Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KRITIS PERMASALAHAN PEMBELAJARAN

KELAS XI MIA 1 DAN XI MIA 2


SMA N 1 KARANGANYAR
Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Magang Kependidikan 3

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Maridi, M.Pd.


Disusun oleh:
Nama : Desy Wulandari
NIM : K4314020

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017

1
2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rasa syukur atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kritis Masalah Pembelajaran Magang Kependidikann 3 dengan lancar.
Laporan ini ditulis sebagai syarat dalam menempuh mata kuliah Magang
Kependidikann 3 di SMA Negeri 1 Karanganyar. Magang Kependidikann 3 ini
dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari bulan September hingga November 2017.
Dalam penyelesaian laporan ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Maridi, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan bekal bagi penulis.
2. Drs. Bagus Nugroho, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Karanganyar
yang telah bersedia menerima kegiatan Magang Kependidikann 3 dan
menyediakan fasilitas demi kelancaran kegiatan Magang Kependidikann 3.
3. Bapak Drs. H. Ibnu Rusianto, M.Pd., selaku dosen koordinator Magang
Kependidikan 3 SMA Negeri 1 Karanganyar.
4. Ibu Dra Sri Astorini, selaku guru pamong yang telah banyak memberikan
ilmunya kepada penulis dalam berlatih mengajar dan memberi nasehat-nasehat
yang sangat berarti bagi penulis.
5. Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan SMA Negeri 1 Karanganyar yang telah
banyak memberikan informasi kepada penulis selama penulis melakukan
observasi.
6. Seluruh siswa dan siswi kelas X, XI dan XII SMA Negeri 1 Karanganyar,
khususnya kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 terima kasih atas perhatian, partisipasi,
dan kesempatan yang telah diberikan.

3
i
ii
7. Bapak dan ibu, yang selalu mencurahkan segenap kasih sayang yang tulus, do’a
dan dukungan.
8. Rekan-rekan mahasiswa Magang Kependidikan 3 FKIP UNS 2017 SMA Negeri
1 Karanganyar atas kerjasamanya selama pelaksanaan Magang Kependidikan 3.
9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan pelaksanaan ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya, penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca terutama bagi SMA Negeri 1 Karangayar serta pihak-pihak lain yang
memerlukan.

Karanganyar, 7 November 2017


Penulis

Desy Wulandari

i4
v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................6-7
A. Latar Belakang......................................................................................6
B. Rumusan Masalah.................................................................................7
C. Tujuan Penulisan...................................................................................7
BAB II PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA......................8-17
A. Permasalahan........................................................................................8
B. Upaya Pemecahan.................................................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................18
A. Simpulan...............................................................................................18
B. Saran.....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA

5
v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan menurut UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003 adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mampu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri,
berakhlak mulia, kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya
dan masyarakat. Sejalan dengan tujuan dari pendidikan nasional yaitu untuk
mengembangkan potensi peserta didik meliputi jasmani dan rohani. Pendidikan
tidak semata-mata untuk mengasah pengatahuan dan keterampilan, akan tetapi
juga kepribadian peserta didik baik sebagai individu maupun dalam hidup
bermasyarakat. Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut oleh pemerintah
dikeluarkan Permendikbud Nomor 20, 21, 22, 23 Tahun 2016 tentang
Kurikulum 2013.
Magang kependidikan 3 merupakan lanjutan dari magang 1 dan magang
2 yang telah dilakukan pada semester sebelumnya. Magang kependidikan
masuk kedalam mata kuliah yang bekerjasama dengan sekolah kemitraan.
Kegiatan ini meliputi observasi dan praktek mengajar yang didampingi oleh
guru pamong. Adanya magang kependidikan ini diharapkan dapat menguatkan
materi yang telah dipelajari dalam perkuliahan.
Tugas guru dalam dunia pendidikan tidak hanya membagi
pengetahuannya saja, melainkan juga merancang kegiatan pembelajaran,
menyusun perangkat pembelajaran, melakukan penilaian, dan melakukan
remedial teaching. Beranekaragamnya peserta didik dalam satu kelas tentu
memunculkan suatu permasalah dalam kegiatan pembelajaran. Permasalahan

6
yang sering dijumpai dalam kegiatan pembelajaran dapat timbul dari beberapa
faktor, seperti:
1. Faktor intern dari peserta didik itu sendiri
2. Guru sebagai pembimbing siswa dalam belajar
3. Sarana dan prasarana pembelajaran
4. Kebijakan penilaian
5. Lingkungan sosial siswa di sekolah
6. Kurikulum sekolah
Berdasarkan faktor-faktor diatas perlu diadakannya refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran. Permasalahan yang sering muncul perlu diklasifikasikan
untuk ditentukan solusi alternatif yang dapat dilakukan oleh guru. Adanya
refleksi dalam kegiatan pembelajaran dapat bermanfaat bagi mahasiswa
magang, guru, dan siswa dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.
Oleh karena itu, laporan kritis ini disusun untuk melakukan FGD (Focus Grup
Discussion) atau Diskusi Kelompok Terukur mengenai permasalahan
pembelajaran yang ditemukan selama magang di SMA N 1 Karanganyar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah permasalahan-permasalahan pembelajaran yang muncul di
kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 SMA Negeri 1 Karanganyar?
2. Bagaimana upaya untuk mengatasi masalah pembelajaran di kelas XI MIA
1 dan XI MIA 2 SMA Negeri 1 Karanganyar?

C. Tujuan Penulisan
1. Menemukan permasalahan-permasalahan pembelajaran yang muncul di
kelas XI MI 1 dan XI MIA 2 SMA Negeri 1 Karanganyar.
2. Menemukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah pembelajaran di kelas
XI MIA 1 dan XI MIA 2 SMA Negeri 1 Karanganyar.

7
BAB II
PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA

A. Permasalahan
Magang kependidikan 3 yang berlangsung selama 2 bulan yang diisi
dengan kegiatan observasi dan praktek mengajar. Kegiatan observasi dilakukan
pada minggu pertama magang, kemudian pada minggu berikutnya dilanjutkan
dengan kegiatan praktek mengajar. Penulis telah melakukan praktek mengajar
sebanyak 10 kali di kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 SMA N 1 Karanganyar.
Materi yang diajarkan yaitu tentang sistem gerak yang merupakan K.D 3.5 dari
kurikulum 2013 yaitu “Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.”
Praktek mengajar didampingi oleh guru pamong yang memberikan
pengarahan sebelum praktek berlangsung. Setelah selesai praktek mengajar
kemudian dilakukan evaluasi oleh guru pamong. Adapun permasalahan yang
muncul selama kegiatan pembelajaran, meliputi:
Tabel 1. Permasalahan pembelajaran di kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2
SMA N 1 Karanganyar.
No Hari/Tanggal Kelas Materi Permasalahan
.
1. Selasa, 10 XI MIA Sistem Siswa tidak berpendapat
Oktober 2017 1 organ ketika diberi kesempatan
(Jam ke-4) penyusun untuk mengemukakan
tubuh pendapat setelah melihat
manusia video tentang sistem organ
penyusun tubuh manusia.

8
2. Rabu, 11 XI MIA Sistem Siswa kesulitan dalam
Oktober 2017 2 organ menyebutkan sistem organ
(Jam ke-2) penyusun apa saja yang ditampilkan
tubuh dalam video tersebut.
manusia
3. Kamis, 12 XI MIA Sistem 1. Materi yang
Oktober 2017 1 organ dipresentasikan oleh
(Jam ke 9-10) penyusun siswa terlalu mendetail
4. Jum’at, 13 XI MIA
tubuh yaitu tentang sistem organ
Oktober 2017 2
manusia penyusun tubuh manusia.
(Jam ke 5-6)
2. Siswa kesulitan dalam
menunjukkan organ
penyusun sistem organ
menggunakan torso.
3. Tidak ada siswa yang
membenarkan pernyataan
siswa yang kurang tepat
ketika presentasi.
4. Ada siswa yang maju
kedepan namun tidak
memiliki peran apa-apa.
5. Selasa, 17 XI MIA Sistem Siswa kesulitan dalam
Oktober 2017 1 rangka mengenali tulang,
(Jam ke-4) menyebutkannya dalam
6. Rabu, 18 XI MIA
bahasa ilmiah, dan
Oktober 2017 2
menentukan jumlahnya.
(Jam ke-2)
7. Kamis, 19 XI MIA Sendi Siswa memotret materi yang
Oktober 2017 1 disampaikan di power point.
(Jam ke 9)

9
8. Jum’at, 20 XI MIA
Oktober 2017 2
(Jam ke-10)
9. Selasa, 24 XI MIA Macam- Ketika diskusi siswa masih
Oktober 2017 1 macam bertanya apa saja yang ditulis
(Jam ke 3-4) gerak dalam LKS.
10. Rabu, 25 XI MIA
Oktober 2017 2
(Jam ke 1-2)
Secara umum masalah yang muncul merupakan masalah dalam kegiatan
pembelajaran. Permasalahan dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
(instrinsik) dan permasalahan dari luar diri siswa (ekstrinsik). Namun, waktu yang
cukup singkat menyebabkan penulis belum bisa mendiagnosis secara mendalam
mengenai akar permasalahannya. Sehingga, upaya yang akan disampaikan dalam
laporan ini merupakan upaya alternatif yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan
pembelajaran.
Permasalahan yang dirasakan tidak hanya dari siswa melainkan dari penulis
sendiri ketika mengajar. Adapun permasalahan yang dirasakan sebagai berikut:
1. Penulis belum mampu mengorganisasi kelas dengan baik.
Upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu
dengan latihan mengajar terus-menerus. Selain itu, juga menerapkan model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan siswa.
2. Penulis belum mampu mengvaluasi siswa dengan baik.
Evaluasi menurut kurikulum 2013 revisi meliputi 3 aspek, yaitu
kognitif, psikomotorik, dan afektif. Evaluasi pada aspek kognitif dituntut
untuk mengevaluasi tingkat HOTS (Hight Order Thingking Skill). Penulis
belum menguasai secara baik tentang penyusunan instrument HOTS.
Upaya penyelesaian terhadap masalah tersebut yaitu dengan
menguatkan pemahaman materi yang diajarkan secara mendalam serta belajar

10
tentang penyusunan instrumen evaluasi HOTS. Pembuatan soal evaluasi harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian, untuk penilaian afektif dan
psikomotorik dengan catatan selama pembelajaran. Jadi, selama kegiatan
pembelajaran berlangsung dicatat siswa yang mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik dan siswa yang tidak mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik. Selain dua karakteristik siswa tersebut termasuk
kedalam siswa yang biasa-biasa saja.

11
B. Upaya Pemecahannya
Upaya pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu:

Tabel 2. Upaya pemecahan masalah pembelajaran di kelas XI MIA 1 dan XI


MIA 2 SMA N 1 Karanganyar.

No Kelas Permasalahan Solusi


.

1. XI MIA 1 Siswa tidak berpendapat ketika  Ketika apersepsi siswa

(Sistem diberi kesempatan untuk diarahkan untuk


organ mengemukakan pendapat mengamati yang ada pada
penyusun setelah melihat video tentang tubuh siswa masing-
tubuh
sistem organ penyusun tubuh masing, seperti : melihat
manusia)
manusia. pembuluh darah yang ada
pada tangan; merasakan
detak jantung; memegang
bagain kepala, kaki; dan
meraba, melihat,
mendengar, dsb.
 Kegiatan pembelajaran
dikaitan dengan peristiwa
yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Tujuan pembelajaran
disampaikan terlebih
dahulu.
2. XI MIA 2 Siswa kesulitan dalam  Kegiatan pembelajaran

(Sistem menyebutkan sistem organ apa dikaitan dengan peristiwa


organ saja yang ditampilkan dalam yang ditemukan dalam
penyusun video tersebut. kehidupan sehari-hari.
tubuh

12
manusia)  Tujuan pembelajaran
disampaikan terlebih
dahulu
 Siswa diberi pendahuluan
terlebih dahulu, yaitu
mengenai pengertian
organ dan sistem organ.
 Ketika apersepsi siswa
diarahkan untuk
mengamati yang ada pada
tubuh siswa masing-
masing, seperti : melihat
pembuluh darah yang ada
pada tangan; merasakan
detak jantung; memegang
bagain kepala, kaki; dan
meraba, melihat,
mendengar, dsb.
3. XI MIA 1 1. Materi yang dipresentasikan 1. Pada LKS diberi intruksi
dan XI oleh siswa terlalu mendetail yang jelas.
MIA 2
yaitu tentang sistem organ Pada bagian kolom
(Sistem penyusun tubuh manusia. deskripsi singkat dapat
organ
ditambah dengan soal.
penyusun
tubuh 2. Siswa kesulitan dalam 2. Ketika siswa berdiskusi
manusia) menunjukkan organ siswa diminta untuk
penyusun sistem organ mengamati torso sistem
menggunakan torso ketika tubuh manusia.
presentasi. 3. Sebelum kegiatan
3. Tidak ada siswa yang presentasi diberikan

13
membenarkan pernyataan intruksi tentang tata cara
siswa yang kurang tepat presentasi terlebih dahulu.
ketika presentasi. Ketika salah satu
4. Ada siswa yang maju kelompok
kedepan namun tidak mempresentasikan hasil
memiliki peran apa-apa. diskusinya, kelompok lain
wajib untuk bertanya.
4. Setiap siswa yang bertanya
dan menjawab mendapat
point.
Selain itu, perlu adanya
variasi dalam diskusi atau
presentasi, yaitu dengan
alat bantu media
pembelajaran ataupun
dengan games.
5. XI MIA 1 Siswa kesulitan dalam  Guru membuat
dan XI mengenali tulang, singkatan/kata kunci untuk
MIA 2
menyebutkannya dalam bahasa memudahkan siswa dalam
(Sistem ilmiah, dan menentukan menghafal.
rangka)
jumlahnya.  Guru meminta siswa
membuat mind mapping
untuk membantu siswa
dalam menghafalkan
nama-nama ilmiah rangka
penyusun tubuh manusia.
7. XI MIA 1 Siswa memotret materi yang Ketika menjelaskan
dan XI disampaikan di power point. menggunakan media power
MIA 2
point disertai dengan menulis

14
(Sendi) dipapan tulis, jadi yang
disajikan di power point
cukup singkat saja atau
gambar.
9. XI MIA 1 Ketika diskusi siswa masih  Pada LKS diberi intruksi
dan XI bertanya apa saja yang ditulis yang jelas.
MIA 2
dalam LKS.  Pada bagian kolom
(Macam-
deskripsi singkat dapat
macam
gerakan) diganti dengan soal.

Pembelajaran pada kurikulum 2013 menuntut agar siswa aktif dalam belajar.
Pembelajaran diharapkan dapat memunculkan aktivitas siswa. Keaktifan siswa
dalam kegiatan pembelajaran juga dipengaruhi oleh keterampilan guru dalam
mengemas kegiatan belajar-mengajar. Sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain
(2006: 160) yang menyatakan keterampilan mengadakan variasi dalam proses
belajar mengajar dapat meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan,
dan kemauan belajar. Variasi yang dimaksud meliputi tiga aspek, yaitu variasi
dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran,
dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa. Lebih lanjut Djamarah (2002:
64) menyatakan bahwa penggunaan variasi dalam proses belajar-mengajar
bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajar siswa
senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif.
Sanjaya (2008: 209) menambahkan bahwa penggunaan media dapat menambah
motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran
dapat lebih meningkat. Pendapat ini diperkuat oleh Septiana tahun 2008 dalam
Paramita dkk, tahun 2012 menyatakan bahwa media dapat menghidupkan kelas,
sehingga menghindarkan siswa dari perasaan bosan. Media pembelajaran yang
dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran yaitu macromedia flash,

15
video, ppt, torso, dll. Variasi yang dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran
yaitu dengan memadukan model pembelajaran dengan metode pembelajaran,
Penerapan model pembelajaran dan penggunaan variasi dalam mengajar
bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran dikatakan
efektif menurut Soemosasmito dalam Hamka L. & Muhammad Nur Arsyad tahun
2015 yaitu apabila memenuhi beberapa persyaratan yaitu: waktu belajar siswa
yang tinggi dicurahkan terhadap kegiatan belajar-mengajar, rata-rata perilaku
siswa dalam melaksanakan tugas tinggi, ketepatan antara kandungan materi ajar
dengan kemampuan siswa (orientasi keberhasilan belajar) yang akrab dan positif,
dan mengembangkan struktur kelas yang mendukung perilaku siswa dalam
melaksanakan tugas tinggi, tanpa mengabaikan pengembangan suasana belajar
yang akrab dan positif.
Salah satu model penbelajaran yang cocok dengan materi sistem gerak yaitu
model pembelajaran langsung (Direct Instruction). Penelitian Soemosasmito
dalam Hamka L. & Muhammad Nur Arsyad tahun 2015 meyatakan bahwa materi
sistem gerak efektif diajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (Direct
Instruction). Hal ini dikarenakan pada materi ini cakupannya luas seperti jenis-
jenis tulang dan persendian, yang cocok diajarkan dengan presentasi pola
permodelan (torso).
Model pembelajaran langsung (Direct Instruction) adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan
memperoleh informasi yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan
dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah
(Trianto, 2007 dalam Hamka L. & Muhammad Nur Arsyad, 2015). Keunggulan
dari pembelajaran langsung adalah guru dapat mengontrol urutan dan keleluasaan
materi pembelajaran sehingga dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai
bahan pelajaran dan dapat digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang
besar (Sanjaya, 2006 dalam Hamka L. & Muhammad Nur Arsyad, 2015).

16
17
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan uraian diatas permasalahan yang banyak ditemukan di kelas
XI MIA 1 dan XI MIA 2 SMA Negeri 1 Karanganyar yaitu permasalah yang
berkaitan dengan proses belajar mengajar. Upaya pemecahan masalah yang
dapat dilakukan oleh guru yaitu melalui model-model pembelajaran yang
efektif salah satunya dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction)
dan melakukan variasi dalam tiga aspek yaitu: variasi dalam gaya mengajar,
variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam
interaksi antara guru dan siswa.
B. Saran
Guru hendaknya memilih model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik materi, siswa, lingkungan, alokasi waktu, dan fasilitas agar
pembelajaran dapat berjalan seefektif mungkin.

18
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.

Permendikbud Nomor 20, 21, 22, 23 Tahun 2016 tentang Kurikulum 2013 revisi.

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta

Hamka L., dan Muhammad Nur Arsyad. 2015. Keefektifan Penerapan Model
Pembelajaran Langsung pada Materi Sistem Gerak di SMA Negeri 1 Donri-
Donri. Jurnal Bionature, 16 (1) : 58-64
Paramita, Irma; Nur Rahayu Utami, dan Wiwi Isnaeni. 2012. Penggunaan Model
Cooperative Learning Type Make-Match terhadap Hasil Belajar Sistem
Gerak. Unnes Journal of Biology Education, 1 (3) : 287-294
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group

19

Anda mungkin juga menyukai