Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PENELITIAN

JUDUL : ANALISIS KADAR LOGAM BERAT KADMIUM (Cd)

DAN BESI (Fn) PADA KOPI KEMASAN KALENG

YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR DENGAN

MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI

SERAPAN ATOM.

NAMA MAHASISWA : HERLANGGA

NOMOR MAHASISWA : 11.01.201.0589

PEMBIMBING PERTAMA : RAHMAN, S.Si.,M.Si

PEMBIMBING KEDUA : ASHAR ISKANDAR, S.Farm.,M.Kes.,Apt

BAB I

PENDAHULUAN

Kopi adalah bahan pangan yang sudah dikenal orang sejak dahulu kala dan

banyak dikonsumsi.Namun masalah tercemarnya produk minuman oleh logam-

logam berat seperti seng, tembaga, merkuri, besi, kadmium, kobalt, dan timbal yang

terlarut didalam air dapat menimbulkan kerugian (Darmono, 1995). Jika kopi sudah

tercemar maka akan membahayakan (SNI 01-3542-2004)

Pencemaran logam pada produk makanan dan minuman mungkin dapat

terjadi pada waktu pemrosesan makanan dan wadah.Selain itu kontaminasimakanan

juga dapat terjadi dari tanaman pangan (bidang pertanian) yang diberi pupuk dan

peptisida dapat tertinggal logam (darmono.1995).penggunaan peptisida dapat


tertinggal dan tercampur dengan makanan merupakan suatu hal yang perlu

diperhatikan (winarno,1993).

Kaleng yang terbuat dari logam maupun campuran logam yang digunakan

sebagai kemasan untuk minuman kopi jelas bukan merupakan bahan yang inert,

sehingga kemungkinan dapat bereaksi dengan isi kaleng dan melepaskan unsure-

unsur logam kedalam makanan atau minuman yang dikalengkan. Pelepasan unsure

logam tersebut terutama terjadi apabila bagian kaleng tidak dilapisi zat inert (lapisan

pelindung) secara baik atau apabila terjadi cacat pada bagian dalam kaleng

sehingga isi kaleng mengadakan kontak langsung dengan logam (Daramono,1995).

Kemasan kaleng ini menggunakan bahan utama berupa logam.Dalam

industry kemasan aluminium banyak dipakai untuk membuat kaleng, tutup botol atau

tutup kaleng dan lain-lain.Biasanya Aluminium dengan kadmium (Cd) dan Besi (Fe).

Kadmium dan Besi yang digunakan untuk pabrik biasanya berbentuk organik dan

anorganik dan biasanya bercampur dengan logam lain. (Tuhana,2008)

Dalam unsur yang dilepaskan kemungkinan terdapat logam berat seperti

Kadmium (Cd) dan Besi (Fe) yang dapat mengganggu kesehatan. Adanya logam

tersebut walaupun dalam kadar kecil akan membahayakan kesehatan konsumen,

karena mengingat logam berat dapat tertimbun didalam tubuh sehingga lambat laun

kadarnya didalam tubuh akan meningkat dan mengakibatkan karacunan.

(Darmono,1995). Serta akan mengakibatkan gangguan pada system saraf,

pertumbuhan fisik terhambat, gangguan reproduksi, peka terhadap penyakit infeksi,

kelumpuhan dan kematian dini, serta dapat menurunkan tingkat kecerdasan anak.

Batas maksimum total asupan harian logam Cd berasal dari kontaminasi

pada makanan, air, dan udara yaitu tidak boleh lebih dari 20µg/hari (WHO, 1992).

Dan menurut BPOM No. HK.00.06.1.52.4011 batas maksimum Cd dalam minuman


yaitu 0,2 ppm atau 0,2 mg/L, sedangkan batasan maksimum dari Fe dalam kemasan

cemaran logam Fe maksimum 0,3 mg/L.

Adapun permasalahan yang muncul berdasarkan latar belakang di atas

adalah apakah minuman kopi kemasan kaleng yang beredar dikota Makassar

mengandung Kadium (Cd) dan Besi (Fe) serta berapakadarnya?

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya logam berat

Kadmium (Cd) dan Besi (Fe) dalam minuman kopi kemasan kaleng dengan

menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA).

Manfaat dari penelitian ini adalah agar masyarakat kota Makassar lebih teliti

dan lebih sehat dalam memilih minuman kopi untuk dikonsumsi serta sebagai

sumber referensi bagi peneliti selanjutnya tentang kandungan lainnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Kopi

Tanaman yang termasuk genus coffea dari famili rubiaceae ini adalah

salah satu dari tiga bahan minuman yang non alkoholik. Adapun tiga

minuman kopi, teh, dan coklat (Muljana, 1992).

Pada mulanya orang minum kopi bukanlah kopi bubuk yang berasal

dari biji, melainkan cairan daun kopi yang masih segar atau ada pula yang

menggunakan kulit buah kopi yang diseduh dengan air panas. Setelah

ditemukan cara memasak kopi bubuk yang lebih sempurna, yaitu

menggunakan biji kopi yang masak kemudian dikeringkan dan dijadikan

bubuk sebagai bahan minuman (Muljana, 1992).

1. Klasifikasi (www.plantarum.com)

Kingdom : Plantarum

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea

Spesies : Coffea sp.

2. Nama umum

Indonesia; Kopi, Inggris; Coffeedan Pilipina; Kape.

3. Morfologi
Kulit buah kopi sangat tipis dan mengandung klorofil serta zat-zat warna

lainnya. Daging buah terdiri dari 2 bagian yaitu bagian luar yang lebih

tebal dan keras serta bagian dalam yang sifatnya seperti gel atau lendir.

Pada lapisan lender ini, terdapat sebesar 85% air dalambentuk terikat, dan

15% bahan koloid yang tidak mengandung air. Bagian ini bersifat koloid

hidrofilik yang terdiri dari ±80% pektin dan ±20% gula. Bagian buah yang

terletak antara daging buah dengan biji (endospermae) disebut kulit

tanduk.

4. Kandungan Kimia

Berikut tabel a komposisi kimia pada suatu biji kopi :

Komponen % berat kering* % berat kering **


Protein 9,17 -
Lemak 2,00 -
Serat kasar 27,65 -
Gula reduksi 12,40 12,40
Gula non reduksi 2,02 2,00
Abu 3,33 -
Tanin 4,47 1,8 - 8,56
Total pektin 6,52 6,50
Kafein - 1,30
Asam klorogenat - 2,60
Total asam kafeat - 1,60
B. Kemasan

Dalam industri makanan dan minuman prinsipnya tehnik pengemasan

yang dilakukan harus memenuhi persyaratan yaitu dapat memuat dan

melindungi produk, mempromosikan produk, kenyamanan, memudahkan

pendaurulangan dan pengurangan pengrusakan lingkungan (Lamb, dkk.,

2001)
Pemilihan bahan-bahan untuk kemasan atau wadah disesuaikan

denganbahan yang akan dikemas dan tujuan pengemasan. Pada umumnya

kemasan ditujukan untuk menghidari kerusakan bahanyang dikemas

disebabkan oleh mikroba, kerusakan fisik seperti karena benturan dengan

bendakeras yang lain,reaksi kimia, reaksi biokimia, perpindahan uap air dan

gas, sinar UV dan perubahan suhu (Tuhana,2008)

Menurut Gatot Priyanto (1988) secara garis besarnya kemasan

digolongkan menjadi dua berdasarkan fungsikemasan, yaitu kemasanprimer

dan kemasan nonprimer.

Kemasanprimer yaitu bagian wadah atau pembungkus langsung

mewadahi bahan,. Dengan pernyataan lain, kemasan primer ialah kemasan

yang langsungbehubungan atau bersentuhan dengan makanan/bahan

pangan. Oleh karena itu kemasan primer idealnya memenuhi beberapa

kriteria utama, antara lain:

a. Kemasan tidak bersifat racun atau menimbulkan racun

b. Inert atau tidak bereaksi dengan bahan pangan

c. Mampu melindungi bahan pangan dari berbagai kontaminasi, dan kotoran

serta hama dan sejenisnya

d. Dapat memantapkan kondisi dan stabilisasi bahan, kecuali jika perubahan

tersebut dikehendaki dengan processing

Kemasan nonprimer adalah kemasan yang tidaklangsung

bersentuhan dengan makanan atau bahan pangan yang dikemas.

Kemasan nonprimer fungsinya untuk mengawetkan dan perlindungan

tetapi yangutama berfungsi sebagai pelindung/pengawet selama distribusi

atau transportasi bahan pangan hingga mencapai konsumen.


Gatot priyanto (1988) mengemukakan berbagai bahan kemasan yang

sering digunakan dalam industri makanan dan minuman seperti diuraikan

sebagaiberikut :

1. Kemasan logam

Kemasan jenis ini menggunakan bahan utama berupa bahanlogam.

Prakteknya untuk kemasan primer bahan yang paling banyak digunakan

adalah dalam bentukkaleng karena berhubungan langsung dengan bahan.

Sementara kemasan nonprimer lebih banyak keragaman karena tidak

berhubungan langsung denganbahan.

Prakteknya dalam industri kemasan aluminium banyak dipakai untuk

membuat kaleng , tutup botol atau tutup kaleng dan lain-lain. Dipasaran

kinitersedia beberapa campuran aluminium dengan logam logam yang lain

sehingga dikenal dengansebutan alloy,seperti aluminium

dengantembaga(Cu) magnesium (Mg), Silikon(Si),Chromium (Cr) dan

Seng(Zn).

2. Kemasan gelas

Gelas untuk bahan pengemas mempunyai sifat-sifat inert,transparan,

dan relatif kuat,dapat dicetak dan dimodifikasi dengan pemberian warna

dan kreasi dengan mudah. Penggunaan dengan untuk bahan pengemas

misalnya untuk obat obatan, sari buah, kembanggula/permen,bumbu

dapur,dan lain-lain

3. Kemasan plastik

Penggunaan plastik untuk wadah dan kemasan makanan saatini

biasa kita jumpai dalamkehidupan sehari-hari. Penggunaan plastik untuk

wadah atau kemasan bahan pangan sangatluas karena relatif murah


ongkosproduksinya,mudah dibentuk menjadi anrka model dan bahan

bakunya mudah diperoleh.

4. Kemasan kertas

Kertas mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia pengemas

bahan karena sifat penggunaannya lebih praktis, fleksibel, dan relatif lebih

murah.

C. Uraian Logam Kadmium Dan Besi

Logam menurut pengertianorang awamadalah barang yang padatdan

berat dan biasanya selaludigunakan oleh orang untuk alat atau untuk

perhiasan,yaitu besi, emas dan perak. Padahal masih banyak logam lain yang

pentingdan sangat kecil serta berperan dalam proses biologis mahluk hidup

misalnya selenium,kobal,mangan dan beberapa lainnya (Darmono,1995)

Logam juga dapat menyebabkan timbulnya suatu bahaya pada

mahluk hidup. Hal ini terjadi jugah sejumblah logam mencemari lingkungan.

Logam-logam tertentu sangat berbahaya bila ditemukan dalam konsentrasi

tinggi dalam lingkungan(dalam air, udara, dan tanah), karena logam tersebut

mempunyai sifat yang merusak jaringan tubuh mahluk hidup (Darmono,1995).

Logam berat terbagi dalam dua jenis,yaitu :

1. Logam berat esensial;yaknilogam dalam sejumblah tertentu yang sangat

dibutuhkan oleh organisme. Dalam jumblah yang belebihan,logam

tersebut bisa menimbulkan efek toksik.contohnya adalah Zn, Cu, Fe,

Co.Mn,dan lain sebagainya


2. Logam berat tidak esensial;yaitulogam yang keberadaannya dalam tubuh

masih belum diketahui manfaatnya,bahkan bersifat tiksik,seperti Hg,

Cd,Pb, dan lain-lain.(Wahyu, dkk 2008)

a. Kadmium (Cd)

Kadmium(Cd) adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap,

tidak larut dalam basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan kadmium

oksida, bila dipanaskan diatas titik lelehnya (320,8ºC),dan titik didihdari

Kadmium yaitu 765ºC(Kristian, 2010).

Sumber pencemaran dan paparan Cd berasal dari populasi

udara,rokok,air sumur,makanan yang tumbuh di daerah pertanian yang

tercemar Cd,fungisida,pupuk,serta cat.(Wahyu, dkk 2008)

Logam kadmiummenjadi populer setelah timbulnya pencemaran

airsungai di wilayah Kumatomo Jepang yang menyebabkan keracunan

pada manusia. Sifat dan kegunaan logam ini ialah;

1. Mempunyai sifat tahan panas sehingga sangat bagus untuk campuran

pembuatan bahan-bahankeramik,enameldan plastik.

2. Sangat tahan terhadap korosi sehingga bagus untuk melapisis plat

besi dan baja.

(darmono, 1995)

b. Besi (Fe)

Besi adalah unsure kimia dengan nomor atom 26 dan massa atom

55,847. Besi berupa logam berwarna putih keperakan dengan titik lebur

535°C dan titik didih kurang lebih 3.000°C. Dikenal sejak jamn prasejarah
jumlah terbatas terdapat dalam basalt dan meteorit, dan tersebar dalam

bentuk senyawa. Biasanya terdapat dalam bijih oksida dan taktonit dan

dapat diperoleh dari biji peleburan.Senyawa besi digunakan sebagai

bahan pewarna, pigmen, dan dalam dunia kedokteran.Besi muurni hanya

digunakan untuk penelitian dan penggunaan khusus.

Besi (Fe) merupakan logam transisiyang memiliki sifat sangat kuat,

tahan panas dan mudah dimurnikan, Besi (Fe) memiliki berbagai fungsi

yang esensial dalam tubuh yaitu sebagai alat angkut oksigen dari paru-

paru keseluruhan tubuh, alat angkut electron dalam sel dan merupakan

bagian terpadu dari berbagai reaksi enzimatis. (Widowati, Dkk, 2008)

Tabel 1. Kebutuhan Fe/hari berdasarkan The Reference Nutrient

Intake ( Widowati.2008)

Kebutuhan U Kebutuhan
Umur (mg/hari) mur (mg/hari)

0-3 bulan 1,7 7-10 tahun 8,7


4-6 bulan 4,3 Laki-laki 11-18 tahun 11,3
7-12 bulan 7,8 Laki- laki >19 tahun 8,7
1-3 tahun 6,9 Wanita 11-49 tahun 14,8
4,6 tahun 6,1 Wanita > 50 tahun 8,7

Konsumsi Fe dalam jumlah besar dapat mengakibatkan Toksisitas. Hal

ini dapat menyebabkan timbulnya penyakit hemokromatosis yaitu

kerusakan-kerusakan jaringan karena akumulasi Fe, (Widowati, dkk.,

2008: 227). Sedangkan defisiensi Fe dapat menyebabkan berkurangnya

enzim yang mengandung Fe dan Fe sebagai ko-faktor enzim yang terlibat

dalam metabolisme energy serta dapat menurunkan kadar Hb dalam

darah sehingga metabolism energy dalam otot terganggu dan terjadi

penumpukan asam laktat.


D. Spektrofotometri Serapan Atom

1. Prinsip dasar

Spektrofotometri serapan atom adalah suatu alat yang digunakan

untuk menentukan beberapa logam dalam jumlah sangat kecil. Alat ini

didasarkan pada absorbs serapam atomic pada panjang gelombang

tertentu dari suatu atom yang telah mengalami eksitasi.

Spektrofotometri serapan atom mengukur konsentrasi logam dalam

larutan dengan jalan menyemprotkan larutan kedalam lapisan api panas.

Cahaya dari lampu katoda yang mengandung logam yang akan dianalisa

melewati api tersebut dan masuk kedalam monokromator. Monokromator

mengisolasi radiasi keadaan dasar dari lampu katoda. Larutan yang

disemprotkan kedalam api akan membentuk atom-atom karna adanya

panas. Jika atom-atom yang terbentuk adalah atom yang sama dengan

element yang ada didalam lampu, maka cahaya yang akan diikatkan

adalah standar tersebut akan terabsorbsi. Tingkat absobsi tergantung

pada jumlah yang terdapat dalam larutan.Hasil yang diperoleh

dibandingkan dengan larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya.

Dalam analisis spektrofotometri serapan atom, sampel yang dianalisis

harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang berada pada keadaan

dasarnya.

Elektron dalam keadaan dasar ini dapat tereksitasi ketingkat energy

electron yang lebih tinggi oleh kalor nyala api. Keadaan teraksitasi ini

terjadi amat singkat dan akan kembali ke keadaan dasar. Pada waktu

kembali inilah akan dipancarkan oleh atom tersebut, suatu kuantum


energy sinar oleh atom sebanding dengan konsentrasi atom dalam nyala.

Dengan mengukur penyerapan cahaya oleh atom-atom dalam nyala,

maka konsentrasi unsure logam dalam sampel dapat ditentukan.

(Loon,1980 dan Grafhis,1999)

2. Peralatan Spektrofotometri Serapan Atom

Spektrofotometer adalah alat yang menghasilkan sinar dari spektrum

dan panjang gelombang tertentu, dan fotometer adalah alat pengukur

intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.Jadi

spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika

energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai

fungsi dari panjang gelombang (Khopkar, 2005).

Spektrofotometri serapan atom adalah suatu metode yang merupakan

bentuk dari spektrofotometri serapan yang digunakan untuk mendeteksi

atom-atom logam dalam fase gas.Metode ini menggunakan nyala untuk

mengubah logam dalam larutan sampel menjadi atom-atom logam

berbentuk gas yang digunakan untuk analisa kuantitatif dari logam dalam

sampel.

Atom memiliki dua bentuk keadaan, yaitu keadaan dasar dan

keadaan tereksitasi.Keadaan dasar menunjukkan elektron pada atom

berada pada tingkat energi terendah yang mungkin ditempatinya (secara

alami atom berada dalam keadaan dasar).Sejumlah energi yang spesifik

dibutuhkan untuk memindahkan elektron tersebut dan menghasilkan

keadaan tereksitasi. Energi dapat diberikan pada atom dengan berbagai

cara. Energi tersebut dapat dalam bentuk cahaya, muatan listrik atau

panas (Volland, 2005).


Prinsip dasar Spektrofotometri serapan atom adalah interaksi antara

radiasi elektromagnetik dengan sampel.Spektrofotometri serapan atom

merupakan metode yang sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi

rendah (Khopkar 2005).Teknik ini adalah teknik yang paling umum dipakai

untuk analisis unsur.Cara kerja Spektrofotometri Serapan Atom ini adalah

berdasarkan atas penguapan larutan sampel, kemudian logam yang

terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut

mengapsorbsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu

katoda (Hollow Cathode Lamp) yang mengandung unsur yang akan

ditentukan. Banyaknya penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang

gelombang tertentu menurut jenis logamnya (Darmono, 2013).

Panjang gelombang yang dihasilkan oleh sumber radiasi adalah sama

dengan panjang gelombang yang diabsorpsi oleh atom dalam nyala.

Spektroskopi serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsur-

unsur logam dalam jumlah sekelumit (trace) dan sangat kelumit

(ultratrace).Cara analisis ini memberikan kadar total unsur logam dalam

suatu sampel dan tidak tergantung pada bentuk molekul dari logam dalam

sampel tersebut.

Teknik ini digunakan untuk menetapkan kadar ion logam tertentu

dengan jalan mengukur intensitas emisi atau serapan cahaya pada

panjang gelombang tertentu oleh uap atom unsur yang ditimbulkan dari

bahan, misalnya dengan mengalirkan larutan zat ke dalam api (Ditjen

POM, 2002).
Monokromator

Hellow cathode fuel


oxidant Bunier-otomiser

signal Amplifier
Detektor

Amplifier ac signal

Gambar 1 . Skema Rangkaian alat Spektrofotometer Serapan Atom

1. Sumber cahaya

Sumber cahaya berfungsi untuk memancarkan cahaya yang dipakai

untuk mengeksitasikan atom-atom dan unsur yang akan dianalisa.

Sumber cahaya ini harus memancarkan radiasi yang tajam dan

intensitasnya stabil.Sumber cahaya yang paling banyak digunakan dalam

spektrofotometer serapan atom adalah lampu katoda berongga (Hollow

cathode lamp).Lampu ini terdiri atas pelindung dari gelas yang

mengandung katoda dan anoda. Katoda adalah cawang atau silinder

logam yang terbuat dari bahan kimia yang akan dianalisis. Contohnya,

untuk analisis temabag, lampu yang digunakan memilki katoda dari

tembaga murni.Pelindung dari gelas yang tersegel diisi dengan gas inert,

biasanya neon pada tekanan rendah. Di bawah ini digambarkan susunan

dari suatu lampu katoda berongga


(gambar 2).

1
3 5

2 4

Gambar 2. Bagian lampu katoda berongga

Keterangan :

1. Penyumbat dasar

2. Anoda

3. Katoda

4. Tabung gelas tertutup

5. Pelindung dari gelas

6. Jendela silica

2. Chopper

Chopper berupa kepingan yang dapat berputar secara sirkular. Dan

berperan untuk menghalangi dan meneruskan cahaya lampu katoda

sehingga detektor dapat membedakan apakah cahaya yang ditangkap

tersebut berasal dari lampu katoda atau emisi dari pembakar maupun
atom lain yang ikut serta dalam contoh masuk ke pembakar. Dengan

demikian maka absorpsi yang terbaca hanya berasal dari lampu katoda.

3. Nyala Pengatoman

Dalam spektrofotometer serapan atom proses pengatoman atau

atominasi dapat dilakukan dengan nyala maupun dengan tungku untuk

mengubah unsur metalik menjadi uap atau hasil disosiasi. Pengatomisasi

yang umum digunakan adalah nyala kimia yang didasarkan pada

kombinasi gas (seperti asetilen) dengan sebuah oksidan (seperti udara

atau nitrogen oksida). Larutan sampel dilewatkan pada nyala api

menggunakan alat pengabut (nebulizer).

Nyala adalah reaksi kimia dalam fase gas.Nyala yang ideal untuk

absorbsi atom harus dapat menghasilkan energi panas yang tepat untuk

mendisosiasi atom –atom dari ikatan kimianya.Nyala yang paling umum

digunakan adalah udara-asetilen dan nitrogen oksida-asetilen.Pemilihan

oksidan tergantung pada suhu nyala yang diinginkan.Udara dan asetilen

menghasilkan suhu nyala sekitar 2300 0C dan memungkinkan analisis 30

atau lebih elemen.

4. Monokromator

Monokromator berfungsi untuk memisahkan garis-garis resonansi dari

garis-garis spektra lain yang diemisi oleh sumber radiasi. Monokromator

yang paling sering digunakan dalam spektrofotometri serapan atom

adalah difraksi grating, sebab dapat mempertahankan resolusi yang lebih

tinggi smapai jarak yang lebih panjang dari panjang gelombang.


5. Detektor

Detektor berfungsi untuk mengubah energi cahaya yang diterima

menjadi sinyal listrik atau sinyal elektrik.Dalam spektrofotometer serapan

atom banyak digunakan photomultipliers atau detektor fotoelektris, kukup

stabil.

6. Amplifier

Sinyal elektrik yang diterima oleh detektor diperkuat oleh amplifier

yang kemudian diteruskan ke alat pengukur (meter) sehingga dapat

terbaca.

3. Keunggulan dan Kekurangan Spektrofotometer Serapan Atom

1. Keunggulan Spektrofotometer Serapan Atom

a. Sensivitas (kepekaan)

Cara ini sangat peka, dapat menentukan suatu unsur pada

kadar di bawah 1 ppm, bahkan beberapa unsur dapat ditentukan

hingga di bawah 1 ppm.

b. Selektivitasnya tinggi

Cara ini sangat selektif sehingga dapat menentukan beberapa

unsur dalam suatu larutan tanpa perlu adanya pemisahan karena

penentuan satu unsur dengan kehadiran unsur lain dapat

dilakukan bila katoda berongga tersedia.

c. Ketelitian dan ketepatan

Ketelitian spektrofotometer serapan atom relatif baik karena

gangguan-gangguan pada pengukuran ternyata kurang

dibandingkan dengan instrumen lain. Ketepatannya juga cukup


baik, karena sederhananya isyarat dan telitinya hasil pengukuran

yang menjadi dasar pembuatan kurva kalibrasi.

d. Interferensi fisis

Interferensi ini dapat disebabkan karena : kecepatan aliran

gas, kekentalan sampel, tegangan permukaan, macam-macam

pelarut, kandungan padatan yang tinggi dan perubahan suhu

nyala pembakar. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat diatasi

dengan kalibrasi berulang-ulang.Kebanyakan peralatan yang

dibuat menggunakan internal standar yang dapat

mengkompensasi perubahan-perubahan parameter fisis.

2. Kekurangan Spektrofotometer Serapan Atom

Beberapa atom unsur tidak mudah menghasilkan uap atau dalam

keadaan dasar ketika mencapai nyala, seperti tidak terdisosiasinya

senyawa stabil sehingga menghalangi deteksi dan penetapan,

misalnya Aluminium, Molibda, dan Titanium.(Khopkar, 2005).

Anda mungkin juga menyukai