Anda di halaman 1dari 5

Tugas Praktikum Toksikologi

1. Masing masing kelompok membuat fase gerak Kloroform : Etanol ( 9:1) sebanyak 20 ml.
Berapakah jumlah kloroform dan etanol ? Masukkan dalam perhitungan.
Jawab:
Pada fase gerak, perbandingan antara kloroform dan etanol yaitu 9 : 1,
kloroform + etanol = 20 ml
9a +1a = 20 ml
10a = 20ml
A = 2 ml
Kloroform = 9a
= 9 x (2ml)
= 18ml
Etanol = 1a
= 1 x (2ml)
= 2ml

2. Hasil praktikum masing masing kelompok harus menyertakan gambar lempeng KLT dengan
ukuran 4 x 7 cm, termasuk gambar bercak sampel dan baku.
Jawab:

7 cm 3,8 cm (B) 5 cm
3,8 cm (A)
(b

S B

4 cm

Keterangan :
A = Jarak rambat sampel jamu = 3,8 cm
B = Jarak rambat baku parasetamol = 3,8 cm
C = Jarak rambat fase gerak = 5 cm

3. Hitung Rf sampel dan Rf baku dan nyatakan positif atau negatif mengandung bahan kimia obat
Parasetamol.
Jawab:
Rf Sampel = Jarak rambat sampel (A)
Jarak rambat fase gerak (C )
= 3,8 cm
5 cm
= 0, 76
Rf Baku = Jarak rambat baku (B)
Jarak rambat fase gerak (C)
= 3,8 cm
5 cm
= 0, 76

Rx = Rf sampel
Rf baku
= 0,76
0,76
= 1 (positif mengandung paracetamol)

4. Hasil Praktikum masing masing kelompok :


Kel Jarak rambat Jarak rambat Jarak rambat Rf Rf Baku Rx
Sampel Baku Fase Gerak Sampel
(cm) (cm) (cm)
8. 3,8 3,8 5 0,76 0,76 1

5. Buatlah laporan praktikum dengan format :


Jawab:
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI
a. Nama Anggota Kelompok 8

1. Febe Cindy Cintya Dewi (P1337434118035)

2. Errina Septiyasari Latiah (P1337434118036)

3. Rianita Putri (P1337434118037)

4. Istikharoh (P1337434118039)

b. Judul Praktikum

Identifikasi Cemaran Parasetamol Dalam Sampel Jamu Serbuk

c. Tujuan Praktikum

untuk mengidentifikasi parasetamol dalam jamu serbuk

d. Teori Singkat

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran senyawa


menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitas bahan yang digunakan. Kromatografi
juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap
maupun cuplikannya (Roy, 19991). Pada hakikatnya KLT merupakan metode kromatografi
cair yang melibatkan dua fasa diam dan fasa gerak. Fasa geraknya berupa campuran pelarut
mengembang dan fasa diamnya dapat berupa serbuk halus yang berfungsi sebagai
permukaan penyerap (kromatografi cair-padat) atau berfungsi sebagai penyangga untuk
lapisan zat cair (kromatografi cair-cair). Fasa diam pada KLT sering disebut penyerap
walaupun berfungsi sebagai penyangga untuk zat cair di dalam sistem kromatografi cair-
cair. Hampir segala macam serbuk dapat dipakai sebagai penyerap pada KLT, contohnya
silika gel (asam silikat), alumina (aluminium oksida), kiselgur (tanah diatomae) dan
selulosa. Silika gel merupakan penyerap paling banyak dipakai dalam KLT (Iskandar,
2007).

e. Alat dan Bahan

1. Mortir stamper 5. Chamber


2. Serbuk jamu yang dicurigai ada 6. Lempeng KLT
BKO Parasetamol. 7. Etanol, kloroform, kertas saring
3. Larutan baku Parasetamol whatman.
4. Stop erlenmeyer 8. Lampu uv 254 nm

f. Prosedur

1. Prosedur Pembuatan Fase Gerak


Fase gerak dimasukkan dalam chamber /bejana kromatografi sebanyak 10 ml, sehingga
membutuhkan 9 ml kloroform dan 1 ml etanol.
2. Prosedur Praktikum
Mula mula bejana kromatografi/chamber dijenuhkan dulu dengan kertas saring dan ditutup
rapat. Tujuannya supaya uap fase gerak memenuhi ruang chamber sehingga pemisahan
bisa optimal karena perambatan sampel tidak terlalu cepat.

Sementara itu dipersiapkan lempeng KLT berukuran 4 cm X 7 cm.

5cm Dari garis yang dibuat tadi diukur 5 cm


atas
ke bagian

1 cm Mulamula garis bagian bawah lempeng KLT 1cm dari bawah


Persiapan sampel jamu serbuk yang dicurigai mengandung Parasetamol ( Larutan Sampel) dan
Baku Parasetamol.
Larutan Sampel (S)

Sejumlah serbuk jamu, kira kira ¼ wadah jamu dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer yang
bertutup ukuran 50ml ditambah 10ml etanol, digojog selama 10 menit, diencerkan dengan
etanol 15 ml dan disaring. (S)

Larutan Baku (B)

Dibuat larutan baku parasetamol 0,05% b/v dalam etanol (B)

Lempeng KLT yang sudah dipersiapkan diberi tanda S dan B pada garis bagian bawah.
Totolkan sampel dan baku pada tempat yang sudah ditentukan. Penotolan dilakukan 3 kali
untuk sampel pada tempat yang sama. Demikian juga dengan baku.

sampel SSs baku

Sesudah Sampel (S) dan baku (B) ditotolkan kemudian lempeng KLT dimasukkan dalam
bejana/ Chamber. Jangan sampai bercak sampel dan baku terendam fase gerak. Tutup bejana
kromatografi dan jangan digerakkan. Amati gerakan fase gerak sampai dengan batas atas
lempeng KLT yang sudah ditandai.
Bila sudah sampai dengan batas atas, ambil lempeng KLT dan dilihat bercaknya pada sinar
UV.

Tandai bercaknya dan dihitung Rf nya.


A B C = 5cm

S B

Keterangan :

A= Jarak rambat sampel jamu = 4,2 cm


B= Jarak rambat baku parasetamol = 4,3 cm
C= Jarak rambat fase gerak = 5 cm

g. Hasil dan Perhitungan ( sesuai dengan kelompok masing –masing )

Kel Jarak rambat Jarak rambat Jarak rambat Rf Rf Baku Rx


Sampel Baku Fase Gerak Sampel
(cm) (cm) (cm)
8. 3,8 3,8 5 0,76 0,76 1

h. Kesimpulan

Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan bahwa sampel jamu serbuk yang diperiksa
mengandung paracetamol (Rx=1)

Anda mungkin juga menyukai