Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Osteosarkoma adalah tumor tulang yang relatif langka yang ditandai dengan
produksi osteoid dan tulang dengan ganas sel spindel mesenkimal. Kejadian ini 1-
4 kasus per 1.000.000 penduduk dengan tidak ada hubungan yang signifikan
terhadap kelompok etnis atau ras. Hal ini paling sering terlihat pada dekade kedua
kehidupan (60% dari pasien di bawah usia 25) (Meyers SP, 2008).
Menurut Patterson (2008), Osteosarkoma biasanya terdapat pada metafisis
tulang panjang di mana lempeng pertumbuhannya (epiphyseal growth plate) yang
sangat aktif, yaitu pada distal femur, proksimal tibia dan fibula, proksimal
humerus dan pelvis. Pada orangtua umur di atas 50 tahun, Osteosarkoma bisa
terjadi akibat degenerasi ganas dari paget’s disease, dengan prognosis sangat
jelek, dengan angka kematian 80% setelah 5 tahun di diagnosis.
Data statistik dari international agency for research on cancer menyebutkan
dari 600 anak sebelum usia 16 tahun menderita kanker. Menurut Widianita
(2012), menyatakan 60% dari seluruh anak penderita kanker di dunia menderita
kanker darah. Angka Nasional kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk, dengan
angka kejadian lebih tinggi pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki 2,9
per 1000 penduduk (Depkes, 2012). Menurut Global Action Agains Cancer
menyebutkan bahwa dari angka kejadian kanker, dimana 6,7 juta orang
meninggal dunia, 10,9 juta penderita dengan kasus baru dan 24,6 juta orang hidup
dengan kanker. WHO menyebutkan bahwa di tahun 2015 terdapat 8,2 juta orang
meninggal dunia akibat kanker, Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar, kanker
menempati urutan ke-6 penyebab kematian terbesar di Indonesia setiap tahunnya
100 kasus baru terjadi diantara 100.000 penduduk (Depkes, 2015). Angka
pravalensi kanker di Indonesia yang tertinggi terdapat pada Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yaitu 9,6 per 1000 penduduk dan Provinsi Maluku dengan
prevalensi terendah yaitu 1,5 per 1000 penduduk.
Peran keperawatan pada pasien Osteosarkoma menurut Nursalam (2008),
dalam bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang
diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang mengalami gangguan
fisik, psikis dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan
yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki dan melakukan rehabilitasi dari
suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu.

1
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami
osteosarcoma ?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, adalah :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien
yang mengalami osteosarkoma.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa definisi osteosarcoma
b. Mengetahui apa etiologi osteosarcoma
c. Mengetahui apa saja klasifikasi dari penyakit osteosarcoma
d. Mengetahui apa manifestasi klinis dari osteosarcoma
e. Mengetahui bagaimana patofisiologi penyakit osteosarcoma
f. Mengetahui apa penatalaksaan yang dilakukan pada pasien yang menga
lami penyakit osteosarcoma
g. Mengetahui apa komplikasi yang terjadi akibat penyakit osteosarcoma

2
BAB II
TINNJAUAN TEORI

A. Pengertian
Pengertian Osteosarkoma (sarkoma osteogenik) menurut Saferi Wijaya (201
3), adalah tumor tulang ganas, yang biasanya berhubungan dengan periode kece
patan pertumbuhan pada masa remaja. Osteosarkoma merupakan tumor ganas ya
ng paling sering ditemukan pada anak-anak.
Osteosarkoma (sarkoma osteogenik) merupakan tulang primer maligna yang
paling sering dan paling fatal. Ditandai dengan metastasis hematogen awal ke
paru. Osteosarkoma merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan pada
anak-anak. rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada umur 15 tahun. Angka kejadi
an pada anak laki-laki dan anak perempuan adalah sama, tetapi padaakhir masa re
maja penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki (Smeltzer, 2001).
Menurut Price (2012), Osteosarkoma merupakan neoplasma tulang primer ya
ng sangat ganas. Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang. Tempat yang pali
ng sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Osteosarkoma merupakan
tumor tulang yang ganas yang tumbuh dibagian metafisis tulang pada masa
pertumbuhan anak-anak dan remaja.

B. Etiologi
Penyebab Oteosarkoma menurut Saferi Wijaya (2013), yaitu :
1. Radiasi sinar radio aktif
2. Faktor keturunan (genetik)
3. Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya yang disebabkan oleh penyakit
4. Pertumbuhan tulang yang terlalu cepat
5. Sering mengkonsumsi zat-zat toksik seperti : makanan dengan
zat pengawet, merokok dan lain-lain.

C. Klasifikasi
Terdapat 2 macam kanker tulang menurut Mariza Putri (2013), yaitu:
1. Kanker tulang metastasik atau kanker tulang sekunder merupakan kanker
dari organ lain yang menyebar ke tulang, jadi kankernya bukan berasal dari
tulang. Contohnya kanker paru-paru yang menyebar ke tulang, dimana sel-sel
kankernya menyerupai sel paru dan bukan merupakan sel tulang.

3
2. Kanker tulang primer
Merupakan kanker yang berasal dari tulang. Yang termasuk ke dalam kanker
tulang primer adalah myeloma multiple, osteosarcoma, fibrosarkoma dan
histiositoma fibrosa maligna, kondrosarkoma, tumor ewing, limfoma tulang
maligna.

D. Manifestasi Klinis
Menurut Smeltzer (2008), manifestasi klinis dari Osteosarkoma adalah :
a. Nyeri/pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi semakin
parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit).
b. Pembengkakan pada tulang atas atau persendian serta pergerakan terbatas
c. Kelelahan, anoreksi dan anemia.
d. Lesi primer dapat mengenai semua tulang, namun tempat yang paling sering
adalah distal femur, proksimal tibia, dan proksimal humerus
e. Gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat badan
menurun
f. Masa tulang dapat teraba, nyeri tekan, dan tidak bisa di gerakan, dengan
peningkatan suhu kulit diatas masa dan ketegangan vena.
g. Teraba massa tulang dan peningkatan suhu tubuh kulit di atas massa serta
adanya pelebaran vena
h. Gejala-gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat
badan menurun dan malaise.
i. Keterbatasan gerak
j. Kehilangan berat badan (dianggap sebagai temuan yang
mengerikan).

E. Patofisiologi
Patofisiologi Osteosarkoma menurut Saferi Wijaya dan Mariza Putri (2013),
adanya tumor di tulang menyebabkan reaksi tulang normal dengan respons
osteolitik (destruksi tulang) atau respons osteoblastik (pembentukan tulang).
Beberapa tumor tulang sering terjadi dan lainnya jarang terjadi, beberapa tidak
menimbulkan masalah, sementara lainnya ada yang sangat berbahaya dan
mengancam jiwa.
Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang panjang dan biasa ditemukan
pada ujung bawah femur, ujung atas humerus dan ujung atas tibia. Secara histo
lgik, tumor terdiri dari massa sel-sel kumparan atau bulat yang berdiferensiasi jel
ek dan sering dengan elemen jaringan lunak seperti jaringan fibrosa atau mikso
matosa atau kartilaginosa yang berselang seling dengan ruangan darah sinusoid.
Sementara tumor ini memecah melalui dinding periosteum dan menyebar ke

4
jaringan lunak sekitarnya; garis epifisis membentuk terhadap gambarannya di
dalam tulang.Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi
oleh sel tumor.
Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses des
truksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan
tulang. Terjadi destruksi tulang lokal. Pada proses osteoblastik, karena adanya sel
tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru dekat lempat lesi
terjadi sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.

5
F. WOC

Genetic Virus Terpapar


Tumor
onkogenik radiasi

Kelainan genetik Masuk kedalam tubuh

Terjadi delesi pada tulang Tubuh kedalam jaringan

Mengerosi korteks osteolitik


Pertumbuhan tulang

Jaringan lunak terserang


OSTEOSARKOMA
osteoblastik

Timbul lesi
Tulang humerus tulang rusak destruktif
Paru

Nyeri tulang Metastasis paru

MK: NYERI Timbul benjolan MK:


AKUT RISIKO INFEKSI

terapi
Radiasi x-ray

Bedah
kemoterapi
MK:
KERUSAKAN
INTEGRITAS Alopesia Mual/muntah
Biopsy Amputasi
KULIT

BB menurun
MK:
MK: DEFISIT
NYERI MK:GG CITRA NUTRISI
TUBUH KURANG DR
KEBUTUHAN
MK:HAMBATAN MOBILITAS FISIK TUBUH

6
7
G. Penatalaksanaan
1. Tindakan Keperawatan
a) Manajemen nyeri
Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas
dalam, visualisasi, dan bimbingan imajinasi ) dan farmakologi
( pemberian analgetika ).

b) Mengajarkan mekanisme koping yang efektif


Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka,
dan berikan dukungan secara moril serta anjurkan keluarga untuk
berkonsultasi ke ahli psikologi atau rohaniawan.

c) Memberikan nutrisi yang adekuat


Berkurangnya nafsu makan, mual, muntah sering terjadi sebagai efek
samping kemoterapi dan radiasi, sehingga perlu diberikan nutrisi yang
adekuat. Antiemetika dan teknik relaksasi dapat mengurangi reaksi
gastrointestinal. Pemberian nutrisi parenteral dapat dilakukan sesuai
dengan indikasi dokter.

d) Pendidikan kesehatan
Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang
kemungkinan terjadinya komplikasi, program terapi, dan teknik
perawatan luka di rumah

2. Tindakan Medis
Menurut Saferi Wijaya dan Mariza Putri (2013), Pengobatan seringkali
merupakan kombinasi dari:
a. Kemoterapi (siklofosfamid, vinkristin, daktinomisin,
daktinomisin, doksorubisn ifosfamid, eposid).
Kemoterapi harapannya adalah kombinasi kemoterapi
mempunyai efek yang lebih tinngi dengan tingkat toksisitas
yang rendah sambil menurunkan kemungkinan resistensi
terhadap obat.

b. Terapi penyinaran tumor


Radiasi apabila tumor bersifat radio sensitive dan kemoterapi
(preoperative, pasca operative dan ajuran untuk mencegah
mikrometastasis). Sasaran utama dapat dilakukan dengan sksisi luas
dengan teknik grafting restorative. Ketahanan dan kualitas hidup

8
merupakan pertimbangan penting pada prosedur yang mengupayakan
mempertahankan ekstermitas yang sakit.

c. Pengangkatan tumor secara bedah sering memerlukan amputasi


ekstremitas yang sakit, dengan tinggi amputasi diatas tumor agar dapat
mengontrol local lesi primer. Prognosis tergantung kepada lokasi dan
penyebaran tumor.
1) Penanganan kanker tulang metastasis adalah peliatif dan sasaran
teraupetiknya adalah mengurangi nyeri dan ketidak nyamanan
pasien sebanyak mungkin. Terapi tambahan disesuaikan dengan
metode yang diganakan untuk menangani kanker asal fiksasi interna
fraktur patologik dapat mengurangi kecacatan dan nyeri yang
timbul.

2) Bila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi dengan


pemberian cairan salin normal intravena, diuretika, mobilisasi dan
obat-obatan seperti fosfat, mitramisin, kalsitonin, atau kartiko
steroid.

d. Terapi pembedahan untuk mengangkat tumor


Sasaran penatalaksanaan adalah menghancurkan atau pengangkatan
tumor. Ini dapat dilakukan dengan bedah (berkisar dari eksisi local
sampai amputasi dan disartikulasi).

H. Komplikasi
Menurut Brunner and Suddart (2008), komplikasi dari Osteosarkoma yaitu :
1) Akibat langsung : Patah tulang
2) Akibat tidak langsung : Penurunan berat badan, anemia,
penurunan kekebalan tubuh dan metastase paru.
3) Akibat pengobatan : Gangguan saraf tepi, penurunan kadar sel
darah, perubahan jenis kulit dan kebotakan pada kemoterapi.

I. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Saferi Wijaya (2013), pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah :
1. Pemeriksan radiologis menyatakan adanya segitiga
codman dan destruksi tulang.
2. CT scan dada untuk melihat adanya penyebaran ke paru-paru.
3. Biopsi terbuka menentukan jenis malignansi tumor
tulang, meliputi tindakan insisi, eksisi, biopsi jarum dan lesi-lesi

9
yang dicurigai.
4. Skening tulang untuk melihat penyebaran tumor.
5. Pemeriksaan darah biasanya menunjukkan adanya
peningkatan alkalin fosfatase.
6. MRI digunakan untuk menentukan distribusi tumor
pada tulang dan penyebaran pada jaringan lunak sekitarnya.
7. Scntigrafi untuk dapat dilakukan mendeteksi
adanya “skip lesion”.

10
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Tanggal Pengkajian : Tanggal masuk :


Ruang kelas : Nomor gerister :
Diangnosa medis :

A. IDENTITAS KLIEN
Identitas klien Meliputi nama klien, Jenis kelamin, usia/tanggal lahir,
status perkawinan, agama, suku bangsa, pendidikan, bahasa yang digunakan,
pekerjaan, dan alamat.
B. KELUHAN UTAMA
Keluhan utama yang umum pada pasien yang mengalami penyakit
osteosarcoma yaitu mengeluh nyeri di daerah tulang kaki atau tangan yang
mengalami pembengkakan.
C. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Riwayat penyakit sekarang merupakan keluhan yang terjadi saat perawat
memeriksa pasien. Jika pada keluhan utama tidak dijelaskan proses
munculnya riwayat penyakit sekarang, maka pada pengkajian selanjutnya
dapat dimunculkan berbagai keluhan lainnya.
D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh pasien
sebelumnya, misalnya apakah klien pernah dirawat sebelumnya, dengan
penyakit apa, apakah pernah mengalami sakit yg berat dan sebagainya.

11
E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Mengkaji kondisi kesehatan keluarga klien untuk menilai ada tidaknya
hubungan dengan penyakit yg sedang dialami oleh klien. Meliputi pengkajian
apakah pasien pernah mengalami alergi atau penyakit keturunan

F. RIWAYAT POLA KEBIASAAN:


Tabel 1.1 riwayat pola kebiasaan

N POLA KEBUTUHAN DSAR POLA KEBIASAAN


O MANUSIA
1. KEBUTUHAN Klien yang mengalami gangguan
OKSIGENISASI osteosarcoma biasanya terdapat
gangguan pada system pernafasan jika
penyakit ini telah bermetastatis
hematogen awal ke paru.

2. KEBUTUHAN NUTRISI Porsi yang dihabiskan, keluhan malaise,


DAN CAIRAN berat badan menurun, dan biasanya klien
menglami perubahan pola makanan.
3. KEBUTUHAN ELIMINASI Mengakaji kebiasaan eliminasi
(jumlah,warna,apakah ada gangguan).
Dan pada pasien osteosarcoma biasanya
mengalami gangguan pemenuhan
kebutuhan eliminas.
4. KEBUTUHAN ISTIRAHAT Kebiasaan tidur siang dan malam, berapa
DAN TIDUR jam sehari, bagaimana perubahannya
setelah sakit, dan biasanya klien sering
terbangun dan susah tidur karena nyeri
pada daerah tangan atau kaki yang
mengalami osteosarcoma.

12
5. KEBUTUHAN Apakah ada pembatas aktifitas dan
AKTIVITAS/MOBILISASI mobilisasi, karena biasanya pada pasien
osteosarcoma sangat mengalami
gangguan aktivitas.

6. KEBUTUHAN RASA Pada pasien osteosarcoma biasanya


NYAMAN mengalami gangguan rasa nyaman yang
meliputi PQRST
P : nyeri biasanya timbul disebabkan
oleh paralisis otot tulang tangan atau
kaki yang mengalami osteosarcoma.

Q : kualitas nyeri biasanya seperti


tertekan dan sakit

R : Nyeri yang dirasakan biasanya


Di daerah tangan atau kaki yang
mengalami pembengkakan yang
biasanya terjadi di daerah tulang
lurus.

S : skala nyeri yang biasa dialami yaitu


skala 5-6 ( sedang).

T : Nyeri biasanya hilang timbul dan


biasanya berlangsung tidak kurang
dari 30-60 menit.
7. KEBUTUHAN PERSONAL Mandi, kebersihan badan, gigi dan mulut,
HYGIENE rambut, kuku dan pakaian. Dan biasanya
klien yg mengalami penyakit

13
osteosarcoma mengalami gangguan
dalam proses pemenuhan personal
hygiene nya

G. PENGAKAJIAN FISIK (INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI,


AUSKULTASI, OLFAKSI)
1. Pemeriksaan fisik umum

Biasanya keadaan umum klien baik atau compos mentis (CM) dan
akan berubah sesuai tingkatan gangguan yang melibatkan perfusi sistem
saraf pusat.
2. Sistem pengelihatan

Biasanya penglihatan pada klien tidak terganggu.


3. Sistem pendengaran

Biasanya klien tidak terdapat masalah pada pendengaran dan


keseimbangan
4. System pernafasan

Biasanya klien mengalami gangguan pernafasan, jika penyakit ini telah


bermetastatis hematogen awal ke paru.
5. System kardiovaskuler
a. Sirkulasi peripher

Pada pemeriksaan nadi dan tekanan darah meningkat akibat nyeri


yang dialami, temperature kulit hangat akibat kenaikan suhu tubuh.
b. Sirkulasi jantung

Kecepatan denyut apical biasanyan agak cepat , takikardi namun


tergantung dengan kondisi klien.

14
6. System hematologi

Biasanya keadaan umum klien tampak pucat dan tidak terdapat


pendarahan pada klien
7. System syaraf pusat

Kesadaraan klien kompos mentis, pengkajian objektif klien berupa


adanya wajah meringgis, sakit dan nyeri pada daerah yang mengalami
osteosarcoma.
8. System pencernaan

Klien biasanya kehilangan nafsu makan, berat badan menurun dan


malaise.
9. System endokrin

Biasanya klien terdapat tidak mengalami gangguan pada sistem endokrin


10. System urogenital

klien biasanya mengeluh nyeri pada bagian tangan atau kaki yang
mengalami osteosarcoma dengan skala nyeri tergantung kondisi klien.
11. System integument

Kaji keadaan luka, pada pasien osteosarcoma terdapat luka dengan


panjang tergantung dengan luas luka, terdapat kemerahan dan terjadi
pembesaran pada daerah luka.
12. System muskuloskletal

Biasanya klien mengalami nyeri, rentang sendi yang menunjukkan


kemampuan luas gerak persendian tertentu, mulai dari kepala sampai
anggota gerak bawah, ketidaknyamanan atau nyeri yang dikatakan klien
waktu bergetak, observasi adanya luka, adanya kelemahan dan penurunan
toleransi terhadap aktivitas.

15
H. RIWAYAT PSIKOSOSIAL DAN SPRITUAL
1. Riwayat psikologis
yaitu meliputi prilaku klien, perasaan, dan emosi yg dialami penderita
sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap
penyakit penderita.
2. Riwayat social
Perlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya :
merokok, pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen
dll.
3. Riwayat spiritual
Yaitu kebiasaan klien dalam menjalankan ibadah, apakah sering atau tidak

I. ANALISA DATA
Table 1.1 analisa data
N DATA SENJANG ETIOLOGI MASALAH
O
1. Nyeri akut Berhubungan Berhubungan dengan Nyeri akut
dengan agen pencendra fisio agen pencendra
logis Inflamasi ,Iskemia fisiologis
,Neoplasma. (osteosarcoma) .

Gejala dan tanda mayor

Data Subjektif:
 Mengeluh nyeri

Data Objektif:
 Tampak meringis
 Bersikap
protektif(mis,waspada
posisi menghindari nyeri)
 Gelisah

16
 Frekuensi nadi meningkat
 Sulit tidur

Gejala dan tanda minor

Data Subjektif:
 Tidak tersedia

Data Objektif:
 Tekanan darah meningkat
 Pola napas berubah
 Nafsu makan berubah
 Proses berfikir terganggu
 Menarik diri
 Berfokus pada diri
sendiri
 Diaforesis

2. Gangguan mobilitas fisik Berhubungan dengan Gangguan


berhubungan dengan kerusakan integritas mobilitas fisik
kerusakan integritas struktur struktur tulang ,gang
tulang ,gang guan guan muskuloskletal
muskuloskletal

Gejala dan tanda mayor

Data subjektif :
 Mengeluh sulit
menggerakan ekstremitas

Data Objektif :
 Kekuatan otot menurun
 Rentang gerak
menurun(ROM)

Gejala dan tanda minor

Data subjektif :
 Nyeri saat bergerak
 Enggan melakukan
pergerakan
 Merasa cemas saat

17
bergerak

Data Objektif :
 Sendi siku
 Gerakan tidak
terkoordinasi
 Gerakan terbatas
 Fisik lemah

3. Deficit nutrisi berhubungan Berhubungan dengan Deficit nutrisi


dengan stress,keengganan stress,keengganan
untuk makan untuk makan

Gejala dan tanda mayor

Data subjektif :
 (Tidak tersedia)

Data Objektif :
 Berat badan menurun
minimal 10% dibawah
rentang ideal

Gejala dan tanda minor

Data subjektif :
 Cepat kenyang setelah
makan
 Kram/nyeri abdomen
 Nafsu makan menurun

Data Objektif :
 Bising usus hiperaktif
 Otot pengunyah lemah
 Otot menelan lemah
 Membran mukosa pucat
 Sariawan
 Serum albumin turun
 Rambut rontok
berlebihan
 Diare

4. Gangguan integritas Berhubungan dengan Gangguan

18
kulit/Jaringan berhubungan perubahan integritas
dengan perubahan sirkulasi ,penurunan kulit/Jaringan
sirkulasi ,penurunan mobilitas
mobilitas

Gejala dan tanda mayor

Data subjektif :
 Tidak bersedia

Data objektif :
 Kerusakan jaringan dan
atau lapisan kulit

Gejala dan tanda minor

Data subjektif :
 (Tidak tersedia)

Data objektif :
 Nyeri
 Perdarahan
 Kemerahan
 Hematoma

19

Anda mungkin juga menyukai