Anda di halaman 1dari 11

Analisis dan Menilai Prosedur Akuntansi Pendapatan Pada Usaha

Perhotelan

PENDAPATAN
Sumber pendapatan utama dari usaha perhotelan berasal dari penjualan atas barang dan
jasa. Bagi usaha perhotelan, penjualan adalah salah satu aspek yang sangat penting dan
menjadi urat nadi kehidupan usaha tersebut. Penjualan usaha hotel mempunyai keunikan
tersendiri yaitu:
1) Produk yang dijual merupakan kombinasi antara barang dan jasa

2) Penjualan pada usaha hotel biasanya mempunyai volume yang tinggi dengan harga
individual yang relatif rendah, hampir sama dengan usaha retail

3) Produk berbentuk barang yang dijual dihasilkan melalui proses produksi seperti yang
dilakukan oleh perusahaan manufaktur

4) Perusahaan mempunyai persediaan kapasitas untuk dapat menjual produk berupa jasa

5) Penjualan atas produk dan jasa dibebani pajak dan service

6.1 JENIS-JENIS PENJUALAN PADA HOTEL


Jenis – jenis penjualan pada hotel terdiri dari 2 kategori, yaitu :
6.1.1 Penjualan Barang
1) Penjualan kamar (Room Revenue)
Menurut pendapat dari Wiyasha (2010:170) “Penjualan kamar memberikan
kontribusi atas total penjualan hotel dengan kisaran 60-70%”. Penjualan kamar
adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak hotel dengan menyediakan jasa kamar
untuk disewa oleh konsumen.
2) Penjualan makanan dan minuman (Food and Beverage Reveneu)
Pendapatan makanan dan minuman yang memberikan konstribusi kurang lebih
30%, kisaran presentase harga pokok sangat tergantung pada jenis kelas hotel dan
restoran serta target laba yang ditentukan oleh pihak manajemen.

6.1.2 Penjualan Jasa


1) Salon dan Spa
Biasanya, hotel-hotel menawarkan adanya jasa spa untuk para tamu hotelnya.
Yang perlu diperhatikan untuk jasa spa ini adalah apakah dilakukan oleh pihak
intern hotel sendiri atau bekerja sama dengan pihak lain. Bila dilakukan oleh
pihak intern sendiri, maka kita boleh mengakui pendapatan itu sebagai pendapatan
perusahaan. Namun bila bekerja sama dengan pihak lain, harus diperhatikan
perjanjian dengan pihak lain tersebut. Umumnya, sistem dengan pihak lain adalah
pembayaran komisi per konsumen yang melakukan spa di hotel tersebut. Atas hal
itu, maka kita hanya boleh mengakui pendapatan komisi yang akan diterima saja.

2) Penjualan Jasa Sewa Ruang


Hotel-hotel banyak yang menyediakan jasa sewa ruang untuk meeting,
wedding, seminar, dan sebagainya. Kita harus memisahkan pendapatan jasa sewa
ruang ini dengan pendapatan lain yang biasanya menggandeng dengan sewa ruang
tersebut, yaitu penjualan makanan dan minuman (untuk coffee break, untuk makan
siang, dsb).

6.2 BAGIAN YANG TERLIBAT PADA PROSEDUR PENJUALAN

6.2.1 Pemisahan Tugas


1) Penjualan Kamar
a) Reservation, bertugas menerima reservasi dari tamu dan memberikan
informasi pada front office, roomboy dan housekeeping serta bagian kredit

b) Front office, bertugas menerima tamu dan menyiapkan guest bill

c) Bellboy, bertugas membantu mengantar tamu ke kamar

d) Roomboy, bertugas membersihkan dan menyiapkan kamar

e) Housekeeping, bertugas menyiapkan perlengkapan kamar

f) Night Audit, bertugas menyiapkan laporan penjualan harian pada malam hari
mencocokkan penjualan pada penjualan hari tersebut
g) Income auditor, bertugas melakukan pengecekan ulang dan pencatatan atas
penjualan yang terjadi

h) General chasier, bertugas memcatat penjualan tunai.

i) Account receivable, bertugas mencatat penjualan kredit dan menyiapkan


faktur.

2) Penjualan Makanan dan Minuman

a) Waiter/waitress, memberikan pelayanan kepada tamu, dari menerima order,


meneruskan order ke dapur dan menyajikan order serta memberikan informasi
pada kasir

b) Kasir, menyiapkan bill dan menerima pembayaran dari tamu

c) Kitchen, menyiapkan order

d) Night Audit, bertugas menyiapkan laporan penjualan harian pada malam hari
mencocokkan penjualan pada penjualan hari tersebut

e) Income auditor, mengecek penjualan dan mencatat penjualan

f) General chasier, bertugas memcatat penjualan tunai.

g) Account receivable, mencatat penjualan kredit & menyiapkan faktur tagihan

6.2.2 Dokumen dan Catatan


1) Penjualan kamar
a) Guest bill, digunakan untuk mencatat transaksi penjulan yang dilakukan oleh
tamu selama menginap dihotel dan sebagai bukti tagihan kepada tamu, terdiri
dari:
- Master bill, umtuk mencatat transaksi penjualan kamar

- Extra bill, untuk mencatat transaksi penjualan yang lain selain kamar
b) Form A, digunakan untuk mencatat data pribadi tamu yang menginap dan
sebagai laporan pada pihak kepolisisan, formulir ini biasanya juga digunakan
sebagai registration form

c) Reservation form, untuk mencatat reservasi tamu sebelum kedatangan tamu

d) Room count sheet, untuk mengecek jumlah kamar yang terisi pada hari itu

e) Room sales recapitulation, untuk mencatat penjualan kamar pada hari itu

f) Remittance of found, merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk


melaporkan dan menyetorkan hasil penjualan pada hari itu

2) Penjualan Makanan dan Minuman


a) Restaurant and bar order digunakan untuk mencatat pesanan tamu

b) Restaurant and bar check/bill, digunakan sebagai faktur penjualan

c) Restaurant and bar summary of sales digunakan untuk mencatat penjualan


baik tunai maupun kredit pada masing-masing shift

d) Remittance of found merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk


melaporkan dan menyetorkan hasil penjualan pada masing-masing shif

6.2.3 Prosedur Penjualan

1) Prosedur Penjualan Kamar


a) Sebelum kedatangan tamu akan melakukan reservasi baik secara individu
atau pun melalui agen perjalanannya kebagian reservation yang selanjutnya
akan membuat reservation form (RF) dan mencatatnya dalam daftar
kedatangan tamu, kemudian mendistribusikan form tersebut ke pihak FO,
roomboy, housekeeping dan kredit sebagai informasi.

b) Saat tamu datang menunjukkan bukti reservasi, FO akan mencocokkannya


dengan salian RF, kemudian meminta tamu untuk mengisi dan
menandatangani form A lalu memanggil bellboy dan memberikan kunci
kamar kepada bellboy untuk mengantar tamu
c) Setelah tamu kekamar FO membuat bill untuk tamu tersebut

d) FO mengisi room count sheet (RCS), melakukan posting untuk setiap


pemakaian kamar pada bill, kemudian membuat room sales recapitulations
(RSR) kemudian memasukkannya ke remittance of found (ROF)

e) FO mengirim form A asli sebagai laporan kepihak polisi

f) Malamnya night audit mengecek kembali hasil kerja FO pd hari tersebut

g) Keesokan harinya ROF dikirim ke back office dan diterima oleh income
audit yang selanjutnya akan mencocokkan kembali, untuk hasil penjualan
tunai akan diserahkan ke general cashier dan untuk sisanya diserahakn ke
account receivable.

h) Income audit berdasarkan informasi yang diberikan oleh night audit akan
membuat daily of sales sebagai informasi kepada pihak manjemen

i) Account receivable akan melakukan pencatatan dan menyiapkan invoice ke


pihak agen perjalanan
Terkait dengan penjualan kamar, terdapat beberapa aktivitas yang dapat digunakan hotel
untuk melakukan pengendalian, antara lain :
(1) Otorisasi transaksi : Dari bagan alur diatas dapat dilihat bahwa otorisasi transaksi
dalam penjualan kamar pada hotel tersebut sudah baik karena karyawan hanya
memproses transaksi yang sah, yang dalam hal ini berupa penyediaan/melampirkan
form yang diperlukan.
(2) Pemisahan tugas : Dari bagan diatas dapat kita lihat bahwa sudah adanya pembatasan
atau pemisahan tugas dari masing-masing bagian/karyawan sehingga tidak ada
perangkapan tugas.
(3) Dokumen dan catatan : Dari bagan diatas dapat kita lihat bahwa dokumen maupun
catatan yang digunakan dalam proses atau transaksi penjualan tersebut dibuat rangkap
dan digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi maupun tujuannya
masing-masing
(4) Pengendalian akses atas aktiva perusahaan : Dari bagan tersebut dapat kita lihat
bahwa perusahaan telah memiliki pengendalian akses terhadap aktiva perusahaannya
dengan baik. Hal ini dapat kita lihat dari adanya night auditor maupun income auditor
yang ikut mengawasi.
(5) Pemeriksaan dan pengecekan independen : Walaupun pemeriksaan maupun
pengecekan telah dilakukan oleh income auditor, namun dilakukan kembali cek ulang
untuk memeriksa dan mengecek kemungkinan adanya kesalahan yang terjadi terhadap
laporan daily of sales yang dilaporkan oleh front office.

2) Prosedur Penjualan Makanan dan Minuman


a) Tamu datang ke restoran disambut dan dipersilahkan duduk, selanjutnya
menyodorkan menu dan menyiapkan restoran and bar order (RBO) serta
mencatat setiap order tamu pada RBO

b) RBO diserahkan ke kitchen untuk menyiapkan menu yang diminta dank ke


kasir outlet untuk menyiapkan restoran and bar bill (RBB)

c) Setelah selesai tamu kan menyelesaikan pembayaran di kasir, jika tidak


membayar tunai, maka tamu diminta untuk menandatangani RBB untuk
nantinya dikirim ke FO agar diposting ke bill tamu

d) Pada akhir shift, kasir mrmbuat restoran and bar summary of sales (RSBSS)
dan memasukkan hasil penjualan ke dalam ROF kemudian menitipkannya
pada safe deposit box yang ada di FO untuk dikirim ke back office pada
keesokan harinya.
Aktivitas Pengendalian pada Penjualan Tunai Makanan dan Minuman:
(1) Otorisasi transaksi : Dari bagan tersebut dapat dilihat otorisasi dalam penjualan tunai
makanan dan minuman hotel sudah baik karena karyawan hanya memproses
transaksis yang sah, yang dalam hal ini berupa penyediaan/melampirkan form yang
diperlukan.
(2) Pemisahan tugas : Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa sudah ada pemisahan tugas
yang baik agar tidak ada perangkapan tugas.
(3) Dokumen dan catatan : Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa dokumen ataupun
catatan yang digunakan dalam transaksi penjualan kamar ini telah dibuat rangkap dan
digolongkan menjadi beberapa jenis misalnya seperti dokumen RBB dan RBO.
(4) Pengendalian akses atas aktiva perusahaan : Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa
perusahaan telah menerapkan pengendalian akses atas aktiva karena telah ada
pembagian tugas dan adanya control juga dari back office, karena pada keesokan
harinya baik uang dan laporan summary penjualan akan dibawa ke back office.
(5) Pemeriksaan dan pengecekan independen : Pemeriksaan dapat dilakukan di bagian
back office yang menerima summary of sales dan uang keesokan harinya, dengan
adanya perangkapan dokumen tersebut akan mempermudah pemeriksaan tersebut.

Penjualan makanan dan minuman pada hotel tidak hanya dapat terjadi secara tunai,
namun dapat terjadi secara kredit juga. Berkaitan dengan penjualan kredit, adapun aktivitas
pengendalian yang dapat dilakukan, yaitu Otorisasi transaksi, pemisahan tugas, dokumen dan
catatan, pengendalian akses atas aktiva perusahaan, serta pemeriksaan dan pengecekan
independen perusahaan sudah baik. Kegiatan tersebut sama dengan pada penjualan makanan
dan minuman secara tunai. Namun yang membedakan dari penjualan makanan dan minuman
secara kredit tersebut adalah tamu diminta untuk menandatangani RBB untuk nantinya
dikirim ke FO agar diposting ke bill tamu. Adapun bagan alur penjualan makanan dan
minuman secara tunai, yaitu :
6.2.4 Laporan Yang Dihasilkan

Hasil akhir dari suatu prosedur adalah informasi. Adapun informasi yang

dihasilkan dari prosedur penjualan kamar dan prosedur penjualan makanan dan minuman

adalah :

1) Penjualan kamar, laporan yang dihasilkan adalah rooms sales recapitulation.

2) Penjualan makanan dan minuman, laporan yang dihasilkan berupa Restaurant and

Bar Summary of Sales.

3) Daily of Sales, disiapkan oleh income auditor, yang berisi laporan penjualan hotel

secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

Widana Putra, AAGP., Suprasto, H Bambang.,Ariyanto, Dodik., Sari, Maria M Ratna. 2009.
Akuntansi Hotel (Pendekatan Sistem Akuntansi Informasi). Denpasar: Graha Ilmu
https://dexsuar.wordpress.com/2013/12/25/akuntansi-perhotelan-penerimaa-kas/

Anda mungkin juga menyukai