Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Fisika Eksperimen I

“Difraksi Elektron”
Dosen Pengampu : Drs. Antonius Surbakti, M.Si

Oleh :
Dhea Ayu Ramadhani 1703114490
Kartika Nur Khasana 1703113367
Kevin Juvoral 1703121929
Syarifah Famela Maurani 1703114315
Zulhafri Purba 1703113552

Kelas Fisika-C
Laboratorium Fisika Eksperimen
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Riau
Pekanbaru
2019
1. Tujuan praktikum
1.1 Meneliti sifat-sifat sinar elektron sebagai gelombang dan sebagai partikel,
dengan cara mengarahkan sinar ini ke suatu kristal sehingga sinar mengalami
proses difraksi dan hasil difraksinya dapat ditentukan sifat-sifat sinar elektron
tersebut.
1.2 Hasil difraksinya ditentukan panjang gelombang elektron sebagai sifat
gelombang dan massa elektron sebagai sifat materi.

2. Alat dan bahan


2.1 Tabung sinar elektron
2.2 1 unit multimeter
2.3 1 unit power supply tegangan tinggi
2.4 Mistar plastic
2.5 Kabel-kabel yang dibutuhkan

3. Teori Dasar
3.1 Difraksi Elektron
Tabung difraksi elektron digunakan untuk memperlihatkan pengaruh berkas
elektron terhadap Polycristaline graphite dan keberadaan dari elektron. Emisi
elektron dihasilkan oleh sinar tunggal berukuran kecil dari panas katoda yang
keluar melalui pin diagfragma, yang sebelumnya difokuskan oleh sistem optik.
Kejadian yang sangat mencolok ini dibatasi oleh berkas sinar monokromatik pada
lapisan Polycristaline graphite yang mana stuktur atom disusun seperti kisi-kisi
yang disebut bengan difraksi kisi.
Difraksi yang dihasilkan pada layar pendar berupa dua cincin sepusat yang
dinyatakan dengan difraksi elektron. Diameter berubah-ubah sesuai dengan
panjang gelombang yang dihasilkan oleh percepatan tegangan yang masing-
masing dari kedua cincin berpedoman pada pantulan Bragg pada atom dibidang
datar graphite.
Pantulan berkas elektron dinyatakan dengan persamaan Bragg yaitu :
2d sin = n ………………………………….(1)
dimana :
d : Jarak antar kisi-kisi
 : Sudut pantulan
 : Panjang gelombang berkas electron

Efek pantulan terjadi jika hasil dari persamaan (1) di integralkan terhadap panjang
gelombang. Jika electron menumbuk lembaran graphite, maka beberapa dari
electron akan membentuk sudut radiasi insiden denagn persamaan (1). Seluruh
pantulan dari sumber kristal seakan-akan dikulit kerucut dengan berbasiskan
sumbu x. berkas electron yang telah didifraksikan kelayar pendar yang juga
merupakan bagian sumbu y kerucut tabung ternyata tampak seperti lingkaran.
R
R11 R
R22

L
L

Gambar : Skema difraksi Elektron Debye-Sherrer

Dari gambar 1 maka r


tan 2 θ= ……………………..(2)
l
Dari persamaan (2) maka untuk sudut kecil dari gambar didapat :
r
2 sinθ− …………………….(3)
l
Jika persamaan (2) disubtitusikan kedalam persamaan (1) maka besarnya panjang
gelombang  dapat ditentukan jika n = 1
r ×d ……………………..(4)
λ−
l
Sedangkan panjang gelombang yang diketahui dari percepatan maka jarak jari –
jari kedua cincin grafita yang telah didifraksikan :
…………………….(5)
λ×l
d=
R
Dimana :
d = jarak estimasi terhadap diameter bola gelas
R = jari-jari cincin atom
 = panjang gelombang de Broglie
Panjang gelombang dari mikro Analog dengan foton dari energi suatu foton
adalah : c
W =h …………………….(6)
λ

Jika foton ini dianggap sebagai suatu partikel maka energi partikel ini adalah masa
relatifitasnya, yaitu : 2 ..…………………..(7)
W =mc
Bila persamaan (6) disubtitusikan kepersamaan (7) didapat :
h
λ= ……………………(8)
mc
Hasil transfer de Broglie dari foton ke material dinyatakan sebagai suatau partikel
dengan massa m bergerak dengan kecepatan V dan panjang gelombang

h h ............(9)
λ= =
p m⋅V
Dari percobaan kecepatan dan panjang gelombang elektron dihitung dengan
menggunakan besarnya tegangan listrik, yang dipakai (U) untuk menggerakkan
elektron tersebut, jika U adalah tegangan listrik yang digunakan maka, energi
gerak elektron adalah :

1 …………..(10)
W = me⋅V 2=e⋅U
2
2⋅e⋅U
V=
me√
Momentum electron adalah :
2⋅e⋅U ………….(11)
p=m e⋅V =m e

p=√ 2⋅e⋅m e⋅U


√ me
3.2 Difraksi Kristal
Difraksi kristal yang digunakan pada percobaan ini adalah difraksi Bragg, yang
gambarnya sebagai berikut:

I I

II II

ɵɵ d
B D
C

CB
sin θ=
d d
CB=d sin θ
Dengan cara yang sama ɵ
A B
CD=d sin θ
Menurut Bragg supaya terjadi difraksi yang menghasilkan interferensi maksimum
pada layar adalah:
CB+CD=n . λ
d sin θ+d sin θ=n . λ
2 d sinθ=n . λ .............................................................................................................(13)
Persamaan (13) disebut Hukum Bragg.
Dengan: n = Orde difraksi = 0, 1, 2, ........
θ = Sudut difraksi
λ = Panjang gelombang sinar elektron
Kristal yang dipakai dalam eksperimen ini adalah Graphit yang struktur atomnya
adalah Hexagonal atau memiliki sisi 6.
Alasan mengapa kristal yang digunakan adalah kristal dengan struktur Hexagonal
karena agar hasil difraksinya membentuk lingkaran konsentris (satu titik pusat).

Tabung difraksi elektron digunakan untuk memperlihatkan pengaruh berkas


elektron terhadap polycristaline graphite dan keberadaan dari elektron. Emisi
elektron dihasilkan oleh sinar tunggal berukuran kecil dari panas katoda yang
keluar melalui pin diafragma yang sebelumnya difokuskan oleh sistem optik.
Kejadian yang sangat mencolok ini dibatasi oleh berkas monokromatik pada
lapisan polycristaline graphite yang mana struktur atom disusun seperti kisi-kisi
yang disebut sebagai difraksi kisi.
Difraksi yang dihasilkan pad layar pendar berupa dua cincin sepusat yang
dinyatakan dengan difraksi elektron. Diameter cincin berubah-ubah sesuai dengan
panjang gelombang yang dihasilkan oleh percepatan tegangan dan masing-masing
dari kedua cincin berpedoman pad pantulan Bragg pada atom dibidang datar
graphite.
4. Prosedur Percobaan
4.1 Atur rangkaian seperti gambar

0
6,3-2 A

GND (-) (+) 5KV


K

4.2 Mulai on pada power supply dengan menghubungkannya ke sumber PLN


4.3 Hidupkan power supply dan mulai dari listrik 2 kV agar terjadi bayangan
difraksi sinar electron pada layar
4.4 Hasil difraksi berbentuk lingkaran dengan ketebalan tertentu yang ditampilkan
pada layar seperti gambar berikut: R2
R1

4.5 pilih satu lingkaran yang andsa amati jika lingkaran dalam diameter, ukur R1
dan R2 dengan menggunakan mistar plastic
4.6 Dengan mengubah besar tegangan listrik ke 2,5 kV lalu kembali terbentuk
baru. Ukurlah R1 dan R2 yang ada pada poin 5.

5. Tabel Data
Tegangan R1 R2
No
(KV) (Cm) (Cm)

1 2 2 3,5

2 2,5 1,8 3

3 3 1,6 2,7

4 3,5 1,3 2,2

5 4 1,2 2,1
6 4,5 1,1 2

7 5 1 1,9

6. Perhitungan
1. Tegangan 2 kV
Diketahui:
d 1=1,23 x 10−10 m R1=2 x 10−2 m
d 2=2,13 x 10−10 m R2=3,5 x 10−2 m
L=13,5 x 10−2 m
Ditanya:
λ 1=… ? v=… ?
λ 2=… ? λ=… ?
Jawab:
d1 . R 1 1,23 x 10−10 m. 2 x 10−2 m
 λ 1 = = =¿ 1,8 x 10−11 m
L −2
13,5 x 10 m
d2 . R 2 2,13 x 10−10 m .3,5 x 10−2 m
 λ 2= = =¿ 5,5 x 10−11 m
L −2
13,5 x 10 m
λ1 + λ2 1,8 x 10−11 m+5,5 x 10−11 m
 λ= = =¿ 3,65 x 10−11 m
2 2
h 6,626 x 10−34 J . s 7 m
 v= = =¿ 20 x 10
λ .m 3,65 x 10 m .9,1 x 10 kg
−11 −31
s
2. Tegangan 2,5 kV
Diketahui:
d 1=1,23 x 10−10 m R1=1,8 x 10−2 m
d 2=2,13 x 10−10 m R2=3 x 10−2 m
L=13,5 x 10−2 m
Ditanya:
λ 1=… ? v=… ?
λ 2=… ? λ=… ?
Jawab:
d1 . R 1 1,23 x 10−10 m. 1,8 x 10−2 m
 λ 1 = = =¿ 1,64 x 10−11 m
L −2
13,5 x 10 m
d2 . R 2 2,13 x 10−10 m .3 x 10−2 m
 λ 2= = =¿ 4,73 x 10−11 m
L −2
13,5 x 10 m
λ1 + λ2 1,64 x 10−11 m+ 4,73 x 10−11 m
 λ= = =¿ 3,185 x 10−11 m
2 2
h 6,626 x 10−34 J . s 7 m
 v= = =¿ 2,28 x 10
λ .m 3,185 x 10 m .9,1 x 10 kg
−11 −31
s
3. Tegangan 3 kV
Diketahui:
d 1=1,23 x 10−10 m R1=1,6 x 10−2 m
d 2=2,13 x 10−10 m R2=2,7 x 10−2 m
L=13,5 x 10−2 m
Ditanya:
λ 1=… ? v=… ?
λ 2=… ? λ=… ?
Jawab:
d1 . R 1 1,23 x 10−10 m. 1,6 x 10−2 m
 λ 1= = =¿ 1,54 x 10−11 m
L −2
13,5 x 10 m
d2 . R 2 2,13 x 10−10 m .2,7 x 10−2 m
 λ 2= = =¿ 3,94 x 10−11 m
L 13,5 x 10−2 m
λ1 + λ2 1,54 x 10−11 m+3,94 x 10−11 m
 λ= = =¿ 2,74 x 10−11 m
2 2
h 6,626 x 10−34 J . s 7 m
 v= = =¿ 2,65 x 10
λ .m 2,74 x 10 m. 9,1 x 10 kg
−11 −31
s
4. Tegangan 3,5 kV
Diketahui:
d 1=1,23 x 10−10 m R1=1,3 x 10−2 m
d 2=2,13 x 10−10 m R2=2,2 x 10−2 m
L=13,5 x 10−2 m
Ditanya:
λ 1=… ? v=… ?
λ 2=… ? λ=… ?
Jawab:
d1 . R 1 1,23 x 10−10 m. 1,3 x 10−2 m
 λ 1= = =¿ 1,36 x 10−11 m
L 13,5 x 10−2 m
d2 . R 2 2,13 x 10−10 m .2,2 x 10−2 m
 λ 2= = =¿ 3,94 x 10−11 m
L 13,5 x 10−2 m
λ1 + λ2 1,36 x 10−11 m+3,94 x 10−11 m
 λ= = =¿ 2,65 x 10−11 m
2 2
h 6,626 x 10−34 J . s 7m
 v= = =¿ 2,74 x 10
λ .m 2,65 x 10 m . 9,1 x 10 kg
−11 −31
s
5. Tegangan 4 kV
Diketahui:
d 1=1,23 x 10−10 m R1=1,2 x 10−2 m
d 2=2,13 x 10−10 m R2=2,1 x 10−2 m
L=13,5 x 10−2 m
Ditanya:
λ 1=… ? v=… ?
λ 2=… ? λ=… ?
Jawab:
d1 . R 1 1,23 x 10−10 m. 1,2 x 10−2 m
 λ 1= = =¿ 1,27 x 10−11 m
L 13,5 x 10−2 m
d2 . R 2 2,13 x 10−10 m .2,1 x 10−2 m
 λ 2= = =¿ 3,94 x 10−11 m
L 13,5 x 10−2 m
λ1 + λ2 1,27 x 10−11 m+3,94 x 10−11 m
 λ= = =¿ 2,605 x 10−11 m
2 2
h 6,626 x 10−34 J . s −11 m
 v= = =¿ 2,79 x 10
λ .m 2,605 x 10 m . 9,1 x 10 kg
−11 −31
s
6. Tegangan 4,5 kV
Diketahui:
d 1=1,23 x 10−10 m R1=1,1 x 10−2 m
d 2=2,13 x 10−10 m R2=2 x 10−2 m
L=13,5 x 10−2 m
Ditanya:
λ 1=… ? v=… ?
λ 2=… ? λ=… ?
Jawab:
d1 . R 1 1,23 x 10−10 m. 1,1 x 10−2 m
 λ 1= = =¿ 1,27 x 10−11 m
L 13,5 x 10−2 m
d2 . R 2 2,13 x 10−10 m .2 x 10−2 m
 λ 2= = =¿ 3,62 x 10−11 m
L 13,5 x 10−2 m
λ1 + λ2 1,27 x 10−11 m+3,62 x 10−11 m
 λ= = =¿ 3,08 x 10−11 m
2 2
h 6,626 x 10−34 J . s 7 m
 v= = =¿ 2,36 x 10
λ .m 3,08 x 10 m . 9,1 x 10 kg
−11 −31
s

7. Tegangan 5 kV
Diketahui:
d 1=1,23 x 10−10 m R1=1 x 10−2 m
d 2=2,13 x 10−10 m R2=1,9 x 10−2 m
L=13,5 x 10−2 m
Ditanya:
λ 1=… ? v=… ?
λ 2=… ? λ=… ?
Jawab:
d1 . R 1 1,23 x 10−10 m. 1 x 10−2 m
 λ 1= = =¿ 1,09 x 10−11 m
L 13,5 x 10−2 m
d2 . R 2 2,13 x 10−10 m .1,9 x 10−2 m
 λ 2= = =¿ 3,15 x 10−11 m
L 13,5 x 10−2 m
λ1 + λ2 1,09 x 10−11 m+3,15 x 10−11 m
 λ= = =¿ 2,12 x 10−11 m
2 2
h 6,626 x 10−34 J . s 7 m
 v= = =¿ 3,43 x 10
λ .m 2,12 x 10 m. 9,1 x 10 kg
−11 −31
s
7. Analisa Data
Difraksi yang dihasilkan pada layar pendar berupa dua cincin sepusat yang
dinyatakan dengan difraksi elektron. Diameter cincin berubah-ubah sesuai dengan
panjang gelombang yang dihasilkan oleh kenaikan tegangan dan masing-masing
dari kedua cincin berpedoman pada pantulan Bragg pada atom di bidang datar
Graphite. Dari data yang sudah didapatkan, diperoleh bahwa semakin tinggi
tegangan semakin kecil jari-jari lingkaran yang dihasilkan. Semakin kecil jari-jari
lingkaran, maka panjang gelombangnya pun juga akan semakin kecil. Lalu
panjang gelombang ini juga akan mempengaruhi nilai konstanta Planck hasil
perhitungan data eksperimen. Akhinya akan diperoleh persentase perbedaan
antara konstanta Planck yang sebenarnya dengan konstanta Planck hasil
perhitungan.
Selain itu perbedaan panjang gelombang juga akan mempengaruhi kecepatan
elektron. Semakin besar panjang gelombang, maka kecepatan elektron akan
semakin kecil. Dan sebaliknya semakin kecil panjang gelombang, maka kecepatan
elektron semakin besar. Hal ini dikarenakan Kecepatan elektron berbanding
terbalik dengan panjang gelombang.

8. Tugas Laporan

Buatlah grafik untuk:


1. V terhadap R1 dan V terhadap R2
Grafik V terhadap R1

Grafik V terhadap R2
2. h terhadap V untuk R1 dan d 1
Grafik h terhadap V untuk R1 dan d 1

3. h terhadap V untuk R1 dan d 2


Grafik h terhadap V untuk R1 dan d 2
4. h terhadap V untuk R2 dan d 1
Grafik h terhadap V untuk R2 dan d 1

5. h terhadap V untuk R2 dan d 2


Grafik h terhadap V untuk R2 dan d 2

9. Kesimpulan
Dari data eksperimen dan pengolahan data yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Semakin rendah tegangannya maka jari-jari cincin luar dan dalam yang
dihasilkan semakin besar atau semakin tinggi.
2. Untuk konstanta Planck dari perhitungan sangat ditentukan oleh panjang
gelombang,karena panjang gelombang bertambah ketika tegangan
diturunkan maka konstanta Planck juga semakin bertambah,saat dilakukan
penurunan tegangan dalam interval yang sama.
3. Panjang gelombang dalam perhitungan berbanding lurus dengan jari-jari
dalam atau jari-jari luar maka semakin kecil tegangan yang diatur oleh
praktikan,maka jari-jari luar atau dalamnya akan semakin besar.Besarnya
jari-jari dalam atau luar yang dihasilkan ini mengakibatkan harga panjang
gelombang juga bertambah dengan penurunan tegangan yang diatur
dengan interval yang sama.
4. Ketika diberi teganagn mulai dari 2 kV – 5kV nilai R1dan R2 semakin
kecil dan selama itu pula nilai R1 lebih kecil dari pada nilai R2.
R 2≫ maka R 1 ≪
5. Tabung difraksi elektron digunakan untuk memperlihatkan pengaruh
berkas elektron terhadap polycristaline graphite dan keberadaan dari
elektron.
6. Difraksi yang dihasilkan pada layar pendar berupa dua cincin sepusat yang
dinyatakan dengan difraksi elektron. Diameter cincin berubah – ubah
sesuai dengan panjang gelombang yang dihasilkan oleh percepatan
tegangan.
7. Semakin besar tegangan, panjang gelombang semakinkecil
8. Semakin kecil jari-jari, panjang gelombang juga semakin kecil

10. Saran
Berdasarkan hasil percobaan diatas diharapkan praktikan selanjutnya dapat lebih
teliti dalam melihat dan mengukur jarak R1 dan R2.

11. Daftar Pustaka

Baiquni. 1985. Fisika Modern. Jakarta: Balai Pustaka.


Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 1999. FisikaJilid I (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Halliday danResnick. 1991. Fisika (Terjemahan). Jakarta :Erlangga.
Tippler, A, Paul. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai