Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUTORIAL

MODUL CT-SCAN

DISUSUN OLEH:
Moh.Hidayat
1810505070
KELOMPOK B1

TUTOR:

ALFIETA ROHMAFUL AENI, S.Pd., M.Sc

UNIVERSITAS `AISYIYAH YOGYAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

DIII RADIOLOGI

2020
SKENARIO

Seorang wanita berusia 50 tahun mengalami kecelakan motor di jalan raya. Wanita tersebut
mengalami disoerientasi seketika setelah kejadian. Wanita tersebut dibawa ke Instalasi Gawat
Darurat suatu Rumah Sakit. Dalam pemeriksaan pertama pasien tersebut mengalami vomitus,
bicara melantur dan konvulsi. Dokter mendiganosa adanya Subdural Hematoma. Pasien
dibawa ke ruang radiologi untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan Kepala.

SEVEN JUMP

STEP 1 (Mengidentifikasi dan mendinisikan istilah asing)


1. Disorientai adalah Penurunan kesadaran
2. Subdural hematoma adalah pecahnya pembuluh darah di otak atau pendarahan pada
otak
3. Dignosa adalah memperkirakan atau menentukan patologi
4. Konvulsi adalah berhalusi nasi
5. Volmitus adalah kebingungan

STEP 2 (menganalisa masalah dalam bentuk pertanyaan)

1. Bagaimana cara pemeriksaan sebelum dan ketika penangan pasien dengan ct scan
pada keadaan pasien berdasarkan scenario?
2. Bagaiman hasil gambaran ct scan pada kasus subdural hematoma dan apa saja
anatominya?
3. Bagaimana persiapan pasien dan alat pada pemeriksaan dengan kasus subdural
hematoma yang non kooperatif sesuai kasus?
4. Bagaimana cara menentukan parameter ct scan pada patologi tersebut?

STEP 3 (Hipotesis sementara)

1. a. jangan sampai menyentuh cervical pasien


b. mengurangi pergerakan pada kepala pasien agar tidak memperparah kondisi
pasien
c. sebelum diperiksa pasien diposisikan pada posisi fowler (kaki lebih tinggi dari
kepala)
d. pada pemeriksaan posisi pasien supine dan head first
2. a. Tampak ventrikel
b. Tampak bone
c. Tampak patologi berupa lebih terang
d. Hasil gambaran axial, coronal, sagital
e. Pada gambara axial tampak orbita
3. Pasien diangkat menggunakan brankart dan direkatkan dengan strap pengaman pada
badan agar mengurangi pergerakan pada saat pemeriksaan, alat fiksasi, melepaskan
benda logam yang dapat menggangu hasil gambaran. Diberitahu tentang tindakan
yang akan di lakukan.

4. Parameter
a. Batas kolimasi tergantung diagnosa, minimal C7.
b. Menentukan potongan slice yang akan digunakan (slice thicknes)
c. Menetukan CP pada nasion atau glabela
d. Menentukan besar volume pendarhan
e. Menentukan Automatic Curent Tube
f. Menentukan waktu scanning time 3-5 menit
g. Menentukan FOV
h. Menentukan Pitch
i. Menentukan Algorithm
j. Menentukan patient size
STEP 4 ( Problem tree)

D
n
e
r
o
s
i k
,
i
s
a
t
A
C
I
i
d
a
n
t
d
e
s
o
r
P
i
n
k
t
r
e
p
s
a
i
,
s
l
u
o
k
i
r
t
n
e
v a
k
o
t
r
u
a
p
,
l
e
m
o
t
i
i
r
m
e
p a
s
k
s
u
r
c
i
,
k
a
t
o
b e
n
t
l
s
a
p
n
n
a
c
s
i
m
n
u
t
n
a
l
e
m n
e
i
r

STEP 5 (Tujuan pembelajaran)

1. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pemeriksaan pada kasus


2. Mahasiswa dapat mengetahui anatomi pada pemeriksaan
3. Mahasiswa dapat mengetahui patologi pada hasil pemerikasan
4. Mahasiswa dapat mengetahui indikasi dari subdural hematoma

STEP 6 (Laporan belajar mandiri)

 Mengidentifikasi dan mendinisikan istilah asing

1. Subdural Hematoma adalah penimbunan darah di dalam rongga subdural.Dalam


bentuk akut yang hebat,baik darah maupun cairan serebrospinal memasukiruang
tersebut sebagai akibat dari laserasi otak atau robeknya arachnoid,
sehinggamenambah penekanan subdural pada jejas langsung di otak. Dalam bentuk
kronik,hanya darah yang efusi ke ruang subdural akibat pecahnya vena-vena
penghubung, umumnya disebabkan oleh cedera kepala tertutup.
2. Disorientasi adalah ketidakanggupan seseorang untuk mengetahui posisi dirinya
dalam hubungannya dengan waktu tempat, atau benda-benda tertentu disekitarnya.
3. Konvulsi adalah kejang yang mana suatu kondisi medis saat otot tubuh mengalami
fluktuasi konstraksi dan peregangan dengan sangat cepat sehingga menyebabkan
gerakan yang tidak terkendali.
4. Vomitus adalah gejala mual dan muntah

 Jawaban dari hipotesis


1. Sebelum pemeriksaan, melapaskan benda-benda yang dapat mengganggu gambaran.
Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksi-instruksi yang
menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas
terutama jika pemeriksaan dengan menggunakan media kontras (untuk pasien pada
skenario bisa di beri tahu kepada wali pasien). Untuk kenyamanan pasien mengingat
pemeriksaan dilakukan pada ruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberi selimut
(Brooker, 1986).
2. Hasil gambaran ct scan pada kasus subdural hematoma
Densitas darah yang homogen (hiperdens), berbatas tegas, midline terdorong ke sisi
kontralateral. Terdapat pula garis fraktur pada area epidural hematoma, Densitas yang
tinggi pada stage yang akut ( 60 – 90 HU), ditandai dengan adanya peregangan dari
pembuluh darah.

3. Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan posisi kepala dekat
dengan gantry.
Posisi Objek : Kepala hiperfleksi dan diletkkan pada head holder. Kepala
diposisikan sehingga mid sagital plane tubuh sejajar dengan lampu indikator
longitudinal dan interpupilary line sejajar dengan lampu indikator horizontal.
Lengan pasien diletakkan diatas perut atau disamping tubuh. Untuk mengurangi
pergerakan dahi dan tubuh pasien sebaiknya difikasasi dengan sabuk khusus pada
head holder dan meja pemeriksaan.
4. Scan Parameter
Scanogram

Filming

Brain Window

Bone Window
STEP 7 (Melaporkan hasil dan sumber pembelajaran)
 PPT TEORI CT SCAN
 Aaron K. U. Gambaran Ct-Scan Pada Penderita Pendarahan Subdural Di RSUP
PROF. Dr. R. D Kandou Manado Periode Januari 2011-Oktober 2014. Jurnal E-
Clinic.
 I Gusti Putu Sukrana Sidmen. Peningkatan Glasgow Coma Scale Yang Signifikan
Pada Pasien Edidural Hematome Post Operasi Trepanasi Evakuasi Klot. FK
UNUD/RSUP SANGLAH DENPASAR
 Sandi Cristanto. Penata Lakasanaan Pasien Cedera Kepala Berat dengan Evakuasi
Perdarahan Subdural Yang Tertunda. JNI 2015;4(3): 177-86

Anda mungkin juga menyukai