Radikal bebas adalah molekul yang pada orbit terluarnya mempunyai satu atau lebih elektron tidak berpasangan, sifatnya sangat labil dan sangat reaktif. Radikal bebas yang berlebih dapat menyerang senyawa apa saja terutama yang rentan seperti lipid dan protein dan berimplikasi pada timbulnya berbagai penyakit degenerative. Tubuh manusia secara alami telah dilengkapi pertahanan antioksidan dari enzim-enzim seperti katalase, superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase, dan glutation S-transferase. Namun demikian, antioksidan tersebut belum dapat sepenuhnya mencegah kerusakan sel. Tubuh masih memerlukan antioksidan dari luar.
Sumber radikal bebas utama berasal dari:
1. Ozon. 2. Radiasi X-ray. 3. Polusi udara dan asap rokok. 4. Makanan dan air yang terkontaminasi racun dan pestisida. 5. Minuman keras. 6. Sebagian produk industri.
Dampak radikal bebas
Berikut ini beberapa dampak radikal bebas terhadap tubuh: - Stres oksidatif menjadi faktor utama penyebab inflamasi, seperti sindrom gangguan pernapasan pada orang dewasa, artritis, penyakit iskemik (stroke dan sakit jantung), tekanan darah tinggi, preeklamsia, Alzheimer, dan banyak penyakit lain. - Paparan sinar matahari berlebihan dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel-sel kulit. Sementara radikal bebas dapat menyerang organ dalam, seperti radikal bebas pada rokok menyerang sel paru-paru. - Kanker dan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah adalah dua pembunuh utama yang dikaitkan dengan serangan radikal bebas. - Penelitian menemukan bahwa radikal bebas menyebabkan kerusakan sel yang erat hubungannya dengan penuaan.
Contoh gambar mekanisme kerusakan sel yang disebabkan radikal bebas