Jostein Gaarder-The Magic Library PDF
Jostein Gaarder-The Magic Library PDF
com/indonesiapustaka
http://facebook.com/indonesiapustaka
http://facebook.com/indonesiapustaka
website: www.mizan.com
e-mail: mizandigitalpublishing@mizan.com
twitter: @mizandotcom
facebook: mizan digital publishing
Isi Buku
Bab 1
Buku-Surat
7
Bab 2
Perpustakaan
171
http://facebook.com/indonesiapustaka
-5-
http://facebook.com/indonesiapustaka
http://facebook.com/indonesiapustaka
Bab 1
Buku-Surat
http://facebook.com/indonesiapustaka
Buku-Surat
-9-
The Magic Library
NB. Aku harus cerita bahwa ada kejadian aneh saat aku
membeli buku ini. Kejadian itu tidak kualami di Oslo,
tetapi dalam perjalanan pulang dari Fjærland, yaitu di
Sogndal. Apa kamu masih ingat perempuan tua aneh
itu? Yang bermata bak piring dan punya buku robek-
robek di dalam tas tangannya? Yang melongok dari balik
pundak kita untuk membaca buku tamu di Pondok
Flatbre di atas sana, saat kita menuliskan puisi kita da-
lam buku itu? Masih ingat tidak dengan puisi itu? Aku
masih:
- 10 -
Buku-Surat
- 11 -
The Magic Library
- 12 -
Buku-Surat
- 13 -
The Magic Library
- 14 -
Buku-Surat
- 15 -
The Magic Library
ngannya.
Kamu harus memaafkanku karena kemarin menelepon-
mu larut malam, tapi aku seolah tak bisa mengendalikan diri.
- 16 -
Buku-Surat
- 17 -
The Magic Library
- 18 -
Buku-Surat
- 19 -
The Magic Library
- 20 -
Buku-Surat
- 21 -
The Magic Library
- 22 -
Buku-Surat
yang aku temukan itu memang tak lazim. Tapi, itu tidak
berarti kamu tak bisa memercayai aku.
Apakah menurutmu lebih mudah untuk percaya
bahwa seorang perempuan dewasa menelusuri toko bu-
ku sambil mengelap mulutnya karena ia yakin bahwa
buku-buku itu terbuat dari cokelat dan marzipan? Atau,
bahwa ia mengambil uang sepuluhan dari dalam tasnya
dan memberikannya kepada seorang anak laki-laki, ha-
nya karena ia ingin membeli sebuah album puisi? (Aku
cuma bertanya.)
Apakah kamu masih ingat kisah pemuda yang me-
masukkan tangannya ke dalam luka-luka Yesus setelah
ia percaya kepadanya? Sayangnya, aku tak bisa menun-
jukkan luka-lukaku yang lain kepadamu, selain luka
besar dalam hatiku yang hari ini kau torehkan. Namun,
orang tak bisa seenaknya menyorongkan tangannya ke
dalam luka itu. Dan, luka itu pun tak akan mudah sem-
buh. Tapi, itu memberiku lebih banyak lagi pengalam-
an, Nils. Kalau kau masih tak percaya, aku akan mem-
buktikan-nya.
Saat ini, ibuku bekerja di hotel, dengan begitu aku
punya akses ke sana. Kau akan lebih banyak lagi mende-
http://facebook.com/indonesiapustaka
- 23 -
The Magic Library
- 24 -
Buku-Surat
- 25 -
The Magic Library
- 26 -
Buku-Surat
- 27 -
The Magic Library
- 28 -
Buku-Surat
- 29 -
The Magic Library
- 30 -
Buku-Surat
- 31 -
The Magic Library
- 32 -
Buku-Surat
- 33 -
The Magic Library
- 34 -
Buku-Surat
- 35 -
The Magic Library
- 36 -
Buku-Surat
- 37 -
The Magic Library
- 38 -
Buku-Surat
- 39 -
The Magic Library
- 40 -
Buku-Surat
Fuih! Mau jadi apa sih kamu kalau sudah besar nanti?
Seorang detektif atau ilosof? Surat terakhir itu mungkin
surat yang paling keras yang pernah kubaca sehingga aku
jadi merasa begitu kecil. Tapi, hanya di awal. Kemudian
aku berpikir, apa yang jadi keahlianku. Aku bahkan bisa
mengerutkan dahi sekaligus menggerak-gerakkan teli-
nga pada waktu yang sama. Mungkin itu masih harus
kamu pelajari, Berit. Tapi, seperti yang sudah kukata-
kan, aku berpikir keras, lalu kusadari bahwa ada yang
tak benar dalam teorimu. Silakan pasang sabuk peng-
amanmu, Bøyum! Ini beberapa buah pikiran dari N.B.
Torgersen!
FAKTA:
Aku memeriksa dalam buku telepon dan menelepon ke
Bokken AG. Dari pembicaraan kami, kuketahui bahwa
mereka tak mengenal Bibbi Bokken. (Sumber: Bokken
AG.) Kemudian, aku menyusun beberapa teori dan me-
nuliskan kecurigaanku dalam sebuah karangan. (Sum-
ber: fantasi Nils Bøyum Torgersen.)
http://facebook.com/indonesiapustaka
- 41 -
The Magic Library
LELUCON (KEBOHONGAN):
Nils Bøyum Torgersen terlalu banyak menonton ilm.
(Sumber: Berit Bøyum, yang tak tahu apa yang ia bicara-
kan.) Nils Bøyum Torgersen sama sekali tak punya video
player. (Sumber: pengemudi taksi Trygve Torgersen dan
penulis novel ringan Ingrid Bøyum.)
Bibbi Bokken berjalan menjelajahi toko buku di Sogn-
dal dan mengelap bibirnya. (Sumber: Berit Bøyum, bukan
Nils Bøyum Torgersen.)
Aku melihatnya di toko buku dan kutulis bahwa ia
ngiler. Itu sama sekali berbeda dengan menyeka bibir.
Menyeka bibir rasanya jauh lebih menakutkan.
Jadi, bukannya aku melupakan peraturan buku no.
2: dilarang berprasangka bahwa pihak lain berbohong.
Peraturan no. 3 terdengar lebih masuk akal, tetapi
kita pun mesti sedikit menggunakan fantasi. Jika terlalu
terpaku pada aturan, kita tak akan melangkah ke de-
pan.
Seorang penulis bernama Tor Åge Bringsværd me-
nulis sebuah puisi singkat yang bagus:
- 42 -
Buku-Surat
- 43 -
The Magic Library
tersenyum-senyum melihatku.
Rasanya ada sesuatu: dalam senyumanmu, dalam
rasa cokelat dan kenyataan bahwa akhirnya kita bisa juga
sampai ke atas sana, dan saat itu semuanya tampak fan-
- 44 -
Buku-Surat
Salam manis,
Profesor Sastra Nils B. Torgersen.
NB2.
Anne Frank itu siapa sih?
- 45 -
The Magic Library
- 46 -
Buku-Surat
Tetesan itu
tak
tergantung di sana
- 47 -
The Magic Library
cintai!
Tapi, segera ia berujar lagi, bahkan lebih parah.
Katanya:
- 48 -
Buku-Surat
- 49 -
The Magic Library
- 50 -
Buku-Surat
- 51 -
The Magic Library
Untuk itulah, buku harian ini ada. Supaya lebih kuat lagi
kesan kehadiran seorang teman yang kurindukan, aku
tidak hanya menuliskan fakta dalam buku harianku, seperti
orang lain. Namun, buku harian ini sendiri yang akan
menjadi temanku dan ia bernama Kitty.
Salam hangat,
Berit
Tak
Menulis
http://facebook.com/indonesiapustaka
- 52 -
Buku-Surat
Aku
Menulis
Sekarang
Aku duduk di tempat tidur dan menulis
- 53 -
The Magic Library
Guru: Hrrm.
(Jeda)
Murid : Baiklah.
Guru : Apakah kamu pernah terpikir bahwa berbaha-
ya menyebutkan nama jika kamu menulis se-
- 54 -
Buku-Surat
Guru : Iya.
Murid : Bersama dengan Djuih?
Guru : Apa?
- 55 -
The Magic Library
- 56 -
Buku-Surat
SELESAI
- 57 -
The Magic Library
- 58 -
Buku-Surat
- 59 -
The Magic Library
- 60 -
Buku-Surat
- 61 -
The Magic Library
Tentang Ketanyaan
—Ketanyaan
katamu, ketanyaan
adalah lebih tertanyakan,
daripada kenyataan, betul
- 62 -
Buku-Surat
TABEL RINGKAS
- 63 -
The Magic Library
1
Rhaeto-Romanik: adalah kelompok bahasa Romawi dan berikut dialek-
dialeknya yang masih digunakan di beberapa tempat di Pegunungan Alpen
di Swiss dan Italia—penerj.
- 64 -
Buku-Surat
- 65 -
The Magic Library
- 66 -
Buku-Surat
Salam manis,
Berit Per Pustakaan.
http://facebook.com/indonesiapustaka
2
Permainan kata dari ungkapan Swedia/Norwegia “ada anjing terkubur di
sini.” Maksudnya, ada rahasia yang disembunyikan—peny.
- 67 -
The Magic Library
“Benarkah?”
“Ya,” kataku. “Misalnya tentang Bibbi Bokken.”
“Apa?”
- 68 -
Buku-Surat
- 69 -
The Magic Library
- 70 -
Buku-Surat
- 71 -
The Magic Library
- 72 -
Buku-Surat
- 73 -
The Magic Library
Salam manis,
Komisaris Kepala Torgersen.
http://facebook.com/indonesiapustaka
- 74 -
Buku-Surat
- 75 -
The Magic Library
Bagaimana pendapatmu?
Jika menurutmu lipstik itu tak ada kaitannya de-
ngan Kantor Detektif Bøyum & Bøyum, kamu salah.
Sekarang, di sini aku punya, katakanlah, teman perem-
puan. Namanya Randi Mundal dan ia sekelas denganku.
Aku pun tak yakin apakah aku bisa hidup tanpa lipstik.
Randi tinggal di bagian atas Mundal dan bertetangga
sebelah rumah dengan Bibbi Bokken. Itu bukan berarti
http://facebook.com/indonesiapustaka
- 76 -
Buku-Surat
3
Krone adalah mata uang Denmark/Norwegia—penerj.
- 77 -
The Magic Library
- 78 -
Buku-Surat
- 79 -
The Magic Library
- 80 -
Buku-Surat
- 81 -
The Magic Library
- 82 -
Buku-Surat
kah cerita itu kisah nyata atau bukan, lalu disebut apa-
kah ibuku dan semua orang itu? Bisakah kau katakan
padaku? Aku sungguh tak tahu.
- 83 -
The Magic Library
Il Nilso
- 84 -
Buku-Surat
kah tak kau lihat lagi warna-warni dan cahaya masa lalu
kita, ketika cinta tampak bagaikan bunga mawar merah
dan hidup seolah tak kan pernah berakhir?
- 85 -
The Magic Library
- 86 -
Buku-Surat
ini?” tanyamu.
Aku terpaksa tertawa.
“Sebenarnya karena matahari di belakang Anda,”
balasku.
- 87 -
The Magic Library
- 88 -
Buku-Surat
- 89 -
The Magic Library
- 90 -
Buku-Surat
nyikan ....
Aku celingak-celinguk dan masuk, Nils. Lalu, baru
saat itulah aku benar-benar senewen: kurasa, aku mem-
bayangkan Bibbi Bokken akan meninggal kan negeri
- 91 -
The Magic Library
- 92 -
Buku-Surat
- 93 -
The Magic Library
- 94 -
Buku-Surat
- 95 -
The Magic Library
- 96 -
Buku-Surat
- 97 -
The Magic Library
- 98 -
Buku-Surat
- 99 -
The Magic Library
- 100 -
Buku-Surat
- 101 -
The Magic Library
- 102 -
Buku-Surat
- 103 -
The Magic Library
- 104 -
Buku-Surat
- 105 -
The Magic Library
- 106 -
Buku-Surat
- 107 -
The Magic Library
- 108 -
Buku-Surat
- 109 -
The Magic Library
- 110 -
Buku-Surat
- 111 -
The Magic Library
- 112 -
Buku-Surat
- 113 -
The Magic Library
- 114 -
Buku-Surat
- 115 -
The Magic Library
Berit!
seperti ini:
“Dahulu kala, hiduplah lima ekor ayam yang se-
muanya mencabuti bulu-bulu mereka untuk membuk-
tikan siapa di antara mereka yang paling menderita
- 116 -
Buku-Surat
- 117 -
The Magic Library
- 118 -
Buku-Surat
- 119 -
The Magic Library
Itu Si Smiley!
Smiley akan bertemu dengan guruku. Aku memang
tak banyak tahu, tapi setidaknya aku paham bahwa kita
adalah korban sebuah persekongkolan terselubung yang
- 120 -
Buku-Surat
Nils.
http://facebook.com/indonesiapustaka
4
Maksudnya, kita sudah memulainya, dan sekarang kita harus menyelesai-
kannya hingga tuntas—penerj.
- 121 -
The Magic Library
- 122 -
Buku-Surat
- 123 -
The Magic Library
Ini tur yang berat, Nils. Tapi, kerja keras ini terasa
ada hasilnya jika kamu sudah berhasil mencapai gletser
ditambah pemandangan superindah di Fjærlandsford.
Pada saat seperti itu, aku bangga terlahir di sini dan aku
pun memikirkan hal-hal fantastis, seperti tak ada lagi
tempat yang lebih indah di dunia ini.
Dan sekarang, aku duduk sendirian di atas sini di
Pondok Flatbre sambil memperhatikan kakiku, berpikir
bahwa pada umur sepuluh tahun ini aku mendaki hing-
ga seribu meter di atas permukaan laut. Lama aku mem-
bolak-balik buku tamu. Perhatikan:
Rabu, 12 Juli, hari itu kita ada di sini dan Bibbi
Bokken menuliskan nama anehnya itu tepat di bawah
tanda tangan kita. Tapi: Puisi Kita Hilang, Nils! Sese-
orang telah merobek tepat di halaman itu. Mengapa?
Apakah karena tak cukup bagus? Atau, benarkah ada
orang yang merasa terancam oleh fantasi anak-anak???
Aku begitu marah hingga melafalkan puisi itu de-
ngan sangat lantang. Aku hafal dan tak seorang pun
dapat merenggutnya dari ingatanku:
- 124 -
Buku-Surat
- 125 -
The Magic Library
angkasa”. Tidak ada angka 1000, tapi aku punya teori un-
tuk itu: pengelompokan dengan angka 1000 ini mungkin
bernama “sejarah bawah tanah”!!! atau “perpustakaan
bawah tanah”.
- 126 -
Buku-Surat
Berit
- 127 -
The Magic Library
- 128 -
Buku-Surat
Salam manis, B
http://facebook.com/indonesiapustaka
- 129 -
The Magic Library
- 130 -
Buku-Surat
- 131 -
The Magic Library
kambing.”
Lalu, aku tersenyum tertahan dan menggigit rotiku.
Di dalam mulutku, ia menjadi sebuah gumpalan besar.
- 132 -
Buku-Surat
Nils
- 133 -
The Magic Library
- 134 -
Buku-Surat
buk pengamanmu!
Itu semua bermula ketika ada perintah dari mantan
wakil presiden AS, Walter Mondale, untuk membuka
Terowongan Fjærland yang besar itu. Pembukaan ini
- 135 -
The Magic Library
- 136 -
Buku-Surat
- 137 -
The Magic Library
- 138 -
Buku-Surat
- 139 -
The Magic Library
- 140 -
Buku-Surat
- 141 -
The Magic Library
- 142 -
Buku-Surat
- 143 -
The Magic Library
- 144 -
Buku-Surat
mesan Coca-Cola.
Aku duduk sangat dekat dengan mereka, seakan-
akan aku bisa meludahi tengkuknya. Aku berusaha men-
curi dengar percakapan mereka, tetapi orang-orang di
- 145 -
The Magic Library
- 146 -
Buku-Surat
- 147 -
The Magic Library
Video/Film
Versi ke-2, babak ke-3 dari 5
- 148 -
Buku-Surat
Ganti Adegan.
Ganti Adegan.
- 149 -
The Magic Library
Nils : Tidak.
Berit : Ayo!
Ganti Adegan.
- 150 -
Buku-Surat
Salam manis,
Nils si pencuri.
http://facebook.com/indonesiapustaka
- 151 -
The Magic Library
- 152 -
Buku-Surat
- 153 -
The Magic Library
- 154 -
Buku-Surat
- 155 -
The Magic Library
- 156 -
Buku-Surat
- 157 -
The Magic Library
- 158 -
Buku-Surat
SEMUT
Kecil?
http://facebook.com/indonesiapustaka
Aku?
Tak ada apa-apa di sana.
Aku justru sudah cukup besar.
Memberi makan diriku sendiri
- 159 -
The Magic Library
- 160 -
Buku-Surat
- 161 -
The Magic Library
5
Buah bundar kecil berwarna merah/hitam/putih (ribes)—penerj.
- 162 -
Buku-Surat
- 163 -
The Magic Library
- 164 -
Buku-Surat
- 165 -
The Magic Library
- 166 -
Buku-Surat
- 167 -
The Magic Library
- 168 -
Buku-Surat
- 169 -
The Magic Library
- 170 -
http://facebook.com/indonesiapustaka
Bab 2
Perpustakaan
http://facebook.com/indonesiapustaka
Perpustakaan
- 173 -
The Magic Library
- 174 -
Perpustakaan
- 175 -
The Magic Library
- 176 -
Perpustakaan
- 177 -
The Magic Library
- 178 -
Perpustakaan
- 179 -
The Magic Library
- 180 -
Perpustakaan
- 181 -
The Magic Library
- 182 -
Perpustakaan
- 183 -
The Magic Library
1
Espe (populus): pohon tinggi berdaun bundar yang sangat mudah di-
ombang-ambingkan angin—penerj.
- 184 -
Perpustakaan
- 185 -
The Magic Library
- 186 -
Perpustakaan
- 187 -
The Magic Library
musim gugurku!
Aku kembali ke kamar 115 dan tersandung kursi
yang digantungi jaket Smiley. Aku berjalan di lorong
dan menuruni tangga menuju dapur. Aku masuk ke
- 188 -
Perpustakaan
- 189 -
The Magic Library
- 190 -
Perpustakaan
- 191 -
The Magic Library
- 192 -
Perpustakaan
- 193 -
The Magic Library
- 194 -
Perpustakaan
- 195 -
The Magic Library
kaki.
“Aku sudah memasuki semua kamar,” bisikku.
- 196 -
Perpustakaan
- 197 -
The Magic Library
- 198 -
Perpustakaan
- 199 -
The Magic Library
- 200 -
Perpustakaan
- 201 -
The Magic Library
- 202 -
Perpustakaan
- 203 -
The Magic Library
- 204 -
Perpustakaan
- 205 -
The Magic Library
- 206 -
Perpustakaan
2
Tokoh penyihir dalam cerita-cerita Disney—peny.
- 207 -
The Magic Library
- 208 -
Perpustakaan
3
Pesta peringatan pemberkatan Gereja—penerj.
- 209 -
The Magic Library
- 210 -
Perpustakaan
4
Satuan mata uang Austria—penerj.
- 211 -
The Magic Library
- 212 -
Perpustakaan
- 213 -
The Magic Library
- 214 -
Perpustakaan
- 215 -
The Magic Library
- 216 -
Perpustakaan
- 217 -
The Magic Library
- 218 -
Perpustakaan
- 219 -
The Magic Library
bertanya:
“Tapi, Berit—dari mana kau tahu tentang itu?”
Aku mengangkat bahu.
- 220 -
Perpustakaan
- 221 -
The Magic Library
- 222 -
Perpustakaan
- 223 -
The Magic Library
- 224 -
Perpustakaan
- 225 -
The Magic Library
- 226 -
Perpustakaan
- 227 -
The Magic Library
- 228 -
Perpustakaan
- 229 -
The Magic Library
- 230 -
Perpustakaan
6
Nama toko yang menjual beragam produk dan desain interior—penerj.
- 231 -
The Magic Library
- 232 -
Perpustakaan
- 233 -
The Magic Library
- 234 -
Perpustakaan
- 235 -
The Magic Library
- 236 -
Perpustakaan
- 237 -
The Magic Library
- 238 -
Perpustakaan
- 239 -
The Magic Library
berkata:
“Ini buku sihir, Berit. Pasti! Di dalamnya terdapat
simbol-simbol rahasia ... simbol-simbol kuno untuk
bintang-bintang dan planet .…”
- 240 -
Perpustakaan
- 241 -
The Magic Library
- 242 -
Perpustakaan
“Molto temperamento!”
Dan, aku pun sepakat dengannya.
Baru setelah agak lama, Nils kembali bicara. Tam-
paknya ia benar-benar berpikir keras.
“Dan, buku-surat itu ... jadi buku itu yang akan
diterbitkan tahun depan?”
Bibbi mengangguk. Dan sekarang, sepupuku yang
malang itu benar-benar jadi senewen. Terbata-bata ia
berkata:
“Kita ... kita menulis buku itu bersama-sama, Berit!
Kita bersama mengarang seluruh cerita itu.”
“Tentang perpustakaan ajaib Bibbi Bokken,” ujar-
ku. “Begitulah semestinya judulnya.”
Tetapi, ia terpikir hal lainnya:
“Tapi, apa hubungan antara buku-surat kami dan
almanak tua ini?”
Bibbi Bokken beranjak dan mengambil sebuah pipa
kecil dari dalam lemari kecil. Diisinya pipa itu penuh-
penuh dan dinyalakannya dengan korek api. Sementara,
ia berdiri di tengah-tengah ruangan dan mengepulkan
asap rokok tebal, ia berkata:
“Ceritanya panjang ... seperti tadi kita bicarakan,
http://facebook.com/indonesiapustaka
- 243 -
The Magic Library
takan.
“Mengujicobanya dengan kami?” aku menirukan-
nya. “Tapi, bagaimana? Saya sama sekali tak mengerti
bagaimana Anda bisa melibatkan kami.”
- 244 -
Perpustakaan
- 245 -
The Magic Library
- 246 -
Perpustakaan
- 247 -
The Magic Library
- 248 -
Perpustakaan
- 249 -
The Magic Library
- 250 -
Perpustakaan
Ia berkata:
“Apa juga tak kurang memalukannya memata-ma-
tai seorang pustakawati tua yang ... sedikit unik? Atau,
- 251 -
The Magic Library
- 252 -
Perpustakaan
- 253 -
The Magic Library
- 254 -
Perpustakaan
- 255 -
The Magic Library
- 256 -
Perpustakaan
- 257 -
The Magic Library
- 258 -
Perpustakaan
- 259 -
The Magic Library
- 260 -
Perpustakaan
- 261 -
The Magic Library
- 262 -
Perpustakaan
- 263 -
The Magic Library
- 264 -
Perpustakaan
- 265 -
The Magic Library
- 266 -
Perpustakaan
- 267 -
The Magic Library
- 268 -
Perpustakaan
- 269 -
The Magic Library
- 270 -
Perpustakaan
- 271 -
The Magic Library
- 272 -
Perpustakaan
- 273 -
The Magic Library
- 274 -
Perpustakaan
Smiley mengangguk.
“Ya, tapi ia berpendapat bahwa itu bukanlah bi-
dangnya, dan memang ia benar.”
- 275 -
The Magic Library
- 276 -
Perpustakaan
- 277 -
The Magic Library
- 278 -
Perpustakaan
- 279 -
The Magic Library
- 280 -
Perpustakaan
- 281 -
The Magic Library
- 282 -
Sophie, seorang pelajar sekolah menengah berusia
empat belas tahu. Suatu hari sepulang sekolah, dia
mendapat sebuah surat misterius yang hanya berisi
kan satu pertanyaan: “Siapa kamu?”
Belum habis keheranannya, pada hari yang sama
dia mendapat surat lain yang bertanya: “Dari manakah
datangnya dunia?”
Seakan tersentak dari rutinitas hidup seharihari,
suratsurat itu mempuat Sophie mulai mempertanya
kan soalsoal mendasar yang tak pernah dipikirkannya
selama ini. Dia mulai belajar ilsafat.
http://facebook.com/indonesiapustaka