Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02.

September 2013

VOLUME : 13 NOMOR : 02 SEPTEMBER 2013

HUBUNGAN KOMITE AUDIT DAN KOMPLEKSITAS USAHA DENGAN AUDIT FEE

ARUM ARDIANINGSIH
Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan
Email: arumbundavina@gmail.com

Abstract

The stakeholders reserve the right to get a certainty that the company activities will give them more profits. To
ful fill this expectation, external auditor profession is needed. Auditor must keep their job quality like as the
independency. However audit fees may cause the auditor independency is teased. The factors will be tested in
this study are audit commitee and company complexity on the companies listed in BEI 2010-2012, while the
sample are taken from manufacturing and mining companies. The research method used withmultiple linier
regression method, with sampling techniques using purposive sampling. The results showed that the audit
committee (X1) had significant effect on audit fee (Y) with a significance level that is equal to 0,008,the
company complexity (X2) had no significant effect on audit fee (Y) with a significance level that is equal to 0.578.
Keywords: audit fees, audit committee, and company complexIty

PENDAHULUAN dari bias kepentingan manajemen dan netral untuk


kepentingan berbagai pihak”. Alasan lain mengapa
Perusahaan yang berkembang tentu akan audit perlu dilakukan menurut Boynton (2003) adalah
menyusun laporan keuangan sebagai bentuk “bahwa laporan keuangan yang diterbitkan
transparansi dan akuntabilitas di bidang keuangan. menyajikan informasi penting dan dalam beberapa
Laporan keuangan biasanya disusun diakhir periode kasus merupakan satu-satunya sumber informasi
akuntansi. laporan keuangan ini berisi informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. Oleh
kuantitatif tentang perusahaan yang digunakan oleh karena keputusan yang dibuat akan membawa
para stakeholders untuk mengambil keputusan. konsekuensi ekonomi, sosial dan konsekuensi lain
Sehingga karena krusialnya laporan keuangan bagi maka para pengguna laporan akan melirik pada
pihak-pihak yang berkepentingan tadi maka laporan auditor independen untuk memperoleh keyakinan
keuangan harus diaudit oleh seseorang yang bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
independen. GAAP termasuk semua pengungkapan yang
Seseorang melakukan kegiatan audit laporan memadai”.
keuangan disebut auditor. Tujuan utama audit Proses audit yang bernilai dan berkualitas
laporan keuangan menurut Boynton (2003) ialah sangat diharapkan untuk memenuhi ekspektasi dari
“bukan untuk menciptakan informasi baru melainkan perusahaan maupun stakeholders sebagai pengguna
untuk menambah keandalan laporan keuangan yang informasi. Arens (2008) menyebutkan “nilai auditing
telah disusun manajemen”. Dia juga menyebutkan sangat bergantung pada persepsi publik atas
“pengguna informasi mencari keyakinan dari auditor independensi auditor. Auditor harus memiliki
independen bahwa informasi tersebut telah bebas kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan.

20
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

Kompetensi orang-orang yang melaksanakan audit terhadap audit fee; intensitas pertemuan komite
akan tidak ada nilainya jika mereka tidak independen audit dan komite audit independen tidak memberikan
dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti. pengaruh tehadap penetapan audit fee; keberadaan
Alasan utama mengharapkan tingkat perilaku konsentrasi kepemilikan berpengaruh signifikan
profesional yang tinggi oleh setiap profesi adalah positif tehadap audit fee; keberadaan audit internal
kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasa tidak berpengaruh terhadap audit fee. Di sisi lain
yang diberikan”. Namun demikian independensi Kusharyanti (2013) juga melakukan penelitian dengan
auditor dimungkinkan untuk terganggu terkait audit fee sebagai varabel dependen dan varibel
dengan adanya audit fee, yaitu honorarium yang independen terdiri dari client size, audit complexity,
dibayarkan perusahaan atas pekerjaan audit oleh audit risk, client financial condition, audit committee
auditor independen. characteristic, auditor tenure. Penelitian dilakukan
Audit laporan keuangan perusahaan dilakukan pada 60 perusahaan yang terdaftar di BEI pada
dalam rangka pengawasan terhadap akuntabilitas periode 2010-2011 dengan menghasilkan temuan
pengelola perusahaan dalam mengoperasionalkan bahwa hanya client size, audit risk dan complexity
usaha. Kegiatan tersebut membutuhkan pengeluaran yang berpengaruh signifikan terhadap audit fee.
berupa audit fee. Meskipun pedoman aturan Berdasarkan uraian diatas maka audit fee
penetapan besar audit fee yang harus dibayarkan merupakan tema yang sangat menarik untuk diteliti.
perusahaan ada namun pada kenyataannya besar Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah
audit fee yang diberikan perusahaan bervariasi. dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana pengaruh
Jumlah audit fee yang terjadi adalah berdasarkan komite audit terhadap audit fee?, 2) bagaimana
kebijakan salah satu pihak atau atas dasar tawar pengaruh kompleksitas usaha terhadap audit fee?, 3)
menawar antara auditor dan auditee. bagaimana pengaruh komite audit dan kompleksitas
Pada kegiatan audit oleh auditor independen usaha terhadap audit fee?. Sehingga tujuan penelitian
maka komite audit dapat memberikan penjelasan ini adalah memberikan bukti empiris pengaruh
kepada auditor tentang bisnis dan industri komite audit dan kompleksitas usaha terhadap audit
perusahaan, menentukan ruang lingkup audit, dan fee.
membantu menengahi apabila terjadi perselisihan
auditor dengan manajemen. Sementara itu TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN
kompleksitas usaha harus dipahami oleh auditor HIPOTESIS
sebelum melakukan kegiatan audit. Karena auditor
dalam menyusun perencanaan audit harus terlebih Auditing dan fee audit
dahulu memperoleh pemahaman memadai tentang Menurut Arens and Loebbecke, 2003. Audit
industry klien untuk menentukan besarnya risiko adalah kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi
bisnis yang pada akhirnya berimbas dengan besarnya dari bukti-bukti mengenai informasi untuk
imbal jasa atau audit fee. menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian
Penelitian tentang audit fee telah dilakukan antara informasi dengan kriteria yang telah
oleh beberapa peneliti di antaranya dilakukan oleh ditetapkan. Proses audit harus dilakukan oleh orang
Wibowo & Rahman (2013) yang meneliti pengaruh yang kompeten dan independent. Audit laporan
governance structure dan fungsi internal control keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor
terhadap audit fee pada perusahaan yang telah eksternal terhadap laporan keuangan kliennya untuk
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009- memberikan pendapat apakah laporan keuangan
2011. Proksi yang digunakan untuk variabel dewan tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang
komisaris dan komite audit adalah jumlah anggota telah ditetapkan. Hasil audit lalu dibagikan kepada
independen, jumlah anggota, jumlah pertemuan; pihak luar perusahaan seperti kreditor, pemegang
variabel konsentrasi kepemilikan diukur dengan saham dan kantor pelayanan pajak. Laporan auditan
presentase kepemilikan terbesar, fungsi audit internal biasanya dipakai oleh pihak-pihak yang
diukur dengan skala nominal, dan digunakan variabel berkepentingan untuk bahan pertimbangan
kontrol total aktiva, rasio utang atas aktiva rasio pengambilan keputusan. Sehingga hasil audit
persediaan dan piutang atas aktiva, current ratio, ROA seharusnya berkualitas.
dan jumlah anak perusahaan. Hasil penelitian Proses audit yang sejauh ini dikenal dapat
menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu a) audit
berpengaruh signifikan negatif terhadap audit fee ; atas laporan keuangan, yaitu audit untuk
ukuran komite audit berpengaruh signifikan negatif

21
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

menentukan apakah laporan keuangan secara menggambarkan nilai fundamental perusahaan”.


keseluruhan telah disajikan berdasarkan prinsip Sebagai unsur dari corporate governance, komite
akuntansi berterima umum; b) Audit kesesuaian audit memiliki peran sangat penting dalam menjaga
merupakan audit yang bertujuan memeriksa apakah
transparansi pengungkapan laporan keuangan.
pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur yang
ditetapkan pihak berwenang; dan c) audit operasional Dalam kaitannya kegiatan audit oleh auditor
yaitu audit yang secara garis besar menguji independen, komite audit dapat memberikan
keefektifan dan efisiensi operasional perusahaan. penjelasan kepada auditor tentang bisnis dan industri
Surat Keputusan IAPI no.024/IAPI/027/2008 perusahaan, menentukan ruang lingkup audit, dan
memuat kebijakan mengenai penentuan imbal jasa membantu menengahi apabila terjadi perselisihan
bagi auditor (audit fee) sebagai panduan bagi seluruh auditor dengan manajemen. Komite audit
Anggota Institut Akuntan Publik Indonesia yang
mempunyai peran dalam aktivitas pengendalian
menjalankan praktik sebagai akuntan publik dalam
menetapkan besaran imbalan yang wajar atas jasa intern perusahaan. Menurut Aldridge (2005) “komite
profesional yang diberikannya. Dalam regulasi audit memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan
tersebut dijelaskan “tarif imbal jasa harus pengendalian intern, manajemen resiko, kepatuhan
menggambarkan remunerasi yang pantas bagi terhadap ketentuan hukum, kebijaksanaan akunting,
anggota dan stafnya dengan memperhatikan kepatuhan terhadap anggaran dasar dan anggaran
kualifikasi dan pengalaman masing-masing”. Regulasi rumah tangga serta pengungkapan laporan keuangan
tersebut hanya memberikan rambu-rambu bagi
secara transparan dan akurat”, agar komite audit
auditor dalam kebijakannya menentukan imbal jasa
yang ditawarkan. Seberapa nominal yang harus memiliki kinerja yang baik maka BAPEPAM
ditentukan bukanlah objek dari regulasi tersebut dan mengeluarkan peraturan bahwa setiap perusahaan
sampai saat ini belum ada yang mengaturnya. yang telah go public wajib memiliki komite audit.
Sehingga jumlah audit fee yang terjadi adalah Pada umumnya, anggota komite terdiri atas 3-5
berdasarkan kebijakan salah satu pihak atau atas orang. Kinerja yang optimal oleh komite audit dapat
dasar tawar menawar antara auditor dan auditee.
memberikan keyakinan kepada auditor bahwa tingkat
Meskipun telah disebutkan bahwa imbal jasa
harus mencerminkan remunerasi yang pantas, tetapi kesalahan dalam pelaporan adalah kecil, sehingga
besarnya audit fee yang disepakati sangat tidak lingkup dan bukti yang dibutuhkan auditor tidak
diharapkan dapat mengganggu independensi auditor. sebesar jika komite audit tidak bekerja optimal. Jadi
Sehingga penentuan audit fee harus benar-benar auditor tidak akan menetapkan fee dalam jumlah
diperhatikan. yang besar untuk menerima penugasan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka diajukan hipotesis
pertama sebagai berikut:
Hubungan komite audit dengan audit fee.
Menurut Sutedi (2011) “Good Corporate H1: Komite audit berpengaruh terhadap audit fee.
Governance secara definitif merupakan sistem yang
mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk Hubungan kompleksitas usaha berpengaruh
menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua terhadap audit fee
stakeholders. Ada dua hal yang ditekankan dalam Kompleksitas dalam usaha menurut Cameran :
konsep ini, pertama, pentingnya hak pemegang 2005 dalam (Fachriyah & Djamhuri : 2011) adalah
saham untuk memperoleh informasi dengan benar “terkait dengan kerumitan transaksi yang ada di
(akurat) dan tepat pada waktunya, kedua, kewajiban perusahaan”. Kerumitan perusahaan dapat berasal
perusahaan untuk melakukan pengungkapan dari transaksi yang menggunakan mata uang asing,
(disclosure) secara akurat, tepat waktu, dan banyaknya anak perusahaan, banyaknya cabang
transparan terhadap semua informasi kinerja maupun adanya operasi bisnis di luar negeri. Variabel
perusahaan, kepemilikan dan stakeholder. Good kompleksitas usaha diproksi dengan menggunakan
Corporate Governance yang secara konsisten transaksi pihak berelasi karena transaksi pihak
diterapkan akan menghambat aktivitas rekayasa berelasi sering menjadi media aktivitas tunneling.
kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak Dalam PSAK 7 (revisi 2010) dijelaskan bahwa “yang

22
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

dimaksud dengan pihak berelasi yaitu 1) orang atau karena itu, ketika auditor mendapati satu perusahaan
keluarga terdekat apabila orang tersebut a) memiliki yang melakukan transaksi pihak berelasi, ia akan
pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas dihadapkan pada sebuah kompleksitas pekerjaan.
pelapor, b) memiliki pengaruh signifikan atas entitas Auditor akan mengalami kesulitan untuk menentukan
pelapor, dan c) personal manajemen kunci entitas tingkat kewajaran penyajian laporan keuangan. Untuk
pelapor atau entitas induk entitas pelapor; 2) sebuah dapat memutuskannya, auditor memerlukan proses
entitas terkait dengan entitas pelapor jika memenuhi yang cukup panjang sehingga mereka akan
salah satu hal berikut a) entitas dan entitas pelapor mengsyaratkan fee yang lebih tinggi. Berdasarkan
adalah anggota dari kelompok usaha yang sama, b) uraian diatas maka peneliti mengajukan hipotesis
satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura yang kedua sebagai berikut:
bersama bagi enitas lain, c) kedua entitas adalah H2: Kompleksitas usaha berpengaruh signifikan
ventura bersama dari pihak ketiga yang sama d) satu terhadap audit fee
entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga
dan entitas yang lain adalah asosiasi dari entitas Hubungan komite audit dan kompleksitas usaha
ketiga, e) satu entitas adalah suatu imbalan pasca dengan audit fee
kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas terkait dengan entitas pelapor, f) Perusahaan yang besar dan sudah go public
tentu akan menyebabkan transaksi pada perusahaan
entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama
semakin kompleks dan rumit. Transaksi antara
oleh orang yang diidentifikasi oleh butir (a), g) orang perusahaan dengan pihak-pihak yang berhubungan
yang diidentifikasi oleh butir (a), h) memiliki pengaruh istimewa dengannya memang dapat dilihat dari dua
signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen perspektif, yaitu oportunistik dan operasional normal.
kunci entitas atau entitas induk dari entitas”. PSAK No. 7 par. 16, misalnya, menyatakan bahwa
Menurut Sunarto (2003) “persoalan yang transaksi perusahaan dengan pihak yang
muncul sehubungan dengan transaksi yang memiliki berhubungan istimewa dengan mereka tidak mesti
didasari oleh motif oportunistik. Transaksi demikian
hubungan berelasi adalah kenyataan yang
bisa saja disebabkan oleh memang harus dilakukan
menunjukkan bahwa salah satu pelaku transaksi demi tujuan kelangsungan hidup perusahaan karena
berada dalam posisi yang memiliki pengaruh sangat perusahaan afiliasian tersebut adalah satu-satunya
signifikan terhadap pihak lainnya sehingga tawar- pembeli bagi produk perusahaan. Namun, lepas dari
menawar secara bebas tentang syarat dan kondisi masalah tersebut insentif bagi manajer untuk
tertentu kemungkinan dilakukan. Kemungkinan lain, melakukan transaksi oportunistik dengan perusahaan
yang terafiliasi dengannya akan sangat didukung oleh
pihak yang memiliki hubungan berelasi bisa
lingkungan hukum yang melingkupi perusahaan. Di
bersekongkol untuk melakukan transaksi yang
dalam lingkungan hukum yang kuat, termasuk di
didasari oleh niat untuk mengaburkan problem dalamnya aturan tentang keterbukaan pelaporan,
keuangan dan problem bisnis lainnya sehingga insentif untuk melakukan kecurangan akan lebih kecil
persoalan ini tidak muncul dalam laporan keuangan. dibandingkan dengan di dalam lingkungan hukum
Oleh karena itu auditor akan meminta bukti yang yang masih lemah. Sehingga untuk memperkecil
lebih kompeten untuk transaksi dengan pihak yang kemungkinan terjadinya kecurangan maka laporan
keuangan perusahaan perlu diperiksa oleh auditor.
memiliki hubungan berelasi, dibandingkan dengan
Kompleksitas usaha klien atau auditee yang diproksi
transaksi yang tidak memiliki hubungan berelasi”. dengan transaksi pihak berelasi menimbulkan biaya
Menurut Sari (2012) “auditor akan sangat sulit tersendiri bagi perusahaan berupa imbal jasa audit
menentukan apakah transaksi pihak berelasi yang tinggi. Namun demikian imbal jasa atau audit
dilakukan dalam rangka tujuan ekonomi atau fee bisa diminimalkan apabila perusahaan memiliki
oportunis”. Selain itu menurut hasil penelitiannya, praktik good corporate governance.
“transaksi pihak berelasi dapat digunakan sebagai Komite audit merupakan salah satu bagian
dari good corporate governance. Komite audit adalah
tunnel untuk mentransfer sumber daya keluar dari
badan yang dibentuk oleh dewan direksi untuk
perusahaan untuk kepentingan pengendali”. Oleh mengaudit operasi dan keadaan (Susiana dan

23
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

Herawaty, 2007). Badan ini bertugas memilih dan keuangan yang berlaku terpenuhi. Komite audit juga
menilai kinerja perusahaan kantor akuntan public. berkewajiban agar laporan keuangan sesuai dengan
Komite audit adalah suatu badan yang dibentuk standard dan konsisten serta menilai mutu pelayanan
didalam perusahaan klien, bertugas untuk
dan kewajaran biaya yang diajukan oleh auditor
memelihara independensi auditor terhadap
manajemen. Dalam pedoman pembentukan komite eksternal atau audit fee. (Komite Nasional Kebijakan
audit yang efektif (KNKG, 2006) dijelaskan bahwa Corporate Governance, 2002). Berdasarkan uraian
komite audit yang dimiliki perusahaan paling sedikit diatas maka diajukan hipotesis ketiga sebagai berikut:
beranggotakan tiga orang diketuai oleh komisaris H3: Komite audit dan Kompleksitas usaha
independen perusahaan dengan anggota lainnya berpengaruh signifikan terhadap audit fee.
merupakan orang eksternal yang independen
terhadap perusahaan serta menguasai dan memiliki
Berdasarkan pengembangan hipotesis diatas
latar belakang keuangan dan akuntansi.
Dalam hal pelaporan keuangan maka peran maka model penelitian dapat digambarkan sebagai
dan tanggungjawab komite audit adalah memonitor berikut:
dan mengawasi audit laporan keuangan dan
memastikan agar standard dan kebijaksanaan

H1
Komite audit

H3 Audit fee

Kompleksitas H2
usaha

METODE PENELITIAN komite audit ialah jumlah anggota yang menjabat


sebagai komite audit dalam perusahaan.
Jenis Penelitian dan Obyek Penelitian 2. Kompleksitas usaha dalam penelitian ini
menggunakan proksi Transaksi pihak berelasi
Studi yang digunakan dalam penelitian ini ialah merupakan pengalihan sumber daya, jasa atau
studi korelasional kausalitas. Ikhsan (2008) kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak-
menyatakan “unsur pokok dari kausal (sebab-akibat) pihak yang mempunyai hubungan berelasi
dapat dinyatakan seperti “A” menghasilkan “B” atau terlepas apakah ada harga yang dibebankan.
“A” kekuatan “B” atas suatu kejadian”. Objek yang Relasi yang dimaksud dapat meliputi : pertama,
ingin dianalisis dalam penelitian ini adalah pengaruh orang atau keluarga terdekat apabila orang
komite audit, dan kompleksitas usaha terhadap tersebut 1) memiliki pengendalian atau
besarnya audit fee pada penugasan audit atas laporan pengendalian bersama atas entitas pelapor, 2)
keuangan perusahaan go public yang terdaftar di memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor,
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. dan 3) personal manajemen kunci entitas pelapor
Operasional Variabel. Variabel yang digunakan dalam atau entitas induk entitas pelapor, kedua sebuah
penelitian ini terbagi menjadi dua variabel yaitu: entitas terkait dengan entitas pelapor jika
memenuhi salah satu hal berikut 1) entitas dan
entitas pelapor adalah anggota dari kelompok
Variabel independen usaha yang sama, 2) satu entitas adalah entitas
1. Komite audit adalah merupakan bagian dari good asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain, 3)
corporate governance yang dibutuhkan kedua entitas adalah ventura bersama dari pihak
perusahaan salah satunya untuk memastikan ketiga yang sama 4) satu entitas adalah ventura
pelaporan keuangan telah dilakukan secara tepat bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain
dan transparan. Komite audit pada penelitian ini adalah asosiasi dari entitas ketiga, 5) satu entitas
dinyatakan dengan ukuran komite audit. Ukuran adalah suatu imbalan pasca kerja untuk imbalan

24
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas pada periode ‘t’ dengan kesalahan pengganggu
terkait dengan entitas pelapor, 6) entitas yang pada periode ‘t-1’ (sebelumnya)”. Teknik yang
dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh akan digunakan ialah dengan uji Durbin Watson
orang yang diidentifikasi oleh butir (1), 7) orang (DW).
yang diidentifikasi oleh butir (1), 8) memiliki d. Uji Heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2009)
pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota mengatakan “uji heteroskedastisitas bertujuan
manajemen kunci entitas atau entitas induk dari menguji apakah dalam model regresi terjdi
entitas. Pengukuran dilakukan dengan ketidaksamaan varians dari residual satu
menggunakan dummy variabel, yaitu angka 1 pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi
untuk perusahaan yang menyajikan transaksi yang baik adalah yang homokedastisitas”. Untuk
pihak berelasi dan angka 0 untuk perusahaan melihat apakah terjadi heteroskedastisitas maka
yang tidak menyajikan transaksi pihak berelasi uji yang akan ditempuh yaitu uji glejser.
dalam laporan keuangannya.
Uji Regresi Berganda
Variabel dependen Ghozali (2009) menyatakan “dalam analisis
Audit fee. Pada umumnya pengungkapan audit fee regresi selain mengukur kekuatan hubungan antara
dalam laporan keuangan dapat digolongkan sebagai dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah
hubungan antara variabel dependen dengan
sesuatu yang masih jarang dan perbedaan jumlahnya
independen”. Karena variabel independen yang
sangat mencolok. Oleh karena itu sebagai variabel digunakan lebih dari satu, maka regresi yang
dependen yang akan diteliti, audit fee dalam digunakan adalah regresi berganda. Persamaan
penelitian ini akan diukur dengan logaritma natural dalam penelitian ini dapat dinotasikan sebagai
dari jumlah fee yang dibayarkan perusahaan. berikut:
Y=α+β1X1+β2X2+е
Teknik analisis Dimana:
X1 = komite audit
Penelitian ini menggunakan teknik analisis uji X2 = kompleksitas usaha
asumsi klasik dan regresi linear berganda. Uji asumsi e = error
klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model
regresi yang digunakan mampu menjadi estimator ANALISIS DAN PEMBAHASAN
yang baik dengan hasil yang tidak bias. Uji asumsi
Hasil uji asumsi klasik pada penelitian ini
klasik meliputi:
diperoleh bahwa (1) uji normalitas dilakukan dengan
a. Uji Normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah regresi variabel menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Hasil output
dependen dan independenya terdistribusi normal SPSS ver 16 menunjukkan bahwa nilai kolmogorov-
atau tidak. smirnov yang diperoleh adalah sebesar 0,608 dan
b. Uji multikolinieritas. Uji ini dilakukan untuk tidak signifikan pada 0,05 karena nilai asymptotic
memenuhi asumsi bahwa dalam model regresi significance bernilai 0,854 (>0,05). Artinya residual
yang digunakan tidak terjadi hubungan linier
dalam penelitian ini terdistribusi normal. Dengan
antar-variabel independen. Ghozali (2009)
demikian dalam penelitian ini tidak ditemukan gejala
menyebutkan “uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi normalitas, sehingga uji statistik tetap valid meskipun
ditemukan adanya korelasi antar-variabel bebas”, untuk jumlah sampel kecil karena asumsi yang
yaitu dengan melihat nilai tolerance dan variance disyaratkan untuk melakukan uji t dan uji F bahwa
inflation factor (VIF) , jika nilai tolerance ≤ 0.10 residual mengikuti distribusi normal telah terpenuhi.
dan nilai VIF ≥10 maka terjadi multikolinieritas. (2) uji multikolineritas dengan menggunakan nilai
c. Uji Autokorelasi. Uji autokorelasi sebagai asumsi
tolerance dan VIF menunjukkan hasil nilai tolerance
ke tiga yang harus dipenuhi untuk menganalisis
dengan teknik regresi menurut Ghozali (2009) dari semua variabel independen bernilai lebih besar
“bertujuan menguji apakah dalam model regresi dari 0,1 dimana komite audit 0,773 dan kompleksitas
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu usaha adalah 0,713. Demikian pula untuk nilai VIF,

25
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

masing-masing variabel memiliki angka kurang dari 10 pengaruh positif signifikan sebesar 0,008 yang lebih
dimana komite audit bernilai 1,294, dan kompleksitas kecil dari 0,05. Artinya efektivitas kerja komite audit
usaha 1,403. (3) Uji autokorelasi dilakukan dengan uji akan mempengaruhi besarnya audit fee yang diminta
durbin-watson. Angka durbin-watson menunjukkan auditor karena komite audit bertanggungjawab dalam
nilai 2,173. sementara nilai 4-du adalah sebesar 2,483 pelaksanaan pengendalian intern, manajemen resiko,
Dimana nilai tersebut memenuhi salah satu kriteria kepatuhan terhadap ketentuan hukum, kebijakan
dalam uji durbin-watson yaitu du<d<4-du atau dapat akuntansi, kepatuhan terhadap anggaran dasar dan
dijelaskan sebagai nilai durbin-watson terletak di anggaran rumah tangga serta pengungkapan laporan
antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du). keuangan secara transparan dan akuntabel.
(4) Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Ekspektasi public adalah apabila semakin banyak
glejser dapat diketahui bahwa nilai significance personil komite audit, pelaporan keuangan lebih
komite audit 0,172 (>α=0,05) dan 0,387 (>α=0,05) terjaga kualitasnya dan perusahaan tidak perlu untuk
untuk kompleksitas usaha. Sehingga dapat membayar mahal kepada auditor untuk mengevaluasi
disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala pelaporan keuangan. Akan tetapi dalam sebuah
heteroskedastisitas karena nilai significance lebih kelompok kerja pada suatu organisasi, dan mungkin
besar dari 0,05. termasuk di dalamnya adalah komite audit apabila
jumlah anggotanya terlalu banyak biasanya hanya
Hasil regresi linear berganda beberapa orang saja yang melakukan tugasnya
dengan baik sehingga jumlah anggota yang banyak
Pengujian dengan menggunakan SPSS ver 16
kadang malah menyebabkan pekerjaan tidak berjalan
didapatkan persamaan regresi linear berganda
secara efektif dan efisien. Hal ini kemungkinan akan
seperti dibawah ini:
menjadi salah satu dasar bagi auditor pada saat
Audit Fee = 4,846 + 0,468 komite audit –
penawaran penugasan dalam meminta jumlah
0,161 kompleksitas
honorarium atau fee. Auditor akan memandang
perusahaan + error
bahwa komite audit yang kurang efektif
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
Hubungan komite audit dengan audit fee
berdampak pada tugas auditor dalam proses
Komite audit merupakan bagian dari good
pemeriksaan laporan keuangan akan lebih berat.
corporate governance yang memastikan bahwa
Akhirnya, auditor akan menginginkan audit fee yang
manajemen perusahaan melakukan pengelolaan
besar.
keuangan perusahaan secara transparan dan
akuntabel. Komite audit dalam penelitian ini
Hubungan Kompleksitas usaha dengan audit fee
diproksikan dengan menggunakan jumlah anggota
Pengujian hipotesis dalam penelitian
dari komite audit yang ada di perusahaan. Jumlah
memperlihatkan bahwa kompleksitas dengan proksi
komite audit yang dipersyaratkan oleh BAPEPAM-LK
transaksi pihak berelasi tidak berpengaruh signifikan
adalah sejumlah tiga anggota. Karena efektifitas kerja
terhadap audit fee. Kesimpulan tersebut dapat
terkait dengan besar atau kecilnya jumlah anggota
diketahui dari nilai probabilitas signifikan sebesar
komite. Hal ini sejalan dengan kenyataan yang ada
0,578 dengan arah penelitian negative. Artinya
bahwa semakin sedikit orang maka memaksa mereka
meskipun transaksi pihak berelasi memberi kontribusi
untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan fungsi
risiko dalam pengauditan, tetapi transaksi tersebut
dan tanggungjawabnya. Keefektifan kerja komite
lazim dilakukan perusahaan terlebih perusahaan
audit tersebut secara tidak langsung akan
besar seperti perusahaan yang terdaftar di BEI demi
memudahkan tugas auditor independen. Jika auditor
memperlancar dan menjaga kelangsungan usahanya.
merasa bahwa tugas yang akan dijalankan tidak
Akhirnya sesuatu yang sebenarnya kompleks tersebut
begitu sulit, maka biaya yang diperlukan pun relatif
terkaburkan dan tampak biasa karena umum
lebih sedikit. Hasil pengujian komite audit memiliki
dilakukan. Di samping itu adanya pernyataan standar

26
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

mengenai transaksi pihak berelasi yang secara tidak dan regresi linear berganda maka dapat disimpulkan
langsung mengatakan dalam transaksi pihak berelasi hal-hal sebagai berikut:
perusahaan bebas menerapkan ketentuan transaksi. 1. Komite audit yang diproksikan dengan ukuran
Menurut pernyataan tersebut definisi untuk transaksi komite audit memberikan pengaruh signifikan
pihak berelasi adalah suatu pengalihan sumberdaya, dalam penentuan audit fee pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena hasil
jasa atau kewajiban antara entitas pelapor dengan
pengujian memperlihatkan kofisien regresi
pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi sebesar 0,468pada nilai sig. 0,008 ( lebih kecil dari
terlepas apakah ada harga yang dibebankan ataukah 0,05)
tidak. Alasan lain auditor memiliki tiga kewajiban 2. Kompleksitas perusahaan yang diproksikan
terkait perusahaan yang diauditnya yang meliputi dengan transaksi pihak berelasi tidak berpengaruh
mendeteksi kekeliruan dan ketidakberesan, pada penentuan audit fee perusahaan yang
pelanggaran hukum dan penilaian kelangsungan terdaftar di BEI. Hasil pengujian menunjukkan
variabel ini memiliki koefisien -0,161 dengan
hidup. Sehingga rumit ataukah tidak transaksi yang
tingkat signifikansi 0,578 (lebih besar dari α=
ada diperusahaan tidak mempengaruhi besar audit 0,05).
fee yang diterima auditor. 3. Komite audit dan kompleksitas usaha
berpengaruh signifikan terhadap audit fee dengan
Hubungan komite audit dan kompleksitas usaha tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih besar dari
dengan audit fee. α= 0,05).
Hasil nilai F hitung sebesar 24,767 dengan
tingkat probabilitas 0,000 (α< 0,05 ) sehingga komite Saran
audit dan kompleksitas usaha berpengaruh signifikan Penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti
terhadap audit fee. Perusahaan yang besar tentu ulang variabel kompleksitas perusahaan dengan
akan semakin kompleks dalam hal transaksi maupun pemakaian proksi transaksi pihak berelasi karena
kaitan dengan pihak-pihak yang berinteraksi dengan sepanjang peneliti ketahui proksi tersebut belum
perusahaan, baik investor, kreditor dan lain-lain. Tata pernah digunakan sebelumnya oleh peneliti lain.
kelola yang baik dari perusahaan terkait dengan Selain itu peneliti berikutnya juga dapat mencoba
kompleksitas usaha ditentukan dari efektifitas kerja untuk menggunakan nilai saldo atas transaksi pihak
komite audit. Karena sebagai salah satu organ berelasi tersebut.
organisasi yang penting maka komite audit memiliki
tanggung jawab untuk memantau operasi dan
DAFTAR PUSTAKA
kemajuan entitas, mengotorisasi aktivitas tertentu,
memberikan nasihat kepada manajemen dan Adrian Sutedi,2011 .Good Corporate
mengawasi pengendalian internal serta pelaporan Governance;Sinar Grafika, Jakarta
keuangan. Apabila komite audit bekerja sesuai
dengan tugas dan tanggungjawabnya secara efektif Arens,Alvin A,1997. Auditing PendekatanTerpadu.
dan efisien dalam mengawasi pekerjaan manajemen Terjemahan Amir Abadi Yusuf; Salemba Empat,
Jakarta
akan menjadikan kualitas pelaporan keuangan
perusahaan terjaga dengan baik. Hal ini
___dkk, 2008. Audiiting & Jasa Assurance Pendekatan
mengindentifikasikan bahwa risiko bisnis usaha Terintegasi. Terjemahan Herman Wibowo;
semakin kecil yang pada akhirnya akan memperkecil Erlangga, Jakarta
audit fee yang dikenakan oleh auditor.
___& Lobbecke,2003.Auditing. Terjemahan Amir
KESIMPULAN DAN SARAN Abadi Jusuf; Salemba Empat, Jakarta
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan Boynton, William C, dkk, 2003. Modern Auditing;
dengan menggunakan teknik analisis uji asumsi klasik Erlangga, Jakarta

27
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

Guy,et.al, 2002. Auditing. Terjemahan Paul Radjoe; Siti Kurnia Rahayu&Elly Suhayati,2010. Konsep Dasar
Erlangga, Jakarta dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik;
Graha Ilmu, Yogyakarta
Imam Ghozali, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS. Badan Penerbit Susiana dan Arleen Herawaty, 2007. “Analisis
Universitas Diponegoro, Semarang pengaruh independensi, mekanisme corporate
governance, kualitas audit terhadap integritas
Kusharyanti,2013. Analysis Of The Factors laporan keuangan”. Simposium Nasional
Determining The Audit Fee. Journal Of Economic, Akuntansi X, Unhas. Makasar.
Business and Accountancy Ventura Vol.16

Michell Suharli& Nurlaelah,2008. Konsentrasi Auditor


dan Penetapan Fee Audit: Investigasi BUMN.
JAAI Vol 12 hal.133-148

Mulyadi, 2002. “Auditing buku I” jilid 3, edisi keenam,


Salemba Empat, Jakarta

Nurul Fachriyah& Djamhuri, 2011. Faktor yang


Mempengaruhi Penentuan Fee Audit oleh Kantor
Akuntan Publik Malang. Tesis. Program Magister
Universitas Brawijaya, Malang

Putri Diah Rizqiasih, 2010. Pengaruh Structur


Governance Terhadap Fee Audit Eksternal.
Skripsi. Program Sarjana Universitas
Diponegoro, Semarang

Ratna Candra Sari, 2012. Tunneling dan Model


Prediksi Bukti Empiris Pada Transaksi Pihak
Berelasi. Disertasi. Program Doktor Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjahmada,
Yogyakarta

Reza Wibowo& Abdul Rohman, 2013. Pengaruh


Governance Stucture dan Fungsi Internal Control
Terhadap Fee Audit Eksternal Perusahaan Publik
Di Indonesia. Diponegoro Journal Of Accounting
Vol.2

Shohelma Sa’adah. 2013. Pengaruh Ukuran


Perusahaan dan Sistem Pengendalian Internal
terhadap Audit Delay.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esr
c=s&source. Diakses 25 september 2013

28

Anda mungkin juga menyukai