JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
1)
Program Studi : S-1 Akuntansi STIE IBBI Medan
e-mail : aqilmumtazkaffi01@gmail.com
2)
Program Studi : S-1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
e-mail : Jaya_leo07@yahoo.com
3)
Program Studi : S-1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
e-mail: boysrevan@rocketmail.com
Abstrak / abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pergantian manajemen, financial
distress, opini audit, ukuran kantor akuntan publik dan audit delay terhadap auditor
switching. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2015. Total sampel penelitian adalah 88
perusahaan yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi logistik untuk menguji pengaruh pergantian
manajemen, financial distress, opini audit, ukuran kantor akuntan publik dan audit delay
terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini menunjukkan pergantian manajemen,
financial distress, opini audit, ukuran kantor akuntan publik dan audit delay tidak
berpengaruh terhadap auditor switching baik secara parsial maupun simultan.
Kata Kunci : Pergantian Manajemen, Financial Distress, Opini Audit, Ukuran Kantor
Akuntan Publik, Audit Delay, Auditor Switching.
This study aims to test the influence of management turnover, financial distress, the
audit opinion, the size of the public accountant and audit delay against the auditor
switching. The sample used in this study is the manufacturing companies listed on the
Indonesia stock exchange in 2012-2015. The total sample was 88 research company that is
determined based on the method of purposive sampling. This research using the method of
logistic regression analysis to test the influence of management turnover, financial distress,
the audit opinion, the size of the public accountant and audit delay against the auditor
switching.The results of this study showed a turnover of management, financial distress, the
audit opinion, the size of the public accountant and audit delay has no effect against the
auditor switching either partially or simultaneous.
Keywords: Management Turnover, Financial Distress, The Audit Opinion, The Size of
The Public Accountant, Audit Delay, Auditor Switching
pengaturan lebih lanjut dari undang- skor yang ditentukan dari hitungan
undang No. 5 tahun 2011 tentang standar kali nisbah-nisbah keuangan yang
Akuntan Publik. Berdasarkan pasal 11 menunjukkan tingkat kemungkinan
ayat (1) dijelaskan bahwa “pemberian jasa kebangkrutan perusahaan. Formula Z-
audit atas informasi keuangan historis Score untuk memprediksi kebangkrutan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 dari Altman merupakan sebuah
ayat (1) huruf a terhadap suatu entitas multivariate formula yang digunakan
oleh seoranga akuntan publik dibatasi untuk mengukur kesehatan finansial dari
paling lama untuk 5 (lima) tahun buku sebuah perusahaan. Altman menemukan
berturut-turut”. lima jenis rasio keuangan yang dapat
dikombinasikan untuk melihat perbedaan
Pergantian Manajemen antara perusahaan yang bangkrut dan
Menurut Ni Kadek (2010) pergantian yang tidak bangkrut (Weston & Copeland,
manajemen adalah adanya perubahan 2004:255 dalam Ekka, 2013).
komposisi manajerial pada perusahaan,
perubahan yang terjadi dapat berupa Opini Audit
perubahan dewan direksi maupun dewan Opini audit merupakan hasil atau
komisaris. Pergantian manajemen pendapat yang diberikan oleh seorang
biasanya disebabkan karena keputusan auditor atau Kantor Akuntan Publik
dari Rapat Umum Pemegang Saham terhadap laporan keuangan per usahaan
(RUPS). Keputusan pergantian klien yang sudah diaudit. Dalam Standar
manajemen juga bisa disebabkan oleh Profesional Akuntan Publik (2001)
keinginan manajemen pribadi yang ingin dijelaskan bahwa: tujuan audit atas
berhenti. Apabila perusahaan melakukan laporan keuangan oleh auditor independen
pergantian manajemen, maka akan adalah untuk menyatakan pendapat
menimbulkan adanya perubahan dalam tentang kewajaran mengenai semua hal
kebijakan perusahaan dalam berbagai yang material, posisi keuangan, hasil
bidang salah satunya dapat merotasi usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas
auditornya disebabkan oleh segala sesuai dengan akuntansi yang berlaku
pemikiran direksi yang baru. umum di Indonesia.
Dalam penelitian ini ukuran KAP beberapa kali perubahan. Tahun 2012
diproksikan pada KAP yang melakukan peraturan tersebut diperbaharui kembali
afiliasi dengan big four dan KAP yang dengan lampiran keputusan Ketua
tidak melakukan afiliasi dengan big four. BAPEPAM No. KEP-431/BL/2012 yang
KAP yang berafiliasi dengan big four menyatakan bahwa Emiten atau
diantaranya: Perusahaan Publik yang pernyataan
a. KAP Tanudiredjo, Wibisana, Rintis pendaftarannya telah menjadi efektif
& rekan yang berafiliasi dengan wajib menyampaikan laporan tahunan
Pricewaterhouse Coopers, kepada Bapepam dan LK paling lama 4
b. KAP Sidharta Widjaja & Rekan yang (empat) bulan setelah tahun buku
berafiliasi dengan Klynveld Peat berakhir.
Marwick Goerdeler (KPMG),
c. KAP Purwantono, Sungkoro & 3. KERANGKA KONSEPTUAL
Rekan yang berafiliasi dengan Ernst
and Young, dan
Pergantian
d. KAP Osman Bing Satrio & Eny yang
Manajemen
berafiliasi dengan Deloitte Touche
Tohmatsu. Financial
H1
Distress
Audit Delay
audit delay dapat didefinisikan dengan Auditor
Opini Audit Switching
lamanya waktu penyelesaian audit yang
dihitung dari tanggal tutup tahun buku
sampai laporan audit ditandatangani oleh Ukuran Kantor
auditor. Akuntan
Ketepatwaktuan penyampaian laporan Publik
keuangan audit sangatlah penting untuk Audit Delay
perusahaan yang telah go public, agar
informasi dapat segera tersedia sehingga
dapat digunakan dalam pengambilan H2
keputusan. Selain itu, keterlambatan Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
laporan keuangan diumumkan ke publik
akibat adanya audit delay yang terlalu Kerangka konseptual di atas
lama dapat mempengaruhi citra menjelaskan variabel pergantian
perusahaan di mata para investor. manajemen, financial distress, opini
Di Indonesia peraturan tentang audit audit, ukuran kantor akuntan publik dan
delay di terbitkan oleh Badan Pengawas audit delay berpengaruh terhadap auditor
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. switching baik secara parsial maupun
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 simultan.
tentang “Peraturan Pasar Modal” Pergantian manajemen disuatu
menyatakan bahwa semua perusahaan perusahaan akan mempengaruhi
yang terdaftar dalam pasar modal wajib kebijakan perusahaan dalam berbagai
menyampaikan laporan keuangan secara bidang salah satunya dapat merotasi
berkala kepada BAPEPAM dan auditornya.
mengumumkannya kepada masyarakat. Financial distress (kesulitan
Paraturan tersebut kemudian mengalami keuangan) yang di alami suatu perusahaan
berafiliasi dengan big-four diberi nilai 1, Keseluruhan tabulasi dan pengolahan data
dan KAP yang tidak berafiliasi dengan menggunakan SPSS.
big-four diberi nilai 0).
Audit delay yang diproksikan dengan 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
interval waktu tahun buku laporan
keuangan sampai penyelesaian laporan Hasil Uji Keseluruhan Model Fit (Overall
Fit Model)
audit.
Populasi pada penelitian ini adalah Penilaian keseluruhan model
perusahaan manufaktur yang terdaftar di dilakukan dengan membandingkan nilai
bursa efek indonesia tahun 2012-2015 antara -2Log Likelihood (-2LL) pada awal
yang berjumlah 148 perusahaan. Metode (Block Number = 0), dimana model
pemilihan sampel menggunakan hanyamemasukkan konstanta, dengan
purposive sampling denan beberapa nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir
kriteria, dan 22 perusahan terpilih menjadi (Block Number = 1), dimana model
sampel dan selama 4 tahun publikasi memasukkan konstanta dan variabel
sehingga berjumlah 88 data peneitian. bebas. Nilai -2LL dapat dilihat pada tabel
Teknik analisis data yang digunakan berikut :
dalam penelitian ini yaitu regresi logistik
(logistic regression) dengan persamaan Tabel IV.2 UJi Keseluruhan Model Fit
regresi sebagai berikut: Iteration Historya,b,c
-2 Log Coefficients
Iteration
SWITCH likelihood Constant
ln =a+ β 1 X 1+ β2 X 2 + β 3 X 3+ β 4 X 4 + β 5 X 5 +e
1−SWITCH Step 0 1 106,873 -,818
2 106,826 -,869
Dimana : 3 106,826 -,869
SWITCH a. Constant is included in the model.
ln : Variabel
1−SWITCH b. Initial -2 Log Likelihood: 106,826
dummy auditor switching ( 1
untuk yang melakukan
auditor switching dan 0 untuk Iteration Historya,b,c,d
yang tidak melakukan Coefficients
-2 Log
Iteration Consta OPI
auditor switching) likelihood
nt
PM FD
NI
KAP AD
a : Konstanta Step 1 102,786 -1,112 ,120 ,013 ,759 -,485 -,003
βi : Koefisien Regresi, dinamai = 1 2 102,390 -1,347 ,126 ,016 ,996 -,647 -,003
3 102,387 -1,371 ,124 ,016 1,020 -,664 -,003
1,2,3,...dst
4 102,387 -1,371 ,124 ,016 1,020 -,665 -,003
X1 : Pergantian Manajemen a. Method: Enter
X2 : Financial Distress b. Constant is included in the model.
X3 : Opini Audit c. Initial -2 Log Likelihood: 106,826
X4 : Ukuran KAP d. Estimation terminated at iteration number 4
X5 : Audit Delay because parameter estimates changed by less
e : Error (tingkat kesalahan) than ,001.
sebesar 102,387. Penurunan nilai -2LL ini dengan nilai Nagelkerke R square. Hasil
menunjukkan model regresi yang baik Pengujian sebagai berikut :
atau dengan kata lain model yang
dihipotesiskan fit dengan data. Tabel IV.5 Koefisien Determinasi
Model Summary
Hasil Uji Kelayakan Model Regresi -2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R
Kelayakan model regresi dinilai Step
likelihood Square Square
dengan menggunakan Hosmer and
102,387a ,049 ,070
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. 1
Tabel IV.4 Uji Kelayakan Model Regresi Berdasarkan hasil pengujian, nilai
Hosmer and Lemeshow Test Nagelkerke R square adalah sebesar 0,070
Step Chi-square df Sig. yang berarti variabilitas variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh
1 6,681 8 ,571 variabel independen adalah sebesar 7%,
Hasil SPSS (data diolah) sedangkan sisanya sebesar 93% dijelaskan
oleh variabel-variabel lain di luar model
Hasil pengujian menunjukkan nilai penelitian ini.
chi-square sebesar 6,681 dengan
signifikansi sebesar 0,571 yang nilainya Hasil Uji Tabel Klasifikasi
lebih besar dari pada 0,05. Dengan Tabel klasifikasi menunjukkan
demikian dapat disimpulkan bahwa model kekuatan prediksi dari model regresi
mampu untuk memprediksi nilai untuk memprediksi probabilitas
observasinya atau dapat dikatakan model pergantian KAP oleh perusahaan.
dapat diterima karena cocok dengan data Kekuatan prediksi dari model regresi
observasinya. untuk memprediksi kemungkinan
terjadinya variabel terikat dinyatakan
dalam persen. Hasil pengujian
ditampilkan dalam tabel berikut :
Step Swit NAS 62 0 100,0 PM ,244 1,000 ,039 -,017 -,209 -,302
Overall Percentage 71,6 OPINI -,140 -,017 -,102 1,000 -,003 -,105
a. The cut value is ,500 KAP -,359 -,209 -,225 -,003 1,000 ,351
S PM
tidak berpengaruh terhadap auditor
Tabel,124
IV.9 ,710 ,031 1 ,861 1,132 ,282
Pengujian Secara Simultan 4,549
switching.
t FD Omnibus
,016 Tests
,048 of Model
,110 Coefficients
1 ,740 1,016 ,924 1,117
4. Nilai opini audit menunjukkan
e OPIN 1,020 ,569 3,216 1 ,073 2,773 ,910 8,453
Chi- koefisien regresi positif sebesar 1,020
p I df Sig. dengan tingkat signifikansi0,073
square
a
1 KAP -,665 ,940 ,499 1 ,480 ,514 ,081 3,250 yang lebih besar dari 0,05. Sehingga
Step 1 Step 4,438 5 ,488
AD -,003 ,020 ,017 1 ,895 ,997 ,958 1,038
dapat disimpulkan opini audit tidak
Block 4,438 5 ,488 berpengaruh terhadap auditor
Const -1,371 1,722 ,634 1 ,426 ,254
Model 4,438 5 ,488 switching.
ant 5. Nilai ukuran kantor akuntan publik
a. Variable(s) entered on step 1: PM, FD, OPINI, KAP, menunjukkan koefisien regresi
AD. negatif sebesar 0,665 dengan tingkat
signifikansi 0,480 yang lebih besar
Model regresi yang terbentuk dari 0,05. Sehingga dapat
berdasarkan nilai estimasi parameter disimpulkan ukuran kantor akuntan
dalam Variables in The Equation adalah publik tidak berpengaruh terhadap
sebagai berikut ini. auditor switching.
6. Nilai audit delay menunjukkan
SWITCH koefisien regresi negatif
ln =−1,371+0,124 X 1 +0,016 X 2+1,020 X 3 −0,665 X 4 −0,003 X 5 sebesar
1−SWITCH 0,003 dengan tingkat signifikansi
0,895 yang lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan persamaan regresi Sehingga dapat disimpulkan audit
diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: delay tidak berpengaruh terhadap
1. Nilai konstanta sebesar -1,371 auditor switching.
menunjukkan bahwa apabila variabel
pergantian manajemen, financial Pengujian Secara Simultan
distress, opini audit, ukuran kantor Hasil pengujian hipotesis disajikan
akuntan publik dan audit delay pada tabet berikut :
dianggap konstan, maka nilai -1,371
artinya memiliki prediksi melakukan
auditor switching. Dengan kata lain
perusahaan dapat tidak melakukan
auditor switching.
2. Nilai pergantian manajemen Dari tabel diatas dapat dilihat nilai
menunjukkan kofisien regresi positif chi-square sebesar 4,438 dengan tingkat
sebsesar 0,124 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,488 yaglebih besar
signifikansi 0,861 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan variabel
dari 0,05. Sehingga dapat pergantian manajemen, financial distress,
disimpulkan pergantian manajemen opini audit, ukuran kantor akuntan publik
tidak berpengaruh terhadap auditor dan audit delay tidak berpengaruh secara
switching. simultan terhadap auditor switching.
3. Nilai financial distress menunjukkan
koefisien regresi positif sebesar 0,016 6. PEMBAHASAN HIPOTESIS
dengan tingkat signifikansi 0,740 Berdasarkan hasil penelitian yan
yang lebih besar dari 0,05. Sehingga diuraikan secara statistik, maka untuk
dapat disimpulkan financial distress memperoleh gambaran yang lebih
REFERENSI
Hutabarat, Herry (2013). “Analisis
Anwar Pratitis (2012). “Auditor Pengaruh Ukuran Perusahaan
Switching : Analisis Berdasarkan Klien, Financial Distress, Opini
Ukuran KAP, Ukuran Klien dan Going Concern, dan Reputasi
Financial Distress”. Accounting Auditor terhadap Auditor
Analysis Journal, Fakultas Switching (studi kasus pada
Ekonomi Universitas Negeri perusahaan manufaktur terdaftar
Semarang. AAJ 1 (1) (2012). di BEI periode 2008-2011)”.
ISSN 2252-6765. Skripsi S-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Damayanti dan M. Sudarma (2008).
“Faktor-Faktor yang Imam Ghozali (2013). “Aplikasi Analisis
Mempengaruhi Perusahaan Multivariate dengan Program
Berpindah Kantor Akuntan IBM SPSS-21”.Edisi 7. Semarang:
Publik”. Simposium Nasional Badan Penerbit Universitas
Akuntansi XI, Pontianak, hal.1-13. Diponegoro.