Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH ROTASI AUDIT, AUDIT TENURE, DAN

AUDIT FEE TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA

PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR

DI BEI PERIODE 2018-2022

Tugas Tahap 4

Metode Riset Akuntansi (D)

Disusun oleh Kelompok 9:

Maria Vanya Laksminto Putri 210425974

Ie, Yosephine Angel H. 210426018

Agoestine Ertanto 210426316

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2023
8

3.7. Analisa Data

3.7.1. Uji Pendahuluan

3.7.1.1. Uji Normalitas

Uji normalitas menurut Ghozali (2018) memiliki tujuan untuk menguji

apakah variabel residual atau pengganggu dalam model regresi memiliki

distribusi yang normal. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menguji

apakah variabel penganggu melakukan distribusi secara normal atau tidak

dalam uji normalitas, yaitu dengan cara uji statistik dan analisis grafik. Dalam

penelitian ini, digunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Menurut Ghozali

(2018), kriteria pengambilan keputusan dalam uji Kolmogorov-Smirnov adalah

sebagai berikut:

1. Apabila nilai signifikansi atau probabilitas > α (5%), maka data

terdistribusi secara normal.

2. Apabila nilai signifikansi atau probabilitas ≤ α (5%), maka data tidak

terdistribusi secara normal.

3.7.1.2. Uji Asumsi Klasik

Regresi dengan metode estimasi Ordinary Least Squares (OLS) akan

memberikan hasil yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) apabila dapat

memenuhi semua asumsi klasik (Ghozali, 2018). Uji asumsi klasik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji multikolonieritas, uji

heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.


9

1. Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2018), tujuan dari uji multikolinearitas adalah

untuk menguji apakah ditemukan korelasi antar variabel bebas

(independen) dalam model regresi. Apabila model regresi tersebut

baik, maka seharusnya tidak akan terdapat korelasi antar variabel

independennya. Nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)

dapat digunakan sebagai indikator untuk mendeteksi

multikolinearitas di dalam model regresi. Adapun kriteria menurut

Ghozali (2018) terkait penggunaan nilai tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF) dalam suatu pengujian adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai tolerance > 0,10 atau nilai Variance Inflation

Factor < 10, maka dapat disimpulkan tidak terdapat

multikolonieritas.

b. Jika nilai tolerance ≤ 0,10 atau nilai Variance Inflation

Factor ≥ 10, maka dapat disimpulkan terdapat

multikolonieritas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2018), tujuan dari uji heterokedastisitas adalah

untuk menguji apakah dalam model regresi dari residual suatu

pengamatan terhadap pengamatan lainnya terjadi ketidaksamaan

pada variance. Model regresi akan disebut sebagai

homoskedastisitas apabila variance dari residual suatu pengamatan

terhadap pengamatan lainnya tetap, namun apabila berbeda, maka


10

akan disebut sebagai heterokedastisitas. Model regresi yang

homoskedastisitas merupakan model regresi yang baik. Dalam

penelitian ini, akan digunakan uji glejser di mana pengujian ini akan

meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen untuk

menguji keberadaan heterokedastisitas. Adapun kriteria menurut

Ghozali (2018) dalam uji glejser adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansinya ≥ 5%, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

b. Jika nilai signifikansinya < 5%, maka dapat disimpulkan

bahwa terjadi heterokedastisitas.

3. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2018), tujuan dari uji autokorelasi adalah untuk

menguji apakah di antara variabel residual pada periode t dengan

variabel residual pada periode t-1 dalam model regresi linear terjadi

korelasi. Dalam penelitian ini, digunakan uji Durbin Watson di mana

pengujian ini hanya digunakan untuk untuk menguji autokorelasi

tingkat satu (first order autocorrelation). Uji ini mensyaratkan

adanya konstanta dalam model regresi serta tidak ada variabel lagi

di antara variabel independen. Adapun kriteria dalam uji Durbin

Watson adalah sebagai berikut:


11

Tabel 3.2.

Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada dl ≤ d ≤ du


keputusan
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negatif Tidak ada 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl


keputusan
Tidak ada autokorelasi, baik Tidak ditolak du < d < 4 – du
positif maupun negatif
Sumber: Ghozali (2018

3.7.1.3. Uji Statistika Deskriptif

Menurut Ghozali (2018), pengujian statistika deskriptif memberikan

deskripsi terkait suatu data yang dapat diukur melalui nilai rata-rata (mean),

standar deviasi, varian, nilai maksimum, nilai minimum, sum, range, kurtosis,

serta skewness. Pada penelitian ini, akan digunakan uji statistika deskriptif

berupa nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi. Rumus

yang digunakan untuk mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai

berikut:

1. Nilai rata-rata (mean)

Mean merupakan nilai total yang dibagi dengan jumlah kejadiannya

(frekuensi) (Hartono, 2016).

2. Standar deviasi
12

Menurut Hartono (2016), standar deviasi digunakan untuk

mengukur rata-rata penyimpangan masing-masing item data

terhadap nilai yang diekspektasikan. Formula dari standar deviasi

adalah sebagai berikut:

∑𝑛
𝑖=1[𝑋𝑖 −𝐸(𝑋𝑖 )]
2
SD = √
𝑛−1

Keterangan:

SD = standar deviasi

Xi = nilai ke-i

E (Xi) = nilai ekspektasi (umumnya menggunakan mean)

n = jumlah dari observasi

3.7.2. Uji Hipotesis

3.7.2.1. Hipotesis Penelitian dan Notasi Statistika

Hartono (2016) menyatakan bahwa pengujian hipotesis terdiri dari

beberapa prosedur, yaitu menyatakan hipotesis, menentukan pengujian

statistik, menentukan tingkat keyakinan yang diinginkan, menghitung nilai

statistik, mendapatkan nilai uji kritis, dan menginterpretasikan hasil. Hipotesis

dapat dinyatakan dalam bentuk nol (null hypothesis) atau alternatif (alternative

hypothesis). Hipotesis nol menyatakan tidak berbeda, sedangkan hipotesis

alternatif menyatakan berbeda. Bentuk hipotesis statistika dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. HA1: Rotasi Audit berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.

Notasi statistik dinyatakan sebagai berikut:


13

H01: X1 ≤ 0

HA1: X1 > 0

2. HA2: Audit Tenure berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.

Notasi statistik dinyatakan sebagai berikut:

H02: X2 ≤ 0

HA2: X2 > 0

3. HA3: Audit Fee berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.

Notasi statistik dinyatakan sebagai berikut:

H03: X3 ≤ 0

HA3: X3 > 0

Keterangan:

H0 = Hipotesis nol

HA = Hipotesis alternatif

X1 = Rotasi Audit

X2 = Audit Tenure

X3 = Audit Fee

3.7.2.2. Tingkat Kesalahan

Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian statistik satu arah (one-tailed

test). Menurut Hartono (2016), penggunaan pengujian satu arah dipilih karena

hipotesis nol (H0) menyatakan lebih kecil atau sama dengan (≤), sedangkan

hipotesis alternatif (HA) menyatakan lebih besar (>). Pengujian satu arah

digunakan ketika arah hubungan antara variabel sudah jelas, baik positif maupun
14

negatif. Meskipun batas kesalahan untuk pengujian satu arah adalah sebesar

10%, penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan (α) sebesar 5% untuk

meningkatkan tingkat kepercayaan (1 - α) hingga mencapai 95%. Hal ini

dilakukan dengan maksud untuk mengurangi kesalahan sekecil mungkin agar

penelitian menjadi lebih akurat

Gambar 3.2. Pengujian Satu Sisi (Positif) dengan α = 5%, untuk HA1, H A2,

dan HA3

Sumber: Hartono (2016)

3.7.2.3. Model Pengujian Statistika

Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengujian pengaruh rotasi audit,

audit tenure, dan audit fee terhadap kualitas audit perusahaan BUMN yang

terdaftar di BEI periode 2018-2022. Penelitian ini akan menggunakan analisis

regresi logistik. Menurut Ghozali (2018), regresi logistik adalah regresi yang

menguji adanya kemungkinan variabel independen yang dapat memprediksi

variabel dependen. Model persamaan regresi logistik yang akan diterapkan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


15

Logit_Y = α + β1X1 + β2 X2 + β3X3+ e

Keterangan:

Y = Kualitas Audit

α = Konstanta

β1 = Koefisien Regresi Rotasi Audit

β2 = Koefisien Regresi Audit Tenure

β3 = Koefisien Regresi Audit Fee

X1 = Rotasi Audit

X2 = Audit Tenure

X3 = Audit Fee

e = Standar Error (Kesalahan)

3.7.2.4. Uji Parsial (Uji Nilai t)

Menurut Ghozali (2018), tujuan dari dilakukannya uji t adalah untuk

mengetahui seberapa berpengaruh masing-masing variabel independen

kaitannya dalam menjelaskan variabel independen. Terdapat dua cara yang dapat

dilakukan dalam uji t, yaitu sebagai berikut:

a. Apabila nilai signifikansi t > α (5%), maka HA ditolak.

b. Apabila nilai signifikansi t ≤ α (5%), maka HA diterima.


16

3.7.2.5. Uji Kelayakan Model (Uji Nilai F)

Menurut Ghozali (2018), tujuan dari pengujian nilai F adalah untuk

mengevaluasi tingkat kesesuaian model persamaan regresi. Pengujian ini

dilaksanakan dengan melakukan perbandingan antara tingkat signifikansi

dengan nilai alpha (α) sebesar 0,05 atau 5%. Adapun kriteria menurut Ghozali

(2018) yang menjadi indikator penilaian dalam pengujian statistik F, yaitu

sebagai berikut:

1. Apabila nilai signifikansi F > α (5%), maka HA ditolak.

2. Apabila nilai signifikansi F ≤ α (5%), maka HA diterima.

3.7.2.6. Koefisien Determinasi (R2)

Ghozali (2018) mengemukakan bahwa koefisien determinasi memiliki

tujuan untuk mengukur sejauh mana kapabilitas model dalam menjelaskan

keragaman variabel dependen. Rentang nilai koefisien determinasi berkisar

antara nol dan satu. Ketika nilai R 2 rendah menunjukkan bahwa variabel

independen memiliki kemampuan yang terbatas dalam menjelaskan variasi

variabel dependen. Sebaliknya, apabila nilai R2 mendekati satu menunjukkan

bahwa variabel independen memberikan hampir seluruh informasi yang

diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Namun, perlu

diketahui bahwa terdapat kelemahan dalam penggunaan koefisien determinasi,

yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke

dalam model. Oleh karena itu, penelitian ini akan menggunakan adjusted R2

karena disinyalir bahwa adjusted R2 lebih cocok digunakan untuk mengevaluasi


17

model regresi terbaik. Selain itu, adjusted R2 dapat naik atau turun ketika suatu

variabel independen dimasukkan ke dalam model.

3.7.3. Rencana Pembahasan

Setelah melakukan pengujian hipotesis, peneliti akan menjabarkan terkait

alasan diterima maupun ditolaknya hipotesis, kemudian membandingkannya

dengan penelitian terdahulu. Peneliti bertujuan untuk menggabungkan faktor-

faktor yang merepresentasikan permasalahan, yaitu rotasi audit, audit tenure,

dan audit fee, serta mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas audit di

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2018-2022. Tujuan dari penelitian ini dapat dikatakan

tercapai apabila hasil dari pengujian statistik yang dilakukan sesuai dengan

hipotesis yang dikemukakan.


DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 25 (9th ed.).
Semarang: Universitas Diponegoro.

Hartono, J. (2016). Metodologi Penelitian: Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-


Pengalaman (6th ed.). Yogyakarta: BPFE.

Anda mungkin juga menyukai