Osteoporosis semata mata tidak terjadi tanpa adanya sebab,
berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan
penyakit osteoporosis pada tulang:
Faktor yang dapat diubah
Kurangnya aktivitas fisik
Minimnya pergerakan tubuh akan menghambat proses osteoblasnya
(proses pembentukan massa tulang). Selain itu kepadatan masa tulang berkurang . Apabila pergerkana tubuh sering terjadi maka otot akan memacu tulang untuk membentuk masa. Orang Indonesia menganggap bergerak (move) sebagai salah satu kesibukan mereka sehari hari. Padahal dalam ilmu kesehatan, seseorang dapat dikatakan bergerak secara aktif pada saat ia berolahraga secara rutin selama kurang lebih 30 menit perhari. Seseorang yang memiliki gaya hidup sibuk bukan berarti bergerak secara aktif karena dalam gaya hidup sibuk tersebut banyak dihabiskan untuk duduk statis. Pasalnya orang yang aktif dapat mempertahankan kalsium agar tetap tersimpan di dalam tulang. Sementara itu, orang yang tidak aktif sangat gampang untuk kehilangan kalsium.
Asupan kalsium yang rendah
Apabila kalsium dalam tubuh kurang maka akan menimbulkan
hormon yang akan mengambil kalsium yang dimiliki oleh bagian tubuh lain seperti tulang.
Menurut kementrian kesehatan Indonesia pada tahun 2015
menyatakan bahwa kebutuhan akan kalsium sebanyak 210 mg/hari untuk usia 0-6 bulan, 270 mg/hari untuk usia 7-12 bulan, 500 mg/hari yntuk usia 1-3 tahun, 800 mg/hari untuk usia 4-8 tahun, 1000 mg/hari untuk usia 19-50 tahun, 1200 mg/hari untuk usia lebih dari 50 tahun.
Kurangnya protein
Makanan yang banyak mengandung protein untuk kesehatan tulang
antara lain yogurt, susu, keju, Ikan laut, telur, sayuran hijau dan biji bijian seperti gandum dan sereal.
Konsumsi makanan yang terlalu manis
Gula yang berlebihan dapat mencegah penyerapan kalsium dan fosfor, serta mineral penting dalam memfasilitasi penyerapan kalsium.
Kurangnya vitamin D
Mencukupi asupan vitamin D dapat diperoleh melaluin paparan sinar
matahari pagi dan sore.
Konsumsi minuman mengandung akohol dan kafein
Kopi dan alkohol dapat menimbulkan pengeroposan pada tulang
karena alkohol dan kafein menghambat proses pembentukan massa tulang. Semakin banyak kafein yang dikonsumsi maka semakin banyak pula kalsium yang terbuang melalui air seni. Tetapi, dampak negatif tersebut akan semakin berkurang bila pola makan anda kaya akan kalsium.
Kebiasaan Merokok
Rokok dapat menyebabkan tulang keropos karena mengandung
radikal bebas, nikotin, dan zat berbahaya lainnya. Radikal bebas itu sendiri menyebabkan kerusakan sel dan gangguan hormon, yang berdampak pada gangguan pembentukan tulang. Sedangkan nikotin menyebabkan kerusakan pada sel yang bertugas membentuk sel tulang (osteoblas). Kondisi osteoporosis akan semakin parah, karena rokok juga terbukti dapat meningkatkan kadar hormon kortisol di dalam tubuh, sehingga proses penghancuran tulang akan berlangsung lebih cepat.
Beberapa jenis obat
Obat kortikosteroid yang dikonsumsi sebagai anti peradangan pada
penyakit asma dan alergi dapat menyebabkan osteoporosis. Apabila dikonsumsi berlebihan maka menyebabkan massa tulang menurun. Selain kortikosteroid, obat heparin dan antikejang juga dapat menyebabkan osteoporosis.
Faktor yang tidak dapat diubah
Riwayat keluarga
Dimana kesehatan tulang tergantung dari gen yang diturunkan dari
orang tua. Apabila salah satu orang tua mengalami patah tulang panggul, besar kemungkinan osteoporosis dapat terjadi pada keturunannya.
Jenis kelamin perempuan
Osteoporosis sering terjadi pada perempuan. dr Essy mengatakan, “
dari data epidemologi Hal yang menyebabkan wanita rentan terkena osteoporosis disebabkan oleh hormonal.” Menurunnya hormon esterogen yang mulai turun kadarnya sejak usia 35 tahun, menopause, dan hamil. Pertumbuhan tulang pada wanita mencapai titik tertingginya pada usia 18 tahun. Setelah usia tersebut , tulang wanita sebenarnya masih melakukan perkembangan, tetapi dalam jumlah yang relatif lebih rendah dari sebelumnya
Usia
Hilangnya kepadatan tulang akan meningkat pada saat usia 75
tahun, setengah dari populasi manusia akan mengalami osteoporosis. Semakin bertambah usia, tulang akan semakin bertambah rapuh. Hal tersebut akan meningkatkan resiko terjadinya fraktur. Kementrian kesehatan Indonesia menyatakan bahwa pada usia 75-85 tahun, wanita memiliki resiko 2 kali lipat dibandingkan dengan pria dan mengalami kehilangan trabekular karena proses penuaan sehingga penyerapan kalsium menururn dan hormon paratiroid meningkat.
Ras Asia dan Kaukasia
Secara umum wanita asia masih rendah dalam mengkonsumsi
kalsium. Karena 90 % intoleransi dan menghindari produk dari hewan seperti susu.
Menopause
Ukuran badan
Semakin besarnya ukuran badan seseorang maka akan
mengakibatkan beban yang harus ditompang oleh tulang semakin berat sehingga memicu patahnya tulang.