Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

“Manajemen Pemberdayaan Masyarakat”

Nama: Malthidis Dolvina Dona


NIM : 1707010045

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
TUGAS MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Masalah kesehatan di dunia ini tidak ada henti-hentinya. Berbagai penyakit yang
ada belum mampu sepenuhnya diatasi diberbagai belahan dunia ini. Disaat yang sama
pula timbul sebuah masalah baru yang menimpa hampir di seluruh belahan dunia.
Masalah tersebut adalah Covid-19.
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke
manusia. Coronavirus Disease (Covid-19) adalah virus yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus corona dapat menginfeksi siapa saja,
tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia,
ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah. Ada
setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.
Infeksi virus ini disebut Covid-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China,
pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke
wilayah lain di China dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Hingga saat ini
tanggal 1 Mei 2020, tercatat ada 3.230.924 kasus yang sudah terkonfirmasi Covid-19 di
seluruh negara, dimana 233.542 diantaranya meninggal dunia dan 970.301 dinyatakan
sembuh. Sementara itu, jumlah kasus yang sudah terkonfirmasi di Indonesia mencapai
10.118 kasus, 1.522 dinyatakan sembuh dan 792 diantaranya meninggal dunia.
Walaupun tingkat kefatalan dari Covid-19 lebih rendah daripada SARS maupun MERS
namun jumlah kasus termasuk kematian yang disebabkan oleh penyakit ini jauh lebih
besar.
Salah satu kebijakan pemerintah Indonesia terkait pencegahan penyebaran virus
korona yang makin meluas adalah melakukan social distancing (jaga jarak) bagi
masyarakat. Pendekatan menggunakan peran serta masyarakat sangat penting dalam
pengambilan dan penerapan kebijakan terkait pandemi Covid-19 saat ini. Melalui peran
serta masyarakat dan kepatuhan masyarakat dalam mengikuti anjuran pemerintah maka
dapat meminimalisir penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas. Agar ada
kesadaran dari masyarakat mengenai bahaya Covid-19 maka perlu dilakukan sosialisasi
secara terus-menerus di seluruh daerah dan edukasi publik agar membudayakan pola
hidup bersih dan sehat untuk mencegah Covid-19 ini.
1. Materi Covid-19
Jika kita mau mengedukasi masyarakat tentang Covid-19, maka materi yang
perlu disampaikan, yaitu materi mengenai Covid-19 yang berisi tentang apa itu Covid-
19, bagaimana tanda dan gejalanya, siapa-siapa saja yang berisiko terkena Covid-19 dan
bagaimana cara pencegahannya. Diharapkan dengan informasi ini, masyarakat dapat
mengetahui bahaya Covid-19 dan cara pencegahannya. Dengan demikian, masyarakat
dan pemerintah dapat bersinergi dalam memutus mata rantai penyebaran virus ini.
A. Pengertian Covid-19
Coronaviruses (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan
Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV).
Virus corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia.
Investigasi terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak
ke manusia dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia. Beberapa
coronavirus yang dikenal beredar pada hewan yang belum menginfeksi manusia
(Centers for Disease Control and Prevention, 2020).
B. Tanda dan Gejala Covid-19
Pasien dengan infeksi paru-paru biasanya mengeluh panas badan tinggi (bisa >
400 C) dan berlangsung mendadak. Kadang-kadang disertai muntah dan nyeri dada
yang hebat. Nyeri dada ini diperberat oleh adanya batuk dan pernapasan yang
terganggu (sesak napas, napas cepat, dan dangkal). Jika lapisan paru di daerah
sekat rongga dada dan rongga perut (pleura diafragmatika) ikut terkena, maka nyeri
dada yang dirasakan bisa menjalar ke ulu hati dan ke bahu (Sofro dan Anurogo,
2018).
Berdasarkan penyakit Covid-19 yang telah dilaporkan kepada CDC, mulai dari
gejala ringan hingga penyakit parah dan kematian untuk kasus penyakit
coronavirus 2019 (Covid-19) yang telah dikonfirmasi. Tanda dan gejala-gejala
berikut mungkin muncul 2-14 hari setelah terpapar dengan virus, yaitu demam,
batuk, kesulitan bernafas atau sesak nafas, nyeri atau tekanan yang menetap di
dada, kebingungan atau ketidakmampuan untuk bergairah, dan bibir atau wajah
kebiru-biruan. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan
pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
C. Faktor Risiko
Orang-orang dari segala usia dapat terinfeksi oleh coronavirus baru (2019-
nCoV). Beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala sama sekali. Orang-orang
yang lebih tua atau yang memiliki kondisi medis kronis, seperti penyakit jantung,
penyakit paru-paru atau diabetes, atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang
terganggu mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit Covid-19 yang serius. Ini
mirip dengan apa yang terlihat dengan penyakit pernapasan lainnya, seperti
influenza. Faktor risiko untuk Covid-19 meliputi, perjalanan terakhir dari atau
tempat tinggal di daerah dengan penyebaran Covid-19, serta kontak dekat dengan
seseorang yang memiliki Covid-19 seperti ketika anggota keluarga atau petugas
kesehatan merawat orang yang terinfeksi (Mayo Clinic, 2020).
Ketika seseorang bertempat tinggal atau melakukan perjalanan dari suatu daerah
yang mana sudah terjadi penyebaran Covid-19 atau terdapat orang yang telah
terinfeksi sebelumnya di tempat tersebut, maka orang tersebut lebih berisiko
mendapatkan infeksi Covid-19 dari orang yang telah terinfeksi sebelumnya di
tempat tersebut. Dia mungkin saja telah terinfeksi melalui droplet ketika mereka
sedang berbincang atau melalui perantara benda seperti gagang pintu, atau contoh
lain misalnya petuga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19, maka ia
berpotensi besar untuk terinfeksi atau tertular Covid-19 dari pasien yang
ditanganinya tersebut dan berpotensi pula menyebarkan virus tersebut kepada
orang lain yang kontak langsung dengannya.
D. Pencegahan Covid-19
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona atau
Covid-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan seseorang terinfeksi virus ini.
WHO merekomendasikan 7 langkah pencegahan sederhana yang dilakukan setiap
harinya untuk mencegah infeksi dan memperlambat transmisi Covid-19, sebagai
berikut:
a. Cuci tangan anda secara teratur dengan sabun dan air, atau bersihkan dengan
usapan berbasis alkohol.
b. Pertahankan jarak minimal 1 meter antara Anda dan orang yang batuk atau
bersin.
c. Hindari menyentuh wajah anda.
d. Tutupi mulut dan hidung anda saat batuk atau bersin.
e. Tetap di rumah jika anda merasa tidak sehat.
f. Jangan merokok dan aktivitas lain yang melemahkan paru-paru.
g. Berlatih menjaga jarak dengan menghindari perjalanan yang tidak perlu dan
menjauh dari kelompok besar orang.
Berikut beberapa tindakan pencegahan yang direkomendasikan oleh pemerintah
Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dimuat
dalam webCovid19.co.id:
a. Sering suci tangan pakai sabun dan air mengalir.
b. Hindari menyentuh muka.
c. Jauhi orang yang menunjukkan gejala (demam, batuk kering, kelelahan).
d. Bila anda mengalami demam, rasa lelah dan batuk kering, segera cari
pengobatan.
e. Anda dapat menguatkan sistem kekebalan diri dengan melakukan perilaku
sehat, seperti olah raga teratur, makan makanan bergizi seimbang, tidak
merokok dan memastikan anda dan anak anda mendapat imunisasi lengkap.
Infeksi virus corona atau Covid-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa
langkah yang dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah
penyebaran virus, yaitu merujuk penderita Covid-19 untuk menjalani perawatan
dan karantina di rumah sakit yang ditunjuk, memberikan obat pereda demam dan
nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita, menganjurkan penderita Covid-19
untuk istirahat yang cukup, dan menganjurkan penderita Covid-19 untuk banyak
minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh.
2. Metode yang diterapkan
Metode yang diterapkan untuk menyampaikan materi tentang Covid-19 yakni
metode pendidikan massa. Metode ini cocok untuk mengkomunikasikan pesan
kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik.
Pendekatan ini digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang bahaya
Covid-19. Pada umumnya bentuk pendekatan massa ini adalah secara tidak
langsung dan biasanya menggunakan atau melalui media massa. Langkah preventif
dan promosi yang bisa ditempuh dalam penanganan Covid-19 adalah dengan
memanfaatkan segala media untuk mempromosikan tindakan-tindakan pencegahan
yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam meminimalisir penularan Covid-19,
baik melalui media elektronik, media cetak, maupun media-media lainnya.
Contoh metode pendidikan kesehatan secara massa yaitu leaflet. Leaflet adalah
bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang
dilipat. Isi informasi dapat berbentuk kalimat maupun gambar atau kombinasi.
Leaflet ini kemudian akan disebarkan di media massa, untuk selanjutnya menjadi
informasi bagi masyarakat agar dapat lebih mengerti bahaya dan cara pencegahan
virus Covid-19. Berikut adalah leaflet tentang Covid-19 yang berisi informasi
pencegahan dan antisipasi virus Covid-19.
Selain leaflet, media edukasi yang bisa digunakan yaitu audio visual. Media
audio visual merupakan jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambaran yang dapat dilihat, seperti rekaman video
(Notoadmodjo, 2007). Kita bisa mengedukasi masyarakat dengan menggunakan
rekaman video yang berisi materi tentang Covid-19 kemudian disebarkan di media
sosial seperti facebook, instagram, youtube,dll.
Metode ini bisa jadi sangat bermanfaat dan mempunyai peranan yang sangat
besar dalam mencegah penularan Covid-19, namun hal ini kembali lagi juga pada
kesadaran dan kemauan serta kemampuan dari masyarakat untuk menjalankan
prinsip-prinsip sederhana di atas agar semua orang dapat meminimalisir bahkan
menghilangkan kontak penularan Covid-19 yang semakin meluas.
Cara menentukan metode yang tepat dalam mengedukasi masyarakat tergantung
dari situasi dan kondisi yang ada. Agar tujuan kita dapat tercapai dalam hal ini
tujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang Covid-19, kita harus mengetahui
tentang berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai
metode maka kita akan lebih mudah menentukan metode yang paling sesuai
dengan situasi dan kondisi. Untuk kasus Covid-19 dikarenakan adanya himbauan
social distancing (jaga jarak) maka metode yang paling tepat digunakan yaitu
metode pendidikan massa. Hal ini dikarenakan metode ini yang paling efektif dan
efisien memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan bahaya Covid-19 dan
bagaimana cara untuk mengatasinya sehingga kita bisa mencegah penyebaran virus
ini agar tidak semakin meluas. Selain itu, metode pendidikan massa seperti leaflet,
sasarannya bersifat umum, dalam artian tidak membedakan golongan usia, jenis
kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi dan tingkatan pendidikan. Metode yang
lain akan memerlukan banyak pertimbangan untuk dilakukan dikarenakan
membutuhkan sekelompok orang di tempat yang sama untuk menjelaskan tentang
Covid-19 ini, misalnya metode ceramah atau diskusi, seminar,dsb. Jikalaupun bisa
diadakan ceramah dan seminar maka ceramah atau seminar tersebut akan dilakukan
secara daring. Belum tentu semua masyarakat akan masuk dalam ceramah dan
seminar tersebut, tergantung dari sasaran metode tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Virus Corona: Peta dan infografis terkait pasien terinfeksi, meninggal dan sembuh di
Indonesia dan dunia. Jakarta: BBC News Indonesia, diakses dari
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51850113, pada 1 Mei 2020
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2020) Pneumonia COVID-19 Diagnosis &
Penatalaksanaan di Indonesia. 1 ed, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia. 1 ed. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, diakses dari
https://www.persi.or.id/images/2020/data/buku_pneumonia_covid19.pdf, pada 1
Mei 2020
Virus Corona, Jakarta: Alodokter, diakses dari https://www.alodokter.com/virus-corona,
pada 1 Mei 2020
Widiyani, Rosmha. 2020. Virus Corona: Pengertian, Gejala, dan Seputar Wuhan. Jawa
Timur: detiknews, diakses dari https://m.detik.com/news/berita/d-
4882656/virus-corona-pengertian-gejala-dan-seputar-wuhan, pada 1 Mei 2020
Metode Promosi Kesehatan, diakses dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/64962/Chapter%20II.pdf
?sequence=4&isAllowed=y, pada 1 Mei 2020
Peran Aktif Masyarakat dalam Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19. Palangkaraya:
Media Center Palangkaraya, diakses dari
https://mediacenter.palangkaraya.go.id/peran-aktif-masyarakat-dalam-
pencegahan-penyebaran-virus-covid-19/, pada 1 Mei 2020
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (2020) Situasi Virus Corona,
Covid19.go.id, diakses dari https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/, pada
1 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai