3392 7286 1 SM PDF
3392 7286 1 SM PDF
Abstract
Microbe is a microscopic living organism which is closely linked to human life. One of pathogenic
microorganisms such as Staphylococcus aureu,. may cause diseases. Sulfure of several plants are bioactive as
antimicrobial. The properties of sulfure in Allium cepa L leads to an assumption that it has antimicrobial properties.
Therefore, this study involved the antimicrobial test.
The determination steps of antimicrobial Allium cepa L extract consisted of the Allium cepa L extract
preparation, microbial regeneration and antimicrobial test. The antibacterial determination were performed by paper
disc method.
Based on the research data, determination of antimicrobial Allium cepa L extract resulted in inhibition zone
area showed that the extract owned antimicrobial property.
Bawang Bombay
Menurut Sutarmi (1986) kedudukan bawang
bombay dalam taksonomi adalah sebagai berikut: White Bermuda Yellow Globe California Early
Divisio : Spermatophyta Red
Klas : Angiospermae
Sub Klas : Monokotiledoneae
Wuryanti, Mulyani NS, Asy’ari M dan Sarjono PR
ekstraknya dengan cara menyaring. Filtrat yang Uji khasiat anti mikrobia.
diperoleh dinamakan ekstrak bawang bombay. Ekstrak bawang bombay diuji anti mikrobianya
Ekstrak bawang bombay diuji kasiat anti yaitu anti bakteri lalu diukur diameter hambatnya
bakteri dengan menggunakan bakteri gram positif dengan satuan cm.
Staphylococcus aureus metode difusi cakram. Data Uji Kasiat Anti mikrobia
Uji Antibakteri dilakukan sebagai berikut : Sampel Staphylococcus
a. Regenerasi Bakteri aureus,
Sebelum dipakai dalam uji antibakteri,
bakteri yang akan dipakai setiap kali harus Ekstrak bawang bombay 100 % (+) d = 0,85 cm
diregenerasi terlebih dahulu. Langkah pertama Ekstrak bawang bombay 80% (+) d = 0,45 cm
yang dilakukan adalah membuat biakan agar Ekstrak bawang bombay 60 % (+) d = 0,35 cm
miring yaitu menggoreskan biakan dari stok Ekstrak bawang bombay 40 % (+) d = 0,05 cm
bakteri ke media Nutrient Agar (NA) miring yang
masih baru. Kemudian diinkubasi pada suhu 37 oC d : diameter daerah hambat
selama 24 jam. Jadi biakan tersebut merupakan
aktivitas awal dari stok bakteri yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN
disimpan pada suhu 4-5 oC. Bawang bombay yang digunakan didapat
b. Pengujian antibakteri dari supermarket Ada, memiliki Kulit luar warna
Ekstrak bawang bombay diuji dengan coklat, setelah dikupas warnanya hijau muda,
konsentrasi berbeda terhadap pertumbuhan umbinya berlapis-lapis. Hasil ekstrak berwarna
bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. hijau muda agak keruh, pH 5 dan jumlah 66,5 %.
Biakan bakteri yang akan diuji ditanam satu ose Pada penelitian uji anti bakteri urutan
pada 10 mL media Nutrient Broth(NB), kemudian pengerjaan adalah peremajaan,penumbuhan pada
diinkubasi di dalam inkubator bergoyang (shaker) media cair supaya diperoleh sel yang aktif
pada suhu kamar selama 24 jam. Setelah itu dari kemudian dilakukan uji anti bakteri ekstrrak
biakan tersebut diambil 100 µL dan dituangkan bawang Bombay. Untuk peremajaan diperlukan
pada 10 mL media agar yang telah memadat. media agar miring (Nutrient Agar/N.A), Untuk
Kertas cakram dengan diameter 0,55 cm penumbuhan bakteri aktif diperlukan media cair
dicelupkan ke dalam ekstrak bawang bombay, (Nutrient broth/N.B)dan untuk pengujian anti
kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri yang bakteri ekstrak bawang Bombay diperlukan media
telah berisi media dan biakan tersebut, lalu padat. Media padat untuk uji anti bakteri
diinkubasi pada suhu 37 oC selama 24 jam. Zona susunannya sama dengan media agar miring
terang yang terbentuk di sekeliling kertas cakram namun untuk uji anti bakteri ditempatkan pada
diukur menggunakan penggaris dan dengan cawan petri. Media agar miring terdiri dari
bantuan kaca pembesar (Hudayanti, 2004). beberapa macam bahan yaitu ekstrak daging sapi,
Analisis data penelitian : pepton, agar dan aquades. Sedangkan untuk media
Pembuatan ekstrak bawang bombay cair terdiri dari ekstrak daging sapi, pepton dan
Ekstrak bawang bombay yang didapat aquades. Komposisi bahan tersebut diperlukan
diamati warna, diukur jumlahnya, diukur pH-nya bakteri diantaranya untuk pertumbuhan sel,
dan diuji khasiat anti bakteri dengan menggunakan pembentukan energy, penangkap electron
bakteri gram positif Staphylococcus aureus (electron acceptor). Ekstrak daging sapi sebagai
metode difusi cakram. sumber karbon, nitrogen, oksigen, mineral,
Ekstrak bawang Bombay yang didapat sbb. : vitamin sedangkan pepton merupakan protein
Sampel Warna pH Hasil sebagai sumber karbon, nitrogen, oksigen, sulfide.
Aquades sebagai pelarut pembentukan media dan
Ekstrak Bawang Hijau muda 5 66,5 % aquades penting sekali bagi bakteri diantaranya
Bombay sebagai sarana transport, media, pelarut dan untuk
reaksi-reaksi yang terjadi di dalam sel bakteri yang
Wuryanti, Mulyani NS, Asy’ari M dan Sarjono PR
C % : 1. : 40 %, 2: 60 %, 3: 80 % dan 4: 100 %
ekstrak bawang Bombay
Atlas, R. M., 1993, “Handbook of Microbiological Fardiaz, S., 1993, “Analisis Mikrobiologi
Media”, Edited by Parks, L. C., CRC Press, Pangan”, PT Raja Grafindo Persada,
United State of America, Page: 707, 785- Jakarta, Hal: 45.
786. Gupte, S., 1990, “Mikrobiologi Dasar”, Alih
Brooks, G.F., Butel, J. S., and Morse, S. A., 2005, bahasa: Suryawidjaja, J.E., Penerbit Bina
“Jawetz, Melnick & Adelbergh’s: Rupa Aksara, Jakarta, Hal: 20-24, 55, 82-85,
Mikrobiologi Kedokteran”. Buku I, Edisi I, 179-185, 262-265, 287-288.
Alih bahasa: Bagian Mikrobiologi, FKU Hudayanti, M., 2004, “Aktivitas Antibakteri
Unair, Salemba Medika, Jakarta, Hal: 59, Rimpang Temulawak (Curcuma
73-79, 226-227, 235, 317-323, 372- 374. xanthorrihza Roxb.)”, Skripsi Jurusan
Burrows, W., 1980, “Text Book of Kimia, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Microbiology”, 17th Edition, W.B. Saunders Hal: 6, 8-9, 21.
Company, Philadelphia and London. Page: Parker, B. A. C., 1987, “Staphylococcus rosenbach
398. In Bergey’s Manual of Sytematic
Cantle, J.E., 1982, Atomic Absorption Bacteriology”, Williams and Wilkins
Spectrometry, Vol 5, Elsevier Scientific Baltimore, USA, Vol. 2, Page: 483-485.
Publishing Company, San Fransisco, hlm 4, Sutarmi, Siti, dkk, 1986, Botani Umum 3, Penerbit
6, 63-66. Angkasa: Bandung, 216, 240.
Cappuccino, J. G. and Sherman, N., 2001, Wijayakusuma, MH, 19___Rambut beruban,
“Microbiology: A Laboratory Manual”, Citra, Jakarta.
Addison-Wesley Publishing Company, New Wirakusumah, ES, 1999, Buah dan Sayur Untuk
York, Page: 456. Terapi, Penebar Swadaya, Jakarta, hlm 18,
Demain, A.L, dan Solomon, N.A, 1986, Manual of 19, 22.
Industrial Microbiology and Biotechnology, www.botanica.online.com/medicinealssalliumcepa
American Society for Microbiology, angles.htm
Washington, hlm 219-220.