Anda di halaman 1dari 39

Biokimia Drs. Ismail, M.S.

_____________ BAB I. KARBOHIDRAT


A. PENDAHULUAN

KARBOHIDRAT merupakan salah satu dari empat kelas utama biomolekul. Tiga
kelas lainnya adalah protein, lipid dan asam nukleat. Karbohidrat adalah senyawa-
senyawa aldehid atau keton dengan banyak gugus hidroksil. Karbohidrat tersusun
dari unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) dengan suatu perbandingan
hidrogen dua kali dari karbon dan oksigen. Termasuk karbohidrat adalah gula,
amilum, selulosa dan berbagai senyawa lain yang terdapat di dalam organisme.
Bentuk dasar karbohidrat adalah gula sederhana atau monosakarida. Gula
sederhana ini dapat berkombinasi satu sama lain untuk membentuk karbohidrat
kompleks. Kombinasi dua gula sederhana adalah suatu disakarida. Karbohidrat
yang terdiri dari tiga sampai sepuluh gula sederhana disebut oligosakarida, dan
lebih dari itu disebut polisakarida.
Karbohidrat menyusun sebagian besar bahan organik di dunia karena peran
gandanya pada semua bentuk kehidupan. Peran tersebut adalah: (i) karbohidrat
bertindak sebagai sumber energi, bahan bakar, dan zat antara metabolisme, (ii)
gula ribosa dan deoksiribosa membentuk sebagian kerangka struktur RNA dan
DNA, (iii) polisakarida adalah elemen struktur dinding sel bakteri dan tumbuh-
tumbuhan, dan rangka luar arthropoda, dan (iv) karbohidrat berikatan dengan
banyak protein dan lipid.

Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan Anda dapat:
a. Memahami pengertian tentang karbohidrat dan kaitannya dengan
kehidupan manusia.
b. Menganalisis struktur dan konfigurasi molekul karbohidrat serta sifat optik
yang berkaitan dengan struktur tersebut.
c. Menjelaskan rumus serta terdapatnya beberapa monoskarida, oligosakarida
dan polisakarida.

Biologi UNM 1
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

B. KEGIATAN BELAJAR 1

STRUKTUR KIMIA KARBOHIDRAT

1. Monosakarida

Monosakarida, karbohidrat yang paling sederhana, aldehid atau keton dengan yang
mempunyai dua atau lebih gugus hidroksil, formula empiris umumnya adalah (CH2O)n.

Klasifikasi Monosakarida didasarkan pada jumlah atom karbon


Jumlah Karbon Nama Kategori Contoh
3 Triosa Gliseraldehid, Dihidroksiaseton
4 Tetrosa Eritrosa, Treosa
Arabinosa, Ribosa, Ribulosa, Xylosa, Xylulosa,
5 Pentosa
Lyxosa
Fruktosa, Galaktosa, Glukosa, Gulosa, Idosa,
6 Hexosa
Mannosa, Sorbosa, Talosa, Tagatosa
7 Heptosa Sedoheptulosa

Banyak sakarida strukturnya berbeda hanya dalam orientasi gugus hidroksil


(-OH). Perbedaan kecil struktur tersebut membuat suatu perbedaan besar dalam
sifat biokimia, sifat organoleptik (rasa) dan dalam sifat fisik seperti titik lebur rotasi
spesifik. Suatu monosakarida yang mempunyai gugus karbonil (C=O) pada karbon
akhir (ujung) membentuk gugus aldehid (-CHO) digolongkan sebagai aldosa. Bila
gugus karbonil terletak pada bagian dalam membentuk suatu gugus keton
digolongkan sebagai ketosa.

Triosa

O
‫׀׀‬
CH2O C–H
‫׀‬ ‫׀‬
C=O H – C – OH
‫׀‬ ‫׀‬
CH2O CH2O

Dihidroksiaseton D-Gliserida

Biologi UNM 2
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Tetrosa

D-Eritrosa D-Treosa

Pentosa

D-Ribosa D-Arabinosa D-Xylosa D-Lyxosa

Bentuk cincin ribosa adalah komponen ribonucleic acid (RNA). Deoksiribosa,


ribosa yang kehilangan oksigen pada posisi 2, merupakan komponen
deoxyribonucleic acid (DNA). Didalam asam nukleat, gugus hidroksil yang berkait
dengan karbon nomor 1, digantikan dengan basa nukleotida.

Ribosa Deoxyribosa

Heksosa

Heksosa, seperti yang digambarkan di sini, mempunyai rumus C6H12O6. Ahli Kimia
Jerman, Emil Fischer (1852-1919) mengidentifikasi stereoisomer aldoheksosa
pada`tahun 1894. Ia menerima hadiah Nobel pada tahun 1902 untuk temuannya
ini.

Biologi UNM 3
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

D-Allosa D-Altrosa D-Glucosa D-Mannosa

D-Gulosa D-Idosa D-Galactosa D-Talosa

Struktur yang mempunyai gugus hidroksil dengan konfigurasi terbalik pada hanya
satu posisi seperti glukosa dan mannosa, disebut epimers. Glukosa, juga disebut
dextrosa, adalah paling banyak tersebar luas pada tumbuhan dan hewan. Dalam
darah glukosa dikenal sebagai “gula darah” Rantai glukosa merupakan aldehid
polihidrik, artinya memiliki banyak gugus hidroksil dan merupakan kelompok
aldehid. Fruktosa, juga disebut levulosa atau “gula buah”. Hubungan antara rantai
dan bentuk cincin gula dibahas berikut. Fruktosa dan glukosa merupakan
komponen karobohidrat utama yang menyusun madu.

D-Tagatosa
D-Fruktosa Fruktosa Galaktosa Mannosa
(ketosa)

Biologi UNM 4
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Heptosa

Sedoheptulosa mempunyai struktur yang sama dengan fruktosa, tapi dengan satu
tambahan karbon.

D-Sedoheptulosa

Bentuk Rantai dan Cincin

Bentuk glukosa dan fruktosa yang utama dalam larutan bukanlah rantai terbuka.
Agaknya, bentuk rantai-terbuka dari gula ini membentuk cincin. Pada umumnya,
aldehid dapat bereaksi dengan alkohol untuk membentuk hemiasetal. Begitula,
keton dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiketal.

C-1 pada aldehid glukosa bentuk rantai-terbuka, bereaksi dengan gugus hidroksil
pada C-5 membentuk hemiasetal intramolekul. Cincin enam yang dihasilkan
disebut piranosa karena kesamaannya dengan piran.

Biologi UNM 5
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Gugus keto C-2 pada fruktosa bentuk rantai-terbuka dapat bereaksi dengan gugus
hidroksil C-5 membentuk hemiketal intramolekul. Cincin lima ini disebut furanosa
karena kesamaannya dengan furan.

Biologi UNM 6
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Gambaran glukopiranosa dan fruktopuranosa tersebut di atas adalah proyeksi


Haworth. Pada proyeksi demikian, atom-atom karbon pada cincin tidak
diperlihatkan secara eksplisit. Bidang cincin tegak lurus pada bidang naskah,
dengan proyeksi garis tebal pada cincin ke arah pembaca.
Pusat asimetrik tambahan timbul sewaktu glukosa membentuk cincin. C-1, atom
karbon karbonil pada bentuk rantai-terbuka, menjadi pusat asimetrik pada bentuk
cincin. Dua struktur cincin dapat dibentuk: α-D-glukopiranosa dan β-D-
glukopiranosa.

Untuk gula D yang digambarkan seperti proyeksi Haworth, tanda α berarti bahwa
gugus hidroksil yang terikat C-1 berada di bawah bidang cincin; β berarti bahwa
gugus hidroksil berada di atas bidang cincin. Karbon C-1 disebut atom karbon
anomerik, dan dengan demikian bentuk α merupakan anomer dari bentuk β.

Nomenklatur yang sama berlaku terhadap bentuk cincin furanosadari fruktosa,


kecuali bahwa α dan β berhubungan dengan gugus-gugus hidroksil yang terikat
pada C-2, atom karbon anomerik. Fruktosa juga membentuk cincin piranosa.
Sebetulnya, bentuk piranosa lebih banyak terdapat pada fruktosa bebas dalam
larutan, sedangkan bentuk furanosa adalah bentuk utama pada sebagian besar
derivatnya.

D-Glucosa
α-D-Glucosa β-D-Glucosa
(an aldosa)

Stereokimia

Senyawa-senyawa yang mempunyai rumus bangun yang yang sama tetapi


berbada dalam konfigurasi keruangan dikenal sebagai stereoisomer. Adanya

Biologi UNM 7
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

atom-atom karbon yang setangkup (atom karbon yang terikat pada 4 atom atau
gugus yang berbeda) memungkinkan pembentukan isomer. Jumlah isomer yang
mungkin terdapat pada senyawaan tergantung pada jumlah atom karbon yang tak
setangkup (n) dan sama dengan 2n. Glukosa dengan 4 atom karbon yang
setangkup, mempnuyai 16 isomer.

β-D-Glukosa
β-D-Glukosa β-L-Glukosa
(chair form)

α -D-Glukosa β-L-Glukosa

Derivat monosakarida: Gula Alkohol, Gula Amino, dan Asam


Uronat

Gula dapat termodefikasi secara alami atau oleh proses laboratorium ke dalam
campuran yang tetap mempertahankan konfigurasi dasar sakarida, tetapi
mempunyai gugus fungsional yang berbeda. Gula alkohol, juga dikenal sebagai
poliol, alkohol polihidrik, atau polialkohol, merupakan bentuk bentuk terhidrogenasi
aldosa dan ketosa. Sebagai contoh, glucitol, juga dikenal sebagai sorbitol,
mempnuyai struktur lineir sama seperti bentuk rantai glukosa, tetapi gugus aldehid
(-CHO) digantikan dengan gugus -CH2OH. Gula alkohol yang lain termasuk
monosakarida eritrioldan xylitol dan disakarida lactiol dan maltitol. Gula alkohol
mempunyai sekitar separoh kalori gula dan sering digunakan di dalam produk
“bebas-gula” atau kalori rendah.

Biologi UNM 8
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Gula Amino atau aminosakarida gugus hidroksil digantikan dengan gugus amino
(-NH2) . Glukosamin merupkan gula amino yang digunakan untuk mengurangi
gangguna radang sendi dan gangguna kerusakan tulang rawan.

Asam Uronat mempunyai gugus karboksil (-COOH) pada karbon yang bukan
bagian dari cincin. Namanya tetap menunjukkan nama monosakarida, tetapi
akhiran –osa diubah menjadi -uronat acid. Sebagai contoh, asam galakturonat
mempunyai bentuk wujud sama dengan galaktosa, demikian pula stukturasam
glukuronat sesuai dengan glukosa.

Glucitol atau Sorbitol Glukosamin


(suatu gula alkohol) (suatu gula amino)

Biologi UNM 9
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

2. DISAKARIDA
Disakarida terdiri dari dua gula sederhana yang terikat dengan ikatan –glikosidik.
Tiga disakarida yang berlimpah-ruah adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.

Disakarida: deskripsi dan komponen

Disakarida Deskripsi Komponen monosakarida


Sukrosa Gula tebu atau bit glukosa + fruktosa
Laktosa Gula utama dalam susu galaktosa + glukosa
Maltosa Produk hidrolisis tepung glukosa + glukosa
Trehalosa Ditemukan di fungi glukosa + glukosa

Biologi UNM 10
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Sukrosa, juga disebut sakarosa (gula pasir yang umum), biasanya berupa gula
hasil penyulingan atau gula tebu. Atom-atom anomer unit glukosa dan unit fruktosa
berikatan pada disakarida ini; konfigurasi ikatan glikosidik ini adalah α untuk
glukosa dan β untuk fruktosa. Dengan sedirinya, sukrosa tidak mempunyai gugus
pereduksi bebas (ujung aldehid atau keton), berbeda dengan sebagian besar gula
lainnya. Hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dikatalisis oleh sukrase
(juga disebut invertase karena hidrolisis mengubah aktivitas optik dari putaran ke
kanan menjadi ke kiri).

Sukrosa
(α-D-Glukopiranosil-(1Æ2)-β-D-fruktofuranosida)

Laktosa, disakarida susu terdiri dari galaktosa yang terikat dengan glukosa
melalui ikatan glikosidik β-1,4. Laktosa dihidrolisis menjadi galaktosa dan glukosa
oleh laktase (pada manusia), β-galaktosidase (pada bakteri). Laktosa menarik
terkait dengan “lactose intolerance” akibat defisiensi laktase, enzim yang
diperlukan untuk mencerna laktosa dalam susu. Laktosa yang tidak tercerna akan
mengalami fermentasi dalam usus dan menyebabkan gangguan abdomen,
kembung dan diare.

Laktosa
(α-D-Galaktopiranosil-(1Æ4)-β-D glukopiranosida)

Biologi UNM 11
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Maltosa, terdiri dari dua molekul α-D-glukosa dengan ikatan alpha antara C1 pada
satu molekul dengan C4 pada molekul kedua. Ini disebut ikatan α-1,4 glikosidik.
Maltosa dihidrolisis menjadi glukosa oleh maltase.

Maltosa
(α-D-Glukopiranosil-(1Æ4)-α-D-glukopiranosida)

Selobiosa adalah disakarida yang terdiri dari dua molekul β-D-glukosa dengan
ikatan β 1→4 seperti dalam selulosa. Celobiosa tidak memiliki rasa, sedangkan
maltosa dan trehalosa sepertiga dari rasa manis sukrosa.

Celobiosa
(β-D-glukopiranosil-(1Æ4)-β-D-glukopiranosida)

3. POLISAKARIDA
Polisakarida, tidak seperti gula, adalah tidak larut dalam air. Serat makanan
termasuk polisakarida dan oligosakarida tidak dicerna dan diserap dalam usus
halus manusia tetapi dapat difermentasi oleh mikroarganisme dalam usus besar.
Polisakarida yang diuraikan berikut berperan penting dalam nutrisi, biologi, atau
preparasi makanan.

Biologi UNM 12
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Pati

Pati adalah bentuk umum cadangan karbohidrat dalam tumbuhan. Pati terdiri atas
suatu campuran dua unsur: amilosa, suatu polisakarida linear, dan amilopektin,
suatu polisakarida bercabang banyak. Kedua bentuk tepung tersebut adalah
polimer α-D-Glucose. Tepung alami mengandung 10-20% amilosa dan 80-90%
amilopektin. Amilosa berbentuk koloid dalam air panas sedangkan amilopektiin
sepenuhnya tidak dapat larut.

• Molekul Amilosa tediri dari 200 - 20,000 unit glukosa yang membentuk
heliks. Unit-unit glukosa tersebut dihubungkan oleh ikatan α-1,4-glikosidik.

Amilosa

• Amilopektin berbeda dengan amilosa. Amilopektin sangat bercabang.


Rantai cabang sekitar 30 unit glukosa, terbentuk dengan ikatan α-1,6.
Rantai cabang tersebut terbentuk pada setiap 20 – 30 unit glukosa. Molekul
amilopektin dapat mengandung sampai 2 juta unit glukosa.

Amilopektin

Biologi UNM 13
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Glikogen

Glukosa disimpan sebagai glikogen di dalam jaringan hewanmelalui proses


glikogenesis. Bilamana glukosa tidak dapat disimpan sebagai glikogen atau
digenakan seketika untuk pembentukan energi, dikonversi menjadi lemak.
Glikogen adalah polimer α-D-Glukosa yang serupa dengan amilopektin, tetapi
rantai cabang lebih pendek (sekitar 13 unit glukosa) dan keberadaannya lebih
banyak. Rantai glukosa tersusun secara globular, seperti cabang pohon yang
dimulai dari sepasang molekul glikogenin, suatu protein dengan dengan BM
38.000 yang bertindak sebagai dasar pada struktur inti. Glikogen mudah dikonversi
kembali menjadi glukosa untuk penyediaan energi.

Glikogen

Inulin

Beberapa tumbuhan menyimpan karbohidrat dalam bentuk inulin sebagai suatu


alternatif, atau sebagai tambahan terhadap tepung. Inulin merupakan polimer
terdiri dari unit fruktosa yang mempunnyai glukosa terminal. Inulin mempunyai
rasa manis dan banyak terdapat pada buah dan sayur-mayur, termasuk bawang,
bawang bombay, bawang putih, pisang, aparagus.

Biologi UNM 14
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Inulin n = approx. 35

Selulosa

Selulosa merupakan polimer β-D-Glukosa. Berbeda dengan pati, dimana orientasi


gugus CH2OH bergantian atas dan bawah sepanjang rantai molekul selulosa,
tanpa rantai cabang. Ketiadaan rantai cabang memungkinkan molekul selulosa
bersifat kaku. Selulosa adalah unsur pembentuk utama struktur tumbuh-tumbuhan.
Kayu sebagian besar adalah selulosa, sedangkan kapas murni selulosa. Ia tidak
memberi warna dengan yodium dan tidak larut dalam pelarut biasa. Selulosa terdiri
atas β-D-glukopiranosa yang dihubungkan oleh ikatan β(1,4) untuk membentuk
rantai panjang dan lurus. Selulosa tidak dapat dicerna oleh banyak hewan
menyusui, termasuk manusia, karena tidak adanya hidrolase yang memotong
ikatan β. Hewan memamah biak dan herbivora lain memiliki mikroorganisme
dalam ususnya yang dapat memotong ikatan β, menjadikan selulosa digunakan
sebagai sumber kalori tama.

Selulosa

Biologi UNM 15
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Kitin

Kitin merupakan polimer N-Asetil-D-glukosamin dan tak bercabang. Ia dijumpai


pada fungi dan merupakan komponen penting pada arthtropoda dan hewan
eksoskleton tingkat rendah, seperti insekta dan crustacea

Kitin

Beta-Glucan

Beta-glucan terdiri dari polisakarida linear tak bercabang dengan monomer β-D-
Glukosa. Serupa dengan selulosa, namun terdapat satu β(1,3) untuk setiap tiga
atau empat ikatan β(1,4). Beta-glucan membentuk molekul silindris panjang,
mengandung kira-kira 250,000 unit glukosa. Beta-glucan terdapat dalam gandung
dan jewawut (oats) yang dikenal dapat mengurangi penyakit jantung dengan
menurunkan kolesterol.

Beta-Glucan

Glikosaminoglikan

Glikosaminoglikan merupakan polisakarida panjang tak bercabang mengandung


pengulangan unit disakarida berisi salah satu dari dua senyawa gula amino – N-
asetil galaktosamin atau N-asetilglukosamin, dan suatu asam uronat seperti
glukoronat. Glikosaminoglikan bermuatan negatif, sangat kental adakalanya
disebut mukopolisakarida. Secara fisiologis, glikosaminoglikan paling utama

Biologi UNM 16
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

adalah asam hialuronat, dermatan sulfat, kondrotin sulfat, heparin, heparan sulfat,
dan keratan sulfat. Kondroitin sulfat tersusun dari β-D-glukuronat yang berikatan
dengan C-3 N-asetilglukosamin-4-sulfat seperti tergambar berikut. Heparin adalah
campuran kompleks polisakarida linear yang mempunyai sifat antikoagulan.
Glikosaminoglikan terdapat sebagai cairan pelumas persendian dan sebagai
komponen tulang rawan, minyak sinovial.

Kondroitin Sulfat Heparin

Agar dan Carrageenan

Agar, diekstraksi dari ganggang laut dan digunakan pada banyak jenis makanan
sebagai bahan gel. Agar merupakan polimer dari agarobiosa, disakarida yang
tersusun dari D-galaktosa dan 3,6-anhidro-L-galaktosa. Agar digunakan sebagai
medium kultur bakteri, jaringan selular, dan untuk sidik jari DNA.

Carrageenan merupakan turunan beberapa polisakarida juga diekstraksi dari


ganggang laut. Senyawa Carrageenan berbeda dengan agar dalam hal
mempunyai gugus (-OSO3-) pada sejumlah gugus hidroksil. Carrageenan juga
digunakan untuk pengentalan, dan gelasi bahan makanan.

Agarobiosa : pengulangan unit disakarida dalam agar

Biologi UNM 17
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Guar Gum

Guar gum merupakan legum yang secara tradsional ditanam sebagai makanan
ternak. Terdapat dalam endosperm biji. Kurang lebih 85% guar gum adalah
guaran, polisakarida larut-air terdiri dari rantai mannosa dengan ikatan β1→4 ke
unit galaktosa dengan ikatan α 1Æ6. Perbandingan galaktosa dengan mannosa
adalah 1:2. Guar gum memiliki kekentalan 5-6 kali dari tepung dan banyak
digunakan dalam industri farmasi, sebagai penstabil makanan, dan sebagai
sumber makanan berserat.

Guaran : polisakarida utama dalam guar gum

Pektin

Pektin adalah polisakarida yang bekerja sebagai perekat dalam dinding sel
tumbuhan. Pektin merupakan asam poligalakturonat yang termetilasi dan terdiri
dari 300-1000 unit asam galakturonat dengan ikatan α 1→4. Struktur berikut
menunjukkan tiga bentuk ester metil (-COOCH3) untuk setiap dua gugus karboksil (-
COOH).

Pektin merupakan polimer asam α -Galakturonat dengan sejumlah gugus metil

Biologi UNM 18
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

DISAKARIDA

Diskarida terdiri dari dua gula sederhana yang terikat dengan ikatan –glikosidik.
Tiga disakarida yang berlimpah-ruah adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.

Disakarida: deskripsi dan komponen

Disakarida Deskripsi Komponen monosakarida

Sukrosa Gula tebu atau bit glukosa + fruktosa

Laktosa Gula utama dalam susu galaktosa + glukosa

Maltosa Produk hidrolisis tepung glukosa + glukosa

Trehalosa Ditemukan di fungi glukosa + glukosa

Sukrosa, juga disebut sakarosa (gula pasir yang umum), biasanya berupa gula
hasil penyulingan atau gula tebu. Atom-atom anomer unit glukosa dan unit fruktosa
berikatan pada disakarida ini; konfigurasi ikatan glikosidik ini adalah α untuk
glukosa dan β untuk fruktosa. Dengan sedirinya, sukrosa tidak mempunyai gugus
pereduksi bebas (ujung aldehid atau keton), berbeda dengan sebagian besar gula
lainnya. Hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dikatalisis oleh sukrase
(juga disebut invertase karena hidrolisis mengubah aktivitas optik dari putaran ke
kanan menjadi kekiri).

Sukrosa

(α-D-Glukopiranosil-(1Æ2)-β-D-fruktofuranosida)

Laktosa, disakarida susu terdiri dari galaktosa yang terikat dengan glukosa
melalui ikatan glikosidik β-1,4. Laktosa dihidrolisis menjadi galaktosa dan glukosa

Biologi UNM 19
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

oleh laktase (pada manusia), β-galaktosidase (pada bakteri). Laktosa menarik


terkait dengan “lactose intolerance” akibat defisiensi laktase, enzim yang
diperlukan untuk mencerna laktosa dalam susu. Laktosa yang tidak tercerna akan
mengalami fermentasi dalam usus dan menyebabkan gangguan abdomen,
kembung dan diare.

Laktosa

(α-D-Galaktopiranosil-(1Æ4)-β-D glukopiranosida)

Maltosa, terdiri dari dua molekul α-D-glukosa dengan ikatan alpha antara C1 pada
satu molekul dengan C4 pada molekul kedua. Ini disebut ikatan α-1,4 glikosidik.
Maltosa dihidrolisis menjadi glukosa oleh maltase.

Maltosa

(α-D-Glukopiranosil-(1Æ4)-α-D-glukopiranosida)

Trehalosa terdiri dari dua molekul α-D-glukosa yang berikatan melalui ikatan α-1,
1. Trehalosa juga merupakan gula yang tidak mereduksi. Gula utama dari
hemolimph serangga.

Biologi UNM 20
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Celobiosa adalah disakarida yang terdiri dari dua molekul β-D-glukosa


dengan ikatan β 1→4 seperti dalam selulosa. Celobiosa tidak memiliki
rasa, sedangkan maltosa dan trehalosa sepertiga dari rasa manis
sukrosa.

Celobiosa
Seperti maltosa, terdiri dari dua molekul D-glukosa,
tetapi dengan ikatan β 1Æ4

Celobiosa

(β-D-glukopiranosil-(1Æ4)-β-D-glukopiranosida)

Polisakarida
Polisakarida, tidak seperti gula, adalah tidak larut dalam air. Serat makanan
termasuk polisakarida dan oligosakarida tidak dicerna dan diserap dalam usus
halus manusia tetapi dapat difermentasi oleh mikroarganisme dalam usus besar.
Polisakarida yang diuraikan berikut berperan penting dalam nutrisi, biologi, atau
preparasi makanan.

Biologi UNM 21
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Pati

Pati adalah bentuk umum cadangan karbohidrat dalam tumbuhan. Pati terdiri atas
suatu campuran dua unsur: amilosa, suatu polisakarida linear, dan amilopektin,
suatu polisakarida bercabang banyak. Kedua bentuk tepung tersebut adalah
polimer α-D-Glucose. Tepung alami mengandung 10-20% amilosa dan 80-90%
amilopektin. Amilosa berbentuk koloid dalam air panas sedangkan amilopektin
sepenuhnya tidak dapat larut.

• Molekul Amilosa tediri dari 200 - 20,000 unit glukosa yang membentuk
heliks. Unit-unit glukosa tersebut dihubungkan oleh ikatan α-1,4-glikosidik.

Amilosa

• Amilopektin berbeda dengan amilosa. Amilopektin sangat bercabang.


Rantai cabang sekitar 30 unit glukosa, terbentuk dengan ikatan α-1,6.
Rantai cabang tersebut terbentuk pada setiap 20 – 30 unit glukosa. Molekul
amilopektin dapat mengandung sampai 2 juta unit glukosa.

Amilopektin

Biologi UNM 22
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Starches are transformed into many commercial products by hydrolysis


using acids or enzymes as catalysts. Hydrolysis is a chemical reaction in
which water is used to break long polysaccharide chains into smaller
chains or into simple carbohydrates. The resulting products are assigned
a Dextrose Equivalent (DE) value which is related to the degree of
hydrolysis. A DE value of 100 corresponds to completely hydrolyzed
starch, which is pure glucose (dextrose). Maltodextrin is partially
hydrolyzed starch that is not sweet and has a DE value less than 20.
Syrups, such as corn syrup made from corn starch, have DE values
from 20 to 91. Commercial dextrose has DE values from 92 to 99. Corn
syrup solids are mildly sweet semi-crystalline or powdery amorphous
products with DEs from 20 to 36 made by drying corn syrup in a
vacuum or in spray driers. High fructose corn syrup (HFCS),
commonly used to sweeten soft drinks, is made by treating corn syrup
with enzymes to convert a portion of the glucose into fructose.
Commercial HFCS contains from 42% to 55% fructose, with the
remaining percentage being mainly glucose. Modified starch is starch
that has been changed by mechanical processes or chemical treatments
to stabilize starch gels made with hot water. Without modification,
gelled starch-water mixtures lose viscosity or become rubbery after a
few hours. Hydrogenated glucose syrup (HGS) is produced by
hydrolyzing starch, and then hydrogenating the resulting syrup to
produce sugar alcohols like maltitol and sorbitol, along with
hydrogenated oligo- and polysaccharides. Polydextrose (poly-D-

Biologi UNM 23
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

glucose) is a synthetic, highly-branched polymer with many types of


glycosidic linkages created by heating dextrose with an acid catalyst and
purifying the resulting water-soluble polymer. Polydextrose is used as a
bulking agent because it is tasteless and is similar to fiber in terms of its
resistance to digestion.

Relative sweetness of various carbohydrates

Fruktosa 173

Gulainvert* 120

HFCS (42% fruktosa) 120

Sukrosa 100

xylitol 100

Tagatosa 92

Glukosa 74

high-DE corn syrup 70

Sorbitol 55

mannitol 50

Trehalosa 45

regular corn syrup 40

galaktosa 32

Maltosa 32

lactosa 15

* gula invers adalah campuran glukosa dan fruktosa, terdapat dalam


buah.

Glikogen

Glukosa disimpan sebagai glikogen di dalam jaringan hewanmelalui


proses glikogenesis. Bilamana glukosa tidak dapat disimpan sebagai

Biologi UNM 24
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

glikogen atau digenakan seketika untuk pembentukan energi, dikonversi


menjadi lemak. Glikogen adalah polimer α-D-Glucosa yang serupa
dengan amilopektin, tetapi rantai cabang lebih pendek (sekitar 13 unit
glukosa) dan keberadaannya lebih banyak. Rantai glukosa tersusun
tergusir secara globular, seperti cabang pohon yang dimulai dari
sepasang molekul glikogenin, suatu protein dengan dengan BM
38.000yang bertindak sebagai dasar pada struktur inti. Glikogen mudah
dikonversi kembali menjadi glukosa untuk penyediaan energi.

Glikogen

Inulin

Beberapa tumbuhan menyimpan karbohidrat dalam bentuk inulin


sebagai suatu alternatif, atau sebagai tambahan terhadap tepung. Inulin
merupakan polimer terdiri dari unit fruktosa yang mempunnyai glukosa
terminal.Inulin mempunyai rasa manis dan banayak terdapat pada buah
dan sayur-mayur, termasuk bawang, bawang bombay, bawang putih,
pisang, aparagus.

Biologi UNM 25
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Inulin n = approx. 35

Selulosa

Selulosa merupakan polimer β-D-Glucosa. Berbeda dengan pati,


dimana orientasi gugus CH2OH bergantiang atas dan bawah sepanjang
rantai molekul selulosa, tanpa rantai cabang. Ketiadaan rantai cabang
memungkinkan molekul selulosa bersifat kaku. Selulosa adalah unsur
pembentuk utama struktur tumbuh-tumbuhan. Kayu sebagian besar
adalah selulosa, sedangkan kapas murni selulosa. Ia tidak memberi
warna dengan yodium dan tidak larut dalam pelarut biasa. Selulosa
terdiri atas β-D-glukopiranosa yang dihubungkan oleh ikatan β(1,4)
untuk membentuk rantai panjang dan lurus. Selulosa tidak dapat
dicerna oleh banyak hewan menyusui, termasuk manusia, karena tidak
adanya hidrolase yang memotong ikatan β. Hewan memamah biak dan
herbivora lain memiliki mikroorganisme dalam ususnya yang dapat
memotong ikatan β, menjadikan selulosa digunakan sebagai sumber
kalori tama.

Biologi UNM 26
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Selulosa

Kitin

Kitin merupakan polimer N-Asetil-D-glukosamin dan tak bercabang. Ia


dijumpai pada fungi dan merupakan komponen penting pada
arthtropoda dan hewan eksoskleton tingkat rendah, seperti insekta dan
crustacea

Kitin

Beta-Glucan

Beta-glucan terdiri dari polisakarida linear tak bercabang dengan


monomer β-D-Glukosa. Serupa dengan selulosa, namun terdapat satu
β(1,3) untuk setiap tiga atau empat ikatan β(1,4). Beta-glucan
membentuk molekul silindris panjang, mengan-dung kira-kira 250,000
unit glukosa. Beta-glucan terdapat dalam gandung dan jewawut (oats)
yang dikenal dapat mengurangi penyakit jantung dengan menurunkan
kolesterol.

Biologi UNM 27
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Beta-Glukan

Glikosaminoglikan

Glikosaminoglikan merupakan polisakarida panjang tak bercabang


mengandung pengulangan unit disakarida berisi salah satu dari dua
senyawa gula amino – N-asetil galaktosamin atau N-asetilglukosamin,
dan suatu asam uronat seperti glukoronat. Glikosaminoglikan
bermuatan negatif, sangat kental adakalanya disebut mukopolisakarida.
Secara fisiologis, glikosaminoglikan paling utama adalah asam
hialuronat, dermatan sulfat, kondrotin sulfat, heparin, heparan sulfat,
dan keratan sulfat. Kondroitin sulfat tersusun dari β-D-glukuronat yang
berikatan dengan C-3 N-asetilglukosamin-4-sulfat seperti tergambar
berikut. Heparin adalah campuran kompleks polisakarida linear yang
mempunyai sifat antikoagulan. Glikosaminoglikan terdapat sebagai
cairan pelumas persendian dan sebagai komponen tulang rawan,
minyak sinovial.

Heparin merupakan campuran linear polisakarida yang mengalami


sulfatasi dab deasetilasi yang mempunyai sifat antikoagulan.

Biologi UNM 28
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Kondroitin Sulfat Heparin

Agar and Carrageenan


Agar, diekstraksi dari ganggang laut dan digunakan pada banyak jenis makanan
sebagai bahan gel. Agar merupakan polimer dari agarobiosa, disakarida yang tersusun
dari D-galaktosa dan 3,6-anhidro-L-galaktosa. Agar digunakan sebagai medium kultur
bakteri, jaringan selular, dan untuk sidik jari DNA.

Carrageenan merupakan turunan beberapa polisakarida juga diekstraksi


dari ganggang laut. Senyawa Carrageenan berbeda dengan agar dalam
hal mempunyai gugus (-OSO3-) pada sejumlah gugus hidroksil.
Carrageenan juga digunakan untuk pengentalan, dan gelasi bahan
makanan.

Agarobiosa : pengulangan unit disakarida dalam agar

Guar Gum

Guar gum merupakan legum yang secara tradsional ditanam sebagai


makanan ternak. Terdapat dalam endosperm biji. Kurang lebih 85%
guar gum adalah guaran, polisakarida larut-air terdiri dari rantai

Biologi UNM 29
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

mannosa dengan ikatan 1β→4 ke unit galaktosa dengan ikatan α 1Æ6.


Perbandingan galaktosa dengan mannosa adalah 1:2. Guar gum
memiliki kekenatalan 5-6 kali dari tepung dan banyak digunakan dalam
industri farmasi, sebagai penstabil makanan, dan sebagai sumber
makanan berserat.

Guaran : polisakarida tama dalam guar gum

Pektin
Pektin adalah polisakarida yang bekerja sebagai perekat dalam dinding sel tumbuhan.
Pektin merupakan asam poligalakturonat yang termetilasi yang terdiri dari 300-1000
unit asam galakturonat dengan ikatan α 1→4.

Pectin is a polymer of α-Galacturonic acid with a variable number of methyl ester


groups.

Biologi UNM 30
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

DISAKARIDA

Diskarida terdiri dari dua gula sederhana yang terikat dengan ikatan –glikosidik.
Tiga disakarida yang berlimpah-ruah adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.

Disakarida: deskripsi dan komponen

Disakarida Deskripsi Komponen monosakarida

Sukrosa Gula tebu atau bit glukosa + fruktosa

Laktosa Gula utama dalam susu galaktosa + glukosa

Maltosa Produk hidrolisis tepung glukosa + glukosa

Trehalosa Ditemukan di fungi glukosa + glukosa

Sukrosa, juga disebut sakarosa (gula pasir yang umum), biasanya berupa gula
hasil penyulingan atau gula tebu. Atom-atom anomer unit glukosa dan unit fruktosa
berikatan pada disakarida ini; konfigurasi ikatan glikosidik ini adalah α untuk
glukosa dan β untuk fruktosa. Dengan sedirinya, sukrosa tidak mempunyai gugus
pereduksi bebas (ujung aldehid atau keton), berbeda dengan sebagian besar gula
lainnya. Hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dikatalisis oleh sukrase
(juga disebut invertase karena hidrolisis mengubah aktivitas optik dari putaran ke
kanan menjadi kekiri).

Sukrosa

(α-D-Glukopiranosil-(1Æ2)-β-D-fruktofuranosida)

Laktosa, disakarida susu terdiri dari galaktosa yang terikat dengan glukosa
melalui ikatan glikosidik β-1,4. Laktosa dihidrolisis menjadi galaktosa dan glukosa

Biologi UNM 31
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

oleh laktase (pada manusia), β-galaktosidase (pada bakteri). Laktosa menarik


terkait dengan “lactose intolerance” akibat defisiensi laktase, enzim yang
diperlukan untuk mencerna laktosa dalam susu. Laktosa yang tidak tercerna akan
mengalami fermentasi dalam usus dan menyebabkan gangguan abdomen,
kembung dan diare.

Laktosa

(α-D-Galaktopiranosil-(1Æ4)-β-D glukopiranosida)

Maltosa, terdiri dari dua molekul α-D-glukosa dengan ikatan alpha antara C1 pada
satu molekul dengan C4 pada molekul kedua. Ini disebut ikatan α-1,4 glikosidik.
Maltosa dihidrolisis menjadi glukosa oleh maltase.

Maltosa

(α-D-Glukopiranosil-(1Æ4)-α-D-glukopiranosida)

Trehalosa terdiri dari dua molekul α-D-glukosa yang berikatan melalui ikatan α-1,
1. Trehalosa juga merupakan gula yang tidak mereduksi. Gula utama dari
hemolimph serangga.

Biologi UNM 32
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Celobiosa adalah disakarida yang terdiri dari dua molekul β-D-glukosa


dengan ikatan β 1→4 seperti dalam selulosa. Celobiosa tidak memiliki
rasa, sedangkan maltosa dan trehalosa sepertiga dari rasa manis
sukrosa.

Celobiosa
Seperti maltosa, terdiri dari dua molekul D-glukosa,
tetapi dengan ikatan β 1Æ4

Celobiosa

(β-D-glukopiranosil-(1Æ4)-β-D-glukopiranosida)

Polisakarida
Polisakarida, tidak seperti gula, adalah tidak larut dalam air. Serat makanan
termasuk polisakarida dan oligosakarida tidak dicerna dan diserap dalam usus
halus manusia tetapi dapat difermentasi oleh mikroarganisme dalam usus besar.
Polisakarida yang diuraikan berikut berperan penting dalam nutrisi, biologi, atau
preparasi makanan.

Biologi UNM 33
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Pati

Pati adalah bentuk umum cadangan karbohidrat dalam tumbuhan. Pati terdiri atas
suatu campuran dua unsur: amilosa, suatu polisakarida linear, dan amilopektin,
suatu polisakarida bercabang banyak. Kedua bentuk tepung tersebut adalah
polimer α-D-Glucose. Tepung alami mengandung 10-20% amilosa dan 80-90%
amilopektin. Amilosa berbentuk koloid dalam air panas sedangkan amilopektin
sepenuhnya tidak dapat larut.

• Molekul Amilosa tediri dari 200 - 20,000 unit glukosa yang membentuk
heliks. Unit-unit glukosa tersebut dihubungkan oleh ikatan α-1,4-glikosidik.

Amilosa

• Amilopektin berbeda dengan amilosa. Amilopektin sangat bercabang.


Rantai cabang sekitar 30 unit glukosa, terbentuk dengan ikatan α-1,6.
Rantai cabang tersebut terbentuk pada setiap 20 – 30 unit glukosa. Molekul
amilopektin dapat mengandung sampai 2 juta unit glukosa.

Amilopektin

Biologi UNM 34
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Glikogen

Glukosa disimpan sebagai glikogen di dalam jaringan hewanmelalui


proses glikogenesis. Bilamana glukosa tidak dapat disimpan sebagai
glikogen atau digenakan seketika untuk pembentukan energi, dikonversi
menjadi lemak. Glikogen adalah polimer α-D-Glucosa yang serupa
dengan amilopektin, tetapi rantai cabang lebih pendek (sekitar 13 unit
glukosa) dan keberadaannya lebih banyak. Rantai glukosa tersusun
tergusir secara globular, seperti cabang pohon yang dimulai dari
sepasang molekul glikogenin, suatu protein dengan dengan BM
38.000yang bertindak sebagai dasar pada struktur inti. Glikogen mudah
dikonversi kembali menjadi glukosa untuk penyediaan energi.

Glikogen

Inulin

Beberapa tumbuhan menyimpan karbohidrat dalam bentuk inulin


sebagai suatu alternatif, atau sebagai tambahan terhadap tepung. Inulin
merupakan polimer terdiri dari unit fruktosa yang mempunnyai glukosa

Biologi UNM 35
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

terminal.Inulin mempunyai rasa manis dan banayak terdapat pada buah


dan sayur-mayur, termasuk bawang, bawang bombay, bawang putih,
pisang, aparagus.

Inulin n = approx. 35

Selulosa

Selulosa merupakan polimer β-D-Glucosa. Berbeda dengan pati,


dimana orientasi gugus CH2OH bergantiang atas dan bawah sepanjang
rantai molekul selulosa, tanpa rantai cabang. Ketiadaan rantai cabang
memungkinkan molekul selulosa bersifat kaku. Selulosa adalah unsur
pembentuk utama struktur tumbuh-tumbuhan. Kayu sebagian besar
adalah selulosa, sedangkan kapas murni selulosa. Ia tidak memberi
warna dengan yodium dan tidak larut dalam pelarut biasa. Selulosa
terdiri atas β-D-glukopiranosa yang dihubungkan oleh ikatan β(1,4)
untuk membentuk rantai panjang dan lurus. Selulosa tidak dapat
dicerna oleh banyak hewan menyusui, termasuk manusia, karena tidak
adanya hidrolase yang memotong ikatan β. Hewan memamah biak dan

Biologi UNM 36
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

herbivora lain memiliki mikroorganisme dalam ususnya yang dapat


memotong ikatan β, menjadikan selulosa digunakan sebagai sumber
kalori tama.

Selulosa

Kitin

Kitin merupakan polimer N-Asetil-D-glukosamin dan tak bercabang. Ia


dijumpai pada fungi dan merupakan komponen penting pada
arthtropoda dan hewan eksoskleton tingkat rendah, seperti insekta dan
crustacea

Kitin

Beta-Glucan

Beta-glucan terdiri dari polisakarida linear tak bercabang dengan


monomer β-D-Glukosa. Serupa dengan selulosa, namun terdapat satu
β(1,3) untuk setiap tiga atau empat ikatan β(1,4). Beta-glucan
membentuk molekul silindris panjang, mengan-dung kira-kira 250,000
unit glukosa. Beta-glucan terdapat dalam gandung dan jewawut (oats)
yang dikenal dapat mengurangi penyakit jantung dengan menurunkan
kolesterol.

Biologi UNM 37
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Beta-Glukan

Glikosaminoglikan

Glikosaminoglikan merupakan polisakarida panjang tak bercabang


mengandung pengulangan unit disakarida berisi salah satu dari dua
senyawa gula amino – N-asetil galaktosamin atau N-asetilglukosamin,
dan suatu asam uronat seperti glukoronat. Glikosaminoglikan
bermuatan negatif, sangat kental adakalanya disebut mukopolisakarida.
Secara fisiologis, glikosaminoglikan paling utama adalah asam
hialuronat, dermatan sulfat, kondrotin sulfat, heparin, heparan sulfat,
dan keratan sulfat. Kondroitin sulfat tersusun dari β-D-glukuronat yang
berikatan dengan C-3 N-asetilglukosamin-4-sulfat seperti tergambar
berikut. Heparin adalah campuran kompleks polisakarida linear yang
mempunyai sifat antikoagulan. Glikosaminoglikan terdapat sebagai
cairan pelumas persendian dan sebagai komponen tulang rawan,
minyak sinovial.

Heparin merupakan campuran linear polisakarida yang mengalami


sulfatasi dab deasetilasi yang mempunyai sifat antikoagulan.

Biologi UNM 38
Biokimia Drs. Ismail, M.S.

Kondroitin Sulfat Heparin

0000

Biologi UNM 39

Anda mungkin juga menyukai