1. Pengkajian Keperawatan
a. Dapatkan riwayat imunisasi
b. Dapatkan riwayat yang berhubungan dengan faktor resiko terhadap aids pada anak-anak:
exposure in utero to HIV-infected mother, pemajanan terhadap produk darah, khususnya anak
dengan hemophilia, remaja yang menunjukan prilaku resiko tinggi.
c. Observasi adanya manifestasi AIDS pada anak-anak: gagal tumbuh, limfadenopati,
hepatosplenomegali.
d. Infeksi bakteri berulang.
e. Penyakit paru khususnya pneumonia pneumocystis carinii (pneumonitys inter interstisial
limfositik, dan hyperplasia limfoid paru).
f. Diare kronis
g. Gambaran neurologis, kehilangan kemampuan motorik yang telah di capai sebelumnya,
kemungkinan mikrosefali, pemeriksaan neurologis abnormal
h. Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian missal tes antibody serum.
i. Lakukan pengkajian fisik dan riwayat kesehatan
- Riwayat : Tes HIV positif, riwayat perilaku beresiko tinggi, menggunakan obat-obat.
- Penampilan umum : pucat dan kelaparan
- Gejala Subyektif : demam kronik, dengan atau tanpa menggigil, keringat malam hari
berulang kali, lemah, lelah, anoreksia, BB menurun, nyeri, dan sulit tidur.
- Kepala: Sakit kepala, edem muka, ulser pada bibir atau mulut, mulut kering, suara berubah,
epsitaksis.
- Neurologis :gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo, ketidakseimbangan , kaku kuduk,
kejang, paraplegia.
- Muskuloskletal : focal motor deifisit, lemah, tidak mampu melakukan ADL.
- Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis, hipotensi.
- Pernapasan : dyspnea, takipnea, sianosis, menggunakan otot bantu pernapasan, batuk
produktif atau non produktif.
- GI : intake makan dan minum menurun, mual, muntah, BB menurun, diare, inkontinensia,
perut kram, hepatosplenomegali, kuning.
- Genital : lesi atau eksudat pada genital.
- Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie positif.
2. Diagnosa keperawatan
a. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko.
b. Resiko tinggi infeksi (kontak pasien) berhubungan dengan infeksi HIV, adanya infeksi
nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan,
pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang,
meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi zat gizi.
d. Diare berhubungan dengan infeksi GI Tidak efektif koping keluarga berhubungan dengan cemas
tentang keadaan yang orang dicintai.
No Diagnosa Rencana Tidakan Keperawatan Rasional
Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
(NOC) (NIC)
1. Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan NIC:
tidak efektif tindakan keperawatan Manajemen jalan napas Manajemen jalan napas
berhubungan selama 3x24 jam klien 1. Posisikan pasien untuk 1. Memudahkan
dengan hipersekresi menunjukan bersihan memaksimalkan ekspansi
jalan nafas jalan nafas baik ventilasi dada/ventilasi dan
NOC: mobilisasi sekret
Status pernafasan : 2. Auskultasi suara 2. Penurunan area
Kepatenan jalan nafas : napas, catat adanya ventilasi
1: sangat berat, suara tambahan menunjukkan adanya
2: berat. atelektasis, dimana
3: cukup, bunyi napas
4: ringan, adventisius
5: tidak ada. menunjukkan
Hasil yang diharapkan kelebihan cairan,
adalah indikator 4- tertahannya sekresi
5. Dibuktikan dengan: atau infeksi
1. Menunjukkan jalan 3. Monitor 3. Takipnea, dispnea,
napas yang paten frekuensi/upaya napas pendek dan
(klien tidak merasa pernapasan napas dangkal
tercekik, irama napas, selama dialisa diduga
frekuensi pernapasan rongga peritonela
dalam rentang normal, atau mungkin
tidak ada suara napas menunjukkan
abnormal) terjadinya
2. Tanda vital dalam komplikasi
rentang normal 4. Pada kebanyakan
(tekanan darah, nadi, 4. Atur intake cairan kasus, jumlah aliran
pernapasan) untuk mengoptimalkan harus sama atau
keseimbangan lebih dari jumlah
yang dimasukkan,
keseimbangan positif
menunjukkan
kebutuhan evaluasi
lebih lanjut
5. Memudahkan
5. Tinggikan kepala ekspansi
tempat tidur. dada/ventilasi dan
Tingkatkan latihan mobilisasi secret
napas dalam dan batuk
efektif 6. Pemberian nebuizer
6. Berikan terapi dapat membantu
inhalasi/nebulizer pengenceran sekret
7. Memaksimalkan
7. Berikan tambahan O2 oksigen untuk
sesuai indikasi. penyerapan vaskular,
pencegahan
/pengurangan
hipoksia
8. Mengembalikan dan
8. Lakukan fisioterapi
memelihara fungsi
dada sesuai indikasi
otot-otot pernafasan
dan membantu
membersihkan sekret
dari bronkus dan
untuk mencegah
penumpukan sekret,
memperbaiki
pergerakan dan
aliran secret
Terapi oksigen
Terapi oksigen
9. Pembersihan jalan
9. Bersihkan mulut,
napas dan
hidung dan sekret
meningkatkan
trakea
kenyamanan
10. Mempertahankan
10.Pertahankan jalan napas
ventilasi yang
paten
maksimal
11. Menunjukkan
11. Monitor aliran
kebutuhan oksigen
oksigen
pasien
12. Perasaan takut berat
12. Monitor adanya
berhubungan
kecemasan pasien
dengan
terhadap oksigenisasi
ketidakmampuan
bernapas/terjadinya
hipoksemia
13. Pertahankan posisi
13. Memudahkan
pasien
pasien untuk
bernapas
14. Dapat menentukan
14. Observasi adanya
peningkatan upaya
tanda hipoventilasi
pernapasan