Pengkajian pada keluarga Tn. A di Kampung Beru Kecamatan Alok Timur dilakukan
pada hari Rabu tanggal 22 April 2020 pukul 15.00 WIB, didapat data bahwa Ny.B (45th) istri
dari Tn.A (50th) mempunyai dua orang anak An. C (13 th) seorang laki-laki bersekolah di SMP
dan anak kedua, An.D (6 th) laki-laki, bersekolah di SD. Dalam keluarga Tn.A salah satu
anggota keluarga, yaitu Ny.B istri Tn.A menderita penyakit Hipertensi pasien nampak lemas dan
mengeluh pusing.2 tahun yang lalu asien pernah MRS karena pingsan dan di diagnosa penyakit
yang sama dan dulu ibu Ny.B juga memiliki riwayat penyakit yang sama. Untuk mengatasi
masalah tersebut, keluarga Tn.A hanya membiarkan saja di rumah karena menurutnya masih bisa
di tangani dirumah, dan keluarga merawat Ny.B sendiri dengan berbekal pengetahuan seadanya,
keluarga hanya membantu dalam memenuhi aktifitas sehari-hari Ny.B keluarga Tn.A termasuk
keluarga yang kurang memperhatikan kesehatan, meskipun mereka mengaku pernah ke dokter
tapi jika hanya ada keadaan yang sangat berbahaya dan keluarga Tn.A juga jarang memeriksakan
tekanan darah Ny.B meskipun pernah ada riwayat MRS karena Hipertensi sebelumnya.
Ketika dilakukan pemeriksaan fisik didapat data: Ny. B dengan TD 160/100 mmHg, N
85x/menit, RR: 24x/menit S:36ºC. Tn.A dengan TD 120/80 mmHg, N = 88x/menit, RR
20x/menit, S 36ºC. An. C dengan TD = 110/80, Nadi = 80 x/menit, Suhu = 36 o c, RR =
22x/menit. An. D dengan N = 100x/menit, Suhu = 36,5o c, RR = 30 x/menit.
5. Genogram
? ? ? ?
50
13 6
Keterangan :
Ket. Gambar Perempuan (HT)
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Luas rumah 55 m2 dengan panjang 11 m dan lebar 5 m terdiri dari tiga kamar
tidur,satu ruang tamu, satu ruang keluarga, satu ruang untuk sholat,dua kamar mandi,satu
dapur dan gudang tempat penyimpanan roti dan motor box untuk menjual
Roti,merupakan rumah permanent dan milik sendiri. Setiap ruangan memiliki cendela
kecuali kamar mandi sehingga sirkulasi udaranya cukup baik. Kamar mandi terpisah
dengan WC lantai rumah terbuat dari keramik sehingga tampak bersih, sumber air adalah
air tanah atau sumur. Sedangkan untuk pembuangan saluran air dibuatkan pipa menuju
belakang rumah yang berdekatan dengan septitank kira-kira 10 m dari jarak belakang
rumah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
Keluarga Ny.B bertetangga dengan beberapa keluarga petani,satu pegawai negeri sipil.
Semua tetangga Ny.B beragama Katolik dan bersuku Lio meskipun berasal dari berbagai
daerah kebetulan tempat tinggal mereka dekat dengan geereja sehingga mereka
biasanya ibadah bersama ke gereja sehingga tampak ramai dan komunikasi mereka cukup
baik.
3. Mobilitas geografis keluarga :
Semenjak menikah sampai sekarang Ny.B dan Tn.A tidak pernah bepindah-pindah
tempat, saat Ny.B sakit Tn.A jarang berjualan roti karena anak-anaknya beraktivitas dan
bersekolah pada pagi sampai siang hari sehingga hanya saat anaknya pulang dari sekolah
Tn.A dapat berjualan roti keliling.
4. Perkumpulan keluaraga dan interaksi dengan masyarakat :
Keluarga Tn. A tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti musyawarah
dan kerja bakti yang diadakan di masyarakat. Serta dapat berinteraksi dengan
baik. Keluarga Ny.B aktif dengan kegiatan keagamaan di lingkungan
rumahnya. Ny.B aktif dengan Pengajian rutin yang dilaksanakan di masjid tiap seminggu
sekali.
5. Sistem pendukung keluarga :
Selama Ny.B sakit Tn.A dan anak-anaknya yang merawat, meskipun kadang-
kadang Tn.A harus meninggalkan pekerjaanya berdagang keliling mengantar
rotisehingga pemasukan keuangan keluarga berkurang. Ny.B dan Tn.A mempunyai
tabungan yang digunakan untuk keperluan mendadak dan untuk biaya sekolah anaknya
nanti sehingga ketika berobat keluarga Ny.B dapat membiayai sendiri, meskipun kadang-
kadang saudara Ny.B dan Tn.A juga membantu serta mencarikan pengobatan baik
alternatif maupun secara medis (puskesmas,dokter serta layanan kesehatan yang
mendukung)
.
IV. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga :
Keluaga Ny.B dan Tn.A melakukan komunikasi secara terbuka, sehingga ank-anaknya
dapat memberi masukan tentang suatu hal kepada mereka tanpa mengurangi rasa hormat
terhadap orang tua, Ny.B adalah ibu yang santai yang jarang memarahi anak-anknya
tapi Tn.A sangat tegas tehadap anak-anaknya dan tak segan memaraahi ana-anaknya
ketika mereka salah.
2. Struktur Peran Keluarga :
Ny.B adalah ibu sekaligus pembantu pencari nafkah bagi keluarga, dan Tn.A menjadi
seorang ayah dan pencari penghasilan utama bagi keluarga.
3. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga) :
Tn. A sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangga
Ny. B sebagai istri yang bekerja sebagai pedagang di pasar.
An. C sebagai anak pertama sekolah di SMP kelas 2.
An. D sebagai anak kedua sekolah di SD kelas 1.
4. Nilai dan Norma Keluarga :
Tidak ada nilai dan norma dalam keluarga yang dapat mempengaruhi penyakit menurut
mereka. Ny.B sakit memang karena disebabkan oleh suatu penyakit bukan karena hal-hal
tertentu.sehingga mereka lebih memilih untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter
atau dengan obat-obat tradisional.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif :
Ny.B dan Tn.A menganggap anaknya sudah tumbuh menjadi anak-anak yang baik dan
saling menghormati dalam keluarga,meskipun kadang-kadang ada pertengkaran kecil
antara anak-anak mereka dikarenakan hal yang sepele tapi dengan cepat mereka juga
berbaikan lagi.
2. Fungsi Sosial :
Keluarga mereka semua muslim sehingga mereka aktif dengan kegiatan keagamaan
meskipun tidak mengikuti organisasi.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan :
keluarga dapat mengidentifiksi penyakit Ny.B meskipun secara
awam,saat Ny.Bkelelahan atau sedang memikirkan sesuatu tentang anakNy.Behingga
keluarga dapat mengambil keputusan dengan cepat ketika Ny.B sakit tetapi masih belum
mampu meningkatkan status kesehatan keluarga.
4. Fungsi Reproduksi :
Ny.B dan Tn.A mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi mereka sudah bersyukur
mempunyai dua orang anak yang baik-baik, Ny.B masih mengikuti program KB
dikarenakan masih haid dan melakukan hubungan suami istri. Mereka sepakat untuk
membesarkan anaknya dengan baik dan memberi pendidikan yang baik.
5. Fungsi Ekonomi :
Keluarga mengatakan kondisi keluarga mereka tetap stabil meskipun Ny.B sakit
dan Tn.A jarang berjualan karena mereka mempunyai tabungan keluarga yang dapat
digunakan kapan saja.
VIII. Harapan Keluarga.
Keluarga berharap Ny.B dapat sembuh dan petugas kesehatan dapat memberi pelayanan
kesehatan dengan baik.
B. Perencanaan
Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana perawatan
keluargaTn. A terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah kesehatan sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko terjadinya
komplikasi akibat hipertensi pada Ny.B
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan diastol > 90 mmHg dan sistol > 140
mmHg yang dipengaruhi oleh banyak faktor risiko.
Hipertensi dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu hipertensi primer (essensial) dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer merupakan penyebab kematian terbesar dengan presentase 90% dibandingkan dengan hipertensi sekunder dengan
presentase 10% karena penyebab dari langsung (etiologi) dari hipertensi primer tidak diketahui dan penderita yang mengalami hipertensi primer
tidak mengalami gejala (asimtomatik). Terapi hipertensi dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu terapi medis dan non-medis. Kontrol pada
penderita hipertensi sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
4.2 Saran
Untuk menurunkan resiko hipertensi, pasien yang menderita hipertensi hendaknya melakukan terapi medis maupun non-medis secara
kontinyu, melakukan pola gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, diet teratur sesuai dengan kebutuhan dan lain-lain.