Tuberculosis atau tuberculosis merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Kuman akan menyebar melalui percikan dahak/air liur (droplet nuclei) yang kemudian akan masuk ke saluran pernapasan dan bersarang di jaringan paru hingga membentuk afek primer. Afek ini dapat timbul dimana saja dalam paru dengan sarang reaktivasi yang berbeda. Kemudian dari afek primer ini akan diikuti dengan terjadinya peradangan pada kelenjar getah bening menuju limfangitis lokal yang disertai pembesaran KGB di limfadenitis regional. Adapun gejala utama penderita TBC seperti batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih yang dapat bercampur darah, sesak nafas, lemah lesu, nafsu makan yang memburuk, serta berkeringat di malam hari. Pada wanita hamil dengan Riwayat adanya HIV memiki resiko besar tertular TB dan akan memiliki dampak yang parah bagi ibu dan juga janin. Oleh sebab itu, WHO pada tahun 2011 menganjurkan terapi pencegahan isoniazid atau IPT pada penderita HIV tanpa memandang kehamilan. Pedoman tersebut serta pedoman tahun 2018 tentang infeksi tuberkulosis laten menyarankan kewaspadaan dan penilaian klinis saat memutuskan waktu terbaik untuk pengobatan tuberkulosis laten pada wanita hamil karena faktor risiko untuk terjadinya hepatotoksisitas yang diinduksi obat kemudian WHO menganjurkan pemantauan klinis serta tes fungsi hati untuk menyingkirkan kejadian tersebut. Oleh karena itu, tujuan dari pengobatan adalah untuk melakukan pemantauan sistematis untuk menilai keamanan isoniazid pada wanita hamil dan postpartum dibandingkan dengan rejimen pengobatan pencegahan lainnya. Tugas 5 : Hasil ( Tabel ) Artikel Judul Tujuan Subjek Metode Hasil The safety of Menguji dan Dari 1342 yang Experimental Setelah dilakukannya isoniazid melakukan teridentifikasi, 9 pengujian pada tuberculosis tinjauan untuk studi memenuhi beberapa wanita hamil preventive melihat kriteria inklusi, ditemukannya treatment in keamanan 6 penelitian lain kemungkinan pregnant and penggunaan hanya peningkatan postpartum isoniazid atau melibatkan hepatotoksisitas pada women: IPT pada wanita hamil wanita hamil yang systematic wanita hamil dengan HIV dan diberi IPT resiko 1,64, review dan postpartum 5 diantaranya 95% CI 0,78-3,44 juga melihat dilakukan di dibandingkan dengan and meta- apakah terdapat negara afrika tanpa IPT. Lalu dalam analysis kemungkinan dan 1 dilakukan satu RCT, kehamilan peningkatan dinegara dengan merugikan yang hepatotoksisitas prevelensi TB hasilnya dikaitkan di antara wanita yang tinggi. dengan paparan IPT hamil yang Kemudian 8 selama kehamilan diberikan IPT studi merupakan rasio 1,51,95% Cl NRS, dimana 1,09-2,10 namun tiga tiga data NRS menunjukkan diantaranya efek perlindungan. adalah wanita Maka hasil yang terdaftar kesimpulan adalah dalam uji coba tidak ditemukan rejimen hubungan antara IPT pengobatan dengan efek pencegahan kehamilan yang berbeda dan merugikan. hamil selama percobaan. 4 termasuk hamil mulai IPT dan 1 postpartum. Studi lainnya yaitu RCT membandingka n ibu hamil dengan HIV mulai IPT 6 bulan segera mendaftar dan menunda hingga 12 minggu pascapersalinan.
Sumber https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/? term=tuberculosis+AND+isoniazid+AND+pregnant&filter=pubt.meta-analysis