Anda di halaman 1dari 3

6.

Peran Retikular Activating System (RAS) dan menjelaskan mekanisme bernapas

- Peran Reticular Activating System (RAS) Reticular Activating System (RAS) adalah sebuah
jalur yang menghantarkan impuls saraf yang berasal dari formasio retikularis (anyaman neuron-
neuron yang saling berhubungan) yang meluas di seluruh batang otak dan masuk ke dalam
thalamus. Jaringan ini menerima dan mengintegrasikan semua masukan sinaptik sensorik yang
datang. Serat-serat asendens yang berasal dari formasio retikularis membawa sinyal ke atas
untuk membangunkan dan mengaktifkan korteks serebrum. Serat-serat ini membentuk reticular
activating system yang mengontrol derajat keseluruhan kewaspadaan korteks dan penting dalam
kemampuan untuk mengarahkan perhatian. Sebaliknya, serat-serat desendens dari korteks,
terutama daerah motoriknya, dapat mengaktifkan RAS.

Gambar 1. Cerebrum dextra potongan sagittal tampak lateral. Sistem aktivasi retikular. Formasio
retikularis suatu anyaman luas neuron di dalam otak (warna merah), dan menerima dan
mengintegrasikan semua masukan sinaptik. Sistem aktivasi retikular, yang mendorong kesadaran
korteks dan membantu mengarahkan perhatikan ke kejadian-kejadian spesifik, terdiri dari
seratserat asendens (warna hijau) yang berasal dari formasio retikularis dan membawa sinyal ke
atas untuk membangunkan dan mengaktifkan korteks serebrum. Fungsi RAS terpenting adalah
kesadaran, suatu keadaan terjaga yaitu seorang individu sepenuhnya waspada, sadar, dan
berorientasi. Fungsi lain RAS adalah menjaga perhatian dan kewaspadaan. Inaktivasi RAS akan
menyebabkan tidur, keadaan setengah sadar tetapi masih dapat dirangsang. Di sisi lain,
kerusakan RAS menyebabkan koma, keadaan tidak sadar dan tidak dapat dirangsang. Meskipun
RAS menerima input dari mata, telinga, dan reseptor sensorik lainnya, tidak ada input dari
reseptor untuk indra penciuman.
Aplikasi Klinis : Koma adalah kehilangan total responsensivitas seorang yang hidup terhadap
rangsangan luar, disebabkan oleh kerusakan batang yang mengganggu RAS atau depresi luas
korteks serebrum, misalnya yang menyertai kekurangan O2.

Mekanisme bernafas Sistem pernafasan pada manusia mencakup dua hal yaitu saluran
pernafasan dan mekanisme pernafasan. Saluran pernafasan atau traktus respiratorius adalah
bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai lintasan dan tempat pertukran gas yang diperlukan
untuk proses pernafasan. Saluran ini berpangkal pada hidung/mulut dan berakhir pada paruparu.
Bernafas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama, dan terus
menerus. Bernafas merupakan gerak reflex yang terjadi pada otot-otot pernafasan. Reflex nafas
di atur oleh pusat pernafasan yang terletak di medulla oblongata. Reflex nafas juga dipengaruh
korteks serebri. Mekanisme bernafas ada 2 yaitu :

A. Inspirasi sebelum menarik napas kedudukan diafragman melengkung kea rah rongga dada,
otot-otot dalam keadaan mengendur. Bila otot diafragma berkontraksi maka diafragma akan
mendatar. Pada inspirasi maksimum, otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk
terangkat. Keadaan ini menambah besarnya rongga dada. Mendatarnya diafragma dan
terangkatnya tulang rusuk, menyebabkan rongga dada bertambah besar, diikuti mengembangnya
paru-paru sehingga udara luar hidung melalui batang tenggorok, kemudian masuk ke paru-paru.
B. Ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan
intrarakal. Proses ekspirasi terjadi apabila otot antar tulang rusuk dan otot mengendur maka
diafragma akan melengkung ke arah rongga dada, tilang rusuk akan kembali ke posisi semula.
Hal ini menyebabkan rongga dada mengecil, sehingga udara dalam paru-paru terdorong ke luar.
Inilah yang disebut mekanisme ekspirasi
Daftar Pustaka :

Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. In: J. S, Iskandar M, editors. sistem saraf
pusat. 9th ed. Jakarta: EGC; 2014. p. 67

Anda mungkin juga menyukai