Anda di halaman 1dari 7

BAHAN KONDUKTOR

Bahan konduktor merupakan penghantar listrik yang baik . Bahan ini mempunyai daya
hantar listrik(Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan listrik(Electrical resistance) yang
kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Fungsi kabel ,
kumparan/ lilitan yang ada pada alat listrik yang sering dijumpai juga pada saluran
transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik , bahan penghantar yang sering di jumpai adalah
tembaga dan alumunium. Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
a. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
b. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang diberi
campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk
menaikkan kekuatan mekanisnya.
Penerapan aplikasi dari bahan konduktor, sebagai berikut:
 Terbuat dari bahan Logam
1. Cup Brushes Knot, yang berfungsi untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada
permukaan logam yang sudah sangat berat dan awet dalam pemakaian.

2. Pisau Zig-Zag, pisau ini banyak digunakan pada industri farmasi.


3. Resistance Temperature Detector, yang berfungsi untuk menentukan nilai atau
besaran suatu temperatur atau suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat
platina, tembaga, atau nikel murni, yang memberikan nilai tahanan yang terbatas
untuk masing-masing temperatur di dalam kisaran suhunya.

4. Mesin Ekstrak Vacum Evaporator Multi Efect, yang berfungsi sebagai proses
ekstraksi dan pengkonsentrasian cairan dalam farmasi, kimia, makanan, susu produk
industri, terutama yang berlaku untuk berkonsentrasi obat termal di bawah sistem
vakum dan suhu rendah.

5. Cast Iron Centrifugal Pump, pompa yang digunakan pada industri minyak bumi,
sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas gathering station, suatu unit
pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah di pasarkan.
BAHAN ISOLATOR
Bahan isolator adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan muatan
listrik. Dalam bahan isolator valensi elektronnya terikat kuat pada atom-atomnya. Bahan ini
digunakan dalam alat-alat elektronika sebagai isolator atau penghambat mengalirnya arus listrik.

Bahan penyekat listrik dapat dibagi atas beberapa kelas berdasarkan suhu kerja maksimum,
yaitu sebagai berikut:
1. Kelas Y, suhu kerja maksimum 90°C
Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berserat organis (seperti Katun, sutera alam, wol
sintetis, rayon serat poliamid, kertas, prespan, kayu, poliakrilat, polietilen, polivinil, karet, dan
sebagainya) yang tidak dicelup dalam bahan pernis atau bahan pencelup lainnya. Termasuk juga
bahan termoplastik yang dapat lunak pada suhu rendah.

2. Kelas A, suhu kerja maksimum 150°C


Yaitu bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup dalam pernis aspal atau kompon, minyak
trafo, email yang dicampur dengan vernis dan poliamil atau yang terendam dalam cairan
dielektrikum (seperti penyekat fiber pada transformator yang terendam minyak). Bahan -bahan
ini adalah katun, sutera, dan kertas yang telah dicelup, termasuk kawat email (enamel) yang
terlapis damar-oleo dan damar-polyamide.

3. Kelas E, suhu kerja maksimum 120°C


Yaitu bahan penyekat kawat enamel yang memakai bahan pengikat polyvinylformal,
polyurethene dan damar epoxy dan bahan pengikat lain sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks
dan tekstolit, film triacetate, film dan serat polyethylene terephthalate.

4. Kelas B, suhu kerja maksimum 130°C


Yaitu bahan non-organik (seperti : mika, gelas, fiber, asbes) yang dicelup atau direkat menjadi
satu dengan pernis atau kompon, dan biasanya tahan panas (dengan dasar minyak pengering,
bitumin sirlak, bakelit, dan sebagainya).
5. Kelas F, suhu kerja maksimum 155°C
Bahan bukan organik dicelup atau direkat menjadi satu dengan epoksi, poliurethan, atau vernis
yang tahan panas tinggi.
6. Kelas H, suhu kerja maksimum 180°C
Semua bahan komposisi dengan bahan dasar mika, asbes dan gelas fiber yang dicelup dalam
silikon tanpa campuran bahan berserat (kertas, katun, dan sebagainya). Dalam kelas ini termasuk
juga karet silikon dan email kawat poliamid murni.

7. Kelas C, suhu kerja diatas 180°C


Bahan anorganik yang tidak dicelup dan tidak terikat dengan substansi organic, misalnya mika,
mikanit yang tahan panas (menggunakan bahan pengikat anorganik), mikaleks, gelas.
BAHAN SEMIKONDUKTOR

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara
isolator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.
Semikonduktor ini memiliki hambatan jenis diantara 10−6 104 Ω. Karbon, silikon dan
germanium memiliki sifat yang unik pada struktur elektroniknya. Setiap unsur ini memiliki 4
elektron valensi. Sifat tersebut memungkinkan karbon, silikon dan germanium membentuk
kristal dengan keunggulan tertentu yang dapat dimanfaatkan dalam peralatan elektronik.

Adapun penerapan dari semikonduktor, yaitu:

 Diode , merupakan perangkat semikonduktor yang paling sederhana yg mungkin dibuat.


Sebuah dioda memungkinkan arus untuk mengalir pada satu arah, tetapi tidak pada arah
sebaliknya.

 Transistor, memiliki sifat unik lain yang dihasilkan dari 3 komponen semikonduktor yang
menyusunnya. Transistor paling sederhana dapat dibentuk sebagai suatu sandwitch
semikonduktor bertipe n-p-n ataupun p-n-p. Dengan struktur tersebut, transistor bisa
berfungsi sebagai sakelar (switch) serta penguat (amplifier) sinyal listrik, yang
disesuaikan dengan tegangan yang diberikan.

 Terbuat dari bahan Keramik


1. Printed Circuit, yang terbuat dari pemakaian Al₂O₃ dalam bidang teknologi, yang
memiliki ikatan ionnya yang kuat menghalangi transpor listrik. Al₂O₃ digunakan
karena mampu menahan kenaikan temperatur dan telah dibuat cukup kuat untuk
menahan getaran dalam pemakaiannya.

2. Bone Filler, yang terbuat dari hidroksi apatit dalam bidang medis, yang sifatnya baik
dalam merangsang terbentuknya sel-sel baru pada tulang setelah bedah ortopedi.
Hidroksi apatit mempunyai kemampuan pengikat tulang.

Anda mungkin juga menyukai