Anda di halaman 1dari 219

The Chronicles Of Narnia

C. S. Lewis

The Magician's Nephew


Keponakan Penyihir
BAB I PINTU YANG SALAH
Ini kisah tentang sesuatu yang terjadi dulu sekali
ketika kakek-nenekmu masih kanak-kanak. Kisah ini
penting karena mengungkapkan bagaimana pertama kali
dimulainya berbagai hal bisa keluar-masuk dari dunia
kita sendiri ke tanah Narnia. Di masa-masa itu, Mr
Sherlock Holmes masih tinggal di Baker Street dan
keluarga Bastable masih mencari harta terpendam di
Lewinsham Road. Di masa-masa itu, kalau kau anak laki-
laki kau harus mengenakan kerah Eton yang kaku setiap
hari, dan sekolah-sekolah biasanya lebih kejam daripada
sekarang. Tapi makanan-makanannya lebih lezat, dan
kalau bicara soal permen-permennya, aku tidak akan
bilang padamu betapa murah dan nikmat semua
jenisnya, karena itu hanya akan membuat air liurmu
menetes percuma. Dan dimasa-masa itu, hiduplah di
London anak perempuan bernama Polly Plummer. Dia
tinggal di salah satu rumah di deretan panjang rumah
yang berdempetan. Di suatu pagi, dia sedang berada di
kebun belakang ketika seorang anak laki-laki datang
berlari dari kebun sebelah dan meletakkan kepalanya di
atas pagar tembok. Polly sangatlah terkejut karena
hingga saat ini belum pernah ada anak-anak di rumah
itu, hanya Mr Ketterley dan Miss Ketterley, kakak-
beradik, perjaka tua dan perawan tua, tinggal bersama.
Jadi Polly mendongak, penuh rasa ingin tahu. Wajah

1 | www.bacaan-indo.blogspot.com
anak
laki-laki asing itu sangat kotor. Nyaris tidak akan
bisa lebih kotor lagi bila dia menggosokkan tangan ke
tanah dulu, menangis keras lalu mengeringkan wajah
dengan kedua tangannya. Bahkan sebenarnya, bisa
dibilang itulah yang baru saja dia lakukan.
“Halo,” sapa Polly.
“Halo,” sapa anak laki-laki itu. “Siapa namamu?”
“Polly,” jawab Polly. “Kalau namamu?” “Digory,”
jawab si anak laki-laki. “Wah, namamu aneh sekali!” kata
Polly. “Lebih aneh mana dengan Polly?” kata Digory.
“Namamu lebih aneh,” kata Polly.
“Tidak,” kata Digory.
“Yang pasti aku akan mencuci wajahku,” kata
Polly. “Itu perlu kau lakukan, terutama setelah-” lalu dia
berhenti. Dia berniat berkata “Setelah kau menangis
lama,” tapi dia pikir itu tidak sopan.
“Baiklah, aku akan mencuci muka,” kata Digory
dengan suara yang jauh lebih keras, seperti anak lelaki
yang saking sedihnya tidak peduli siapa saja yang tahu
dia habis menangis. “Tapi kau juga akan begini,” dia
melanjutkan, “kalau sepanjang umurmu kau hidup di
pedesaan dan memiliki kuda poni, juga sungai di bagian
bawah taman, lalu dibawa untuk hidup di gua kumuh
mengerikan seperti Ini.”
“London bukan gua,” kata Polly yakin. Tapi anak

2 | www.bacaan-indo.blogspot.com
lelaki itu terlalu marah untuk mendengarnya, dia pun
melanjutkan-
“Dan kalau ayahmu berada jauh di India dan kau
harus tinggal bersama Bibi dan Paman yang gila (siapa
yang bakal mau?)-dan kalau alasannya adalah karena
mereka harus menjaga ibumu-dan jika ibumu sakit dan
akan-akan-meninggal.” Kemudian wajahnya mulai
membentuk rupa aneh yang biasa muncul bila
kau berusaha menahan air mata.
“Aku tidak tahu itu. Maaf ya,” kata Polly*lembut.
Kemudian, karena dia hampir tidak
tahu apa yang harus diucapkan dan berusaha
mengalihkan pikiran Digory ke topik-topik
menggembirakan, dia bertanya:
“Memangnya Mr Ketterley benar-benar
gila,*ya?”
“Yah, kalau tidak gila,” kata Digory, “pastinya dia
menyimpan misteri lain. Dia punya ruang kerja di lantai
atas dan Bibi Letty bilang jangan sekali-kali aku berani
ke sana. Nah, itu saja sudah terdengar mencurigakan,
kan? Kemudian ada satu hal lagi. Setiap kali pamanku
berusaha mengatakan apa pun padaku saat makan-dia
bahkan tidak pernah berusaha bicara pada Bibi-Bibi
Letty langsung menyuruhnya diam. Dia bilang, 'Tidak
perlu mencemaskan anak itu, Andrew' atau Aku yakin
Digory tidak mau mendengar tentang itu' atau kalau

3 | www.bacaan-indo.blogspot.com
tidak Nah, Digory, tidakkah kau ingin main keluar di
taman?”
“Biasanya pamanmu berusaha bicara tentang
apa?”
“Aku tidak tahu. Dia tidak pernah bisa bicara
banyak. Tapi ada lagi yang lebih membuat penasaran.
Suatu malam-bahkan sebenarnya, kemarin malam-
waktu aku melewati tangga terbawah menuju loteng,
saat mau pergi tidur (dan biasanya aku tidak pernah
terlalu peduli saat melewatinya), aku yakin aku
mendengar teriakan.”
“Mungkin dia menyekap istrinya yang gila di atas
sana.”
“Ya, aku sudah memikirkan kemungkinan itu.”
“Atau mungkin dia sebenarnya pembuat uang
palsu.”
“Atau dia mungkin dulunya bajak laut, seperti
pria yang ada di bagian awal buku Treasure Island, yang
selalu bersembunyi dari teman-teman sekapalnya.”
“Seru sekali!” kata Polly. “Aku tidak pernah
menyangka rumahmu begitu menarik.”
“Kau mungkin berpendapat rumah itu menarik,”
kata Digory. “Tapi kau tidak bakal menyukainya kalau
harus tidur di sana. Apakah kau masih akan
menyukainya kalau harus selalu terbaring dalam
keadaan terjaga mendengarkan langkah kaki Paman

4 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Andrew yang mengendap-endap sepanjang koridor
menuju rumahmu? Matanya juga mengerikan sekali.”
Begitulah ceritanya bagaimana Polly dan Digory
bisa saling mengenal. Dan karena saat itu masih
permulaan liburan musim panas dan tidak satu pun dari
mereka yang pergi ke laut tahun itu, mereka bertemu
nyaris setiap hari.
Sebagian besar alasan dimulainya petualangan
mereka adalah karena saat itu musim panas yang paling
sering hujan dan dingin yang pernah ada sejak bertahun-
tahun. Keadaan ini membuat mereka harus berpuas diri
dengan kegiatan-kegiatan di dalam rumah, bisa dibilang,
petualangan di dalam rumah. Menakjubkan sekali betapa
banyaknya petualangan yang bisa kaulakukan dengan
sebongkah lilin di suatu rumah besar, atau di deretan
rumah. Polly telah lama menemukan bahwa jika kau
membuka pintu kecil tertentu di loteng yang berbentuk
kotak di rumahnya, kita akan menemukan tempat
penyimpanan air dan ruang gelap di belakangnya yang
bisa kaumasuki dengan sedikit memanjat hati-hati.
Ruang gelap itu seperti terowongan panjang dengan
dinding bata di satu sisi dan atap curam di sisi lainnya. Di
atap, berkas-berkas kecil cahaya menembus di antara
rongga-rongganya. Tidak ada lantai di terowongan ini,
kita bakal harus melangkah dari kasau ke kasau, dan di
antaranya hanya ada plester. Kalau kita menginjak

5 | www.bacaan-indo.blogspot.com
plester ini kau akan mendapati dirimu terjatuh dari
langit-langit ruangan di bawahnya. Polly menggunakan
sebagian kecil terowongan itu, tepat di sebelah tempat
penyimpanan air, sebagai gua penyelundup. Dia
membawa bagian-bagian peti pakaian tua, beberapa
bantalan kursi dapur yang rusak, dan benda-benda
sejenis lainnya, lalu menyebar semua benda itu di atas
kasau demi kasau sehingga terbentuk semacam lantai. Di
sinilah dia menyimpan kotak uang yang berisi berbagai
harta, dan cerita yang sedang ditulisnya, lalu biasanya
beberapa apel. Dia sering kali diam-diam meminum bir
jahe di sana, botol-botol lamanya membuat tempat itu
lebih kelihatan seperti gua penyelundup.
Digory lumayan menyukai gua itu (Polly tidak
mengizinkannya melihat cerita yang ditulisnya) tapi
anak lelaki itu lebih suka bertualang.
“Polly,” kata Digory. “Sepanjang apa terowongan
ini sebenarnya? Maksudku, apakah terowongan ini
berakhir di ujung rumahmu?”
“Tidak,” kata Polly. “Dinding-dindingnya tidak
berakhir hingga atap rumah ini saja. Tapi terus
memanjang. Aku tidak tahu hingga sejauh apa”
“Kalau begitu kita bisa menjelajah sejauh
panjangnya deretan rumah ini.”
“Sepertinya begitu,” kata Polly. “Dan oh, astaga!”
“Apa?”

6 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Kita bisa masuk ke rumah-rumah lain.”
“Ya, dan dianggap perampok! Tidak, terima
kasih.”
“Jangan sok tahu, dengar dulu. Yang kumaksud
itu rumah di sebelah rumahmu.”
“Ada apa di rumah itu?”
“Rumah itu kosong. Daddy bilang rumah itu
selalu kosong sejak kami pindah kemari.”
“Berarti kurasa kita harus mencoba melihatnya,”
kata Digory. Kalau kau mendengarnya berbicara, kau
tidak akan menduga sebenarnya dia jauh lebih
bersemangat daripada itu. Karena tentu saja dia sedang
memikirkan, seperti yang juga akan kau lakukan, semua
alasan kenapa rumah itu kosong begitu lama. Begitu juga
Polly. Tidak satu pun di antara mereka yang
mengucapkan kata “berhantu”. Dan keduanya merasa
bahwa sekali suatu ide tercetus, akan jadi tindakan
pengecut bila tidak melakukannya.
“Jadi kita coba pergi ke sana sekarang?” tanya
Digory.
“Baiklah,” jawab Polly.
“Tidak usah kalau kau tidak ingin,” kata Digory.
“Aku mau kalau kau juga mau,” kata Polly.
“Bagaimana caranya kita bisa tahu kita sudah
ada tepat di rumah sebelah rumahku?”
Mereka memutuskan harus keluar dari ruang

7 | www.bacaan-indo.blogspot.com
kotak dan berjalan menyeberanginya dengan berjalan
sebanyak langkah yang dibutuhkan untuk berpindah
dari satu kasau ke kasau lain. Tindakan ini akan bisa
memberikan mereka perkiraan ada berapa kasau yang
harus dilewati untuk melewati satu ruangan. Kemu
dian mereka akan melebihkan kira-kira empat
kasau untuk memperkirakan lorong di antara dua loteng
di rumah Polly, kemudian jumlah yang sama dengan
ruang kotak untuk kamar tidur pelayan perempuan.
Perhitungan ini akan membantu mereka mengira-ngira
panjang rumah. Kalau mereka sudah melalui jarak itu
sejauh dua kalinya, mereka akan berada di ujung rumah
Digory. Pintu mana pun yang mereka temui setelah itu
akan membawa mereka ke loteng rumah kosong
tersebut. “Tapi kurasa loteng itu tidak akan benar-benar
kosong,” kata Digory.
“Memangnya menurutmu bakal ada apa di
sana?”
“Menurutku bakal ada seseorang tinggal secara
diam-diam di sana, hanya keluar-masuk di malam hari,
dengan lentera temaram. Kita mungkin akan
menemukan geng penjahat yang putus asa dan
mendapatkan hadiah untuk penangkapan mereka. Bisa
dibilang mustahil sebuah rumah kosong selama
bertahun-tahun seperti itu tanpa ada misteri di
baliknya.”

8 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Menurut Daddy pasti pipa-pipanya yang tidak
beres,” kata Polly.
“Huh! Orang dewasa selalu memikirkan
penjelasan-penjelasan yang tidak menarik,” kata Digory.
Karena mereka sekarang sedang berbicara di loteng
dengan cahaya matahari siang dan bukannya dengan
sinar lilin di Gua Penyelundup, semakin tidak tampak
adanya kemungkinan rumah kosong itu ada hantunya.
Ketika selesai mengukur loteng, mereka harus
mengambil pensil dan melakukan penjumlahan.
Awalnya mereka berdua mendapatkan hasil
yang berbeda, dan bahkan ketika akhirnya mereka
sependapat, aku masih belum yakin perhitungan mereka
benar. Mereka begitu terburu-buru ingin segera memulai
petualangan.
“Kita tidak boleh bersuara,” kata Polly ketika
mereka memanjat lagi ke belakang tempat penyimpanan
air. Karena ini peristiwa penting, mereka masing-masing
membawa lilin (Polly punya banyak persediaan lilin di
guanya).
Keadaan begitu gelap, berdebu, dan lembap saat
mereka melangkah dari kasau ke kasau tanpa
mengucapkan sepatah kata pun, kecuali ketika mereka
saling berbisik, “Kita sudah ada di seberang lotengmu
sekarang,” atau “Kita pasti sudah setengah jalan
melewati rumah kami”. Keduanya tidak pernah

9 | www.bacaan-indo.blogspot.com
tersandung dan lilin-lilin mereka tidak pernah padam,
lalu akhirnya mereka mencapai suatu tempat mereka
bisa melihat pintu kecil di dinding batu bata di sebelah
kanan mereka. Tidak ada gembok atau kenop di sisi yang
bagian sini tentu saja, karena pintu itu dibuat untuk
masuk dan bukan keluar, tapi ada semacam pegangan
(seperti yang biasa ditemukan di pintu lemari) yang
mereka yakin bakal bisa diputar.
“Aku buka?” tanya Digory.
“Aku mau kalau kau juga mau,” kata Polly,
seperti ucapannya sebelumnya. Keduanya merasa situasi
mulai jadi serius, tapi tidak satupun dari mereka yang
mau mundur. Dengan agak susah payah, Digory
menekan dan memutar pegangan itu. Pintu terayun
terbuka dan sinar matahari siang yang mendadak
menghambur keluar membuat mata mereka mengejap-
ngejap. Lalu, bersama dengan rasa sangat terkejut,
mereka mendapati mereka sedang melihat, bukan loteng
terlantar, tapi ruangan berperabot lengkap. Namun
ruangan itu sepertinya memang tak berpenghuni. Sepi
sekali di dalamnya. Rasa ingin tahu Polly menguasainya.
Dia meniup lilinnya hingga padam dan masuk ke
ruangan asing itu, nyaris tanpa suara.
Ruangan itu berbentuk, tentu saja, seperti loteng,
tapi dilengkapi perabotan ala ruang duduk. Setiap sisi
dinding ditutupi rak-rak dan setiap sudut dalam rak itu

10 | www.bacaan-indo.blogspot.com
dipenuhi buku. Api menyala di perapian (kau past, ingat
bahwa musim panas tahun itu begitu basah dan dingin)
dan di depan perapian, membelakangi Digory dan Polly,
ada kursi berlengan yang berpunggung tinggi. Di antara
kursi dan Polly, mengisi sebagian besar ruangan, ada
meja besar yang dipenuhi berbagai benda-buku-buku
cetakan dan jenis buku-buku yang bisa kautulisi, juga
beberapa botol tinta, pena, lilin segel, dan mikroskop.
Tapi yang langsung menarik perhatian Polly adalah baki
kayu merah yang di atasnya tergeletak beberapa cincin.
Cincin itu masing-masing berpasangan- yang
berpasangan dengan yang hijau, lalu ada sedikit jarak,
kemudian cincin kuning lagi dengan cincin hijau lain.
Cincin-cincin itu tidak lebih
besar daripada cincin-cincin biasa, dan tidak ada
yang bisa mengalihkan perhatian dari
benda-benda itu karena mereka bersinar terang
sekali. Benda-benda itu benda kecil bercahaya
terindah yang bisa kaubayangkan. Kalau Polly
lebih muda usianya daripada saat itu, dia pasti bakal
ingin memasukkan salah satunya ke mulut. Ruangan itu
begitu sepi sehingga kau langsung bisa mendengar bunyi
detakan jam. Namun, Seperti yang kini Polly sadari,
ruangan itu juga tidak benar-benar sepi. Ada suara
berdengung yang samar-amat sangat samar. Kalau mesin
penyedot debu sudah ditemukan saat itu, Polly pasti

11 | www.bacaan-indo.blogspot.com
akan berpikir itu suara penyedot debu yang sedang
digunakan jauh sekali-terpisah darinya beberapa
ruangan di beberapa lantai di bawahnya. Tapi
dengungan itu lebih menyenangkan daripada suara
mesin, lebih bernada: hanya saja begitu samar sehingga
kau nyaris tidak bisa mendengarnya.
“Tidak apa-apa-tidak ada orang di sini,” kata
Polly ke balik bahunya ke Digory. Sekarang dia bicara
sedikit lebih keras daripada bisikan. Lalu Digory keluar,
matanya mengejap-ngejap, dan tubuhnya tampak kotor
sekali pasti Polly juga begitu.
“Ini bukan pertanda bagus,” kata Digory. “Ini
sama sekali bukan rumah kosong. Sebaiknya kita cepat
pergi sebelum ada orang datang.”
“Menurutmu cincin-cincin apa itu?” kata Polly
sambil menunjuk cincin-cincin berwarna tadi.
“Aduh, ayolah,” ajak Digory. “Semakin cepat
kita-”
Dia tidak pernah menyelesaikan kata-katanya
karena tepat pada saat itu sesuatu terjadi. Kursi
berpunggung tinggi di depan perapian tiba-tiba bergerak
dan berdiri dari bangkunya- seperti iblis pantomim
keluar dari pintu bawah panggung-sosok mengejutkan
Paman Andrew. Ternyata mereka tidak berada di rumah
kosong, mereka berada di rumah Digory dan di ruang
kerja yang terlarang dimasuki! Kedua anak itu berucap

12 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“O-o-oh” dan menyadari kekeliruan besar mereka.
Mereka merasa seharusnya sudah tahu mereka belum
pergi cukup jauh.
Paman Andrew bertubuh tinggi dan sangat
kurus. Wajahnya bersih bercukur dengan hidung
bengkok tajam, matanya luar biasa tajam, dan
rambutnya beruban lebat juga berantakan. Digory tak
mampu berkata-kata, karena kini Paman Andrew
tampak seribu kali lebih me
ngerikan daripada sebelumnya. Polly belum
merasa setakut itu, tapi tak lama lagi pasti begitu. Karena
tindakan pertama yang Paman Andrew lakukan adalah
berjalan menuju pintu ruangan, menutupnya, dan
menguncinya. Lalu dia berbalik, menatap lekat kedua
anak itu dengan matanya yang tajam, dan tersenyum,
menunjukkan seluruh giginya.
“Nah!” katanya. “Sekarang kakakku yang bodoh
tidak akan bisa membantumu!”
Tindakan itu sama sekali bukan tindakan yang
kita harapkan bakal dilakukan orang dewasa. Jantung
Polly rasanya mau melompat keluar, dia dan Digory pun
mulai berjalan mundur ke pintu kecil yang mereka lalui
tadi. Tapi Paman Andrew terlalu cepat dibanding
mereka. Tahu-tahu dia sudah berada di belakang
mereka, menutup pintu itu juga, lalu berdiri
menghalanginya. Kemudian dia menggosok-gosokkan

13 | www.bacaan-indo.blogspot.com
kedua tangannya dan membuat buku-buku jemari
tangannya berderak. Jemarinya sangat panjang, putih,
dan bagus.
“Aku senang sekali kalian datang,” katanya.
“Tepat saat aku membutuhkan dua anak.”
“Saya mohon, Mr Ketterley,” kata Polly. “Saat ini
sudah hampir waktunya makan malam dan saya harus
segera pulang. Maukah Anda membiarkan kami keluar?”
“Belum,” jawab Paman Andrew. “Ini kesempatan
yang terlalu bagus untuk dilewatkan. Aku memang
menginginkan dua anak. Jadi begini, aku sedang
melakukan suatu percobaan besar. Aku sudah
mengetesnya pada hamster dan tampaknya berhasil.
Tapi masalahnya hamster tidak bisa memberitahumu
apa-apa. Dan kau tidak bisa menjelaskan cara kembali
kepadanya.”
“Begini, Paman Andrew,” kata Digory, “sekarang
benar-benar saatnya makan malam dan mereka akan
segera mencari kami. Kau harus membiarkan kami
keluar.”
“Harus?” tanya Paman Andrew.
Digory dan Polly bertukar pandang sekilas.
Mereka tidak berani mengatakan apa-apa, tapi
pandangan itu berarti “Ini mengerikan sekali” dan “Kita
harus membujuknya.”
“Kalau Anda membiarkan kami keluar untuk

14 | www.bacaan-indo.blogspot.com
makan malam sekarang,” kata Polly, “kami bisa kembali
lagi ke sini setelahnya.”
“Ah, tapi bagaimana aku bisa yakin kalian akan
melakukan itu?” tanya Paman Andrew dengan senyum
licik. Lalu tampaknya dia berubah pikiran.
“Yah, yah,” katanya, “kalau kalian memang harus
pergi, kurasa kalian harus pergi. Aku tidak bisa
mengharapkan dua anak muda seperti kalian bakal
tertarik berbincang-bincang dengan orang tua
sepertiku.” Dia mengembuskan napas dan melanjutkan.
“Kalian sama sekali tidak akan bisa membayangkan
betapa terkadang aku sangat kesepian. Tapi tidak
masalah. Pergilah makan malam. Tapi aku memberi
kalian hadiah sebelum kalian pergi. Tidak setiap hari aku
bisa melihat gadis kecil di ruang kerjaku yang
membosankan ini, terutama, kalau aku boleh berterus
terang, wanita muda yang sangat cantik sepertimu.”
Polly mulai berpikir bahwa mungkin pria ini
tidaklah segila bayangannya.
“Apakah kau mau cincin, sayangku?” tanya
Paman Andrew ke Polly.
“Apakah maksudmu salah satu cincin kuning
atau hijau itu?” tanya Polly. “Kau baik sekali!”
“Bukan yang hijau,” kata Paman Andrew.
“Sayangnya aku tidak bisa memberimu cincin
yang hijau. Tapi aku akan senang sekali bila bisa

15 | www.bacaan-indo.blogspot.com
memberimu salah satu cincin kuning itu, bersama rasa
cintaku. Ayo, cobalah salah satunya.”
Kini Polly sudah cukup menguasai rasa takutnya
dan yakin pria tua ini tidaklah gila, lagi pula pastinya
memang ada sesuatu yang anehnya menarik pada cincin-
cincin bersinar
terang itu. Dia bergerak mendekati baki.
“Wah! Astaga,” katanya. “Suara dengungan itu
terdengar lebih keras di sini. Hampir seolah cincin-
cincin inilah yang mengeluarkannya.”
“Khayalanmu indah sekali, Sayang,” kata Paman
Andrew sambil tertawa. Suara tawanya terdengar
seperti tawa yang sangat biasa, tapi Digory sempat
melihat ekspresi bersemangat, hampir serakah, di
wajahnya.
“Polly! Jangan ceroboh!” Digory berteriak.
“Jangan sentuh cincin-cincin itu.”
Terlambat. Tepat saat Digory berbicara, tangan
Polly terulur untuk menyentuh salah satu cincin itu. Dan
mendadak, tanpa kilatan cahaya, suara, atau peringatan
apa pun, Polly menghilang. Hanya tinggal Digory dan
pamannya di ruangan itu.

16 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB II DIGORY DAN PAMANNYA
Kejadian itu begitu tiba-tiba dan mencekam,
tidak seperti apa pun yang pernah dialami Digory,
bahkan dalam mimpi buruk sekalipun, sehingga dia
menjerit. Tangan Paman Andrew langsung membekap
mulutnya. “Hentikan itu!” desisnya di telinga Digory.
“Kalau kau terus membuat keributan, ibumu akan
mendengarnya. Dan kau tahu sendiri apa yang bisa
terjadi bila dia terlalu terkejut.” Seperti yang Digory
ceritakan nanti, jenis kemarahan mengerikan yang ingin
dilampias kannya ke pria itu hampir membuatnya muak.
Tapi tentu saja dia tidak menjerit lagi.
“Begitu lebih balk,” kata Paman Andrew.
“Mungkin kau juga tidak bisa mencegahnya.
Memang mengejutkan bila kau melihat
seseorang lenyap untuk pertama kalinya. Aku saja shock
waktu hamsterku menghilang kemarin malam.”
“Apakah itu yang terjadi waktu kau menjerit
tempo lalu?” tanya Digory.
“Oh, kau mendengar itu, ya? Kuharap kau tidak
sedang memata-mataiku?”
“Tidak, tentu tidak,” jawab Digory penuh gengsi.
“Tapi apa yang terjadi pada Polly?”
“Beri aku selamat, keponakanku tersayang,” kata
Paman Andrew, menggosok kedua tangannya.
“Percobaanku telah berhasil. Gadis kecil itu lenyap-

17 | www.bacaan-indo.blogspot.com
menghilang-keluar dari dunia ini.”
“Apa yang telah kaulakukan padanya?”
“Mengirimnya ke-yah-ke tempat lain.”
“Apa maksudmu?” tanya Digory.
Paman Andrew duduk dan menjawab, “Baiklah,
aku akan menceritakan semuanya kepadamu. Kau sudah
pernah dengar kisah tentang Mrs Lefay yang tua?”
“Bukankah dia bibi buyutku atau semacamnya?”
tanya Digory.
“Bukan juga,” kata Paman Andrew. “Dia ibu
angkatku. Itu dia, di sana, di dinding.”
Digory mendongak dan melihat foto yang sudah
buram: wajah wanita tua mengenakan topi bonnet yang
berpita di bagian dagunya. Dan dia kini bisa mengingat
bahwa dia dulu juga pernah melihat foto wajah yang
sama di laci tua di rumah, di desanya. Dia telah bertanya
kepada ibunya siapa wanita itu dan ibunya tampak tidak
terlalu berminat membicarakan topik itu lebih lanjut
lagi. Wajahnya sama sekali tidak menyenangkan, pikir
Digory, tapi tentu saja dengan foto-foto zaman itu kita
tidak akan pernah bisa benar-benar tahu.
“Apakah ada-pernah ada-sesuatu yang salah
padanya, Paman Andrew?” tanyanya.
“Yah,” kata Paman Andrew sambil terkekeh,
“tergantung dengan apa yang kau sebut sebagai
salah. Orang-orang begitu berpikiran sempit.

18 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Dia memang sangat unik di masa hidupnya.
Melakukan berbagai tindakan tidak bijaksana.
Itulah sebabnya mereka membungkamnya.”
“Di rumah sakit jiwa, maksudmu?”
“Oh bukan, bukan, bukan,” kata Paman Andrew,
nada suaranya terkejut. “Bukan di tempat yang seperti
itu. Maksudku hanya penjara.”
“Astaga!” kata Digory. “Apa yang telah
dilakukannya?”
“Ah, wanita malang,” kata Paman Andrew.
“dia telah bertindak tidak bijaksana. Sebaiknya
kita tidak membahas semua itu. Dia selalu bersikap
baik padaku.”
“Tapi tunggu dulu, apa hubungannya semua ini
dengan Polly? Kenapa kau tidak langsung saja”
“Semua ada waktunya, anakku,” kata Paman
Andrew. “Mereka membiarkan Mrs Lefay keluar
sebelum dia meninggal dan aku salah satu dari sedikit
orang yang dia izinkan menemuinya di hari-hari terakhir
sakitnya. Dia begitu membenci orang-orang biasa yang
tidak pedulian, kau harus tahu itu. Aku sendiri juga
begitu. Aku dan dia memiliki ketertarikan pada hal-hal
yang sama. Hanya beberapa hari sebelum kematiannya,
dia menyuruhku menghampiri meja rias tua di
rumahnya, membuka laci rahasia, lalu membawakan
kepadanya kotak kecil yang kutemukan di dalamnya.

19 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Saat aku mengangkat kotak itu aku bisa menduga dari
rasa kesemutan di jemari tanganku bahwa aku sedang
memegang rahasia besar di tanganku. Dia memberikan
kotak itu kepadaku dan memaksaku berjanji bahwa
segera setelah dia meninggal aku akan membakarnya,
tetap dalam keadaan tak pernah terbuka dan dengan
upacara tertentu. Aku tidak menepati janji itu.”
“Yah, kalau begitu, kau jahat sekali,” komentar
Digory.
“Jahat?” kata Paman Andrew dengan wajah
bertanya-tanya. “Oh, aku mengerti. Maksudmu, anak-
anak lelaki harus menepati janji. Itu sangat benar: yang
paling tepat dan pantas dilakukan, aku yakin, dan aku
lega kau sudah diajar untuk bersikap begitu. Tapi tentu
saja kau harus memahami bahwa peraturan seperti itu,
betapa pun bagusnya untuk anak-anak lelaki-pelayan-
wanita-bahkan manusia pada umumnya, tidak bisa
diharapkan berlaku pada siswa-siswa luar biasa, para
pemikir dan ahli pengetahuan hebat. Tidak, Digory. Para
pria seperti aku, yang memiliki kebijakan tersembunyi,
terbebaskan dari peraturan biasa seperti begitu juga
kami terlepaskan dari kesenangan-kesenangan biasa.
Takdir kami, anakku, adalah takdir yang tinggi dan sepi.”
Saat mengatakan ini dia mengembuskan napas
dan tampak begitu muram, mulia, juga misterius
sehingga sesaat Digory benar-benar berpikir Paman

20 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Andrew sedang mengucapkan sesuatu yang sangat
menakjubkan. Tapi kemudian dia teringat ekspresi
buruk yang dilihatnya di wajah sang paman beberapa
saat sebelum Polly menghilang. Dia pun langsung bisa
melihat apa yang ada di balik kata-kata luar biasa Paman
Andrew. Semua itu hanya berarti, katanya pada dirinya
sendiri, bahwa Paman Andrew pikir dia bisa melakukan
apa saja untuk mendapatkan apa pun yang
diinginkannya.
“Tentu saja,” kata Paman Andrew, “aku tidak
berani membuka kotak itu lama sekali, karena aku tahu
bisa saja isinya sesuatu yang sangat berbahaya. Karena
ibu angkatku wanita yang amat menakjubkan.
Sebenarnya, dia satu dari manusia-manusia terakhir
yang memiliki darah peri dalam tubuhnya. (Dia bilang
ada dua orang lain di masanya. Salah satunya seorang
bangsawan bergelar duchess dan satu lagi wanita tukang
bersih-bersih.) Bahkan, Digory, saat ini kau sedang
berbicara dengan pria terakhir (mungkin) yang benar-
benar memiliki ibu angkat peri. Nah! Itu akan jadi
sesuatu yang bakal kauingat ketika kau sendiri sudah
menjadi pria tua.”
Aku berani bertaruh dia peri yang jahat, pikir
Digory, lalu menambahkan dengan keras, “Tapi
bagaimana dengan Polly?”
“Kenapa kau terus-terusan meributkan masalah

21 | www.bacaan-indo.blogspot.com
itu?” kata Paman Andrew. “Seolah masalah itulah yang
paling penting! Tugas pertamaku adalah tentu saja
mempelajari kotak itu sendiri. Kotaknya kuno sekali.
Dan bahkan pada saat itu aku tahu cukup banyak untuk
yakin kotak tersebut bukan buatan Yunani, Mesir kuno,
Babilonia, Hittite, ataupun Cina. Usianya lebih tua
daripada negara-negara itu. Ah-benar-benar hari yang
indah ketika akhirnya aku mengetahui kebenarannya.
Kotak itu buatan bangsa Atlantis, datangnya dari
kepulauan Atlantis yang hilang. Itu berarti kotak itu jauh
lebih tua berabad-abad daripada benda benda Zaman
Batu yang digali di Eropa. Dan benda itu juga tidaklah
kasar dan mentah seperti barang Zaman Batu. Karena di
awal masa, Atlantis sudah menjadi kota hebat dengan
istana-istana, kuil-kuil, dan orang-orang terpelajar.”
Paman Andrew berhenti sesaat seolah menduga
Digory akan mengatakan sesuatu. Tapi anak itu semakin
tidak menyukai pamannya sejalan dengan setiap menit
yang berlalu, jadi dia tidak mengucapkan apa-apa.
“Sementara itu,” Paman Andrew melanjutkan,
“aku sedang mempelajari banyak sihir secara umum
dengan berbagai cara (yang kurasa tidaklah pantas bila
dijelaskan kepada anak kecil). Itu berarti aku
mendapatkan bayangan yang cukup jelas tentang benda-
benda macam apa saja yang mungkin berada di dalam
kotak itu. Dengan berbagai tes aku menyempitkan

22 | www.bacaan-indo.blogspot.com
berbagai kemungkinan. Aku harus mengenal beberapa-
yah, sejumlah orang jahat aneh, dan melalui berbagai
pengalaman yang sangat tidak menyenangkan. Semua
itulah yang membuat rambutku beruban. Seseorang
tidaklah begitu saja menjadi penyihir. Kesehatanku
sempat ambruk. Tapi aku membaik. Dan aku akhirnya
tahu. “
Meski tidak ada kemungkinan, walau barang
sedikit pun, ada orang lain yang mendengarkan
pembicaraan mereka, Paman Andrew mencondongkan
tubuh ke depan dan hampir berbisik ketika berkata:
“Kotak Atlantis itu berisi sesuatu yang telah
dibawa dari dunia lain ketika dunia kita baru saja
dimulai.”
“Apa?” tanya Digory yang kini jadi sangat
tertarik, tanpa bisa menahan diri.
“Hanya debu,” jawab Paman Andrew. “Debu
bagus dan kering. Tidak banyak yang bisa dilihat.
Bahkan bisa dibilang, tidak banyak yang bisa
ditunjukkan setelah kerja keras seumur hidup. Ah, tapi
waktu aku melihat debu itu (aku benar-benar berhati-
hati untuk tidak menyentuhnya) dan berpikir bahwa
setiap butir pernah berada di dunia lain maksudku
bukan planet lain tentunya, planet-planet itu juga bagian
dari dunia kita dan kau bisa mencapainva kalau kau
pergi cukup jauh tapi Dunia Lain sungguhan-Alam Lain-

23 | www.bacaan-indo.blogspot.com
jagat raya lain-suatu tempat yang tidak akan pernah kau
capai walaupun kau menjelajahi luar angkasa jagat raya
ini selama-lamanya-dunia yang hanya bisa dicapai
dengan sihir-nah!”
Saat mengatakan itu Paman Andrew menggosok-
gosokkan kedua tangannya sampai buku-buku
jemarinya berderak seperti kembang api.
“Aku tahu,” dia melanjutkan, “hanya kalau kau
bisa menemukan bentuk tepatnya maka debu itu bisa
menarikmu ke tempat asalnya. Tapi kesulitannya justru
terletak pada mencari bentuk tepatnya itu. Pengalaman-
pengalaman terdahuluku semua adalah kegagalan. Aku
mencobanya pada hamster. Beberapa di antaranya
hanya mati. Beberapa yang lain meledak seperti bom-
bom kecil”
“Itu tindakan yang kejam sekali,” kata Digory,
yang dulu pernah punya kelinci.
“Kenapa kau selalu bisa mengalihkan topic
pembicaraan?” kata Paman Andrew. “Itulah gunanya
makhluk-makhluk itu. Aku membelinya sendiri.
Sekarang sebentar-sampai di mana aku tadi? Ah ya.
Akhirnya aku berhasil membuat cincin-cincin itu: cincin
yang warnanya kuning. Tapi sekarang kesulitan baru
muncul.
Aku cukup yakin saat ini, bahwa cincin yang
kuning bisa mengirimkan makhluk mana pun yang

24 | www.bacaan-indo.blogspot.com
menyentuhnya ke Tempat Lain. Tapi apalah gunanya itu
semua kalau aku tidak bisa mengembalikan mereka
untuk bercerita kepadaku apa yang telah mereka
temukan di sana?” “Dan bagaimana nasib mereka?”
Tanya Digory. “Kekacauan yang bakal mereka temui
kalau mereka tidak bisa kembali!”
“Kau terus-menerus melihat segala sesuatunya
dengan sudut pandang yang salah,” kata Paman Andrew
dengan ekspresi tidak sabar. “Tidak bisakah kau
mengerti semua ini pengalaman hebat? Tujuan utama
mengirim siapa pun ke Tempat Lain adalah supaya aku
bisa tahu bagaimana rasanya.”
“Kalau begitu, kenapa kau tidak pergi saja sendiri
ke sana?”
Digory nyaris tidak pernah melihat seseorang
tampak begitu terkejut dan tersinggung seperti Paman
Edward sekarang hanya karena pertanyaan sederhana
itu. “Aku? Aku?” dia berseru. “Anak ini pasti gila! Pria
dengan usiaku, dengan keadaan kesehatan sepertiku,
rela mengambil risiko kejutan dan bahaya yang mungkin
muncul karena mendadak dilemparkan ke dunia lain?
Aku tidak pernah mendengar apa pun yang begitu tidak
masuk di akal sepanjang hidupku! Apakah kau sadar
dengan yang baru saja kau katakan? Bayangkan apa arti
kata Dunia Lain kau mungkin saja bertemu apa pun-apa
pun.”

25 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Tapi kurasa tidak masalah bagimu untuk
mengirim Polly ke sana,” kata Digory. Pipinya terbakar
karena amarah sekarang. “Dan aku hanya bisa berkata,”
dia melanjutkan, “biarpun kau pamanku-kau telah
bertindak pengecut, mengirim anak perempuan ke
tempat yang terlalu menakutkan bagimu untuk pergi
sendiri.”
“Diam kau!” kata Paman Andrew, sambil
memukul meja keras-keras. “Aku tidak akan sudi
diceramahi seperti itu oleh anak sekolahan kecil yang
kotor. Kau tidak mengerti. Aku ilmuwan besar, sang
penyihir, si pakar yang sedang melakukan percobaan.
Tentu saja aku membutuhkan seseorang untuk menjadi
subjek percobaan. Demi jiwaku, jangan-jangan setelah
ini kau akan berkata bahwa seharusnya aku meminta
izin pada hamster-hamsterku sebelum aku
menggunakan mereka! Tidak ada kebijakan besar yang
bisa dicapai tanpa pengorbanan. Tapi gagasan
seharusnya aku pergi sendiri adalah omong kosong. Itu
seperti meminta jenderal berperang seperti prajurit
biasa. Seandainya aku terbunuh, apa jadinya kerja keras
seumur hidupku?”
“Oh, berhentilah membual,” kata Digory.
“Kau akan membawa Polly kembali, tidak?”
“Aku baru saja akan memberitahumu soal itu
ketika dengan tidak sopan kau memotongku,” kata

26 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Paman Andrew, “Bahwa akhirnya aku menemukan cara
untuk melakukan perjalanan pulang. Cincin-cincin yang
hijau akan menarikmu pulang.”
“Tapi Polly tidak membawa cincin yang*hijauo”
“Tidak,” kata Paman Andrew dengan senyum
jahat.
“Kalau begitu dia tidak akan bisa kembali,” teriak
Digory. “Dan itu sama saja dengan kau sudah
membunuhnya.”
“Dia bisa saja kembali,” kata Paman Andrew,
“kalau ada orang yang menyusulnya, mengenakan cincin
kuning sambil membawa dua cincin hijau, satu untuk
membawa orang itu sendiri pulang dan yang satu lagi
untuk membawa Polly pulang.”
Dan saat ini tentu saja Digory sudah bisa melihat
jebakan yang menjeratnya. Dia memandang Paman
Andrew, tanpa mengatakan apa-apa, dengan mulut
ternganga lebar. Kedua pipinya kini pucat sekali.
“Aku berharap,” kata Paman Andrew kini
dengan suara yang sangat tinggi dan kuat, seolah dia
paman sempurna yang baru saja memberi seseorang
uang saku besar dan nasihat baik, “Aku berharap,
Digory, kau tidak akan mundur dan menyerah. Aku akan
jadi sangat menyesal bila ada anggota keluarga kita yang
tidak memiliki kehormatan dan keberanian yang cukup
besar untuk bersedia pergi menyelamatkan yang dalam

27 | www.bacaan-indo.blogspot.com
kesusahan.”
“Oh, diamlah!” kata Digory. “Kalau kau punya
kehormatan dan segala itu, kau sendiri yang akan pergi.
Tapi aku tahu kau tidak akan melakukan itu. Baiklah.
Aku mengerti aku harus pergi. Tapi ternyata kau
memang monster. Kurasa kau sudah merencanakan
se*mua ini supaya Polly pergi tanpa sepengetahuannya
sehingga kemudian aku harus pergi menjemputnya.”
“Tentu saja,” kata Paman Andrew dengan
senyumnya yang menyebalkan.
“Baiklah. Aku akan pergi. Tapi sebelumnya ada
satu hal yang harus kukatakan. Aku tidak pernah
percaya pada sihir hingga hari ini. Aku lihat sekarang
sihir adalah nyata. Yah, dan kalau sihir memang ada,
berarti kurasa segala kisah tua tentang peri juga kurang-
lebih benar. Dan kau tidak lain adalah penyihir licik yang
kejam seperti yang ada di dalam cerita-cerita. Nah, aku
tidak pernah membaca cerita di mana orang-orang
seperti itu tidak mendapat ganjaran di akhir kisah, dan
aku berani bertaruh itulah yang juga akan kau alami. Kau
pantas menerimanya.”
Dari segala hal yang telah diucapkan Digory,
kata-katanya yang ini merupakan yang pertama yang
mengenai sasaran. Paman Andrew terkejut kemnudian
muncul awan ketakutan menaungi wajahnya yang,
meskipun dia begitu kejam, nyaris bisa membuatmu

28 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mengasihaninya. Tapi sedetik kemudian dia
mengusirnya pergi dan berkata ditemani tawa yang agak
dipaksakan, “Yah, yah, kurasa itu hal biasa yang bakal
muncul di benak seorang anak-terutama karena
dibesarkan di antara wanita-wanita, seperti dirimu.
Kisah-kisah istri tua, hah? Kurasa kau tidak perlu
mencemaskan bahaya yang akan mendatangiku, Digory.
Bukankah lebih baik kau mengkhawatirkan bahaya yang
menghampiri teman kecilmu itu? Dia sudah pergi cukup
lama. Kalau memang ada bahaya Di Sana yah, akan
sangat disayangkan bila kau tiba terlambat.”
“Seolah kau peduli saja,” kata Digory penuh
amarah. “Tapi aku sudah muak mendengar segala bualan
ini. Apa yang harus kulakukan?”
“Kau benar-benar harus belajar mengendalikan
emosimu, anakku,” kata Paman Andrew tenang. “Kalau
tidak kau akan tumbuh menjadi seperti Bibi Letty.
Sekarang. Kemarilah.”
Paman Andrew bangkit, mengenakan sepasang
sarung tangan, lain berjalan menuju baki tempat cincin-
cincin itu berada.
“Cincin-cincin ini hanya berfungsi,” katanya,
“kalau mereka benar-benar menyentuh kulitmu.
Kalau memakai sarung tangan, aku bisa
mengangkatnya-seperti ini-tanpa ada kejadian apa-apa.
Kalau kau membawa salah satunya di sakumu juga tidak

29 | www.bacaan-indo.blogspot.com
akan terjadi apa-apa, tapi tentu saja kau harus berhati-
hati untuk tidak memasukkan tangan ke saku dan tanpa
sengaja menyentuhnya. Di saat menyentuh cincin
kuningmu, kau akan lenyap dari dunia ini. Waktu kau
berada di Tempat Lain, dugaanku-tentu saja ini belum
dites kebenarannya, tapi aku menduga-saat kau
menyentuh cincin hijau kau akan menghilang dari dunia
itu dan perkiraanku-muncul kembali di dunia ini.
Sekarang. Aku akan mengambil dua cincin hijau ini dan
memasukkan keduanya ke saku sebelah kananmu.
Ingatlah dengan sangat hati-hati di mana cincin yang
hijau berada. Hijau sama dengan Green. Kanan sama
dengan Right. G untuk Green dan R untuk Right. G.R. kau
lihat: adalah dua huruf pertama kata Green. Satu
untukmu dan satu lagi untuk si gadis kecil. Dan sekarang
kau ambillah sendiri cincin yang kuning. Aku akan
mengenakannya-di jariku- kalau aku jadi kau.
Kemungkinan jatuhnya akan lebih kecil bila kaulakukan
itu.”
Digory hampir saja mengambil cincin kuning
ketika tiba-tiba dia berhenti.
“Tunggu dulu,” katanya. “Bagaimana dengan
Ibu? Bagaimana kalau dia menanyakan keberadaanku?”
“Semakin cepat kau pergi, semakin cepat kau
akan kembali,” kata Paman Andrew ceria.
“Tapi kau bahkan tidak benar-benar yakin aku

30 | www.bacaan-indo.blogspot.com
bisa kembali.”
Paman Andrew mengangkat bahunya, berjalan
menyeberangi ruangan menuju pintu, membuka kunci,
membukanya lebar-lebar dengan entakan, dan berkata:
“Oh, baiklah kalau begitu. Terserah kau saja.
Turunlah dan santap makan malammu. Biarkan si gadis
kecil itu dimakan binatang-binatang liar, tenggelam,
kelaparan di Dunia Lain, atau tersesat di sana selama-
lamanya, kalau itu yang kau inginkan. Semuanya sama
saja bagiku. Mungkin sebelum waktunya minum teh
sebaiknya kau mampir ke sebelah dan menemui Mrs
Plummer untuk menjelaskan dia tidak akan pernah
melihat anak perempuannya lagi karena kau takut
mengenakan sebentuk cincin.”
“Ya ampun,” kata Digory, “aku benar-benar
berharap aku sudah cukup besar untuk meninju
kepalamu!”
Lalu Digory mengancingkan mantelnya, menarik
napas dalam-dalam, dan meraih cincin itu. Dan saat itu
dia berpikir, seperti yang selalu dia lakukan setelahnya,
bahwa kata hatinya tidak akan membiarkannya
mengambil pi_ lihan lain.

31 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB III HUTAN DI ANTARA DUNIA
Paman ANDREW dan ruang kerjanya langsung
menghilang. Kemudian selama sesaat, segalanya menjadi
seolah bertumpuk-tumpuk. Hal selanjutnya yang Digory
ketahui adalah adanya cahaya hijau lembut yang
menyinarinya dari atas dan kegelapan di bawahnya. Dia
tidak tampak seperti sedang berdiri atau apa pun, atau
duduk, atau berbaring. Seolah tidak ada yang
menyentuhnya. “Sepertinya aku ada di dalam air,” kata
Digory. “Atau di bawah air.” Pemikiran ini sempat
membuatnya takut, tapi hampir seketika dia bisa
merasakan tubuhnya naik dengan cepat. Lalu kepalanya
tiba-tiba keluar di udara dan dia mendapati dirinya
berenang ke tepian, menuju daratan berumput lembut di
pinggir suatu mata air.
Saat bangkit dia menyadari dirinya tidak basah
kuyup dan meneteskan air. Dia juga tidak terengah-
engah mencari udara seperti yang akan diperkirakan
semua orang bila habis berada di bawah air. Pakaiannya
sama sekali kering. Dia sedang berdiri di pinggir mata air
kecil-tidak lebih dari tiga meter dari satu sisi ke sisi
lainnya-dalam suatu hutan. Pepohonan tumbuh rapat
dan berdaun lebat sehingga dia bahkan tidak bisa
mengintip langit. Semua cahaya berwarna hijau dan
menyeruak di antara dedaunan, tapi pastinya di atas
sana ada matahari yang bersinar sangat kuat karena

32 | www.bacaan-indo.blogspot.com
sinar hijau yang dirasakannya begitu terang dan hangat.
Hutan itu hutan tersunyi yang mungkin bisa
kaubayangkan. Tidak ada burung-burung, tidak ada
serangga, tidak ada hewan-hewan, dan tidak ada angin.
Kau nyaris bisa merasakan pepohonan tumbuh. Mata air
tempat Digory baru saja keluar ternyata bukanlah satu-
satunya mata air di sana. Ada lusinan mata air lain-satu
mata air di setiap meter sejauh matamu bisa
memandang. Kau hampir bisa merasakan pepohonan
mengisap air dengan akar-akar mereka. Hutan itu sangat
hidup. Ketika berusaha melukiskannya nanti Digory
selalu berkata, “Tempat itu begitu kaya, sekaya kue
plum.”
Hal teranehnya, hampir sebelum dia memandang
ke sekeliling, Digory separo lupa bagaimana dia bisa
datang ke sana. Pada suatu titik, dia pastinya tidak
memikirkan Polly, Paman Andrew, atau bahkan ibunya.
Dia sama sekali tidak takut, bersemangat, atau
penasaran. Kalau ada yang bertanya kepadanya, “Dari
mana asalmu?” dia mungkin bakal menjawab, “Tempat
tinggalku dari dulu di sini.” Seperti itulah rasanya-seolah
seseorang sudah berada di tempat itu sejak lama dan
tidak pernah merasa bosan, walaupun tidak ada yang
pernah terjadi di sana. Seperti yang diceritakannya lama
setelah itu, “Tempat itu bukan jenis tempat di mana
banyak hal terjadi. Pepohonan terus bertumbuh, itu

33 | www.bacaan-indo.blogspot.com
saja.”
Setelah lama memandangi hutan itu, Digory
menyadari ada gadis kecil berbaring telentang di kaki
pohon beberapa meter dari dirinya. Mata gadis itu nyaris
tertutup tapi tidak terpejam, seolah dia sedang berada di
antara keadaan tidur dan bangun. Jadi Digory
menatapnya lama sekali dan tidak berkata apa-apa. Dan
akhirnya gadis itu membuka mata dan memandangi
Digory lama sekali, juga tanpa berkata apa-apa. Lalu
gadis itu bicara, dengan suara yang pelan dan lembut
seperti orang mengantuk.
“Sepertinya aku pernah bertemu denganmu
sebelumnya,” katanya.
“Menurutku juga begitu,” kata Digory. “Kau
sudah lama berada di sini?”
“Oh, aku selalu ada di sini,” kata si gadis.
“Setidaknya-entahlah-lama sekali.”
“Aku juga,” ucap Digory.
“Tidak ah,” kata si gadis. “Aku baru saja
melihatmu keluar dari mata air itu.”
“Ya, mungkin memang begitu,” kata Digory
kebingungan. “Aku lupa.”
Kemudian untuk beberapa saat yang cukup lama
keduanya tidak saling bicara lagi.
“Tunggu dulu,” kata si gadis tiba-tiba, “kira-kira
kita memang pernah bertemu, tidak ya?

34 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Aku punya sejenis bayangan-semacam gambaran
di kepalaku-tentang anak laki-laki dan perempuan
seperti kita-tinggal di suatu tempat yang agak berbeda-
dan melakukan berbagai hal. Mungkin itu hanya mimpi.”
“Aku juga punya mimpi yang sama, sepertinya,”
kata Digory. “Tentang anak laki-laki dan perempuan,
tinggal bersebelahan-dan sesuatu tentang merangkak di
antara kerangka rumah. Aku ingat anak perempuan itu
mukanya kotor.”
“Sepertinya ingatanmu terbalik? Dalam mimpiku
justru si anak laki-laki yang wajahnya kotor.”
“Aku tidak bisa mengingat wajah anak lelaki itu,”
kata Digory kemudian menambahkan,
“Wah! Apa itu?”
“Wah! Itu kan hamster,” kata si gadis kecil.
Dan memang benar-di sana ada hamster gendut,
mengendus-endus rumput. Tap di sekeliling perut
hamster itu ada tali dan, terikat di tali itu, cincin kuning
yang bersinar terang.
“Lihat! Lihat!” teriak Digory4”Cincin itu!
Dan lihat! Kau juga mengenakan cincin seperti
itu di jarimu. Aku juga”
Si gadis kecil itu kini duduk tegak, akhirnya
benar-benar tertarik. Mereka menatap satu sama lain
lekat-lekat, berusaha mengingat. Kemudian di saat yang
tepat bersamaan, si gadis berteriak, “Mr Ketterley,” dan

35 | www.bacaan-indo.blogspot.com
si anak lelaki berseru, “Paman Andrew,” lalu mereka pun
tahu siapa diri mereka dan mulai mengingat keseluruhan
cerita. Setelah banyak berbincang-bincang selama
beberapa menit, akhirnya mereka mengingat semuanya.
Digory menjelaskan betapa kejamnya tindakan Paman
Andrew.
“Apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya
Polly. “Membawa pulang hamster ini dan kembali ke
dunia kita?”
“Tidak perlu terburu-buru,” kata Digory,
sambil menguap lebar sekali.
“Kurasa harus begitu,” kata Polly. “Tempat ini
terlalu sunyi. Begitu-begitu seperti mimpi. Kau sendiri
nyaris tertidur. Sekali kita menyerah terhadap
pengaruhnya kita hanya akan berbaring dan dalam
keadaan setengah tertidur selama-lamanya.”
“Tapi nyaman sekali berada di sini,” kata Digory
“Ya, memang benar,” kata Polly. “Tapi kita harus
kembali.” Dia berdiri dan mulai berjalan menghampiri si
hamster dengan hati-hati. Tapi kemudian dia berubah
pikiran.
“Sebaiknya kita biarkan saja si hamster di sini,”
kata Polly. “Dia tampak begitu bahagia di tempat ini, dan
pamanmu hanya akan melakukan sesuatu yang buruk
padanya kalau kita membawanya pulang.”
“Aku yakin dia akan melakukan itu,” komentar

36 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Digory. “Lihat saja caranya memperlakukan kita.
Omong-omong, bagaimana cara kita pulang?”
“Kurasa sih, lewat mata air itu lagi.”
Mereka berjalan mendekati mata air dan berdiri
berdampingan di tepinya, menunduk menatap
permukaan air yang datar. Pada permukaan itu terlihat
bayangan cabang-cabang pohon yang hijau penuh
dedaunan sehingga tampak sangat dalam.
“Kita tidak punya perlengkapan berenang,” kata
Polly.
“Kita tidak butuh semua itu, bodoh,” kata Digory.
“Kita akan menyelam ke dalamnya dengan pakaian
lengkap. Masa kau tidak ingat airnya sama sekali tidak
membasahi kita ketika kita naik ke sini?”
“Kau bisa berenang?”
“Sedikit. Kau bagaimana?”
“Yah-tidak terlalu bisa.”
“Kurasa kita tidak akan perlu berenang1kata
Digory. “Kita kan mau pergi ke bawahnya, ya kan?”
Tidak satu pun di antara mereka menyukai ide
melompat ke mata air itu, tapi tidak ada yang
mengatakannya. Mereka bergandengan tangan dan
berkata “satu-Dua-Tiga-Lompat”
lalu melompat. Mereka merasakan cipratan
besar dan tentu saja mereka memejamkan mata.
Tapi ketika membuka mata lagi, mereka

37 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mendapati diri mereka masih berdiri, bergandengan
tangan di hutan hijau, dan nyaris hanya terendam air
hingga ke mata kaki. Mata air itu ternyata beberapa
sentimeter dalamnya. Mereka berjalan kembali ke
daratan kering.
“Apa sebenarnya yang salah?” tanya Polly
dengan suara ketakutan, tapi tidaklah setakut seperti
yang kau bayangkan, karena sangatlah sulit merasa
sangat takut saat berada di hutan itu. Tempat itu terlalu
damai.
“Oh! Aku tahu,” kata Digory. “Tentu saja, ini
tidak akan berhasil. Kita masih mengenakan cincin
kuning kita. Cincin-cincin ini kan untuk perjalanan pergi.
Cincin-cincin yang hijau akan membawa kita pulang.
Kita harus mengganti cincin kita. Kau punya saku?
Bagus. Simpan cincin kuningmu di saku kiri. Aku punya
dua cincin hijau. Ini satu untukmu.”
Mereka mengenakan cincin hijau dan kembali ke
mata air. Tapi sebelum mereka mencoba melompat lagi,
Digory mengeluarkan “O-ooh!” yang panjang sekali.
“Ada apa?” tanya Polly.
“Aku baru saja mendapat ide bagus,” kata
Digory. “Untuk apakah mata air-mata air lainnya?”
“Apa maksudmu?”
“Begini, kalau kita bisa kembali ke dunia kita
sendiri dengan melompat ke mata air yang ini, bukankah

38 | www.bacaan-indo.blogspot.com
berarti kita bisa pergi ke tempat lain dengan melompat
ke mata air lain? Mungkin saja ada dunia di bawah setiap
mata air.”
“Tapi bukankah kita sudah berada di Dunia Lain,
Tempat Lain, atau apalah namanya itu yang dibicarakan
Paman Andrew? Bukankah kau bilang-”
“Ah, lupakan Paman Andrew,” potong Digory.
“Kurasa dia bahkan tidak tahu apa-apa tentang itu. Dia
tidak pernah punya keberanian untuk datang ke sini
sendiri. Dia hanya bicara tentang satu Dunia Lain. Tapi
siapa tahu ada lusinan?”
“Maksudmu, hutan ini mungkin hanya salah
satunya?”
“Tidak, menurutku hutan ini sama sekali bukan
dunia lain. Menurutku tempat ini hanyalah semacam
tempat di antaranya.”
Polly tampak bingung.
“Tidakkah kau lihat?” tanya Digory. “Tidak,
dengar dulu. Pikirkan terowongan kita di bawah
papan-papan di rumah. Tempat itu kan bukan ruangan di
salah satu rumah. Bisa dibilang, terowongan itu bahkan
bukan benar-benar bagian dari rumah-rumah. Tapi
sekalinya kau berada di terowongan, kau bisa berjalan di
dalamnya dan datang ke rumah mana pun di deretan
rumah kita. Mungkin saja hutan ini juga sama, kan?-
tempat yang bukanlah salah satu dunia, tapi sekali kau

39 | www.bacaan-indo.blogspot.com
menemukan tempat ini kau bisa masuk ke dunia mana
pun.”
“Yah, kalaupun kau bisa-” Polly memulai, tapi
Digory melanjutkan seolah tidak mendengar kata-
katanya.
“Dan tentu saja itu menjelaskan segalanya,”
katanya. “Itulah sebabnya tempat ini begitu sepi dan kita
selalu merasa mengantuk. Tidak pernah ada kejadian
apa pun di sini. Seperti di rumah. Di dalam rumah-
rumahlah orang-orang berbicara, atau melakukan hal-
hal, juga tempat mereka makan. Tidak ada yang terjadi
di tempat-tempat perantara: di belakang dinding, di atas
langit-langit, atau di bawah lantai, juga di dalam
terowongan kita. Tapi ketika kau keluar dari
terowongan, kau akan mendapati dirimu berada di
rumah mana pun. Kurasa kita bisa keluar dari tempat ini
dan menuju tempat mana pun! Kita tidak perlu
melompat ke dalam mata air yang sama dengan yang
kita lewati. Atau belum saatnya.”
“Hutan di Antara Dunia-Dunia,” kata Polly
menerawang. “Kedengarannya bagus juga.”
“Ayo,” kata Digory. “Kolam mana yang akan kita
coba?”
“Tunggu dulu,” kata Polly. “Aku tidak akan
mencoba mata air baru sebelum memastikan kita
memang bisa pulang melalui mata air yang pertama. Kita

40 | www.bacaan-indo.blogspot.com
bahkan tidak yakin itu cara yang benar.”
“Benar,” kata Digory sinis. “Kita akan ditangkap
Paman Andrew dan harus menyerahkan cincin-cincin
kita sebelum sempat bersenang-senang. Tidak, terima
kasih.”
“Tidak bisakah kita sampai di setengah jalan ke
bawah mata air kita?” tanya Polly. “Hanya untuk melihat
cara ini benar-benar manjur. Lalu begitu kita tahu itu
berhasil, kita ganti cincin dan kembali naik sebelum
benar-benar sampai di ruang kerja Mr Ketterly.”
“Bisakah kita pergi separo jalan ke bawah?”
“Yah, cukup lama waktu yang kita perlukan
untuk naik, kurasa bakal memakan waktu sedikit lama
untuk kembali.”
Digory agak sulit menyetujui rencana ini, tapi
akhirnya dia terpaksa setuju karena Polly sama sekali
menolak melakukan penjelajahan ke dunia baru apa pun
sebelum memastikan dia bisa kembali ke dunia asalnya.
Dia kurang lebih sama beraninya dengan Digory dalam
menghadapi beberapa bahaya (tawon, misalnya), tapi
Polly tidaklah tertarik menemukan hal-hal yang belum
pernah didengar siapa pun.
Sedangkan Digory tipe orang yang ingin
mengetahui segalanya, dan ketika tumbuh dewasa dia
menjadi Profesor Kirke yang terkenal yang akan muncul
di buku-buku lain.

41 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Setelah cukup lama berdebat, mereka
sependapat untuk mengenakan cincin hijau
mereka(“Hijau untuk keamanan,” kata Digory, “jadi kau
tidak bisa tidak mengingat cincin yang mana untuk
apa”), lalu mereka bergandengan tangan dan melompat.
Tapi segera ketika mereka tampak akan kembali ke
ruang kerja Paman Andrew, atau bahkan dunia mereka
sendiri, Polly bertugas untuk berteriak, “Ganti” dan
mereka akan membuka cincin hijau lalu memakai cincin
kuning lagi. Digory ingin jadi yang bertugas berteriak,
“Ganti,” tapi Polly tidak juga mau setuju.
Mereka mengenakan cincin hijau, saling
menggamit tangan, dan sekali lagi berteriak “Satu-Dua-
Tiga-Lompat”. Kali ini cara itu manjur. Sangatlah sulit
menceritakan pada kalian bagaimana rasanya, karena
segalanya terjadi begitu cepat. Awalnya ada cahaya-
cahaya terang yang bergerak di langit hitam. Digory
selalu menganggap cahaya-cahaya itu bintang-bintang
dan bersumpah melihat Planet Jupiter cukup dekat-
cukup dekat untuk melihat bulannya. Tapi hampir
sekaligus terlihat oleh mereka barisan demi barisan atap
dan cerobong asap di atas, mereka juga bisa melihat St
Paul sehingga tahu mereka sedang melihat
pemandangan London. Tapi kau bisa melihat menembus
dinding-dinding semua rumah. Lalu mereka bisa melihat
Paman Andrew, sangat samar dan berbayang-bayang,

42 | www.bacaan-indo.blogspot.com
tapi semakin lama semakin
kelihatan jelas dan nyata, seolah dia kian
mendekati fokus. Tapi sebelum Paman Andrew menjadi
benar-benar nyata, Polly berteriak “Ganti”, dan mereka
langsung mengganti cincin, dunia kita pun mengabur
seperti mimpi, kemudian cahaya hijau di atas menjadi
kian terang dan terang, hingga kepala mereka keluar dari
mata air dan mereka berlari ke tepian. Kini hutan
mengelilingi mereka lagi, hingga ke atas, masih sehijau
dan seterang dulu. Seluruh proses itu hanya mengambil
waktu kurang dari satu menit.
“Nah!” kata Digory. “Sudah bisa, kan? Sekarang
mari kita bertualang. Mata air yang mana pun boleh.
Ayolah. Ayo kita coba yang satu itu.”
“Stop!” kata Polly. “Tidakkah sebaiknya kita
tandai mata air yang ini dulu?”
Mereka bertatapan dan wajah mereka berdua
memucat saat mereka menyadari hal mengerikan yang
baru saja akan Digory lakukan. Ada begitu banyak mata
air di hutan ini, dan semua mata air tampak serupa,
begitu juga pepohonannya. Kalau sekali saja mereka
meninggalkan mata air yang merupakan jalan menuju
dunia mereka sendiri tanpa membuat semacam tanda,
kemungkinannya seratus banding satu bagi mereka
untuk menemukannya lagi.”
Tangan Digory gemetaran saat dia membuka

43 | www.bacaan-indo.blogspot.com
pisau lipatnya dan memotong sebongkah panjang
rumput di tepian mata air. Tanah hutan itu (yang wangi
sekali) berwarna cokelat kemerahan gembur dan
tampak kontras di antara hijau rerumputan. “Untung
salah satu di antara kita berakal sehat,” kata Polly.
“Yah, kau kan tidak perlu menyombongkan diri
hanya gara-gara masalah ini,” kata Digory. “Ayolah, aku
ingin melihat ada apa di balik mata air-mata air yang
lain.” Polly membalas ucapan Digory dengan cukup
pedas, Digory pun mengucapkan sesuatu yang lebih
ketus lagi sebagai balasannya. Pertengkaran itu
berlangsung selama beberapa menit, tapi akan
membosankan bila ditulis semuanya. Marilah kita
langsung menuju saat ketika mereka berdiri dengan
jantung berdebar-debar dan wajah agak ketakutan di
pinggir mata air tak dikenal dengan cincin-cincin kuning
mereka. Keduanya bergandengan dan sekali lagi berkata
“Satu-Dua-tiga-Lompat!”
Byuurr! Sekali lagi cara ini tidak berhasil. Mata
air ini ternyata juga hanyalah sedalam kubangan air.
Bukannya mencapai dunia lain1mereka hanya
mendapati kaki mereka basah dan mengotori tungkai
kaki mereka untuk kedua kalinya pagi itu (kalau
memang saat Itu, pagi: waktu tampak selalu sama di
Hutan di Antara Dunia-Dunia).
“Sial!” seru Digory. “Apa lagi yang salah

44 | www.bacaan-indo.blogspot.com
sekarang? Kita sudah mengenakan cincin kuning kita
kok. Dia bilang kuning untuk perjalanan pergi.”
Nah, sekarang diketahui ternyata Paman
Andrew, yang tidak tahu apa-apa tentang Hutan di
Antara Dunia-Dunia, punya perkiraan yang salah tentang
kegunaan cincin-cincin itu. Cincin yang kuning bukanlah
cincin “pergi” dan cincin yang hijau bukanlah cincin
“pulang”, setidaknya bukan seperti yang dipikirkannya.
Bahan-bahan yang membuat kedua cincin itu berasal
dari hutan itu. Bahan-bahan dalam cincin kuning
memiliki kekuatan untuk menarikmu ke hutan, bahan-
bahan yang ingin kembali ke tempatnya semula, tempat
di antara. Tapi bahan dalam cincin hijau adalah bahan
yang berusaha keluar dari tempatnya semula: jadi cincin
hijau akan membawamu keluar dari hutan ke sebuah
dunia. Paman Andrew, untuk kauketahui, sedang
bereksperimen dengan benda-benda yang sebenarnya
tidak terlalu dia mengerti, sebagian besar penyihir
memang begitu. Tentu saja Digory juga tidak terlalu
menyadari kenyataan ini, setidaknya tidak hingga nanti.
Tapi ketika mereka telah membicarakannya, mereka
memutuskan mencoba cincin hijau mereka ke mata air
baru hanya untuk melihat apa yang akan terjadi.
“Aku mau kalau kau juga mau,” kata Polly. Tapi
sebenarnya dia mengatakan ini karena di hatinya yang
paling dalam, dia kini merasa yakin kedua cincin itu

45 | www.bacaan-indo.blogspot.com
tidak akan berfungsi di mata air baru, jadi tidak ada yang
perlu lebih ditakutinya selain cipratan air lagi. Aku tidak
terlalu yakin Digory punya perasaan yang sama.
Bagaimanapun, ketika mereka berdua telah memakai
cincin hijau, kembali ke tepian mata air, dan
bergandengan, mereka kini jauh lebih ceria dan tidak
muram daripada pada kali pertama.
“Satu-Dua-Tiga-Lompat!” kata Digory. Dan
mereka pun melompat.

46 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB IV BEL DAN PALU
Sihir kali ini tidak perlu diragukan lagi. Ke bawah
dan terus ke bawah mereka berkelebat pergi, pertama
melalui kegelapan kemudian melewati kumpulan sosok
samar yang berputar-putar, yang bisa jadi apa saja. Lalu
situasi menjadi lebih terang. Kemudian mendadak
mereka berdiri di atas sesuatu yang padat. Sesaat
kemudian segalanya jadi lebih fokus dan mereka mampu
melihat ke atas mereka.
“Tempat ini aneh sekali!” kata Digory.
“Aku tidak menyukainya,” kata Polly, sambil
agak merinding.
Yang pertama kali mereka sadari adalah cahaya.
Tidak seperti sinar mentari, tapi juga tidak seperti
cahaya listrik, lampu, lilin, atau sumber cahaya apa pun
yang pernah mereka lihat. Cahayanya samar, agak
kemerahan, sama sekali tidak cerah. Cahaya itu
terangnya pasti dan tidak meredup. Mereka sedang
berdiri di permukaan datar berlapis bebatuan dan
gedung-gedung berdiri di sekeliling mereka. Tidak ada
atap di atas mereka, mereka berada di semacam
halaman. Langit gelap secara tidak wajar-biru yang
nyaris hitam. Kalau kau melihat langit itu kau akan
bertanya-tanya apakah memang benar ada cahaya di
sana.
“Cuaca tempat ini aneh sekali ya,” kata Digory.

47 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Atau mungkin kita tiba tepat pada saat akan datang
badai petir, atau gerhana.”
“Aku tidak menyukainya,” kata Polly.
Keduanya, tanpa tahu pasti kenapa, berbicara
dengan berbisik. Dan walaupun tidak ada alasan kenapa
mereka masih terus bergandengan setelah melompat,
mereka tidak saling melepaskan tangan.
Dinding-dinding gedung menjulang sangat tinggi
di sekeliling halaman. Dinding-dinding itu juga memiliki
banyak jendela, jendela-jendela tanpa kaca, melaluinya
kau tidak bisa melihat apa pun kecuali kegelapan hitam.
Di bagian bawah dinding ada arca-arca berpilar besar,
menganga lebar menampilkan lubang hitam besar
seperti mulut terowongan kereta api. Suasana jadi terasa
agak dingin.
Batu yang digunakan untuk membangun segala
hal sepertinya merah, tapi mungkin itu hanya karena
cahaya misterius yang menerangi tempat tersebut. Yang
pasti rasanya aneh sekali. Banyak di antara bebatuan
datar yang melapisi permukaan halaman, retak hingga
terbelah. Tidak satu pun menempel rapat satu sama lain
dan sudut-sudut tajamnya telah cacat semua. Salah satu
pintu yang diapit arca setengahnya tertutupi
reruntuhan. Kedua anak itu terus menerus membalikkan
tubuh untuk melihat ke sudut-sudut berbeda di halaman.
Salah satu alasannya adalah karena mereka khawatir

48 | www.bacaan-indo.blogspot.com
seseorang-atau sesuatu-sedang mengawasi mereka dari
jendela-jendela ketika mereka menghadap ke depan.
“Menurutmu ada yang tinggal di sini, tidak?”
tanya Digory akhirnya, masih dengan berbisik.
“Tidak,” jawab Polly. “Semua ini hanya
reruntuhan. Kita belum mendengar suara apa pun sejak
datang ke sini.”
“Ayo kita coba berdiri diam sebentar dan
menajamkan pendengaran,” saran Digory.
Mereka berdiri diam dan mendengarkan, tapi
satu-satunya yang mereka dengar hanyalah detakan
jantung mereka sendiri. Tempat ini setidaknya sesunyi
Hutan di Antara Dunia-dunia.
Tapi sepinya berbeda. Kesunyian di hutan terasa
kaya, hangat (kau nyaris bisa mendengar pepohonan
bertumbuh), dan penuh kehidupan. Kali ini yang terasa
kesunyian yang mati, dingin, dan hampa. Kau tidak bisa
membayangkan apapun tumbuh di tempat ini.
“Ayo pulang,” kata Polly.
“Tapi kita belum melihat apa pun,” kata Digory.
Berhubung kita sudah sampai di sini setidaknya kita
harus melihat-lihat.” '
“Aku yakin sama sekali tidak ada yang menarik
di sini.”
“Tidak ada gunanya menemukan cincin ajaib
yang bisa membawamu ke dunia lain kalau kau takut

49 | www.bacaan-indo.blogspot.com
menjelajahi dunia-dunia itu begitu sudah sampai di
sana.”
“Siapa yang bilang aku takut?” kata Polly,
melepaskan tangan Digory.
“Aku hanya mengira kau tampak kurang
berminat menjelajahi tempat ini.”
“Aku akan pergi ke mana pun kau mau pergi.”
“Kita bisa pergi dari sini kapan pun kita mau,”
kata Digory. “Ayo kita lepas cincin hijau kita dan
menyimpannya di saku kanan. Yang perlu kita lakukan
hanyalah mengingat bahwa cincin kuning kita ada di
saku kiri. Kau bisa meletakkan tangan sedekat yang kau
inginkan dengan saku-saku itu, tapi jangan kau
masukkan tanganmu ke saku karena kau bisa saja
menyentuhnya dan lenyap.” Mereka melakukan itu dan
berjalan tanpa suara menuju salah satu gerbang
lengkung besar yang membawa mereka ke dalam salah
satu gedung. Lalu ketika berdiri di depan pintu dan bisa
melihat ke dalam, mereka melihat bagian dalam gedung
itu tidaklah terlalu gelap seperti dugaan awal mereka.
Pintu itu memperlihatkan ruang depan berbayang-
bayang yang tampaknya kosong, tapi di sisi ruang depan
yang lebih jauh tampak sederetan pilar dengan
lengkungan di bagian atas tiap dua pilar. Di balik
lengkungan tersebut mengalir lebih banyak cahaya
temaram aneh yang sama. Mereka menyeberangi ruang

50 | www.bacaan-indo.blogspot.com
depan tersebut, berjalan dengan sangat hati-hati karena
khawatir ada lubang-lubang di lantai atau apa pun yang
mungkin tergeletak di sana yang bisa membuat mereka
tersandung. Perjalanan itu rasanya lama sekali. Ketika
mencapai sisi lain ruang itu, mereka melewati pilar-pilar
dan mendapati diri mereka berada di halaman lain yang
lebih luas.
“Sepertinya tempat itu tidak terlalu aman,” kata
Polly sambil menunjuk ke suatu tempat di mana
dindingnya condong ke depan dan tampak siap runtuh
ke halaman. Di satu tempat ada pilar yang hilang di
antara dua lengkungan dan bagian yang seharusnya
berada di bagian atas pilar, hanya bergantung di sana
tanpa disangga apa pun. Tampak jelas, kota itu telah
diterlantarkan selama ratusan, bahkan mungkin ribuan,
tahun.
“Kalau tempat ini bertahan hingga saat kurasa
akan bisa bertahan lebih lama lagi,” kata Digory. “Tapi
kita harus benar-benar bergerak tanpa suara. Kau tahu
bukan terkadang suara pelan sekalipun bisa membuat
segalanya runtuh-seperti salju longsor di Pegunungan
Alpen.”
Mereka keluar dari halaman itu menuju gerbang
lain, menaiki tangga besar nan tinggi, dan melalui ruang-
ruang luas yang terbuka menuju ruang-ruang lain
sampai kau merasa pusing hanya karena ukuran tempat

51 | www.bacaan-indo.blogspot.com
itu. Sesekali mereka mengira bakal keluar ke tempat
terbuka dan melihat dataran macam apa yang
mengelilingi istana besar itu. Tapi setiap kali berjalan,
mereka hanya mencapai halaman lain. Istana ini
pastinya merupakan tempat yang luar biasa saat
penduduknya masih tinggal di sini. Di salah satu sisi ada
patung yang dulu adalah air mancur. Monster batu besar
dengan sayap terentang lebar berdiri dengan mulut
terbuka dan kau bisa melihat pipa kecil di bagian
belakang mulutnya, dari sanalah dulu air keluar. Di
bawah patung itu ada mangkuk batu lebar untuk
menadahi airnya, tapi kini mangkuk itu kering bagaikan
padang pasir. Di tempat-tempat lain ada batang-batang
kering sejenis tanaman rambat yang telah tumbuh
mengelilingi pilar-pilar dan membuat sebagian pilar
tersebut runtuh. Tapi tanaman itu sudah lama mati. Dan
tidak ada semut, labah-labah, atau makhluk hidup lain
yang kaupikir bisa kautemui di antara reruntuhan.
Tanah kering yang terdapat di antara batu lantai- batu
lantai pun tidak ditumbuhi rumput atau lumut.
Keadaan di tempat itu begitu mati di seluruh
sudutnya hingga bahkan Digory pun mulai berpikir
sebaiknya mereka segera mengenakan cincin kuning dan
kembali ke hutan hidup yang hangat dan hijau di tempat
antara. Pada saat itulah mereka menemukan dua daun
pintu raksasa yang terbuat dari sejenis logam yang

52 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mungkin saja emas. Salah satu daun pintu itu sedikit
terbuka. Jadi tentu saja mereka masuk untuk melihat ke
dalam. Keduanya terkejut dan menarik napas panjang:
karena di sinilah akhirnya ada sesuatu yang pantas
dilihat. Selama beberapa saat mereka berpikir ruangan
tersebut dipenuhi orang-ratusan orang, semuanya
sedang duduk, dan semuanya bergeming. Polly dan
Digory juga, seperti yang bisa kautebak, berdiri tanpa
bergerak cukup lama karena melihat pemandangan di
depan mereka. Tapi akhirnya mereka memutuskan yang
sedang mereka pandangi tidaklah mungkin orang
sungguhan. Tidak ada gerakan maupun suara hembusan
napas di antara mereka semua.
Orang-orang itu seperti patung lilin terhebat
yang pernah kau lihat.
Kali ini Polly yang berjalan duluan. Ada sesuatu
di ruangan ini yang menarik rasa ingin tahunya
dibanding rasa ingin tahu Digory: semua sosok di sana
mengenakan pakaian yang menakjubkan. Kalau kau
sedikit saja tertarik pada pakaian, kau tidak akan tahan
untuk tidak melihat lebih dekat. Berkas-berkas warna
pada pakaian-pakaian ini pun membuat ruangan itu
tampak, meski tidak bisa dibilang ceria, begitu kaya dan
anggun setelah semua debu dan kekosongan di tempat
lain. Ruangan itu juga memiliki lebih banyak jendela dan
jauh lebih terang.

53 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Aku nyaris tidak bisa melukiskan pakaian-
pakaian mereka. Sosok-sosok itu semuanya berjubah
dan mengenakan mahkota di kepala mereka. Jubah-
jubah mereka berwarna merah tua, abu-abu keperakan,
ungu tua, dan hijau gelap. Tampak pola-pola hias, juga
gambar bunga, hewan liar ajaib, disulam di permukaan
jubah-jubah tersebut. Batu-batu berharga dalam ukuran
dan kilau menakjubkan menatap dari mahkota-mahkota
mereka, juga dari kalung-kalung yang menggantung di
sekeliling leher mereka, mengintip dari segala tempat
semuanya terpasang.
“Kenapa semua pakaian itu tidak lapuk sejak
zaman dulu?” tanya Polly.
“Sihir,” bisik Digory. “Tidakkah kau bisa
merasakannya? Aku berani bertaruh seluruh ruangan ini
beku karena mantra sihir. Aku bisa merasakannya sejak
detik pertama kita masuk.”
“Satu saja pakaian ini bisa berharga ratusan
pound,” komentar Polly. Tapi Digory lebih tertarik pada
wajah-wajah mereka, dan memang semua wajah itu
pantas dipandangi. Orang-orang itu duduk di kursi batu
mereka di masing-masing sisi ruangan, bagian tengahnya
dibiarkan kosong. Kau bisa berjalan dan memandangi
wajah-wajah itu bergiliran.
“Mereka orang-orang baik, menurutku,” ucap
Digory. polly mengangguk. Semua wajah yang bisa

54 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mereka lihat memang tampak balk. Baik para pria
maupun wanitanya tampak ramah dan bijaksana, dan
mereka tampaknya berasal dari keturunan berwajah
tampan. Tapi setelah anak-anak itu berjalan beberapa
langkah lebih jauh di ruangan tersebut, mereka sampai
pada wajah-wajah yang tampak agak berbeda. Wajah-
wajah di sini begitu serius. Kau akan merasa perlu
memerhatikan etiket dan sopan santun bila bertemu
orang-orang seperti itu dalam kehidupanmu. Ketika
Polly dan Digory berjalan lebih jauh lagi, mereka
mendapati diri mereka berada di antara wajah-wajah
yang tidak mereka sukai: ini terjadi kira-kira di tengah
ruangan. Wajah-wajah itu tampak begitu kuat, bangga,
dan bahagia, tapi mereka tampak kejam. Dan saat
mereka lebih jauh berjalan, wajah-wajah di sana tampak
lebih kejam. Lebih jauh lagi, mereka masih tampak
kejam tapi tidak lagi tampak bahagia. Wajah-wajah itu
bahkan tampak penuh keputusasaan: seolah pemilik-
pemiliknya telah melakukan hal-hal buruk dan
menderita karena hal-hal buruk. Sosok terakhir dari
deretan orang itu adalah yang paling menarik-wanita
yang pakaiannya lebih mewah daripada yang lainnya,
sangat tinggi (tapi semua sosok dalam ruangan itu
memang lebih tinggi daripada orang-orang di dunia
kita), dengan ekspresi wajah yang begitu keras dan
penuh kebanggaan sehingga kau akan menahan napas

55 | www.bacaan-indo.blogspot.com
bila melihatnya. Namun wanita itu juga cantik.
Bertahun-tahun kemudian, saat telah menjadi pria tua,
Digory berkata dia belum pernah melihat orang secantik
wanita itu selama hidupnya. Tapi wajar juga bila
ditambahkan bahwa Polly berkata dia tidak melihat apa
pun yang spesial pada wanita itu. Wanita ini, seperti
yang kukatakan tadi, adalah sosok terakhir, tapi ada
banyak kursi kosong setelahnya, seolah ruangan itu
telah dimaksudkan untuk lebih banyak lagi koleksi
sosok.
“Aku ingin sekali tahu cerita di balik semua ini,”
kata Digory. “Ayo kembali dan melihat meja di tengah
ruangan ini.”
Benda yang berada di tengah ruangan itu
sebenarnya bukanlah meja. Benda itu pilar kotak
setinggi kira-kira semeter lebih dan di atasnya berdiri
arca emas yang digantungi bel emas kecil. Di samping
pilar itu tergeletak palu emas kecil untuk membunyikan
belnya.
“Kira-kira apa ya... Hmmm... Apa ya...,” kata
Digory.
“Sepertinya ada sesuatu yang tertulis di sini,”
kata Polly, menundukkan badan dan memandangi salah
satu pilar tersebut.
“Ya ampun, ternyata memang ada,” ucap Digory.
“Tapi tentu saja kita tidak akan bisa membacanya.”

56 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Benarkah begitu? Aku tidak yakin,” kata Polly.
Mereka berdua memandangi tulisan itu lekat-
lekat, seperti yang mungkin sudah kau duga, huruf-huruf
yang dipahat ke batu pilar itu memang aneh. Tapi kini
terjadi keajaiban besar: karena saat mereka
memandanginya, walaupun bentuk huruf-huruf aneh itu
tidak berubah, mereka mendapati diri mereka bisa
memahami semuanya. Kalau saja Digory ingat kata-
katanya sendiri beberapa saat lalu, bahwa ini ruangan
yang tersihir, mungkin dia bakal bisa menebak sihirnya
mulai bekerja. Tapi rasa penasaran terlalu menguasai
dirinya, sehingga dia tidak bisa memikirkan itu. Dia
semakin ingin tahu apa yang tertulis di pilar tersebut.
Dan tak lama kemudian mereka berdua pun tahu. Yang
tertulis adalah sesuatu yang kira-kira begini bunyinya-
setidaknya inilah yang bisa dicerna walaupun puisi itu
sendiri, ketika kau mambacanya di sana, lebih bagus:
Tentukan pilihan, wahai petualang asing, Bunyikan bel,
dan hadapu bahaya genting, atau teruslah penasaran,
hingga lenyap kewarasan, akan apa yang bakal terjadi
bila saja kau lakukan.
“Apa ini?” seru Polly. “Kita kan tidak mau
mendapatkan bahaya apapun.”
“Ah, tapi tidakkah kau sadar tidak ada pilihan
lain?” Tanya Digory. “Tidak mungkin kita bisa
menghindar sekarang. Kita bakal selalu bertanya-tanya

57 | www.bacaan-indo.blogspot.com
apa yang akan terjadi kalau saja kita membunyikan bel
ini. Aku tidak mau pulang lalu penasaran setangah mati
karena selalu mengingatnya. Tidak perlu takut!”
“Jangan konyol begitu,” kata Polly. “Memangnya
bakal ada orang yang mati karena penasaran? Siapa yang
peduli apa yang bakal terjadi?”
“Menurutku semua orang yang sudah pergi
sejauh ini bakal terus bertanya-tanya sampai
membuatnya tidak waras. Itulah sihir yan menguasai
tempat ini. Aku bahkan bisa merasakannya mulai
bekerja pada diriku.”
“Yah, kalau aku tidak,” kata Polly ketus. “Dan
aku tidak percaya kau merasakannya. Kau hanya
mengarang.”
“Karena memang hanya itu yang kau ketahui,”
kata Digory. “Soalnya kau perempuan. Perempuan tidak
pernah mau tahu apa pun kecuali gosip dan meributkan
orang-orang yang bertunangan.”
“Kau benar-benar mirip pamanmu waktu
berkata begitu, tahu,” kata Polly.
“Kenapa kau mengubah topik pembicaraan?”
kata Digory. “Kita kan sedang membicarakan-”
“Benar-benar seperti pria dewasa!” kata Polly
dengan suara yang begitu dewasa, tapi dia buru-buru
menambahkan, dengan suara biasanya, “Dan jangan
bilang aku juga bersikap seperti wanita, karena dengan

58 | www.bacaan-indo.blogspot.com
begitu kau hanya peniru yang payah.”
“Aku bahkan tidak pernah bermimpi memanggil
anak kecil sepertimu wanita,” kata Digory angkuh.
“Oh, jadi aku anak kecil, ya?” tanya Polly, yang
kini benar-benar marah. “Yah, kalau begitu kau tidak
perlu direpotkan dengan kehadiran anak kecil lagi. Aku
akan pergi. Aku sudah muak dengan tempat ini. Dan aku
juga sudah muak padamu-dasar payah, sombong, keras
kepala!”
Jangan lakukan itu!” kata Digory dengan suara
yang lebih galak daripada yang dimaksudkannya, karena
dia melihat tangan Polly bergerak ke saku untuk
mengambil cincin kuningnya. Aku tidak bisa memaklumi
apa yang selanjutnya dia lakukan kecuali dengan
mengatakan Digory sangat menyesalinya di kemudian
hari (begitu juga begitu banyak orang baik lainnya).
Sebelum tangan Polly sampai di sakunya, Digory
mencengkeram pergelangan tangan Polly, menahan
tubuh Polly dengan punggungnya. Lalu, sambil
menghalangi lengan Polly yang satu lagi dengan siku
lainnya, Digory membungkuk ke depan, meraih palu,
dan membunyikan bel emas itu dengan pukulan pelan
tapi pasti. Kemudian dia melepaskan Polly dan mereka
berdua terjatuh sambil saling menatap dan terengah-
engah keras. Polly mulai menangis, bukan karena
ketakutan, dan bahkan bukan karena Digory telah

59 | www.bacaan-indo.blogspot.com
menyakiti pergelangan tangannya, tapi karena marah
luar biasa. Namun dua detik kemudian, ada sesuatu yang
menyita pikiran mereka sehingga pertengkaran itu pun
terlupakan.
Begitu dipukul bel itu mengeluarkan nada indah
seperti yang mungkin sudah kauduga, tidak terlalu keras
pula. Tapi bukannya menghilang ditelan angin, nada itu
terus terdengar, dan ketika itu terjadi bunyinya kian
mengeras. Sebelum semenit berlalu, bunyinya kini telah
menjadi dua kali lebih keras daripada ketika kali
pertama bersuara. Tak lama kemudian suaranya kian
mengeras sehingga jika kedua anak itu berusaha
berbicara (tapi mereka tidak berniat berbicara saat ini-
mereka hanya berdiri di sana dengan mulut ternganga)
mereka tidak bakal bisa mendengar satu pun ucapan
mereka. Beberapa saat kemudian bunyinya sudah
menjadi begitu keras sehingga mereka tidak bakal bisa
mendengar satu sama lain bahkan kalaupun mereka
berteriak. Dan suaranya terus saja mengeras: semua
dalam satu nada, suara indah yang tak berakhir,
walaupun ada sesesuatu yang mengerikan dalam
keindahan itu, hingga semua udara dalam ruangan besar
itu seolah berdenyut karenanya dan mereka bisa
merasakan lantai batu di kaki mereka bergetar.
Kemudian akhirnya suara bel itu mulai
bercampur dengan bunyi lain, suara samar mengerikan

60 | www.bacaan-indo.blogspot.com
yang awalnya terdengar seperti geraman kereta yang
datang dari kejauhan, kemudian seperti gebrakan pohon
tumbang. Mereka mendengar sesuatu seperti benda-
benda berat berjatuhan. Akhirnya, bersamaan dengan
gemuruh yang mendadak, dan guncangan yang nyaris
membuat mereka terbang di udara, sekitar seperempat
langit-langit di salah satu ujung ruangan mulai runtuh,
bongkahan-bongkahan batu besar barjatuhan di sekitar
mereka, dan dinding-dinding rontok. Suara bel berhenti.
Awan debu menipis dan akhirnya menghilang. Segalanya
menjadi sunyi kembali.
Tidak pernah diketahui apakah runtuhnya
langit-langit itu disebabkan Sihir, ataukah karena suara
keras tak tertahankan dari bel itu kebetulan mencapai
not yang memecah pertahanan dinding-dinding rapuh
itu.
“Nah! Kuharap kau puas sekarang,” bentak Polly.
“Yah, toh sekarang sudah berakhir,” kata Digory.
Keduanya punya pikiran yang sama, namun
belum pernah dalam seumur hidup mereka, mereka
begitu keliru.

61 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB V KATA KEMALANGAN
Kedua anak itu berdiri berhadapan di seberang
pilar tempat bel tadi tergantung. Benda itu masih
bergetar walau tidak lagi mengeluarkan suara apa pun.
Mendadak mereka mendengar suara pelan dari ujung
ruangan yang masih tidak rusak. Mereka menoleh
secepat kilat untuk melihat suara apakah itu. Salah satu
sosok berjubah-sosok yang duduk paling jauh, wanita
yang menurut Digory cantik sekali-berdiri dari kursinya.
Ketika dia berdiri, mereka menyadari wanita itu lebih
tinggi daripada dugaan mereka. Dan kau bakal bisa
langsung melihat, bukan hanya dari mahkota dan
jubahnya, tapi dari kilatan mata juga lekuk bibirnya,
wanita ini ratu agung. Dia melihat ke sekeliling ruangan
dan kerusakan yang terjadi di sana, lalu memandang
kedua anak itu, tapi kau tidak bakal bisa menebak dari
ekspresi wajahnya apa yang sedang dia pikirkan, apakah
dia sedang terkejut atau tidak. Dia berjalan ke depan
dengan langkah-langkah panjang dan cepat.
“Siapa yang telah membangunkanku? Siapa yang
telah mematahkan mantra?”
“Kurasa akulah orangnya,” kata Digory.
“Kau!” kata sang ratu, meletakkan tangannya di
bahu Digory-tangannya putih dan indah, tapi Digory bisa
merasakan tangan itu juga sekuat penjepit besi. “Kau?
Tapi kau hanyalah anak-anak, anak biasa. Hanya dengan

62 | www.bacaan-indo.blogspot.com
pandangan sekilas, siapa pun bisa langsung tahu kau
tidak memiliki setetes pun darah bangsawan atau
kemuliaan di nadimu. Kenapa anak sepertimu berani
memasuki rumah ini?”
“Kami datang dari dunia lain, dengan Sihir,” kata
Polly, yang berpikir sudah saatnya sang ratu menyadari
kehadirannya seperti dia menyadari keberadaan Digory.
“Apakah ini benar?” tanya sang ratu, masih
memandangi Digory dan tidak melihat bahkan sekilas
pun ke Polly.
“Ya, itu benar,” jawab Digory.
Sang ratu meletakkan tangannya yang lain di
bawah dagu Digory dan mengangkatnya supaya bisa
lebih jelas melihat wajah anak lelaki itu. Digory
berusaha balas menatap, tapi tak lama kemudian dia
harus menurunkan pandangannya. Ada sesuatu dalam
mata sang ratu yang menguasainya. Setelah sang ratu
memerhatikan wajah Digory selama lebih dari semenit,
dia melepaskan dagu Digory dan berkata:
“Kau bukan penyihir. Tiada tanda penyihir pada
dirimu. Kau pasti hanya pelayan penyihir. Karena Sihir
lainlah kau bisa sampai di sini.”
“Aku ada di sini karena pamanku, Paman
Andrew,” kata Digory.
Tepat pada saat itu-bukan di ruangan tempat
mereka berada, tapi di suatu tempat yang sangat dekat

63 | www.bacaan-indo.blogspot.com
dari sana-terdengarlah suara runtuh pertama, kemudian
suara sesuatu retak, lalu gemuruh bebatuan rubuh, dan
lantai pun bergetar.
“Terlalu berbahaya berada di sini,” kata sang
ratu. “Seluruh tempat ini akan hancur. Kalau kita tidak
keluar dari sini sekarang, dalam hitungan menit kita
akan terkubur di dalam reruntuhannya.” Dia berbicara
dengan tenang seolah hanya sedang memberitahu jam
berapa sekarang. “Ayo,” dia menambahkan kemudian
menjulurkan kedua tangannya ke Digory dan Polly.
Polly, yang tidak menyukai sang ratu dan merasa agak
merajuk, tidak akan membiarkan tangannya diraih kalau
saja dia punya pilihan lain. Tapi walaupun sang ratu
berbicara dengan nada yang tenang, gerakannya secepat
pikiran. Sebelum Polly menyadari apa yang sedang
terjadi, tangan kirinya telah ditangkap tangan yang jauh
lebih besar dan kuat daripada miliknya sehingga dia
tidak bisa melakukan apa-apa.
Wanita ini mengerikan sekali, pikir Polly. Dia
cukup kuat untuk mematahkan lenganku hanya dengan
satu puntiran. Dan sekarang karena dia mencengkeram
tangan kiriku, aku tidak bisa mengambil cincin kuning.
Kalau aku berusaha menjulurkan tangan kananku ke
saku kiriku, aku mungkin bakal bisa meraihnya sebelum
dia menanyakan apa yang sedang kulakukan. Apa pun
yang terjadi kami tidak boleh membiarkan dia tahu soal

64 | www.bacaan-indo.blogspot.com
cincin-cincin ini. Kuharap Digory masih berakal sehat
dan mampu menutup mulut. Kalau saja aku bisa
berbicara hanya berdua dengannya.
Sang ratu membimbing mereka keluar dari Aula
Sosok menuju koridor panjang kemudian melalui labirin
aula-aula lain, tangga-tangga, dan lapangan. Lagi-lagi
mereka mendengar suatu bagian istana besar itu runtuh,
terkadang cukup dekat dengan mereka. Pernah sekali,
arca besar roboh bersamaan bunyi keras hanya
beberapa saat setelah mereka berjalan melaluinya. Sang
ratu berjalan cepat-kedua anak itu harus berlari kecil
supaya bisa menyamai langkahnya-tapi dia tidak
menunjukkan tandatanda ketakutan. Digory berpikir,
dia berani sekali. Juga kuat. Ini dia yang namanya ratu!
Mudah-mudahan dia mau menceritakan kisah tempat
ini.
Sang ratu memang memberitahu mereka
beberapa hal saat mereka berjalan:
“Itu pintu menuju penjara bawah tanah” dia
akan berkata, atau “Jalan itu menuju ruang-ruang utama
penyiksaan”, atau “Di sini dulu aula jamuan pesta tempat
kakek buyutku menjamu tujuh ratus bangsawan untuk
berpesta pora kemudian membunuh mereka semua
sebelum mereka menghabiskan minuman mereka.
Mereka memiliki pikiran-pikiran memberontak.”
Akhirnya mereka sampai ke suatu aula yang

65 | www.bacaan-indo.blogspot.com
lebih besar dan lengang daripada yang pernah mereka
lihat sebelumnya. Dari ukuran dan bentuk pintu-pintu
besar di ujung jauhnya, Digory berpikir akhirnya
mereka telah sampai di pintu masuk utama. Dalam kasus
ini dia benar. Pintu-pintu itu berwarna hitam kelam,
mungkin terbuat dari kayu ebony atau semacam logam
hitam yang tidak ditemukan di dunia kita. Pintu-pintu
tersebut dipasung dengan palang-palang besar, yang
sebagian besarnya terlalu tinggi untuk diraih dan terlalu
berat untuk diangkat. Digory bertanya-tanya bagaimana
caranya mereka akan keluar.
Sang ratu melepaskan pegangannya dan
mengangkat lengan. Dia menegakkan badan dan berdiri
bergeming. Kemudian dia mengatakan sesuatu yang
tidak bisa dimengerti kedua anak itu (yang pasti
kedengarannya mengerikan(dan bergerak seolah
melemparkan sesuatu ke pintu-pintu itu. Lalu kedua
daun pintu yang tinggi dan berat itu bergetar beberapa
detik seolah keduanya terbuat dari sutra, kemudian
luluh lantak hingga tidak tersisa apa pun kecuali
tumpukan debu di ambang pintu.
“Fiuh!” siul Digory.
“Apakah majikan penyihirmu, pamanmu, punya
kekuatan sepertiku?” tanya sang ratu, dia
mencengkeram keras tangan Digory lagi. “Tapi aku akan
tahu sendiri nanti. Sementara itu, ingatlah apa yang telah

66 | www.bacaan-indo.blogspot.com
kaulihat. Inilah yang terjadi pada benda-benda, juga
orang-orang, yang menghalangi kehendakku.”
Cahaya yang jauh lebih terang daripada yang
telah kedua anak itu lihat di negeri ini kini meruah
melalui lubang pintu yang terbuka lebar, lalu ketika sang
ratu membimbing mereka melewatinya mereka tidak
terkejut ketika mendapati diri mereka berada di udara
terbuka. Angin yang menerpa wajah mereka terasa
dingin, tapi entah kenapa lembap dan tidak segar.
Mereka kini berada di teras tinggi, di bawah mereka
terbentang daratan luas.
Rendah di bawah dan di dekat horison,
bergantung matahari merah besar, lebih besar daripada
matahari kita. Digory langsung merasa matahari itu juga
berusia lebih tua daripada matahari kita: matahari yang
mendekati ajal, lelah menatap dunia di bawahnya. Di
sebelah kiri matahari itu, lebih tinggi di atas, tampak
sebuah bintang, besar dan bersinar terang. Hanya dua
benda itu yang terlihat di langit kelam, keduanya
membentuk kelompok muram. Dan di bumi, di setiap
arah, sejauh mata bisa memandang, terbentang kota luas
tempat tidak terlihat satu pun makhluk hidup di
dalamnya.
Dan semua kuil, menara, istana, piramid, juga
jembatan menciptakan bayangan-bayangan panjang
yang tampak mengancam di bawah sinar matahari yang

67 | www.bacaan-indo.blogspot.com
melemah itu. Sebuah sungai besar pernah mengalir
menembus kota tersebut, tapi airnya telah lama
mengering, dan kini yang tersisa tinggal selokan lebar
abu-abu berdebu.
“Pandanglah baik-baik pemandangan yang tidak
akan pernah dilihat mata mana pun lagi,” kata sang ratu.
“Begitulah Charn, kota menakjubkan, kota Raja di antara
para Raja, keajaiban dunia, mungkin keajaiban semua
dunia. Apakah pamanmu memerintah kota sehebat ini,
Nak?”
“Tidak,” kata Digory. Dia baru berniat
menjelaskan Paman Andrew tidaklah memerintah kota
apa pun, tapi sang ratu sudah melanjutkan:
“Kota ini sunyi sekarang. Tapi aku telah berdiri
di sini ketika seluruh udara dipenuhi suara Charn.
Entakan langkah kaki, derak roda, lecutan pecut, dan
erangan para budak, gemuruh kereta kuda, dan gendang-
gendang pengorbanan ditabuh di kuil-kuil. Aku telah
berdiri di sini (tapi saat itu akhir sudah begitu dekat)
ketika pekikan perang terdengar dari setiap jalan dan air
yang mengalir di Sungai Charn berwarna merah.” Dia
berhenti sejenak lalu menambahkan, “Dalam satu detik,
semua itu telah dihapus oleh seorang wanita untuk
selama-lamanya.”
“Siapa?” tanya Digory dengan suara pelan, tapi
dia telah menebak jawabannya.

68 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Aku,” jawab sang ratu. “Aku, Jadis si ratu
terakhir, juga ratu seluruh dunia.”
Kedua anak itu berdiri dalam diam, tubuh
mereka gemetar dalam angin dingin.
“Semua karena salah saudariku,” kata sang ratu.
“Dia yang membuatku melakukan itu. Semoga kutukan
segala Kekuatan mengikatnya selamanya! Aku sudah
siap berdamai kapan saja-ya, juga untuk mengampuni
jiwanya, kalau saja dia membiarkan takhta menjadi
milikku. Tapi tidak. Keangkuhannya telah
menghancurkan seluruh dunia. Bahkan setelah perang
dimulai, ada perjanjian sah bahwa tidak ada pihak yang
boleh menggunakan Sihir. Tapi ketika dia melanggar
janjinya itu, apa lagi yang bisa kulakukan? Bodoh! Seolah
dia tidak tahu aku punya lebih banyak Sihir daripada
dirinya! Dia bahkan tahu aku memiliki rahasia Kata
Kemalangan. Apakah dia pikir-tapi dia memang selalu
jadi yang terlemah di antara kami-aku tidak akan
menggunakannya?”
“Apa itu?” tanya Digory.
“Rahasia di antara semua rahasia,” kata Ratu
Jadis. “Telah lama menjadi pengetahuan semua raja
besar ras kami bahwa ada kata yang, kalau diucapkan
dengan upacara layak, bisa menghancurkan seluruh
makhluk hidup kecuali orang yang mengucapkannya.
Tapi para raja zaman dahulu lemah dan berhati lembek,

69 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Mereka mengikat diri mereka sendiri dan semua orang
yang mendatangi mereka, dengan sumpah besar untuk
tidak akan pernah bahkan berusaha mencari
pengetahuan tentang kata itu. Tapi aku telah
mempelajarinya di tempat rahasia dan membayar harga
mahal untuk mempelajarinya. Aku tidak
menggunakannya hingga saudariku memaksaku. Aku
bertempur untuk mengatasinya dengan berbagai cara
lain, Aku menumpahkan darah pasukanku seperti air-”
“Monster!” gumam Polly.
“Pertempuran besar terakhir,” kata sang ratu,
“pecah selama tiga hari di Charn ini. Selama tiga hari aku
memandang ke bawah, mengawasinya dari tempat ini.
Aku tidak menggunakan kekuatanku hingga prajurit
terakhirku terjatuh, lalu wanita terkutuk itu, saudariku,
berjalan di depan para pemberontaknya dan sudah
setengah jalan menaiki tangga-tangga besar yang
menghubungkan kota dengan teras ini. Kemudian aku
menunggu hingga kami begitu dekat supaya kami bisa
menatap wajah satu sama lain. Dia membinarkan mata
kejamnya yang mengerikan saat memandangku dan
berkata, Kemenangan.' 'Ya1' aku berkata, Kemenangan,
tapi bukan kemenanganmu.' Kemudian aku
mengucapkan Kata Kemalangan. Sedetik kemudian aku
adalah makhluk hidup terakhir di bawah matahari.”
“Tapi bagaimana dengan orang-orang lain?”

70 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Digory terperangah.
“Orang-orang lain apa, Nak?” tanya sang ratu.
“Semua rakyat biasa,” kata Polly, “orang-orang
yang tidak pernah melukaimu. Dan semua wanita, anak-
anak, juga hewan-hewan.”
“Tidakkah kau mengerti?” tanya sang ratu
(masih berbicara pada Digory). “Aku adalah ratu.
Mereka semua rakyatku. Untuk apa lagi mereka ada
kalau bukan untuk melaksanakan kemauanku?”
“Tetap saja malang benar nasib mereka,” kata
Digory.
“Aku lupa kau hanyalah anak biasa. Bagaimana
mungkin kau mengerti logika sebuah Negeri? Kau harus
belajar, Nak, bahwa apa yang mungkin salah bagimu dan
rakyat biasa lainnya tidaklah salah bagi ratu besar
seperti diriku. Beban dunia berada di bahu kami. Kami
harus dibebaskan dari segala peraturan. Jalan nasib kami
tinggi dan sepi.”
Digory mendadak teringat Paman Andrew
pernah menggunakan kata-kata yang persis sama. Tapi
kata-kata itu terdengar lebih anggun ketika Ratu Jadis
yang mengucapkannya, mungkin karena Paman Andrew
tidaklah setinggi 210 sentimeter dan cantik memesona.
“Kemudian apa yang kaulakukan setelahnya?”
kata Digory.
“Aku telah memasang mantra-mantra kuat di

71 | www.bacaan-indo.blogspot.com
aula tempat patung-patung leluhurku duduk. Dan
kekuatan mantra-mantra itu akan membuatku tertidur
bersama mereka, juga seperti patung dan tidak
membutuhkan makanan maupun api, walaupun untuk
ribuan tahun lamanya, sampai seseorang datang,
memukul bel, dan membangunkanku.”
“Apakah Kata Kemalangan yang menjadikan
matahari begitu?” tanya Digory. “Seperti apa?” kata
Jadis.
“Begitu besar, begitu merah, dan begitu dingin.”
“Sejak dulu selalu begitu,” kata Jadis.
“Setidaknya, selama ratusan ribu tahun. Apakah
duniamu memiliki jenis matahari yang berbeda?”
“Ya, matahari kami lebih kecil dan kuning. Juga
memberi lebih banyak panas.”
Sang ratu mengeluarkan suara panjang. “A-aah!”
Dan di wajahnya Digory melihat ekspresi lapar dan
serakah yang sama dengan yang pernah dilihatnya pada
wajah Paman Andrew. “Jadi,” katanya, “duniamu dunia
yang lebih muda.”
Dia berhenti sejenak untuk melihat sekali lagi
kota terlantar itu kalaupun dia merasakan penyesalan
atas segala kejahatan yang telah dilakukannya di sana,
dia tidak menunjukkannya sama sekali-kemudian
berkata:
“Nah, ayo kita berangkat. Dingin di sini di akhir

72 | www.bacaan-indo.blogspot.com
segala zaman.”
“Berangkat ke mana?” tanya kedua anak itu.
“Ke mana?” ulang Jadis terkejut. “Tentu saja ke
duniamu.”
Polly dan Digory bersitatap, terpaku ketakutan.
Sejak awal Polly sudah tidak menyukai sang ratu, dan
bahkan Digory, kini setelah dia mendengar ceritanya,
merasa telah cukup mendengar tentang wanita itu. Jelas
sekali, dia bukanlah sejenis orang yang ingin kita ajak
pulang. Dan kalaupun mereka menyukainya, mereka
tidak tahu bagaimana caranya. Mereka sendiri ingin
pergi dari sana, tapi Polly tidak bisa meraih cincinnya
dan tentu saja Digory ! tidak bisa pergi tanpanya. Wajah
Digory menjadi merah sekali dan dia berkata dengan
terbata-bata.
“Oh-oh-dunia kami. Aku ti-tidak menyangka kau
mau pergi ke sana.” '
“Untuk apa lagi kau dikirim ke sini kalau bukan
untuk menjemputku?” tanya Jadis.
“Aku yakin kau tidak akan menyukai dunia kami
sama sekali,” kata Digory. “Bukan tempat yang pantas
untukmu, ya kan, Polly? Membosankan sekali di sana,
benar-benar tidak pantas untuk dilihat.”
“Tak lama lagi pasti akan jadi pantas dilihat
begitu aku memerintahnya,” jawab sang ratu. '
“Oh, tapi kau tidak bisa melakukan itu,” kata

73 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Digory. “Keadaannya berbeda. Mereka tidak akan
membiarkanmu.”
Di wajah sang ratu terkembang senyum
meremehkan. “Banyak raja hebat,” katanya, “berpikir
mereka bisa bertahan melawan Kerajaan Charn. Tapi
mereka semua terjatuh dan nama mereka dilupakan.
Bocah bodoh! Apakah kaupikir aku, dengan kecantikan
dan Sihir-ku, tidak akan memiliki seluruh duniamu di
bawah kakiku sebelum satu tahun berlalu? Siapkan
mantramu dan segera bawa aku ke sana.”
“Ini mengerikan sekali,” kata Digory ke Polly.
“Mungkin kau mengkhawatirkan pamanmu,”
kata Jadis. “Tapi kalau dia menghormatiku dengan tulus,
dia diperkenankan menyimpan nyawa dan takhtanya.
Aku tidak datang untuk berperang melawannya. Dia
pasti penyihir besar karena telah menemukan cara
mengirimmu ke sini. Apakah dia raja seluruh duniamu
atau hanya sebagian?”
“Dia bukan raja daerah mana pun,” jawab
Digory.
“Kau berbohong,” kata sang ratu. “Bukankah
Sihir selalu diturunkan lewat darah bangsawan? Siapa
yang pernah mendengar rakyat biasa menjadi penyihir?
Aku bisa melihat kebenaran biarpun tidak kau ucapkan.
Pamanmu adalah raja besar dan ahli sihir terhebat di
duniamu. Dan dengan kemampuannya dia telah melihat

74 | www.bacaan-indo.blogspot.com
bayangan wajahku, pada semacam cermin ajaib atau
mata air bertuah. Lalu karena kekagumannya akan
kecantikanku dia telah membuat mantra kuat yang
mengguncang duniamu hingga ke akarnya, mengirimmu
melewati padang pasir luas di antara dunia dan dunia
untuk meminangku, membawaku ke hadapannya.
Jawablah: bukankah begitu kejadiannya?”
“Yah, tidak juga sih,” jawab Digory.
“Tidak juga?” teriak Polly. “Semua itu benar-
benar omong kosong sejak awal sampai akhir.”
“Makhluk rendah!” teriak sang ratu, menoleh
penuh kemarahan ke arah Polly dan menjambak
rambutnya, di bagian paling atas kepalanya, di tempat
yang paling menyakitkan. Tapi dengan melakukan itu
dia melepaskan kedua tangan Digory dan Polly.
“Sekarang,” teriak Digory, dan “Cepat!” teriak Polly.
Mereka membenamkan tangan kiri mereka ke saku.
Mereka bahkan tidak perlu mengenakan cincin-cincin
itu. Di detik mereka menyentuh cincin, keseluruhan
dunia suram itu lenyap dari penglihatan mereka. Mereka
kini bergerak naik dengan cepat dan cahaya hijau hangat
semakin mendekat di atas mereka.

75 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB VI AWAL SEGALA KESUSAHAN PAMAN
ANDREW
Lepaskan! Lepaskan!” pekik Polly.
“Aku bahkan tidak mcnyentuhmu!” kata Digory.
Kemudian kepala mereka keluar dan mata air
dan sekali lagi kesunyian terang Hutan di Antara Dunia-
dunia menyelimuti mereka. Hutan itu terasa lebih kaya,
hangat, dan damai daripada sebelumnya setelah mereka
mengalami sesak kematian dan reruntuhan di tempat
yang baru saja mereka tinggalkan. Kurasa, bila diberi
kesempatan, mereka bakal sekali lagi lupa akan siapa
diri mereka dan dari mana mereka datang, lalu berbaring
menikmati ketenangan, setengah tertidur,
mendengarkan pepohonan tumbuh. Tapi kali ini ada
sesuatu yang membuat mata mereka terbuka selebar
mungkin. Segera setelah mereka menapakkan kaki ke
rerumputan, mereka mendapati bukan hanya mereka
berdua yang ada di sana. Sang ratu atau sang penyihir
(terserah kalian mau memanggilnya siapa) telah muncul
bersama mereka, mencengkeram keras rambut Polly.
Itulah sebabnya Polly berteriak-teriak, “Lepaskan!”
Ini membuktikan, secara tidak sengaja, satu hal
lagi tentang cincin yang belum diberitahukan Paman
Andrew kepada Digory karena pria itu sendiri belum
mengetahuinya. Untuk melompat dari dunia ke dunia
dengan salah satu cincin itu, kau tidak perlu

76 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mengenakan atau menyentuhnya sendiri, cukup
menyentuh seseorang yang sedang menyentuh cincin
itu. Dengan begitu cincin-cincin tersebut bekerja seperti
magnet, dan semua orang tahu kalau kau mengangkat
jarum dengan magnet, jarum lain yang menyentuh jarum
pertama juga akan ikut terangkat.
Sekarang setelah kau melihatnya di hutan, Ratu
Jadis tampak berbeda. Dia kelihatan lebih pucat
daripada sebelumnya, begitu pucat sehingga nyaris tidak
tersisa kecantikan pada dirinya. Dia juga membungkuk
dan tampak kesulitan bernapas, seolah udara di tempat
itu mencekiknya. Kedua anak itu tidak sedikit pun
merasakan takut padanya sekarang.
“Lepaskan! Lepaskan rambutku,” kata Polly.
“Mau apa kau sebenarnya?”
“Hei! Lepaskan rambutnya. Sekarang juga,” kata
Digory.
Mereka berdua berbalik dan bergulat dengan
Jadis. Mereka lebih kuat daripada ratu itu dan hanya
dalam hitungan detik telah memaksanya melepaskan
cengkeraman. Sang ratu mundur dengan langkah
terhuyung-huyung, terengah-engah, ada ketakutan
dalam matanya.
“Cepat, Digory!” kata Polly. “Ganti cincin dan
pergi ke mata air dunia kita.”
“Tolong! Tolong! Kasihanilah aku!” jerit sang

77 | www.bacaan-indo.blogspot.com
penyihir dengan suara lemah, tergopoh-gopoh mengejar
mereka. “Bawalah aku bersama kalian. Kalian tidak bisa
meninggalkanku di tempat mengerikan ini. Tempat ini
akan membunuhku.”
“Tapi ini sesuai logika negerimu,” kata Polly
penuh kebencian. “Seperti ketika kau membunuh semua
orang di duniamu sendiri. Ayo cepat, Digory.” Mereka
telah mengenakan cincin hijau mereka, tapi Digory
berkata:
“Ah, sial! Apa yang harus kita lakukan?” Dia tidak
bisa mencegah dirinya merasa agak kasihan pada sang
ratu.
“Aduh, jangan begitu bodoh,” kata Polly.
Aku berani bertaruh sepuluh lawan satu dia
hanya bersandiwara. Ayolah.” Kemudian kedua anak itu
melompat ke dalam mata air menuju dunia mereka.
Untung kami membuat tanda, pikir Polly. Namun ketika
mereka melompat Digory merasakan jari telunjuk dan
ibu jari besar yang dingin menangkap telinganya. Dan
ketika mereka tenggelam dan sosok-sosok samar dunia
kita mulai muncul, cengkeraman jari telunjuk dan ibu
jari itu kian kuat. Tampaknya kekuatan sang penyihir
mulai pulih. Digory meronta dan menendang-nendang,
tapi sama sekali tidak ada gunanya. Beberapa saat
kemudian mereka mendapati diri mereka berada di
ruang kerja Paman Andrew. Dan di sana berdirilah

78 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Paman Andrew sendiri, memandangi makhluk
menakjubkan yang telah dibawa Digory dari dunia lain.
Paman Andrew punya alasan kuat untuk terus
menatap lekat. Digory dan Polly juga melakukan hal
yang sama. Tidak perlu diragukan sang penyihir telah
mengatasi rasa lemahnya, dan kini kalau ada orang yang
melihatnya di dunia kita, dengan berbagai benda lazim di
sekelilingnya, dia benar-benar bisa membuat orang itu
menahan napas. Di Charn dia tampak cukup mengancam,
di London, dia mengerikan.
Dalam satu hal, mereka belumlah menyadari
hingga kini betapa besar tubuhnya. “Nyaris bukan
manusia” adalah yang dipikirkan Digory ketika dia
menatapnya, dan dia mungkin benar, karena beberapa
orang bilang ada darah raksasa dalam keluarga kerajaan
Charn. Tapi bahkan tinggi tubuhnya pun bukanlah apa-
apa bila dibandingkan kecantikan, keganasan, dan
keliarannya. Dia kelihatan sepuluh kali lebih hidup
daripada sebagian besar orang yang bisa ditemui di
London. Paman Andrew menunduk-nunduk dan
menggosok-gosok tangannya dan tampak, kalau mau
jujur, amat sangat ketakutan. Dia tampak seperti
makhluk kecil yang mengerut di samping sang penyihir.
Walaupun begitu, seperti yang dikatakan Polly nanti,
ada semacam kemiripan di antara wajah sang penyihir
dan Paman Andrew, sesuatu pada ekspresi mereka.

79 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Itulah ekspresi yang dimiliki semua penyihir jahat,
“Tanda” yang Jadis pernah katakan tidak bisa dia
temukan pada wajah Digory. Satu hal baik tentang
melihat mereka berdua bersama-sama adalah kau tidak
akan pernah lagi takut pada Paman Andrew, seperti kau
tidak akan takut pada ulat setelah kau bertemu ular, atau
takut pada sapi kalau sudah bertemu banteng gila.
Huh! sergah Digory dalam hati. Dia penyihir?
Mendekati saja tidak. Ratu inilah penyihir sesungguhnya.
Paman Andrew terus-menerus menggosok
tangan dan menunduk. Dia berusaha mengatakan
sesuatu yang sangat sopan, tapi mulutnya mengering
sehingga tak bisa bicara. “Percobaannya” dengan cincin-
cincin itu, begitu dia menyebutnya, ternyata berbuah
kesuksesan yang lebih besar daripada harapannya;
karena walaupun dia telah berkutat dengan Sihir selama
bertahun-tahun, dia selalu meninggalkan bahaya yang
datang (sejauh yang bisa dilakukan seseorang) pada
orang lain. Kejadian seperti ini tidak pernah dia alami
sebelumnya.
Kemudian Jadis berkata, tidak terlalu keras, tapi
ada sesuatu dalam suaranya yang membuat seluruh
ruangan bergetar.
“Di mana sang penyihir yang telah memanggilku
ke dunia ini?”
“Ah-ah-Madam,” Paman Andrew terperangah,

80 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“saya merasa begitu bangga-sangat bahagia-kehormatan
yang begitu tak terduga kalau saja saya punya
kesempatan untuk membuat persiapan-saya-saya-”
“Di mana penyihir itu, bodoh?” tanya Jadis.
“Sa-sayalah orangnya, Madam. Saya harap Anda
mau memaafkan segala-ngng-kelancangan yang
mungkin dilakukan anak-anak nakal ini. Saya pastikan
tidak ada niatan untuk-”
“Kau?” kata sang ratu dengan suara yang lebih
mengerikan. Lalu dengan satu langkah lebar, dia
menyeberangi ruangan, meraih segenggam rambut
beruban Paman Andrew dan menarik ke belakang
kepalanya sehingga wajah pria itu mendongak ke
wajahnya. Kemudian dia memerhatikan wajahnya
seperti yang dia lakukan sebelumnya pada Digory di
istana Charn. Paman Andrew terus mengejap-ngejapkan
mata dan menjilati bibirnya dengan gugup. Akhirnya
Jadis melepaskan pria itu, begitu mendadak sehingga dia
terempas ke dinding.
“Ternyata begitu,” katanya penuh penghinaan,
“kau memang penyihir-atau semacamnya. Berdirilah,
budak, dan jangan duduk seolah sedang berbicara
dengan orang yang sejajar denganmu. Bagaimana kau
bisa mengenal Sihir? Kau bukanlah bangsawan, aku
berani bersumpah.”
“Yah-ah-mungkin memang bukan bila di pikir

81 | www.bacaan-indo.blogspot.com
secara kaku,” Paman Andrew terbata-bata. “Tidak
benar-benar bangsawan, Ma'am. Tapi keluarga Ketterley
adalah keluarga tua. Keluarga tua Dorsetshire, Ma'am.”
“Diam,” kata sang penyihir. “Aku sudah lihat
siapa dirimu. Kau penyihir kecil murahan yang
berpraktik dengan peraturan dan buku-buku. Tidak ada
Sihir sejati dalam darah dan hatimu. Khalayakmu telah
dimusnahkan di duniaku seribu tahun lalu. Tapi di sini
aku akan membiarkanmu menjadi pelayanku.”
“Saya akan sangat bahagia-gembira bisa
memberikan bantuan apa pun mendapat kekehormatan,
saya bersungguh-sungguh.”
“Diam! Kau terlalu banyak bicara. Dengarkan
tugas pertamamu. Aku sudah melihat kita berada di kota
besar. Siapkan segera untukku kereta kuda, permadani
terbang, naga yang telah terlatih, atau apa pun yang
biasa digunakan bangsawan di daratanmu. Lalu bawa
aku ke tempat-tempat aku bisa memperoleh pakaian,
perhiasan, dan budak yang cocok untuk posisiku. Besok
aku akan memulai penjajahan terhadap dunia.”
“Sa-sa-saya akan memanggil kereta sewaan
segera,” Paman Andrew tergagap.
“Stop,” kata si penyihir, tepat pada saat Paman
Andrew tiba di depan pintu. “Jangan pernah bermimpi
berkhianat. Mataku bisa melihat menembus tembok dan
masuk ke pikiran manusia. Mataku akan menyertaimu

82 | www.bacaan-indo.blogspot.com
ke mana pun kau pergi. Pada tanda pertama
ketidakpatuhan, aku akan memasang mantra padamu
supaya apa pun yang kau duduki akan terasa seperti besi
merah panas, dan setiap kali kau berbaring di tempat
tidur akan ada balok-balok es tak kasat mata di kakimu.
Sekarang pergi.”
Pria tua itu pergi, tampak seperti anjing dengan
buntut di antara dua kaki belakangnya.
Digory dan Polly kini ketakutan, Jadis mungkin
punya rencana untuk membalas apa yang terjadi di
hutan itu. Tapi ternyata dia tidak pernah mengungkit-
ungkitnya, baik pada waktu itu maupun nanti. Kurasa
(dan Digory juga berpikir begitu) benaknya
sejenis yang sama sekali tidak bisa mengingat tempat
sunyi itu. Betapapun seringnya kau mengajaknya ke
sana dan betapapun lamanya kau tinggalkan dia di sana,
dia tetap tidak akan tahu apa-apa. Kini ketika hanya
bertiga dengan anak-anak itu, dia tidak memedulikan
keduanya. Dan ini memang sifatnya. Di Charn dia tidak
mengacuhkan Polly (hingga akhir) karena Digory-lah
yang ingin digunakannya. Sekarang setelah dia memiliki
Paman Andrew, dia tidak memedulikan Digory.
Dugaanku sebagian besar penyihir seperti itu. Mereka
tidak tertarik pada benda atau orang kecuali mereka
bisa menggunakannya, mereka sangat praktis. Jadi ada
kesunyian selama semenit atau dua menit di ruangan itu.

83 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Tapi kau bisa menebak dari cara Jadis mengentak-
entakkan kaki di lantai bahwa dia mulai tidak sabar.
Akhirnya dia berkata, seolah pada dirinya
sendiri, “Apa yang dilakukan si tua bodoh itu?
Seharusnya aku membawa pecut.” Dia berjalan keluar
dari ruangan untuk mencari Paman Andrew tanpa sekali
pun melihat pada kedua anak itu, bahkan untuk sekilas.
“Fiuh!” kata Polly, menyuarakan napas panjang
lega. “Dan sekarang aku harus pulang. Sudah larut sekali.
Aku bisa pilek.”
“Kalau begitu pulanglah, pulanglah secepat
mungkin,” kata Digory. “Benar-benar mengerikan sang
ratu ada di sini. Kita harus membuat semacam rencana.”
“Sekarang semua terserah pamanmu,” kata
Polly. “Dialah yang memulai segala kekacauan dengan
Sihir ini.”
“Tetap saja, kau akan kembali, kan? Jangan lepas
tangan, kau tidak bisa meninggalkanku dalam kesulitan
seperti ini.”
“Aku akan pulang lewat terowongan,” kata Polly
agak dingin. “Itu jalan tercepat. Dan kalau kau mau aku
kembali, bukankah sebaiknya kau meminta maaf?”
“Minta maaf?” seru Digory. “Wah wah, dasar
anak perempuan! Memangnya apa yang telah
kulakukan?”
“Oh, tidak ada yang penting tentu saja,” kata

84 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Polly menyindir. “Hanya nyaris membuat pergelangan
tanganku terkilir di ruang patung lilin, seperti anak
berandal yang pengecut. Hanya memukul bel dengan
palu, seperti orang bodoh yang konyol. Hanya berbalik
di hutan sehingga dia punya kesempatan menangkap
telingamu sebelum kita melompat ke mata air dunia kita.
Hanya itu.”
“Oh,” kata Digory, sangat terkejut. “Yah, baiklah,
aku minta maaf. Dan aku memang sangat menyesali
kejadian di ruang patung lilin. Nah, aku sudah minta
maaf, kan? Dan sekarang, berbaik hatilah dan kembali
lagi nanti. Kalau kau tidak kembali, aku akan terjerumus
dalam lubang gelap yang mengerikan.”
“Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan
terjadi padamu. Justru Mr Ketterley-lah yang akan
duduk di kursi merah panas dan diganggu es di tempat
tidur, ya kan?”
“Bukan itu maksudku,” kata Digory. “Aku benar-
benar mengkhawatirkan Ibu. Bagaimana kalau makhluk
itu masuk ke kamarnya? Ibu bisa mati ketakutan.”
“Oh, begitu ya,” kata Polly, dengan nada suara
yang agak berbeda. “Baiklah. Anggap ini kesepakatan
kita. Aku akan kembali-kalau aku bisa. Tapi aku harus
pergi sekarang.” Kemudian dia merangkak melewati
pintu kecil menuju terowongan. Tempat gelap di antara
kasau-kasau yang tampak begitu menarik dan

85 | www.bacaan-indo.blogspot.com
menggugah jiwa petualangan beberapa jam lalu kini
tampak sangat jinak dan membuat betah.
Kita kini harus kembali pada Paman Andrew.
Jantung tua malangnya berdebar kencang saat dia
tergopoh-gopoh menuruni tangga loteng dan dia terus-
menerus mengelap dahi dengan saputangan. Saat dia
mencapai kamar tidurnya, yang ada tepat di bawah
loteng, dia mengunci diri di dalamnya. Lalu tindakan
pertama yang dilakukannya adalah mengacak-acak
lemari, mencari botol dan gelas anggur yang selalu
disembunyikan di sana supaya tidak bisa ditemukan Bibi
Letty. Dia mengisi gelas hingga penuh dengan minuman
orang dewasa yang memuakkan, lalu meminumnya
dalam satu tegukan. Kemudian dia menarik napas dalam-
dalam.
“Astaga,” dia berkata pada dirinya sendiri. “Aku
benar-benar terguncang. Ini sangat mengejutkan! Di
usiaku yang seperti ini!”
Dia mengisi gelas kedua dan meminumnya juga,
kemudian dia mulai berganti pakaian. Kau mungkin
belum pernah melihat pakaian seperti itu, tapi aku bisa
mengingatnya. Dia mengenakan kerah yang sangat
tinggi, mengilap, dan kaku, sejenis yang membuat
dagumu terangkat setiap saat. Dia memakai rompi
berpola dan memasang jam emasnya menyilang di
depan. Dia memakai jas berekor terbaiknya, yang

86 | www.bacaan-indo.blogspot.com
disimpannya untuk pernikahan dan pemakaman. Dia
mengeluarkan topi tinggi terbaiknya dan menggosoknya
hingga mengilap. Ada vas penuh bunga di meja rias
(diletakkan di sana oleh Bibi Letty). Dia mengambil
setangkai bunga dan memasukkannya ke lubang
kancing. Dia mengambil saputangan bersih (saputangan
indah yang kini sudah tidak bisa kau beli) dari laci kiri
dan membubuhinya dengan beberapa tetes wewangian.
Dia mengeluarkan kacamata tunggal, yang berpita hitam
tebal, dan memasangnya ke mata. Kemudian dia
mematut diri di cermin.
Anak-anak memiliki satu jenis kekonyolan,
seperti yang sudah kau ketahui, dan orang dewasa
punya jenis yang lain. Pada saat ini Paman Andrew mulai
bertingkah konyol dengan cara yang sangat orang
dewasa. Kini karena sang penyihir tidak lagi berada di
ruangan yang sama dengannya, dengan cepat dia lupa
betapa wanita itu telah membuatnya takut. Dia malah
terus-menerus berpikir tentang kecantikan luar biasa
wanita itu. Dia berkali-kali berucap pada dirinya sendiri,
“Wanita yang cantik sekali, Sir, cantik sekali. Makhluk
luar biasa.” Entah bagaimana Paman Andrew juga lupa
bahwa anak-anak itulah yang membawa sang “makhluk
luar biasa”. Dia merasa seolah dia dengan Sihir-nya
sendirilah yang memanggilnya dari dunia tak dikenal.
“Andrew, sobat,” katanya pada dirinya sendiri

87 | www.bacaan-indo.blogspot.com
saat becermin, “kau pria yang ketampanannya masih
cukup terjaga untuk seseorang seusiamu. Pria
berpenampilan terhormat, Sir.”
Jadi begini, si pria tua konyol itu benar-benar
mulai membayangkan si penyihir bakal jatuh cinta
kepadanya. Dua gelas minuman tadi mungkin yang
menjadi penyebabnya, begitu juga pakaian terbaiknya.
Tapi dia, dilihat dari sisi mana pun, secongkak dan
sekosong burung merak, itulah sebabnya dia menjadi
penyihir. Dia membuka kunci kamarnya, turun ke lantai
bawah, mengirimkan pelayan wanita untuk mencari
kereta sewaan (pada masa-masa itu semua orang
memiliki banyak pelayan) dan memeriksa ruang duduk.
Di sana, seperti dugaannya, dia mendapati Bibi Letty.
Wanita itu sedang sibuk memperbaiki kasur. Kasur
diletakkan di lantai di dekat jendela dan Bibi Letty
berlutut di atasnya.
“Ah, Letitia sayangku,” kata Paman Andrew,
“aku-ah-harus pergi keluar. Bisakah kau meminjamiku
sekitar lima pound? Ada gadis cantik yang ingin
kutemani.”
“Tidak, Andrew sayang,” kata Bibi Letty dengan
nada suaranya yang pelan namun tegas, bahkan tanpa
mendongak dari pekerjaannya. “Aku sudah sering kali
mengatakan padamu aku tidak akan meminjamimu
uang.”

88 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Janganlah jadi begitu menyusahkan, sayangku,”
kata Paman Andrew. “Ini penting sekali. Kau akan
menempatkanku pada posisi yang amat canggung bila
kau tidak melakukannya.”
“Andrew,” kata Bibi Letty sambil menatap lekat
wajahnya, “aku heran kenapa kau tidak malu meminta
uang dariku.” Ada cerita panjang membosankan ala
orang dewasa di balik kata-kata itu. Yang perlu kau
ketahui adalah Paman Andrew, dengan segala
“mengatasi masalah bisnis Letty tersayang demi
dirinya”, tidak pernah melakukan pekerjaan apa pun,
dan menciptakan tagihan besar untuk brendi dan cerutu
(yang harus berkali-kali dibayar Bibi Letty). Semua ini
telah membuat Bibi Letty jauh lebih miskin daripada
keadaannya tiga puluh tahun lalu.
“Gadis tersayangku,” kata Paman Andrew, “kau
tidak mengerti. Aku harus melakukan beberapa
pengeluaran tak terduga hari ini. Aku harus menjamu
seseorang. Ayolah, jangan menyulitkan begini.”
“Dan kau, demi Tuhan, memangnya siapa yang
akan kau jamu, Andrew?” tanya Bibi Letty.
“Seorang-seorang tamu terhormat baru saja
tiba.”
“Terhormat omong kosong!” kata Bibi Letty,
“Tidak terdengar deringan bel pintu dalam satu jam
terakhir ini.” Tepat pada saat itu pintu mendadak

89 | www.bacaan-indo.blogspot.com
terbuka lebar. Bibi Letty menoleh dan terkejut melihat
wanita bertubuh besar, berpakaian indah, berlengan
telanjang, dan bermata berkilat, berdiri di mulut pintu.
Dia sang penyihir.

90 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB VII YANG TERJADI DI PINTU DEPAN
Hei, budak, berapa lama aku harus menunggu
kereta kudaku?” bentak sang penyihir. Paman Andrew
berjalan menjauhinya. Sekarang ketika wanita itu benar-
benar hadir, segala pikiran konyol yang dimiliki Paman
Andrew saat bercermin langsung mengalir keluar dari
benaknya. Tapi Bibi Letty langsung berdiri dari
berlututnya dan berjalan menuju bagian tengah ruangan.
“Dan siapa wanita muda ini, Andrew, kalau boleh
aku bertanya?” tanya Bibi Letty dengan nada dingin.
“Orang asing terhormat-or-orang yang sangat
penting,” jawab Paman Andrew terbata-bata.
“Omong kosong!” kata Bibi Letty, kemudian dia
menoleh ke si penyihir. “Keluar dari rumahku sekarang
juga, wanita tak tahu malu, atau aku akan memanggil
polisi.” Dia pikir si penyihir pasti seseorang yang keluar
dari sirkus, lagi pula dia tidak berkenan dengan wanita
bertelanjang lengan.
“Siapa wanita ini?” tanya Gadis. “Berlututlah,
makhluk rendah, sebelum aku menghancurkanmu.”
“Tidak boleh ada bahasa kasar di rumah ini kalau
kau tidak keberatan, wanita muda,” kata Bibi Letty.
Dalam sekejap, begitu yang dirasakan Paman
Andrew, sang ratu meninggi hingga menjulang sekali. Api
berkobar dari matanya. Dia mengangkat tangannya dan
melakukan gerakan juga menyuarakan kata-kata sama

91 | www.bacaan-indo.blogspot.com
yang sebelumnya telah mengubah gerbang istana
menjadi debu. Tapi tidak ada yang terjadi kecuali Bibi
Letty, yang mengira kata-kata mengerikan itu
dimaksudkan sebagai bahasa Inggris biasa, berkata:
“Sudah kuduga. Wanita ini mabuk! Mabuk! Dia
bahkan tidak bisa bicara dengan jelas.”
Saat itu pasti momen yang buruk bagi si
penyihir, ketika dia mendadak menyadari kekuatannya
menjadikan orang debu, yang benar-benar nyata di
dunianya, tidak akan berguna di dunia kita. Tapi dia
bahkan tidak kehilangan nyali barang sedetik pun.
Tanpa membuangbuang waktu untuk memikirkan
kekecewaannya, dia membungkuk, menangkap Bibi
Letty di leher dan mata kakinya, mengangkatnya tinggi
di atas kepala seolah Bibi Letty tidak lebih berat
daripada boneka, lalu melemparnya ke seberang
ruangan. Sementara Bibi Letty sedang berputar-putar di
udara, si pelayan wanita (yang sedang mengalami pagi
indah nan seru) melongokkan kepalanya ke pintu dan
berkata, “Kalau Anda sudah siap, Sir, keretanya sudah
datang.”
“Pimpin jalan, budak,” kata si penyihir ke Paman
Andrew. Pria itu mulai menggumamkan sesuatu tentang
“kekerasan yang tidak perlu harus benar-benar protes”,
tapi hanya dengan tatapan sekilas Jadis, dia menjadi tak
mampu berkata-kata. Jadis memaksanya keluar ruangan

92 | www.bacaan-indo.blogspot.com
dan rumah. Digory berlari menuruni tangga tepat untuk
melihat pintu depan tertutup di belakang mereka.
“Ya ampun!” katanya. “Dia lepas di London. Dan
dengan Paman Andrew. Kira-kira apa yang akan terjadi
sekarang.”
“Oh, Master Digory,” kata si pelayan wanita
(yang benar-benar sedang mengalami hari yang indah),
“entah bagaimana, saya rasa Miss Ketterley telah
melukai dirinya sendiri.” Jadi mereka bergegas ke ruang
duduk untuk mencari tahu apa yang telah terjadi.
Kalau Bibi Letty telah terjatuh pada lantai papan
atau bahkan pada karpet, kurasa tulang-tulangnya bakal
patah, tapi dengan keberuntungan besar dia telah jatuh
ke atas kasur. Bibi Letty adalah wanita tua yang sangat
kuat, para bibi sering kali begitu di masa-masa itu.
Setelah mencium bau keras sal volatile dan duduk
bergeming selama beberapa menit, dia berkata dia tidak
apa-apa kecuali menderita beberapa memar. Tak lama
kemudian dia mulai mengambil alih situasi.
“Sarah,”; katanya pada si pelayan wanita (yang
belum pernah mengalami hari seperti ini), “pergilah
segera ke kantor polisi dan beritahu mereka ada orang
gila berbahaya yang berkeliaran. Aku yang akan
membawakan sendiri makan siang Mrs Kirke.” Mrs Kirke
adalah, tentu saja, ibu Digory.
Ketika makan siang ibunya telah diurus, Digory

93 | www.bacaan-indo.blogspot.com
dan Bibi Letty menyantap makan siang mereka. Setelah
itu mereka berpikir keras.
Masalahnya adalah bagaimana cara
mengembalikan si penyihir ke dunianya sendiri, atau
setidaknya keluar dari dunia kita, sesegera mungkin. Apa
pun yang terjadi, dia tidak boleh dibiarkan mengacau di
rumah. Ibu Digory tidak boleh melihatnya. Dan jika
mungkin, dia juga tidak boleh dibiarkan mengacau di
London. Digory memang tidak sedang berada di ruang
duduk ketika si penyihir berusaha “meledakkan” Bibi
Letty, tapi dia telah melihatnya “meledakkan” gerbang
Charn. Jadi dia tahu kekuatannya yang mengerikan tapi
belum tahu wanita itu telah kehilangan kekuatan itu
dengan datang ke dunia kita. Pada saat ini, sejauh yang
bisa dibayangkannya, si penyihir mungkin sedang
meledakkan Istana Buckingham atau Gedung Parlemen,
hampir pasti mengubah sejumlah besar anggota
kepolisian menjadi tumpukan kecil debu. Dan
tampaknya tidak ada apa pun yang bisa dia lakukan
untuk mencegahnya.
Tapi cincin-cincin itu sepertinya bekerja seperti
magnet, pikir Digory. Kalau saja aku bisa menyentuhnya
kemudian mengenakan cincin kuningku, kami berdua
bakal pergi ke Hutan di Antara Dunia-dunia. Kira-kira
dia bakal melemah lagi di sana, tidak ya? Apakah tempat
itu memberikan pengaruh tertentu padanya atau

94 | www.bacaan-indo.blogspot.com
kejadian itu sekadar akibat shock karena dia ditarik
keluar dari dunianya? Tapi kurasa aku harus mengambil
risiko. Sekarang bagaimana caranya aku menemukan
monster itu? Kurasa Bibi Letty tidak akan
mengizinkanku keluar sebelum aku memberitahunya ke
mana aku akan pergi. Lagi pula uangku tidak lebih dari
dua pence. Aku akan membutuhkan lebih banyak uang
untuk naik bus dan trem kalau berniat mencarinya ke
sekeliling London, Tapi lagi-lagi aku sama sekali tidak
punya bayangan ke mana dia pergi. Kira-kira Paman
Andrew masih bersamanya, tidak ya?
Tampaknya akhirnya hanya ada satu tindakan
yang bisa dia lakukan, yaitu menunggu dan berharap
Paman Andrew dan si penyihir akan kembali. Kalau
mereka kembali, dia harus bergegas dan memegang si
penyihir lalu mengenakan cincin kuningnya sebelum si
penyihir sempat masuk ke rumah. Ini berarti dia harus
mengawasi pintu depan seperti kucing mengawasi
lubang tikus, dia tidak berani meninggalkan posisinya
bahkan untuk sesaat. Jadi dia pergi ke ruang makan dan
“menempelkan wajahnya”-begitu biasanya istilah yang
dipakai orang-ke jendela. Jendelanya sejenis jendela
busur yang dibangun melengkung keluar bersama
tembok hingga membentuk ceruk bangunan sendiri dari
dalam, melaluinya kau bisa melihat tangga menuju pintu
depan juga jalanan. Tidak akan ada orang yang mencapai

95 | www.bacaan-indo.blogspot.com
pintu depan tanpa sepengetahuanmu. Kira-kira Polly
sedang apa ya sekarang? pikir Digory.
Dia terus bertanya-tanya tentang ini dalam
setengah jam pertama yang berlalu sangat lambat. Tapi
kau tidak perlu ikut bertanya-tanya karena aku akan
memberitahumu. Polly datang terlambat untuk makan
malam dengan sepatu dan stoking basah kuyup. Dan
ketika mereka bertanya kepadanya habis ke mana saja
dan apa saja yang telah dilakukannya, Polly menjawab
dia habis keluar bersama Digory Kirke. Setelah ditanya
lebih lanjut, Polly berkata dia membasahi kakinya di
mata air, dan bahwa mata air itu ada di hutan. Waktu
ditanya di mana letak hutan itu, dia menjawab tidak
tahu. Ketika ditanya apakah hutan itu berada di salah
satu taman, Polly menjawab dengan cukup jujur bahwa
mungkin saja hutan itu ada di semacam taman. Dari
jawaban-jawaban itu, ibu Polly berkesimpulan anaknya
telah pergi, tanpa memberitahu siapa-siapa, ke suatu
bagian London yang tidak dikenalinya dan bermain di
taman asing juga bersenang-senang dengan melompat-
lompat ke dalam genangan air. Akibatnya Polly dimarahi
karena telah sangat nakal dan dia tidak akan
diperbolehkan bermain dengan “anak Kirke” lagi kalau
kejadian seperti ini kembali terjadi. Kemudian dia diberi
makan malam tanpa bagian santapan yang
menyenangkan dan disuruh tidur selama dua jam penuh.

96 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Perlakuan seperti ini sering dialami seseorang pada
masa-masa itu.
Jadi sementara Digory menatap ke luar jendela
ruang makan, Polly terbaring di tempat tidur, tapi
keduanya berpikir betapa lambatnya waktu berjalan.
Kalau menurutku pribadi, aku akan lebih suka berada
pada posisi Polly. Dia hanya perlu menunggu dua
jamnya berakhir, sedangkan Digory akan mendengar
kereta kuda sewaan, gerobak tukang roti, atau anak
penjual daging di setiap beberapa menit dan berpikir, si
penyihir datang, kemudian mendapati dugaannya salah.
Lagi pula di antara beberapa peringatan keliru ini, yang
rasanya berjam-jam, jam berdetak terus dan lalat besar
terbang tinggi dan jauh sehingga tak bisa diraih-
berdengung membentur jendela. Rumah Digory sejenis
rumah yang bakal menjadi sangat sunyi dan
membosankan di sore hari dan selalu berbau daging
domba.
Selama pengawasan dan penantian panjangnya
sesuatu yang harus kusebutkan terjadi, karena hal lain
yang penting datang setelahnya. Seorang wanita datang
membawa buah anggur untuk ibu Digory, dan karena
pintu ruang makan terbuka, Digory tidak sengaja
mendengarkan pembicaraan Bibi Letty dan wanita itu di
ruang depan.
“Anggurnya kelihatan lezat sekali!” terdengar

97 | www.bacaan-indo.blogspot.com
suara Bibi Letty. “Aku yakin kalau ada yang bisa
membuatnya merasa lebih baik, buah inilah jawabannya.
Tapi Mabel cilik tersayangku yang malang! Aku
khawatir akan dibutuhkan buah dari tanah kebeliaan
untuk membantunya sekarang. Tidak ada apa pun dari
dunia ini yang akan banyak membantunya.” Kemudian
mereka berdua mengecilkan volume suara mereka dan
mengatakan lebih banyak hal tanpai bisa didengar
Digory.
Kalau saja dia sudah mendengar bagian tentang
tanah kebeliaan itu beberapa hari lalu dia akan berpikir
Bibi Letty hanya bicara tanpa merujuk pada apa pun
secara khusus, seperti yang biasa dilakukan orang
dewasa, dan ini tidak akan menarik minat Digory.
Barusan inipun dia hampir berpikir begitu. Tapi tiba-tiba
berkelebat di benaknya bahwa dia kini tahu (bahkan
jika Bibi Letty tidak), memang ada dunia-dunia lain dan
dia sendiri telah berada di dalam salah satunya.
Bagaimanapun ada kemungkinan Tanah Kebeliaan
memang ada di suatu tempat. Apa pun mungkin saja ada.
Mungkin ada buah di suatu dunia lain yang bisa benar-
benar menyembuhkan ibunya! Dan oh, oh-yah, kau
tahulah bagaimana rasanya kalau mulai mengharapkan
sesuatu yang sangat kau inginkan. Kau akan nyaris
bertarung dengan harapan itu karena terlalu indah
untuk menjadi kenyataan, karena kau telah begitu sering

98 | www.bacaan-indo.blogspot.com
kecewa sebelumnya. Itulah yang Digory rasakan, Tapi
tidak ada gunanya berusaha bergumul dengan harapan
ini. Karena mungkin-mungkin saja benar-benar bisa jadi
kenyataan. Telah begitu banyak hal aneh yang terjadi.
Dan dia punya cincin-cincin ajaib. Pasti ada dunia-dunia
yang bisa dia datangi lewat setiap mata air di hutan itu.
Dia bisa menjelajahi dan berburu obat di sana.
Kemudian-Ibu akan sehat lagi.
Segalanya akan benar kembali. Digory sama
sekali lupa mengawasi sang penyihir. Tangannya sudah
mulai bergerak ke saku tempat dia menyimpan cincin
kuning, ketika mendadak terdengar suara derap langkah
kuda.
Wah! Apa itu? pikir Digory. Pasukan pemadam
kebakaran? Kira-kira rumah mana yang terbakar ya?
Astaga, suaranya menuju ke arah sini. Ya ampun, itu kan
dia.
Aku tidak perlu memberitahumu siapa yang
Digory maksudkan dengan dia.
Pertama tampaklah kereta sewaan. Tidak ada
siapa-siapa di kursi sais. Di atapnya tidak duduk, tapi
berdiri di atasnya-berayun dengan keseimbangan tubuh
luar biasa, ketika kereta melaju dengan kecepatan penuh
di sudut jalan dengan satu roda di udara-tampak sosok
Jadis sang ratunya ratu dan Teror Charn. Giginya penuh
terlihat, matanya bersinar layaknya api, dan rambut

99 | www.bacaan-indo.blogspot.com
panjangnya melambai di belakangnya seperti ekor
komet. Dia memecut kuda tanpa belas kasihan. Lubang
hidung hewan itu lebar dan merah, sisi-sisinya dikotori
buih putih. Kuda itu berlari kencang menuju pintu
depan, melewati lampu tiang dengan jarak hanya seinci,
kemudian berdiri dengan kaki belakangnya. Kereta yang
ditariknya menabrak lampu tiang dan hancur menjadi
beberapa bagian. Sang penyihir, dengan lompatan
menakjubkan, telah menghindar tepat pada waktunya
dan mendarat di punggung kuda. Dia memperbaiki posisi
menunggangnya dan mencondongkan tubuh ke depan,
membisikkan sesuatu pada telinga kuda itu.
Bisikan itu pastinya tidak dimaksudkan untuk
menenangkan tapi untuk membuatnya makin gila. Kuda
itu berdiri dengan kaki belakang lagi dan ringkikannya
seperti jeritan. Kuda itu meronta, meringkik, mengibas-
ngibaskan kepala. Hanya pengendara luar biasa yang
bisa tetap berada di punggungnya.
Sebelum Digory menenangkan napas, cukup
banyak hal lain mulai terjadi. Kereta kedua bergerak
cepat, dekat di belakang kereta yang pertama. Keluar
dari dalamnya pria gemuk bermantel panjang dan
seorang polisi. Kemudian datang kereta ketiga dengan
dua polisi lagi di dalamnya. Setelah itu datang sekitar
dua puluh orang (sebagian besar anak laki-laki petugas
penyampai pesan) bersepeda, semuanya membunyikan

100 | www.bacaan-indo.blogspot.com
bel sepeda dan menyuarakan sorakan juga siulan.
Terakhir datang rombongan orang berjalan kaki: semua
tampak terengah-engah karena habis berlari, tapi
tampak jelas sangat menikmati kejadian ini. Jendela-
jendela menjeblak terbuka di semua rumah di jalan itu
dan pelayan wanita maupun pria muncul di setiap pintu
depan. Mereka ingin melihat keramaian ini.
Sementara itu seorang pria tua berusaha keluar
dari kereta kuda yang pertama dengan tubuh masih
gemetar. Beberapa orang bergegas menghampiri untuk
menolongnya, tapi karena satu orang menariknya ke
satu arah dan orang yang lain menariknya ke arah lain,
mungkin dia bakal bisa keluar dari kereta itu jauh lebih
cepat bila tanpa bantuan. Digory menebak pria tua itu
mungkin Paman Andrew tapi wajahnya tidak terlihat.
Topi tinggi yang dikenakan orang itu melesak menutupi
wajahnya.
Digory berlari keluar dan bergabung dengan
kerumunan orang.
“Itu wanitanya, itu dia wanitanya,” teriak sang
pria gemuk sambil menunjuk Jadis. “Lakukan tugasmu,
Pak Polisi. Perhiasan seharga ratusan dan ribuan pound
telah diambilnya dari tokoku. Lihatlah rantai mutiara di
lehernya, Itu milikku. Dia bahkan juga meninju mataku.”
“Itu dia, Pak,” kata salah satu orang dalam
kerumunan. “Memar di mata yang paling bagus yang

101 | www.bacaan-indo.blogspot.com
pernah saya lihat. Pasti diperlukan keahlian yang luar
biasa untuk melakukannya. Wah! Berarti dia kuat
sekali!”
“Sebaiknya Anda mengompres memar itu
dengan daging steak mentah, Mister, itu pengobatan
paling manjur,” kata bocah tukang daging.
“Tenang-tenang,” kata petugas polisi yang
berpangkat paling tinggi, “ada kekacauan apa ini?”
“Sudah kubilang dia-” mulai si pria gemuk, ketika
seseorang berteriak:
“Jangan biarkan pria tua di kereta itu melarikan
diri. Dia yang menyuruh si wanita melakukan semua
ini.”
Si pria tua, yang kini sudah pasti Paman Andrew,
baru saja selesai berhasil berdiri dan sedang menggosok-
gosok memarnya. “Kalau begitu,” kata si petugas polisi
sambil menoleh ke arahnya, “apa maksud semua ini?”
“Hmph-pomi-shomf,” terdengar suara Paman
Andrew dari balik topi.
“Hentikan sekarang juga,” kata si polisi tegas.
“Ini bukan saatnya bergurau. Segera lepaskan topi itu!”
Permintaan ini lebih mudah dikatakan dari pada
dilakukan. Tapi setelah Paman Andrew bergulat sia-sia
dengan topinya selama beberapa saat, dua polisi lain
menahan pinggirannya dan menarik paksa topi itu.
“Terima kasih, terima kasih,” kata Paman

102 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Andrew, dengan suara lemas. “Terima kasih, Astaga, aku
benar-benar terguncang. Kalau saja seseorang bisa
memberiku segelas brendi-”
“Saya harap sekarang Anda bersedia berbicara
pada saya,” kata sang petugas polisi, sambil
mengeluarkan buku notes yang sangat besar dan pensil
yang sangat kecil. “Apakah Anda bertanggung jawab atas
wanita muda itu? “
“Awas!” teriak beberapa suara, dan si polisi
melompat ke belakang tepat pada waktunya. Kuda tadi
telah menendang ke arahnya, tendangan yang mungkin
bisa membunuhnya. Kemudian sang penyihir
mengarahkan kuda itu supaya berputar sehingga dia bisa
menghadap ke kerumunan orang. Kaki belakang kuda
berada di trotoar. Wanita itu membawa pisau panjang
berkilap di tangannya dan sibuk membebaskan kuda
dari puing-puing kereta.
Sepanjang waktu ini Digory berusaha mencari
posisi supaya dia bisa menyentuh sang penyihir. Ini
tidak mudah karena, di sisi yang paling dekat dengannya,
ada terlalu banyak orang. Dan untuk memutar menuju
sisi yang lain, dia harus melewati jarak tendangan kuda
dan pagar suatu “area” yang mengelilingi rumahnya.
Rumah keluarga Ketterley punya ruang bawah tanah.
Kalau kau tahu apa pun tentang kuda, terutama bila kau
bisa melihat keadaan kuda itu pada saat tersebut, kau

103 | www.bacaan-indo.blogspot.com
akan menyadari ini tindakan yang menggelikan. Digory
tahu banyak tentang kuda, tapi dia merapatkan gigi dan
bersiap berlari cepat segera setelah melihat kesempatan
yang terbuka.
Seorang pria berwajah merah dan mengenakan
topi bulat kini telah berhasil menepis orang-orang
hingga ke bagian depan kerumunan.
“Hei! Pak Polisi,” panggilnya, “itu kudaku yang
dikendarainya, begitu juga kereta yang dia buat jadi
serpihan kayu.”
“Satu-satu, Bapak-bapak, saya mohon satu-satu,”
kata si polisi.
“Tapi tidak ada waktu lagi,” ucap si kusir kereta.
“Aku lebih mengenal kuda itu dibanding dirimu. Kuda itu
bukan kuda biasa. Ayahnya kuda pemimpin pasukan di
kaveleri. Dan kalau wanita muda itu terus-menerus
membuatnya kesal, bakal terjadi pembunuhan di sini.
Biarkan aku mendekatinya.”
Si petugas polisi jelas-jelas merasa lega karena
punya alasan kuat untuk menjauhi si kuda, Sang kusir
kereta melangkah mendekat, menatap Jadis, dan berkata
tidak dengan nada yang tidak ramah:
“Sekarang, Missie, biarkan aku memegang
kepalanya, segeralah kau turun. Kau kan seorang lady,
dan kau tidak mau segala kekasaran ini sampai
melukaimu, kan? Kau pastinya mau pulang, minum

104 | www.bacaan-indo.blogspot.com
segelas teh hangat, dan berbaring tenang. Kau akan
merasa lebih baik setelah itu.” Di saat yang sama dia
mengulurkan tangannya ke kepala si kuda sambil
mengucapkan, “Tenang, Strawberry, teman lama.
Tenang ya.”
Lalu untuk pertama kalinya sang penyihir
berbicara.
“Budak!” terdengar suara dingin dan lantangnya,
berdering keras di atas semua suara lain. “Budak, jangan
sentuh kuda perang kami yang mulia. Kami Maharani
Jadis.”

105 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB VIII PERTARUNGAN DI LAMPU TIANG
“Ho! Jadi kau Maharani, ya? Kita lihat saja nanti,”
kata sebuah suara. Kemudian suara lain berkata, “Tiga
sorakan untuk Maharatu kota Colney Heath” dan
sejumlah suara lain bergabung. Wajah sang penyihir
menjadi cerah dan dia membungkuk sedikit.
Tapi sorakan itu kemudian mereda dan berganti
menjadi ledakan tawa. Sang penyihir pun menyadari
orang-orang itu hanyalah meledeknya, Ekspresinya
mulai berubah dan dia mengganti pegangan pisaunya ke
tangan kiri. Kemudian, tanpa diduga-duga, dia
melakukan sesuatu yang begitu mengerikan untuk
dilihat. Dengan ringan dan mudah, seolah tindakan itu
tindakan paling biasa di dunia, dia meluruskan lengan
kanannya dan memutuskan salah satu lengan besi tiang
lampu itu. Kalaupun mungkin dia telah kehilangan
sebagian kemampuan sihirnya di dunia kita, dia belum
kehilangan kekuatannya. Dia bisa mematahkan batang
besi seolah benda itu hanyalah sebatang gula-gula. Dia
melemparkan senjata barunya di udara, menangkapnya
lagi, mengayun-ayunkannya, dan menyuruh kudanya
maju.
“Sekarang kesempatanku,” pikir Digory. Dia
buru-buru berjalan ke antara kuda dan pagar lalu mulai
melangkah maju. Kalau saja hewan itu mau bergeming
sebentar saja, dia mungkin bakal bisa menangkap mata

106 | www.bacaan-indo.blogspot.com
kaki sang penyihir. Saat bergegas, dia mendengar suara
runtuh yang mengancam dan entakan. Sang penyihir
telah menghantamkan batang besi itu ke helm kepala
polisi, pria itu terjatuh seperti pin bola boling.
“Cepat, Digory. Ini harus dihentikan,” kata
sebuah suara di sampingnya. Ternyata Polly yang
berkata begitu. Gadis kecil itu segera datang begitu
diperbolehkan bangun dari tempat tidur.
“Kau memang setia,” kata Digory. “Berpegang
eratlah padaku. Kau harus menyentuh cincinmu. Yang
kuning, ingat. Dan jangan kau pakai sebelum aku
berteriak.”
Terdengar suara hantaman kedua dan satu lagi
polisi tergeletak. Terdengar teriakan marah dari
kerumunan, “Hentikan dia. Ambil batu dari trotoar.
Panggil pasukan bersenjata.” Tapi sebagian besar dari
mereka berusaha sebisa mungkin menjauh. Tapi si kusir
kereta yang pastinya orang paling berani dan baik hati di
sana, tetap berada di dekat kudanya, sambil berkali-kali
menunduk menghindari ayunan batang besi. Dia masih
berusaha menangkap kepala Strawberry.
Kerumunan orang mencemooh dan berteriak
lagi. Sebuah batu berdesing melewati kepala Digory.
Kemudian terdengar suara sang penyihir, keras dan jelas
seperti bel besar, dan kedengarannya seolah dia hampir
bahagia untuk pertama kalinya. “Sampah! Kalian akan

107 | www.bacaan-indo.blogspot.com
membayar besar untuk ini kalau aku sudah menguasai
dunia kalian. Tidak satu pun batu di kota kalian yang
akan tersisa. Aku akan membuat kota ini seperti Charn,
Felinda, Solis, seperti Bramandin.”
Digory akhirnya menangkap mata kakinya. Dia
menendang berusaha melepaskan diri dan memukul
mulut Digory. Karena kesakitan, anak itu melepaskan
pegangannya. Bibirnya terluka dan mulutnya penuh
darah. Dari suatu tempat yang sangat dekat, terdengar
suara Paman Andrew dalam semacam teriakan yang
bergetar. “Madam-nona muda-demi Tuhan-kendalikan
dirimu.” Digory kembali berusaha mencengkeram mata
kakinya, dan sekali lagi pegangannya dilepaskan.
Semakin banyak orang yang tergeletak karena ayunan
batang besi. Digory mencoba untuk ketiga kalinya,
menangkap mata kaki sang penyihir, memegangnya
erat-erat, berteriak ke Polly, “Sekarang!” kemudian-ah,
syukurlah. Wajah-wajah marah dan ketakutan
menghilang. Suara-suara marah dan ketakutan lenyap.
Semua kecuali Paman Andrew. Dekat di samping Digory
dalam kegelapan, suaranya terus melengking, “Oh, oh,
apakah ini halusinasi? Apakah ini akhir zaman? Aku
tidak tahan. Ini tidak adil. Aku tidak pernah berniat
menjadi penyihir. Semua ini kesalahpahaman. Semua ini
salah ibu angkatku, aku harus protes. Dalam kondisi
kesehatanku yang seperti ini pula. Aku anggota keluarga

108 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Dorsetshire yang terhormat.”
Sial! pikir Digory. “Kita tidak bermaksud
membawanya. Bagus, hebat sekali. Kau di sana, Polly?”
“Ya, aku di sini. Berhentilah berontak.”
“Aku tidak berontak,” Digory mulai berkata, tapi
sebelum bisa berbicara lebih lanjut, kepala mereka
bersentuhan dengan sinar matahari hijau yang hangat di
hutan. Dan ketika mereka keluar dari mata air, Polly
berteriak:
“Oh, lihat! Kita membawa serta kuda tua itu. Juga
Mr Ketterley. Juga si kusir kereta. Ini kacau sekali!”
Segera setelah menyadari dia sekali lagi berada
di hutan itu, sang penyihir memucat dan membungkuk
hingga wajahnya menyentuh surai kuda yang
dinaikinya. Kau bisa melihat dia merasa sakit luar biasa.
Paman Andrew gemetaran. Tapi Strawberry, si kuda,
menggeleng-geleng, mengeluarkan ringkikan ceria, dan
tampak merasa lebih baik. Hewan itu menjadi tenang
untuk kali pertama sejak Digory melihatnya. Telinganya
yang tadinya terbaring rata di kepala, kini telah berada
di posisi biasa dan di matanya terlihat semangat.
“Bagus, teman tua,” kata si kusir kereta sambil
menepuk-nepuk leher Strawberry. “Begitu lebih baik.
Tenanglah.”
Strawberry melakukan tindakan yang sangat
alami di dunia. Karena haus (tidak heran juga bila dia

109 | www.bacaan-indo.blogspot.com
merasa begitu) dia berjalan perlahan menuju mata air
terdekat dan masuk ke dalamnya untuk minum. Digory
masih memegangi mata kaki sang penyihir dan Polly
memegang tangan Digory. Salah satu tangan kusir kereta
ada pada Strawberry. Dan Paman Andrew, masih
gemetaran, baru saja memegang tangan kusir kereta
yang satu lagi.
“Cepat,” kata Polly, dengan wajah penuh arti ke
Digory. “Hijau!”
Jadi si kuda tidak pernah mendapatkan
minumannya. Seluruh rombongan itu malah mendapati
diri mereka tenggelam ke kegelapan.
Strawberry meringkik, Paman Andrew merintih.
Digory berkata, “Tadi kebetulan sekali.”
Ada keheningan sesaat. Kemudian Polly berkata,
“Bukankah seharusnya kita sudah sampai sekarang?”
“Kita memang tampaknya berada di suatu
tempat,” kata Digory. “Setidaknya aku berdiri di atas
sesuatu yang padat.”
“Wah, setelah dipikir-pikir, aku juga begitu,”
kata Polly. “Tapi kenapa begitu gelap di sini? Ah,
menurutmu kita masuk ke mata air yang salah?”
“Mungkin ini memang Charn,” kata Digory.
“Hanya saja kita kembali saat tengah malam.”
“Ini bukan Charn,” terdengar suara sang
penyihir. “Ini dunia yang kosong. Ini Tiada.”

110 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Dan memang keadaannya seperti Tiada. Tidak
ada bintang. Suasana begitu gelap sehingga mereka sama
sekali tidak bisa saling melihat dan tidak ada bedanya
apakah kau memejamkan atau membuka mata. Di
bawah kaki mereka ada sesuatu yang dingin dan datar
yang mungkin saja tanah, tapi jelas tidak ada rumput
atau pohon. Udaranya dingin dan kering, juga tidak ada
angin.
“Kehancuran telah datang ke atasku,” kata sang
penyihir dengan suara tenang yang namun mengerikan.
“Ah, jangan berkata begitu,” Paman Andrew
merepet. “Nona muda, kumohon jangan mengatakan hal-
hal seperti itu. Tidak mungkin seburuk itu keadaannya.
Ah-kusir kereta-pria baik-apakah kebetulan kau
membawa botol berisi minuman keras? Tetesan
semangat itulah yang kita butuhkan.”
“Sudahlah, sudahlah,” terdengar suara si kusir.
Suaranya tegas dan keras. “Tetaplah tenang, semua,
itulah yang selalu kukatakan. Tidak ada yang tulangnya
patah, kan? Bagus. Yah, kalau begitu ada sesuatu yang
bisa langsung disyukuri, dan itu lebih daripada yang bisa
diperkirakan siapa pun setelah terjatuh sedalam ini. Nah,
kalau kita terjatuh ke dalam pekerjaan penggalian atau
semacamnya-seseorang akan datang dan segera
mengeluarkan kita, lihat saja! Dan kalau kita sudah mati-
yang tidak kumungkiri bisa saja terjadi-yah, kita harus

111 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mengingat bahwa lebih banyak hal buruk bisa terjadi di
lautan dan seseorang memang harus mati suatu saat.
Tidak ada yang perlu ditakutkan kalau orang itu telah
menjalani hidup dengan semestinya. Kalau kau bertanya
padaku, kurasa tindakan terbaik yang bisa kita lakukan
untuk melewatkan waktu adalah menyanyikan himne.”
Dan dia benar-benar melakukannya. Dia
langsung menyanyikan himne panen Thanksgiving,
segala syair tentang hasil tanam telah “dipanen dengan
baik”. Lagu itu sangat tidak cocok dengan tempat yang
rasanya tidak pernah ditumbuhi apa pun sejak
permulaan waktu, tapi lagu itulah yang paling bisa
diingatnya. Kusir itu punya suara bagus dan Digory juga
Polly ikut bernyanyi, suasana jadi sangat ceria. Paman
Andrew dan sang penyihir tidak bergabung.
Ketika mendekati akhir himne, Digory merasa
seseorang menarik sikunya. Dan dari ban brendi juga
cerutu yang keras, serta pakaian mewah yang
dikenakan, Digory memutuskan orang itu pasti Paman
Andrew. Paman Andrew menariknya menjauhi yang lain
dengan hati-hati. Saat mereka sudah agak jauh, pria tua
itu memajukan bibirnya begitu dekat ke telinga Digory
sehingga terasa menggelitik, lalu dia berbisik:
“Sekarang, bocah. Pakai cincinmu. Ayo pergi dari
sini.”
Tapi sang penyihir punya telinga yang bagus.

112 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Bodoh!” terdengar suaranya dan dia melompat turun
dari kuda. “Apakah kau lupa aku bisa mendengar pikiran
manusia? Lepaskan anak itu. Kalau kau berniat
berkhianat, aku akan melakukan balas dendam yang
begitu kejam kepadamu dengan cara yang belum pernah
kau dengar ada di semua dunia sejak awal zaman.”
“Dan,” Digory menambahkan, “kalau kau
berpikir aku orang yang jahat sehingga tega
meninggalkan Polly-juga kusir kereta-serta kudanya-di
tempat seperti ini, kau salah besar.”
“Kau benar-benar anak kecil yang nakal dan
tidak sopan,” kata Paman Andrew.
“Sstt!” kata si kusir kereta. Mereka semua
mendengarkan.
Dalam kegelapan, akhirnya sesuatu terjadi.
Sebuah suara mulai bernyanyi. Suaranya terdengar jauh
sekali dan Digory mendapati sulit menentukan dari arah
mana datangnya. Terkadang suara itu seperti datang dari
segala arah sekaligus. Terkadang dia hampir mengira
suara itu keluar dari tanah di bawah mereka. Nada-nada
rendahnya cukup dalam untuk menjadi suara bumi itu
sendiri. Tidak ada kata-kata. Bahkan nyaris tidak ada
nada. Tapi suara itu, tak ada bandingannya, suara
terindah yang pernah dia dengar. Begitu indah sehingga
dia nyaris tidak tahan mendengarnya. Si kuda
tampaknya juga menyukai suara itu, hewan tersebut

113 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mengeluarkan semacam ringkikan yang bakal
disuarakan semua kuda jika setelah bertahun-tahun
menjadi kuda kereta sewaan, dia mendapati dirinya
kembali berada di lapangan luas tempatnya bermain
semasa menjadi anak kuda dulu, melihat seseorang yang
diingat dan dicintainya datang menyeberangi lapangan
untuk membawakan sebongkah gula.
“Wow!” kata si kusir kereta. “Indah sekali1ya?”
Kemudian dua keajaiban terjadi di saat yang
bersamaan. Salah satunya adalah suara itu tiba-tiba
diikuti suara-suara lain, lebih banyak suara daripada
yang bisa kau hitung. Semua suara baru itu berpadu
harmonis dengan suara pertama, tapi nada-nadanya
lebih tinggi: suarasuara dingin, menggelitik, keperakan.
Keajaiban kedua adalah kekelaman di atas, secara
sekaligus, diterangi bintang-bintang. Bintang-bintang itu
tidak keluar perlahan dan satu per satu, seperti yang
biasa terjadi pada suatu malam di musim panas. Pada
suatu detik tidak ada apa pun di sana kecuali kegelapan,
di detik berikutnya ribuan, ribuan titik cahaya muncul
keluar-bintang-bintang tunggal, konstelasi, dan planet-
planet, lebih terang dan besar daripada yang ada di dunia
kita. Tidak ada awan. Bintang-bintang baru dan suara-
suara baru itu dimulai pada saat yang bersamaan. Kalau
kau ikut melihat dan mendengarnya, seperti yang
dialami Digory, kau akan merasa sangat yakin bintang-

114 | www.bacaan-indo.blogspot.com
bintang itulah yang bernyanyi, dan suara pertamalah,
suara yang dalam tadi, yang membuat bintang-bintang
itu muncul dan bernyanyi.
“Luar biasa!” kata si kusir kereta. “Aku akan jadi
pria yang lebih baik sepanjang hidupku kalau aku tahu
ada yang seperti ini.”
Suara di bumi kini semakin keras dan lantang,
tapi suara-suara di langit, setelah bernyanyi keras
bersamanya, mulai melemah. Dan kini sesuatu yang lain
sedang terjadi.
Jauh sekali, di bawah kaki langit, langit mulai
berubah warna menjadi abu-abu. Angin kecil, sangat
segar, mulai bertiup. Langit, di satu tempat itu, perlahan
tapi pasti memucat. Kau bisa melihat sosok-sosok bukit
berdiri hitam membelakanginya. Sepanjang waktu itu
suara terus bernyanyi.
Tak lama kemudian ada cukup cahaya bagi
mereka untuk melihat wajah satu sama lain. Mulut si
kusir dan kedua anak itu terbuka dan mata mereka
bersinar, mereka menyerap suara luar biasa itu,
sepertinya suara tersebut mengingatkan mereka akan
sesuatu. Mulut Paman Andrew juga terbuka, tapi bukan
karena kagum. Dia tampak seolah dagunya sekadar
terjatuh dari sisa wajahnya yang lain, bahunya
membungkuk dan lututnya gemetaran. Dia tidak
menyukai suara itu. Kalau dia bisa menghindarinya

115 | www.bacaan-indo.blogspot.com
dengan merangkak masuk ke lubang tikus, dia pasti akan
melakukan itu. Tapi sang penyihir tampak, entah
bagaimana, paling memahami musik itu daripada siapa
pun di sana.
Mulutnya tertutup, bibirnya rapat, dan
jemarinya erat tergenggam. Sejak lagu itu dimulai dia
telah merasa seluruh dunia ini dipenuhi Sihir yang
berbeda dengan miliknya dan lebih kuat. Dia membenci
ini. Dia akan menghancurkan seluruh dunia ini, atau
semua dunia yang ada, menjadi serpihan-serpihan, kalau
tindakan itu akan bisa menghentikan nyanyian tersebut.
Si kuda berdiri dengan kedua telinga tegak dan
berkedut-kedut. Sesekali hewan itu mendengus dan
mengentakkan kaki ke tanah. Dia tidak lagi kelihatan
seperti kuda kereta sewaan yang tua dan lelah, sekarang
kau bisa amat percaya ayahnya pernah memimpin
pertempuran.
Langit timur berubah dari putih ke merah muda,
dan dari merah muda keemasan. Suara itu naik dan naik,
sampai seluruh udara bergetar bersamanya. Dan ketika
suara itu berkembang menjadi suara paling kuat dan
mulia yang pernah diperdengarkan, sang mentari terbit.
Digory belum pernah melihat matahari seperti
itu. Matahari di atas reruntuhan Charn tampak lebih tua
daripada matahari dunia kita, yang ini tampak lebih
muda. Kau bisa membayangkan matahari itu tertawa

116 | www.bacaan-indo.blogspot.com
bahagia saat terus naik di langit. Dan ketika sinarnya
menerangi daratan, para penjelajah itu bisa melihat
untuk kali pertama tempat apa yang mereka kunjungi.
Sebuah lembah yang dibelah sungai lebar, deras, dan
mengalir ke timur menuju mentari. Di sebelah selatan
ada pegunungan, di sebelah utara ada perbukitan yang
lebih rendah. Tapi lembah itu hanya terdiri atas tanah,
batu, dan air. Tidak ada pohon, sesemakan, tidak
sebatang rumput pun yang terlihat. Tanahnya terdiri
atas banyak warna: segar, panas, dan tegas. Tanahnya
membuat kau merasa bersemangat, sampai kau melihat
si penyanyi itu sendiri, setelahnya kau akan melupakan
segalanya.
Si penyanyi adalah singa. Besar, berbulu lebat,
dan bercahaya, hewan itu berdiri menghadap matahari
terbit. Mulutnya terbuka lebar menyanyikan lagu dan
dia berdiri sekitar tiga ratus meter jauhnya.
“Ini dunia yang mengerikan,” kata sang penyihir.
“Kita harus segera pergi. Siapkan Sihir.”
“Aku setuju denganmu, Madam,” kata Paman
Andrew. “Tempat yang sangat tidak menyenangkan.
Sama sekali tidak beradab. Kalau saja aku lebih muda
dan membawa senjata—”
“Astaga!” seru si kusir kereta. “Kau tidak berpikir
untuk menembaknya, kan?”
“Lagi pula siapa yang bisa berpikir begitu?” kata

117 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Polly.
“Siapkan Sihir, pria tua bodoh,” kata Jadis.
“Tentu saja, Madam,” kata Paman Andrew licik.
“Aku harus membiarkan kedua anak ini menyentuhku.
Pakai cincin pulangmu segera, Digory.” Dia ingin pergi
tanpa sang penyihir.
“Oh, jadi sihirmu cincin, ya?” teriak Jadis. Dia
bakal memasukkan tangannya ke saku Digory sebelum
kau bisa , mengucapkan apa pun, tapi Digory menarik
Polly dan berseru:
“Awas. Kalau salah satu dari kalian bahkan
mendekat barang seinci pun, kami berdua akan
menghilang dan kalian akan ditinggalkan di sini untuk
selama-lamanya. Ya, aku punya cincin di sakuku yang
bisa membawaku dan Polly pulang. Dan lihat! Tanganku
siap meraihnya. Jadi jaga jarak kalian. Aku menyesal
dengan nasibmu,” (dia melihat ke arah kusir kereta)
“dan kudamu, tapi tak ada yang bisa kulakukan.
Sedangkan kalian berdua,” (dia menatap Paman Andrew
dan sang ratu) “kalian berdua kan penyihir, jadi kalian
pasti bahagia hidup bersama.”
“Tahan suara kalian, semuanya,” kata si kusir.
“Aku ingin mendengarkan musiknya.” Karena kini lagu
telah berubah.

118 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB IX MEMBANGKITKAN NARNIA
Sang SINGA berderap maju dan mundur di
daratan kosong itu sambil menyanyikan lagu barunya.
Kali ini lebih halus dan bernada daripada lagu yang dia
gunakan untuk memanggil bintang dan matahari.
Musiknya lembut dan mengalir. Dan saat dia berjalan
sambil bernyanyi, lembah menghijau karena rumput.
Rumput mengalir dari si singa seperti mata air. Rumput
menyapu sisi-sisi bukit seperti ombak. Dalam beberapa
menit rumput merayapi lereng-lereng rendah
pegunungan yang jauh, membuat dunia baru itu lebih
lembut setiap saat. Angin sepoi bisa didengar
menggemeresikkan rerumputan. Tak lama kemudian
ada benda lain selain rumput. Lereng-lereng tinggi
menggelap karena sesemakan heather. Bongkahan
tumbuhan yang lebih kasar dan berperdu muncul di
lembah. Digory tidak tahu apa tumbuhan itu sampai
salah satunya mulai tumbuh di dekatnya. Tumbuhan itu
kecil dan berpaku-paku, lusinan batangnya mencuat
keluar, ditutupi daun, dan tumbuh semakin besar sekitar
satu inci setiap dua detik. Ada lusinan tumbuhan ini di
sekelilingnya sekarang. Ketika tumbuhan-tumbuhan itu
nyaris setinggi tubuhnya, Digory melihat apa
sebenarnya benda-benda tersebut. “Pohon!” dia berseru.
Yang menyebalkan, seperti yang Polly katakan
setelah itu, adalah kau tidak dibiarkan dalam ketenangan

119 | www.bacaan-indo.blogspot.com
untuk memerhatikan kejadian ini. Tepat setelah Digory
berkata, “Pohon!” dia harus melompat karena Paman
Andrew telah menyelinap ke dekatnya lagi dan berniat
mencopet isi sakunya. Tindakan ini sebenarnya tidak
akan membantu Paman Andrew kalaupun dia berhasil,
karena pria itu mengincar saku tangan kanan. Dia masih
mengira cincin hijau adalah cincin “pulang”. Tapi tentu
saja Digory tidak mau kehilangan cincin itu juga.
“Stop!” teriak sang penyihir. “Mundur. Tidak,
lebih jauh lagi. Kalau ada yang bahkan berdiri sejauh
sepuluh langkah dari satu pun anak itu, aku akan
memecahkan kepalanya.” Dia mengacungkan batang
besi yang telah dipatahkan dari lampu tiang di
tangannya, siap melempar. Entah bagaimana tidak ada
yang ragu dia bakal melempar tepat sasaran.
“Jadi!” katanya lagi. “Kau berniat kabur ke
duniamu sendiri dengan anak itu dan meninggalkanku di
sini.”
Emosi Paman Andrew akhirnya menguasai rasa
takutnya. “Ya, Ma'am, aku memang berniat begitu,”
katanya. “Tentu saja aku berniat begitu. Lagi pula ini
hakku. Aku telah dipermalukan dan diperlakukan
dengan kejam. Aku telah sebisanya berusaha
menunjukkan sopan santun. Dan apa balasanku? Kau
telah merampok-aku harus mengulang kata ini-
merampok toko perhiasan yang sangat terkenal. Kau

120 | www.bacaan-indo.blogspot.com
telah bersikeras supaya aku menghiburmu dengan
makan siang yang amat sangat mahal, belum lagi mewah,
walaupun aku jadi terpaksa menggadaikan jam dan
rantaiku untuk melakukan itu (dan biar kuberitahu saja
ya, Ma'am, tidak seorang pun dari keluarga kami yang
punya kebiasaan mengunjungi toko pegadaian, kecuali
sepupuku Edward, dan dia berada di Yeonmary). Selama
santapan yang tak bisa dicerna itu-aku merasakan
pengaruhnya yang terburuk tepat pada saat ini perilaku
dan percakapanmu menarik perhatian yang tidak
diinginkan dari semua orang yang ada di sana. Aku
merasa telah dipermalukan secara publik. Aku tidak
akan bisa menunjukkan wajahku di restoran itu lagi. Kau
telah menyerang petugas polisi. Kau telah mencuri-”
“Oh, diamlah, pria tua, kumohon diamlah,” kata
kusir kereta. “Lebih baik melihat dan mendengar yang
sedang terjadi sekarang. Jangan bicara.”
Dan memang banyak yang bisa dilihat dan
didengar saat itu. Pohon yang telah diperhatikan Digory
kini sudah tumbuh menjadi pohon beech dewasa yang
cabang-cabangnya berayun lembut di atas kepala anak
itu. Mereka kini berdiri di atas rumput hijau sejuk yang
dihiasi bunga daisy dan buttercup. Lebih jauh sedikit, di
sepanjang tepi sungai, pohon willow tumbuh. Di sisi lain
bermunculan bunga-bunga currant, lilac, mawar liar
yang tumbuh saling melilit, dan dipagari sesemakan

121 | www.bacaan-indo.blogspot.com
rhododendron. Si kuda mencabik sejumput rumput
segar yang lezat.
Sepanjang waktu itu lagu terus berlanjut dan
sang singa bergerak anggun, mondar-mandir, berjalan
maju-mundur. Yang agak mengancam adalah pada setiap
belokan dia kian mendekat. Polly mendapati lagu itu
menjadi semakin menarik karena dia pikir dia mulai bisa
melihat hubungan antara musik itu dan berbagai hal
yang sedang terjadi. Ketika sederet pohon fir gelap
muncul pada tebing sekitar seratus meter dari mereka,
dia merasa pohon-pohon fir itu berhubungan dengan
seseri nada dalam dan panjang yang dinyanyikan sang
singa sedetik lalu. Dan ketika dia menyuarakan satu
deret nada cepat yang lebih ringan, Polly tidak terkejut
melihat tumbuhan primroses mendadak muncul di
setiap arah.
Kemudian dengan rasa gembira yang tidak
terkatakan, dia merasa sangat yakin semua benda itu
(menggunakan istilahnya) “keluar dari kepala sang
singa”. Kalau kau menyimak lagunya, kau akan
mendengar benda-benda yang sedang dibuatnya, saat
melihat ke sekelilingmu kau akan melihat semua itu.
Pengalaman ini begitu menarik sehingga Polly tidak
punya waktu untuk merasa takut. Tapi Digory dan si
kusir kereta tidak bisa mencegah diri mereka merasa
agak gugup karena setiap belokan membuat sang singa

122 | www.bacaan-indo.blogspot.com
semakin dekat dengan mereka. Sedangkan Paman
Andrew, giginya bergemeletuk, tapi lutut kakinya
gemetaran hebat sehingga dia tidak bisa melarikan diri.
Mendadak sang penyihir melangkah berani
menuju sang singa. Hewan itu berjalan mendekat, masih
sambil bernyanyi, dengan langkah lambat dan berat. Kini
dia hanya dua belas meter jauhnya. Sang penyihir
mengangkat tangannya dan mengayunkan batang besi
itu langsung ke kepala si singa.
Tidak ada seorang pun, apalagi Jadis, yang bakal
luput mengenai sasaran pada jarak itu. Batang besi itu
menghantam sang singa tepat di antara kedua matanya.
Besinya mental dan jatuh berdebum di rerumputan. Sang
singa terus berjalan. Langkahnya tidaklah lebih lambat
ataupun lebih cepat daripada sebelumnya, kau bakal
tidak bisa menebak apakah dia bahkan menyadari dia
sudah terkena pukulan. Walaupun langkah-langkah
lembutnya tidak membuat suara, kau bisa merasakan
bumi bergetar di bawah tekanan beratnya.
Sang penyihir memekik dan lari, dalam beberapa
detik kemudian dia menghilang di antara pepohonan.
Paman Andrew berbalik untuk melakukan hal yang
sama, tersandung akar, terjatuh dan mendarat dengan
wajahnya di aliran sungai kecil yang mengalir menuju
sungai besar. Digory dan Polly tidak bisa bergerak.
Mereka bahkan tidak yakin mereka ingin melakukan itu.

123 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Sang singa tidak mengacuhkan mereka. Mulut besar
merahnya terbuka, tapi untuk menyuarakan lagu, bukan
untuk menunjukkan seringaian. Hewan itu melewati
mereka begitu dekat sehingga mereka bisa saja
menyentuh surainya. Mereka takut sekali sang singa
akan menoleh dan menatap mereka, namun anehnya
mereka juga berharap dia melakukan itu. Tapi bila
melihat besarnya perhatian yang dia berikan kepada
Digory dan Polly, mereka seolah tidak kasat mata dan
tidak berbau. Ketika lewat dan berjalan beberapa
langkah menjauhi mereka, sang singa berbelok,
melewati mereka lagi, lalu melanjutkan langkahnya ke
arah timur.
Paman Andrew berusaha berdiri sambil
terbatuk-batuk dan megap-megap.
“Nah, Digory,” katanya, “kita telah
menyingkirkan wanita itu, singa ganas itu juga sudah
pergi. Ulurkan tanganmu dan pakai cincinmu segera.”
“Jangan sentuh aku,” kata Digory, berjalan
mundur menjauhinya. “Menyingkirlah darinya, Polly.
Mendekatlah ke sini. Aku memperingatkanmu, Paman
Andrew, jangan mendekat barang selangkah pun, atau
kami akan menghilang.”
“Lakukan yang sudah kuperintahkan kepadamu,
Sir,” kata Paman Andrew. “Kau benar-benar anak kecil
yang sangat tidak patuh dan luar biasa bandel.”

124 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Jangan takut,” kata Digory. “Kami ingin tinggal
dan melihat apa yang terjadi. Lagi pula bukankah kau
ingin tahu tentang dunia-dunia lain? Tidakkah kau
bahagia akhirnya bisa berada di sini?”
“Bahagia!” seru Paman Andrew. “Lihat saja
keadaanku sekarang. Dan ini jas juga rompi terbaikku.”
Paman Andrew memang pemandangan yang
menyedihkan saat ini. Karena tentu saja, semakin rapi
kau pada awalnya, semakin buruk penampilanmu
setelah kau merangkak keluar dari kereta sewaan yang
luluh lantak dan terjatuh ke dalam sungai kecil
berlumpur. “Bukannya aku berkata,” dia menambahkan,
“tempat ini sama sekali tidak menarik. Kalau aku pria
yang lebih muda, beda lagi-mungkin aku akan menyuruh
pemuda-pemuda bersemangat untuk pergi lebih dulu ke
sini. Sejenis pemburu-pemburu profesional itu. Sesuatu
mungkin bisa diusahakan di negeri ini. Cuacanya
menyenangkan sekali. Aku belum pernah merasakan
udara seperti ini. Aku yakin udara seperti ini akan
berakibat baik buatku jika-jika saja keadaannya lebih
menguntungkan. Kalau saja aku membawa senjata.”
“Senjata tidak ada gunanya,” kata si kusir kereta.
“Kurasa aku akan pergi dan melihat apakah aku bisa
menggosok tubuh Strawberry. Kuda itu lebih punya akal
sehat daripada beberapa manusia yang bisa
kusebutkan.” Dia berjalan menghampiri Strawberry dan

125 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mulai mengeluarkan suara berdesis yang biasa
disuarakan tukang kuda.
“Kau masih berpikir singa itu bisa dibunuh
dengan senjata?” tanya Digory. “Dia tidak terlalu
memedulikan pukulan batang besi Jadis.”
“Dari semua kesalahannya,” kata Paman
Andrew, “itu tindakan yang paling berani, anakku.
Benar-benar tindakan yang penuh nyali.” Dia
menggosok-gosokkan kedua tangannya dan
meregangkan buku-buku jari, seolah sekali lagi dia lupa
betapa sang penyihir membuatnya takut setiap kali
wanita itu benar-benar berada di dekatnya.
“Itu tindakan kejam,” kata Polly. “Kejahatan apa
yang telah singa itu lakukan padanya?”
“Wah! Apa itu?” tanya Digory. Dia bergegas
memeriksa sesuatu yang berada hanya beberapa meter
di depannya. “Astaga, Polly,” dia berteriak ke belakang.
“Cepat ke sini dan lihat.”
Paman Andrew datang bersama Polly, bukan
karena dia juga ingin melihat, tapi karena ingin tetap
berada di dekat kedua anak itu-mungkin ada
kesempatan baginya untuk mencuri cincin-cincin
mereka. Tapi ketika melihat apa yang diperhatikan
Digory, minatnya pun mulai tergugah. Benda itu model
kecil sempurna lampu tiang, tingginya sekitar satu meter
tapi semakin panjang dan tebal saat mereka

126 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mengawasinya. Bahkan lampu tiang pun tumbuh seperti
pepohonan tadi.
“Lampu ini juga hidup-maksudku, lampunya
menyala,” kata Digory. Dan memang benar begitu, walau
tentu saja terangnya sinar matahari membuat api kecil di
dalam lenteranya sulit dilihat kecuali ketika ada
bayangan yang menutupinya.
“Menakjubkan, menakjubkan sekali,” gumam
Paman Andrew. “Bahkan aku tidak pernah memimpikan
Sihir seperti ini. Kita berada di dunia di mana segalanya,
bahkan lampu tiang, menjadi hidup dan bertumbuh.
Sekarang aku jadi ingin tahu bibit macam apa lampu
tiang berasal?”
“Tidakkah kau sadar?” tanya Digory. Di sinilah
batang besi tadi jatuh-batang besi yang dipatahkan Jadis
dari lampu tiang di rumah kita. Batang itu tenggelam ke
dalam tanah dan kini dia tumbuh menjadi lampu tiang
muda.” (Tapi tidak terlalu muda lagi sekarang, karena
saat Digory mengucapkan ini kini lampu tiang tersebut
sudah setinggi anak itu.)
“Benar juga! Luar biasa, luar biasa,” kata Paman
Andrew, menggosok tangannya lebih keras daripada
kapan pun. “Ho ho! Mereka telah menertawakan Sihir-
ku. Kakak perempuan bodohku itu menganggapku gila.
Kira-kira apa yang akan mereka katakan sekarang? Aku
telah menemukan dunia di mana segalanya muncul

127 | www.bacaan-indo.blogspot.com
penuh kehidupan dan pertumbuhan. Columbus, ya
mereka selalu membicarakan Columbus. Tapi apalah
Amerika dibandingkan ini? Kemungkinan perdagangan
dalam negeri ini tidak terbatas. Bawa beberapa bagian
kecil besi tua ke sini, tanam, dan semuanya akan muncul
kembali sebagai mesin-mesin kereta baru, kapal perang,
apa pun yang kau inginkan. Tanpa mengeluarkan biaya
sepeser pun, dan aku bisa menjualnya dengan harga
penuh di Inggris. Aku akan jadi jutawan. Kemudian iklim
di sini! Belum-belum aku sudah merasa lebih muda. Aku
bisa menjadikan tempat ini sebagai tempat pemulihan
kesehatan. Sanatorium yang bagus di sini mungkin bisa
berharga dua puluh ribu setahun. Tentu saja aku jadi
harus membiarkan beberapa orang tahu rahasia dunia
lain ini. Tapi hal pertama yang harus dilakukan adalah
menembak si singa.”
“Kau sama saja dengan sang penyihir,” kata
Polly. “Yang kalian pikirkan hanyalah bagaimana cara
membunuh makhluk lain.”
“Kemudian untuk keuntungan pribadiku,”
Paman Andrew melanjutkan mimpi bahagianya, “tidak
ada yang bisa memastikan berapa lama aku bisa hidup
bila aku menetap di sini. Dan ini pertimbangan penting
kalau seseorang telah mencapai usia enam puluh tahun.
Aku tidak akan terkejut bila aku tidak pernah menua
barang sehari pun di negeri ini! Luar biasa! Tanah

128 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Kebeliaan!”
“Oh!” seru Digory. “Tanah Kebeliaan! Apakah
menurutmu tempat ini benar-benar Tanah Kebeliaan?”
Karena tentu saja dia ingat kata-kata Bibi Letty kepada
wanita yang membawakan mereka anggur. Harapan
manis itu pun kembali mengaliri tubuhnya. “Paman
Andrew,” katanya, “apakah menurutku ada sesuatu di
sini yang bisa menyembuhkan Ibu?”
“Kau ini sedang bicara apa?” tanya Paman
Andrew. “Tempat ini kan bukan toko obat. Tapi seperti
yang kukatakan tadi-”
“Kau tidak sedikit pun peduli padanya,” bentak
Digory. “Kukira kau akan peduli, karena bagaimana pun
selain ibuku dia juga saudaramu. Yah, tidak masalah.
Lebih baik aku bertanya pada sang singa sendiri, siapa
tahu dia bisa menolongku.” Lalu Digory berbalik dan
berjalan cepat menjauhi yang lain, Polly menunggu
sebentar kemudian mengejarnya.
“Hei! Stop! Kembali! Anak itu sudah gila,” kata
Paman Andrew. Dia mengikuti kedua anak itu dengan
jarak aman di belakang mereka, karena dia tidak mau
berada terlalu jauh dari cincin hijau dan tidak mau
terlalu dekat dengan sang singa.
Dalam beberapa menit, Digory tiba di ujung
hutan dan dia berhenti di sana. Sang singa masih
bernyanyi. Tapi kini lagunya sekali lagi berganti.

129 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Lagunya kini lebih terdengar seperti yang biasa kita
sebut nada, tapi juga jauh lebih liar. Suaranya
membuatmu ingin berlari, melompat, dan memanjat.
Membuatmu ingin berteriak. Membuatmu ingin segera
menghampiri orang lain lalu memeluk atau berkelahi
dengan orang itu. Lagunya membuat wajah Digory
merah dan panas. Lagu itu juga memengaruhi Paman
Andrew karena Digory bisa mendengarnya berkata,
“Wanita yang penuh semangat, Sir. Sayangnya dia tidak
bisa mengendalikan emosi, tapi tetap saja dia wanita
yang cantik sekali, cantik luar biasa.” Tapi pengaruh lagu
sang singa pada kedua manusia itu tidak ada apa-apanya
dibandingkan pengaruhnya pada negeri tersebut.
Bisakah kau membayangkan sebidang tanah
berumput menggelegak seperti air dalam panci? Karena
itulah deskripsi paling tepat untuk menggambarkan apa
yang sedang terjadi. Dari segala arah daratan
menggembung menjadi gundukan. Gundukan-gundukan
itu berbeda ukurannya, beberapa tidak lebih besar
daripada bukit tikus tanah, beberapa sebesar gerobak
berkebun, dua sebesar rumah peristirahatan. Dan
gundukan-gundukan itu bergerak dan membengkak
hingga meledak, reruntuhan tanah tumpah keluar dan
dari tiap gundukan muncul seekor hewan. Tikus tanah-
tikus tanah keluar dari tanah tepat seperti yang biasa
mereka lakukan di Inggris.

130 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Anjing-anjing muncul, menggonggong begitu
kepala mereka bebas, kemudian bergulat seperti yang
biasa kaulihat mereka lakukan ketika berusaha
melewati lubang sempit di pagar.
Rusa-rusa jantan adalah pemandangan yang
paling aneh, karena tentu saja tanduk mereka muncul
jauh lebih dahulu daripada sisa tubuh mereka, jadi
awalnya Digory mengira mereka pepohonan. Katak-
katak, yang semuanya muncul di dekat sungai, langsung
menuju ke dalamnya bersama suara plop-plop dan
korekan keras. Macam kumbang, macan tutul, dan
hewan sejenisnya, langsung duduk untuk membersihkan
sisa-sisa tanah dari bokong mereka kemudian berdiri di
depan pohon untuk mengasah cakar-cakar depan
mereka. Hujan burung keluar dari pepohonan.
Sekelompok kupu-kupu beterbangan. Para lebah pergi
bekerja pada bunga-bunga seolah mereka tidak mau
membuang waktu.
Tapi momen terhebat di antara semuanya adalah
ketika gundukan terbesar membelah seperti gempa
bumi kecil dan keluar dari dalamnya punggung curam,
kepala besar dan bijak, lalu empat kaki berkulit longgar
seekor gajah. Dan kini kau nyaris tidak bisa mendengar
nyanyian sang singa. Terlalu banyak kaokan, kukukan,
embikan, ringkikan, lolongan, gonggongan, lenguhan,
erangan, dan terompet belalai.

131 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Tapi walaupun tidak lagi bisa mendengar suara
sang singa, Digory masih bisa melihatnya. Hewan itu
begitu besar dan bersinar sehingga dia tidak bisa
mengalihkan pandangan darinya. Hewan-hewan lain
tidak tampak takut padanya. Bahkan tepat pada saat itu,
Digory mendengar suara derap kaki dari belakang, dan
tak berapa lama kemudian kuda tua kereta sewaan
berlari melewatinya dan bergabung dengan hewan-
hewan lain. (Udara di negeri itu tampaknya cocok
baginya seperti kepada Paman Andrew. Dia tidak lagi
kelihatan bagaikan budak tua yang malang seperti dulu
di London. Kakinya terangkat mantap dan kepalanya
mendongak tegak.) Dan kini, untuk pertama kalinya
sang singa diam. Dia berjalan mondar-mandir di antara
hewan-hewan.
Dan sesekali dia akan menghampiri dua ekor di
setiap jenis hewan (selalu dua sekaligus) dan menyentuh
hidung mereka dengan hidungnya. Dia akan menyentuh
dua berang-berang di antara semua berang-berang, dua
macan tutul di antara semua macan tutul, satu rusa
jantan dan satu rusa betina di antara rusa-rusa, dan tidak
mengacuhkan sisanya. Beberapa jenis hewan
dilewatinya. Tapi pasangan yang telah disentuhnya
langsung meninggalkan teman-teman sebangsa mereka
dan mengikutinya.
Akhirnya sang singa berdiri diam dan semua

132 | www.bacaan-indo.blogspot.com
makhluk yang telah dia sentuh datang dan berdiri
membentuk lingkaran besar mengelilinginya. Hewan-
hewan lain yang tidak disentuhnya mulai berjalan pergi.
Suara-suara mereka perlahan menghilang ditelan jarak.
Para hewan pilihan yang tertinggal, kini tidak bersuara
sama sekali, semua mata mereka terpaku lekat pada sang
singa. Para hewan sejenis kucing terkadang
menggerakkan ekor mereka, tapi selain itu semua
bergeming. Untuk pertama kalinya di hari itu yang ada
hanyalah keheningan total, yang terdengar cuma suara
aliran air. Jantung Digory berdetak kencang, dia tahu
sesuatu yang sangat penting akan terjadi. Sesaat dia lupa
tentang ibunya, tapi dia sangat tahu dia tidak bisa
mengganggu sesuatu yang sepenting ini, bahkan demi
ibunya.
Sang singa, yang matanya tidak pernah berkedip,
menatap para hewan begitu tegas seolah dia hendak
membakar mereka hanya dengan pandangan. Dan
akhirnya suatu perubahan terjadi pada diri mereka.
Hewan-hewan yang kecil-kelinci, tikus tanah, dan
sejenisnya tumbuh menjadi lebih besar. Hewan-hewan
yang sangat besar-kau akan paling menyadarinya pada
gajah-gajah-mengecil. Banyak hewan yang duduk pada
kaki belakang mereka. Sebagian besar meletakkan
kepalanya ke salah satu sisi, seolah mereka berusaha
keras memahami sesuatu. Sang singa membuka

133 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mulutnya, tapi tak ada suara keluar dari dalam sana. Dia
mengembuskan napas panjang dan hangat yang seolah
menyapu semua hewan seperti angin menyapu deretan
pohon. Jauh di atas, di balik lapisan langit biru yang
menutupi, bintang-bintang bernyanyi lagi: musiknya
murni, dingin, dan sulit. Kemudian datanglah kilatan
cepat seperti api (tapi kilat itu tidak membakar siapa
pun) entah dari langit atau dari sang singa sendiri. Lalu
setiap tetes darah dalam tubuh kedua anak itu tergelitik
ketika suara yang paling dalam dan liar yang pernah
mereka dengar berkata:
“Narnia, Narnia, Narnia, bangkitlah. Cintai. Pikir.
Bicara. Jadilah pohon-pohon yang berjalan. Jadilah
hewan-hewan yang bicara. Jadilah air yang mulia.”

134 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB X LELUCON PERTAMA DAN HAL-HAL LAIN
Tentu saja itu suara sang singa. Kedua anak itu
telah lama yakin dia bisa bicara, tapi tetap saja menjadi
kejutan yang indah dan hebat ketika dia melakukannya.
Keluar dari pepohonan, orang-orang liar berjalan
maju, begitu juga para dewa dan dewi hutan. Bersama
mereka datang juga faun, satyr (equals manusia
bertanduk, bertelinga, berbuntut, dan berkaki seperti
kambing), dan dwarf. Dan sungai muncul keluar dewa
sungai bersama putri-putri naiad-nya. Lalu semua
makhluk itu, para hewan, juga burung dengan suara
masing-masing yang beragam, rendah, tinggi, tebal, atau
jelas, menjawab:
“Hormat pada Aslan. Kami dengar dan patuh.
Kami bangkit. Kami mencintai. Kami berfikir. Kami
bicara. Kami tahu.”
“Tapi maaf, kami belum tahu terlalu banyak,”
kata suara yang agak nyaring dan penuh dengusan. Dan
ini benar-benar membuat kedua anak itu melompat
saking terkejutnya, ternyata kuda kereta sewaan itulah
yang bicara.
“Strawberry memang hebat,” kata Polly. “Aku
sungguh lega dia menjadi salah satu hewan yang dipilih
menjadi Hewan yang Bisa Berbicara.” Dan si kusir
kereta, yang kini berdiri di samping kedua anak itu,
berkata, “Ini mustahil. Tapi aku memang selalu bilang

135 | www.bacaan-indo.blogspot.com
kuda itu punya akal panjang.”
“Para makhluk, aku memberi kalian diri kalian,”
kata suara Aslan yang kuat dan gembira. “Aku memberi
kalian selamanya tanah Narnia ini. Aku memberi kalian
hutan, buah-buahan, sungai. Aku memberi kalian
bintang-bintang dan aku memberi kalian diriku sendiri.
Para hewan bodoh yang tidak ku pilih juga milik kalian.
Perlakukan mereka dengan lembut dan hargai mereka,
tapi janganlah berbalik mengikuti mereka karena
dengan begitu kalian tidak lagi akan menjadi Hewan
yang Bisa Berbicara. Karena kalian telah dikeluarkan
dari kaum mereka, kalian akan bisa kembali menjadi
bagian mereka. Hindari itu.”
“Tidak, Aslan, kami tidak akan kembali, tidak
akan,” kata semua orang. Tapi burung Jackdaw yang
bersemangat menambahkan dengan suara keras, “Jangan
khawatir!” sedangkan semua makhluk sudah selesai
berkata-kata tepat sebelum dia mengucapkan ini. Kata-
katanya pun terdengar sangat jelas dalam keheningan,
dan mungkin kau pernah mendapati betapa
memalukannya kejadian ini-misalnya saja, di suatu
pesta. Jackdaw itu menjadi begitu malu sehingga dia
menyembunyikan kepala di bawah sayap-sayapnya
seolah hendak pergi tidur. Dan semua hewan lain mulai
mengeluarkan berbagai suara aneh yang adalah cara
tertawa masing-masing. Suara-suara yang tentu saja

136 | www.bacaan-indo.blogspot.com
belum pernah terdengar di dunia kita. Awalnya mereka
berusaha menahannya, tapi kemudian Aslan berkata:
“Tertawalah dan jangan cemas, para makhluk.
Kini kalian tidak lagi bodoh dan tanpa pikiran, kalian
tidak perlu selalu bersedih. Karena lelucon, seperti juga
keadilan, datang bersama kata-kata.” Jadi mereka semua
tidak lagi menahan diri, Dan suasana menjadi begitu
ceria sehingga Jackdaw itu sendiri mengumpulkan
kembali keberaniannya dan bertengger pada kepala
kuda kereta sewaan, di antara kedua telinganya,
mengepak-ngepakkan sayap, lain berkata:
“Aslan! Aslan! Apakah aku telah menciptakan
lelucon pertama? Apakah semua makhluk akan
diberitahu akulah yang membuat lelucon pertama itu?”
“Tidak, teman kecilku,” kata sang singa. “Kau
belumlah menciptakan lelucon pertama, kau hanya
menjadi lelucon pertama.” Kemudian semua makhluk
tertawa lebih keras, tapi Jackdaw tidaklah keberatan
dan ikut tertawa sama kerasnya hingga si kuda
menggoyangkan kepala. Jackdaw pun kehilangan
keseimbangan dan terjatuh. Tapi kemudian dia teringat
pada sayapnya (sayap-sayap ini memang masih baru
baginya) sebelum dia mencapai tanah.
“Dan sekarang,” kata Aslan, “Narnia telah
didirikan. Selanjutnya kita harus memikirkan cara
menjaganya. Aku akan memanggil sebagian dari kalian

137 | www.bacaan-indo.blogspot.com
untuk rapat bersamaku. Mendekatlah kepadaku, kau
pemimpin bangsa Dwarf, kau Dewa Sungai, kau Roh
Pohon Ek, dan Burung Hantu jantan, juga kedua gagak
hitam, dan gajah jantan. Kita harus berjalan bersama.
Karena walaupun dunia ini baru berusia lima jam,
kejahatan telah memasukinya.” Para makhluk yang dia
sebut namanya maju dan dia melangkah ke timur
bersama mereka. Makhluk-makhluk yang lain mulai
berbicara, mengucapkan kata-kata seperti, “Apa yang
katanya telah memasuki dunia kita?-kebahatan-Apa itu
kebahatan?-Bukan, dia tidak bilang kebahatan, dia bilang
kegahatan-Tapi apa itu?”
“Begini,” kata Digory kepada Polly. “Aku harus
mengejarnya-Aslan, maksudku, sang singa. Aku harus
bicara padanya.”
“Menurutmu kita bisa melakukan itu?” tanya
Polly. “Aku tidak akan berani.”
“Aku harus melakukannya,” kata Digory. “Ini
berhubungan dengan ibuku. Kalau ada seseorang yang
bisa memberiku sesuatu yang bisa menyembuhkan
ibuku, dialah orangnya.”
“Aku akan menemanimu,” kata si kusir kereta.
“Aku menyukai tampangnya. Lagi pula kurasa hewan-
hewan lain ini tidak akan mau pergi demi kita. Aku juga
mau berbicara dengan Strawberry.”*Jadi ketiga orang
itu melangkah penuh keberanian-setidaknya dengan

138 | www.bacaan-indo.blogspot.com
sebanyak mungkin keberanian yang bisa mereka
kumpulkan menuju rapat para makhluk Narnia. Para
makhluk itu sibuk bercakap dan berkenalan sehingga
tidak memerhatikan kehadiran tiga manusia sampai
mereka berada sangat dekat. Para makhluk itu juga tidak
mendengar Paman Andrew, yang berdiri gemetaran
dengan sepatu berkancingnya cukup jauh dari sana,
berteriak (tentu saja dengan suaranya yang sekeras
mungkin):
“Digory! Kembali! Cepat patuhi perintahku dan
kembali ke sini! Aku melarangmu melangkah lebih jauh
lagi.” Ketika akhirnya mereka tepat berada di antara
hewan-hewan itu, para hewan berhenti bicara dan
menatap mereka.
“Wah?” kata Berang-berang jantan akhirnya.
“Demi nama Aslan, makhluk apa ini?”
“Aku mohon,” kata Digory memulai dengan
suara yang agak tertahan, ketika Kelinci berkata,
“Menurutku, mereka sejenis selada besar.”
“Bukan, kami bukan selada, sungguh,” kata Polly
cepat-cepat. “Kami sama sekali tidak enak dimakan.”
“Wow!” kata Tikus Tanah. “Mereka bisa bicara.
Siapa yang pernah dengar selada yang bisa bicara?”
“Mungkin mereka lelucon kedua,” usul jackdaw.
Macan Kumbang, yang sedang mencuci muka, berhenti
sesaat untuk berkata, “Yah, kalaupun itu memang benar,

139 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mereka tidaklah selucu lelucon yang pertama.
Setidaknya, aku tidak melihat ada yang lucu pada diri
mereka.” Macan Kumbang itu menguap dan meneruskan
cuci mukanya.
“Oh, aku mohon,” kata Digory. “Aku sedang
terburu-buru. Aku ingin bertemu sang singa.”
Sepanjang waktu Digory berkata-kata, si kusir
kereta berusaha menangkap pandangan Strawberry.
Sekarang dia berhasil. “Nah, Strawberry, teman lama,”
dia berkata. “Kau kenal aku, kan? Kau tidak akan berdiri
di sana dan berkata kau tidak mengenaliku, kan?”
“Apa yang makhluk itu bicarakan, Kuda?” kata
beberapa suara.
“Yah,” kata Strawberry sangat perlahan. “Aku
juga tidak terlalu mengerti. Karena menurutku sebagian
besar dari kita belum tahu banyak. Tapi aku punya
semacam bayangan aku pernah melihat makhluk seperti
ini sebelumnya. Aku punya perasaan aku pernah tinggal
di tempat lain-atau sebagai sesuatu yang lain-sebelum
Aslan membangunkan kita semua beberapa menit lalu.
Semuanya sangat membingungkan. Seperti mimpi. Tapi
ada beberapa makhluk lain seperti tiga makhluk ini
dalam mimpi itu.”
“Apa?” kata si kusir kereta. “Kau tidak
mengenaliku? Aku yang biasa membawakan pakan
hangat di sore hari ketika kau kelelahan? Aku yang

140 | www.bacaan-indo.blogspot.com
selalu menggosokmu dengan layak? Aku yang tidak
pernah lupa menyelimutimu kala kau berdiri di tengah
cuaca dingin? Aku tidak menyangka kau bisa begitu tega,
Strawberry.”
“Ingatanku akhirnya mulai kembali,” kata Kuda
mengingat-ingat. “Ya. Tunggu sebentar, biarkan aku
mengingatnya. Ya, kau selalu mengikat benda hitam
mengerikan di belakangku lalu memukulku supaya aku
berlari, dan betapapun jauhnya aku berlari, benda hitam
itu akan selalu mengikuti di belakangku dengan suara
berisik.”
“Kita kan harus bekerja agar bisa terus hidup,”
kata si kusir. “Pekerjaanku sama beratnya dengan
pekerjaanmu. Dan kalau tidak ada kerja dan cambukan,
tidak akan ada istal, jerami, pakan, dan gandum. Karena
kau selalu mendapat jatah gandum setiap kali aku
mampu membelinya, kau harus mengakui itu.”
“Gandum?” tanya Kuda, telinganya berdiri. “Ya,
aku ingat sedikit tentang itu. Ya, aku ingat lebih banyak
sekarang. Kau selalu duduk di suatu tempat tinggi di
belakang, dan akulah yang selalu berlari di depan,
menarikmu dan benda hitam itu. Aku tahu aku yang
melakukan semua pekerjaan.”
“Di musim panas, memang berat pekerjaanmu,”
kata si kusir. “Bekerja dalam udara panas untukmu dan
tempat duduk sejuk untukku. Tapi bagaimana dengan

141 | www.bacaan-indo.blogspot.com
musim dingin, teman lama, ketika kau menjaga tubuhmu
tetap hangat dan aku duduk di kursi kusir dengan kakiku
terasa seperti es, hidungku terus-menerus seperti
dicubit angin dingin, dan tanganku mati rasa sehingga
aku nyaris tidak bisa memegang tall kendali?
“Negeri itu keras dan kejam,” kata Strawberry.
“Tidak ada rumput. Semua batu keras.”
“Benar sekali, sobat, benar sekali!” kata si kusir.
“Dunia itu memang dunia yang keras. Aku selalu berkata
batu-batu jalanan itu tidak adil bagi para kuda. London
memang begitu. Seperti dirimu, aku juga tidak terlalu
menyukainya. Kau kuda desa, dan aku orang desa. Dulu
aku biasa bernyanyi dalam kor, ya sungguh, waktu di
kampung halaman. Tapi tidak ada penghasilan bagiku di
sana.”
“Oh, ayolah, aku mohon,” kata Digory.
“Bisakah kita lanjutkan perjalanan? Sang singa
semakin menjauh saja. Dan aku amat sangat ingin bicara
dengannya.”
“Begini, Strawberry,” kata si kusir. “Ada sesuatu
yang ingin dibicarakan tuan muda ini dengan sang singa,
dia yang kau panggil Aslan itu. Mungkinkah kau
membiarkannya mengendaraimu (yang kurasa akan
dilakukannya dengan lembut) dan bawa dia ke sana, ke
tempat sang singa berada? Aku dan gadis kecil ini akan
mengikuti di belakang.”

142 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Mengendaraiku?” tanya Strawberry. “Oh, aku
ingat sekarang. Itu berarti membiarkannya duduk di
punggungku. Aku ingat dulu sekali ada makhluk kecil
seperti kalian yang berkaki dua yang biasa melakukan
itu. Dia biasa punya bongkahan kecil, keras, dan
berwarna putih yang akan diberikannya padaku.
Rasanya-oh, lezat sekali, lebih manis daripada rumput.”
“Ah, benda itu pasti gula,” kata si kusir.
“Aku mohon, Strawberry,” Digory memohon,
“kumohon, biarkan aku naik dan bawalah aku ke
Aslan.”
“Yah, aku sih tidak keberatan,” kata Kuda. “Bisa
dibilang tidak sama sekali. Ayo naik.”
“Strawberry, kau memang teman lama,” kata si
kusir. “Ayo, Nak, aku akan membantumu.”
Tak lama kemudian Digory telah berada di
punggung Strawberry dan merasa cukup nyaman,
karena dia sudah pernah mengendarai kuda tanpa
pelana sebelumnya dengan kuda poninya.
“Sekarang, bisakah kita cepat-cepat,
Strawberry?” tanyanya.
“Apakah ada kemungkinan kau kebetulan
membawa benda putih yang lezat itu?” tanya Kuda.
“Tidak. Sayangnya tidak,” jawab Digory.
“Yah, mau bagaimana lagi?” kata Strawberry dan
berangkatlah mereka. Pada saat itu, bulldog besar yang

143 | www.bacaan-indo.blogspot.com
sejak tadi mengendus dan menatap sangat tajam,
berkata:
“Lihat! Ternyata ada satu lagi makhluk aneh ini-
di sana, di samping sungai, di bawah pepohonan.”
Kemudian semua hewan menoleh dan melihat Paman
Andrew, berdiri bergeming di antara sesemakan
rhododendron dan berharap kehadirannya tidak akan
diketahui.
“Ayo!” kata beberapa suara. “Ayo kita kesana
dan melihatnya.” Jadi, sementara Strawberry berlari
cepat bersama Digory ke arah lain (Polly dan si kusir
kereta mengikuti mereka dengan berjalan kaki) sebagian
besar makhluk bergegas menghampiri Paman Andrew
dengan auman, gonggongan, geraman, dan berbagai
suara ceria penuh minat. Kita harus mundur sedikit dan
menjelaskan bagaimana seluruh kejadian ini tampak dari
sudut pandang Paman Andrew. Paman Andrew sama
sekali mengalami kesan yang berbeda dengan kesan
yang dirasakan si kusir kereta, Digory, juga Polly.
Karena apa yang kau lihat dan dengar amat sangat
bergantung pada di mana posisimu, juga tergantung pada
orang yang bagaimanakah dirimu. Sejak hewan-hewan
itu pertama kali muncul, Paman Andrew kian mengerut
dan masuk ke sesemakan. Dia mengawasi mereka lekat-
lekat tentu saja, tapi dia tidak terlalu tertarik melihat apa
yang sedang mereka lakukan, lebih untuk melihat

144 | www.bacaan-indo.blogspot.com
apakah mereka akan menyerangnya. Seperti sang
penyihir, Paman Andrew luar biasa praktis. Dia bahkan
tidak menyadari Aslan memilih satu pasang dari setiap
jenis hewan, Yang dia lihat hanyalah, atau setidaknya
yang dia pikir dia lihat, ada banyak hewan liar
berbahaya yang berkeliaran. Dan dia terus bertanya-
tanya kenapa hewan-hewan yang lain tidak melarikan
diri dari singa besar itu. Ketika momen besar tiba dan
para makhluk berbicara, dia kehilangan keseluruhan inti
penting, karena alasan yang agak menarik. Ketika sang
singa pertama kali mulai bernyanyi, dulu sekali ketika
negeri ini masih sangat gelap, dia telah menyadari suara
itu sebuah lagu. Dan dia amat tidak menyukai lagu itu.
Lagu itu membuatnya memikirkan dan merasakan hal-
hal yang tidak ingin dia pikir dan rasakan. Kemudian
ketika matahari terbit dan dia melihat sang singalah
penyanyinya (“hanya singa,” seperti katanya pada
dirinya sendiri), dia berusaha keras percaya suara itu
bukan nyanyian dan memang tidak pernah jadi nyanyian
hanya auman seperti yang akan dikeluarkan singa mana
pun di kebun bintang dunia kita. Tentu saja tidak
mungkin itu nyanyian, pikirnya, aku pasti hanya
mengkhayalkannya. Aku membiarkan saraf-sarafku
tidak terkendali. Siapa yang pernah mendengar singa
menyanyi? Dan semakin panjang juga indah sang singa
bernyanyi, semakin keras Paman Andrew berusaha

145 | www.bacaan-indo.blogspot.com
membuat dirinya percaya dia tidak bisa mendengar apa
pun kecuali auman. Sekarang masalah dalam berusaha
membuat dirimu lebih bodoh daripada keadaanmu
sebenarnya adalah sering kali kau akan berhasil. Paman
Andrew pun begitu. Tidak lama kemudian dia tidak
mendengar apa pun kecuali auman dalam lagu Aslan.
Selanjutnya dia juga tidak bisa mendengar suara lain
walaupun dia menginginkannya. Dan ketika akhirnya
sang singa berbicara dan berkata, “Narnia, bangkitlah,”
dia tidak mendengar kata-kata apa pun: dia hanya
mendengar geraman. Dan ketika para hewan yang lain
berbicara untuk menjawab, dia hanya mendengar
gonggongan, geraman, lenguhan, dan lolongan. Dan
ketika mereka tertawa-yah, bisa kau bayangkan. Itu
momen terburuk bagi Paman Andrew dibandingkan
semua kejadian yang sudah lewat. Begitu banyak hewan
buas yang lapar dan marah mengeluarkan suara haus
darah yang paling mengerikan yang pernah dia dengar
sepanjang hidupnya. Kemudian perasaan marah dan
ketakutannya makin terguncang ketika dia melihat tiga
manusia lain berjalan menuju dataran terbuka untuk
menemui hewan-hewan itu.
“Dasar orang-orang bodoh!” katanya pada
dirinya sendiri. “Sekarang hewan-hewan buas itu akan
memakan cincin-cincin ketika mereka menyantap kedua
anak itu, dan aku tidak akan pernah bisa pulang lagi.

146 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Digory benar-benar anak yang egois! Dan dua orang
yang lain juga sama buruknya. Kalau mereka mau
membuang nyawa, itu urusan mereka. Tapi bagaimana
denganku? Mereka sepertinya tidak memikirkan itu.
Tidak ada yang memikirkanku.” Akhirnya, ketika
kerumunan hewan datang menghampirinya, dia berbalik
dan berlari menyelamatkan diri. Dan kini semua orang
bisa melihat bahwa udara di dunia muda itu memang
sungguh-sungguh berakibat baik bagi si pria tua. Di
London dia telah menjadi terlalu renta untuk berlari.
Kini, dia berlari dengan kecepatan yang sudah pasti akan
membuatnya memenangi perlombaan lari seratus meter
di semua sekolah di Inggris. Jas berbuntutnya yang
berkibar di belakang menjadi pemandangan bagus. Tapi
tentu saja tidak ada gunanya berlari. Banyak hewan di
belakangnya yang merupakan pelari hebat. Ini lari
pertama dalam hidup mereka dan semua tak sabar
menggunakan otot-otot mereka. “Kejar dia! Kejar dia!”
mereka berteriak. “Mungkin dialah kebahatan itu! Ayo
cepat! Kejar! Halangi dia! Kepung dia! Jangan sampai
ketinggalan! Hore!”
Dalam beberapa menit beberapa hewan itu
sudah mendahului Paman Andrew. Mereka membentuk
barisan dan menghalangi jalannya. Yang lain
mendesaknya dari belakang. Ke arah mana pun dia
melihat teror. Rusa gunung dengan tanduk-tanduk besar

147 | www.bacaan-indo.blogspot.com
dan wajah besar gajah membentenginya. Beruang-
beruang dan babi hutan-babi hutan yang gemuk dan
serius menggeram di belakangnya. Macan tutul dan
macan kumbang yang berpenampilan dingin dan
berwajah menyindir (seperti dalam bayangannya)
menatapnya dan mengayunkan ekor-ekor mereka. Yang
paling menggetarkan baginya adalah banyaknya jumlah
mulut yang terbuka. Para hewan sebenarnya membuka
mulut karena terengah-engah, tapi Paman Andrew
berpikir mereka membuka mulut untuk memakannya.
Paman Andrew berdiri gemetaran sambil melemparkan
pandangan ke sekelilingnya. Dia tidak pernah
membunuh hewan ketika berada dalam keadaan
menguntungkan, karena biasanya dia agak takut pada
mereka, dan tentu saja bertahun-tahun melakukan
percobaan kejam dengan hewan membuatnya semakin
membenci dan takut pada mereka.
“Nah, Sir,” kata Bulldog sangat serius, “kau ini
hewan, sayuran, atau mineral?” Itulah yang sebenarnya
dikatakan hewan itu, tapi yang bisa didengar Paman
Andrew hanyalah, “Gr-r-rarrh-ow!”

148 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB XI DIGORY DAN PAMANNYA SAMA-SAMA
DALAM KESULITAN
Kau mungkin berpikir hewan-hewan sangatlah
bodoh karena tidak melihat Paman Andrew merupakan
makhluk yang sejenis dengan kedua anak itu dan si kusir
kereta. Tapi kau harus ingat para hewan belumlah tahu
tentang pakaian. Mereka berpikir rok Polly, setelan
Norfolk Digory, dan topi bulat si kusir kereta adalah
bagian tubuh seperti bulu di tubuh mereka. Mereka
bahkan tidak akan tahu ketiga manusia itu berjenis sama
kalau Digory, Polly, dan si kusir belum bicara pada
mereka dan Strawberry tidak berpikir begitu.
Lagi pula Paman Andrew jauh lebih tinggi
daripada kedua anak itu dan lebih kurus dari pada si
kusir kereta. Dia mengenakan pakaian serba hitam
kecuali rompi putihnya (yang tidak terlalu putih lagi
sekarang). Rambut tebal berubannya (kini tampak kian
berantakan) tidak kelihatan seperti apa pun yang
terdapat pada ketiga manusia lain. Jadi wajar saja kalau
para hewan kebingungan. Yang paling buruk, Paman
Andrew tampaknya tidak bisa bicara.
Dia berusaha melakukannya. Ketika Bulldog
berbicara padanya (atau, seperti yang disangkanya,
pertama menggeram kemudian menggonggong
kepadanya) dia mengulurkan tangannya yang gemetar
dan tergagap, “Anjing baik, anjing manis.” Tapi para

149 | www.bacaan-indo.blogspot.com
hewan tidak bisa mengerti ucapannya seperti dia tidak
bisa mengerti ucapan mereka. Mereka tidak mendengar
kata-kata apa pun, hanya suara berdesis yang aneh.
Mungkin lebih baik kalau mereka tidak mengerti apa-
apa, karena tidak ada anjing yang kuketahui, apalagi
Anjing yang Bisa Berbicara Narnia, senang dipanggil
“Anjing Baik” seperti kau suka bila dipanggil “Pria Kecil”.
Kemudian Paman Andrew terjatuh dan pingsan.
“Nah!” kata Babi Hutan. “Ternyata hanya potion.
Sudah kuduga.” (Ingat, mereka belum pernah melihat
orang pingsan atau bahkan sesuatu terjatuh.)
Bulldog, yang mengendusi seluruh tubuh Paman
Andrew, mendongak dan berkata, “Dia hewan. Tentu
saja hewan. Dan mungkin jenis yang sama dengan
makhluk-makhluk yang tadi.”
“Aku tidak melihat kemiripannya,” kata salah
satu beruang. “Hewan tidak akan sekadar berbaring
seperti itu. Kita kan hewan dan kita tidak berbaring
begitu. Kita berdiri. Seperti ini.” Dia berdiri dengan kaki
belakangnya, mundur selangkah, tersandung cabang
rendah dan terjatuh telentang.
“Lelucon ketiga, lelucon ketiga, lelucon ketiga!”
kata jackdaw penuh semangat.
“Aku masih berpikir dia sejenis pohon,” kata
Babi Hutan.
“Kalau dia memang pohon,” kata beruang yang

150 | www.bacaan-indo.blogspot.com
lain, “mungkin ada sarang lebah di dalamnya.”
“Aku yakin dia bukan pohon,” kata Luak.
“Kurasa dia berusaha bicara sebelum dia tergeletak.”
“Itu hanya suara angin di antara cabang-
cabangnya,” kata Babi Hutan.
“Kau tidak bermaksud,” kata jackdaw kepada
Luak, “bahwa kau berpikir dia hewan yang bisa bicara,
kan? Dia bahkan tidak mengatakan sepatah kata pun.”
“Namun, kalian tahu,” kata Gajah (gajah betina
tentu saja, karena suaminya, bila kau ingat, telah
dipanggil untuk rapat dengan As1an), “namun, kalian
tahu, dia mungkin saja memang sejenis hewan.
Bukankah gumpalan putih di bagian ujung sini semacam
wajah? Dan bisakah lubang-lubang itu mata dan mulut?
Tidak ada hidung, tentu saja. Tapi yah-ehem-kita tidak
boleh berpikiran sempit. Tidak banyak di antara kita
punya sesuatu yang bisa benar-benar disebut sebagai
Hidung.” Dia melirik belalai panjangnya dengan rasa
bangga yang pantas dimaklumi.
“Aku sangat keberatan dengan pernyataan itu,”
kata Bulldog.
“Gajah benar juga,” kata Tapir.
“Ah, aku tahu!” kata Keledai ceria. “Mungkin dia
hewan yang tidak bisa bicara tapi mengira dia bisa.”
“Bisakah dia dibuat berdiri?” tanya Gajah
berpikir keras. Dia meraih lembut sosok lunglai Paman

151 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Andrew dengan belalainya dan mendirikannya dengan
salah satu sisi di atas. Sayangnya terbalik sehingga dua
setengah sovereign, tiga setengah crown, dan enam
pence terjatuh dari sakunya. Tapi tidak ada gunanya.
Paman Andrew terjatuh lagi.
“Nah kan!” kata beberapa suara. “Dia sama sekali
bukan hewan. Dia bahkan tidak hidup.”
“Aku yakin dia memang hewan,” kata Bulldog.
“Cium saja dia sendiri.”
“Penciuman bukan segalanya,” kata Gajah.
“Lho,” kata Bulldog, “kalau kita tidak bisa
memercayai hidung kita, apa lagi yang bisa dipercayai?”
“Yah, otak mungkin,” Gajah menjawab ringan.
“Aku sangat keberatan dengan pernyataan itu,”
kata Bulldog.
“Yah, kita harus melakukan sesuatu tentang dia,”
kata Gajah. “Karena mungkin saja dia Kebahatan, dan dia
harus ditunjukkan ke Aslan. Bagaimana pendapat
sebagian besar kalian? Apakah dia hewan atau sejenis
pohon?”
“Pohon! Pohon!” kata lusinan suara.
“Baiklah,” kata Gajah. “Kalau begitu, jika dia
memang pohon berarti dia akan mau ditanam. Kita harus
menggali lubang.”
Dua tikus tanah membereskan masalah itu
dengan cukup cepat. Ada sedikit perdebatan tentang

152 | www.bacaan-indo.blogspot.com
ujung Paman Andrew yang mana yang harus
dimasukkan ke tanah, dan dia nyaris sekali ditanam
dengan kepala di bawah. Beberapa hewan berkata kaki-
kakinya pasti cabang dan karena itu benda abu-abu dan
berbulu lebat (maksudnya kepalanya) pasti akar. Tapi
kemudian hewan-hewan lain berkata bahwa bagian
ujung yang bercabang dua lebih kotor berlumpur dan
lebih menjulur panjang, seperti selayaknya akar. Jadi
akhirnya dia ditanam dengan kepala di atas. Ketika
mereka menutup lubang dengan tanah, badan Paman
Andrew terkubur hingga di atas lututnya.
“Dia kelihatan layu sekali,” kata Keledai.
“Tentu saja dia butuh disiram,” kata Gajah.
“Kurasa aku bisa bilang (tanpa bermaksud menyinggung
siapa pun yang hadir) bahwa mungkin, untuk pekerjaan
semacam ini, jenis hidungku-”
“Aku sangat keberatan dengan pernyataan itu,”
kata Bulldog. Tapi Gajah tetap berjalan perlahan ke
sungai, mengisi belalainya dengan air, dan kembali untuk
mengurus Paman Andrew. Hewan cerdas itu terus
melakukan ini sampai bergalon-galon air telah
disemprotkan ke Paman Andrew, dan air mengalir dari
bagian buntut jas panjangnya seolah dia mandi dengan
pakaian lengkap. Akhirnya semprotan air itu
menyadarkannya. Dia terbangun dari pingsannya,
membuka mata dan melihat. Benar-benar pemandangan

153 | www.bacaan-indo.blogspot.com
yang luar biasa!
Tapi kita harus meninggalkan dia untuk
merenungkan segala perbuatan jahatnya (kalau dia
memang mungkin melakukan sesuatu yang begitu
masuk akal seperti itu) dan beralih ke hal-hal yang lebih
penting.
Strawberry berlari bersama Digory di
punggungnya sampai suara hewan-hewan lain tidak
terdengar lagi, dan kini grup kecil Aslan dan para
anggota dewan yang dipilihnya sudah cukup dekat.
Digory tahu dia tidak bisa begitu saja mengganggu
pertemuan resmi tersebut, tapi tidak perlu melakukan
itu. Hanya dengan satu kata dari Aslan, gajah jantan,
gagak-gagak, dan para makhluk sisanya menyingkir ke
samping. Digory turun dari kuda dan mendapati dirinya
bertatapan muka dengan Aslan. Dan Aslan lebih besar,
indah, bersinar keemasan, dan mengerikan daripada
perkiraannya. Dia tidak berani menatap langsung
matanya yang menakjubkan.
“Saya mohon-Pak Singa-Aslan-Sir,” kata Digory,
“bisakah Anda-bolehkan saya-saya mohon, maukah
Anda memberi saya buah ajaib di negeri ini yang bisa
menyembuhkan ibu saya?”
Digory benar-benar berharap sang singa akan
menjawab “Ya”. Dia sangat takut sang singa akan
menjawab “Tidak”. Tapi dia terkejut sekali ketika Aslan

154 | www.bacaan-indo.blogspot.com
tidak melakukan keduanya.
“Inilah anak laki-laki itu,” kata Aslan, menatap
tidak pada Digory, tapi pada anggota dewannya. “Inilah
anak laki-laki yang melakukannya.”
Astaga, pikir Digory, apa yang telah kulakukan?
“Putra Adam,” kata sang singa. “Ada penyihir
jahat di negeri baruku Narnia. Ceritakan kepada para
makhluk agung ini bagaimana dia bisa sampai di sini.”
Lusinan hal berbeda yang bisa dia katakan
berkelebat di benak Digory, tapi dia punya akal sehat
untuk tidak mengatakan apa pun kecuali kejadian yang
sebenar-benarnya.
“Aku yang membawanya, Aslan,” dia menjawab
dengan suara pelan.
“Untuk tujuan apa?”
“Aku ingin mengeluarkannya dari duniaku
sendiri dan mengembalikannya. Aku kira aku sedang
membawanya ke negerinya sendiri.”
“Bagaimana dia bisa tiba di duniamu, Putra
Adam?”
“Dengan-dengan Sihir.”
Sang singa tidak mengatakan apa-apa dan Digory
tahu ceritanya sudah cukup.
“Sihir pamanku, Aslan,” katanya. “Dia mengirim
kami keluar dari dunia kami dengan cincin-cincin ajaib,
setidaknya aku terpaksa pergi karena dia sudah

155 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mengirim Polly tanpa persetujuannya, kemudian kami
bertemu sang penyihir di tempat bernama Charn dan dia
memegangi kami ketika-”
“Kau bertemu penyihir itu?” tanya Aslan dengan
suara rendah yang nyaris mengandung geraman.
“Dia terbangun,” kata Digory menyesal
Kemudian wajahnya memucat, “Maksudku, aku
membangunkannya. Karena aku ingin tahu apa yang
akan terjadi kalau aku memukul bel. Polly tidak mau
melakukannya. Bukan salahnya. Aku-aku bertengkar
dengannya. Aku tahu seharusnya aku tidak melakukan
itu. Kurasa aku agak terkena mantra tulisan di bawah bel
itu.”
“Benarkah?” tanya Aslan, masih dengan nada
sangat rendah dan dalam.
“Tidak,” kata Digory. “Sekarang aku tahu aku
tidak terkena mantra. Aku hanya berpura-pura.” Ada
jeda lama. Dan sepanjang waktu itu Digory berpikir,
“Aku sudah mengacaukan segalanya. Sekarang tidak ada
kesempatan membawakan apa pun untuk Ibu.” Ketika
sang singa berbicara lagi, kata-katanya bukanlah untuk
Digory.
“Kalian lihat, teman-teman,” katanya, “bahkan
sebelum dunia baru dan bersih yang kuberikan kepada
kalian berusia tujuh jam, kekuatan kejahatan telah
memasukinya, dibangunkan dan dibawa ke sini oleh

156 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Putra Adam ini.” Para hewan, bahkan Strawberry,
memutar mata mereka ke Digory sampai anak itu
berharap tanah akan menelannya. “Tapi janganlah kalian
menjadi muram,” kata Aslan, masih berbicara pada para
makhluk Narnia. “Kejahatan akan sampai pada
kejahatan, tapi perjalanannya masih sangat jauh, dan aku
akan memastikan yang terburuk hanya akan menimpa
diriku sendiri. Sementara itu, marilah kita menyusun
peraturan sehingga untuk ratusan tahun tanah ini tetap
akan menjadi tanah bahagia di dunia yang bahagia. Dan
karena ras Adam telah melakukan kerusakan, ras Adam-
lah yang akan membantu memperbaikinya.
Mendekatlah, kalian berdua.”
Kata-kata terakhir ditujukan kepada Polly dan si
kusir kereta yang kini telah tiba. Mata, dan mulut Polly
terbuka lebar, dia menatap lekat Aslan sambil
menggenggam erat tangan si kusir. Si kusir melihat
sekilas ke sang singa, membuka topi bulatnya, belum ada
yang pernah melihatnya tanpa topi itu. Ketika topi telah
dilepas, dia tampak lebih muda dan ramah, juga lebih
seperti orang desa dan kurang seperti kusir kereta
sewaan London.
“Nak,” kata Aslan kepada si kusir. “Aku telah
mengenalmu lama. Apakah kau mengenaliku?”
“Yah, tidak, Sir,” kata si kusir. “Setidaknya, tidak
dengan cara yang biasa. Namun entah bagaimana saya

157 | www.bacaan-indo.blogspot.com
merasa, kalau saya boleh bebas bicara, sepertinya kita
sudah pernah bertemu.”
“Memang benar,” kata sang singa. “Kau tahu
lebih banyak daripada yang kaukira, dan kau akan hidup
untuk mengenalku lebih dekat lagi. Apakah tanah ini
memuaskanmu?”
“Jamuan yang menyenangkan, Sir,” jawaban si
kusir.
“Apakah kau ingin tinggal di sini selamanya?”
“Yah, begini, Sir, saya sudah menikah,” kata si
kusir. “Saya pikir, kalau istri saya juga berada di sini,
kami akan sama-sama tidak mau kembali ke London.
Karena kami sebenarnya orang-orang desa.”
Aslan mendongakkan kepala bersurai lebatnya,
membuka mulut, dan menyuarakan sebuah nada
panjang, tidak terlalu keras, tapi penuh kekuatan. Ketika
mendengarnya, jantung Polly melompat dalam dadanya.
Dia yakin suara itu panggilan, dan siapa pun yang
mendengarnya akan mau mematuhi dan (terlebih lagi)
akan menjadi mampu mematuhi, sebanyak apa pun
dunia dan masa yang berada di antaranya. Jadi walaupun
Polly dipenuhi rasa takjub, dia tidak benar-benar kaget
atau terkejut ketika tiba-tiba wanita muda berwajah
ramah dan jujur keluar entah dari mana dan berdiri di
sampingnya. Polly langsung tahu dia istri si kusir,
dijemput dari dunia kita tidak dengan cincin ajaib yang

158 | www.bacaan-indo.blogspot.com
merepotkan, tapi dengan begitu cepat, sederhana, dan
manis seperti burung yang terbang ke sarangnya. Wanita
muda itu sepertinya sedang mencuci karena dia
mengenakan celemek, lengan bajunya digulung hingga
ke siku, dan ada busa sabun di kedua tangannya. Kalau
dia punya waktu untuk mengenakan pakaian terbaiknya
(topi terbaiknya dihiasi buah ceri imitasi) dia akan
tampak buruk. Begini saja seadanya, dia tampak manis.
Tentu saja dia mengira dia sedang bermimpi. Itulah
sebabnya dia tidak langsung berlari menuju suaminya
dan bertanya apa sebenarnya yang telah terjadi pada diri
mereka. Tapi ketika melihat sang singa, dia tidak merasa
cukup yakin ini mimpi, tapi entah bagaimana dia tidak
tampak ketakutan. Kemudian dia membungkuk kecil
memberi hormat, dengan cara yang masih diketahui
beberapa gadis desa pada masa-masa itu. Setelah itu, dia
menghampiri suaminya dan melingkarkan tangan ke
tangan si kusir, lalu berdiri di sana melihat ke
sekelilingnya dengan agak malu-malu.
“Anak-anakku,” kata Aslan, memaku matanya
pada kedua manusia itu, “kalian akan menjadi raja dan
ratu pertama Narnia.”
Mulut si kusir ternganga karena terkejut, wajah
istrinya berubah menjadi sangat merah.
“Kalian akan memerintah dan memberi nama
pada makhluk-makhluk ini, menjaga keadilan di antara

159 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mereka, juga melindungi mereka dari musuh-musuh
mereka ketika para musuh bangkit. Para musuh itu
memang akan bangkit, karena ada penyihir jahat di
dunia ini.”
Dengan kesulitan, si kusir menelan ludah dua-
tiga kali dan berdeham.
“Maaf, Sir,” katanya, “bukannya saya tidak
berterima kasih sekali kepada Anda (istri saya pun akan
melakukan hal yang sama), tapi saya bukanlah orang
yang cocok untuk pekerjaan seperti itu. Begini, saya
tidak pernah dapat banyak pendidikan.”
“Yah,” kata Aslan, “bisakah kau menggunakan
cangkul, bajak, dan memanen makanan dari bumi?”
“Ya, Sir, saya bisa melakukan pekerjaan
semacam itu, karena dibesarkan untuk melakukannya.”
“Bisakah kau memerintah makhluk-makhluk ini
dengan lembut dan adil, mengingat bahwa mereka
bukanlah budak seperti hewan-hewan bodoh di dunia
tempat kau dilahirkan, tapi hewan-hewan yang bisa
berbicara dan rakyat bebas?”
“Saya mengerti itu, Sir,” jawab si kusir. “Saya
akan berusaha memperlakukan mereka tanpa
membeda-bedakan.”
“Dan apakah kau akan membesarkan anak-anak
juga cucu-cucumu untuk melakukan hal yang sama?”
“Saya pasti akan berusaha melakukan itu, Sir.

160 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Saya akan berusaha sebaik-baiknya: bukankah begitu,
Nellie?”
“Dan kau tidak akan menjadikan salah satu
anakmu sebagai favorit dibanding anak-anakmu yang
lain atau dibanding makhluk-makhluk lain, atau
membiarkan yang satu membawahi yang lain atau
menggunakannya dengan tidak benar?”
“Saya tidak akan pernah bisa membiarkan hal
seperti itu terjadi, Sir, dan itu kebenaran. Saya akan
menghukum mereka bila aku mengetahui mereka
melakukan itu,” kata si kusir. (Sepanjang percakapan ini
suaranya menjadi kian lambat dan kaya. Lebih seperti
suara orang desa yang pasti dimilikinya saat dia masih
kanak-kanak dan tidak seperti aksen kelas rendahan
yang tajam dan cepat.)
“Dan jika para musuh datang menantang tanah
ini (karena mereka akan datang) lalu ada perang, apakah
kau akan jadi yang pertama maju bertempur dan
terakhir mengundurkan diri?”
“Yah, Sir,” kata si kusir sangat lambat,
“seseorang tidak akan tahu pasti apa yang terjadi
sebelum dia mencobanya. Yang bisa saya katakan adalah
saya mungkin akan jadi pria lembek di saat seperti itu.
Saya tidak pernah berkelahi kecuali dengan tinju saya.
Tapi saya akan berusaha-setidaknya, saya harap saya
akan berusaha-memenuhi bagian saya.”

161 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Kalau begitu,” kata Aslan, “kau akan melakukan
segala tindakan yang harus dilakukan seorang raja.
Proses penobatanmu akan segera dilakukan. Kau, anak-
anakmu, dan cucu-cucumu akan diberkahi, dan
beberapa akan menjadi raja-raja Narnia, yang lain akan
menjadi raja-raja Archenland yang terletak di
pegunungan selatan sana. Dan kau, putri kecil (di sini dia
menoleh ke arah Polly) dipersilakan tinggal. Apakah kau
sudah memaafkan anak laki-laki itu karena telah
menyakitimu di Aula Sosok di istana terlantar Charn
yang terkutuk?”
“Ya, Aslan, kami sudah berbaikan,” jawab Polly.
“Bagus kalau begitu,” kata Aslan. “Dan sekarang
untuk si anak laki-laki itu sendiri.”

162 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB XII PETUALANGAN STRAWBERRY
Digory menutup mulutnya rapat-rapat.
Perasaannya kian tidak nyaman. Dia berharap, apa pun
yang terjadi, dia tidak akan ceroboh atau melakukan apa
pun yang konyol.
“Putra Adam,” kata Aslan. “Apakah kau siap
memperbaiki kesalahan yang telah kau lakukan pada
negeri terindahku Narnia tepat di hari kelahirannya?”
“Yah, aku tidak tahu apa yang bisa kulakukan,”
kata Digory. “Jadi begini, sang ratu melarikan diri dan-”
“Aku tanya, apakah kau siap?” tanya sang singa.
“Ya,” jawab Digory. Dia sempat punya ide gila
untuk menjawab, “Aku akan berusaha membantumu
kalau kau berjanji mau menolong ibuku,” tapi dia sadar
tepat pada waktunya bahwa sang singa bukanlah sejenis
makhluk yang bisa kau ajak tawar-menawar. Tapi ketika
dia berkata “Ya”, pikirannya melayang kepada ibunya
dan dia mengingat kembali harapan-harapan besar yang
tadinya dia miliki, dan betapa semuanya akan terbang
pergi. Tenggorokannya pun terasa tersumbat dan air
mata mengalir deras saat dia merepet:
“Tapi aku mohon, aku mohon-maukah kau-
bisakah kau memberiku sesuatu yang bisa
menyembuhkan ibuku?” Hingga saat itu dia terus
menatap kaki besar sang singa dan cakar-cakar raksasa
yang ada di sana, tapi kini dalam keputusasaan, dia

163 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mendongak untuk menatap wajahnya. Yang dia lihat
membuatnya sangat terkejut, lebih daripada apa pun di
dalam hidupnya. Karena ternyata wajah keemasan itu
kini menunduk di dekat wajahnya sendiri dan (yang
paling menakjubkan) air mata besar yang berkilauan
tampak di mata sang singa. Air mata itu begitu besar dan
bercahaya dibanding air mata Digory sehingga sesaat
anak itu merasa seolah sang singa pasti lebih sedih
karena keadaan ibunya daripada dirinya sendiri.
“Anakku, anakku,” kata Aslan. “Aku tahu.
Kesedihan memang begitu menguasai. Baru kau dan aku
yang tahu soa; itu di tanah ini.
Marilah kita saling membantu. Tapi aku harus
memikirkan ratusan tahun hidup Narnia. Sang penyihir
yang kau bawa ke dunia ini akan kembali ke Narnia lagi.
Tapi itu bisa dicegah. Aku berniat menanam sebuah
pohon di Narnia yang akan melindungi Narnia dari
penyihir itu selama bertahun-tahun. Supaya tanah ini
akan memiliki pagi cerah yang lama sebelum ada awan
datang menutupi mataharinya. Kau harus mengambilkan
bibit yang bakal menjadi pohon itu untukku.”
“Ya, Sir,” kata Digory. Dia tidak tahu bagaimana
caranya tapi merasa sangat yakin kini dia akan bisa
melakukan itu. Sang singa menarik napas dalam-dalam,
menundukkan kepala lebih rendah dan memberi anak
itu kecupan singa. Dalam sekejap Digory merasakan

164 | www.bacaan-indo.blogspot.com
kekuatan dan keberanian baru mengalir ke dalam
tubuhnya.
“Anakku tersayang,” kata Aslan, “aku akan
memberitahumu apa yang harus dilakukan. Berputar
dan tataplah arah Barat, katakan kepadaku apa yang
kaulihat?”
“Aku melihat pegunungan yang teramat besar,
Aslan,” kata Digory. “Aku melihat sungai menuruni
tebing-tebing, menjadi air terjun. Dan di balik tebing itu
ada bukit-bukit hijau tinggi dengan hutan. Dan di balik
semua itu daerah-daerah lebih tinggi yang tampak
hampir kelam. Kemudian, jauh sekali, ada gunung-
gunung bersalju yang bertumpuk-seperti lukisan
Pegunungan Alpen. Dan di belakang semua itu tidak ada
apa-apa kecuali cakrawala.”
“Kau melihat dengan baik,” kata sang singa.
“Sekarang daratan Narnia berakhir di mana air terjun
jatuh, dan sekali kau mencapai ujung tertinggi tebing kau
akan keluar dari Narnia dan masuk ke Daerah Barat
yang Liar. Kau harus menjelajahi pegunungan itu sampai
menemukan lembah hijau dengan danau biru yang
dipagari pegunungan es. Di ujung danau ada bukit hijau
yang curam. Di bagian atas bukit itu ada taman. Di
tengah taman itu terdapat pohon. Petik sebuah apel dari
pohon itu dan bawalah kepadaku.”
“Ya, Sir,” kata Digory lagi. Dia sama sekali tidak

165 | www.bacaan-indo.blogspot.com
punya bayangan bagaimana akan memanjat tebing dan
menemukan jalan melewati seluruh pegunungan itu, tapi
dia tidak ingin mengatakan itu karena takut akan
terdengar seperti sedang membuat-buat alasan. Tapi dia
akhirnya berkata, “Aku berharap, Aslan, kau tidak
tergesa-gesa. Aku tidak akan mampu pergi ke sana dan
kembali dengan cepat.”
“Anak Adam kecil, kau akan mendapat bantuan,”
kata Aslan. Dia kemudian berputar menghadap Kuda
yang sepanjang waktu ini berdiri diam di samping
mereka, mengayunayunkan ekornya untuk mengusir
lalat, dan mendengarkan dengan kepala dimiringkan ke
salah satu sisi karena percakapan itu agak sulit
dimengerti.
“Anakku,” kata Aslan kepada Kuda, “apakah kau
mau menjadi kuda bersayap?” Seharusnya kau melihat
bagaimana si kuda mengibaskan surainya dan betapa
lubang hidungnya mengembang, juga entakan pelan
yang dilakukannya dengan salah satu kaki belakangnya.
Jelas sekali dia sangat ingin menjadi kuda bersayap. Tapi
dia hanya berkata:
“Kalau kau inginkan itu, Aslan-kalau kau benar
bersungguh-sungguh-aku tidak tahu kenapa harus aku
yang dipilih-aku bukanlah kuda yang sangat pintar.”
“Bersayaplah. Jadilah ayah untuk semua kuda
bersayap,” aum Asian dengan suara yang menggetarkan

166 | www.bacaan-indo.blogspot.com
tanah. “Namamu kini Fledge.” Kuda itu mendadak
melonjak, seperti yang dilakukannya di hari-hari dulu
yang melelahkan ketika dia menarik kereta. Kemudian
dia meringkik. Dia meregangkan lehernya seolah ada
lalat menggigiti bahunya dan dia ingin menggaruknya.
Kemudian, seperti ketika para hewan muncul dari tanah,
keluar dari bahu Fledge sayap-sayap yang melebar dan
tumbuh, lebih besar daripada sayap-sayap elang, lebih
besar daripada sayap-sayap angsa, lebih besar dari pada
sayap-sayap malaikat di jendela gereja. Sayap Fledge
berwarna cokelat kemerahan tembaga dan berkilau. Dia
mengibaskan kedua sayap itu kuat-kuat dan melompat
ke udara. Sekitar enam meter di atas Aslan dan Digory
dia mendengus, meringkik, dan mengangkat kaki
depannya. Kemudian setelah mengelilingi mereka sekali,
dia mendarat di bumi dengan keempat kakinya, tampak
canggung dan terkejut, tapi luar biasa bahagia. “Apakah
menyenangkan rasanya, Fledge?” tanya Aslan.
“Luar biasa rasanya, Aslan,” kata Fledge.
“Apakah kau bersedia membawa putra Adam kecil ini di
punggungmu menuju lembah gunung yang kuceritakan
tadi?”
“Apa? Sekarang? Saat ini juga?” tanya
Strawberry-atau Fledge, begitulah kita harus
memanggilnya sekarang-”Hore! Ayolah, makhluk kecil,
aku sudah pernah membawa makhluk sepertimu di

167 | www.bacaan-indo.blogspot.com
punggungku. Dulu, dulu sekali. Ketika ada lapangan hijau
dan gula.” ”Apa yang sedang dibisikkan dua putri
Hawa?” tanya Aslan, berbalik mendadak sekali ke arah
Polly dan istri si kusir, yang sudah mulai akrab.
“Kalau Anda tidak keberatan, Sir,” jawab Ratu
Helen (karena itulah nama Nelle si istri kusir sekarang),
“saya rasa gadis kecil ini juga ingin pergi, kalau itu tidak
menyusahkan.” “Bagaimana pendapat Fledge tentang hal
ini?” tanya sang singa.
“Oh, aku tidak keberatan harus membawa dua
orang, apalagi keduanya kecil,” jawab Fledge. “Tapi
kuharap Gajah tidak mau ikut juga.” Gajah sama sekali
tidak berminat, lalu raja baru Narnia membantu kedua
anak itu menaiki Fledge. Lebih tepatnya, dia mengangkat
tubuh Digory dengan kasar tapi meletakkan Polly
dengan lembut dan anggun di punggung kuda, seolah
gadis cilik itu terbuat dari keramik dan mudah pecah.
“Nah, mereka sudah siap, Strawberry-ah maksudku,
Fledge. Ini benar-benar tidak terduga.” ”Jangan terbang
terlalu tinggi,” pesan Aslan. “Jangan mencoba melewati
puncak gunung-gunung es. Awasi baik-baik lembah-
lembah, daerah-daerah hijau, terbanglah melewati
tempat-tempat itu. Akan selalu ada jalan tembus. Dan
sekarang, pergilah dengan restuku.”*”Oh, Fledge!” kata
Digory, mencondongkan tubuh ke depan untuk
menepuk lembut leher mengilap kuda itu. “Ini

168 | www.bacaan-indo.blogspot.com
menyenangkan. Berpeganglah erat padaku, Polly.” Detik
berikutnya daratan berada jauh di bawah mereka dan
tampak berputar-putar ketika Fledge, seperti burung
dara raksasa, berputar sekali-dua kali sebelum memulai
penerbangan jauh ke arah baratnya. Saat mencoba
melihat ke bawah, Polly nyaris tidak bisa melihat sang
raja dan ratu, bahkan Aslan hanyalah tampak seperti
titik kuning cerah di hamparan rumput hijau. Tak lama
kemudian angin menerpa wajah mereka dan sayap-
sayap Fledge mengepak dengan ritme teratur. Seluruh
Narnia, berbagai warna dari ladang, bebatuan, bunga
heather, dan beragam jenis pohon terhampar di bawah
mereka, sungai meliuk melewatinya seperti pita perak.
Belum-belum mereka sudah bisa melihat bagian puncak
perbukitan rendah yang terletak di arah utara di sebelah
kanan mereka. Di balik perbukitan itu tanah perawan
yang luas berlekuk-lekuk naik-turun hingga bertemu
horison. Di sebelah kiri mereka pegunungannya lebih
tinggi, tapi terkadang ada celah di antara hutan cemara
yang memberimu pemandangan sekilas daratan selatan
yang terhampar setelahnya. Daratan yang tampak begitu
biru dan nun jauh di sana. “Pasti Archenland ada di
sana,” kata Polly.
“Ya, tapi lihat di depan!” kata Digory. Karena kini
tebing-tebing besar penghalang berdiri di depan dan
mereka nyaris dibutakan sinar matahari yang berdansa

169 | www.bacaan-indo.blogspot.com
di permukaan air terjun besar. Di sinilah sungai
menggeram dan mengalir deras turun menuju Narnia
dari asalnya di daratan-daratan barat yang tinggi.
Mereka kini sudah terbang sangat tinggi sehingga
gemuruh air terjun itu hanya bisa terdengar sebagai
suara pelan yang tipis, tapi mereka belumlah cukup
tinggi untuk bisa terbang melewati bagian puncak
tebing-tebing.
“Kita harus sedikit berzig-zag di sini,” kata
Fledge. “Berpeganglah erat-erat.” Dia mulai terbang ke
kiri dan ke kanan, semakin tinggi pada setiap belokan.
Udara terasa kian mendingin dan mereka mendengar
pekikan elang-elang jauh di bawah mereka.
“Wah, lihat! Lihat ke belakang,” kata Polly. Di
sana mereka bisa melihat seluruh lembah Narnia
terhampar hingga menyentuh kilauan laut, tepat
sebelum langit timur. Dan kini mereka sudah begitu
tinggi sehingga bisa melihat garis-garis tegas sosok
pegunungan yang tampak kecil di balik tanah perawan
barat laut, juga daratan yang tampak seperti bentangan
pasir jauh di selatan.
“Kalau saja ada seseorang yang bisa
memberitahu kita apa saja tempat-tempat itu,” kata
Digory.
“Tapi kurasa tempat-tempat itu memang belum
ada,” kata Polly. “Maksudku, belum ada orang di sana,

170 | www.bacaan-indo.blogspot.com
dan belum ada yang terjadi di sana. Dunia ini baru
dimulai hari ini.”
“Memang, tapi orang-orang pasti akan sampai ke
sana,” kata Digory. “Lalu mereka akan punya sejarah, ya
kan?”
“Yah, untunglah mereka belum punya sejarah
sekarang,” kata Polly. “Karena tidak ada yang bisa
benar-benar mempelajari sejarah. Segala pertempuran,
tanggal-tanggal, dan hal-hal membosankan itu.” Kini
mereka berada di atas tebing-tebing dan dalam beberapa
menit kemudian dataran lembah Narnia sudah hilang
dari jangkauan pandangan. Mereka terbang di atas
daerah liar dengan perbukitan curam dan hutan-hutan
gelap, masih dengan mengikuti aliran sungai. Sosok
samar gunung-gunung yang luar biasa besar muncul di
depan. Tapi matahari kini tepat setinggi mata para
pengelana sehingga mereka tidak bisa melihat dengan
benar-benar jelas ke arah sana. Tapi kemudian matahari
terbenam lebih rendah dan lebih rendah lagi hingga
langit barat menjelma menjadi kuali raksasa penuh emas
leleh. Akhirnya matahari pun tenggelam di balik puncak
bergerigi yang berdiri membatasi cahaya, puncaknya
tampak setajam dan sedatar seolah potongan karton.
“Tidak terlalu hangat di atas sini,” kata Polly.
“Dan sayap-sayapku sudah mulai terasa sakit,”
kata Fledge. “Tidak ada tanda-tanda lembah dengan

171 | www.bacaan-indo.blogspot.com
danau, seperti yang dikatakan Aslan. Bagaimana kalau
kita turun dan mencari tempat yang enak untuk
menginap? Sepertinya kita tidak akan mencapai tempat
itu malam ini juga.”
“Ya, lagi pula sepertinya ini waktunya makan
malam, kan?” kata Digory. Jadi Fledge merendahkan
terbangnya. Ketika mereka sudah lebih dekat dengan
daratan dan berada di antara perbukitan, udara
menghangat dan setelah berjalan berjam-jam tanpa
mendengar apa pun kecuali kepakan sayap Fledge,
senang rasanya bisa mendengar suara-suara daratan
yang familier lagi suara percikan air sungai di dasar
bebatuannya dan derikan pepohonan yang ditiup angin
sepoi-sepoi. Wangi hangat dan nyaman tanah, rumput,
dan bunga yang telah disinari mentari mencapai hidung
mereka. Akhirnya Fledge mendarat. Digory berputar
turun kemudian membantu Polly turun dari punggung
Fledge. Keduanya senang bisa meregangkan kaki kaku
mereka. Lembah tempat mereka berada sekarang berada
di tengah pegunungan. Tebing-tebing tinggi bersalju,
yang salah satunya tampak semerah mawar karena
memantulkan sinar matahari terbenam, menjulang di
atas mereka.
“Aku lapar,” kata Digory.
“Kalau begitu, makanlah,” kata Fledge melahap
semulut penuh rumput. Kemudian dia mendongak-masih

172 | www.bacaan-indo.blogspot.com
sambil mengunyah, ujung-ujung rumput muncul di
setiap sisi bibirnya seperti kumis-dan berkata, “Ayolah,
kalian berdua. Tak usah malu-malu. Ada cukup banyak
untuk kita semua.”
“Tapi kami tidak bisa makan rumput,” kata
Digory.
“H'm, h'm,” kata Fledge berbicara dengan mulut
penuh. “Yah-h'm-kalau begitu aku tidak tahu apa yang
harus kalian makan. Padahal rumput ini lezat sekali.”
Polly dan Digory bertukar pandangan bingung.
“Yah, aku sih yakin seseorang mungkin sudah
menyiapkan makanan kita,” kata Digory.
“Aku yakin Aslan akan melakukan itu kalau saja
kau memintanya tadi,” kata Fledge.
“Apakah tidak mungkin dia sudah tahu tanpa
diminta?” tanya Polly.
“Aku tidak ragu dia pasti sudah tahu,” kata kuda
itu (masih dengan mulut penuh). “Tapi aku juga punya
dugaan dia lebih suka bila kau meminta terlebih dahulu.”
“Kalau begitu apa yang harus kita lakukan?”
tanya Digory.
“Aku yakin aku tidak tahu,” kata Fledge. “Kecuali
kau mau mencoba rumput ini. Siapa tahu kau akan
menyukainya, lebih daripada dugaanmu.”
“Oh, jangan konyol,” kata Polly, mengentakkan
kaki. “Tentu saja manusia tidak bisa makan rumput,

173 | www.bacaan-indo.blogspot.com
sama seperti kau tidak bisa makan daging domba.”
“Kumohon jangan sebut-sebut daging domba
atau semacamnya,” kata Digory. “Kau bakal membuat
keadaan lebih buruk.” Digory bilang sebaiknya Polly
pulang sendiri dengan cincinnya supaya bisa makan di
sana. Dia sendiri tidak bisa melakukan itu karena telah
berjanji akan pergi langsung memenuhi permintaan
Aslan. Lagi pula kalau dia muncul lagi di rumah, apa pun
bisa terjadi untuk mencegahnya kembali ke sini. Tapi
Polly bilang dia tidak akan meninggalkannya sendiri
sehingga Digory pun memuji Polly baik sekali.
“Ah iya,” kata Polly, “aku masih punya kantong
berisi sisa permen toffee di jaketku. Pastinya itu akan
lebih balk daripada tidak sama sekali.”
“Jauh lebih baik,” kata Digory. “Tapi berhati-
hatilah memasukkan tangan ke sakumu, jangan sampai
cincinnya tersentuh.” Ini tindakan yang sulit dan butuh
ketelitian namun akhirnya mereka berhasil
melakukannya. Kantong kertas kecil itu sudah tergencet
dan lengket ketika mereka mengeluarkannya, jadi
sekarang mereka terpaksa merobek dan membersihkan
kantong kertas yang menempel ke permen, bukannya
tinggal mengeluarkan permen dari kantong. Beberapa
orang dewasa (kau tahu sendiri betapa mereka bisa
begitu ributnya hanya karena hal-hal seperti ini) akan
lebih memilih tidak makan malam sama sekali daripada

174 | www.bacaan-indo.blogspot.com
memakan permen-permen toffee itu. Masih ada
sembilan permen di dalam kantong. Digory-lah yang
punya ide cemerlang untuk membagi masing-masing
empat dan menanam toffee kesembilan. Dia bilang,
“Kalau batang besi dari lampu tiang berubah menjadi
pohon lampu kecil, bisa saja permen ini jadi pohon
toffee, kan?” Jadi mereka menggali lubang kecil di tanah
yang berumput itu dan menanam permen tersebut.
Kemudian mereka memakan bagian masing-masing,
melakukannya selama mungkin yang mereka bisa.
Makan malam ini menyedihkan sekali, bahkan dengan
semua kertas yang mau tidak mau ikut termakan oleh
mereka. Setelah menyelesaikan makan malamnya yang
luar biasa, Fledge berbaring. Kedua anak itu
menghampirinya dan berbaring di sisi yang berbeda,
bersender di tubuh hangat kuda tersebut. Lalu ketika
Fledge melebarkan sayapnya di atas Digory dan Polly,
mereka merasa cukup nyaman dan hangat. Saat bintang-
bintang muda yang terang keluar di dunia baru itu,
mereka membicarakan segalanya: tentang betapa
Digory berharap mendapatkan sesuatu untuk ibunya
dan tentang bagaimana dia malah dikirim untuk
memenuhi permintaan Aslan. Kemudian mereka akan
saling mengulangi semua tanda yang menunjukkan
tempat yang mereka cari-danau biru dan bukit dengan
taman di atasnya. Percakapan barulah memelan karena

175 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mereka mulai mengantuk, ketika mendadak Polly duduk
dengan mata terbuka lebar dan berkata, “Sstt!” Mereka
bertiga memasang telinga setajam mungkin.
“Mungkin hanya suara pohon yang ditiup angin,”
kata Digory akhirnya.
“Aku tidak yakin,” kata Fledge. “Yah pokoknya-
tunggu! Suara itu terdengar lagi. Demi Aslan, memang
ada sesuatu.” Kuda itu bangkit dengan suara keras dan
lompatan besar, Digory dan Polly sudah lebih dulu
berdiri. Fledge berlari kecil ke sana kemari, mengendus-
endus dan meringkik. Kedua anak itu berjingkat-jingkat
ke kiri dan ke kanan, memeriksa ke balik setiap semak
dan pohon. Mereka terus menduga mereka telah melihat
sesuatu, bahkan ada satu saat ketika Polly yakin sekali
dia telah melihat sosok gelap tinggi berjalan cepat
menjauh ke arah barat. Tapi mereka tidak menemukan
apa pun dan akhirnya Fledge berbaring lagi dan kedua
anak itu kembali menyelimuti diri (kalau penggunaan
kata ini memang tepat) di bawah sayapnya. Mereka pun
langsung tertidur. Fledge terjaga lebih lama,
menggerakkan telinga maju-mundur dalam kegelapan
dan terkadang kulitnya gemetar sedikit seolah ada lalat
mendarat di tubuhnya, tapi akhirnya dia pun terlelap.

176 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB XIII PERTEMUAN TAK TERDUGA
Bangun, Digory, bangun, Fledge,” terdengar
suara Polly. “Permen yang kita tanam semalam sudah
menjadi pohon toffee.
Pagi ini juga indah sekali.”
Sinar rendah matahari pagi mengalir membanjiri
hutan, rerumputan tampak kelabu karena embun, dan
sarang labah-labah seperti perak. Tepat di sebelah
mereka, berdiri pohon kecil berbatang cokelat tua
sekali, kira-kira seukuran pohon apel. Dedaunannya
keputihan dan seperti kertas, seperti tanaman bernama
honesty. Pohon itu dipenuhi buah-buah cokelat kecil
yang kelihatan seperti kurma.
“Hore!” kata Digory. “Tapi aku akan berenang
dulu.” Dia bergegas melewati satu atau dua semak
berbunga menuju tepi sungai. Apakah kau pernah
berenang di sungai gunung yang mengalir deras seperti
air terjun rendah di atas bebatuan merah, biru, dan
kuning yang disinari matahari? Di laut rasanya juga sama
nyamannya, dalam beberapa hal malah nyaris lebih baik.
Tentu saja, dia harus berpakaian lagi tanpa
mengeringkan tubuh dulu, tapi itu bukan masalah.
Ketika dia kembali, gantian Polly yang turun ke sungai
dan berenang. Setidaknya itulah yang dia bilang dia
lakukan, tapi kita tahu dia bukanlah perenang yang baik
dan mungkin lebih baik tidak terlalu banyak bertanya.

177 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Fledge mengunjungi sungai juga, tapi dia hanya berdiri di
tengah aliran air, menunduk cukup lama untuk
meminum air, kemudian mengibaskan surainya dan
meringkik beberapa kali.
Polly dan Digory kemudian sibuk dengan pohon
toffee. Buahnya lezat, tidak benar-benar seperti toffee-
yang pasti lebih lembut dan berair-tapi seperti buah
yang mengingatkan kita akan toffee. Fledge juga
mendapatkan sarapan yang menyenangkan. Dia
mencoba salah satu buah toffee dan menyukainya, tapi
berkata dia lebih ingin makan rumput pada jam sepagi
itu. Lalu dengan sedikit enggan kedua anak itu naik
kembali ke punggungnya dan perjalanan hari kedua pun
dimulai.
Perjalanan kali ini lebih ringan daripada
kemarin, sebagian karena semua orang merasa begitu
segar, dan sebagian karena matahari yang telah terbit
berada di belakang mereka, sebab tentu saja, semua
kelihatan lebih indah ketika cahaya berada di
belakangmu. Perjalanan itu menyenangkan sekali.
Gunung-gunung besar bersalju berdiri di atas mereka di
setiap arah. Lembah-lembahnya, jauh di bawah mereka,
tampak begitu hijau, dan semua aliran air yang tercurah
dari sungai es menuju sungai utama tampak begitu biru,
seolah mereka sedang terbang di atas perhiasan raksasa.
Mereka sebenarnya ingin bagian petualangan ini

178 | www.bacaan-indo.blogspot.com
berlangsung lebih lama. Tapi tak lama kemudian mereka
semua mengendus-endus udara dan. berkata, “Apa ini?”
dan “Apakah kau mencium sesuatu?” dan “Dari mana
asalnya?” Karena saat itu tercium wangi surgawi, begitu
hangat dan keemasan, yang seolah berasal dari buah-
buah paling lezat dan bunga-bunga paling indah di dunia,
mendatangi mereka dari suatu tempat di depan.
“Wangi ini datang dari lembah dengan danau
itu,” kata Fledge.
“Kau benar,” kata Digory. “Dan lihat! Ada bukit
hijau di sisi jauh danau itu. Lihat, betapa biru airnya.”
“Pasti itu tempatnya,” kata mereka bertiga.
Fledge terbang kian rendah dalam putaran besar.
Puncak-puncak berlapiskan es berdiri semakin tinggi di
atas mereka. Udara kian terasa hangat dan manis setiap
detiknya, begitu manis sehingga hampir bisa membawa
air mata ke matamu. Fledge kini melayang dengan kedua
sayapnya terbentang diam di setiap sisi, kaki-kakinya
bersiap mencengkeram tanah. Bukit hijau yang terjal
berkelebat di sekeliling mereka. Sedetik kemudian dia
mendarat pada salah satu tanjakannya, dengan agak
canggung. Kedua anak itu terjatuh dari pundak Fledge,
mendarat tanpa terluka pada rumput hangat dan tebal,
lalu berdiri sambil sedikit terengah.
Mereka berada di tiga perempat jalan menuju
puncak bukit, langsung memutuskan untuk memanjat ke

179 | www.bacaan-indo.blogspot.com
sana. (Kurasa Fledge tidak akan bisa melakukan ini
tanpa kedua sayapnya untuk menyeimbangkan tubuh
dan memberinya bantuan gerakan terbang sekali-sekali.
( Di sekeliling bagian paling atas bukit ada dinding
tumbuhan hijau yang tinggi. Di dalam dinding itu,
pepohonan tumbuh. Cabang-cabang pepohonan itu
bergantungan di atas dinding, dedaunan yang terlihat di
cabang-cabang tersebut tidak hanya hijau, tapi juga biru
dan keperakan saat angin mengembus. Ketika para
pengelana mencapai puncak, mereka nyaris berjalan
mengelilingi dinding hijau itu sebelum akhirnya
menemukan pintu gerbang: gerbangnya tinggi dan
terbuat dari emas, tertutup rapat, dan menghadap ke
arah timur.
Hingga saat ini kurasa Fledge dan Polly berpikir
mereka akan masuk ke sana bersama Digory. Tapi
pikiran mereka itu berubah. Kau tidak akan pernah
melihat tempat yang tampak begitu tertutup. Hanya
secara sekilas, kau akan langsung bisa melihat tempat itu
milik seseorang. Hanya orang bodoh yang bermimpi
masuk kecuali dia telah dikirim ke sana untuk urusan
yang sangat khusus. Digory sendiri langsung mengerti
teman-temannya tidak akan dan tidak bisa masuk
bersamanya. Dia melanjutkan berjalan menghampiri
gerbang sendirian.
Ketika dia sampai di sana dia melihat kata-kata

180 | www.bacaan-indo.blogspot.com
ditulis di emas dengan huruf-huruf perak. Kata-katanya
kira-kira seperti ini:
Masuklah melalui gerbang emas
atau tidak sama sekali,
Ambil buahku untuk orang lain
atau dirimu sendiri,
Karena bagi mereka yang mencuri
atau memanjat dindingku
Akan mengetahui isi hati mereka
dan menemukan pilu.
Ambil buahku untuk orang lain, kata Digory
kepada dirinya sendiri. Yah, itulah yang ingin kulakukan.
Kurasa itu berarti aku sama sekali tidak boleh
memakannya untuk diriku sendiri. Aku tidak mengerti
kata-kata di barisan terakhir. Masuklah melalui gerbang
emas. Yah, siapa yang mau memanjat dinding kalau kita
bisa masuk lewat gerbang? Tapi bagaimana cara
membuka gerbang ini? Dia meletakkan tangannya ke
pintu gerbang dan daun pintunya langsung berayun
terbuka, menyajikan jalan masuk, bergerak dengan
engselnya tanpa suara sedikit pun.
Kini begitu dia bisa melihat tempat di dalamnya,
taman itu tampak semakin eksklusif daripada apa pun
yang pernah dilihatnya. Dia berjalan masuk tanpa suara
sambil melihat ke sekelilingnya. Segalanya begitu senyap
di dalam. Bahkan air mancur yang berdiri di tengah

181 | www.bacaan-indo.blogspot.com
taman hanya menimbulkan suara samar. Wangi yang
menyenangkan mengelilinginya, tempat itu begitu
bahagia tapi juga sangat serius.
Dia langsung tahu yang mana pohon yang benar,
sebagian karena pohon itu berdiri tepat di tengah-tengah
taman, dan sebagian karena apel-apel besar keperakan
yang tumbuh di sana begitu berkilauan serta
menebarkan cahaya tersendiri pada tempat-tempat
berbayang yang tidak tercapai sinar matahari. Dia
berjalan lurus menghampiri pohon tersebut, memetik
apel, kemudian memasukkannya ke saku dada jaket
Norfolk-nya. Tapi dia tidak bisa mencegah dirinya
memandangi buah itu dan mengendusnya sebelum
memasukkannya ke saku.
Seharusnya dia tidak melakukan itu. Rasa haus
dan lapar yang mengerikan langsung menguasainya dan
dia jadi ingin sekali merasakan buah tersebut. Cepat-
cepat dia menyimpannya ke saku, tapi masih banyak
buah yang lain. Apakah salah untuk mencicipi salah
satunya? Lagi pula, pikirnya, peringatan di gerbang itu
mungkin saja bukan benar-benar perintah, bisa jadi itu
hanya nasihat-dan siapa yang peduli pada nasihat? Atau
bahkan kalaupun itu memang perintah, apakah
memakan sebuah apel bakal berarti melanggarnya? Dia
telah mematuhi bagian tentang mengambil satu untuk
“orang lain”.

182 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Sementara berpikir tentang semua ini, kebetulan
dia mendongak dan melihat ke antara cabang-cabang
yang menjulang hingga bagian atas pohon itu. Di sana,
pada cabang di atas kepalanya, burung menakjubkan
bersarang. Aku menggunakan kata “bersarang” karena
dia tampak nyaris tertidur, tapi tidak juga. Segaris tipis
pada kelopak salah satu matanya terbuka. Burung itu
lebih besar daripada elang, dadanya jingga, kepalanya
dimahkotai bulu-bulu merah, dan ekornya ungu.
“Dan ini jelas-jelas menunjukkan,” kata Digory
setelahnya ketika dia menceritakan kisah ini kepada
orang lain, “bahwa kau tidak bisa tidak terlalu berhati-
hati di tempat-tempat ajaib ini. Kau tidak akan pernah
tahu apa yang sedang memerhatikanmu.” Tapi kurasa
apa pun yang terjadi Digory tidak akan mengambil apel
itu untuk dirinya sendiri. Hal-hal seperti Janganlah Kau
Mencuri, menurutku tertanam jauh lebih dalam di
kepala anak-anak lelaki di masa-masa itu daripada
sekarang. Tetap saja, kita tidak pernah bisa yakin.
Digory baru saja hendak berbalik menuju
gerbang masuk ketika dia berhenti dan melihat ke
sekeliling untuk yang terakhir kalinya. Dia terkejut luar
biasa. Dia tidaklah sendirian. Di sana, hanya beberapa
meter dari dirinya, berdiri sang penyihir. Dia baru saja
melempar sisa bagian tengah apel yang dimakannya. Air
buah itu ternyata lebih gelap daripada dugaanmu dan

183 | www.bacaan-indo.blogspot.com
meninggalkan noda mengerikan di sekeliling mulutnya.
Digory langsung menebak dia telah memanjat dinding
tumbuhan. Dan dia mulai melihat mungkin kalimat
terakhir pada gerbang tadi ternyata ada artinya, tentang
mendapatkan keinginan hatimu dan mendapatkan
kepiluan di saat yang sama. Karena sang penyihir
tampak lebih kuat dan bangga daripada sebelumnya, dan
bahkan entah bagaimana, penuh kemenangan. Tapi
wajahnya pucat seperti mayat, seputih garam.
Semua hal itu berkelebat sekaligus dalam kepala
Digory, kemudian dia beranjak dan berlari menuju
gerbang secepat yang bisa dilakukannya. Sang penyihir
mengikutinya. Segera setelah dia berada di luar, gerbang
tertutup sendiri di belakangnya. “Cepat, naik ke kuda,
Polly! Ayo, Fledge.” Sang penyihir telah memanjat
dinding, atau melompatinya, dan sudah berada dekat di
belakangnya lagi.
“Tetap di situ,” teriak Digory, berbalik untuk
bertatapan dengannya, “atau kami semua akan
menghilang. Jangan mendekat barang satu sentimeter
pun.”
“Anak bodoh,” kata sang penyihir. “Kenapa kau
lari dariku? Aku tidak bermaksud menyakitimu. Kalau
kau tidak berhenti dan mendengarkanku sekarang, kau
akan kehilangan pengetahuan yang bisa membuatmu
bahagia seumur hidup.” '

184 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Yah, aku tidak mau mendengarnya, trims,” kata
Digory. Padahal itu tidak benar.
“Aku tahu kesulitan apa yang membawamu ke
sini,” sang penyihir melanjutkan. “Karena akulah yang
berada di dekatmu semalam di hutan dan mendengar
semua kegalauanmu. Kau telah memetik buah di taman
tadi. Kini kau membawanya di sakumu. Dan kau akan
membawanya kembali, tanpa merasakannya, kepada si
singa. Untuk dimakan olehnya, untuk digunakan
olehnya. Kau begitu polos! Apakah kau tahu buah apa
itu? Aku akan memberitahumu. Buah itu apel kebeliaan,
apel kehidupan. Aku tahu, karena aku telah
mencicipinya, dan aku sudah merasakan begitu banyak
perubahan pada diriku sehingga aku tahu aku tidak akan
menua atau mati. Makan buah itu, Nak, makanlah. Lalu
kau dan aku akan bersama-sama hidup selamanya,
menjadi raja dan ratu untuk seluruh dunia ini-atau
duniamu, kalau kita memutuskan kembali ke sana.”
“Tidak, terima kasih,” kata Digory, “aku tidak
tahu apakah aku akan sangat peduli untuk hidup terus
sementara semua orang yang kukenal meninggal. Lebih
baik aku hidup dengan jangka waktu normal, mati, dan
pergi ke surga.”
“Tapi bagaimana dengan ibumu, kau selalu
bersikap seolah sangat menyayanginya?”
“Apa hubungannya dia dengan semua ini?” tanya

185 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Digory.
“Tidakkah kau lihat, bodoh, bahwa satu gigitan
apel itu saja bakal bisa menyembuhkannya? Kau telah
memilikinya di sakumu. Hanya ada kita di sini dan sang
singa jauh di tempat lain. Gunakan sihirmu dan
kembalilah ke duniamu sendiri. Semenit kemudian kau
bisa berada di samping tempat tidur ibumu, memberinya
buah itu. Lima menit kemudian kau akan melihat rona
wajahnya kembali. Dia akan berkata kepadamu rasa
sakit yang dideritanya telah hilang. Tak lama kemudian
dia akan bilang kepadamu dia merasa lebih kuat. Lalu dia
akan tertidur-pikirkan itu: berjam-jam tidur nyenyak
yang alami, tanpa rasa sakit, tanpa obat-obatan. Hari
berikutnya semua orang akan berkata betapa luar biasa
kesembuhannya. Tak lama setelah itu dia akan cukup
sehat kembali. Semua akan baik-baik lagi. Rumahmu
akan bahagia lagi. Kau akan kembali menjadi seperti
anak laki-laki lain.”
“Oh!” Digory terperangah seolah dia telah
dilukai, dan meletakkan tangan di kepala. Karena kini dia
tahu pilihan paling buruk ada di hadapannya.
“Apa yang telah dilakukan sang singa untukmu
sehingga kau rela menjadi budaknya?” tanya sang
penyihir. “Apa yang bisa dilakukannya padamu setelah
kau kembali ke duniamu sendiri? Dan apa yang akan
ibumu pikir kalau saja dia tahu kau bisa saja

186 | www.bacaan-indo.blogspot.com
menghilangkan rasa sakitnya, mengembalikan hidupnya,
dan menyelamatkan hati ayahmu dari rasa sedih, tapi
kau tidak melakukan itu-bahwa kau lebih memilih
memenuhi permintaan seekor binatang liar di dunia
asing yang bahkan tidak ada hubungannya denganmu?”
“Me-menurutku dia bukan binatang liar,” kata
Digory dengan suara yang seolah tertahan. “Dia-
entahlah-”
“Kalau begitu dia sesuatu yang lebih buruk,” kata
sang penyihir. “Lihatlah apa yang belum-belum sudah
dilakukannya kepadamu, lihatlah betapa dia telah
membuatmu tidak berhati. Itulah ulahnya kepada semua
orang yang mendengarkannya. Kau menjadi anak lelaki
yang kejam dan tak berbelas kasih! Kau lebih memilih
membiarkan ibumu sendiri mati daripada-”
“Oh, diamlah,” kata Digory sebal, masih dengan
suara yang sama. “Kaupikir aku tidak menyadari itu?
Tapi aku-aku sudah berjanji.”
“Ah, tapi kau tidak tahu apa yang kau janjikan.
Dan tidak ada seorang pun di sini yang bisa
mencegahmu.”
“Justru ibuku sendiri,” kata Digory, agak sulit
baginya untuk mengucapkan kata-kata itu, “tidak akan
menyukainya-dia amat tegas soal menepati janji-juga
soal mencuri-dan
hal-hal seperti itu. Dia akan melarangku

187 | www.bacaan-indo.blogspot.com
melakukannya-langsung tanpa ragu-ragu-kalau saja dia
ada di sini.”
“Tapi dia tidak akan pernah tahu,” kata si
penyihir, berbicara dengan nada yang begitu manis
sehingga kau bakal terkejut seseorang dengan wajah
begitu kejam bisa berbicara seperti itu. “Kau tidak akan
memberitahunya bagaimana cara kau mendapatkan apel
itu. Ayahmu juga tidak perlu tahu. Tidak seorang pun di
duniamu perlu tahu apa pun tentang seluruh cerita ini.
Kau tidak perlu membawa pulang gadis kecil itu, ya
kan?”
Di situlah sang penyihir membuat kesalahan
fatal. Tentu saja Digory tahu Polly bisa dengan mudah
pergi dengan cincinnya sendiri seperti dirinya. Tapi
tampaknya sang penyihir tidak tahu soal itu. Dan
kekejaman saran meninggalkan Polly di dunia itu
mendadak membuat segala hal yang sudah dikatakan
sang penyihir kepadanya terdengar begitu salah dan
hampa. Dan bahkan dalam selimut kabut kesedihan,
kepala Digory mendadak menjadi begitu jernih, dan dia
berkata (dengan nada suara yang berbeda dan lebih
keras):
“Tunggu dulu, sebenarnya apa pedulimu dengan
semua ini? Kenapa mendadak kau begitu memerhatikan
ibuku? Apa untungnya buatmu? Apa permainanmu?”
“Bagus, Digory,” bisik Polly di telinganya.

188 | www.bacaan-indo.blogspot.com
“Cepat! Kita harus pergi sekarang.” Polly tidak berani
berkata apa-apa sepanjang argumen itu karena, kau
harus mengerti, bukan ibunya yang sedang sekarat.
“Ayo naik kalau begitu,” kata Digory,
mengangkat Polly ke punggung Fledge kemudian ikut
naik ke sana secepat yang dia bisa. Sang kuda terbang
membentangkan sayapnya.
“Pergilah kalau begitu, dasar bodoh,” teriak sang
penyihir. “Ingatlah aku, Nak, saat kau berbaring tua,
lemah, dan sekarat. Ingatlah bagaimana kau membuang
begitu saja kesempatan mendapatkan kemudaan abadi!
Tidak akan ada lagi tawaran itu untukmu.”
Mereka sudah terlalu tinggi sehingga mereka
hanya bisa mendengar suara sang penyihir. Namun sang
penyihir pun tidak membuang waktu untuk mendongak
dan menatap kepergian mereka. Mereka melihatnya
berjalan ke arah utara, menuruni turunan bukit.
Mereka memulai perjalanan itu pagi-pagi sekali
dan kejadian di taman tidaklah memakan waktu lama,
sehingga Fledge dan Polly sama-sama berkata mereka
dapat dengan mudah tiba di Narnia sebelum malam
menjelang. Digory tidak mengucapkan apa-apa
sepanjang perjalanan pulang, Fledge dan Polly pun tidak
berani mengajaknya bicara. Digory merasa sangat sedih
dan tidak selalu yakin dia telah melakukan hal yang
benar. Tapi setiap kali dia mengingat air mata berkilau

189 | www.bacaan-indo.blogspot.com
pada mata Aslan, keraguan hilang dari hatinya.
Sepanjang hari Fledge terbang mantap dengan
sayap-sayap yang tidak lelah, menuju timur dengan
mengikuti aliran sungai, melalui pegunungan dan
melewati perbukitan yang ditutupi hutan liar, kemudian
melintasi air terjun besar, lalu turun, dan turun, menuju
hutan-hutan Narnia yang ditutupi bayangan tebing
raksasa, hingga akhirnya, ketiika langit memerah karena
matahari terbenam di belakang mereka, dia melihat
tempat banyak makhluk berkumpul di pinggir sungai.
Dan tak lama kemudian dia bisa melihat Aslan di antara
makhluk-makhluk itu. Fledge melayang turun,
merentangkan keempat kakinya, merapatkan sayap-
sayap, dan mendarat sambil berderap perlahan.
Kemudian dia berhenti. Digory dan Polly turun dari
punggungnya. Digory melihat semua hewan, dwarf,
satyr, nymph (equals peri alam yang cantik), dan
makhluk-makhluk lain menyingkir ke kiri dan kanan,
mempersilakannya lewat. Dia berjalan menghampiri
Aslan, menyerahkan apel di sakunya kepada singa itu,
lalu berkata:
“Aku membawakanmu apel yang kau minta, Sir.”

190 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB XIV PENANAMAN POHON
Bagus sekali,” kata Aslan dengan suara yang
menggetarkan bumi. Kemudian Digory tahu semua
penghuni Narnia telah mendengar kata-kata itu dan
kisah tentang mereka akan diceritakan dari orang tua ke
anak di dunia baru ini selama ratusan tahun dan
mungkin selamanya. Tapi dia tidak terancam merasa
tinggi hati karena dia sama sekali tidak memikirkannya
kini, ketika berhadapan dengan Aslan. Kali ini dia
mendapati dirinya mampu bertatapan langsung dengan
sang singa. Dia telah melupakan segala masalahnya dan
merasa sangat puas.
“Bagus sekali, Putra Adam,” kata sang singa lagi.
“Karena buah ini kau telah merasa kelaparan, kehausan,
dan kesedihan. Tiada tangan lain selain tanganmu yang
akan menumbuhkan bibit pohon bakal pelindung
Narnia. Lemparkan apel itu ke arah tepi sungai, di sana
tanahnya lembut.”
Digory mematuhi perintah itu. Keadaan menjadi
begitu sunyi sehingga kau bisa mendengar suara
jatuhnya yang pelan ketika apel itu mendarat di lumpur.
“Lemparan yang bagus,” kata Aslan. “Marilah
kita melanjutkan kepada penobatan Raja Frank
penguasa Narnia dan Helen ratunya.”
Digory dan Polly kini menyadari kehadiran
pasangan suami-istri itu untuk pertama kalinya. Mereka

191 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mengenakan baju yang unik dan indah, dari bahu
mereka jubah menggantung hingga ke belakang mereka
tempat empat dwarf memegangi ekor jubah sang raja,
sementara empat nymph sungai memegangi ekor jubah
sang ratu. Kepala mereka telanjang, tapi Helen telah
menggeraikan rambutnya dan ini benar-benar membuat
penampilannya jauh lebih cantik. Tapi bukanlah tataan
rambut maupun pakaian yang membuat mereka begitu
berbeda dengan diri mereka yang dulu. Wajah mereka
memiliki ekspresi baru, terutama sang raja. Segala
ketajaman, kelicikan, dan aura menyebalkan yang
didapatnya selama menjadi kusir kereta sewaan
tampaknya telah lenyap. Keberanian dan kebaikan hati
yang selalu dimilikinya kini lebih mudah dilihat.
Mungkin udara dunia muda itu, atau bercakap-cakap
dengan Aslan, atau keduanya yang menyebabkan
perubahan ini.
“Astaga,” bisik Fledge ke Polly. “Majikan lamaku
telah berubah nyaris sebanyak diriku! Wah, sekarang dia
telah menjadi penguasa sungguhan.”
“Ya, tapi jangan berbisik begitu ke telingaku,”
kata Polly. “Geli sekali.” ”Sekarang,” kata Aslan,
“beberapa di antara kalian bukalah jalinan yang telah
kalian buat dengan pepohonan itu dan marilah kita lihat
apa yang akan kita temukan di dalamnya.”
Digory kini melihat empat pohon tumbuh begitu

192 | www.bacaan-indo.blogspot.com
dekat sehingga cabang-cabang keempatnya terpilin atau
terikat satu sama lain dengan simpul-simpul,
membentuk semacam sangkar. Dua gajah dengan belalai
mereka dan beberapa dwarf dengan kapak kecil mereka
segera membukanya. Ada tiga benda di dalamnya. Salah
satunya pohon muda yang tampaknya terbuat dari emas,
dan yang kedua adalah pohon yang sepertinya terbuat
dari perak, tapi benda ketiga adalah sesuatu yang
menyedihkan dengan pakaian berlumpur, duduk
membungkuk di antara kedua pohon itu.
”Ya ampun!” bisik Digory. “Paman Andrew!”
Untuk menjelaskan semuanya kita harus
mundur sedikit. Para hewan, kalau kau ingat, telah
berusaha menanam dan menyirami Paman Andrew.
Ketika siraman itu menyadarkannya, dia mendapati
dirinya basah kuyup, terkubur hingga pahanya di dalam
tanah (yang dengan cepat berubah menjadi lumpur) dan
dikelilingi lebih banyak hewan liar daripada yang
pernah diimpikannya seumur hidup. Mungkin tidaklah
mengejutkan bila dia mulai berteriak dan menjerit.
Kejadian ini bila dilihat dari satu sisi adalah hal baik,
karena ini akhirnya meyakinkan semua makhluk
(bahkan Babi Hutan) bahwa dia memang makhluk
hidup. Jadi mereka menggalinya lagi (keadaan celana
panjangnya kini sangat buruk). Segera setelah kakinya
bebas, dia mencoba melarikan diri tapi satu libatan cepat

193 | www.bacaan-indo.blogspot.com
belalai Gajah di sekeliling pinggangnya langsung
menggagalkan usaha itu. Semua makhluk kini berpikir
dia harus ditahan di suatu tempat sampai Aslan punya
waktu untuk datang, melihatnya, dan memberitahu
mereka apa yang harus dilakukan kepadanya. Jadi
mereka membuat semacam sangkar atau kurungan di
sekelilingnya. Mereka kemudian menawarkan apa pun
yang ada di benak mereka untuk makanannya. Keledai
mengumpulkan setumpuk tinggi perdu berduri
kemudian melemparkannya ke dalam sangkar, tapi
Paman Andrew tidak tampak peduli. Para tupai
memborbardirnya dengan hujan kacang-kacangan, tapi
dia hanya menutupi kepala dengan kedua tangannya dan
berusaha menghindar. Beberapa burung terbang bolak-
balik dengan rajin, menjatuhinya dengan cacing-cacing.
Beruang telah bersikap luar biasa baik hati. Sore itu dia
menemukan sarang lebah liar dan bukannya
memakannya sendirian (padahal dia ingin sekali
melakukan itu), makhluk murah hati ini membawanya
ke Paman Andrew. Tapi tindakan ini ternyata menjadi
kegagalan yang paling parah. Beruang menjatuhkan
seluruh gumpalan lengket itu ke lubang di atas sangkar
dan sayangnya mengenai Paman Andrew langsung di
wajahnya (tidak semua lebah di dalamnya sudah mati).
Si beruang, yang sama sekali tidak akan keberatan bila
wajahnya terbentur sarang lebah, tidak bisa mengerti

194 | www.bacaan-indo.blogspot.com
kenapa Paman Andrew langsung tergopoh-gopoh
mundur, terjatuh, kemudian terduduk. Dan benar-benar
nasib buruk ketika dia menduduki tumpukan perdu
berduri. “Yah, lagi pula,” seperti kata Babi Hutan, “sudah
cukup banyak madu masuk ke mulutnya dan itu pasti
ada gunanya.” Mereka benar-benar mulai menyukai
piaraan aneh mereka dan berharap Aslan akan
mengizinkan mereka memeliharanya. Makhluk-makhluk
yang lebih cerdas kini cukup yakin bahwa setidaknya
sebagian dari suara yang keluar dari mulut piaraan
mereka itu punya arti. Mereka menamakan dia Brendi
karena dia sering sekali menyuarakan itu. Namun
akhirnya mereka harus membiarkannya di dalam
sangkar selama semalam. Aslan sibuk sepanjang hari
memberi pengarahan kepada raja dan ratu baru, juga
melakukan hal-hal penting lain, dan tidak bisa
mengurusi “Brendi yang malang”. Dengan segala
kacangkacangan, buah pir, apel, dan pisang yang
dilemparkan kepadanya, Paman Andrew mendapatkan
makan malam yang lumayan, tapi tidak bisa dibilang dia
melalui malam itu dengan cukup nyaman.
“Bawa kemari makhluk itu,” kata Aslan. Salah
satu gajah mengangkat Paman Andrew dengan
belalainya dan meletakkannya di depan kaki sang singa.
Paman Andrew terlalu ketakutan untuk bergerak.
“Aku mohon, Aslan,” kata Polly, “bisakah kau

195 | www.bacaan-indo.blogspot.com
mengatakan sesuatu untuk-untuk membuatnya lebih
tenang? Kemudian bisakah kau mengatakan sesuatu
untuk mencegahnya datang ke sini lagi?”
“Apakah menurutmu dia akan mau datang ke sini
lagi?” tanya Aslan.
“Yah, Aslan,” kata Polly, “mungkin saja dia
mengirimkan orang lain. Dia begitu senang melihat
batang besi dari lampu tiang tumbuh menjadi pohon
lampu tiang, dan dia pikir-”
“Dia membuang tenaga memikirkan hal yang
percuma, Nak,” kata Aslan. “Dunia ini berlimpah
kehidupan selama beberapa hari ini karena lagu yang
kugunakan untuk membangunkannya masih mengalun
di udara dan bergemuruh di tanah. Lagu itu akan
berakhir tidak lama lagi. Tapi aku tidak mengatakan itu
pada pendosa tua ini, aku juga tidak bisa
menenangkannya, dia telah membuat dirinya sendiri tak
mampu mendengar suaraku. Kalau aku berbicara
padanya, dia hanya akan mendengar auman dan
geraman. Oh, para putra Adam betapa pintarnya kalian
mempertahankan diri kalian dari segala yang mungkin
berguna untuk kalian! Tapi aku akan memberi satu-
satunya hadiah yang masih mampu diterimanya.”
Aslan menundukkan kepala besarnya dengan
agak sedih, dan mengembuskan napasnya ke wajah
ketakutan si penyihir. “Tidurlah,” katanya. “Tidur dan

196 | www.bacaan-indo.blogspot.com
terpisahlah selama beberapa jam dari segala siksaan
yang telah kautimpakan pada dirimu sendiri.” Paman
Andrew langsung berguling dengan mata terpejam dan
mulai bernapas teratur. “Bawa dia ke sisi dan baringkan
dia,” kata Aslan. “Sekarang, para dwarf! Tunjukkan
keahlian pandai besi kalian. Perlihatkan kepadaku dua
mahkota untuk raja dan ratu kalian.” Sekelompok besar
dwarf yang jumlahnya bahkan tidak bisa kau bayangkan
bergegas mendekati Pohon Emas. Mereka mencabuti
seluruh daunnya, bahkan beberapa cabangnya juga
dipatahkan, dengan kecepatan yang luar biasa. Dan kini
Digory dan Polly bisa melihat bahwa bagian-bagian
pohon itu tidak hanya tampak seperti emas tapi memang
emas lunak sungguhan. Pohon itu tentu saja tumbuh dari
setengah sovereign yang terjatuh dari saku Paman
Andrew ketika tubuhnya dibalikkan, seperti juga pohon
perak tumbuh dari setengah crown. Seolah entah dari
mana, tumpukan kayu kering untuk bahan bakar, paron
kecil, palu-palu, tang penjepit besi, dan pengembus angin
untuk menjaga api tetap menyala muncul. Detik
berikutnya (betapa para dwarf itu menyukai pekerjaan
mereka!) api berkobar, pengembus angin berembus,
emas meleleh, dan palu mengentak. Dua tikus tanah,
yang diperintah Aslan untuk menggali (pekerjaan yang
paling mereka sukai) sebelumnya di hari itu,
menuangkan setumpuk batu berharga di kaki para

197 | www.bacaan-indo.blogspot.com
dwarf. Di bawah jemari terampil para ahli besi kecil itu,
dua mahkota mulai terbentuk-bukan benda-benda jelek
dan berat seperti mahkota Eropa, tapi ringan, halus, dan
lingkaran berbentuk indah yang benar-benar bisa kau
kenakan dan tampak lebih bagus saat dikenakan.
Mahkota raja dihiasi batu-batu rubi, sedangkan mahkota
ratu dengan zamrud. Ketika kedua mahkota itu telah
didinginkan di sungai, Aslan menyuruh Frank dan Helen
berlutut di depannya dan dia meletakkan mahkota di
masing-masing kepala mereka. Kemudian dia berkata,
“Berdirilah, Raja dan Ratu Narnia, ayah dan ibu banyak
raja yang akan ada di Narnia, Isles, dan Archenland.
Bertindaklah adil, penuh ampun, dan berani. Doa-doa
ada bersama kalian.” Kemudian semua bersorak,
menggongong, meringkik, meniupkan belalai, atau
mengepak-ngepakkan sayap. Pasangan raja-ratu itu pun
berdiri tampak hikmat juga sedikit malu, tapi kian
tampak mulia dengan rasa malu mereka itu. Dan
sementara masih bersorak, digory mendengar suara
dalam Aslan di sampingnya, berkata: ”Lihat! “
Semua makhluk dalam kerumunan itu menoleh,
kemudian semua menarik napas panjang karena rasa
takjub dan bahagia. Tak jauh dari sana, berdiri
menjulang hingga di atas kepala, mereka melihat pohon
yang pastinya tidak ada di sana sebelumnya. Pohon itu
pasti telah tumbuh tanpa suara, namun semulus gerakan

198 | www.bacaan-indo.blogspot.com
bendera jika kau menariknya naik di tiang bendera,
sementara mereka semua disibukkan acara penobatan.
Cabang-cabangnya yang terentang seolah menyebarkan
cahaya dan bukannya bayangan. Apel-apel perak,
mengintip keluar seperti bintang di antara setiap daun.
Tapi wangi yang keluar dari pohon itulah, jauh melebihi
pemandangan yang ditampilkannya, yang membuat
semua makhluk menarik napas. Selama beberapa saat
tidak ada yang bisa memikirkan hal lain.
“Putra Adam,” kata Aslan. “kau telah bertanam
dengan baik. Dan kalian, para penghuni Narnia,
jadikanlah perhatian pertama kalian untuk menjaga
pohon ini, karena pohon ini pelindung kalian. Penyihir
yang telah kuceritakan kepada kalian telah pergi ke
utara dunia, dia akan terus tinggal di sana, semakin kuat
dengan sihir hitamnya. Tapi selama pohon itu hidup, dia
tidak akan pernah datang ke Narnia. Dia tidak akan
berani mendekat dalam jarak seratus mil dari pohon itu,
karena wanginya yang tercium bagai kebahagiaan,
kehidupan, dan kesehatan bagi kalian, terasa seperti
kematian, ketakutan, dan kesedihan baginya.” Semua
makhluk menatap lekat-lekat dalam diam ke arah pohon
itu ketika Aslan tiba-tiba memutar kepalanya
(menyebarkan berkas-berkas cahaya keemasan dari
surainya saat melakukan itu) dan memaku mata
besarnya pada Digory dan Polly. “Ada apa, anak-anak?”

199 | www.bacaan-indo.blogspot.com
tanyanya, karena dia melihat mereka, sedang berbisik-
bisik dan saling menyikut. “Oh-Aslan, Sir,” kata Digory,
wajahnya memerah, “Aku lupa memberitahumu. Sang
penyihir telah memakan salah satu apel itu, apel yang
sama dengan yang tumbuh dari pohon itu.” Dia tidak
benar-benar mengatakan semua yang ada dalam
pikirannya, tapi Polly langsung mengungkapkannya
untuknya. (Digory selalu lebih takut bersikap konyol
daripada Polly.) ”Jadi kami pikir, Aslan,” kata Polly,
“pasti ada beberapa kesalahan dan dia tidak bisa benar-
benar terganggu dengan wangi apel-apel itu.” ”Kenapa
kau berpikir begitu, Putri Hawa?” tanya sang singa. “Yah,
dia sudah memakan sebuah.” ”Nak,” dia menjawab,
“itulah sebabnya segala hal lain kini menjadi sesuatu
yang menakutkan baginya. Itulah yang terjadi pada
orang-orang yang memetik dan memakan buah pada
saat yang salah dan dengan cara yang salah. Buahnya
berguna, tapi mereka membencinya selamanya.”
“Oh, begitu,” kata Polly. “Dan kurasa karena dia
mengambilnya dengan cara yang salah buah itu tidak
akan berguna baginya. Maksudku buah itu tidak akan
membuatnya terus muda dan emacamnya?”*”Sayang
sekali,” kata Aslan, menggeleng-geleng. “Buahnya tetap
akan berguna. Segala hal selalu bekerja sesuai
kodratnya. Dia telah mendapatkan keinginan hatinya,
dia memperoleh kekuatan tanpa kelemahan dan hari-

200 | www.bacaan-indo.blogspot.com
hari tak berakhir seperti dewi. Tapi perpanjangan hari
dengan hati yang jahat hanyalah perpanjangan
penderitaan dan dia sudah mulai mengetahui itu. Setelah
mendapatkan segala yang mereka inginkan, mereka
tidak selalu menyukainya.”*”Aku-aku hampir memakan
buah itu juga, aslan,” kata Digory. “Apakah aku akan-”
”Benar, Nak,” kata Aslan. “Karena buah itu selalu
berfungsi-harus berfungsi-tapi buah itu tidak akan
berguna dengan baik bagi siapa pun yang memetiknya
karena keinginan sendiri. Kalau ada penghuni Narnia
yang tanpa diminta mencuri apel dan menanamnya di
sini untuk melindungi Narnia, pohon yang tumbuh akan
melindungi Narnia. Tapi pohon itu akan melakukannya
dengan menjadikan Narnia kerajaan kuat dan kejam
seperti Charn, bukan tanah ramah yang kuinginkan. Dan
sang penyihir membujukmu untuk melakukan hal lain,
anakku, benar kan?”
“Ya, Aslan. Dia membujukku membawa pulang
apel untuk ibuku.”
“Mengertilah kalau begitu, apel itu memang akan
menyembuhkannya, tapi bukan demi kebahagiaanmu
ataupun kebahagiaannya. Akan datang suatu hari ketika
kalian berdua bakal melihat ke belakang dan berkata
lebih baik mati karena penyakit itu.” Dan Digory tidak
bisa mengatakan apa pun, karena air mata telah
membuatnya tersedak dan dia telah melepaskan semua

201 | www.bacaan-indo.blogspot.com
harapan menyelamatkan nyawa ibunya. Namun di saat
yang sama dia tahu sang singa tahu apa yang bakal
terjadi, dan bahwa mungkin ada hal-hal yang lebih
buruk bahkan daripada kehilangan seseorang yang kau
cintai karena dijemput kematian. Tapi kini Aslan berkata
lagi, hampir dengan bisikan:
“Itulah yang akan terjadi, Nak, dengan apel
curian. Bukan itu yang akan terjadi sekarang. Yang akan
kuberikan kepadamu sekarang akan membawa
kebahagiaan. Apel ini tidak akan membawa kehidupan
abadi di duniamu, tapi akan menyembuhkan. Pergilah.
Petikkan ibumu sebuah apel dari pohon itu.” Selama
beberapa saat Digory nyaris tidak bisa mengerti. Seolah
seluruh dunia telah jungkir balik dan tercampur baur.
Kemudian, seperti seseorang dalam mimpi, dia berjalan
menghampiri pohon itu. Raja dan Ratu Narnia bersorak
untuknya, para makhluk lain juga berteriak
menyemangati. Dia memetik apel dan memasukkannya
ke saku. Kemudian dia kembali ke Aslan. “Aku mohon,”
katanya, “bolehkah kami pulang sekarang?” Dia lupa
mengucapkan “terima kasih”, tapi dia merasakannya dan
Aslan tahu itu.

202 | www.bacaan-indo.blogspot.com
BAB XV AKHIR KISAH INI DAN AWAL KISAH-KISAH
LAIN
Kalian tidak membutuhkan cincin saat aku
bersama kalian,” kata suara Aslan. Kedua anak itu
mengejap-ngejapkan mata dan mendongak. Mereka
sekali lagi berada di Hutan di Antara Dunia-dunia,
Paman Andrew berbaring di rerumputan, masih,
terlelap. Aslan berdiri di samping mereka.
“Mari,” kata Aslan, “sudah tiba saatnya bagi
kalian untuk pulang. Tapi ada dua hal yang terlebih
dahulu harus diurus, peringatan dan perintah. Lihat
kemari, anak-anak.” Mereka mengikuti petunjuk Aslan
dan melihat lubang kecil di rerumputan dengan dasar
yang juga ditumbuhi rumput, hangat dan kering.
“Terakhir kali kalian ke sini,” kata Aslan, “lubang itu
mata air, dan ketika kalian melompat ke dalamnya
kalian tiba di dunia tempat matahari yang sekarat
bersinar di atas reruntuhan Charn. Tidak ada mata air
sekarang. Dunia itu telah berakhir, seolah tidak pernah
ada. Biarlah ras Adam dan Hawa mendapat peringatan.”
“Ya, Aslan,” kata kedua anak itu bersama-sama.
Tapi Polly menambahkan, “Tapi kami tidaklah separah
dunia itu ya kan, Aslan?
“Belum, Putri Hawa,” jawabnya. “Belum. Tapi
kalian akan menjadi seperti itu. Tidaklah pasti apakah
orang-orang jahat pada rasmu tidak akan menemukan

203 | www.bacaan-indo.blogspot.com
rahasia sedahsyat Kata Kemalangan dan
menggunakannya untuk menghancurkan semua
makhluk hidup. Dan tak lama lagi, amat sebentar lagi,
sebelum kalian menjadi pria tua dan wanita tua, negara-
negara besar di dunia kalian akan dikuasai para tiran
yang tidak lebih peduli pada kebahagiaan, keadilan, dan
belas kasihan daripada Maharani Jadis. Biarkan duniamu
waspada. Itulah peringatanku. Sekarang untuk
perintahku. Segera mungkin, ambillah cincin-cincin ajaib
milik pamanmu ini dan kuburkan supaya tidak ada yang
bisa menggunakannya lagi.”
Digory dan Polly mendongak dan menatap
wajah sang singa saat dia mengucapkan kata-kata ini.
Dan mendadak (mereka tidak pernah tahu pasti
bagaimana semua itu bisa terjadi) wajah itu menjelma
menjadi lautan emas cair dan mereka mengapung di
dalamnya. Rasa manis dan kekuatan yang begitu besar
berputar-putar di sekeliling mereka, di atas mereka, dan
memasuki mereka sehingga mereka merasa tidak pernah
benar-benar bahagia, bijaksana, atau baik, atau bahkan
hidup dan terjaga sebelumnya. Dan kenangan momen itu
selalu tersimpan di dalam diri mereka, selamanya
sepanjang hidup keduanya. Kalau mereka merasa sedih,
takut, atau marah, kenangan akan segala kebaikan
keemasan itu dan perasaan bahwa semua itu masih ada
di sana, cukup dekat, hanya di suatu belokan, atau di

204 | www.bacaan-indo.blogspot.com
belakang suatu pintu, akan kembali dan membuat
mereka merasa yakin, jauh di dalam hati, bahwa
segalanya baik-baik saja. Menit berikutnya mereka
bertiga (Paman Andrew kini sudah terbangun) datang
terlontar ke dalam kebisingan, panasnya, dan bau-bau
pekat London.
Mereka berada di trotoar di luar pintu depan
rumah Ketterley, dan kecuali sang penyihir, si kuda, dan
kusir kereta, segalanya masih persis seperti saat mereka
meninggalkannya. Ada lampu tiang yang salah satu
tangannya menghilang, ada puing kereta kuda sewaan,
begitu juga kerumunan orang. Semua orang masih
berbicara dan ada beberapa orang berlutut di samping
para petugas polisi yang terluka, mengatakan hal-hal
seperti, “Dia mulai siuman” atau “Bagaimana
perasaanmu sekarang, teman?” atau “Ambulans akan
segera sampai di sini.”
Wow! pikir Digory. Sepertinya seluruh
petualangan itu sama sekali tidak memakan waktu.
Banyak orang di antara kerumunan itu
menengok kiri-kanan untuk mencari Jadis dan kudanya.
Tidak ada yang memerhatikan kehadiran kedua anak itu
karena tidak ada yang melihat mereka pergi ataupun
menyadari kepulangan mereka. Sedangkan Paman
Andrew, dengan keadaan pakaiannya sekarang dan
madu yang berlepotan di wajahnya, tidak akan bisa

205 | www.bacaan-indo.blogspot.com
dikenali siapa pun. Untungnya pintu depan terbuka dan
sang pelayan wanita sedang berdiri di depan pintu
mengawasi yang terjadi (hari ini benar-benar hari yang
seru bagi gadis itu!) jadi Digory dan Polly tidak
mendapatkan kesulitan mendorong paksa Paman
Andrew sebelum ada yang bertanya-tanya.
Paman Andrew berlari menaiki tangga
mendahului Digory dan Polly dan awalnya kedua anak
itu khawatir dia akan langsung menuju lotengnya dan
berniat menyembunyikan sisa cincin yang dia miliki.
Tapi mereka tidak perlu cemas. Yang sedang dia
pikirkan adalah botol di dalam lemari pakaiannya.
Kemudian dia langsung menghilang di dalam kamar
tidurnya dan mengunci pintu. Ketika keluar lagi (tidak
terlalu lama setelah itu), dia mengenakan mantel mandi
dan langsung menuju kamar mandi.
“Bisakah kau mengambil cincin-cincin lainnya,
Poll?” tanya Digory. “Aku mau menengok ibuku.”
“Oke. Sampai ketemu nanti,” kata Polly,
kemudian dia berlari dengan langkah-langkah berisik
saat menaiki lantai loteng.
Digory diam sesaat untuk mengatur napas, lalu
dia berjalan pelan ke kamar ibunya. Dan di sanalah
ibunya berbaring, seperti yang sering dia lihat
sebelumnya, bersandar pada bantal. Wajahnya kurus
dan pucat yang bisa membuatmu menangis bila

206 | www.bacaan-indo.blogspot.com
melihatnya. Digory mengeluarkan apel kehidupan dari
sakunya.
Dan seperti sang penyihir Jadis yang tampak
berbeda ketika kau melihatnya di dunia kita dengan
ketika kau melihatnya di dunianya sendiri, buah dari
taman gunung itu pun tampak berbeda. Tentu saja ada
berbagai macam warna di kamar tidur itu, kain penutup
tempat tidur di ranjang, kertas dinding, sinar matahari
dari jendela, dan mantel tidur biru pucat yang cantik
milik Ibu. Tapi begitu Digory mengeluarkan apel yang
dibawanya dari saku, semua benda itu seolah nyaris
tidak memiliki warna.
Semuanya, bahkan sinar matahari, tampak pudar
dan suram. (Kau harus ingat saat itu musim panas
sehingga walaupun hari sudah malam, matahari
belumlah terbenam.) Kilau terang apel itu menebarkan
cahaya-cahaya aneh di langit-langit. Tidak ada hal lain
yang lebih menarik untuk dilihat, kau tidak akan mampu
melihat yang lain. Dan harum apel kebeliaan
membuatmu berpikir ada jendela di ruangan itu yang
membuka ke Surga.
“Oh, Sayang, cantik sekali,” kata ibu Digory.
“Ibu mau memakannya, kan? Aku mohon,” kata
Digory.
“Aku tidak tahu apa kata dokter nanti,” dia
menjawab. “Tapi sungguh-aku hampir merasa mampu

207 | www.bacaan-indo.blogspot.com
memakannya.”
Digory mengupas, memotong-motong, dan
memberikan apel itu kepada ibunya seiris demi seiris.
Dan tak lama setelah selesai memakannya, ibu Digory
tersenyum dan kepalanya kembali terbenam ke bantal.
Dia pun tertidur: tidur sungguhan, yang alami dan
lembut, tanpa obat-obatan memuakkan itu, sesuatu yang
Digory sudah tahu, hal yang paling diinginkannya di
dunia ini. Digory pun kini yakin wajah ibunya tampak
agak berbeda. Dia membungkuk dan mencium ibunya
dengan sangat lembut, kemudian pelan-pelan keluar dari
kamar itu dengan hati berdebar sambil membawa bagian
tengah apel tadi. Sepanjang hari itu, setiap kali dia
melihat benda-benda di sekitarnya dan melihat betapa
biasa dan tidak ajaibnya benda-benda itu, dia nyaris
tidak berani berharap.
Tapi ketika dia mengingat wajah Aslan, harapan
pun muncul.
Malam itu dia mengubur bagian tengah apel
kehidupan di halaman belakang.
Pagi berikutnya ketika sang dokter melakukan
kunjungan rutin, Digory mencondongkan tubuh di atas
pagar tangga dan mendengarkan. Dia mendengar sang
dokter keluar bersama Bibi Letty dan berkata:
“Miss Ketterley, ini kasus paling luar biasa yang
pernah kuketahui sepanjang karier kedokteranku. Ini-ini

208 | www.bacaan-indo.blogspot.com
seperti keajaiban. Aku tidak akan memberitahu anak
lelakinya apa pun saat ini, kita tidak mau menimbulkan
harapan-harapan kosong. Tapi menurut pendapatku-”
Kemudian suaranya menjadi terlalu pelan untuk
didengar.
Siang itu dia turun ke taman dan menyiulkan
sinyal rahasia yang sudah disepakatinya bersama Polly
(gadis kecil itu belum bisa kembali ke sana sejak
kemarin).
“Bagaimana?” tanya Polly, melihat dari atas
dinding. “Maksudku, tentang ibumu?”
“Kurasa-kurasa semua akan baik-baik saja,” kata
Digory. “Tapi kalau kau tidak keberatan aku belum
terlalu ingin membicarakannya. Bagaimana dengan
cincin-cincinnya?”
“Aku sudah mendapatkan semuanya,” kata Polly.
“Lihat, tenang saja, aku memakai sarung tangan. Ayo kita
kubur.”
“Ya, ayo. Aku menandai tempat aku mengubur
sisa apel kemarin.”
Kemudian Polly memanjat dinding dan mereka
pergi ke tempat itu bersama-sama. Tapi ternyata Digory
tidak perlu menandai tempat itu. Sesuatu sudah muncul
dari dalamnya. Sesuatu itu tidaklah tumbuh seperti
pohon-pohon baru di Narnia, di mana kau bisa
melihatnya benar-benar bertambah besar, tapi ada

209 | www.bacaan-indo.blogspot.com
pucuk yang tampak muncul di permukaan. Mereka
mengambil sekop dan mengubur semua cincin ajaib,
termasuk cincin milik mereka, mengelilingi pucuk
tersebut.
Sekitar seminggu setelah kejadian ini sudah bisa
dipastikan keadaan ibu Digory membaik. Dua minggu
kemudian dia sudah bisa duduk di luar rumah di taman.
Dan sebulan kemudian seluruh rumah itu telah menjadi
tempat yang sama sekali berbeda. Bibi Letty melakukan
segalanya yang diinginkan ibu Digory. Jendela-jendela
dibuka, gorden-gorden lusuh disingkapkan untuk
membuat ruangan lebih terang. Kini juga ada bunga-
bunga baru di mana pun, dan lebih banyak makanan
yang bisa disantap, piano tua sudah diperbaiki, ibu
Digory mulai bernyanyi lagi juga melakukan permainan-
permainan bersama Digory dan Polly sehingga Bibi
Letty akan berkata, “Sungguh, Mabel, kau lah bayi
terbesar di antara kalian bertiga.”
Ketika hal-hal memburuk, biasanya kau akan
mendapati hal-hal itu bertambah buruk selama beberapa
lama. Tapi sekalinya hal-hal membaik, sering kali
keadaan kian membaik dan membaik. Setelah sekitar
enam minggu kehidupan indah ini berjalan, datanglah
surat panjang dari ayah Digory di India, yang
mengabarkan berita gembira. Paman buyut Ayah,
Paman Kirke, telah meninggal dan tampaknya ini berarti

210 | www.bacaan-indo.blogspot.com
ayah Digory menjadi kaya raya. Dia akan pensiun dan
pulang dari India untuk tinggal terus. Lalu rumah besar
di pedesaan, yang telah didengar Digory sepanjang
hidupnya namun belum pernah dia lihat, akan menjadi
rumah mereka. Rumah besar dengan deretan baju zirah,
istal, rumah anjing, sungai, taman, rumah kaca, kebun
anggur, hutan, dan pegunungan di belakangnya. Jadi
Digory merasa seyakin dirimu bahwa mereka semua
akan hidup bahagia selama-lamanya. Tapi mungkin kau
ingin tahu satu atau dua hal lagi.
Polly dan Digory seterusnya menjadi teman baik
dan hampir setiap liburan Polly akan tinggal bersama
keluarga Digory di rumah pedesaan mereka yang indah.
Di sanalah dua anak itu belajar berkuda, berenang,
memerah susu, memasak, dan mendaki gunung.
Di Narnia, para hewan hidup dalam kedamaian
dan kebahagiaan. Sang penyihir ataupun musuh lain
tidak datang mengacaukan daratan tenteram itu selama
ratusan tahun. Raja Frank dan Ratu Helen juga anak-
anak mereka hidup bahagia di Narnia. Anak kedua
mereka menjadi Raja Archenland. Anak-anak laki-laki
menikahi nymph dan para anak perempuan menikahi
dewa hutan dan dewa sungai. Lampu tiang yang ditanam
sang penyihir (secara tak sengaja) bersinar siang dan
malam di hutan Narnia sehingga tempat lampu itu
tumbuh dinamakan Lantern Waste-Area Lentera. Dan

211 | www.bacaan-indo.blogspot.com
ketika, bertahun-tahun kemudian, anak lain dari dunia
kita datang ke Narnia pada suatu malam bersalju, dia
mendapati cahaya lampu itu masih menyala. Dan
petualangan itu, dengan suatu cara, berhubungan dengan
petualangan-petualangan yang baru saja kuceritakan
kepadamu.
Jadi begini. Pohon yang tumbuh dari bagian
tengah apel yang ditanam Digory di halaman belakang,
terus tumbuh dan berkembang menjadi pohon yang
kokoh. Karena tumbuh di tanah dunia kita, jauh dari
suara nyanyian Aslan dan udara bersih Narnia, pohon itu
tidak berbuah apel yang bisa menyembuhkan wanita
sekarat seperti ibu Digory. Tapi pohon itu tetap
menghasilkan apel-apel yang lebih cantik daripada
pohon apel mana pun di Inggris, buah-buahnya pun
sangat baik untuk tubuhmu, walaupun tidak sepenuhnya
ajaib. Tapi di dalam dirinya, dalam sarinya, pohon itu
(bisa dibilang) tidak pernah melupakan pohon lain di
Narnia dari mana dirinya berasal. Terkadang pohon itu
akan bergerak secara misterius walau tidak ada angin
bertiup: kurasa ketika ini terjadi ada angin kencang di
Narnia dan pohon di Inggris itu bergetar karena pada
saat itu pohon di Narnia sedang terguncang-guncang dan
berayun-ayun dalam tiupan angin kencang barat daya.
Apa pun yang sebenarnya terjadi, akan dibuktikan
kemudian bahwa masih ada sihir di dalam batangnya.

212 | www.bacaan-indo.blogspot.com
Karena ketika Digory sudah berusia paro baya (dan dia
telah menjadi pria terpelajar yang terkenal, seorang
profesor dan petualang besar pada masa itu) dan rumah
tua Ketterley telah menjadi miliknya, ada badai besar di
seluruh selatan Inggris yang menumbangkan pohon
tersebut. Dia tidak tega sekadar memotong-motongnya
dan menjadikannya kayu bakar, jadi dia menyuruh
orang membuat lemari pakaian dari kayu pohon itu,
kemudian menaruhnya di rumah pedesaannya yang
besar. Dan walaupun dia sendiri tidak menemukan
kemampuan sihir pada lemari pakaian tersebut, orang
lain lebih beruntung. Itulah awalnya segala kedatangan
dan kepergian antara Narnia dan dunia kita, kisah yang
bisa kaubaca di buku-buku lain dalam seri ini.
Ketika Digory dan keluarganya datang untuk
tinggal di rumah besar di pedesaan, mereka membawa
Paman Andrew untuk tinggal bersama mereka, karena
ayah Digory berkata, “Kita harus berusaha menjauhkan
orang tua itu dari masalah, lagi pula tidak adil Letty yang
malang harus selalu kerepotan menjaganya.” Paman
Andrew tidak pernah mencoba sihir apa pun lagi
sepanjang hidupnya. Dia telah mendapatkan pelajaran,
dan sejalan dengan bertambahnya usia, dia menjadi pria
tua yang lebih ramah dan tidak egois daripada
sebelumnya. Tapi dia selalu gemar menjamu tamu di
ruang biliar dan memberitahu mereka cerita-cerita

213 | www.bacaan-indo.blogspot.com
tentang wanita misterius, bangsawan dari bangsa asing,
dengan siapa dia berkeliling London. “Emosi wanita itu
terlalu meledak-ledak,” dia akan berkata. “Tapi dia
wanita yang cantik sekali, Sir, cantik luar biasa.”

214 | www.bacaan-indo.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai