Makalah Farmakologi Isu Legal PDF
Makalah Farmakologi Isu Legal PDF
Oleh
I Gede Agus Okta Wahyu Nugraha (P07120219052)
Ni Kadek Sinta Pradnya Devi Anjani (P07120219057)
Ni Ketut Restu Aditya Putri (P07120219058)
Putu Defri Githayani (P07120219062)
Ni Wayan Sri Wahyuni (P07120219067)
Ni Kadek Tika Diyanti (P07120219072)
Kadek Melinda Sukmadewi (P07120219073)
Kadek Fransiska Sintya Dewi (P07120219074)
Ni Made Winda Permatasari (P07120219076)
Ni Luh Putu Marcella Dewi (P07120219077)
Vena Herlina Harmin (P07120219084)
Ni Komang Ayu Santi Wulandari (P07120219098)
S.Tr Keperawatan / I B
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas berupa makalah yang berjudul " Makalah Isu
Legal dan Profesional dalam Pengobatan serta Permasalahan dalam Pengobatan”. Kami
menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun di harapkan agar dapat memperbaiki kesalahan, dan demi
kemajuan dimasa yang akan datang. Semoga Makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................4
2.1. Pengertian.......................................................................................................................................4
2.2. Isu Legal Dalam Keperawatan Berkaitan Dengan Hak Pasien...................................................5
2.3 Tipe Tindakan Legal.......................................................................................................................5
2.4.Masalah Legal Dalam Keperawatan..............................................................................................5
2.5 Permasalahan dalam Pengobatan..................................................................................................9
2.5.1 Adanya indikasi penyakit yang tidak tertangani....................................................................9
2.5.2.Pemberian obat tanpa indikasi................................................................................................9
2.5.3 Pemilihan obat tidak tepat/salah obat...................................................................................10
2.5.4 Dosis obat sub terapeutik.......................................................................................................11
2.5.5 Dosis obat berlebih (over dosis).............................................................................................11
2.5.6 Efek obat yang tidak dikehendaki.........................................................................................11
2.5.7 Interaksi obat..........................................................................................................................12
2.5.8 Penderita gagal menerima obat.............................................................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................................................14
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
dimasa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, social, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kematian, atapun tentang krisis. Menurut Barry
Jones & Chase isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil
keputusannya.
Legal adalah sesuatu yang dianggap sah oleh hukum dan undang-undang (Kamus
Besar Bahasa Indonesia). aspek legal yang sering pula disebut dasar hukum praktik
keperawatan mengacu pada hukun nasional yang berlaku dalam suatu negara. Hukum ini
bermaksud melindungi hak publik, misalnya undang-undang keperawatan bermaksud
melingdungi hak publik dan hak perawat.
Jadi, Issue legal dalam praktik keperawatan adalah suatu peristiwa atau kejadian
yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang dan Sah, sesuai
dengan Undang-Undang/Hukum mengenai tindakan mandiri perawat profesional melalui
kerjasama dengan klien baik individu, keluarga atau komunitas dan berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya, baik tanggung jawab medis/kesehatan maupun
tanggung jawab hukum.
Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan
sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji
sebagai upah atas jasanya. Dalam praktiknya keperawatan profesional memenuhi prinsip-
prinsip keperawatan.
Pengobatan atau pemeberian obat, berasal dari kata obat yang merupakan
sebuah subtansi yang diberikan kepada manusia atau hewan sebagai perawatan,
penyembuhan atau bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi dalam
tubuh. Menurut KBBI, pengobatan adalah "proses, perbuatan mengobati". Dalam
pelaksanaannya, tenaga medis memiliki tanggung jawab dalam keamanan obat dam
pemberian obat secara langsung kepada pasien.
2.2. Isu Legal Dalam Keperawatan Berkaitan Dengan Hak Pasien
Kesadaran masyarakat terhadap hak-hak mereka dalam pelayanan kesehatan dan
tindakan yang manusiawi semakin meningkat, sehingga diharapkan adanya pemberi
pelayanan kesehatan dapat memberi pelayanan yang aman, efektif dan ramah terhadap
mereka. Jika harapan ini tidak terpenuhi, maka masyarakat akan menempuh jalur hukum
untuk membela hak-haknya.
Klien mempunyai hak legal yang diakui secara hukun untuk mendapatkan pelayanan
yang aman dan kompeten.Perhatian terhadap legal dan etik yang dimunculkan oleh
konsumen telah mengubah sistem pelayanan kesehatan.Kebijakan yang ada dalam institusi
menetapkan prosedur yang tepat untuk mendapatkan persetujuan klien terhadap tindakan
pengobatan yang dilaksanakan.Institusi telah membentuk berbagai komite etik untuk
meninjau praktik profesional dan memberi pedoman bila hak-hak klien terancam.Perhatian
lebih juga diberikan pada advokasi klien sehingga pemberi pelayanan kesehatan semakin
bersungguh-sungguh untuk tetap memberikan informasi kepada klien dan keluarganya
bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan.
1. Pelanggaran
Pelanggaran adalah perlakuan seseorang yang dapat merugikan orang lain
berupa harta atau milik lainnya secara di sengaja atau tidak disengaja. Jika ada
tuntutan hukum, biasanya diselesaikan secara perdata dengan mengganti kerugia
tersebut.
Contoh : menghilangkan barang titipan klien atau merugikan nama baik klien.
2. Kejahatan
Kejahatan adalah suatu perlakuan merugikan publik. Karena terlalu parah,
kejahatan yang dianggap tindakan perdata (tort) dapat digolongkan sebagai tindakan
kriminal (tindakan pidana). Tindak kriminal atau pidana ini dapat dijatuhi hukuman
denda atau penjara, atau kedua-duanya.
Contoh :
Kecorobohan adalah suatu perbuatan yang tidak akan dilakukan oleh seseorang
yang bersikap hati-hati dalam situasi yang sama. Dengan kata lain, perbuatan yang
dilakukan di luar koridor standar keperawatan yang telah ditetapkan dan dapat
menimbulkan kerugian.
Contoh:
d.Gagal melaksanakan perintah perawatan, gagal memberi obat secara tepat atau
melaporkan tanda dan gejala yang tidak sesuai dengan kenyataan, tidak
menyelidiki perintah yang meragukan sebelumnya sehingga dengan
kelalaian/kegagalan tersebut menimbulkan cedera.
4 Pelanggaran Penghinaan
Contoh :
a.Pernyataan palsu
Orang yang di dakwa dengan tuduhan slander atau libel tidak dapat
diancam hukuman jika ia dapat membuktikan kebenaran pernyataan
(lisan/tulisan). Tuduhan ini dapat dibela dengan komunikasi yang didasarkan pada
anggapan bahwa petugas profesional tidak dapat memberi pelayanan yang baik
tanpa pembeberan fakta secara lengkap mengenai masalah yang di hadapinya.Jadi,
informasi berprivilese merupakan informasi rahasia antarpetugas profesional
dengan kliennya, misalnya antara perawat/dokter dengan kliennya, antara
pngacara dengan kliennya, antara kiai dengan pemeluk agamanya.
Penahanan yang keliru adalah penahanan klien tanpa alasan yang tepat
atau pencegahan gerak seseorang tanpa persetjuannya, misalnya menahan klien
pulang dari rumah sakit guna mendapat perawatan tambahan tanpa persetujuan
klien yang bersangkutan, kecuali jika klien tersebut mengalami gangguan jiwa
atau penyakit menular yang apabila di pulangkan dari rumah sakit akan
membahayakan masyarakat. Untuk itu, rumah sakit mempunyai formulir khusus
yang ditandatangani klien/keluarga, yang menyatakan bahwa rumah sakit yang
bersanguktan tidak bertanggung jawab apabila klien cedera karena meninggalkan
rumah sakit tersebut.
6. Pelanggaran privasi,
Contoh:
a. Menyebar gosip atau memberi informasi klien kepada orang yang tidak
berhak memperoleh informasi itu.
8. Penipuan
Penderita memiliki penyakit kronis lain yang memerlukan keberlanjutan terapi obat
Penderita berpotensi untuk mengalami risiko gangguan penyakit baru yang dapat dicegah
dengan penggunaan terapi obat profilaktik atau premedikasi
kondisi medis penderita lebih baik ditangani dengan terapi non obat
penderita memperoleh polifarmasi untuk kondisi yang indikasinya cukup mendapat terapi
obat tunggal
penderita memperoleh terapi obat untuk mengatasi efek obat yang tidak dikehendaki
yang disebabkan oleh obat lain yang seharusnya dapat diganti dengan obat yang lebih
sedikit efek sampingnya.
Penderita memiliki masalah kesehatan, tetapi obat yang digunakan tidak efektif
Penderita menerima obat tetapi bukan yang paling efektif untuk indikasi yang diobati
Penderita menolak terapi obat yang diberikan, misalnya pemilihan bentuk sediaan yang
kurang tepat
Penderita menerima kombinasi produk obat yang tidak perlu, misalnya polifarmasi
sesama obat hipoglikemik oral yang bekerja pada titik tangkap kerja yang sama dan
diberikan pada saat yang bersamaan.
2.5.4 Dosis obat sub terapeutik
Pemberian obat dengan dosis sub terapeutik mengakibatkan ketidakefektifan
terapi obat. Hal ini dapat disebabkan oleh :
Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk menghasilkan respon yang dikehendaki
Konsentrasi obat dalam plasma penderita berada di bawah rentang terapi yang
dikehendaki
Konsentrasi obat dalam plasma penderita di atas rentang terapi yang dikehendaki
Obat diberikan terlalu cepat, misalnya pada penggunaan insulin diberikan terlalu cepat
sering terjadi efek hipoglikemia.
Ketersediaan hayati obat berubah sebagai akibat terjadinya interaksi dengan obat lain
atau dengan makanan
Penderita tidak menerima pengaturan obat yang sesuai sebagai akibat kesalahan medikasi
(medication error) berupa kesalahan peresepan, dispensing, cara pemberian atau
monitoring yang dilakukan.
Penderita tidak meminum obat yang diberikan karena tidak sesuai dengan keyakinan
tentang kesehatannya.
Hal-hal yang juga perlu mendapat perhatian ekstra terhadap munculnya masalah terkait
obat apabila penderita berada dalam kondisi khusus, seperti:
Penderita hamil/menyusui
Penderita anak-anak
Untuk meminimalkan masalah terkait obat, apoteker perlu melakukan identifikasi dengan
mengajukan empat pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah terapi obat sesuai dengan indikasinya? Terapi obat dikatakan tidak sesuai bila
obat yang diberikan tidak sesuai dengan indikasinya atau penderita memerlukan terapi
obat tambahan karena adanya indikasi yang belum diobati (untreated indication)
2. Apakah terapi obat tersebut efektif? Terapi obat dikatakan tidak efektif bila obat yang
diberikan tidak tepat dalam pemilihannya atau dosis yang digunakan terlalu kecil.
3. Apakah terapi obat tersebut aman? Terapi obat dikatakan tidak aman, bila penderita
mengalami reaksi obat yang tidak dikehendaki atau penderita mendapatkan dosis obat
yang terlalu tinggi atau penderita menerima/menggunakan obat tanpa indikasi.
4. Apakah penderita mengikuti aturan yang telah disarankan? Penderita tidak mengikuti
aturan penggunaan obat yang disarankan dapat terjadi karena ketidakpahaman penderita
terhadap penyakit dan pengobatannya, alasan ekonomi, atau ketidaknyamanan yang
dialam
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Issue legal dalam praktik keperawatan adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat di
perkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang dan Sah, sesuai dengan Undang-
Undang/Hukum mengenai tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama dengan klien
baik individu, keluarga atau komunitas dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya, baik tanggung jawab medis/kesehatan maupun tanggung jawab hukum.
Keadaan dalam permasalahan pengobatan tersebut mengakibatkan terjadinya
ketidaksesuaian dalam pencapaian tujuan terapisebagai akibat pemberian obat. Aktivitas untuk
meminimalkannya merupakan bagian dari proses pelayanan kefarmasian
DAFTAR PUSTAKA