Anda di halaman 1dari 7

Tugas Makalah Analisis Farmasi I

Disusun Oleh
Nama : rika sulastri sani
Nim : 183145201182
Kelas : E/S1 Farmasi 2018

FAKULTAS FARMASI TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN INFORMATIKA

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2020
A. Analisis Farmasi

Prosedur-prosedur analisis farmasi dapat digunakan untuk menjawab


pertanyaan-pertanyaan seperti identitas obat, presentasi kandungan obat dan lain-
lain, mutu suatu produk dapat menyimpang dari standar yang dipersyaratkan.

Sifat fisika dan sifat kimia obat dapat mempengaruhi aktivitas terapetiknya.
Kedua sifat ini ditentukan oleh struktur kimianya, sehingga struktur kimia suatu
obat mempengaruhi aktivitasnya dan perubahan struktur kimia dapat
mempengaruhi perubahan aktivitas biologis obat. Hubungan antara stuktur kimia
dan aktivitas biologis dilakukan dengan mengaitkan gugus fungsional tertentu
dengan respon biologis tertentu pula. Disamping itu, sifat-sifat kimia fisika
merupakan dasar yang sangat penting untuk menjelaskan aktivitas biologis obat.
Proses mengenal sifat-sifat kimia fisika bahan obat disebut dengan identifikasi
atau sering juga disebut Analisa. Berikut Secara umum pengertian analisis
kualitatif dan kuantitatif adalah :

a. Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen,


spesies, dan/atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata
lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau
tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel.
b. Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah (kadar) dari
suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel. Dalam bidang farmasi
terutama pada industry farmasi, analisis kimia digunakan secara rutin untuk
menentukan suatu bahan baku yang akan digunakan, produk setengah jadi dan
produk jadi. Hasilnya dibandingkan dengan spesifikasi yang ditetapkan.
B. Arti Penting analisi kuantitatif komponen aktif sediaan obat dalam
pengawasan mutu sediaan obat

Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah atau kadar dari
suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel. Analisis kuantitatif dalam
analisis farmasi secara spesifik bertujuan untuk mengetahui kadar suatu senyawa
obat dalam sampel, misalnya dalam sediaan tablet, atau untuk mengetahui tingkat
kemurnian suatu bahan obat.

Dasar analisis kuantitatif obat secara klasik yaitu menggunakan metode


volumetri/titrimetric. Analisis volumetri adalah suatu cara analisis kuantitatif
dengan mengukur secara teliti volume larutan yang diketahui konsentrasinya yang
dapat bereaksi sempurna dengan zat yang akan ditentukan kadarnya.

C. Komponen aktif dan bahan pembantu dalam sediaan obat

Sifat fisika dan sifat kimia obat dapat mempengaruhi aktivitas terapetiknya.
Kedua sifat ini ditentukan oleh struktur kimianya, sehingga struktur kimia suatu
obat mempengaruhi aktivitasnya dan perubahan struktur kimia dapat
mempengaruhi perubahan aktivitas biologis obat. Hubungan antara stuktur kimia
dan aktivitas biologis dilakukan dengan mengaitkan gugus fungsional tertentu
dengan respon biologis tertentu pula. Disamping itu, sifat-sifat kimia fisika
merupakan dasar yang sangat penting untuk menjelaskan aktivitas biologis obat.
Proses mengenal sifat-sifat kimia fisika bahan obat disebut dengan identifikasi
atau sering juga disebut analisa. Teknik analisis obat adalah suatu kegiatan yang
diperlukan untuk melakukan pengujian kualitas bahan obat maupun obat jadi.

Obat yang masuk kedalam tubuh melalui berbagai cara pemberian pada
umumnya mengalami absorpsi, distribusi, dan pengikatan untuk sampai ditempat
kerja dan menimbulkan efek, dengan atau tanpa metabolisme/biotransformasi,
terutama di hati berupa tranformasi enzimatik, kemudian obat tersebut
diekskresikan dari dalam tubuh. Aktivitas biologis obat didalam tubuh
dipengaruhi oleh fase-fase yang dilalui obat tersebut didalam tubuh. Dikenal tiga
fase perjalanan obat didalam tubuh yaitu:

a. Fase Biofarmasetika adalah waktu mulai penggunaan sediaan obat hingga


pelepasan zat aktifnya kedalam tubuh dan siap untuk diabsorpsi;
b. Fase farmakokinetik adalah fase atau tahapan yang dilalui obat setelah dilepas
dari bentuk sediaan. Fase farmakokinetik obat diawali dengan tahap absorpsi
di usus, dilanjutkan dengan tahap transportasi dalam darah, hingga tahap
distribusi obat kejaringan-jaringan dalam tubuh. Didalam darah, obat
mengikat protein darah dan obat akan dimetabolisme, terutama ketika obat
melewati hepar (hati) hingga pada akhirnya obat diekskresikan dari tubuh.
D. Metode preparasi sampel

Salah satu tahapan yang penting dalam pemeriksaan suatu sample di


laboratorium adalah preparasi sample. Seperti namanya preparasi diserap dari
kata “prepare” yang berarti mempersiapkan, artinya sample yang kita uji
dilakukan preparasi hingga siap diukur. Tujuan khusus dari preparasi sample
adalah Teknik preparasi sampel dilakukan dengan tujuan khusus untuk
memisahkan analit dari matriks sampel yang sangat komplek, mengencerkan
sehingga diperoleh analit dengan konsentrasi yang lebih rendah dari semula, dan
mengubah analit menjadi senyawa lain yang dapat dianalisis dengan instrumentasi
yang tersedia. Ekstraksi atau penyarian adalah proses pemindahan atau
pengucilan suatu konstituen dalam suatu sample ke suatu pelarut dengan cara
mengocok atau melarutkannya. Proses ekstraksi melibatkan dua fase ( kedua fase
dapat berupa cairan tetapi tidak bercampur) dan dapat dilakukan dengan satu kali
ekstraksi (single extraction), beberapa kali ekstraksi (multiple extraction), dan
sinambung (continues extraction). Jenis-jenis metode ekstraksi yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut :
 Maserasi merupakan metode sederhana yang paling banyak digunakan. Cara
ini sesuai, baik untuk skala kecil maupun skala industri.(Agoes,2007).
Metode ini dilakukan dengan memasukkan serbuk tanaman dan pelarut yang
sesuai ke dalamwadah inert yang tertutup rapat pada suhukamar. Proses
ekstraksi dihentikan ketika tercapai kesetimbangan antara konsentrasi
senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi dalam sel tanaman.
 Perkolasi, Pada metode perkolasi, serbuk sampel dibasahi secara perlahan
dalam sebuah perkolator (wadah silinder yang dilengkapi dengan kran pada
bagian bawahnya). Pelarut ditambahkan pada bagian atas serbuk sampel dan
dibiarkan menetes perlahan pada bagian bawah. Kelebihan dari metode ini
adalah sampel senantiasa dialiri oleh pelarut baru. Sedangkan kerugiannya
adalah jika sampel dalam perkolator tidak homogen maka pelarut akan sulit
menjangkau seluruh area.
 Soxhlet, Metode ini dilakukan dengan menempatkan serbuk sampel dalam
sarung selulosa (dapat digunakan kertas saring) dalam klonsong yang
ditempatkan di atas labu dan di bawah kondensor. Pelarut yang sesuai
dimasukkan ke dalam labu dan suhu penangas diatur di bawah suhu reflux.
E. Metode analalisis kuantitatif

Metode analalisis kuantitatif merupakan suatu rangkaian aktivitas / pekerjaan


analisis yang bertujuan untuk dapat mengetahui jumlah pada suatu unsur atau
senyawa dalam suatu sampel yang kita analisa. pada analisa kuantitatif itu tujuan
untuk dapat mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu sample.
contoh : misal kita memperoleh tempe kemudian diminta menentukan kadar
protein pada tempe tersebut. maka untuk dapat mengetahuinya kita lakukan
analisa kuantitatif. Dibawah ini merupakan metode kimia analisis, antara lain
ialah sebagai berikut :
 Analisa kualitatif
Analisa kualitatif itu menentukan ada atau tidaknya sebuah senyawa,
namun tidak massa atau juga konsentrasinya. Analisa kualitatif tersebut
tidak menghitung jumlah.
 Analisa gravimetri
Analisa gravimetrik ini menentukan massa dari suatu analit dengan
menimbang sebuah sampel sebelum dan/atau setelah mengalami beberapa
kali perubahan. Contoh yang umum ialah menentukan massa air dalam
suatu hidrat dengan memanaskan sampelnya untuk dapat menghilangkan
air yang ada, sehingga akan ada perbedaan pada massa sebab molekul air
akan terlepas.
 Analisa volumetric
 Pada titrasi tersebut terdapat penambahan reaktan ke larutan yang sedang
dianalisis pada sampai titik ekivalen tercapai. Jenis yang paling umum
ialah titrasi asam-basa yang menggunakan berbagai macam indikator yang
menunjukkan perubahan warna. Terdapat beberapa macam titrasi, misalnya
pada titrasi potensiometri. Tipe indikator yang digunakan tersebut berbeda-
beda untuk dapat tercapainya titik ekivalen.
DAFTAR PUSTAKA
Cartika, Harpolia. 2016. Kimia Farmasi. Jakarta Selatan: Pusdik Sdm
Kesehatan.
https://rancangan.tumblr.com/post/57062350737/preparasi-sampel-dari-
berbagai-matriks

Anda mungkin juga menyukai