OLEH:
POLTEKKES KEMENKES
GORONTALO
DII KEPERAWATAN
T.A 2019-2020
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP MEDIK
1. Definisi
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defeksi
lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi
cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir (Suraatmaja, 2005). Diare merupakan
cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau
lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer dan cair (Suriadi & Yuliana,
2006).
2. Etiologi
Diare dapat disebabkan oleh berbagai infeksi atau proses peradangan pada
usus yang secara langsung mempengaruhi sekresi enterosit dan fungsi absorbsi
akibat peningkatan kadar cyclic Adenosine Mono Phosphate (AMP) yaitu vibrio
cholere, toksin heat-labile dari Escherichia choli, tumor penghasil fase aktif
intestinal peptide. Penyebab lain diare juga disebabkan karena bakteri parasit dan
virus, keracunan makanan, efek obat-batan dan sebagainya (Ngastiyah, 2005).
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu:
a. Infeksi enteral
Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak.
b. Infeksi bakteri: virbio, E.coli, salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia,
Aeromonas, dan sebagainya.
c. Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adeno
virus,Rotavirus, Astrovirus, dan sebagainya.
d. Infeksi parasit: Cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris,Strongyloides), Protozoa
(Entamoeba histolityca, Giardia Lamblia, Trichomonas hominis), Jamur
(Candida albicans). Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan
makanan di usus halus. Makanan yang tidak diserap usus akan menyerap air
dari dinding usus. Pada keadaan ini proses makanan di usus besar menjadi
sangat singkat serhingga air tidak sempat diserap. Hal ini yang menyebabkan
tinja beralih pada diare.
e. Infeksi parenteral
Infeksi parenteral adalah infeksi diluar alat pencernaaan seperti : Otitis Media
Akut (OMA), tonsillitis atau tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis,
dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur
dibawah 2 tahun.
KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Wawancara didapatkan riwayat kesehatan dengan cermat khusunya mengenai :
a. Keluhan Utama :
BAB lebih dari 3 kali sehari
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid
jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit),
alergi makanan, ISPA, ISK, OMA.
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
klien tampak lemah dan kesakitan
b. Tanda Vital
Berat badan menurun 2% dehidrasi ringan
Berat badan menurun 5% dehidrasi sedang
Berat badan menurun 8% dehidrasi berat
Tekanan Darah menurun karena dehidrasi
Respirasi meningkat karena hipermetabolisme, cepat dan dalam (kusmoul)
Suhu meningkat bila terjadi reaksi inflamasi
Nadi meningkat
c. Mata : Cekung
d. Mulut : Mukosa kering
e. Abdomen : Turgor jelek
f. Kulit : Kering, kapilari refil >2’
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang muncul pada pasien diare
a. Diare b.d proses infeksi
b. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif
c. Hipertermia b.d dehidrasi
d. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
3. Rencana Tindakan
No Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan
1 Diare Setelah dilakukan Manajemen Diare
D.0020 tindakan keperawatan Observasi :
Kategori : Fisiologis diharapkan Diare 1. Identifikasi
Sub Kategori : Nutrisi membaik dengan penyebab
dan cairan kriteria hasil : diare (mis.
Definisi : 1. Kontrol infalamasi
pengeluaran feses yang pengeluaran gastrointestin
sering, lunak dan tidak feses meningkat al, iritasi
berbentuk. dengan nilai 5 gastrointestin
Penyebab : 2. Keluhan al, proses
Fisiologis : defekasi lama infeksi,
1. Inflamasi dan sulit malabsorbsi,
gastrointestinal menurun dengan ansietas,
2. Iritasi nilai 5 stres, efek
gastrointestinal 3. Mengejan saat obat-obatan,
3. Proses infeksi defekasi oemberian
4. Malaobsorpsi menurun dengan botol susu)
Psikologis : nilai 5 2. Identifikasi
1. Kecemasan 4. Distensi riwayat
2. Tingkat stres abdomen pemberian
tinggi menurun dengan makanan
Situasional : nilai 5 3. Monitor
1. Terpapar 5. Teraba massa warna
kontaminan pada rektal volume,
2. Terpapar toksin menurun dengan frekuensi,
3. Penyalahgunaan nilai 5 dan
laksatif 6. Urgency konsistensi
4. Penyalahguanaan menurun dengan tinja
zat nilai 5 4. Monitor
5. Program 7. Nyeri abdomen tanda dan
pengobatan (mis. menurun dengan gejala
agen tiroid, nilai 5 hipovolemia
analgesik, 8. Kram abdomen Terapeutik :
pelunak feses, menurun dengan 1. Berikan
ferosulfat, nilai 5 asupan cairan
antasida, 9. Konsistensi feses oral
cimetidine, dan membaik dengan 2. Berikan
atibiotik) nilai 5 cairan
6. Perubahan air 10. Frekuensi intravena
dan makanan defekasi Edukasi :
7. Bakteri pada air membaik dengan 1. Anjurkan
Gejala dan Tanda nilai 5 makan porsi
Mayor 11. Peristaltik usus kecil dan
Subjektif membaik dengan sering secara
1. (tidak tersedia) nilai 5 bertahap
Objektif 2. Anjurkan
1. Defekasi lebih menghindari
dari tiga kali makanan
dalam 24 jam pembentuk
2. Feses lembek gas, pedas
atau cair dan
Gejala dan Tanda mengandung
Minor laktosa
Subjektif Kolaborasi :
1. Urgency 1. Kolaborasi
2. Nyeri/atau kram pemberian
abdomen obat pengeras
Objektif feses (mis.
1. Frekuensi atalpulgit,sm
peristaltik ekrit, kaolin-
meningkat pektin)
2. Bising usus
hiperaktif
2. Hipovolemia Setelah dilakukan Manajemen
Kategori : Fisiologis tindakan keperawatan Hipovolemia
Sub kategori : Nutrisi diharapkan hipovolemia Observasi :
dan cairan membaik dengan 1. Periksa tanda
Definisi : kriteria hasil : dan gejala
Penurunan volume 1. Kekuatan nadi hipovolemia
cairan intravaskuler, meningkat 2. Monitor
interstisiel, dan/atau dengan nilai 5 intake dan
intraseluler 2. Turgor kulit output cairan
Penyebab : meningkat Terapeutik :
1. Kehilangan dengan nilai 5 1. Hitung
cairan aktif 3. Output urin kebuuhan
2. Kegagalan meningkat cairan
mekanisme dengan nilai 5 2. Berikan
regulasi 4. Ortopnea asupan cairan
3. Peningkatan menurun dengan oral
permeabilitas nilai 5 Edukasi :
kapiler 5. Dispnea 1. Anjurkan
4. Kekurangan menurun dengan memperbany
intake cairan nilai 5 ak asupan
5. Evaporasi 6. Perasaan lemah cairan oral
Gejala dan Tanda menurun dengan Kolaborasi :
Mayor nilai 5 1. Kolaborasi
Subjektif 7. Kaluhan haus pemberian
(tidak tersedia) menurun dengan cairan IV
Objektif nilai 5 Isotonis (mis.
1. Frekuensi nadi 8. Konsentrasi urin NaCL, RL
meningkat menurun dengan 2. Kolaborasi
2. Nadi teraba nilai 5 pemberian
lemah 9. Frekuensi nadi cairan IV
3. Tekanan darah membaik dengan hipotonis
menurun nilai 5 (mis. glukosa
4. Tekanan nadi 10. Tekanan darah 2,5%, NaCL
menyempit membaik dengan 0,4 %
5. Turgor kulit nilai 5 3. Kolaborasi
menurun 11. Tekanan nadi pemberian
6. Membran membaik dengan cairan koloid
mukosa kering nilai 5 (mis.
7. Volume urin 12. Intake cairan albumin,
meningkat membaik dengan plasmanate)
8. Hematokrit nilai 5
meningkat 13. Suhu tubuh
Gejala dan Tanda membaik dengan
Minor nilai 5
Subjektif
1. Merasa lemah
2. Mengeluh haus
Objektif
1. Pengisian vena
menurun
2. Status mental
berubah
3. Suhu tubuh
meningkat
4. Konsentrasi urin
meningkat
5. Berat badan
turun tiba-tiba
respiratory.poltekkes-denpasar.ac.id
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia