Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Kependudukan Jepang Di Indonesia

Perang Dunia ke-2 di Kawasan Asia Pasifik (1941-1945) merupakan perluasan dari
Perand Dunia ke-2 di Eropa. Dengan kemenangan Jerman (sekutu Jepang), Jepang
ingin melakukan ekspansi di wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Wilayah Asia
Tenggara sangat diperlukan sebagai bahan baku industry, tempat menanam
modal, serta tempat memasarkan hasil industri. Pelaksanaan ekspansi diawali
dengan melakukan penyerangan ke daerah-daerah koloni Eropa di Asia Tenggara.
Penyerangan terhadap pasukan AL Amerika Serikat menjadi awal meletusnya
Perang Dunia ke-2 di kawasan Asia Pasifik.

Setelah penyerangan terhadap pangkalan laut amerika berhasil, Jepang


melanjutkan penyerangan ke Luzon dan bataan (Filipina). kemudian, jepang
menguasai Hainan, Bangkok, Burma, davao. serangan jepang terus berlanjut
sampai keindonesia. pada waktu itu, Indonesia sedang diduduki oleh
pemerintahan hindia belanda.jadi, gubernur jendral hindia belanda, tjarda van
starkenborgh stachouwer, menyatakan perang kepada jepang. tetapi, karena
terputusnya hubungan dengan pemerintah dinegara belanda, akhirnya tentara
hindia belanda di Indonesia tidak berhasil melawan jepang. akibatnya, daerah
daerah yang telah dikuasai oleh hindia belanda berhasil direbut jepang.

Daerah daerah tersebut adalah tarakan yang direbut pada tanggal 12 januari
1942, Balikpapan pada tanggal 24 Januari 1942, Pontianak (29 Januari 1942),
Samarinda (3 Februari 1942), Kotabangun (3 Februari 1942), Ambon (4 Februari
1942) dan Banjarmasin (10 Februari 1942). setelah itu jepang merebut Palembang
dengan tujuan untuk memisahkan Batavia (pusat Belanda) dengan singapura
(pusat Inggris). pada tanggal 15 februari 1942, Singapura pun jatuh ke tangan
jepang.

Pada tanggal 19 februari 1942,pada pertempuran di laut jawa ,pasukan jepang


berhasil menghancuran pasukan gabungan sekutu (belanda,inggris,amerika
serikat,dan Australia).pasukan gabungan sekutu tersebut berada di bawah
k0omando ABDACOM (American British Dutch Australian Command), yang
dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wavell.Markas ABDACOM terletak di
Lembang Bandung (Jawa Barat). Operasi pasukan gabungan tersebut bertujuan
untuk mempertahankan dominasi Negara Negara sekutu di kawasan Asia Pasifik.

Pada akhirnya, Asia Tenggara dapat dikuasai oleh Jepang dalam waktu 1 bulan.
Negara-negara yang dikuasai tersebut adalah Indo Cina, Muangthai, Birma
(sekarang Myanmar), Malaysia, Filipina, Singapura, dan Indonesia.

Pada tahun 1942, Jepang berhasil mengalahkan Belanda, yang membuat Belanda
menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Hal ini membuat yakin kepada rakyat
Indonesia bahwa Jepang membantu Indonesia meraih kemerdekaan. Percayanya
rakyat Indonesia kepada Jepang dimanfaat oleh Jepang untuk membentuk
pemerintahan militer di Indonesia dengan dalih untuk melawan pihak Belanda.

Selain itu, Jepang terus melancarkan propaganda. Jepang menamakan dirinya


sebagai “Saudara Tua” yang akan mebebaskan bangsa Indonesia yang dianggap
sebagai “Saudara Muda” Jepang dari belenggu penjajahan Barat. Untuk lebih
meyakini Indonesia, Jepang menjanjikan bahwa kemerdekaan akan diberikan
kepada Indonesia apabila Indonesia telah dapat berdiri sendiri. Dalam keadaan
yang bisa dibilang masih keadaan perang, maka pemerintahan masih dipegang
oleh Jepang, dan Jepang melarang Indonesia untuk melakukan kegiatan politik.

Dalam masa pendudukan Jepang, rakyat Indonesia lebih menderita dibandingkan


dengan penjajahan sebelumnya. Jepang menindas dan memeras rakyat Indonesia.
Ketika Jepang membentuk pemerintahan militer, maka semua jenis keghiatan
diarahkan untuk kepentingan Jepang. Jepang Membagi Indonesia ke dalam tiga
wilayah pemerintahan militer, yaitu :

a. Wilayah 1, diperintah oleh tentara ke-16 Rikugun (Angkatan Darat), terdiri


atas Jawa dan Madura. Pusatnya di Jakarta.
b. Wilayah 2, diperintah oleh tentara ke-25 Rikugun (Angkatan Darat), untuk
daerah Sumatera. Pusatnya di Bukittinggi.
c. Wilayah 3, oleh Armada Selatan kedua Kaigun (Angkatan Laut), terdiri atas
daerah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara. Pusatnya di
Makassar (Unjung Pandang).
Sesuai dengan tujuan semula, Jepang ingin mendapatkan dukungan dari Negara-
negara di wilayah Asia yang telah dijajahnya, terutama untuk membantu melawan
Sekutu. Jepang butuh dana dan bantuan tempur lainnnya dari daerah-daerah
yang dijajahnya. Indonesia memiliki kekayaan SDA yang melimpah. Oleh karena
itu, Jepang memanfaatkan keadaan tersebut dengan melakukan pemerasan.
Pemerasan yang dilakukan oleh Jepang terhadap Indonesia, yaitu :

a. Pemerasan SDA
Beberapa cara Jepang dalam memeras sumber daya alam Indonesia anatar
lain sebagai berikut :
1) Semua perkebunan diawasi dan Jepang memonopoli pembelian hasil-
hasil perkebunan.
2) Perkebunan dan perusahaan vital lainnya yang merupakan peninggalan
Belanda disita.
3) Jenis-jenis perkebunan yang kurang berguna dibatasi atau dimusnahkan.
4) Perkebunan yang telah dimusnahkan diganti dengan tanaman bahan
makanan atau tanaman jarak.
5) Perkebunan yang masih dibutuhkan adalah perkebunan karet, kina, dan
tebu.
6) Hutan-hutan ditebangi, dengan alasan akan digunakan untuk tanah
pertanian.
7) 60% hasil pertanian harus diserahkan kepada pemerintah jepang dan
lumbung desa.
b. Pemerasan Tenaga Manusia
Jepang memebentuk beberapa organisasi semi militer, diantaranya:
1) Seinentai (Barisan Murid-Murid Sekolah Dasar)
2) Gakukotai (Barisan Murid-Murid Sekolah Lanjutan)
3) Seinendai (Barisan Pemuda), dibentuk pada tanggal 9 Maret 1943.
Anggotanya terdiri dari pemuda berusia 14-22 tahun. Tunjuan
pembentukan untuk mendidik dan melatih pada oemuda agar dapat
membantu Jepang dalam mempertahan kan wilayah Indonesia dari
serangan Sekutu.
4) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), dibentuk pada tanggal 29 April
1943. Anggotanya terdiri dari pemuda berusia 20-35 tahun, yang
kemudian diubah menjadi 25-35 tahun. Anggotanya dipilih dari
masyarakat pedesaan, supaya anggota organisasi ini setia kepada
atasan. Tujuan pembentukan adalah untuk membantu tugas-tugas
kepolisian.
5) Fujinkai (Himpunan Wanita), dibentuk pada bulan Agustus tahun
1943. Anggotanya terdiri dari wanita berusia 15 tahun keatas
6) Syuisinta (Barisan Pelopor), dibentuk pada tanggal 14 September
1944, diresmikan tanggal 25 September 1944. Anggotanya
merupakan bagian dari Jawa Hokokai yang minimal berusia 14 tahun.
Tujuan pembentukan adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan
rakyat

Jepang juga membentuk organisasi militer dengan dalih untuk


mempertahankan Negara dari serbuan bangsa Eropa. Organisasi
tersebut, diantaranya:

1) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), dibentuk pada bulan April


tahun 1943. Anggotanya terdiri dari para pemuda berusia 18-25
tahun, paling rendah berpendidikan SD. Tugasnya membantu
prajurit Jepang di medan perang.
2) PETA (Pembela Tanah Air), dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943.
Tugasnya mempretahankan tanah air Indonesia

Anda mungkin juga menyukai