Anda di halaman 1dari 12

Yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Letusan Gunung

Berapi
Elise Dwi Ratnasari, CNN Indonesia

Minggu, 06/08/2017 10:38

Bagikan :

Memantau informasi merupakan hal utama untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saat gunung berapi

meletus. (Foto: CNN Indonesia/Fajrian)

Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera


Utara yang kembali meningkat membuat warga di sekitarnya cemas. Menurut data BNPB,
telah terjadi beberapa kali letusan dan 17 kali awan panas guguran sejak Rabu (2/8) lalu.

Hujan abu pun tak terelakkan. Beberapa daerah terdampak hujan abu seperti Desa Perbaji,
Sukatendel, Temberun, Perteguhen, Kuta Rakyat, Simpang Empat, Tiga Pancur, Selandi,
Payung, dan Kuta Gugung.

Lalu, apa yang harus dilakukan ketika kita berada di dekat lokasi bencana dan terkena
dampak? Dilansir dari berbagai sumber, berikut trik yang bisa dilakukan saat terjadi bencana
gunung meletus.
Lihat juga:
Munculnya Cerita dan Mitos di Balik Bencana di Sinabung

Pantau Informasi

Biasanya saat terjadi erupsi terdapat bunyi sirine tanda peringatan. Setelah itu cari informasi
lewat media baik televisi atau radio. Radio dengan baterai lebih disarankan karena saat
listrik padam, Anda masih bisa mengandalkan radio. Memantau informasi lewat media
berguna untuk menentukan langkah selanjutnya.
Lihat juga:
Lima Letusan Gunung Terparah di Dunia

Masuk ke dalam Rumah atau Tempat yang Aman

Masuk ke dalam rumah atau tempat yang aman jika Anda berada di luar ruangan, kecuali
ada instruksi untuk evakuasi. Tutup semua jendela dan pintu agar abu vulkanik tidak masuk.
Jika masih memiliki waktu, amankan kendaraan juga hewan ternak jika ada.

Jangan Abaikan Instruksi Darurat

Perhatikan instruksi darurat saat terjadi letusan. Instruksi ini akan mengarahkan Anda harus
dievakuasi ke tempat lain atau dapat tetap berada di tempat karena efek tak begitu besar.
Korban letusan biasanya banyak berjatuhan akibat tidak mengindahkan instruksi darurat.

Lihat juga:
Fakta Menarik Gunung Sinabung

Pergi ke Tempat Tinggi

Jika sedang berada di tempat terbuka, pergi ke tempat tinggi karena letusan besar sering
diikuti aliran lava, lumpur juga banjir. Walau sudah berada di tempat tinggi, tetap waspada
dan lindungi diri Anda dari piroklastika atau muntahan bebatuan hingga gas dari erupsi.

Jika terjebak pada piroklastika, berjongkok dan jangan menghadap gunung.


Lindungi kepala dengan tangan, jaket, tas atau apapun yang Anda temukan.

Lindungi Pernapasan

Erupsi biasanya disertai abu vulkanik dan gas beracun, maka Anda perlu
mengenakan masker atau penutup hidung agar tak mengganggu pernapasan.
Selain itu, perlu juga mengenakan kacamata pelindung serta baju dan celana
panjang.

Kenali seluk-beluk virus corona, cara mencegah, serta gejala dan


pengobatannya lewat laporan interaktif CNNIndonesia.com. Cek  di sini.
Bagikan :

gunung sinabung   aktivitas gunung sinabung

ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA

Erupsi Sinabung, Ribuan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

Turunkan 18 kg dengan konsumsi sebelum tidur selama seminggu


Promoted

Mobil Pembersih Diterjunkan Bersihkan Debu Erupsi Sinabung

BPBD Karo Tetap Siaga Cegah Dampak Buruk Erupsi Sinabung

Gunung Sinabung Meletus, Tiga Kecamatan Tertutup Abu Vulkanik


Lihat Versi Desktop

NasionalTeknologiInternasionalHiburanEkonomiGaya HidupOlahragaDownload Apps

© 2020 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2020 Cable News Network, Inc. A Time
Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc.,
displayed with permission.

Tentang Kami | Redaksi | Pedoman Media Siber | Disclaimer


1 dari 5 halaman

Tidak Berada di Lokasi Radius yang Telah Ditentukan

2020 antaranews.com

Saat gunung berapi meletus, pemerintah akan menentukan radius aman dari
puncak. Penetapan radius aman ini dilakukan agar masyarakat mengosongkan
daerah yang dianggap tidak aman. Pada saat Gunung Agung Meletus pada 2017
silam misalnya, radius amannya mencapai 12 km. Sementara untuk Gunung
Merapi kali ini, radius aman yang berlaku adalah 3 km.

Penetapan radius aman ini berguna untuk antisipasi guna mencegah adanya
korban jiwa dari bencana erupsi gunung api. Pada saat letusan freatik Merapi pada
tahun 2018, BNPB Sleman menginstruksikan warganya yang rumahnya berada
kurang dari 5 km dari puncak, untuk mengungsi ke barak-barak yang sudah
disediakan. Warga kemudian melakukan evakuasi secara mandiri.
2 dari 5 halaman

Tidak Berada di Lembah dan Daerah Aliran Sungai

2017 merdeka.com/arie basuki

Selain mengosongkan zona bahaya, masyarakat juga diinstruksikan untuk


menjauhi daerah aliran sungai. Hal ini dilakukan guna menjauh dari ancaman banjir
lahar yang kerap terjadi di musim hujan. Banjir lahar itu berisi material vulkanik
yang tercampur dengan air. Material itu kemudian ikut hanyut melalui sungai-sungai
yang berhulu di Gunung Merapi.

Dilansir dari MGM Sleman, pada Minggu, 9 Januari 2011, banjir lahar terjadi di
Kali Gendol. Peristiwa itu menyebabkan tiga rumah hanyut dan 13 rumah lainnya
terendam. Selain itu di Kali Gendol juga terdapat material-material vilkanik Merapi
yang masih panas. Sehingga jika terjadi banjir lahar, material ini akan meletup-
letup.
3 dari 5 halaman
Hindari Tempat Terbuka

2014 merdeka.com/parwito

Dilansir dari Liputan6.com, menjauhkan diri dari tempat terbuka perlu dilakukan
saat terjadi letusan gunung api. Ini berguna untuk melindungi tubuh dari abu
letusan gunung api.

Selain itu selama gunung berapi meletus ancaman material vulkanik yang lebih
besar masih bisa terjadi. Misalnya hujan kerikil yang terjadi pada letusan besar di
tahun 2010. Akan lebih baik berada di dalam rumah selama kondisi di luar ruangan
masih kurang kondusif.
4 dari 5 halaman

Gunakan Masker atau Kain Basah

2014 merdeka.com/parwito
Dilansir dari Sains.me, penggunaan masker berguna agar saat bernafas tidak
terhirup abu hasil letusan gunung berapi. Abu gunung berapi memiliki partikel yang
kecil sehingga mudah terhirup manusia saat bernafas. Jika masuk ke paru-paru,
abu vulkanik bisa menyebabkan gangguan pernafasan.

Selain itu abu tersebut juga memiliki kandungan yang berbahaya, seperti sulfat,
karbondioksida, dan asam klorida.
5 dari 5 halaman

Memakai Pakaian Tertutup

2020 REUTERS/Eloisa Lopez

Langkah mitigasi bencana erupsi gunung selanjutnya ialah soal pakaian.


Mengenakan pakaian tertutup berguna untuk melindungi tubuh dari abu vulkanik.
Abu vulkanik memiliki partikel tajam yang bisa menyebabkan iritasi kulit dan iritasi
mata.

Efek kesehatan seperti itu biasanya hanya bersifat ringan. Namun jika terpapar abu
vulkanik secara terus menerus, maka dampaknya bisa menjadi serius.

(mdk/shr) bnpb
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi
semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
DAFTARKAN
TOPIK TERKAIT

 DIY
 Jateng
 Berita
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman
komunitas kami
 REKOMENDASI

PERISTIWA
Garuda Rute Jakarta-Solo Batal Berangkat, Lion Air Alihkan
Penerbangan ke Semarang

JATENG
5 Fakta Letusan Merapi, dari Wedhus Gembel hingga Jenis Erupsi
 Pakai APD 'Astronot' Saat Belanja, Dua Orang Bikin Takut Pengunjung
Mal

PERISTIWA
8 Ribu Masker Dikirim untuk Korban Terdampak Erupsi Gunung
Merapi

PERISTIWA
BPPTKG: Erupsi Gunung Merapi Didominasi Material Gas

PERISTIWA
Penampakan Gunung Merapi Semburkan Abu Vulkanik Setinggi
6.000 Meter

JATENG
Hujan Abu, Ini Potret Aksi Warga Boyolali Bagikan Masker Gratis di
Jalan

JATENG
Fakta dan Potret Terbaru Erupsi Merapi, Hujan Abu Sampai Solo

PERISTIWA
Erupsi Merapi, Bandara Adi Soemarmo Masih Ditutup

PERISTIWA
Polda Metro akan Tolak Permintaan Izin Demo Selama Wabah
Corona, Termasuk Hari Buruh

SEHAT
Orang yang Isolasi Diri di Rumah Akibat COvid-19 Bakal Tetap
Mendapat Pengawasan

TEKNOLOGI
Covid-19 Melanda, Platform Digital Ini Inisiatif Bantu Pebisnis Lokal
Tetap Bertahan

PERISTIWA
Efektifkan PSBB, Pemerintah Diminta Libatkan Tokoh Lokal
1

Anda mungkin juga menyukai