Anda di halaman 1dari 14

ISSN 1858-3202

JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, FINANCIAL DISTRESS, OPINI


AUDIT, UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN AUDIT DELAY
TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

Muhammad Fahmi1) Surya Sanjaya2) Muhammad Irvan Maulana3)

1)
Program Studi : S-1 Akuntansi STIE IBBI Medan
e-mail : aqilmumtazkaffi01@gmail.com
2)
Program Studi : S-1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
e-mail : Jaya_leo07@yahoo.com
3)
Program Studi : S-1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
e-mail: boysrevan@rocketmail.com

Abstrak / abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pergantian manajemen, financial
distress, opini audit, ukuran kantor akuntan publik dan audit delay terhadap auditor
switching. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2015. Total sampel penelitian adalah 88
perusahaan yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi logistik untuk menguji pengaruh pergantian
manajemen, financial distress, opini audit, ukuran kantor akuntan publik dan audit delay
terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini menunjukkan pergantian manajemen,
financial distress, opini audit, ukuran kantor akuntan publik dan audit delay tidak
berpengaruh terhadap auditor switching baik secara parsial maupun simultan.

Kata Kunci : Pergantian Manajemen, Financial Distress, Opini Audit, Ukuran Kantor
Akuntan Publik, Audit Delay, Auditor Switching.
This study aims to test the influence of management turnover, financial distress, the
audit opinion, the size of the public accountant and audit delay against the auditor
switching. The sample used in this study is the manufacturing companies listed on the
Indonesia stock exchange in 2012-2015. The total sample was 88 research company that is
determined based on the method of purposive sampling. This research using the method of
logistic regression analysis to test the influence of management turnover, financial distress,
the audit opinion, the size of the public accountant and audit delay against the auditor
switching.The results of this study showed a turnover of management, financial distress, the
audit opinion, the size of the public accountant and audit delay has no effect against the
auditor switching either partially or simultaneous.

Keywords: Management Turnover, Financial Distress, The Audit Opinion, The Size of
The Public Accountant, Audit Delay, Auditor Switching

Volume 27 No.1 Juni 2017 45


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

1. PENDAHULUAN (mandatory) sesuai dengan Peraturan


Setiap perusahaan go public yang Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008
terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib tentang “Jasa Akuntan Publik” yang
menyampaikan laporan keuangan yang kemudian diperbaharui dengan
telah di audit oleh auditor independen menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 20
atau Kantor Akuntan Publik (KAP). Tahun 2015 pasal 11 ayat (1) yang
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh menyatakan “Pemberian jasa audit atas
auditor independen adalah untuk informasi historis sebagaimana dimaksud
menyatakan pendapat tentang kewajaran dalam pasal 10 ayat (1) huruf a terhadap
mengenai semua hal yang material, posisi suatu entitas oleh seorang Akuntan Publik
keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dibatasi paling lama 5 (lima) tahun buku
dan arus kas sesuai dengan akuntansi berturut-turut”. Namun kenyataannya
yang berlaku umum di Indonesia. fenomena pergantian kantor akuntan
Menurut Anderson et al. (2004) publik di Indonesia menunjukkan adanya
perusahaan memperkerjakan auditor perusahaan yang melakukan pergantian
independen untuk meningkatkan kantor akuntan publik secara voluntary.
kredibilitas laporan keuangan serta Perpindahan kantor akuntan publik
mengurangi permasalahan agensi. secara voluntary menimbulkan beberapa
AAA Financial Acounting Standard akibat negatif terhadap perusahaan,
Comittee (2000) dalam Indah (2010) seperti biaya yang dikeluarkan akan lebih
menyatakan bahwa independensi dan besar apabila perusahaan mengganti
kompetisi yang dimiliki oleh auditor auditornya terlalu sering. Perusahaan
berpengaruh langsung terhadap kualitas yang mengganti KAP akan mengeluarkan
audit yang dihasilkan. Sikap independensi biaya yang seharusnya tidak perlu
memiliki makna bahwa auditor tidak dikeluarkan apabila dia tetap
mudah dipengaruhi oleh pihak-pihak menggunakan KAP yang sama.
tertentu (Standar Profesi Akuntan Publik/ Pernyataan ini senada dengan Nasser, et
SPAP. 2001). Namun, hubungan antara al (2006) pergantian KAP yang sering
KAP sebagai pemeriksa dengan akan mengakibatkan meningkatnya fee
perusahaan (klien) sebagai pemberi tugas audit. Ketika Auditor pertama kali
yang telah lama terjalin dapat mengancam mengaudit seorang klien, hal pertama
kurangnya independensi auditor sehingga yang dia lakukan adalah memahami
secara tidak langsung berpengaruh lingkungan bisnis dan risiko audit klien.
terhadap kualitas laporan audit yang Bagi Auditor yang baru pertama kali
dikeluarkan oleh auditor. Pembatasan mengenal klien dan lingkungan bisnis
tenure (masa perikatan audit) adalah klien merupakan hal yang tidak mudah
usaha yang dilakukan untuk mencegah untuk langsung melakukan audit.
agar auditor tidak terlalu sering Kesulitan tersebut menimbulkan biaya
berinteraksi dengan klien yang akan start up menjadi tinggi sehingga
mempengaruhi independensinya. Untuk meningkatkan fee audit yang harus
menghindari hal ini maka diberlakukanlah dibayarkan.
peraturan mengenai kewajiban pergantian Akibat lain dari adanya rotasi KAP
KAP oleh perusahaan. yang terlalu sering akan menimbulkan
kecurigaan dari pemakai informasi
Pergantian kantor akuntan publik di akuntansi tentang hal apa yang mendasari
Indonesia idealnya dilakukan secara wajib

Volume 27 No.1 Juni 2017 46


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

perusahaan melakukan valuntary auditor Agar masalah yang diteliti memiliki


switching. ruang lingkup dan arah yang jelas, maka
Berdasarkan latar belakang dan peneliti memberikan batasan terhadap
uraian ini, maka penelitian ini mengambil masalah yang akan diteliti sebagai
judul “Pengaruh Pergantian Manajemen, berikut:
Financial Distress, Opini Audit, Ukuran a. Variabel-variabel yang diduga
Kantor Akuntan Publik, dan Audit Delay mempengaruhi Auditor Switching
Terhadap Auditor Switching Pada yaitu Pergantian Manajemen, Opini
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Audit, Financial Distress, Ukuran
BEI Tahun 2012-2015”. Kantor Akuntan Publik dan Audit
Delay.
Identifikasi Masalah b. Perusahaan Manufaktur yang
Berdasarkan uraian latar belakang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
masalah di atas, maka dapat diketahui tahun 2012-2015.
identifikasi masalah sebagai berikut: c. Fokus pada pergantian KAP secara
1. Terdapat beberapa perusahaan sukarela (Valuntary).
melakukan auditor switching diluar d. Variabel Financial Distress dihitung
dari ketentuan yang telah berlaku. menggunakan Z-Score Almant.
Auditor switching yang dilakukan
oleh perusahaan secara sukarela Rumusan Masalah
tersebut masih menimbulkan Berdasarkan latar belakang diatas
pertanyaan bagi para investor maka yang menjadi rumusan masalah
mengenai penyebab perusahaan dalam penelitian ini adalah sebagai
melakukan auditor switching. berikut :
2. Auditor Switching menimbulkan a) Apakah pergantian manajemen,
peningkatan fee audit yang harus financial distress, opini audit, ukuran
dibayar oleh perusahaan. Peningkatan kantor akuntan publik dan audit
fee audit terjadi karena biaya start up delay berpengaruh terhadap auditor
audit yang tinggi. Hal tersebut switching pada perusahaan
menjadi pertimbangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa
dalam melakukan auditor switching, efek indonesia tahun 2012-2015
terutama perusahaan yang sedang secara parsial ?
dalam kesulitan keuangan. b) Apakah pergantian manajemen,
3. Penelitian terdahulu terkait faktor- financial distress, opini audit, ukuran
faktor yang menyebabkan auditor kantor akuntan publik dan audit
switching, terutama mengenai delay berpengaruh terhadap auditor
Pergantian Manajemen, Opini Audit, switching pada perusahaan
Financial Distress, dan ukuran KAP, manufaktur yang terdaftar di bursa
memberikan hasil yang tidak efek indonesia tahun 2012-2015
konsisten. secara simultan ?

Batasan Masalah Tujuan Penelitian

Volume 27 No.1 Juni 2017 47


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

Berdasarkan perumusan masalah dijadikan sebagai referensi dan


tersebut, penelitian ini dilakukan dengan gambaran dalam melakukan
tujuan sebagai berikut : penelitian selanjutnya yang sejenis.
a. Menguji dan menganalisis pengaruh
pergantian manajemen, financial 2. TINJAUAN LITERATUR
distress, opini audit, ukuran kantor Auditor Switching
akuntan publik dan audit delay Menurut Gede (2013) Auditor
terhadap Auditor Switching pada switching merupakan perpindahan Kantor
perusahaan manufaktur yang terdaftar Akuntan Publik yang dilakukan oleh
di Bursa Efek Indonesia tahun 2012- perusahaan klien. Menurut Resty (2012)
2015 secara parsial. auditor switching adalah tindakan yang
b. Menguji dan menganalisis pengaruh dilakukan oleh klien Kantor Akuntan
pergantian manajemen, financial Publik mengganti Kantor Akuntan Publik
distress, opini audit, ukuran kantor yang lama dengan Kantor Akuntan Publik
akuntan publik dan audit delay yang baru untuk melakukan audit
terhadap Auditor Switching pada terhadap perusahaannya. Sedangkan
perusahaan manufaktur yang terdaftar menurut Ni Kadek (2010) auditor
di Bursa Efek Indonesia tahun 2012- switching adalah tindakan perpindahan
2015 secara simultan. auditor yang dilakukan oleh perusahaan
sebagai salah satu upaya dalam menjaga
Manfaat Penelitian independensi dan objektivitas auditor dan
Manfaat yang diharapkan dari menjaga kepercayaan publik dalam fungsi
penelitian ini adalah sebagai berikut : audit akibat masa perikatan yang lama.
a. Bagi Peneliti Dari beberapa pengertian mengenai
Diharapkan hasil penelitian ini auditor switching diatas, dapat
membuktikan secara empiris bahwa disimpulkan bahwa auditor switching
pergantian manajemen, financial adalah pergantian Auditor atau KAP yang
distress, opini audit, ukuran kantor dilakukan oleh perusahaan klien pada
akuntan publik dan audit delay periode tahun selanjutanya guna menjaga
bepengaruh terhadap Auditor independensi dan objektivitas seorang
Switching pada perusahaan auditor.
manufaktur yang terdaftar di bursa Menurut Febrianto dalam Ni Kadek
efek indonesia tahun 2012-2015 baik (2010) Auditor Switching dapat dibedakan
secara parsial maupun simultan. menjadi 2 (dua) jenis yaitu berdasarkan
b. Bagi Profesi Akuntan Publik peraturan (mandatory) dan secara
Memberikan informasi mengenai sukarela (valuntary).
faktor yang menyebabkan klien Di Indonesia peraturan mengenai
melakukan auditor switching pada auditor switching pertama kali di tahun
perusahaan yang terdaftar di bursa 2002 dengan mengeluarkan Peraturan
efek indonesia. Menteri Keuangan No 423/PMK.06/2002.
c. Bagi Akademisi dan Peneliti Yang kemudian peraturan auditor
Selanjutnya switching mengalami beberapa kali
Penelitian ini diharapkan dapat perubahan. Terakhir pemerintah indonesia
memberikan konstribusi dalam menerbitkan Peraturan Menteri Keungan
pengembangan teori tentang auditor No. 20 Tahun 2015 tentang praktik
switching serta diharapkan dapat akuntan publik yang merupakan

Volume 27 No.1 Juni 2017 48


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

pengaturan lebih lanjut dari undang- skor yang ditentukan dari hitungan
undang No. 5 tahun 2011 tentang standar kali nisbah-nisbah keuangan yang
Akuntan Publik. Berdasarkan pasal 11 menunjukkan tingkat kemungkinan
ayat (1) dijelaskan bahwa “pemberian jasa kebangkrutan perusahaan. Formula Z-
audit atas informasi keuangan historis Score untuk memprediksi kebangkrutan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 dari Altman merupakan sebuah
ayat (1) huruf a terhadap suatu entitas multivariate formula yang digunakan
oleh seoranga akuntan publik dibatasi untuk mengukur kesehatan finansial dari
paling lama untuk 5 (lima) tahun buku sebuah perusahaan. Altman menemukan
berturut-turut”. lima jenis rasio keuangan yang dapat
dikombinasikan untuk melihat perbedaan
Pergantian Manajemen antara perusahaan yang bangkrut dan
Menurut Ni Kadek (2010) pergantian yang tidak bangkrut (Weston & Copeland,
manajemen adalah adanya perubahan 2004:255 dalam Ekka, 2013).
komposisi manajerial pada perusahaan,
perubahan yang terjadi dapat berupa Opini Audit
perubahan dewan direksi maupun dewan Opini audit merupakan hasil atau
komisaris. Pergantian manajemen pendapat yang diberikan oleh seorang
biasanya disebabkan karena keputusan auditor atau Kantor Akuntan Publik
dari Rapat Umum Pemegang Saham terhadap laporan keuangan per usahaan
(RUPS). Keputusan pergantian klien yang sudah diaudit. Dalam Standar
manajemen juga bisa disebabkan oleh Profesional Akuntan Publik (2001)
keinginan manajemen pribadi yang ingin dijelaskan bahwa: tujuan audit atas
berhenti. Apabila perusahaan melakukan laporan keuangan oleh auditor independen
pergantian manajemen, maka akan adalah untuk menyatakan pendapat
menimbulkan adanya perubahan dalam tentang kewajaran mengenai semua hal
kebijakan perusahaan dalam berbagai yang material, posisi keuangan, hasil
bidang salah satunya dapat merotasi usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas
auditornya disebabkan oleh segala sesuai dengan akuntansi yang berlaku
pemikiran direksi yang baru. umum di Indonesia.

Financial Distress Ukuran Kantor Akuntan Publik


Financial distress merupakan kondisi Menurut Riyatno (2007) dalam Fuji
di mana perusahaan mengalami kondisi (2013) ukuran KAP merupakan
yang tidak sehat ataupun kesulitan dalam pembedaan jumlah klien dan jumlah
keuangan. Plat dan Plat, (2002) dalam anggota yang dimiliki oleh suatu kantor
Dwijayanti, (2010:192) menyatakan akuntan publik. Menurut Beatty (1989)
bahwa financial distress merupakan suatu dalam Devianto (2011) ukuran KAP dapat
kondisi yang menunjukkan tahap lihat dari berbagai hal yang terkait dengan
penurunan dalam kondisi keuangan KAP, seperti jumlah klien dan jumlah
perusahaan yang terjadi sebelum pendapatan KAP tersebut. Dari beberapa
terjadinya kebangkrutan ataupun pengertian diatas dapat disimpulkan
likuidasi. bahwa ukuran KAP merupakan
Financial distress dalam penelitian pembedaan KAP yang didasarkan
ini diukur dengan menggunakan metode padajumlah klien, jumlah anggota, dan
analisis Z-Score Altman. Z-Score adalah jumlah pendapatan dari KAP tersebut.

Volume 27 No.1 Juni 2017 49


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

Dalam penelitian ini ukuran KAP beberapa kali perubahan. Tahun 2012
diproksikan pada KAP yang melakukan peraturan tersebut diperbaharui kembali
afiliasi dengan big four dan KAP yang dengan lampiran keputusan Ketua
tidak melakukan afiliasi dengan big four. BAPEPAM No. KEP-431/BL/2012 yang
KAP yang berafiliasi dengan big four menyatakan bahwa Emiten atau
diantaranya: Perusahaan Publik yang pernyataan
a. KAP Tanudiredjo, Wibisana, Rintis pendaftarannya telah menjadi efektif
& rekan yang berafiliasi dengan wajib menyampaikan laporan tahunan
Pricewaterhouse Coopers, kepada Bapepam dan LK paling lama 4
b. KAP Sidharta Widjaja & Rekan yang (empat) bulan setelah tahun buku
berafiliasi dengan Klynveld Peat berakhir.
Marwick Goerdeler (KPMG),
c. KAP Purwantono, Sungkoro & 3. KERANGKA KONSEPTUAL
Rekan yang berafiliasi dengan Ernst
and Young, dan
Pergantian
d. KAP Osman Bing Satrio & Eny yang
Manajemen
berafiliasi dengan Deloitte Touche
Tohmatsu. Financial
H1
Distress
Audit Delay
audit delay dapat didefinisikan dengan Auditor
Opini Audit Switching
lamanya waktu penyelesaian audit yang
dihitung dari tanggal tutup tahun buku
sampai laporan audit ditandatangani oleh Ukuran Kantor
auditor. Akuntan
Ketepatwaktuan penyampaian laporan Publik
keuangan audit sangatlah penting untuk Audit Delay
perusahaan yang telah go public, agar
informasi dapat segera tersedia sehingga
dapat digunakan dalam pengambilan H2
keputusan. Selain itu, keterlambatan Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
laporan keuangan diumumkan ke publik
akibat adanya audit delay yang terlalu Kerangka konseptual di atas
lama dapat mempengaruhi citra menjelaskan variabel pergantian
perusahaan di mata para investor. manajemen, financial distress, opini
Di Indonesia peraturan tentang audit audit, ukuran kantor akuntan publik dan
delay di terbitkan oleh Badan Pengawas audit delay berpengaruh terhadap auditor
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. switching baik secara parsial maupun
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 simultan.
tentang “Peraturan Pasar Modal” Pergantian manajemen disuatu
menyatakan bahwa semua perusahaan perusahaan akan mempengaruhi
yang terdaftar dalam pasar modal wajib kebijakan perusahaan dalam berbagai
menyampaikan laporan keuangan secara bidang salah satunya dapat merotasi
berkala kepada BAPEPAM dan auditornya.
mengumumkannya kepada masyarakat. Financial distress (kesulitan
Paraturan tersebut kemudian mengalami keuangan) yang di alami suatu perusahaan

Volume 27 No.1 Juni 2017 50


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

akan menyebabkan manjemen Dalam penelitian ini variabel


meminimalkan biaya yang dependen yang digunakan adalah auditor
memungkinkan juga merotasi KAP switching. Variabel ini diukur
dengan biaya yang lebih murah. menggunakan variabel dummy dimana,
Opini audit atas laporan keuangan perusahaan yang melakukan auditor
yang di peroleh perusahaan sangat switching diberi kode 1, dan perusahaan
mempengaruhi manajemen perusahaan yang tidak melakukan auditor switching
mengganti atau mempertahankan KAP. diberi kode 0. Dalam penelitian ini
Peusahaan yang memperoleh opini selain perusahaan yang dikategorikan
wajar tanpa pengecualian (unqualified melakukan auditor switching adalah
opinion) akan cenderung merotasi KAP perusahaan yang melakukan auditor
yang sekiranya sesuai dengan keinginan switching secara voluntary, sehingga
manajemen. penelitian lebih fokus terhadap faktor-
Ukuran kantor akuntan publik yag di faktor yang menyebabkan auditor
proksikan dengan KAP yang berafiliasi switching diluar ketentuan yang berlaku.
dengan big-four dan KAP yang tidak Variabel independen dalam penelitian
berafiliasi dengan big-four. Perusahaan ini yaitu pergantian manajemen yang
akan mencari KAP yang memiliki diproksikan dengan pergantian CEO atau
kredibilitas yang tinggi guna menjaga direktur utama dan diukur menggunakan
kepercayaan investor, kreditor maupun variabel dummy (berganti manajemen 1,
calon investor. tida berganti manajemen 0). Financial
Audit delay yang dialami perusahaan distressdiukur dari laporan keuangan
akan mempengaruhi manajemen untuk menggunakan Almant Z-Score dengan
merotasi KAP. Semakin lama laporan rumus sebagai berikut :
audit terbit akan mempengaruhi harga
saham perusahaan di pasar kemudian WC ℜ EBIT MVE
Z−score=0,71 +0,84 +3,10 +0,42
menyebabkan semakin lama pula TA TA TA TL
manajemen mengambi keputusan untuk Dimana :
kinerja yang akan datang. WC : working capital (current asset –
current liabilities)
4. METODE PENELITIAN TA : total asset
RE : retained earning
Penelitian ini termasuk penelitian EBIT : earning before interest tax
kausal komparatif yaitu penelitian yang MVE : market value of equity (closing
bertujuan untuk menjelaskan hubungan price x outstanding share)
sebab-akibat antara dua atau lebih gejala TL : total liabilities
atau variabel. Penelitian kausal S : net sales
komparatif merupakan penelitian ex post
facto, yaitu tipe penelitian terhadap data Opini audit yang diukur variabel
yang dikumpulkan setelah terjadinya dummy (dimana opini audit wajar tanpa
suatu fakta atau peristiwa. pengecualian di beri nilai 1, dan opini
Penelitian ini menggunakan selain wajar tanpa pengecualian di beri
pendekatan kuantitatif yang merupakan nilai 0).
penekanan pada pengujian teori melalui Ukuran kantor akuntan publik
pengukuran variabel penelitian dengan diproksikan KAP yang berafiliasi dengan
angka dan melakukan analisis data big-four dan non big-four. Variabel ini
dengan prosedur statistik. dikur dengan variabel dummy (KAP yang

Volume 27 No.1 Juni 2017 51


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

berafiliasi dengan big-four diberi nilai 1, Keseluruhan tabulasi dan pengolahan data
dan KAP yang tidak berafiliasi dengan menggunakan SPSS.
big-four diberi nilai 0).
Audit delay yang diproksikan dengan 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
interval waktu tahun buku laporan
keuangan sampai penyelesaian laporan Hasil Uji Keseluruhan Model Fit (Overall
Fit Model)
audit.
Populasi pada penelitian ini adalah Penilaian keseluruhan model
perusahaan manufaktur yang terdaftar di dilakukan dengan membandingkan nilai
bursa efek indonesia tahun 2012-2015 antara -2Log Likelihood (-2LL) pada awal
yang berjumlah 148 perusahaan. Metode (Block Number = 0), dimana model
pemilihan sampel menggunakan hanyamemasukkan konstanta, dengan
purposive sampling denan beberapa nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir
kriteria, dan 22 perusahan terpilih menjadi (Block Number = 1), dimana model
sampel dan selama 4 tahun publikasi memasukkan konstanta dan variabel
sehingga berjumlah 88 data peneitian. bebas. Nilai -2LL dapat dilihat pada tabel
Teknik analisis data yang digunakan berikut :
dalam penelitian ini yaitu regresi logistik
(logistic regression) dengan persamaan Tabel IV.2 UJi Keseluruhan Model Fit
regresi sebagai berikut: Iteration Historya,b,c
-2 Log Coefficients
Iteration
SWITCH likelihood Constant
ln =a+ β 1 X 1+ β2 X 2 + β 3 X 3+ β 4 X 4 + β 5 X 5 +e
1−SWITCH Step 0 1 106,873 -,818
2 106,826 -,869
Dimana : 3 106,826 -,869
SWITCH a. Constant is included in the model.
ln : Variabel
1−SWITCH b. Initial -2 Log Likelihood: 106,826
dummy auditor switching ( 1
untuk yang melakukan
auditor switching dan 0 untuk Iteration Historya,b,c,d
yang tidak melakukan Coefficients
-2 Log
Iteration Consta OPI
auditor switching) likelihood
nt
PM FD
NI
KAP AD
a : Konstanta Step 1 102,786 -1,112 ,120 ,013 ,759 -,485 -,003
βi : Koefisien Regresi, dinamai = 1 2 102,390 -1,347 ,126 ,016 ,996 -,647 -,003
3 102,387 -1,371 ,124 ,016 1,020 -,664 -,003
1,2,3,...dst
4 102,387 -1,371 ,124 ,016 1,020 -,665 -,003
X1 : Pergantian Manajemen a. Method: Enter
X2 : Financial Distress b. Constant is included in the model.
X3 : Opini Audit c. Initial -2 Log Likelihood: 106,826
X4 : Ukuran KAP d. Estimation terminated at iteration number 4
X5 : Audit Delay because parameter estimates changed by less
e : Error (tingkat kesalahan) than ,001.

Analisis data yang dilakukan Hasil SPSS (data diolah)


diantaranya uji keseluruhan model fit
(overall model fit), uji kelayakan model Nilai -2LL awal adalah sebesar
regresi, uji koefisien determinasi, tabel 106,826 dan setelah dimasukkan lima
klasifikasi dan uji multikoliniarlitas. variabel independen, maka nilai -2LL
akhirnya mengalami penurunan menjadi

Volume 27 No.1 Juni 2017 52


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

sebesar 102,387. Penurunan nilai -2LL ini dengan nilai Nagelkerke R square. Hasil
menunjukkan model regresi yang baik Pengujian sebagai berikut :
atau dengan kata lain model yang
dihipotesiskan fit dengan data. Tabel IV.5 Koefisien Determinasi
Model Summary
Hasil Uji Kelayakan Model Regresi -2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R
Kelayakan model regresi dinilai Step
likelihood Square Square
dengan menggunakan Hosmer and
102,387a ,049 ,070
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. 1

Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit a. Estimation terminated at iteration


Test menguji hipotesis nol bahwa data number 4 because parameter estimates
empiris cocok atau sesuai dengan model changed by less than ,001.
(tidak ada perbedaan antara model dengan
data sehingga model dapat dikatakan fit).
Hasil pengujian sebagai berikut : Hasil SPSS (data diolah)

Tabel IV.4 Uji Kelayakan Model Regresi Berdasarkan hasil pengujian, nilai
Hosmer and Lemeshow Test Nagelkerke R square adalah sebesar 0,070
Step Chi-square df Sig. yang berarti variabilitas variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh
1 6,681 8 ,571 variabel independen adalah sebesar 7%,
Hasil SPSS (data diolah) sedangkan sisanya sebesar 93% dijelaskan
oleh variabel-variabel lain di luar model
Hasil pengujian menunjukkan nilai penelitian ini.
chi-square sebesar 6,681 dengan
signifikansi sebesar 0,571 yang nilainya Hasil Uji Tabel Klasifikasi
lebih besar dari pada 0,05. Dengan Tabel klasifikasi menunjukkan
demikian dapat disimpulkan bahwa model kekuatan prediksi dari model regresi
mampu untuk memprediksi nilai untuk memprediksi probabilitas
observasinya atau dapat dikatakan model pergantian KAP oleh perusahaan.
dapat diterima karena cocok dengan data Kekuatan prediksi dari model regresi
observasinya. untuk memprediksi kemungkinan
terjadinya variabel terikat dinyatakan
dalam persen. Hasil pengujian
ditampilkan dalam tabel berikut :

Hasil Uji Koefisien Determinasi


Besarnya nilai koefisien determinasi Tabel IV.6 Tabel Klasifikasi
Classification Tablea
pada model regresi logistik ditunjukkan
Observed Predicted

Volume 27 No.1 Juni 2017 53


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

Switch Percentage Step Constan


1,000 ,244 -,112 -,140 -,359 -,955
NAS AS Correct 1 t

Step Swit NAS 62 0 100,0 PM ,244 1,000 ,039 -,017 -,209 -,302

1 ch AS 25 1 3,8 FD -,112 ,039 1,000 -,102 -,225 ,063

Overall Percentage 71,6 OPINI -,140 -,017 -,102 1,000 -,003 -,105

a. The cut value is ,500 KAP -,359 -,209 -,225 -,003 1,000 ,351

AD -,955 -,302 ,063 -,105 ,351 1,000


Tampilan dalam Tabel tersebut
menunjukkan kekuatan prediksi dari Menurut Ghozali (2006), jika antar
model regresi untuk memprediksi variabel independen ada korelasi yang
perusahaan melakukan pergantian KAP cukup tinggi diatas 0,90 maka hal ini
adalah sebesar 3,8%. Hal ini merupakan indikasi adanya
menunjukkan bahwa dengan multikolinaritas. Hasil pengujian
menggunakan model regresi tersebut, menunjukkan tidak ada nilai koefisien
terdapat sebanyak 1 perusahaan (3,8%) korelasi antar variabel independen yang
yang diprediksi akan melakukan nilainya lebih besar dari 0,90 maka dapat
pergantian KAP dari total 26 perusahaan disimpulkan tidak terdapat indikasi
yang melakukan pergantian KAP. multikolinearitas antar variabel
Kekuatan prediksi dari model regresi independen.
untuk memprediksi kemungkinan
perusahaan tidak melakukan pergantian
KAP adalah 100%. Dengan model regresi Hasil Pengujian Hipotesis
tersebut, terdapat sebanyak 62 perusahaan Pengujian Secara Parsial
(100%) yang diprediksi tidak melakukan Hasil pengujian hipotesis disajikan
pergantian KAP. pada tabet berikut :

Hasil Uji Multikolinearitas


Model regresi yang baik adalah
regresi yang tidak menunjukkan adanya
gejalakorelasi yang kuat diantara variabel
bebasnya. Pengujian multikolinearitas
dalam regresi logistik menggunakan
matriks korelasi antar variabel bebas
untuk melihat besarnya korelasi antar
variabel bebas. Hasil pengujian
ditampilkan dalam Tabel berikut :

Tabel IV.8 Pengujian Secara Parsial


Tabel IV.7 Uji Multikolinearitas Variables in the Equation
Correlation Matrix 95% C.I.for
EXP (B)
Const
PM FD OPINI KAP AD Exp Lowe
ant Upper
B S.E. Wald df Sig (B) r

Volume 27 No.1 Juni 2017 54


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

S PM
tidak berpengaruh terhadap auditor
Tabel,124
IV.9 ,710 ,031 1 ,861 1,132 ,282
Pengujian Secara Simultan 4,549
switching.
t FD Omnibus
,016 Tests
,048 of Model
,110 Coefficients
1 ,740 1,016 ,924 1,117
4. Nilai opini audit menunjukkan
e OPIN 1,020 ,569 3,216 1 ,073 2,773 ,910 8,453
Chi- koefisien regresi positif sebesar 1,020
p I df Sig. dengan tingkat signifikansi0,073
square
a
1 KAP -,665 ,940 ,499 1 ,480 ,514 ,081 3,250 yang lebih besar dari 0,05. Sehingga
Step 1 Step 4,438 5 ,488
AD -,003 ,020 ,017 1 ,895 ,997 ,958 1,038
dapat disimpulkan opini audit tidak
Block 4,438 5 ,488 berpengaruh terhadap auditor
Const -1,371 1,722 ,634 1 ,426 ,254
Model 4,438 5 ,488 switching.
ant 5. Nilai ukuran kantor akuntan publik
a. Variable(s) entered on step 1: PM, FD, OPINI, KAP, menunjukkan koefisien regresi
AD. negatif sebesar 0,665 dengan tingkat
signifikansi 0,480 yang lebih besar
Model regresi yang terbentuk dari 0,05. Sehingga dapat
berdasarkan nilai estimasi parameter disimpulkan ukuran kantor akuntan
dalam Variables in The Equation adalah publik tidak berpengaruh terhadap
sebagai berikut ini. auditor switching.
6. Nilai audit delay menunjukkan
SWITCH koefisien regresi negatif
ln =−1,371+0,124 X 1 +0,016 X 2+1,020 X 3 −0,665 X 4 −0,003 X 5 sebesar
1−SWITCH 0,003 dengan tingkat signifikansi
0,895 yang lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan persamaan regresi Sehingga dapat disimpulkan audit
diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: delay tidak berpengaruh terhadap
1. Nilai konstanta sebesar -1,371 auditor switching.
menunjukkan bahwa apabila variabel
pergantian manajemen, financial Pengujian Secara Simultan
distress, opini audit, ukuran kantor Hasil pengujian hipotesis disajikan
akuntan publik dan audit delay pada tabet berikut :
dianggap konstan, maka nilai -1,371
artinya memiliki prediksi melakukan
auditor switching. Dengan kata lain
perusahaan dapat tidak melakukan
auditor switching.
2. Nilai pergantian manajemen Dari tabel diatas dapat dilihat nilai
menunjukkan kofisien regresi positif chi-square sebesar 4,438 dengan tingkat
sebsesar 0,124 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,488 yaglebih besar
signifikansi 0,861 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan variabel
dari 0,05. Sehingga dapat pergantian manajemen, financial distress,
disimpulkan pergantian manajemen opini audit, ukuran kantor akuntan publik
tidak berpengaruh terhadap auditor dan audit delay tidak berpengaruh secara
switching. simultan terhadap auditor switching.
3. Nilai financial distress menunjukkan
koefisien regresi positif sebesar 0,016 6. PEMBAHASAN HIPOTESIS
dengan tingkat signifikansi 0,740 Berdasarkan hasil penelitian yan
yang lebih besar dari 0,05. Sehingga diuraikan secara statistik, maka untuk
dapat disimpulkan financial distress memperoleh gambaran yang lebih

Volume 27 No.1 Juni 2017 55


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

konfrehensif akan dijelaskan lebih rinci unqualified opinion arena pertimbangan


lagi sebagai berikut : kwalitas audit yag lebih baik.
Penelitian ini juga konsisten dengan
1. Hipotesis Pertama (H1) Satriantini dkk (2014) yang menyatakan
Hipotesis pertama menyatakan bahwa ukuran kantor akuntan publik tidak
pergantian manajemen, financial distress, berpengaruh terhadap auditor switching.
opini audit, ukuran kantor akuntan publik Hal tersebut dapat disebabkan perusahaan
dan audit delay secara parsial yang dijadikan sampel rata-rata di audit
berpengaruh tehadap auditor switching. oleh KAP non big-four. perusahaan yang
Berdasarkan pengujian yag dilakukan di audit KAP non big-four tidak
peneliti, hipotesis pertama ditolak karena melakukan pergantian ke KAP big-four
secara parsial tidak ada pengaruh dikarekanakan biaya audit yang lebih
pergantian manajemen, financial distress, besar.
opini audit, ukuran kantor akuntan publik Hasil penelitian ini bertentangan
dan audit delay terhadap auditor dengan penelitian Robbitasari (2013).
switching. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini konsisten dengan audit delay tidak berpengaruh terhadap
penelitian Laila Azmi (2014) yang auditor switching. Hal tersebut
menyatakan pergantian manajemen tidak dikarenakan rata-rata masa penerbitan
berpengaruh terhadap auditor switching. laporan audit masih dalam masa yang di
Hal tersebut menunjukkan kebijakan dan perbolehkan oleh BAPEPAM. Sehingga
KAP lama tetap bisa di selaraskan dengan manajemen perusahaan tidak perlu
kebijakan manajemen baru. Selaian itu, mengganti KAP.
manajemen merasa tidak perlu mengganti
KAP, jika kinerja dari KAP lama 2. Hipotesis Kedua (H2)
dianggap memiliki kinerja yang baik. Hipotesis kedua menyatakan bahwa
Hasil penelitian ini juga konsisten pergantian manajemen, financial distress,
dengan Ekka Aprilia (2013) yang opini audit, ukuran kantor akuntan publik
menyatakan financial distress tidak dan audit delay secara simultan
berpengaruh terhadap auditor switching. berpengaruh tehadap auditor switching.
Hal tersebut dikarenakan pergantian KAP Berdasarkan pengujian yag dilakukan
yang terlalu sering akan meningkatkan peneliti, hipotesis kedua ditolak karena
fee audit, terlebih lagi bila berpindah dari secara simultan tidak ada pengaruh
non big-four ke big-four. Selain itu pergantian manajemen, financial distress,
manajemen akan mempertahankan KAP- opini audit, ukuran kantor akuntan publik
nya guna memjaga kepercayaan investor dan audit delay terhadap auditor
dan kreditor. switching.
Hasil penelitian ini juga konsisten Dilihat dari nilai Nagelkerke R
dengan penelitian Rasmini (2013) yang square adalah sebesar 0,070 yang berarti
menyatakan opini audit tidak berpengaruh variabilitas variabel dependen yang dapat
terhadap auditor switching. Hal tersebut dijelaskan oleh variabel independen
dikarenakan rata-rata perusahan yang adalah hanya sebesar 7% persen,
dijadikan sampel di audit KAP non big- sedangkan sisanya sebesar 93% persen
four, pergantian ke KAP big-four dijelaskan oleh variabel-variabel lain di
dikwatirkan dapat menyebabkan luar model penelitian ini.
perusahaan mendapatkan opini selain

Volume 27 No.1 Juni 2017 56


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

7. KESIMPULAN Dwijayanti (2010).”Penyebab, Dampak,


Berdasarkan hasil pengujian dan dan Prediksi dari Financial
pembahasan mengenai pergantian Distress Serta Solusi Untuk
manajemen, financial distress, opini Mengatasi Financial Distress”,
audit, ukuran kantor akuntan publik dan Jurnal Akuntansi Kontenporer,
audit delay terhadap auditor switching Universitas Katolik Widya
pada perusahaan manufaktur yang Mandala Surabaya. Vol.2 No.2,
terdaftar di BEI selama tahun 2012-2015 Juli 2010.
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pergantian manajemen, financial Ekka Aprillia (2013). "Analisis Faktor-
distress, opini audit, ukuran kantor Faktor yang Mempengaruhi
akuntan publik dan audit delaysecara Auditor Switching. "Accounting
parsial tidak berpengaruh terhadap Analysis Journal 2.2 .Hal.199-207.
auditor switching.
2. Pergantian manajemen, financial
distress, opini audit, ukuran kantor
akuntan publik, dan audit delay
secara simultan tidak berpengaruh
terhadap auditor switching.

REFERENSI
Hutabarat, Herry (2013). “Analisis
Anwar Pratitis (2012). “Auditor Pengaruh Ukuran Perusahaan
Switching : Analisis Berdasarkan Klien, Financial Distress, Opini
Ukuran KAP, Ukuran Klien dan Going Concern, dan Reputasi
Financial Distress”. Accounting Auditor terhadap Auditor
Analysis Journal, Fakultas Switching (studi kasus pada
Ekonomi Universitas Negeri perusahaan manufaktur terdaftar
Semarang. AAJ 1 (1) (2012). di BEI periode 2008-2011)”.
ISSN 2252-6765. Skripsi S-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Damayanti dan M. Sudarma (2008).
“Faktor-Faktor yang Imam Ghozali (2013). “Aplikasi Analisis
Mempengaruhi Perusahaan Multivariate dengan Program
Berpindah Kantor Akuntan IBM SPSS-21”.Edisi 7. Semarang:
Publik”. Simposium Nasional Badan Penerbit Universitas
Akuntansi XI, Pontianak, hal.1-13. Diponegoro.

Divianto (2011). “Faktor-Faktor Yang Keputusan Menteri Keuangan Republik


Mempengaruhi Perusahaan Dalam Indonesia No. 423/KMK.06/2002
Melakukan Auditor Switch”. Tentang Jasa Akuntan Publik.
Jurnal Ekonomi dan Informasi
Akuntansi.Vol. 1, No. 2. Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 359/KMK.06/2003
Tentang Jasa Akuntan Publik.

Volume 27 No.1 Juni 2017 57


ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI

Keputusan Menteri Keuangan Republik Udayana 8.3.Denpasar.ISSN :


Indonesia No. 17/PMK.01/2008 2302-8556.
Tentang Jasa Akuntan Publik.
Sugiyono (2012). “Metode Penelitian
Keputusan Ketua BAPEPAM & LK No. Bisnis (pendekatan kuantitatif,
KEP-431-BL-2012 (X.K.6) kualitatif dan R&D)”. Bandung:
Tentang Penyampaian Laporan Alfabeta.
Emiten atau Perusahan Publik.
Sukrisno Agoes, Jan Hoesada (2012).
Mahantara (2013).“Faktor-Faktor yang “Bunga Rampai Auditing”.Edisi 2.
Mempengaruhi Pergantian Kantor Jakarta: Salemba Empat.
Akuntan Publik pada Perusahaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Susan dan Trisnawati (2011).“Faktor-
Indonesia”. Tesis S2, Program Faktor yang Mempengaruhi
Pascasarjana Universitas Udayana. Perusahaan Melakukan Auditor
Denpasar . Switch”.Jurnal Bisnis dan
Akuntansi,Vol.13, No. 2.

Undang-undang Republik Indonesia


Nomor 5 Tahun 2011 Tentang
Akuntan Publik.
Ni Kadek Sinarwati (2010).“Mengapa
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Melakukan
Pergantian Kantor Akuntan Wijayanti Martina Putri (2010).”Analisis
Publik?’.Simposium Nasional Hubungan Auditor-Klien: Faktor-
Akuntansi XIII. Faktor Yang Mempengaruhi
Auditor Switching Di Indonesia”.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Skripsi S-1 Fakultas Ekonomi
Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Universitas Diponegoro.
Praktik Akuntan Publik.

Prana Ugiana dan Elly (2015).“Belajar


Olah Data dengan SPSS, Minitab, Yuka Faradila dan M. Rizal Yahya
R, Microsoft Excel, Eviews, Lisrel, (2016).”Pengaruh Opini Audit,
Amos, dan Smartpls”.Medan : Financial Distress, dan
USU Press Pertumbuhan Perusahaan Klien
terhadap Auditor Switching (studi
Setiawan dan Aryani M (2014).“Pengaruh pada perusahaan manufaktur yang
Corporate Social Responsibility, terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Auditor Opinion, Financial tahun 2010-2014)”. Jurnal Ilmiah
Distress Dan Accounting Firm Mahasiswa Ekonomi Akuntansi,
Size Pada Auditor Switching” E- Vol.1, No.1, Halaman 81-100.
Journal Akuntansi Universitas

Volume 27 No.1 Juni 2017 58

Anda mungkin juga menyukai