PERIODE 2014-2018
Disusun Oleh:
Kelas D
METODOLOGI PENELITIAN
menggunakan dua cara, yaitu analisis grafik dan uji statistik. Pada penelitian ini,
normal.
1. Uji Multikolinearitas
1
2
a. Jika nilai VIF < 10 dan tolerance value > 0 maka tidak terdapat
gejala multikolinearitas.
gejala multikolinearitas.
2. Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Autokorelasi
apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians, nilai maksimum, nilai
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2018). Penelitian ini
minimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi. Analisis ini akan
akan diteliti.
dapat dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol (null hypotesis) atau hipotesis
Ho1: X1 ≤ 0
Ha1: X1 > 0
Ho2: X2 ≤ 0
Ha2: X2> 0
delay.
Ho3: X3 ≤ 0
Ha3: X3 > 0
Ho4: X4 ≤ 0
Ha4: X4 > 0
6
Ho5: X5 ≤ 0
Ha5: X5 > 0
Pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah pengujian satu sisi
atau satu ekor (one-tailed test). Pengujian satu sisi digunakan untuk menguji
hipotesis searah (Hartono, 2016). Batas kesalahan atau margin of error (α) pada
penelitian ini adalah 5%, sehingga diperoleh tingkat keyakinannya sebesar 95%.
Penelitian ini menggunakan margin of error (α) sebesar 5% karena peneliti ingin
Gambar 3.2.
linear berganda. Regresi linear berganda merupakan alat yang diperlukan untuk
mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independen) terhadap satu
variabel terikat (Hartono, 2016). Model persamaan regresi linear berganda yang
digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Audit Delay
∝ = Konstanta
𝑋1 = Profitabilitas
𝑋2 = Leverage
𝑋3 = Kompleksitas Operasi
𝑋4 = Reputasi KAP
𝑋5 = Komite Audit
ℯ = Error (kesalahan)
8
Uji parsial atau uji statistik t merupakan uji yang menunjukkan seberapa
jauh pengaruh dari satu variabel independen secara individu dalam menjelaskan
variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang akan diuji yaitu apakah suatu
ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual secara statistik.
Selain itu, uji nilai F juga digunakan untuk menguji joint hipotesis bahwa
Uji kelayakan model (uji nilai F) dapat dilihat dengan kriteria sebagai
berikut:
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
sekalipun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan. Oleh karena itu,
akan diuraikan penyebab dari diterima atau ditolaknya hipotesis. Selain itu juga,
Publik), dan komite audit terhadap audit delay, namun pada objek yang berbeda,
11