Anda di halaman 1dari 5

Prediksi Emisi Karbondioksida Dari Kegiatan Transportasi

Di Kecamatan Tampan
Febrian Maulana 1), Aryo Sasmita2), Shinta Elystia3)
1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, 2,3)Dosen Teknik Lingkungan
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru, Panam,
Pekanbaru 28293
Email : F.maulana_18@yahoo.com

ABSTRACT
The growth of economic and population, especially in tampan district Pekanbaru
is followed by the increase of transportation infrastructures and increasing
amount of vehicle result in the increasing amount of vehicle. This increasing
amount of vehicles result in the increasing amount of carbondioxide (CO 2)
emission produced. CO2 will enlarge the Greenhouse Effect which can cause
global warming. Because of that, a measurement is needed to find out the amount
of CO2 emission produced transportations activities. In this research, the
measurement is done by total vehicle appoarch and emission factor. This research
was conducted Soebrantas Street, Lobak, Bangau Sakti, Kamboja, Purwodadi
and Suka Karya. The total amount of vehicles is measured with video recorder on
at research locations for 16 hours. The recording was conducted on effective
days. From the measurment, CO2 emission from transportations activities for
converted vehicles in Tampan district is 169.786,914 kg CO2 on effective days.
Keywords : carbondioxide emission, carbon footprint, global warming, emission
factor, transportation

PENDAHULUAN untuk memenuhi kebutuhan


Kota Pekanbaru merupakan masyarakat ada di satu tempat.
ibukota Provinsi Riau dengan tingkat Berdasarkan data Pekanbaru
pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi Dalam Angka Tahun 2014, jumlah
yang cukup tinggi. Saat ini Kota kendaraan bermotor di Kota
Pekanbaru mengalami perkembangan Pekanbaru terus mengalami
ekonomi begitu pesat, hal ini yang peningkatan setiap tahunnya.
menjadi pendorong peningkatan Tercatat pada tahun 2004, jumlah
jumlah penduduk, dan peningkatan kendaraan bermotor di Kota
jumlah kendaraan bermotor (Hodijah Pekanbaru yaitu sebanyak 52.752
dkk, 2014). unit kendaraan bermotor mengalami
Pertumbuhan penduduk kenaikan pada tahun 2013 dengan
tersebut mengakibatkan kebutuhan jumlah 465.982 unit dengan
masyarakat terus meningkat. Seiring komposisi terbesar adalah sepeda
peningkatan kebutuhan masyarakat, motor berjumlah 72% dari total
maka aktivitas transportasi pun akan kendaraan bermotor (PDA, 2014).
mengalami peningkatan. Hal ini Berdasarkan penelitian yang
dikarenakan tidak semua fasilitas dilakukan oleh Japan Internatioal
Cooperation Agency (JICA) bahwa

Jom FTEKNIK Volume 3 No. 2 Oktober 2016 1


sektor transportasi diperkirakan diprediksi besarnya beban
menyumbangkan 70% pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh
udara di daerah perkotaan (JICA, kegiatan transportasi tersebut. Dalam
1997). perhitungan kontribusi CO2 yang
Dengan peningkatan jumlah dihasilkan oleh kendaraan, dilakukan
kendaraan di Kota Pekanbaru akan dengan menggunakan pendekatan
mempengaruhi besarnya emisi yang jumlah kendaraan dan faktor emisi.
dihasilkan dari kendaraan. Selain itu Faktor emisi sangat membantu untuk
karakteristik perangkat mesin, sistem memprediksi beban emisi yang
pembakaran dan jenis bahan bakar bersumber dari kendaraan bermotor.
juga menjadi faktor yang akan
menentukan tingkat emisi METODOLOGI
pencemaran dari setiap jenis Penelitian ini dilaksanakan
kendaraan (Soedomo, 2001). pada hari efektif di ruas jalan HR.
Sektor transportasi memiliki Subrantas, Lobak, Purwodadi,
ketergantungan yang tinggi terhadap Sukakarya, Bangau Sakti dan
sumber energi. Hampir sebagian Kamboja. Penelitian dilakukan pada
besar produk kendaraan bermotor pukul 06.00 - 22.00 WIB disetiap
yang digunakan dalam sektor lokasinya. Pada saat penelitian,
transportasi menggunakan Bahan dihindari cuaca buruk seperti hujan,
Bakar Minyak (BBM) sebagai agar arus lalu lintas dalam keadaan
sumber energi. Penggunaan BBM normal.
sebagai sumber energi tidak akan
terlepas dari senyawa seperti
karbondioksida (Eldewisa dkk,
2008).
Emisi CO2 tersebut merupakan
komponen utama Gas Rumah Kaca
(GRK) yang dapat memperbesar
Efek Rumah Kaca (ERK) (Sasmita,
2011). Dengan meningkatnya
konsentrasi CO2 di atmosfer, maka
akan menyebabkan semakin Gambar 1. Lokasi Penelitian
banyaknya gelombang panas yang
dipantulkan dari permukaan bumi 1. Pengumpulan Data
diserap oleh atmosfer. Hal ini akan A. Pengumpulan Data Primer
mengakibatkan meningkatnya suhu Pengumpulan data primer
rata-rata permukaan bumi yang biasa dilakukan dengan survey lapangan
dikenal dengan istilah global untuk menghitung jumlah sesuai
warming. jenis kendaraan bermotor yang
Berdasarkan uraian tersebut melalui jalanan yang menjadi objek
maka dilakukan estimasi atau penelitian dengan menggunakan
prediksi besarnya emisi yang traffic counting.
dihasilkan kendaraan yang pada B. Pengumpulan Data Sekunder
penelitian ini adalah CO2 di Pengumpulan data sekunder
Kecamatan Tampan. Sehingga dapat seperti peta wilayah studi dan data

Jom FTEKNIK Volume 3 No. 2 Oktober 2016 2


pendukung lainnya seperti data kendaraan pada tiap-tiap jenis jalan
faktor konversi jenis kendaraan ke yang dikonversikan ke satuan mobil
satuan mobil penumpang, faktor penumpang dan tanpa dikonversikan
emisi tiap bahan bakar dan data kesatuan mobil penumpang, dapat
konsumsi energi spesifik. Data dilihat pada table 1.
sekunder didapatkan dari beberapa
instansi dan penelitian sebelumnya. Tabel 1. Total Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraa
Peta ruas jalan Kota Pekanbaru (Tanpa Konversi ke
Jumlah Kendaraan
No Nama Jalan (Konversi ke SMP)
diperoleh dari data Pekanbaru Dalam SMP)
Minggu Selasa Minggu Selasa
Angka, Badan Pusat Statistik Kota 1 Suka Karya 42.376 42.653 13.640 14.451
Pekanbaru. Sedangkan untuk data 2 Bangau Sakti 34.134 36.472 10.645 11.295
3 Purwodadi 34.665 41.665 11.596 13.891
pendukung lainnya didapat dari studi 4 Kamboja 29.448 27.892 9.020 8.992
literatur. 5 Lobak 44.259 46.106 18.389 19.213
6 HR Subrantas 112.491 118.227 54.561 57.518
TOTAL 297.364 313.015 117.851 125.360
2. Perhitungan emisi CO2 total
Dari hasil pengukuran data Dari tabel 1 terlihat bahwa total
primer dan didukung data sekunder jumlah kendaraan antara jumlah
yang diperoleh, maka selanjutnya kendaraan yang telah dikonversi
akan di olah guna mendapatkan dengan yang tanpa dikonversi
konsentrasi CO2. Perhitungan emisi terdapat perbedaan yang cukup
akan dihitung dengan rumus berikut besar. Hal ini dikarenakan jumlah
(Kusuma, 2010), kendaraan pada jenis sepeda motor
merupakan jumlah yang terbanyak
Dimana : dan apabila dikoversikan kedalam
Q = Jumlah emisi (kgCO2) satuan mobil penumpang, jumlahnya
n = Jumlah kendaraan semakin kecil dikarenakan faktor
FE = Faktor emisi (kgCO2/liter) konversinya sebesar 0,25. Sedangkan
K = Konsumsi bahan bakar jenis kendaraan lain seperti truk dan
(liter/100 km) bus akan mengalami peningkatan
dikarenakan faktor konversinya
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebesar 1,2.
1. Perhitungan Konversi Jumlah
Kendaraan 2. Total Emisi CO2 Dari Kegiatan
Pada lalu lintas normal, Transportasi
kendaraan yang melintasi suatu jalan Dari hasil perhitungan jumlah
bersifat heterogen atau berbagai kendaraan, dapat diperoleh total
macam jenis kendaraan. Untuk emisi CO2 yang dihasilkan dengan
memudahkan dalam analisis menghitung konsumsi energi spesifik
perhitungan dan keseragaman, maka dari tiap jenis kendaraan baik itu
kendaraan tersebut dikonversikan kendaraan yang telah dikonversi
terhadap satuan kendaraan ringan, serta faktor emisinya. Untuk melihat
digantikan dengan Satuan Mobil total emisi CO2 yang dihasilkan dari
Penumpang (SMP). kendaraan yang telah dikonversi di
Dengan konversi tersebut dapat tiap jalan yang menjadi lokasi
dilihat jumlah Lalu Lintas Harian penelitian, dapat dilihat pada gambar
Rata-rata (LHR) di jalan tersebut. 2.
Untuk melihat jumlah total

Jom FTEKNIK Volume 3 No. 2 Oktober 2016 3


KESIMPULAN
140000 Berdasarkan penelitian emisi
120000 SUKA KARYA
CO2 dari kegiatan transportasi di
Emisi CO2 (kgCO2)

100000 BANGAU SAKTI


80000
Kecamatan Tampan, maka diperoleh
PURWODADI
60000
hasil jumlah emisi CO2 total perhari
KAMBOJA
40000
LOBAK
pada hari selasa sebesar 169.786,914
20000
HR SUBRANTAS
kg CO2 untuk kendaraan yang
0
Waktu Pengamatan
dikonversikan ke satuan mobil
penumpang.
Gambar 2. Total Jumlah Emisi
DAFTAR PUSTAKA
CO2 (Konversi ke SMP)
Eldewisa Z. dan Driejana, (2008),
Pada gambar 2 dapat dilihat Perbandingan Estimasi Beban
pada saat pengamatan, jumlah Emisi CO Dan CO2 Dengan
kendaraan yang telah dikonversi ke Pendekatan Konsumsi Bahan
satuan mobil penumpang jumlah Bakar Dan Kecepatan
emisi CO2 terbesar yaitu di jalan HR. Kendaraan (Studi Kasus :
Subrantas. Hal ini dikarenakan. Bunderan Cibiru-Lembang),
Jumlah kendaraan di jalan HR. Jurnal Program Studi Teknik
Subrantas merupakan jumlah Lingkungan Institut Teknologi
kendaraan terbesar. Sehingga emisi Bandung: Bandung
yang dihasilkan menjadi besar. Hodijah N, B. Amin dan Mubarak,
Dari gambar 2 juga, diketahui (2014), Estimasi Beban
jumlah emisi CO2 yang dihasilkan Pencemar Dari Emisi
dari kendaraan pada lokasi Kendaraan Bermotor di Ruas
pengamatan yaitu pada hari selasa, Jalan Kota Pekanbaru, Jurnal
jumlah emisi CO2 dari kendaraan Program Studi Magister Ilmu
yang telah dikonversi ke Satuan Lingkungan Universitas Riau
Mobil Penumpang (SMP) sebesar Vol. 1 No. 2 Juli 2014: 71-79
169.786,914 kg CO2. Kusuma dkk Japan Intenational Cooperation
(2010), melakukan penelitian yang Agency, (1997), The Study on
sama tentang emisi CO2 dari kegiatan the Integrated Air Quality
transportasi di Surabaya bagian barat Management for Jakarta
diperoleh hasil 5.761.868,88 kgCO2. Metropolitan Area: Indonesia
Hal ini sesuai dengan jumlah Katalog BPS 1101002.1471, (2014).
kendaraan bermotor di Kota surabaya Pekanbaru Dalam Angka, Badan
sendiri lebih tinggi dari kota Pusat Statistik Kota Pekanbaru:
Pekanbaru yang hanya berjumlah Pekanbaru
465.982 unit pada tahun 2013. Kusuma, Wima Perdana, R.
Sementara kota Surabaya pada tahun Boedisantoso, S. A. Wilujeng,
2007 memiliki jumlah kendaraan (2010), Studi Kontribusi
sebesar 1.303.931 unit. Kegiatan Transportasi Terhadap
Emisi Karbon di Surabaya
Bagian Barat, Jurnal Teknik
Lingkungan ITS: Surabaya

Jom FTEKNIK Volume 3 No. 2 Oktober 2016 4


Sasmita, A., (2011), Kajian Model Soedomo, M., (2001). Kumpulan
Emisi Karbondioksida Dari Karya Ilmiah Pencemaran
Kegiatan Transportasi di Kota Udara, Institut Teknologi
Surabaya, Tesis, Program Bandung: Bandung
Magister Teknik Lingkungan
ITS: Surabaya.

Jom FTEKNIK Volume 3 No. 2 Oktober 2016 5

Anda mungkin juga menyukai