Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN KASUS

Pasien laki – laki berusia 53 tahun datang dengan keluhan benjolan di dubur pasien sejak
2 tahun yang lalu. Pasien mengatakan awalnya terdapat benjolan apabila Buang Air Besar, yang
keluar dari dubur pasien namun masih dapat masuk kembali secara spontan setelah Buang Air
Besar. Namun sejak 2 minggu lalu, menurut pasien benjolan tersebut tidak dapat masuk secara
spontan sehingga pasien harus menggunakan tangannya untuk emmasukkan kemabali benjolan
tersebut setelah Buang Air Besar. Benjolan yang dikatakan pasien harus dibedakan apakah itu
merupaka dinding rektum yang berarti terjadinya prolaps rektum atau prolaps mukosa yang
berarti hemoroid interna. Anamnesis lainnya untuk memperjelas, apakah pasien masih dapat
menahan rasa keinginan untuk buang air besarnya atau tidak, bila tidak dapat menahannya
manandakan adanya prolaps pada rektum. Pada pasien ini, pasien masih dapat menahan Buang
Air Besarnya.

Keluhan lain pasien berupa Buang Air Besar yang disertai dengan darah. Keluhan ini kita
harus mencari terlebih dahulu darimana sumber perdarahannya. Apakah perdarahn tersebut
merupakan perdarah dari saluran cerna bagian atas atau bawah. Dalam anamnesis, dapat
ditanyakan warna darah yang menyertai feses saat Buang Air Besar, apakah berwarna merah
segar (hematokezia) atau merah kehitaman (melena). Berarti terpikirkan keadaan patologis apa
saja yang menyebabkan perdarahan saluran cerna bagian bawah. Berbagai penyakit yang sering
terkait dengan pasien yang berusia setengah baya adalah tumor kolon, polip kolon, hemoroid,
fisura ani, dan infeksi lainnya. Kemudian bisa dilanjutkan dengan pertanyaan, apakah darah yang
keluar bercampur dengan feses atau tidak. Bila tidak, berarti berasal dari hemoroid atau fisura
anus. Pada kasus ini, pasien mengatakan saat Buang Air Besar tidak menimbulkan rasa nyeri.
Hal ini dapat menyingkirkan diagnosis fisura anus dimana setiap kali Buang Air Besar akan
terasa nyeri. Selain itu, diagnosis didukung juga dengan kebiasaan pasien yang memiliki
pekerjaan berhubungn dengan mengangkat beban berat, kebiasaan minum air yang kurang dalam
sehari, kebiasaan makan makanan berserat hanya dalam jumlah yang kecil seperti buah – buahan
dan sayuran. Pasien mengatakan tidak pernah melakukan hubungan seks perianal.

8
Dalam pemeriksaan fisik pada regio anus didaptkan inspeksi : pada posisi jam 7 terdapat
benjolan berbentuk bulat berwarna kemerahan di sekitar anus dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm. Pada
palpasi didapatkan nyeri tekan (-), konsistensi kenyal dan mudah digerakkan.

Tatalaksana pada pasien yaitu dilakukan rawat bersama dengan spesialis penyakit dalam
dikarenakan pasien memiliki riwayat Hipertensi sehingga tekanan darah pasien perlu untuk
dipantau dan distabilkan sebelum dilakukannya tindakan hemoroidektomi. Pada pasien diberikan
nifedipin untuk menurunkan dan menstabilkan tekanan darah pasien terlebih dahulu. Kemudian
dilakukannya hemoroidektomi dan ligasi hemoroid dimana merupakan salah satu pilihan terapi
untuk hemoroid Interna dengan grade III atau grade IV dengan tujuan untuk menghilangkan
jaringan yang berlebihan yang menimbulkan keluhan tanpa mengganggu sfingter anus.

Anda mungkin juga menyukai