Anda di halaman 1dari 7

Tugas:

FILSAFAT ILMU

Dosen pengampuh:

Dr. Syahril Muhammad, M.hum

Oleh :

Salti Saiful

03071811035

B/IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2020
1. Contoh masing-masing bidang kajian filsafat ontology,epistomologi dan aksiologi

 Contoh Ontologi dalam Kehidupan Sehari-Hari


Penulis akan memberikan contoh sederhana yaitu ontologi kursi. Ontologi kursi adalah
realitas tentang kursi. Dengan kata lain ontologi menjawab pertanyaan tentang apa sebenarnya
realitas hakiki dari kursi. Menurut Plato realitasnya ialah idea atau gambaran yang membuat
kita selalu mengenali tentang kursi. Begitu banyak bentuk atau model-model kursi, namun idea
tentang kursi inilah yang membuat kita tetap mengenali bahwa itu adalah kursi meskipun
bentuknya kadang berubah-ubah.

Contoh Lain ialah ontology tentang sahabata kita, kita mengenal sahabat kita ketika SD.
Kemudian berpisah dan ketemu lagi 15 tahun berikutnya. Secara fisik sahabat kita
berubah(mungkun makin tua, makin gemuk), tetapi ada sesuatu yang tetap dalam dirinya.
Sesuatu yag tetap yang mengenal dan tahu bahwa ia adallah sahabat kita (bukan yang lain)
meskipun secara fisikia berybah. Itulah disebut ontology dari sahabat kita

 Contoh epistemologi dalam kehidupan sehari-hari


Contoh epistemologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari ialah tentang bagaimana kita
mendapatkan ilmu pengetahuan. Misalkan contoh tentang kursi. Pertanyaannya ialah bagaimana
cara kita mengetahui bahwa itu adalah kursi. Dengan apa kita mengetahui kalah apa yang kita
tangkap adalah benar-benar kursi. 
Pada mula kita menangkap keberadaan dan pengetahuan tentang kursi melalui pancaindra,
kemudian dianalisa oleh akal. Akal mengklasifikasikannya sehingga menjadi sebuah ilmu
pengetahuan tentang kursi. Itulah praktek sederhana atau contoh epistemologi dalam kehidupan
sehari-hari.

 Contoh Aksiologi dalam kehidupan sehari-hari


Ranah aksiologi di antaranya ialah tentang etika dan estetika. Setelah kita mengetahui suatu
ilmu pengetahuan, lalu kemudian dilanjutkan dengan kajian aksiologi di mana aksiologi ini
membahas tentang manfaat dari ilmu pengetahuan yang telah kita dapatkan. Apakah
pengetahuan itu akan bermanfaat atau malah sebaliknya.
Jika kita kaitkan dengan ilmu pengetahuan yang pernah kita bahas di awal yaitu pengetahuan
tentang kursi, maka apakah kursi itu bermanfaat apa tidak kepada kehidupan sehari-hari kita.
Kajian tentang contoh ontologi epistemologi dan aksiologi dalam kehidupan sehari-hari sudah
dipaparkan dengan baik. Jika ada pertanyaan silahkan berkomentar.
2.Alira-Aliran/mazhab dalamm filsafat

 Rasionalisme

 Muncul pada abad 17

 Rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah rasio atau
akal (Harun Hadiwijono, 1980)

 Metode yang digunakan adalah metode deduktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil
kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat umum untuk diterapkan kepada hal-hal yang
bersifat khusus

 Tokoh-tokoh filsafat dari mazhab rasionalisme diantaranya adalah Rene Descartes, Blaise Pascal,
Baruch Spinoza.

 Tokoh rasionalisme yang sangat berpengaruh adalah Rene Descartes yang disebut juga bapak
filsafat modern. Salah satu pernyataan paling populer dari Descartes adalah cogito ergo sum, yang
artinya aku berpikir maka aku ada.

 Empirisme
 Mazhab ini muncul sezaman dengan rasionalisme yaitu pada abad 17.

 Empirisme berpendapat bahwa empiri atau pengalamanlah yang menjadi sumber


pengetahuan, baik pengetahuan lahiriah maupun batiniah.

 Metode yang dipercayai adalah induktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil kesimpulan
dari suatu kebenaran yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat
umum

 Beberapa tokoh dari aliran ini diantaranya adalah Thomas Hobbes, John Locke dan David
Hume.

 Thomas Hobbes misalnya berpendapat bahwa pengalaman adalah awal dari semua
pengetahuan. Hanya pengalamanlah yang memberi kepastian. Filsafat harus diarahkan
kepada fakta-fakta yang diamati, dengan maksud untuk mencari sebab-sebab terjadinya
sebuah realitas.

 Idealisme
 Kata idealisme pertama kali digunakan secara filosofis oleh Leibniz, seorang filosof Jerman
pada pertengahan abad 17.

 Kata “Idealisme” di sini dimaksudkan untuk menerapkan pemikiran Plato.

 Idealisme berpendat bahwa seluruh realitas itu bersifat spiritual/psikis, dan materi yang
bersifat fisik sebenarnya tidak ada.
 Idealisme di Jerman memuncak pada pemikiran George Wilhelm Friedrech Hegel (1770-
1831).

 Menurut Hegel, yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan diri di dalam alam, agar dapat
sadar akan dirinya sendiri.

 Filsafat Hegel menggunakan metode dialektik, yaitu suatu metode yang mengusahakan
kompromi dari keadaan yang berlawanan. Bentuknya adalah tesa, antitesa dan sintesa

 Positivisme

 Mazhab ini berkembang pada abad 19.

 Positivisme berpendapat bahwa pemikiran filsafat berpangkal dari apa yang telah diketahui,
yang faktual, yang positif. Sehingga sesuatu yang sifatnya metafisik ditolak.

 Positivisme dan empirisme memiliki kesamaan, yaitu bahwa keduanya mengutamakan


pengalaman. Perbedaannya positivisme membatasi diri pada pengalaman-pengalaman
objektif, sedangkan empirisme masih menerima pengalaman yang subjektif.

 Beberapa tokoh dari aliran ini antara lain August Comte, John Stuart Mill dan Herbert S
pencer.

 August Comte menyatakan bahwa perkembangan pemikiran manusia, baik sebagai pribadi
maupun manusia secara keseluruhan meliputi tiga zaman, yaitu: zaman teologis, zaman
metafisis dan zaman positif.

     Pragmatisme
 Mazhab ini muncul pada awal abad 20.

 Mazhab ini mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai
benar dengan membawa akibat yang bermanfaat secara praktis.

 Pedoman pragmatisme adalah logika pengamatan. Pragmatisme bersedia menerima segala


sesuatu, asal saja membawa akibat yang praktis.

 Beberapa pemikir dari aliran ini adalah William James dan John Dewey.

 John Dewey misalnya, menyatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan garis-garis
pengarahan bagi perbuatan dalam kenyataan hidup. Oleh karena itu filsafat tidak boleh
tenggelam dalam pemikiran-pemikiran metafisis yang tidak ada faedahnya.

 Eksistensialisme
 Eksistensialisme berkembang pada abad 20.

 Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang segala gejala dengan berpangkal kepada
eksistensi.

 Eksistensi adalah cara manusia berada dalam dunia. Cara berada manusia dalam dunia
berbeda dengan cara berada benda-benda. Benda-benda berada dengan tidak sadar tanpa
hubungan. Sedangkan manusia berada di dunia justru berhubungan dengan sesama manusia
dan berhubungan dengan benda-benda.

 Beberapa pemikir dari aliran ini adalah Martin Heidegger, Jean Paul Sartre, Karl Jaspers dan
Gabriel Marcel.

 Tetapi pada umumnya sumber utama dari filsafat eksistensialisme adalah Soren
Kierkegaard.

 Menurut Sartre misalnya, ada atau yang ada itu dapat dilihat dari dua sudut pandang,
yaitu ada yang hidup dan berada bagi dirinya sendiri (etre pour-soi) dan kedua, sebagai ada
yang identik dengan dirinya, tidak aktif, tidak pasif, tidak afirmatif, dan tidak negatif (etre
en-soi)

3. Landasan-landasan Filsafat Pendidikan


1) Metafisika ialah filsafat yang meninjau tentang hakekat segala sesuatu yang terdapat di alam
ini. Dalam kaitanya dengan manusia, ada dua pandangan yaitu :

 Manusia pada hakekatnyanya adalah spiritual. Yang ada adalah jiwa atau roh,yang lain
adalah semu. Pendidikan berkewajiban membebaskan jiwa dari ikatan semu. Pendidikan
adalah untuk mengaktualisasi diri. Pandangan ini dianut oleh kaum Idealis,Scholastik,dan
bebrapa Realis.

 Manusia adalah organism materi. Pandangan ini dianut kaum Naturalis,


Materialis,Eksperimentalis,Pragmatis,dan bebrapa realism. Pendidikan adalah untuk
hidup, Pendidikan berkewajiban membuat kehidupan manusia menjadi menyenangkan.

2) Epistemologi ialah filsafat yang membahas tentang pengetahuan  dan kebenaran, Ada lima
sumber pengetahuan yaitu :

 Otoritas, yang terdapat dalam ensiklopedi

 Common sense,yang ada pada adat dan tradisi.

 Intuisi yang berkaitan dengan perasaan.

 Pikiran untuk menyimpulkan hasil pengalaman.

 Pengalaman yan terkontrol untuk mendapatkan pengetahuan secara ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai