa pengertian tentang kebutuhan (needs) antara lain :
1. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang perlu dipenuhi agar manusia dapat
hidup makmur
2. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang perlu dipenuhi agar manusia dapat
hidup layak
3. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk
mencapai kemakmuran
Di bawah ini akan diberikan jenis, macam aneka ragam definisi atau
pengertian dari tiap-tiap kebutuhan manusia selama hidupnya di dunia :
A. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Tingkat Kepentingan / Prioritas
1. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat
bertahan hidup. Dengan kata lain kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus
dipenuhi manusia untuk mempertahankan hidup. Contoh kebutuhan adalah
seperti sembilan bahan makanan pokok / sembako, rumah tempat tinggal,
pakaian, kesehatan dan pendidikan.
2. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan pelengkap. Kebutuhan sekunder
sifatnya menunjang kebutuhan primer. Kebutuhan sekunder dapat pula dikatakan
sebagai kebutuhan kedua sebagai penunjang untuk memelihara kelangsungan
hidup. Contoh kebutuhan sekunder antara lain : televise, kulkas, piring, sendok,
HP (yang biasa)
Kebutuhan Tersier / Mewah / Lux
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan akan barang mewah atau barang yang masih
dianggap mewah. Contohnya adalah mobil mewah, Blackberry, villa, kapal
pesiar, jalan-jalan ke Hawai bagi orang Indonesia dan lain sebagainya.
B. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Sifat
1. Kebutuhan Jasmani / Kebutuhan Fisik
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan badan
lahiriah atau tubuh seseorang. Contohnya seperti makanan, minuman,
pakaian, sandal, pisau cukur, tidur, buang air kecil dan besar, seks, dan lain
sebagainya.
2. Kebutuhan Rohani / Kebutuhan Mental
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang dibutuhkan seseorang untuk
mendapatkan sesuatu bagi jiwanya secara kejiwaan. Contohnya seperti
mendengarkan musik, siraman rohani, beribadah kepada Tuhan YME,
bersosialisasi, pendidikan, rekreasi, hiburan, dan lain-lain.
D. Biaya Peluang
Biaya Peluang/Biaya Opportunitas/Opportunity Cost/Biaya Implisit
Biaya Peluang /Opportunity cost adalah nilai alternatif tertinggi yang harus
dikorbankan karena ada pilihan lain yang diambil. Mengapa berbagai pilihan
memiliki biaya opportunitas ? Orang harus mengorbankan sejumlah barang yang
diinginkan agar dapat memiliki barang-barang lain karena sumber daya yang
terbatas. Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki uang Rp 5.000.000.
Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau
membeli sebuah Laptop. Jika ia memilih untuk membeli laptop, ia akan
kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya,
apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan
untuk membeli laptop. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai
biaya peluang