Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI SIMPLE HAND WASHING STATION TERHADAP

PERILAKU CUCI TANGAN DALAM PENCEGAHAN PENULARAN


COVID-19 DI DESA DILEM KECAMATAN KEPANJEN

Mahasiswa Profesi Ners 20201), Yuyud Wahyudi2)


1
Mahasiswa Program Studi Profesi Ners STIKes Widya Cipta Husada Malang
2
Dosen Program Studi Profesi Ners STIKes Widya Cipta Husada Malang
Jl. Jend. Sudirman (Sidotopo) No. 11 Kepanjen Malang www.stikeswch-malang.ac.id.

Abstrak

Corona virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan pandemi yang sekarang


menjadi ancaman global yang mana virus ini banyak menyebabkan orang meninggal setiap
harinya di berbagai negara salah satunya Indonesia, penyakit ini disebabkan oleh SARS-
CoV-2. Banyaknya dampak yang di sebabkan oleh COVID-19 menjadikan simple
handwashing station merupakan salah satu upaya pencegahan yang dapat membangun
perilaku cuci tangan yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian dilakukan sejak 13-18 April
2020 yang dibagi menjadi 4 titik strategis di Desa Dilem. Penelitian ini menggunakan
desain penelitian Quasy experimental dengan pendekatan One Group Pre Post test design
dengan sampel warga Desa Dilem tepatnya RT 5 dan 6 RW 1 Lemah Dhuwur. Teknik
analisis menggunakan uji Paired Sample T Test dengan hasil yang menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh aplikasi simple handwashing station terhadap perilaku cuci tangan yang
tepat pada warga Desa Dilem dengan nilai P value <0,05, berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat efektivitas aplikasi simple hand washing station terhadap
perilaku cuci tangan dalam pencegahan penularan COVID-19 di Desa Dilem
Kecamatan Kepanjen, dengan adanya hasil ini diharapkan dapat menambah simple
handwashing station dibeberapa titik strategis lainnya di Desa Dilem dalam pencegahan
COVID-19.

Kata Kunci: Simple Handwashing Station, Perilaku, Cuci Tangan, Pencegahan,


COVID-19
APPLICATION OF SIMPLE HAND WASHING STATION ON
HANDWASHING BEHAVIOR IN COVID-19 TRANSMISSION
PREVENTION IN DILEM VILLAGE, KEPANJEN DISTRICT

Nurse Profesional Student 20201), Yuyud Wahyudi2)


1
Nursing Profession Study Program STIKes Widya Cipta Husada Malang
2
Lecturer of Nursing Profession Study Program STIKes Widya Cipta Husada Malang
Jl. Jend. Sudirman (Sidotopo) No. 11 Kepanjen Malang www.stikeswch-malang.ac.id

Abstract

Corona virus Disease 2019 (COVID-19) is a pandemic which is now a global threat
where this virus causes many people to die every day in various countries, one of which is
Indonesia, this disease is caused by SARS-CoV-2. The many impacts caused by COVID-
19 make simple handwashing station one of the prevention efforts that can build proper
hand washing behavior. Based on the results of research conducted from 13-18 April 2020
which is divided into 4 strategic points in Dilem Village. This study uses a Quasy
experimental research design with a One Group Pre Post test design approach with a sample
of residents of Dilem Village precisely RT 5 and 6 RW 1 Lemah Dhuwur. The analysis
technique uses Paired Sample T Test with the results that show that there is an influence of
the application of simple handwashing station on the proper hand washing behavior of the
residents of Dilem Village with a P value <0.05, based on these results it can be concluded
that there is an effectiveness of the application of simple hand washing station for hand
washing behavior in preventing COVID-19 transmission in Dilem Village Kepanjen
District, with this result it is expected to be able to add a simple handwashing station in
several other strategic points in Dilem Village in COVID-19 prevention.

Keywords: Simple Handwashing Station, Behavior, Hand Washing, Prevention, COVID-


19
PENDAHULUAN Menimbang bahwa COVID-19
Coronavirus Disease 2019 yang menjadi pandemik global telah
(COVID-19) merupakan pandemi yang berdampak serius terhadap Kesehatan
sekarang menjadi ancaman global, masyarakat desa, maka hal tersebut
dimana virus ini dapat menyebabkan mendorong Kementerian Desa
berbagai gejala seperti pneumonia, mengeluarkan Surat Edaran No. 8 tahun
demam, kesulitan bernapas, dan infeksi 2020 tentang Desa Tanggap COVID-19
paru-paru. Organisasi Kesehatan Dunia dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa
(WHO) menggunakan istilah COVID-19 untuk melakukan pencegahan berupa
pada penyakit corona virus (SARS-CoV- melakukan edukasi melalui sosialisai
2) (Adhikari et al., 2020). Terhitung yang tepat dengan menjelaskan perihal
sampai tanggal 7 April 2020, telah informasi terkait dengan COVID-19, baik
didapatkan kasus COVID-19 sebanyak gejala, cara penularan, maupun Langkah
1.214.466 kasus yang telah dikonfirmasi Langkah pencegahannya, mendata
dan didapatkan kasus kematian akibat penduduk rentan sakit seperti orang tua,
COVID-19 sebanyak 67.767 kematian balita serta orang memiliki penyakit
dari 211 negara. (BNPB, 2020). menahun, mengidentifikasi fasilitas
Data COVID-19 di Indonesia fasilitas desa yang bisa dijadikan sebagai
yang bersadal dari Gugus Tugas ruang isolasi, melakukan penyemprotan
Percepatan Penanganan COVID-19 disinfektan dan menyediakan cairan
menunjukkan adanya peningkatan setiap pembersih tangan di tempat umum,
harinya dimana pada tanggal 7 April menyediakan alat Kesehatan untuk
2020, telah di dapatkan kasus COVID-19 deteksi dini, perlindungan, serta
sebanyak 2.738 kasus penderita dalam pencegahan penularan COVID-19,
perawatan sebanyak 2.313 kasus sembuh menyediakan informasi penting terkait
sebanyak 204 orang, sedangkan yang dengan penanganan COVID-19 seperti
telah meninggal sebanyak 221 orang nomor telepon rumah sakit rujukan,
(BNPB, 2020). Kabupaten Malang nomor telepon ambulan dll,melakukan
Provinsi Jawa Timur termasuk dalam deteksi dini penyebaran COVID-19
zona merah dengan jumlah ODP (Orang dengan memantau pergerakan
Dengan Pemantauan) sebanyak 78 orang, masyarakat dan memastikan tidak ada
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) kegiatan warga berkumpul dan
sebanyak 24 orang dan pasien yang kerumunan banyak orang seperti
terkonfirmasi positif corona sebanyak 5 pengajian, pernikahan,tontonan atau
orang (Azmi, 2020). hiburan massa atau kegiatan serupa
Salah satu upaya pemerintah lainnya (Kemenkes, 2020).
dalam mengendalikan pendemi COVID- Desa Dilem merupakan salah satu
19 di Indonesia adalah dengan Desa yang berada di Kecamatan
mengeluarkan PP No.21 Tahun 2020 Kepanjen Kabupaten Malang yang
tentang pembatasan sosial berskala besar terdapat 5.138 penduduk dengan angka
dalam rangka percepatan penanganan kejadian ODR (Orang dengan Resiko)
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebanyak 22 orang dan ODP (Orang
(PERPRES, 2020). Diikuti oleh Dengan Pengawasan) sebanyak 2 orang
Kementrerian Dalam Negeri yang (data primer, 2020) dari hasil wawancara
mengeluarkan Permendagri No.20 Tahun yang sudah dilakukan kepada kepala desa
2020 tentang percepatan penanganan Dilem terkait penanganan masalah
Corona Virus Disease 2019 di pandemik COVID-19 sudah sesuai
lingkungan pemerintah daerah dengan protap yang berlaku, selain itu
membentuk gugus tugas percepatan berdasarkan hasil survey yang dilakukan
penanganan COVID-19 (Kemendagri RI, di Desa Dilem di dapatkan bahwa
2020). pengetahuan baik sebanyak 92%, sikap
baik sebanyak 92%, sedangkan untuk
perilaku dalam pencegahan COVID-19 handwashing station adalah cara yang
didapatkan kurang sebanyak 70%. efektif untuk membangun perilaku cuci
Berdasarkan hasil survey tersebut tangan yang tepat dan dapat
perilaku cuci tangan dalam pencegahan mengembangkan kreatifitas maupun
COVID-19 masih kurang dikarenakan inovasi masyarakat untuk
oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, mengembangankan cara pembuatan
pengetahuan, sikap, dan persepsi, simple hand washing station sesuai
ketersediaan fasilitas dan sarana untuk kemampuan individu maupun
mencuci tangan pakai sabun masyarakat setempat.
(Notoatmodjo, 2013), hal ini didukung Berdasarkan uraian diatas maka
dengan hasil wawancara dan survey yang kami tertarik untuk melakukan penelitian
dilakukan di Desa Dilem didapatkan dengan tema implementasi Aplikasi
bahwa sebagian besar warga hanya Simple Hand Washing Station terhadap
mencuci tangan saat tangan terlihat kotor perilaku cuci tangan dalam pencegahan
saja, selain itu biasanya mereka mencuci penularan COVID-19 di Desa Dilem
tangan hanya dengan air mengalir tanpa Kecamatan Kepanjen, yaitu untuk
menggunakan sabun, mencuci tangan merubah perilaku warga Desa Dilem
dengan sabun namun tidak 6 langkah, hal mengenai perilaku cuci tangan dan
tersebut dikarenakan malas, berpresepsi stigma untuk Orang Dengan Risiko
ribet, akses cuci tengan yang jauh karena (ODR) dan Orang Dengan Pengawasan
harus ke dapur, serta tidak mengetahui (ODP) yang ada di desa tersebut.
bagaimana cara cuci tangan 6 langkah.
Cuci tangan merupakan protokol METODE
pertama dalam Basic Protective Jenis dan Rencana Penelitian
Meansure dalam pencegahan korona Penelitian yang digunakan
berdasarkan World Health Organization, adalah Quasy experimental dengan
Cuci tangan yang dimaksud adalah cuci rancangan One Group Pre Post test
tangan secara teratur serta bersih design. Penelitian ini menganalisis
menggunakan hand rub atau pengaruh aplikasi simple handwashing
menggunakan sabun dan air. Hal tersebut station terhadap perilaku cuci tangan
dilakukan karena mencuci tangan dapat dalam pencegahan penularan COVID-19
membunuh virus yang ada di tangan di Desa Dilem Kecamatan Kepanjen.
(WHO, 2020), Selain itu cuci tangan
bertujuannya untuk menghilangkan Populasi dan sampel
kotoran dan debu secara mekanis dari Populasi dalam penelitian ini
permukaan kulit dan mengurangi jumlah adalah warga Desa Dilem tepatnya RT 5
mikroorganisme dan untuk mencegah dan 6 RW 1 Lemah Dhuwur. Teknik
penyakit yang ditularkan melalui pengambilan sampel menggunakan Total
makanan (Dahlan, 2013). sampling yang mana pengambilan
Banyaknya warga Desa Dilem sampel sama dengan jumlah populasi
yang memiliki perilaku cuci tangan yang ada.
kurang sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh (Ibm-Wash, 2017) Instrument
dimana dalam penelitan tersebut Penelitian ini menggunakan instrument
didapatkan bahwa akses dan kuesioner perilaku dalam bentuk
ketidaktahuan merupakan dasar dari wawancara dan observasi, selain itu juga
perilaku ibu untuk tidak mencuci tangan menggunakan alat aplikasi simple
sebelum memberikan makanan pada handwashing station.
anaknya, sehingga dari hal tersebut
dibuatlah simple handwashing station.
Aplikasi simple handwashing station
menurut penelitian (Ibm-Wash, 2017)
didapatkan hasil bahwa simple
perilaku cuci dengan 6 langkah kurang
sedangkan responden dengan skor mendekati
nilai maksimum diartikan bahwa perilaku
cuci dengan 6 langkah baik. Responden yang
berperilaku cuci tangan baik sebelum aplikasi
handwashing station sebanyak 13 orang dan
responden yang berperilaku kurang sebesar
20 orang.
Tabel 2. Data Umum Perilaku Cuci
tangan warga RT5 dan 6 RW 1 Lemah
Dhuwur sesudah (n=33)
No Perilaku Frekuensi Median
Cuci (min –
Tangan maks)

1 Mendekati 16 10 (9-
nilai min 13)
2 Mendekati 17
nilai maks

Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui


bahwa nilai median perilaku cuci tangan
responden sebelum aplikasi handwashing
station yaitu sebesar 10 , dari data diatas
Gambar 1. Simple Handwashing dapat disimpulkan bahwa responden dengan
Station. skor mendekati nilai minimum diartikan
bahwa perilaku cuci dengan 6 langkah kurang
Analisa Data sedangkan responden dengan skor mendekati
Analisis data menggunakan univariate nilai maksimum diartikan bahwa perilaku
dan bivariate dengan uji Paired Sample T cuci dengan 6 langkah baik. Responden yang
Test, yaitu untuk mengetahui perbedaan berperilaku cuci tangan baik sebelum aplikasi
perilaku cuci tangan sebelum dan handwashing station sebanyak 16 orang dan
responden yang berperilaku kurang sebesar
sesudah diberikan aplikasi simple
17 orang.
handwashing station.
HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISA BIVARIAT
ANALISIS UNIVARIAT Aplikasi simple handwashing station
Tabel 1. Data Umum Perilaku Cuci terhadap perilaku cuci tangan dalam
tangan warga RT5 dan 6 RW 1 Lemah pencegahan penularan COVID-19.
Dhuwur sebelum (n=33) Tabel 3. Hasil Paired Sample T Test
dari hasil aplikasi simple handwashing
station terhadap perilaku cuci tangan
No Perilaku Frekuensi Median
dalam pencegahan penularan COVID-
Cuci Tangan (min –
maks) 19 di Desa Dilem Kecamatan
Kepanjen.
1 Mendekati 13 8 ( 5-10) Kelompok Sebelum Sesudah P
nilai min Value
2 Mendekati 20 13
nilai maks Baik 13 16 0.000

Kurang 20 17
Berdasarkan tabel 1. dapat diketahui
bahwa nilai median perilaku cuci tangan
responden sebelum aplikasi handwashing
station yaitu sebesar 8 , dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa responden dengan skor
mendekati nilai minimum diartikan bahwa
Gambar 1. Grafik Perilaku cuci tangan mempertimbangkan faktor psikososial.
sebelum dan sesudah aplikasi simple Fakto psikososial yang dimaksud seperti
handwashing station tingkat kepatuhan warga terhadap
Perangkat Desa Dilem di mana RT 6
Perilaku Cuci Tangan merupakan salah satu RT yang memiliki
tingkat kepatuhan cukup tinggi; tingkat
50 kepadatan penduduk; tingkat sosial
ekonomi dikarenakan hasil observasi
0 menunjukkan bahkan penduduk dengan
sebelum sesudah sosial ekonomi tinggi kurang kooperatif
baik kurang ketika diminta mencoba Simple Hand
Berdasarkan tabel 3. hasil mini riset Washing Station.
Kemudahan akses juga akan
tabel 2.5 yang dilakukan di Rt 5 dan
Rt 6 Rw 1 Desa Dilem di dapatkann hasil mempengaruhi perilaku masyarakat
terdapat keefektifitan aplikasi handwashing dalam menerapkan cuci tangan 6
station terhadap perilaku cuci tangan warga langkah. Hal itu sejalan dengan
RT 5 dan Rt 6 Rw 1 Desa Dilem Kabupaten penelitian (Ibm-Wash, 2017) yang
Malang, bahwa uji SPSS menggunakan uji mengatakan bahwa akses dan
Paired Sample T Test di dapatkan hasil 0,000 ketidaktahuan merupakan dasar dari
P=value <0,05 yang berarti terdapat nilai perilaku ibu untuk tidak mencuci tangan
yang signifikan effektifitas aplikasi sebelum memberikan makanan pada
handwashing station terhadap perilaku cuci anaknya.
tangan warga RT 5 dan Rt 6 Rw 1 Desa Dilem
Penggunaan Simple Hand
Kabupaten Malang.
Washing Station juga dipengaruhi oleh
PEMBAHASAN faktor kebiasaan, yang terbukti sebagai
faktor penting dalam penelitian ini,
Hasil penelitian ini menunjukkan
sesuai dengan penelitian di Bangladesh
bahwa adanya keefektifan Simple Hand
(Hulland, 2013). Umumnya ibu – ibu lebih
Washing terhadap perilaku cuci tangan 6
memiliki penerimaan yang tinggi
langkah dalam pencegahan penularan
dikarenakan kepedulian mereka terdahap
Covid-19 dengan nilai p value sebesar
kebersihan dan pola hidup sehat anak –
0,00. Dari hasil riset yang telah dilakukan
anak (Hulland, 2013) sehingga mereka
selama 1 minggu di beberapa pos di RT 6,
melihat Simple Hand Washing Station
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
sebagai salah satu upaya untuk
skor perilaku cuci tangan pada warga desa
membantu mereka dalam mendidik
Dilem setelah pengaplikasian Simple
perilaku hidup sehat kepada anak – anak
Hand Washing. Skor perilaku cuci tangan
mereka. Hal ini dibuktikan dengan
pada warga desa Dilem setelah diberikan
keantusiasan ibu dalam mendidik
intervensi lebih tinggi dibandingkan
anaknya melakukan cuci tangan 6
dengan skor sebelum pemberian
langkah dengan benar ketika
intervensi.
pengaplikasian Simple Hand Washing
Hampir serupa dengan penelitian di
Station dilaksanakan. Namun dalam
Bangladesh (Hulland, 2013), penelitian
penelitian ini didapatkan bahwa anak-
menganalisa kemungkinan faktor – faktor
anak yang paling sering menggunakan
yang mempengaruhi penerimaan Simple
alat Simple Hand Washing Station.
Hand Washing Station di komunitas,
Penelitian ini sejalan dengan
yaitu masyarakat desa Dilem. Selain
penelitian mempertimbangkan alat dan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian
(Ibm-Wash, 2017). Dimana dalam
bahan sederhana dalam pembuatan
penelitian tersebut didapatkan hasil
Simple Hand Washing Station, seperti
bahwa Simple Hand Washing Station
kayu, kaleng cat bekas, dan sebagainya;
merupakan suatu cara yang efektif untuk
faktor keadaan seperti dekatnya dengan
membangun perilaku cuci tangan yang
akses air; penelitian ini juga
tepat. Dengan dibuatnya alat tersebut
dalam penelitian ini dapat meningkatkan https://m.detik.com/news/berita-
kemudahan akses masyarakat dalam jawa-timur/d-4960599/kasus-
meningkatkan perilaku cuci tangan 6 corona-di-jatim-tembus-7078-ini-
langkah sebagai salah salah satu upaya peta-persebarannya.
warga dalam mencegah penularan 3. BNPB (2020) Gugus Tugas
Covid-19. Berdasarkan pernyataan diatas Percepetan Penanganan COVID-
dapat disimpulkan bahwa terdapat 19, Badan Nasional
keefektifan pengaplikasian Simple Hand Penanggulangan Bencana.
Washing Station terhadap perilaku cuci Available at: www.covid19.go.id.
tangan dalam pencegahan penularan 4. Dahlan, U. (2013) Buku Ajaran
Covid-19 di Desa Dilem Kecamatan Ketrampilan Dasar Praktik
Kepanjen. Kebidanan. Malang: Inti Media.
Namun dalam proses 5. KemendagriRI (2020) ‘PP No.20
pengaplikasian Simple Hand Washing Tahun 2020 tentang Percepatan
Station beberapa kendala. Wadah untuk Penanganan Corona Virus Disease
sabun cair yang pertama kali dibuat 2019 Di Lingkungan Pemerintah
menggunakan botol bekas, sedotan dan Daerah’.
lem, terbukti tidak mampu bertahan 6. KEMENDES (2020) ‘Surat Edaran
lama. Selanjutnya ketika wadah botol No. 8 Tahun 2020 tentang Desa
bekas diganti dengan wadah yang lebih Tanggap COVID-19 dan Penegasan
kuat, didapati hasil adanya pihak yang Padat Karya Tunai Desa’.
mengganti wadah baru yang lebih kuat 7. Notoatmodjo, S. (2013) Ilmu
dengan wadah sebelumnya (wadah botol Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
bekas) tanpa adanya pemberitahuan Rineka Cipta.
kepada pihak peneliti. 8. PERPRES (2020) ‘PP No. 21 Tahun
2020 Tentang Pembatasan Sosial
KESIMPULAN DAN SARAN Berskala Besar Dalam Rangka
Berdasarkan riset yang telah Percepatan Penanganan Corona
dilakukan pada warga RT5 dan 6 di Desa Virus Disease 2019 (COVID-19)’.
Dilem dapat disimpulkan terdapat
efektivitas aplikasi simple hand
washing station terhadap perilaku
cuci tangan dalam pencegahan
penularan COVID-19 di Desa Dilem
Kecamatan Kepanjen, dengan adanya
hasil ini diharapkan dapat menambah
simple handwashing station dibeberapa
titik strategis lainnya di Desa Dilem
dalam pencegahan COVID-19.

DAFTAR PUSTAKA
1. Adhikari, S. P. et al. (2020)
‘Epidemiology , Causes , Clinical
Manifestation and Diagnosis ,
Prevention and Control of
Coronavirus Disease ( COVID-19 )
During the Early Outbreak Period : a
Scoping Review’, BMC, 29(9), pp.
1–12.
2. Azmi, F. (2020) ‘Kasus Corona di
Jatim Tembus 7.078, Ini Peta
Persebarannya’, Detik News, April.
Available at:

Anda mungkin juga menyukai