Anda di halaman 1dari 30

BAB V

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU

(EARNED VALUE CONCEPT/KONSEP NILAI HASIL)

Metode analisis dari sistem earned value consep ini memakai 3 (tiga)
parameter utama, agar dapat mengevaluasi setiap cost account dan level-level
diatasnya dengan tepat. Parameter yang digunakan adalah; BCWS (Budgeted Cost
For Work Schedule), BCWP (Budgeted Cost For Work Performance), dan ACWP
(Actual Cost For Work Performance). Tujuannya agar dapat menganalisis kinerja biaya
dan waktu pelaksanaan proyek dengan menggunakan metode konsep ini. Menganalisis
kinerja biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan menggunakan metode identifikasi
varians, analisis rasio sebagai lanjutan dari pengukuran penyimpangan-penyimpangan
biaya dan jadwal, yaitu index penampilan biaya (cost performance index), index
penampilan jadwal. (schedule performance index), metode ini juga dapat menghitung
besarnya biaya untuk penyelesaian proyek (ETC), dan biaya keseluruhan penyelesaian
proyek (EAC), atau biaya sampai akhir pelaksanaan proyek. Relevansi antara
pengendalian biaya dan waktu (earned value consep) sangat berhubungan dengan
materi sebelumnya yaitu managemen proyek khususnya penjadwalan grafik
barchart dan kurva “S” untuk data BCWS serta matakuliah estimasi biaya,
managemen supervise dan spesifikasi, materi bahan ajar adalah jaringan kerja
metode Critcal Path Method (CPM), dan metode Preseden Diagram Method
(PDM), sedangkan manfaatnya adalah sebagai alat untuk menganalisis biaya dan
jadwal, sistem pengendalian dan kinerja dalam pelaksanaan merupakan usaha yang
bertujuan agar pekerjaan-pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana dan tidak terjadi banyak
penyimpangan yang berarti.

5.1 Metode Integrasi Biaya dan Waktu (Earned Value/ Konsep Nilai Hasil)

1. Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept)


Untuk meningkatkan efektifitas dalam memantau dan menganalisa
kegiatan proyek perlu juga dipakai metode yang menunjukkan kinerja kegiatan.
Salah satu metode yang memenuhi tujuan tersebut adalah konsep nilai hasil
(Earned Value Concept). “ Konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya

80
biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau
dilaksanakan “ (Imam Soeharto, 2001:232). Nilai hasil merupakan biaya yang
dianggarkan dari pekerjaan yang telah dilaksanakan. Dengan memakai dasar
asumsi tertentu metode tersebut dapat dikembangkan untuk membuat prakiraan
atau proyeksi keadaan masa depan proyek.

2. Aspek Biaya, Waktu dan Kinerja Proyek


Asumsi yang digunakan pada konsep nilai hasil adalah bahwa hasil pelaporan akan
tetap atau terus berlangsung sampai akhir proyek. Saat evaluasi ini diadakan dan
kemudian hasilnya dilaporkan itulah yang disebut saat pelaporan. Pada saat
pelaporan diketahui penyelesaian fisik masing – masing komponen, sehingga
dapat dihitung nilai hasil paket kerja konstruksinya. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa data yang digunakan sebagai acuan untuk mengetahui proyeksi
atau prakiraan keadaan masa depan proyek ditinjau dari aspek biaya, waktu dan
kinerja proyek sedangkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek dan Rencana
kerja proyek yang berupa kurva “ S “ dan laporan presentasi penyelesaian pada
saat pelaporan. Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan perkiraan/perhitungan
biaya – biaya yang diperlukan untuk tiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi
sehingga diperoleh biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek
tersebut. Rencana kerja proyek yang berupa kurva “ S “ merupakan rencana kerja
proyek yang berupa diagram balok dilengkapi dengan tiap pekerjaan. Laporan
presentase penyelesaian fisik proyek merupakan laporan mengenai besarnya nilai
pekerjaan proyek yang telah diselesaikan pada waktu tertentu yang dinyatakan
dalam persen. Konsep dasar nilai hasil dapat dilihat pada gambar itu bisa
digunakan untuk menganalisis kinerja dan membuat perkiraan pencapaian sasaran.
Untuk itu digunakan 3 (tiga) indikator (parameter) utama, yaitu : Budgeted Cost of
Work Schedule (BCWS), Budgeted Cost of Work Performed (BCWP) dan Actual
Cost of Work Performed (ACWP).

80
80
a. Budgeted Cost of Work Schedule (BCWS)

Ini sama dengan anggaran untuk paket pekerjaan, tetapi disusun dan dikaitkan
dengan jadwal pelaksanaan. Jadi disini terjadi perpaduan antara biaya, jadwal
dan lingkup kerja dimana pada setiap elemen pekerjaan telah diberikan alokasi dan
jadwal yang dapat menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan pekerjaan. BCWS bisa
diartikan rencana pembiayaan pekerjaan atau kelompok pekerjaan yang
telah dijadwalkan untuk dilaksanakan dalam suatu periode proyek.
Pekerjaan/kelompok pekerjaan yang telah dijadwal x standar volume S.D.
x standar harga/biaya per unit.

b. Budgeted Cost of Work Performed (BCWP)

Indikator ini menunjukkan nilai hasil dari sudut pandang pekerjaan yang
telah diselesaikan terhadap anggaran yang disediakan untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut. Dengan kata lain, BCWP merupakan anggaran dari
pekerjaan – pekerjaan yang telah diselesaikan.
Pekerjaan/kelompok pekerjaan yang telah dilaksanakan atau
dicapai x standar volume S.D. x standar harga/biaya per unit

c. Actual Cost of Work Performed (ACWP)


ACWP adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah
dilaksanakan“ (Imam Soeharto, 2001 ; 234). Dengan kata lain, ACWP
merupakan biaya real yang telah dikeluarkan. Biaya ini diperoleh dari data–data
akuntansi atau keuangan proyek pada tanggal pelaporan yaitu catatan segala
pengeluaran biaya actual dan paket kerja atau kode akuntansi termasuk
perhitungan overhead dan lain–lain. Jadi ACWP merupakan jumlah aktual
dari pengeluaran atau data yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan pada
kurun waktu tertentu. Dengan ACWP kita bisa mengetahui apakah biaya yang
kita keluarkan untuk suatu proyek sesuai dengan yang kita rencanakan
Pekerjaan/kelompok pekerjaan yang telah dilaksanakan atau
dicapai x standar volume S.D. x standar harga/biaya per unit

80
5.2 Mengukur Kemajuan dari Kinerja Pelaksanaan Proyek
Mengukur kemajuan dari kinerja pelaksanaan proyek dapat
menggunakan 3 indikator, yaitu:

1. Cost Varians (CV) dan Schedule Varians (SV)


2. Indeks produktifitas dan kinerja
3. Prakiraan biaya penyelesaian proyek (Proyeksi biaya dan Jadwal)

Analisis kemajuan proyek dengan menggunakan metode varians.


a. Cost Varians ( CV) dan Schedule Varians (SV)
Dalam menganalisis kemajuan proyek dengan menggunakan metode varians
sederhana dianggap kurang mencukupi karena analisis varians tidak
mengintegrasikan aspek biaya dan jadwal. Untuk mengatasinya digunakan
konsep nilai hasil dengan indikator BCWS, BCWP dan ACWP. Varians yang
dihasilkan tersebut disebut Cost Varians (CV) atau Varians Biaya Terpadu dan
Schedule Varians (SV) atau Varians Jadwal Terpadu.

1). Cost Varians (CV)


Merupakan perbedaan atau selisih biaya yang terjadi antara biaya yang
seharusnya dikeluarkan sesuai dengan prestasi yang dicapai dengan biaya nyata
yang dikeluarkan untuk seluruh pekerjaan yang sudah terlaksana. Bila CV lebih
besar dari nol (0), berarti biaya proyek lebih kecil dari biaya rencana, bila nilai
CV lebih kecil dari nol (0), berarti biaya proyek lebih besar dari biaya rencana
dan nilai CV sama dengan nol (0), berarti biaya proyek sesuai dengan rencana

Cost Varians (CV) = BCWP – ACWP

2) Varians Schedule (SV)

Schedule Varians (SV) merupakan perbedaan atau selisih biaya yang


terjadi antara biaya yang seharusnya dikeluarkan sesuai dengan prestasi yang
dicapai dengan biaya anggaran yang direncanakan sesuai dengan jadwal
penyelesaian akhir pekerjaan. Bila SV lebih besar dari nol (0), berarti

80
proyek lebih cepat dari waktu rencana, bila SV lebih kecil dari nol (0),
berarti proyek lambat dan bila SV sama dengan nol (0), berarti proyek
berjalan sesuai dengan waktu yang direncanakan (jadwal)

Schedule Varians (SV) = BCWP – BCWS

Tabel Interpretasi hasil analisis biaya dan jadwal

b. Indeks Produktifitas (Indeks Kinerja)

80
1). Cost Producivity Index / CPI Indeks produktifitas atau Indeks Kinerja (Cost
Producivity Index / CPI) merupakan perbandingan antara biaya yang
direncanakan terhadap biaya yang dikeluarkan. Bila nilai CPI lebih dari satu,
berarti pengeluaran lebih kecil dari anggaran (hemat), bila nilai CPI kurang dari
satu, berarti pengeluaran lebih besar dari anggaran (boros) dan bila nilai CPI
sama dengan satu, berarti pengeluaran sesuai dengan rencana anggaran (tepat
biaya).Dalam proses konstruksi terdapat banyak kompleksitas yang terjadi,
mengingat terbatasnya waktu pelaksanaan, banyaknya tenaga kerja, hingga detail
spesifikasi proyek telah direncanakan. Untuk mengatasi hal tersebut, dalam
pelaksanaan sebaiknya lebih awal dibuat suatu rencana kerja yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan.. Penyimpangan terhadap perencanaan sering terjadi,
baik terhadap biaya maupun waktu. Untuk mengetahui terjadinya penyimpangan
secara dini dapat dipergunakan metode konsep nilai hasil. Metode ini dipakai
untuk pengendalian terhadap biaya dan waktu.

BCWP
CPI =
ACWP

2). Indeks Kinerja Jadwal/Schedule Productivity Index (SPI)

Merupakan perbandingan antara biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk


pekerjaan yang telah dilaksanakan terhadap biaya yang telah dikeluarkan menurut
rencana selama kurun waktu tertentu. Bila nilai SPI lebih dari satu, maka proyek
berjalan lebih cepat dari rencana, bila nilai SPI lebih kecil dari satu, maka proyek
berjalan terlambat dari rencana dan bila SPI sama dengan satu, maka proyewk
berjalan sesuai rencana ( tepat waktu ).

80
Adapun rumus – rumus yang digunakan untuk menghitung nilai indeks kinerja
jadwal adalah sebagai berikut ini

BCWP
SPI =
BCWS

c. Proyeksi Biaya dan Jadwal Akhir


Membuat prakiraan biaya atau jadwal penyelesaian proyek yang
didasarkan atas hasil analisis indikator yang diperoleh pada saat pelaporan, akan
memberikan petunjuk tentang prakiraan total biaya proyek (Estimate At
Completion / EAC) dan petunjuk tentang prakiraan total waktu proyek
(Estimation All Schedule / EAS).

1). Proyeksi Biaya

Estimate At Completion (EAC) atau prakiraan biaya total proyek


merupakan jumlah pengeluaran suatu pelaporan ditambah dengan biaya prakiraan
untuk pekerjaan tersisa. Prakiraan biaya total diperlukan untuk mengetahui
apakah dana yang tersisa cukup untuk menyelesaikan pekerjaan yang
tersisa.Rumus untuk prakiraan biaya total adalah sebagai berikut ini :

Estimate At Completion (EAC) = ACWP + ETC

Estimate Temporary Cost (ETC), Bila dianggap kinerja biaya pada


pekerjaan tersisa adalah tetap, maka Estimate Temporary Cost (ETC) atau
prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa merupakan prakiraan biaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa, sehingga ETC adalah
anggaran pekerjaan tersisa dibagi indeks kinerja biaya.

Anggaran BCWP
ETC =
CPI

80
2) jadwal Akhir

Estimation All Schedule (EAS) atau prakiraan waktu total proyek


merupakan jumlah waktu pelaksanaan sampai pada pekerjaan tersisa. Hal ini
dimaksudkan agar pelaksana dapat memprediksikan selesainya pekerjaan.
Adapun perhitungannya dapat dilihat rumus dibawah ini:

EAS = Waktu Pelaporan + ETS


Estimation Temporary Schedule (ETS) atau prakiraan waktu untuk
pekerjaan tersisa merupakan waktu pekerjaan tersisa dibagi indeks kinerja jadwal
atau seperti ditunjukkan berikut ini :

Rencana Waktu Pelaporan


ETS =
SPI

1. Analisa Metode Integrasi Waktu dan Biaya ( konsep Nilai Hasil)


Sebagai ilustrasi, pada minggu ke 3 s/d minggu 26 data rencana prestasi proyek
dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini .

80
Tabel 7 Budgeted cost of work schedule (BCWS)

a. Analisa Budgeted Cost of Work Schedule (BCWS)


Rumus untuk mencari BCWS, perminggu pada proyek sebagai berikut :
Untuk minggu 3 (05Maret s/d 11Maret 2011)
Persentase rencana penyelesaian proyek minggu ke 3, adalah 6,311 %
Biaya total anggaran proyek Rp 19.295.699.050,00
BCWS Pada minggu ke 3 adalah ;
6,311%x Rp 19.295.699.050,00
= Rp 1.217.751.567,00 dst…..

80
b. Analisis Budgeted Cost of Work Performed ( BCWP )
Prosentase realisasi penyelesaian proyek x Biaya total anggaran
Dengan menggunakan formula tersebut untuk proyek ini, maka nilai
BCWP perminggu kita dapat tentukan sebagai berikut ini.

Untuk minggu ke 3 (5Maret s/d 11Maret 2011 )


Persentase realisasi proyek =5,882%
Biaya total anggaran proyek Rp. 19.295.699.050,00
BCWP =5,882% x Rp. 19.295.699.050,00
= Rp.1.135.007.217,67 dst…
Selanjutnya perhitungan Budgeted cost of work performed
(BCWP) perminggu dengan menggunakan cara seperti diatas untuk
seluruh satuan waktu realisasi pelaksanaan proyek diperlihatkan pada
tabel 8 menurut hasil perhitungan BCWP dibawah ini

Tabel 8 Budgeted cost of work performed (BCWP)

80
c. Analisis Actual
Cost of Work Performed ( ACWP )
Nilai Actual Cost of Work Performed (ACWP) untuk setiap minggu diperoleh dari
data – data atau catatan segala pengeluaran biaya actual pada Proyek, Adapun
nilainya di ilustrasikan data pada tabel 9 dibawah ini

Tabel 9 Actual cost of work performed (ACWP)

80
2. Analisis Penyimpangan (Varians)
a. Analisis Cost Varians ( CV ) atau penyimpangan biaya
Rumus: CV = BCWP – ACWP
Dengan menggunakan formula tersebut, maka nilai CV untuk setiap minggu dari
proyek dapat kita hitung sebagai berikut ini.
Untuk minggu 3 (5Maret s/d 11Maret 2011 )

BCWP = Rp. 1.135.007.217,67


ACWP = Rp. 834.113.750,00
CV = Rp.1.134.113.750,00 – Rp. 834.113.750,00
= Rp.300.893.467,67
< 0 : Biaya Proyek Lebih Kecil (Hemat)
Lanjutkan hitungan CV minggu ke 4 s/d minggu 18

80
b. Analisis Schedule Varians ( SV ) atau Varians Jadwal
Rumus: SV = BCWP – BCWS
Dengan menggunakan formula tersebut, maka nilai SV untuk setiap minggu dari
proyek dapat kita hitung sebagai berikut ini.

Untuk minggu 3 (5Maret s/d 11Maret 2011 )


BCWP = Rp 1.135.007.217,67
BCWS = Rp 1.217.715.567,05
Maka SV =Rp1.135.007.217,67 - Rp 1.217.715.567,05
= Rp.-82.744.349,38
(< 0 : Proyek Terlambat )
Lanjutkan hitungan CV minggu ke 4 s/d minggu 18

3. Kinerja Biaya dan Jadwal


a. Cost Productivity Index ( CPI ) atau Indeks Kinerja Biaya
Dengan menggunakan formula tersebut, maka nilai CPI untuk setiap minggu dari
proyek dapat kita hitung sebagai berikut ini :
Untuk minggu 3 (5Maret s/d 11Maret 2011 )
Waktu pelaporan minggu ke 18 dari 26 minggu yang direncanakan
BCWP = Rp 1.135.007.217,67
ACWP = Rp 834.113.750,00
Maka CPI = 1,36

1.1 : Biaya Proyek Lebih Kecil (Hemat)


Lanjutkan hitungan CPI minggu ke 4 s/d minggu 18

b. Analisis Schedule Productivity Index (SPI) atau Index kinerja jadwal


Dengan menggunakan formula tersebut, maka nilai SPI untuk setiap minggu dari
proyek dapat kita hitung sebagai berikut ini:

80
BCWP = Rp. 1.135.007.217,67

BCWS = Rp. 1.217.751.567,05

Maka SPI = 0.93

Lanjutkan hitungan SPI minggu ke 4 s/d minggu 18


(< 1 : Proyek Terlambat )
4. Analisis Perkiraan Penyelesaian Proyek
Berdasarkan atas hasil analisis indikator yang diperoleh pada saat pelaporan,
maka dapat dibuat prakiraan biaya dan jadwal penyelesaian proyek yang nantinya
memberikan petunjuk tentang prakiraan biaya total sampai akhir proyek (Estimate at
Completion/ EAC), dan petunjuk tentang prakiraan waktu total sampai akhir proyek
(Estimation All Schedule/ EAS). Dari data – data proyek dan hasil analisis
sebelumnya dapat diketahui sebagai berikut ini :

a. Jadwal Penyelesaian Proyek


= 26 minggu
b. Anggaran Proyek
= Rp. 19,295,699,050.00
c. BCWP ( sampai dengan minggu ke – 18)
= Rp. 12,682,980,527.38
d. BCWS ( sampai dengan minggu ke – 18)
= Rp. 16,943,052,166.00
e. ACWP ( sampai dengan minggu ke – 18)
= Rp.11,820,295,650.00
Berdasarkan data – data tersebut kita dapat menentukan nilai prakiraan waktu
dan biaya penyelesaian proyek yang akan dianalisis selanjutnya satu persatu.

80
a. Aspek Waktu
Adapun analisis prakiraan waktu penyelesaian proyek saat pelaporan minggu ke –
18 , dapat diuraikan sebagai berikut .

Estimation Temporary Schedule (ETS) atau prakiraan waktu pekerjaan tersisa


ETS = (Rencana waktu total penyelesaian proyek – waktu pelaporan)
SPI
Setelah mendapatkan ETS selanjutnya kita akan memperoleh nilai EAS,
begitupun ETC kita hitung terlebih dahulu baru mendapatkan hasil EAC.

5,3. Penutup

1. Kesimpulan
1) Earned value concept/konsep nilai hasil memakai 3 (tiga) parameter
utama, agar dapat mengevaluasi setiap cost account dan level-level
diatasnya dengan tepat. Parameter yang digunakan adalah; BCWS
(Budgeted Cost For Work Schedule), BCWP (Budgeted Cost For Work
Performance), dan ACWP (Actual Cost For Work Performance).
2) Earned value concep/konsep nilai hasil adalah konsep menghitung
besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah
diselesaikan atau dilaksanakan “ (Imam Soeharto, 2001:232). Nilai hasil
merupakan biaya yang dianggarkan dari pekerjaan yang telah
dilaksanakan. Dengan memakai dasar asumsi tertentu metode tersebut
dapat dikembangkan untuk membuat prakiraan atau proyeksi keadaan
masa depan proyek.
3) Tujuan konsep nilai hasil, agar dapat menganalisis kinerja biaya dan waktu
pelaksanaan proyek. Salah satunya adalah analisis varians yaitu bagaimana
membandimgkan perencanaan (standar) dengan kenyataan hasil dilapangan

80
4) Grafik kurva “ S “ dapat dipakai untuk menyajikan varians biaya maupun
jadwal agar dapat melihat trend (kecenderungan) secara lebih jelas.
5) Dengan memakai 3 (tiga) indicator tadi selain angka-angka varians terpadu
juga diperoleh hasil indeks produktivitas biaya dan hasil indeks
produktivitas biaya

2. Soal-soal
1) Jelaskan apa yang dimaksud Earned value concep/konsep nilai hasil, dan
apa kaitannya dengan proyeksi keadaan masa depan proyek.
2) Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) parameter utama dalam menganalisis
Earned value concept/konsep nilai hasil.
3) Hitunglah CV, SV, CPI, SPI, pada minggu ke 4 sampai minggu ke 18
pada saat pelaporan, dan hitunglah EAC, EAS, apa bila jadwal proyek
selesai pada minggu ke 26. Data yang disajikan pada tabel 7, 8, dan 9 (dari
hasil Hitungan tersebut tabelkan dan buat grafiknya masing-masing dan
grafik gabungan BCWS, BCWP, ACWP )

ETS= 26-18/?0.75 sesuai hitungan anda = ? 10.69 minggu

80
Untuk hasil ETS perminggu dapat dilihat pada tabel hitungan anda (lihat
minggu ke 18 pada saat pelaporan) Estimation All Schedule (EAS) atau prakiraan
waktu total sampai akhir proyek.

EAS = ETS + Waktu Pelaporan


= 10.69? + 18
= 28.69minggu
Untuk hasil EAS perminggu dapat dilihat hasil analisisnya ?
Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek waktu dengan menggunakan metode
konsep nilai hasil, maka akan diperoleh hasil analisa ETS =? 10.67 minggu dan EAS
=? 28.69 minggu, yang berarti Penyelesaian proyek ? lebih lambat dari yang telah
direncanakan yaitu 26 minggu.(EAS>26 berarti lebih lambat pelaksanaan proyek,
EAS<26 berarti lebih cepat pelaksanaan proyek dari rencana.)

b. Aspek Biaya ; Adapun analisis prakiraan biaya penyelesaian proyek pada saat
pelaporan minggu ke-18 dapat diuraikan sebagai berikut ini.

Diketahui hasil hitungan pada saat pelaporan minggu 18 biaya proyek


Rp12.682.980.527,38 dan anggaran biaya total proyek sampai minggu ke 26
adalah Rp19.295.699.050,00

Estimation Temporary Cost (ETC) atau Prakiraan Biaya untuk Pekerjaan Tersisa

ETC = RencanaAnggaran Keseluruhan Proyek - BCWP


CPI

= Rp19.295.699.050,00–Rp12.682.980.527,38
1,07

= Rp 6.162.927.382,79

Untuk hasil ETC perminggu dapat dilihat pada tabel hitungan

80
Estimate at Completion (EAC) atau Prakiraan Biaya Total Proyek

EAC = ACWP + ETC

Rp 11.820.295.650,00 + Rp 6.162.927.382,79 = Rp17.983.223.032,79


Untuk hasil EAC perminggu dapat dihitung?

Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek biaya dengan menggunakan metode


konsep nilai hasil, maka akan diperoleh hasil analisa sebagai berikut :

- ETC = Rp 6.162.927.382,79

- EAC = Rp17.983.223.032,79

Hal ini berarti lebih kecil daripada anggaran total rencana proyek sebesar
Rp19.295.699.050,00. (Berarti lebih hemat)

Tabel 14 Estimation temporary cost (ETC) mingguan / perkiraan biaya pekerjaan tersisa Dari tabel di
atas dapat dilihat bahwa berdasarkan waktu pelaporan proyek, nilai ETS atau Perkiraan Waktu

80
Pekerjaan Tersisa setiap minggunya mengalami kenaikan yang berarti waktu pekerjaan lebih lambat
dari rencana waktu total penyelesaian proyek yaitu 26 minggu.

Gambar Grafik ETS

Keterangan:Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan waktu pelaporan proyek, nilai EAS
atau Perkiraan Total Waktu Sampai Akhir Proyek setiap minggunya mengalami kenaikan, waktunya
>26 minggu yang berarti waktu pekerjaan lebih lambat dari rencana waktu total penyelesaian proyek.

Gambar Grafik EAS

80
Gambar 14. Grafik ETC

Tabel 15 Estimation at completion (EAC) mingguan/ perkiraan biaya total proyek

keterangan:Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan waktu pelaporan proyek, nilai EAC atau
Perkiraan Biaya Total proyek setiap minggunya mengalami perubahan, namun biayanya kurang dari
Rp. 19.295.699.050,00yang berarti biaya yang digunakan lebih kecil dari rencana anggaran
keseluruhan proyek atau mengalami penghematan.

80
Gambar 15. Grafik EAC

Tabel 16 Rekapitulasi hasil perhitungan pada minggu ke-18

B. Pembahasan Hasil Perhitungan

Dalam pembahasan ini, kami menerapkan beberapa hasil analisa perhitungan yang kami sesuaikan
dengan keadaan realisasi pelaksanaan pekerjaan dengan data – data yang kami peroleh di lapangan
(proyek) dimulai dari bulan Maret hingga Juni 2011 (Minggu ke 3 – Minggu ke 18) dan beberapa
indikator – indikator sistem kinerja biaya dan waktu pelaksanaan proyek. Perhitungan laporan pada
minggu ke – 18 dikarenakan terbatasnya waktu pengammbilan data oleh pihak proyek dan untuk
melakukan perhitungan perkiraan sisa waktu dan biaya pekerjaan tersisa dan perkiraan waktu dan
biaya di akhir proyek. Selanjutnya kami memperoleh beberapa hasil analisa baik dari segi ketepatan
waktu maupun penyimpangan biaya pelaksanaan proyek diantaranya:
BCWS pada minggu ke-18adalah Rp 16,943,052,166.00,-BCWP pada minggu ke-18
adalah Rp 12,682,980,527.38,-ACWP pada minggu ke-18 adalah Rp11,820,295,650.00,- Biaya
total anggaran proyek adalah Rp 19,295,699,050.00,-
1. Khusus mengenai biaya pada proyek ini disini kita dapat melihat perbedaan yang terjadi bila
membandingkan biaya ACWP dan BCWP hal ini dapat dilihat pada tabel 5 saat pelaporan yaitu
minggu ke 18 untuk biaya BCWP yang dikeluarkan semestinya adalah senilai Rp12,682,980,527.38
akan tetapi ternyata untuk biaya ACWP pada tabel 6 dilapangan hanya dikeluarkan biaya senilai = Rp
11,820,295,650.00 (nilai BCWP > nilai ACWP) sehingga secara logika apabila biaya yang tersedia
lebih kecil daripada yang dikeluarkan dapat dikatakan bahwa proyek ini mendapat keuntungan dari
segi biaya. Sedangkan dari segi waktu dapat dilihat dengan membandingkan nilai BCWP sebesar

80
Rp.12.682.980.527,38 dan BCWS sebilai Rp.16.943.052.166,00 (BCWP<BCWS) dengan melihat
perbandingan ini secara logika dapat disimpulkan apabila yang terealisasi lebih kecil dari yang
direncanakan maka dapat diaktakan bahwa proyek ini mengalami keterlambatan.

2. Berdasarkan metode konsep nilai hasil dengan indikator–indikator yang ada pada saat pelaporan,
yaitu pada tabel 7 minggu ke-18, bulan Juni 2011, maka nilai Cost Varians yang diperoleh adalah
Rp862.684.877,38 yang menunjukkan bahwa (CV>0) berarti biaya proyek lebih kecil dari biaya
rencana dan dapat dilihat nilai Schedule Varians pada tabel 8 yang diperoleh adalah Rp
-4.260.071.638,62yang menunjukkan bahwa (SV<0) berarti proyek berjalan terlambat sehingga
dapat dikatakan bahwa meskipun proyek berjalan terlambat dari segi pekerjaan akan tetapi
sebenarnya proyek ini memperoleh keuntungan dari segi biaya.

3. Berdasarkan tinjauan kinerja pelaksanaan proyek, dengan menggunakan metode konsep nilai
hasil pada tabel 10 saat pelaporan, minggu ke-18, bulan Juni 2011, maka terlihat dari aspek waktu,
kinerja pelaksanaan dikategorikan tidak efektif dan kurang memuaskan karena tidak tepat waktu
ini terlihat dari nilai SPI = 0,75 yang mana lebih kecil dari 1 (0,75<1) ini menunjukan bahwa
waktu pelaksanaan proyek terlambat dari jadwal yang direncanakan. Sedangkan dari aspek biaya,
kinerja pelaksanaan proyek sangat baik. Hal ini terlihat dari tabel 9 nilai CPI = 1,07 yang lebih
besar dari 1 (1,07>1), ini menunjukan pengeluaran lebih kecil dari anggaran. Sehingga Dari segi
waktu pelaksanaan proyek ini, dapat dilihat bahwa pelaksanaan kegiatan pekerjaan berjalan lambat
dari rencana tetapi biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari anggaran.

4. Berdasarkan aspek biaya perkiraan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjan tersisa
(ETC) pada tabel 14 pada saat pelaporan minggu ke-18 diperoleh Rp 6.162.927.382,79dan pada
tabel 15 untuk prakiraan biaya total proyek adalah sebesar (EAC) pada minggu ke-18 diperoleh Rp
17.983.223.032,79 yang berarti lebih kecil dari anggaran proyek. Sedangkan aspek waktu
penyelesaiaan proyek saat pelaporan minggu ke-18 bulan Juni 2011 yang diperoleh dari hasil
perhitungan pada tabel 12 bahwa prakiraan waktu pekerjaan yang tersisa (ETS) = 10,69 minggu
dan pada tabel 13, prakiraan waktu total sampai akhir proyek (EAS) = 28,69 minggu, yang berarti
penyelesaian proyek lebih lambat dari yang telah direncanakan yaitu 26 minggu. Dengan
demikian waktu pekerjaan lebih lambat dari rencana waktu total penyelesaian proyek.
Adapun tindakan pengendalian yang perlu diperhatikan apabila terjadi penyimpangan biaya
dan waktu adalah sebagai berikut:

a. Apabila kelebihan biaya diketahui, perlu dilakukan analisa mengenai sebab – sebab penyimpangan
(untuk menemukan letak penyimpangan sesungguhnya), lalu merencanakan alternatif tindakan
koreksi yang mungkin dan selanjutnya melaksanakan rencana tindakan koreksi tersebut.
b. Harus dilakukan usaha yang optimal untuk menghindari terjadinya penyimpangan biaya
seperti memperketat pengontrolan pengeluaran biaya. Pekerjaan yang ada sebaiknya dilaksanakan
sesuai dengan jalur kegiatan dan perlu pengawasan agar pekerjaan tersebut sesuai dengan
spesifikasi dalam rencana kerja dan syarat-syarat.
c. Untuk menghindari keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dilapangan sebaiknya
pekerjaan dapat dilakukan dengan menambah jumlah tenaga kerja, peralatan dan jam kerja untuk
lebih mengefisienkan waktu dan menghindari keterlambatan.
KesimpulanBerdasarkan uraian dari bab sebelumnya, penulis dapat menarik sebuah kesimpulan
dari perhitungan pada minggu ke – 18 sebagai waktu pelaporan alalah sebagai berikut :
1.Untuk menganalisis kinerja biaya dan waktu pada proyek Pembangunan Gedung Parkir
Mall Ratu Indah (MaRI) diperoleh hasil BCWP (Rp.12.682.980.527,38) < BCWS
(Rp.16.943.052.166,00) dan BCWP (Rp.12.682.980.527,38) > ACWP (Rp. 11.820.295.650,00).
Hasil ini menunjukan biaya yg dikeluarkan lbh kecil dr rencana.
2.Dengan menggunakan Metode Identifikasi Varians diperoleh hasil:

80
a. SV -Rp. 4.260.071.638,62 (Negatif) dan CV Rp. 862.684.877,38 (Positif) yang
mengindikasikan bahwa proyek ini berjalan lambat dari rencana.
b. SPI 0,75 (<1) dan CPI 1,07 (>1) . Dengan demikian, dari segi waktu pelaksanaan pekerjaan
lebih lambat dari rencana (kinerja pekerjaan tidak efektif) namun dari segi biaya yang
dikeluarkan lebih rendah dari anggaran yang direncanakan.
1. Besarnya biaya dan waktu pada akhir pengerjaan proyek:
a. Perkiraan biaya untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa (ETC) adalah Rp. 6.162.927.382,79
b. Perkiraan total biaya proyek (EAC) adalah Rp. 17.983.223.032,79 atau lebih kecil dari
jumlah anggaran yang telah direncanakan yaitu Rp.19,295,699,050.00.
c. Perkiraan waktu untuk pekerjaan tersisa (ETS) adalah 10,69 Minggu.
d. Perkiraan waktu total proyek adalah (EAS) adalah 28,69 minggu, lebih lambat dari waktu
yang direncanakan yaitu 26 minggu.
DAFTAR PUSTAKA
Arvianto,Wulfram. 2002. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta. Andi
Barrie, Paulson, Sudinarto. 1987. Manajemen Konstruksi Profesional Edisi Kedua.Jakarta.E
Dipohusudo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1. Jakarta Kanisius.
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 2. Jakarta Kanisius.
Mulyanto, Bambang 1995. Pengelolaan Proyek 1. Bambang. Pusat
PengembanganPendidikan Politeknik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.Mulyono, Agus. Drs. 1996. Prinsip Dasar Manajemen Edisi 3. Yogyakarta.
BPFE.Pudjosumarto, Mulyadi. Drs. 1998.EvaluasiProyek. Yogyakarta. Liberty.
Reksohadiprodjo, Sukanto. Prof. 2001.ManajemenProyekEdisi 5. Yogyakarta
BPFE.Soeharto, Iman.1995. Manajemen Proyek jilid 1. Jakarta Erlangga.Soeharto, Iman. 2001.
Manajemen Proyek Jilid 2. Jakarta Erlangga.Soerhato, Iman. 1999. Manajemen Proyek dari
Konseptual samapi Operasional Jilid 1. Jakarta. Erlangga.Tarmudji, Tarsir. Drs. 1993. Mengenal
Manajemen Proyek. Yogyakarta. Liberty.

80
80
80
80
80
Tabel 12 Estimation temporary schedule (ETS) mingguan / perkiraan waktu
pekerjaan tersisa

80
Tabel Estimation all schedule (EAS) mingguan/ perkiraan total waktu sampai akhir proyek

80

Anda mungkin juga menyukai