Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1................................................................................................................Latar belakang
.....................................................................................................................................1
1.2...........................................................................................................Rumusan Masalah
.....................................................................................................................................2
1.3.............................................................................................................................Tujuan
.....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.1.....................................................................................................................Kesimpulan
...................................................................................................................................10
3.2...............................................................................................................................Saran
...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan uraian di atas, kami perlu menguraikan prinsip pemberian obat
12 benar. Agar mahasiswa ataupun tenaga kesehatan dapat menambah ilmu
pengetahuan dan dapat memberikan obat dengan benar kepada pasien.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Prinsip Pemberian Obat
Perawat bertanggungjawab terhadap keamanan pasien dalam pemberian
terapi, olehkarena itu dalam memberikan obat, seorang perawat harus melakukan
tujuh hal yang benar: klien yang benar, obat yang benar, dosis yang benar, waktu
yang benar, rute yang benar,dan dokumentasi yang benar serta informasi yang benar.
3
atau kemasan obat, (2) sebelum menuang/ mengisap obat dan (3)
setelahmenuang/mengisap obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh
dipakai dan harusdikembalikan ke bagian farmasi. Perawat harus ingat bahwa
obat-obat tertentu mempunyainama yang bunyinya hampir sama dan ejaannya
mirip, misalnya digoksin dan digitoksin,quinidin dan quinine, Demerol dan
dikumarol, dst. Bagaimana implikasi keperawatannya?Dapatkah saudara
menyebutkannya? Benar, implikasi keperawatannya adalah pertama,periksa
apakah perintah pengobatan lengkap dan sah. Jika perintah tidak lengkap atau
tidaksah, beritahu perawat atau dokter yang bertangung jawab. Kedua, ketahui
alasan mengapapasien mendapat terapi tersebut dan terakhir lihat label
minimal 3 kali.
3) Benar Dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu,
perawat harusberkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker,
sebelum dilanjutkan kepasien.Sebelum menghitung dosis obat, perawat harus
mempunyai dasar pengetahuanmengenai rasio dan proporsi. Jika ragu-ragu,
dosis obat harus dihitung kembali dan diperiksaoleh perawat lain. Jika pasien
meragukan dosisnya perawat harus memeriksanya lagi.Ada beberapa obat
baik ampul maupun tablet memiliki dosis yang berbeda tiap ampulatau
tabletnya. Misalnya dapat dilihat :
Diazepam Tablet, dosisnyaberapa? Ini penting !! karena 1 tablet
amplodipin dosisnya ada 5 mg, ada juga 10 mg. Jadianda harus tetap hati tetap
hati-hati dan teliti! Implikasi dalam keperawatan adalah perawatharus
menghitung dosis dengan benar.
4
kerja yang diinginkan. Obat dapatdiberikan melalui oral, sublingual,
parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
a. Oral, adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai,
karenaekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorpsi
melalui rongga mulut(sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN. Beberapa
jenis obat dapat mengakibatkan iritasilambung dan menyebabkan muntah
(misalnya garam besi dan salisilat). Untuk mencegah halini, obat dipersiapkan
dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam suasana asamdi
lambung, tetapi menjadi hancur pada suasana netral atau basa di usus.
Dalammemberikan obat jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh dibuka, obat
tidak boleh dikunyahdan pasien diberitahu untuk tidak minum antasida atau
susu sekurang-kurangnya satu jamsetelah minum obat.
b. Parenteral, kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti disamping,
enteron berarti usus, jadiparenteral berarti diluar usus atau tidak melalui
saluran cerna. Obat dapat diberikan melaluiintracutan, subcutan,
intramusculer dan intravena. Perawat harus memberikan perhatianpendekatan
khusus pada anak-anak yang akan mendapat terapi injeksi dikarenakan
adanyarasa takut.
c. Topikal, yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa. Misalnya
salep, losion,krim, spray, tetes mata.
d. Rektal, obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau supositoria
yang akanmencair pada suhu badan. Pemberian rektal dilakukan untuk
memperoleh efek lokal sepertikonstipasi (dulcolax supp), hemoroid (anusol),
pasien yang tidak sadar/kejang (stesolidsupp). Pemberian obat melalui rektal
memiliki efek yang lebih cepat dibandingkanpemberian obat dalam bentuk
oral, namun sayangnya tidak semua obat disediakan dalambentuk supositoria.
e. Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas
memiliki epitel untukabsorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna
untuk pemberian obat secara localpada salurannya, misalnya salbotamol
5
(ventolin), combivent, berotek untuk asma, ataudalam keadaan darurat
misalnya terapi oksigen.Implikasi dalam keperawatan termasuk :
a. Nilai kemampuan klien untuk menelan obat sebelum memberikan obat-
obat per oral.
b. Pergunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat. Teknik steril
dibutuhkan dalamrute parenteral.
c. Berikan obat-obat pada tempat yang sesuai.
d. Tetaplah bersama klien sampai obat oral telah ditelan.
5) Benar Waktu
Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang diresepkan harus
diberikan. Dosisobat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari,
seperti b.i.d (dua kali sehari), t.i.d(tiga kali sehari), q.i.d (empat kali sehari),
atau q6h (setiap 6 jam), sehingga kadar obat dalamplasma dapat
dipertahankan. Jika obat mempunyai waktu paruh (t .) yang panjang,
makaobat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh pendek
diberikan beberapa kalisehari pada selang waktu yang tertentu. Beberapa obat
diberikan sebelum makan dan yanglainnya diberikan pada saat makan atau
bersama makanan.
Jika obatharus diminum sebelum makan, untuk memperoleh kadar yang
diperlukan, harus diberikansatu jam sebelum makan. Ingat dalam pemberian
antibiotik yang tidak boleh diberikanbersama susu/produk susu karena
kandungan kalsium dalam susu/produk susu dapatmembentuk senyawa
kompleks dengan molekul obat sebelum obat tersebut diserap. Adaobat yang
harus diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang berlebihan
padalambung misalnya asam mefenamat.Pemberian obat harus benar-benar
sesuai dengan waktu yang diprogramkan, karenaberhubungan dengan kerja
obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat :
a) Pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
6
b) Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari.
Misalnya seperti duakali sehari, tiga kali sehari, empat kali sehari dan
6 kali sehari sehingga kadar obatdalam plasma tubuh dapat
diperkirakan
c) Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat (t . ). Obat yang
mempunyaiwaktu paruh panjang diberikan sekali sehari dan untuk
obat yang memiliki waktuparuh pendek diberikan beberapa kali sehari
pada selang waktu tertentu
d) Pemberian obat juga memperhatikan diberikan sebelum atau sesudah
makan ataubersama makanan
e) Memberikanobat-obat seperti kalium dan aspirin yang dapat
mengiritasi mukosalambung sehingga diberikan bersama-sama dengan
makanan
f) Menjadi tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah
dijadwalkanuntuk memeriksa diagnostik, seperti tes darah puasa yang
merupakan kontraindikasipemeriksaan obat
a) Berikan obat pada saat yang khusus. Obat-obat dapat diberikan . jam sebelum
atausesudah waktu yang tertulis dalam resep.
b) Berikan obat-obat yang terpengaruh oleh makanan seperti captopril,
diberikansebelum makan
c) Berikan obat-obat, seperti kalium dan aspirin, yang dapat mengiritasi
mukosalambung, diberikan bersama-sama dengan makanan.
d) Tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah dijadwalkan
untukpemeriksaan diagnostik, seperti endoskopi, tes darah puasa, yang
merupakankontraindikasi pemberian obat.
e) Periksa tanggal kadaluarsa. Jika telah melewati tanggalnya, buang atau
kembalikan keapotik (tergantung peraturan).
7
f) Antibiotika harus diberikan dalam selang waktu yang sama sepanjang 24 jam
(misalnyasetiap 8 jam bila di resep tertulis t.i.d) untuk menjaga kadar
terapeutik dalam darah.
6) Benar Dokumentasi
Sebagai suatu informasi yang tertulis, dokumentasi keperawatan
merupakan mediakomunikasi yang efektif antar profesi dalam suatu tim
pelayanan kesehatan pasien.Disamping itu dokumentasi keperawatan
bertujuan untuk perencanaan perawatan pasien sebagai indikator kualitas
pelayanan kesehatan, sumber data untuk penelitian bagi pengembangan ilmu
keperawatan, sebagai bahan bukti pertanggung jawaban
danpertanggunggugatan pelaksanaan asuhan. Dokumentasi merupakan suatu
metode untuk mengkomunikasikan suatu informasi yang berhubungan dengan
manajemen pemeliharaankesehatan, termasuk pemberian obat-obatan.
Dokumentasi merupakan tulisan danpencatatan suatu
kegiatan/aktivitas tertentu secara sah/legal. Pendokumentasian
asuhankeperawatan merupakan penulisan dan pencatatan yang dilakukan oleh
perawat tentanginformasi kesehatan klien termasuk data pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasidan evaluasi keperawatan Dalam hal terapi,setelah
obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute,waktu dan oleh siapa
obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya atau obatitu tidak
dapat diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan.
8
setelah pembeian obat, efek samping dan reaksi yang merugikan dariobat,
interaksi obat dengan obat dan obat dengan makanan, perubahan-perubahan
yangdiperlukan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit, dan
sebagainya .
8) Benar Pengkajian
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Seorang perawat harus melakukan tujuh hal yang benar: klien yang
benar, obat yang benar, dosis yang benar, waktu yang benar, rute yang
benar,dan dokumentasi yang benar serta informasi yang benar. Dan dalam
memberikan obat terdapat prinsip dua belas benar pemberian obat yaitu Benar
Pasien, Obat Yang Benar, Benar Dosis, Rute Yang Benar, Benar Waktu,
Benar Dokumentasi, Benar Pendidikan Kesehatan Perihal Medikasi
Klien,Benar Pengkajian,Benar Reaksi dengan Obat Lain,Benar Reaksi
Terhadap Makanan,Hak Klien Untuk Menolak, dan Benar Evaluasi
3.2. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat memberikan obat kepada
pasein dengan benar dengan menerapkan prinsip 12 benar pemberian obat.
10
Daftar Pustaka
Siti Lestari. Modul. Farmakologi dalam Keperawatan. Pusdik sdm kes. Jakarta. 2016
file:///D:/KULIAH/SMT.II/Farmakologi-dalam-Keperawatan-Komprehensif.pdf
https://anterior88.wordpress.com/2015/06/03/122/
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/download/3243/2561/
11