Anda di halaman 1dari 6

Mual muntah : Perdarahan Kehamilan Perdarahan postpartum

Hiperemis gravidarum Abortus DD :

(DD :gastroenteritis, DD : Abortus Iminiens ( non Atonia Uteri ( farmako :


esophagitis, pankreatitis, farmako : istirahat penuh dan pemijitan uterus, berikan
anemia defiensi besi, mola jangan lakukan aktivitas uterotonika seperti oksitosin
hidatidosa, kehamilan etopik) berlebih, makan yg bergizi dan secara iv : infus 20 IU dlm
nutrisi, tdk boleh berhubungan 500cc ringer lactat 40
(farmako: rehidrasi dgn seksual 2 minggu farmako : jika tetes/menit utk Intramuscular 10
pemberian cairan kristaloid utk pendarahan berhenti : lakukan IU, lalu ergometrin secara IM
dehidrasi, pemberian anti-emetik pemeriksaan antenatal dan nilai atau IV secara perlahan 0,2 mg
: utk mual muntah ringan beri pendarahan jika terjadi, jika dan misoprostol rectal 800mg.
vitamin b6 atau piridoksin pendarahan terus berlanjut maka Jika pendarahan terus : pastikan
2mg/hari per oral lalu utk pemberian analgesik : asam plasenta lengkap, lakukan
muntah berat metoklopramid 10 mefenamat 3x sehari 500mg, kompresi bimanual interna atau
mg iv pemberian pemberian progesterone 10 mg eksterna non farmako : istirahat
1mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis 1x sehari utk mengurangi penuh, makanan bergizi)
non farmako : istirahat dan kerentatan otot rahim,
indikasi rawat inap jika muntah Retensio Plasenta ( farmako :
pemeriksaan beta hcG dan
ttp setelah rehidrasi, pemberian jika plasenta blm lahir 30 menit
evaluasi kehamilan apabila
makan sedikit tapi sering, beri oksitosin intramuscular 10
perdarahan dgn anemia)
hindari makanan pedas dan IU dan penegangan tali pusat
berminyak, minum air putih) Abortus Insipien ( farmako : terkendali, jika penegangan blm
jika <16 minggu lakukan berhasil lakukan pengeluaran
Mudah Lelah, lemas evaluasi uterus dgn aspirasi plasenta manual non farmako :
vakum jika tdk dpt beri istirahat cukup, makanan
Anemia Defiensi Besi
ergometrin 0,2 mg intramuscular bergizi)
(DD : anemia, talasemia, (ulang 15 menit) atau
Insersio uteri ( farmako :
penyakit kronis, keganasan, misoprostol 400 mg per oral
pasang IV line, beri analgetic
hemoglobinopati, hiperemis (ulang tiap 4 jam jk perlu) lalu
petidine 1 mg/ kgBB IM atau
gravidarum, mola hidatidosa,) segera persiapkan pengeluaran
IV, atau morfin 0,1 mg/kgBB
hasil kontrasepsi. Jika >16
(farmako : pemberian preparate jika nyeri, lalu lakukan
minggu maka tunggu ekspulsi
besi oral seperti Ferrous pelepasan plasenta dgn jari
spontan hasil kontrasepsi dan
Fumarat 2-3x sehari tiap tablet tangan masuk ke serviks dan
evaluasi sisanya lalu jika perlu
mengandung 106 mg besi keluarkan kemudian beri
lakukan infus 20 unit oksitosin
elemental, ferrous glukonat 3x suntikan 0,2 mg ergometrin IV
dlm 500 ml cairan intravena
sehari tiap tablet mengandung dan berikan antibiotic profilaksis
(larutan ringer laktat) dgn
28-36 mg besi elemental, ferrous dosis tunggal
kecepatan 40 tetes/menit serta
sulfat 3xs ehari dgn tablet lakukan pemantauan kondisi ibu Ruptur Uteri : ( farmako :
325mg mengandung 65 mg dan setelah penanganan) laparotomi, perbaiki keadaan
dpt dilanjut 3 bulan setelah
umum ibu, janin dikeluarkan
melahirkan utk cadangan zat Abortus komplit (Farmako :
dgn atau tanpa pembukaan
besi frekuensi 1x sehari, terapi Bila pasien anemia beri
uterus, lakukan histerorafi jika
zat besi intravena dilakukan jika hematinik seperti sulfas ferosus
ujung uterus tidak nekrosis, jika
oral tdk baik beri ferosukrosa 3x sehari dgn tablet 325 mg
tdk dpt diperbaiki maka lakukan
atau ferodekstan, pemberian mengandung 65 mg atau
histerektomi supravaginal atau
tablet vitamin c non farmako : transfusi darah, beri antibiotik
total, lakukan beri cairan IV,
konsumsi makanan mengandung non farmako : istirahat, anjuran
antibiotic, dan oksigen)\
zat besi cth daging merah, hati, diet tinggi protein, vitamin dan
sayur hijau, lalu hindari kopi mineral)
dan teh)
hindari iritasi dengan tdk Herpes genitalia ( farmako :
memakai sabun/parfrum pada acyclovir dosisnya adalah 200-
vagina, mengeringkan daerah 400 mg sebanyak 5 kali per hari
Persalinan Sulit vagina, selalu bersihkan dari (setiap 4 jam) selama 5-10 hari.
depan ke belakang, tidak Untuk pencegahan, dosisnya
Distosia (farmako : melakukan sex bebas) adalah 200-400 mg, 4 kali per
menghentikan traksi pada kepala hari. non farmako : hindari
dan segera minta bantuan Trikomoniasis ( farmako :
metronidazole 2x 500mg selama iritasi dengan tdk memakai
Tindakan manuver Mcrobert sabun/parfrum pada vagina,
yaitu ibu terlentang, paha di 7 hari juga dapat nimonazol
atau tinidazol 2 g dosis tunggal, mengeringkan daerah vagina,
flexsikan kea rah luar dan selalu bersihkan dari depan ke
lakukan episiotomy bila perlu atau omidazol 1,5 g dosis
tunggal non farmako : hindari belakang, tidak melakukan sex
lalu tekanan suprapubic dan bebas)
tarikan kepala, selanjutnya iritasi dengan tdk memakai
manuver rubin posisi sama sabun/parfrum pada vagina, Infeksi radang reproduksi
tetapi rotasikan bahu dan mengeringkan daerah vagina, wanita (keputihan atau
lakukan tekanan suprapubic selalu bersihkan dari depan ke benjolan)
serta tarikan kepala, setelah belakang, tidak melakukan sex
bahu posterior lahir maka atur bebas) Vulvitis ( Farmako miconazole
posisi merangkak atau manuver atau clotrimazole yang
Sifilis (farmako : dini atau tdk
wood. dioleskan 2 kali sehari selama
lebih dari 2 tahun adalah
penisilin G bentatine 2,4 jt unit 10-14 hari. tunggal non
Haid tidak teratur
satu kali IM / penisilin G farmako : hindari iritasi
DD : Endometritis, Penyakit prokain 600 unit IM selama 10 dengan tdk memakai
radang panggul, mioma uteri, hari) sabun/parfrum pada vagina,
polip endometrium, mengeringkan daerah vagina,
adenomyosis kanker serviks) Limfogranuloma venereum
selalu bersihkan dari depan
( farmako : antibiotic sistemik
Pendarahan Uterus Abnormal ke belakang, tidak melakukan
contohnya doksisiklin 200 mg
( farmako : terapi estrogen oral dosis tunggal atau 100 mg setiap sex bebas)
dosis tinggi yaitu estrogen 12 jam, untuk wanita hamil Kista bartholini ( farmako :
konjugasi dengan dosis 1.25mg eritromisin 250-500 mg setiap 6
Obat pereda nyeri, seperti
atau 17β estradiol 2 mg setiap 6 jam non farmako : hindari
paracetamol 500mg 3x sehari
jam selama 24 jam, lalu iritasi dengan tdk memakai
obat antibiotik untuk
progestin Noretisteron Asetat sabun/parfrum pada vagina,
meredakan infeksi
dosis 2x5mg per oral atau mengeringkan daerah vagina,
metronidazole 2x 500mg selama
Didrogesteron dosis 2x10 mg selalu bersihkan dari depan ke
7, operasi insisi dan drainase
per oral, NSAID asam belakang, tidak melakukan sex
dan pemasangan kateter non
mefenamat dengan dosis 250- bebas)
farmako : jaga kebersihan
500 mg 2-4 kali sehari dan
Condyloma accuminata ( daerah kewanitaan, lakukan seks
ibuprofen diberikan dengan
farmako : tinktura podofilin 10- yg aman, berendam air hangat )
dosis 600-1.200mg per hari, non
farmako : histeroktomi dan 25 % tdk boleh pada wanita
Vaginitis ( farmako : Obat
ablasi endometrium) hamil dan bedah eksisi non
pereda nyeri, seperti
farmako : hindari iritasi dengan
paracetamol 500mg 3x sehari
Keputihan tdk memakai sabun/parfrum
obat antibiotik untuk
pada vagina, mengeringkan
DD :Vaginosis Bakterial meredakan infeksi
daerah vagina, selalu bersihkan
( farmako : metronidazole 500 metronidazole 2x 500mg selama
dari depan ke belakang, tidak
mg 2x sehari selama 7 hari atau 7 pemberian obat antijamur
melakukan sex bebas)
nistatin atau ketokonazol 2x 200 miconazole Gel untuk mulut
g selama 5 hari non farmako : mengandung 20 mg/mL
miconazole: Krim mengandung
2% miconazole: Oleskan krim 1
kali sehari sebelum tidur selama
10–14 hari, atau 2 kali sehari
selama 7 hari.

Infeksi radang reproduksi


pria

Penyakit periapismus (
farmako : Obat pengencer darah,
misalnya warfarin dan heparin.

Obat antidepresan, seperti


fluoxetine Dosis awal 20 mg per
hari. Dosis dapat ditingkatkan
secara bertahap hingga 60 mg
per hari. Dosis maksimal adalah
80 mg per har

Obat untuk pembesaran prostat,


seperti terazosin

Obat disfungsi ereksi dalam


bentuk suntik, seperti
papaverine
Ektropion ( farmako : Terapi tangan sebelum dan sesudah
awal dapat diteteskan memegang mata, jangan
lubrikanlartificial tears (eye terpapar alergen, meningkatkan
drop/eye gel) dan selanjutnya daya tahan tubuh dgn makan
dirujuk untuk dilakukan bergizi)
pembedahan )
Perdarahan subkonjungtiva (
Entropion ( farmako : Terapi farmako : kompres air hangat,
awal dengan pemberian lubrikan dan pendarahan akan
pada mata dan dilanjutkan untuk menghilang dalam waktu 1-2
tindakan pembedahan. ) minggu tanpa diobati)

Pterigium ( farmako :
pemberian terapi topikal seperti
obat tetes mata lubrikasi
(glycerin 1%, atau sodium
Gangguan kelopak mata
hyaluronate 1%). tetes tiap 8
Blefaritis ( farmako : jam.)
pengobatan rutin dengan
Mata Merah Visus normal
membersihkan dengan cotton
bund yang dicelupkan pada air Konjungtivitis Mata merah Visus Turun
hangat, dugaan oleh bakteri beri
antibiotic tetrasiklin oleskan Konjungtivitis bakteri ( Keratitis
salep mata pada konjungtiva di farmako : pemberian antibiotic
topical seperti : chloramphenicol Keratitis Bakteri (farmako :
kelopak mata bagian bawah
0,1 % atau gentamycin 0,3 % 3- terapi empiris yaitu
(kantung mata) sebanyak 2–4
4x sehari namun bila tidak fluorokuinolon topical 30-60
kali sehari. Non farmako : jaga
merespon beri gol ciprofloxacin menit tergantung respon pasien
kebersihan mata, bersihkan
Obat tetes mata dengan dan untuk kasus berat setiap 5
mata, jangan terkena debu)
kandungan 0,3% 1-2 tetes, 4 kali menit selama 30 menit non
Kalazion ( farmako : beri sehari selama 21 hari. farmako : edukasi untuk
kompres hangat dan antibiotic menghentikan penggunaan lensa
tetrasiklin salep 3x sehari Konjungtivitis viral ( farmako : kontak dan kenakan pelindung
selama 7 hari atau pemberian konjungtivitis biasanya dapat mata seperti kacamata, jangan
injeksi steroid intalesi 0,1-0,2 ml sembuh sendiri namun dapat terkena debu)
triamsinolon 10mglml, jika tdk dibantu dengan pemberian obat
tetes mata dan kompres dingin. Keratitis fungi ( farmako :
membaik lakukan insisi dan beri
Terapi antiviral diberi jika Terapi topical utk Candida:
salep mata berupa tetrasiklin 3x
konjungtiva disebabkan herpes amfoterisin B 0, 15 %, natamisin
sehari 7-14 hari.
simpleks dgn asiklovir oral 400 5%, atau flukonazol 2%;,
Hordeolum (farmako : kompres mg/hari dan herpes zoster diberi Kapang: natamycin 5%, pilihan
air hangat 10-15 menit 3x-4x 800mg selama 7-10 hari non lain termasuk amfoterisin B 0, l
sehari jika ringan, bila farmako : mencuci tangan 5% dan miconazole l %; c.
meibatkan bulu mata cabut dan sebelum dan sesudah memegang Antibiotik spektrum luas untuk
beri antibiotic topical yaitu mata, jangan berenang, mencegah infeksi sekunder
tetrasiklin salep 3x sehari dan meningkatkan daya tahan tubuh sebaiknya dipertimbangkan non
bila 48 jam blm membaik maka dgn makan bergizi) farmako : edukasi untuk
lakukan insisi dan drainase Non menghentikan penggunaan lensa
farmako : jaga kebersihan mata, Konjungtivitis alergi ( farmako kontak dan kenakan pelindung
bersihkan mata, jangan terkena : antihistamine sebagai terapi mata seperti kacamata, jangan
debu) awal, seperti: ketotifen 0,01% - terkena debu)
0,035% 1 tetes mata ≤ 3 kali
sehari non farmako : mencuci
Keratitis herpes simplex ( dan buahbuahan, jangan terlalu terapi local seperti obat tetes
farmako : terapi topical seperti lama aktivitas didepan telinga antibiotic gentamisin 2-
salep asiklovir 3% atau gel computer/hp, pastikan 3 tetes di area telinga yang
asiklovir 5kali sehari. Obat beristirahat bila bekerja didepan terinfeksi, 3-4 kali sehari
relative aman diberikan kurang laptop/computer dengan kemudian antiseptic : asam
dari 60 hari. non farmako : mengalihkan pandangan setiap asetat 2-5% dlm alcohol dan
edukasi untuk menghentikan 20 menit selama 20 detik pada obat analgesic, jika abses
penggunaan lensa kontak dan objek lain yg jaraknya 6 meter, terbentuk maka dilakukan
kenakan pelindung mata seperti berhenti merokok) drainase dengan salep antibiotic)
kacamata, jangan terkena debu)
Hipermetropia ( farmako : Otitis eksterna difus (farmako :
Glukoma ( farmako : beri pemberian lensa sferis positif gentamisin 2-3 tetes di area
asetazolamid 500 mg IV bila dengan kekuatan terbesar telinga yang terinfeksi, 3-4 kali
TIO > 50mmHg atau oral jika sehari kemudian antiseptic :
<50mmHg lalu beri pilokarpin non farmako : mengkonsumsi asam asetat 2-5% dlm alcohol
2-4% 1 tetes diberi pada mata makanan bergizi seperti sayuran dan obat analgesic)
yang terkena lalu analgesic atau dan buahbuahan, jangan terlalu
antiemetic piridoksin 2mg/hari lama aktivitas didepan Penyakit telinga tengah
per oral) computer/hp, pastikan
beristirahat bila bekerja didepan Otitis media akut ( farmako :
DD LAIN : ULKUS laptop/computer dengan Pada stadium oklusi diberikan
KORNEA,ENDOFTALMITIS, mengalihkan pandangan setiap tetes hidung : anak dengan usia
DAN UVEITIS 20 menit selama 20 detik pada < 12 tahun HCL efedrin 0,5%
objek lain yg jaraknya 6 meter, atau HCl efedrin 1% untuk anak
Mata tenang visus turun berhenti merokok) berusia >12 tahun, stadium
mendadak presupurasi beri antibiotic
Penyakit Telinga Luar golongan penisilin intramuscular
Katarak ( farmako : Tindakan 2,4- 4,8 g sehari dlm 4 dosis
pembedahan dan dapat diberikan Fistula preauricular (Farmako terbagi, kemudian analgetic
suplemen nutrisi dan vitamin c pemberian antibiotik yaitu otopain diberikan 2-4 kali
untuk memperlambat amoxicillin 500 mg 2x sehari sehari, teteskan 4-5 tetes pada
pertumbuhan katarak) dan kompres hangat bila telinga yang sakit., stadium
terbentuk abses maka dilakukan supurasi diberikan antibiotic dan
Glukoma kronik ( farmako : insisi dranase dan Tindakan
untuk glukoma sudut tertutup miningotomi bila membrane
bedah jika terdapat cairan yg timpani utuh, fase perforasi
terapi insial dengan analog keluar berkepanjangan non
prostaglandin yaitu latanoprost hanya obat cuci telinga h2o2
farmako : mencuci tangan telah selama 3-5 hari dan antibiotic)
1x sehari 1 tetes dapat juga dan sebelum memegang daerah
laser, dan untuk sudut tertutup yg terkena, rajin menjaga Otitis media supuratif kronis
iridotomy laser atau operasi) kebersihan telinga) (farmako : antibiotic gentamisin
DD lain ablasio retina 2-3 tetes di area telinga yang
Herpes zoster otikus terinfeksi, 3-4 kali sehari,
Mata tenang visus turun ( farmako : terapi antiviral Tindakan operasi dan
perlanan seperti acyclovir 800 mg 5x timpanoplasti bila membrane
sehari selama 7-10 hari atau timpani rusuk dan edukasi agar
Kelainan retfraksi mata famciclovir 500 mg 3x sehari tidak kemasukan air)
selama 7 hari non farmako :
Miopia ( farmako : pemberian
istirahat yang cukup, makan DD : OTITIS MEDIA
lensa sferis negative dengan
cukup, dan jaga kebersihan) SEROSA AKUT DAN
kekuatan terkecil yg
MASTOIDITIS (masto :
memberikan tujuan pengelihatan Otitits eksterna antibiotic iv kemudian di lanjut
terbaik saat pemeriksaan non
Otitis eksterna sirkumskripta oral yaitu amoxicillin 500 mg 2x
farmako : mengkonsumsi
makanan bergizi seperti sayuran (farmako : sblm fase supuras :
sehari 2 minggu atau Tindakan Rhinitis alergi ( farmako :
operasi) Lakukan cuci hidung dengan
larutan garam (salin) kemudian
Telinga dalam dekongestan utk hidung
Timpani sclerosis ( farmako : tersumbat diberikan
timpanoplasti dan rekonstruksi pseudoefedrin 60 mg tiap 4-6
osikular) jam/hari (4x sehari) atau
phenylephrine 10 mg tiap 4
Otosclerosis ( farmako : alat jam/hari (6x sehari), kemudian
bantu dengar, kemudian sodium analgetic atau antipiretik seperti
florida 20-120 mg/hari lalu 400 asetaminofen 325–650 mg tiap
iu vitamin D, dan 10mg calcium 4–6 jam, vitamin c serta
carbonat serta Tindakan bedah) antibiotic bila infeksi sekunder :
cefadroxil 500 mg 2x sehari non
farmako : -istirahat yang cukup
bertujuan untuk menjaga daya
tahan tubuh karena faktor resiko
dari rhinitis akut adalah
penurunan daya tahan tubuh dan
Olahraga teratur)

Rhinits medikamentosa ( non


farmako : hentikan pemakaian
obat tetes atau semprot
Hidung vasokonstriktor hidung
farmako : untuk sumbatan beri
Epistaxis ( farmako hentikan
kortikosteroid oral triamsinolon
pendarahan dgn tampon anterior
4–48 mg per hari dengan dosis
atau posterior dan cegah jangan
tinggi jangka pendek dan
terulang)
turunkan dosis perlahan lalu
Rhinitis akut/simpleks ( farmako dekongestan dapat diberikan
: Lakukan cuci hidung dengan pseudoefedrin 60 mg tiap 4-6
larutan garam (salin) kemudian jam/hari (4x sehari))
dekongestan utk hidung
DD : selulitis vestibulitis
tersumbat diberikan
pseudoefedrin 60 mg tiap 4-6
jam/hari (4x sehari) atau
phenylephrine 10 mg tiap 4
jam/hari (6x sehari), kemudian
analgetic atau antipiretik seperti
asetaminofen 325–650 mg tiap
4–6 jam, vitamin c serta
antibiotic bila infeksi sekunder :
cefadroxil 500 mg 2x sehari non
farmako : -istirahat yang cukup
bertujuan untuk menjaga daya
tahan tubuh karena faktor resiko
dari rhinitis akut adalah
penurunan daya tahan tubuh dan
Olahraga teratur)

Anda mungkin juga menyukai