DOSEN PENGAMPUH:
Oleh
Npm : 03071811045
Kelas :B
Semester : III
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2019-2020
A. SUMBER-SUMBER KEKUASAAN
Kekuasaan yang lahir dari kedudukan formal seseorang dalam organisasi. Jabatan formal
yang dimiliki pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya untuk patuh. Kekuatan kekuasaan
ini adalah sumber otoritas. Contoh: kekuasaan sah seorang Gubernur, Rektor, Kepala
Sekolah.
Muncul karena seseorang memiliki keahlian atau kemampuan khusus. Disini bawahan akan
patuh dengan apa yang dikatakan pimpinan karena apa yang dimilikinya membantu dan
bermakna bagi mereka. Bukti dari kekuasaan ini adalah keahlian seseorang dapat terlihat dari
ijasah, lisensi dan piagam penghargaan.
Diperoleh dari keinginan orang lain untuk menyenangkan seorang agen yang kepadanya
mereka memiliki perasaan kasih, penghormatan, dan kesetiaan yang kuat. Kekuasaan ini lahir
karena seseorang memiliki daya tarik atau kharisma tertentu , dengan kata lain pimpinan
mempengaruhi perilaku bawahan berdasarkan kegemaran dan identifikasi diri bawahan
dengan pimpinannya. Sumber kekuasaan ini adalah kepribadian dan kecerdasan interpersonal
yang luar biasa dimiliki seorang individu.
Contoh: Kekuasaan Presiden Soekarno yang memiliki kharisma ketika berpidato tidak ada
rakyat Indonesia yang berani berbicara dan semuanya tunduk mendengarkan pidato beliau.
Bahkan kharisma beliau tidak hanya dalam negeri saja karena banyak jalan raya yang
diabadikan menggunakan namanya seperti di Mesir.
Kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik
Tugas dan kewenangan untuk mencapai tujuan masyarakat atau negara disebut fungsi
Sumber kewenangan
Tipe kewenangan
2. Kewenangan substansial yaitu berasal dari tradisi, kekuatan sakral, kualitas pribadi dan
instrumental
Setiap masyarakat pasti memakai kedua tipe kewenangan ini hanya yang satu dijadikan
sebagai yang utama dan yang lain sebagai pelengkap
Peralihan kewenangan
1) Menerima
2) Mempertanyakan (skeptis)
3) Menolak
4) Kombinasi
2. LEGITIMASI
Definisi
Pengakuan dan penerimaan masyarakat kepada pemimpin untuk memerintah, membuat dan
melaksanakan keputusan politik.
Persamaan antara kekuasaan, kewenangan dan legitimasi karena ketiganya berkaitan dengan
hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin atau masyarakat.
Objek legitimasi
krisis ini terjadi secara berurutan ketika sudah mencapai krisis kebijakan maka sebenarnya
sudah terlewati krisis identitas, krisis konstitusi, krisis kelembagaan dan krisis
kepemimpinan. Maka bila semuanya sudah mengalami krisis disebutlah krisis legitimasi.
Kadar legitimasi
pra legitimasi, ada dalam pemerintahan yang baru terbentuk yang meyakini memiliki
kewenangan tapi sebagian kelompok masyarakat belum mengakuinya
Tak berlegitimasi, ketika pemimpin atau pemerintah gagal mendapat pengakuan dari
masyarakat tapi pemimpin tersebut menolak untuk mengundurkan diri, akhirnya muncul tak
berlegitimasi. Untuk mempertahankan kewenangannya biasanya digunakan cara-cara
kekerasan.
3. pemilu untuk memilih orang atau referendum untuk menentukan kebijakan umum.
Tipe legitimasi
ideologi – penafsir dan pelaksana ideologi, untuk mendapat dan mempertahankan legitimasi
bagi kewenangannya juga menyingkirkan pihak yang membangkan terhadap
kewenangannya.
Pemimpin yang mendapatkan legitimasi berdasarkan prinsip tradisional, ideologi dan kualitas
pribadi menggunakan metode simbolis. Sedangkan pemimpin hasil dari prinsip prosedural
dan instrumental menggunakan metode prosedural dan metode intrumental.
Manfaat legitimasi