Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Analisis Kelayakan Proyek dengan judul
KIDDY CARE Nature School ini dengan lancar dan tepat pada waktunya.

Proposal ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Analisis Kelayakan
Proyek. Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Analisis Kelayakan
Proyek, Bapak Dr. Ir. Muhammad Yerizam, M. T. yang telah memberikan arahan tentang
penyusunan makalah ini. Selain itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
lain yang ikut membantu dalam pengerjaan proposal.

Akhirnya kami menyadari bahwa penyusunan proposal Analisis Kelayakan Proyek ini
belum sempurna, baik dari segi fisik maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena
itu, kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sebagai
masukan untuk kesempurnaan proposal Analisis Kelayakan Proyek. Kami berharap semoga
proposal dengan judul KIDDY CARE Nature School ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Palembang, 31 Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang…………………………………………………………………..…
B.Rumusan Masalah…………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN
A.Identifikasi Kesempatan Usaha……………………………………………………
B.Tujuan Keputusan Investasi…………………………………………………….....
C.Aspek –Aspek Studi Kelayakan……………………………………………………

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan………………………………………………………………………….
B. Rekomendasi……………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Berbicara tentang SLB, tidak akan lepas dari keberadaan ABK (Anak Berkebutuhan
Khusus), ABK ialah anak yang memiliki grafik perkembangan yang berbeda dengan
anak normal. SLB biasanya memiliki fasilitas-fasilitas yang tidak biasa dimiliki oleh
sekolah pada umumnya, dikarenakan fungsinya dari sekolah itu sendiri yang memang
hanya akan memberikan pengajaran sesuai dengan kemampuan anak-anak berkebutuhan
khusus. Misalnya, ruang bina komunikasi dan persepsi bunyi dan irama, ruang bina
persepsi bunyi dan bicara, ruang keterampilan dan lain-lain. Ruangan-ruangan tersebut
hampir mirip dengan ruangan kelas pada sekolah-sekolah pada umumnya tetapi didukung
dengan alat-alat yang dapat membantu para anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk
menangkap pelajaran yang diberikan.

Jumlah anak berkebutuhan khusus di sumsel adalah sekitar 2.246 anak dengan
jumlah seperti ini Sekolah Luar Biasa (SLB) harus memiliki fasilitas-fasilitas yang
dapat membantu mereka dalam belajar agar dapat mengembangkan kemampuan
mereka. Selain itu kurangnya dukungan dari masyarakat tentang pentingnya sebuah
pendidikan yang layak tidak hanya untuk anak normal saja menjadi sebuah
pertimbangan besar mengenai keberadaan sekolah di Indonesia dan banyak pula
masyarakat yang menyepelekan anak-anak berkebutuhan khusus ini dan kadang di
pandang sebelah mata oleh masyarakat.

Dari kondisi tersebut, Kami ingin mengajak masyarakat lebih mengenal apa saja
yang di hadapi anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam pendidikannya dan ingin
mengajak masyarakat juga lebih menengok bahwa di dunia ini banyak anak-anak
berkebutuhan khusus yang membutuhkan fasilitas yang sama layaknya seperti anak
normal lainnya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Berdasarkan data yang
didapat Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) pun digolongkan menjadi beberapa
kelompok yaitu:
Table 1.1 Gambar Kelompok dan Abjad Jenis Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Perancangan sekolah yang berdasarkan eco-green sebagai dasarnya dan dilengkapi
dengan fasilitas yang memadai dan dapat mengembangkan kemampuan anak-anak
berkebutuhan khusus. Keterbatasan fasilitas pada sekolah luar biasa (SLB) di Indonesia
terutama di Palembang menantang kami sebagai pendiri yayasan untuk merancang sebuah
sekolah luar biasa (SLB) yang edukatif dan nyaman bagi para anak-anak berkebutuhan
khusus (ABK) juga orang tua dan penunggu siswa sesuai dengan kebutuhan dan
mempertimbangkan rancangan interior secara kritis dengan aspek komersil, rekreatif,
estetika, teknis, arsitektural dan dari berbagai segi lainnya. Selain itu, dapat memberikan
kemudahan dan membantu berbagai pihak yang terkait didalam meningkatkan efisiensi
dan efektifitas mengajar untuk para guru dan siswa.

KIDDY CARE Nature School sebagai yayasan yang bergerak di bidang pendidikan
sekolah luar biasa berbasis alam menawarkan berbagai fasilitas lengkap untuk para peserta
didik, dengan tujuan agar para peserta didik dapat nyaman dalam prosesn belajar mengajar
sehingga dapat memberikan kemudahan dan membantu berbagai pihak yang terkait
didalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas mengajar untuk para guru dan siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas diharapkan proposal ini dapat membantu untuk
mengetahui tentang:

1. Identifikasi Kesempatan Usaha


2. Tujuan Keputusan Investasi
3. Aspek-aspek Studi Kelayakan
4. Alat dan Kerangka Analisa
5. Data dan Sumber Dana
6. Kriteria Penilaian
BAB II

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Kesempatan Usaha

Identifikasi Kesempatan  usaha dapat di lakukan dengan menyimak bidang hasil


usaha pokok, yaitu kedudukan pasar, profitabilitas, sumber daya manusia (SDM),
keuangan, sarana kerja, tanggung jawab sosial, dan pengenbangan usaha. 

Identifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengan cara :

1. Belajar ilmu manajemen usaha.

2. Meminta jasa konsultan manajemen.

3. Meminta jasa keluarga dan kenalan yang pintar dalam usaha.

Dengan tersedianya informasi ekstren dan informasi intern, maka


wirausahawan dapat mengetahui :

1. Dimana ada peluang (opportunity)

2. Apa saja yang mengancam usaha (threat)

3. Ada kekuatan (strength) yang dapat mendukung usaha untuk mencapai sasaran.

Persyaratan pokok dalam identifikasi peluang usaha atau mengenali peluang


keberhasilan usaha pada masa depan ialah berfikir polos, keterbukaan, optimisme,
kerja sama, dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan percaya
pada hari esok akan lebih baik dari hari kemarin.

         

Identifikasi peluang usaha meliputi hal-hal berikut :

a. Waktu peluncuran produk yang tepat

b. Desain produk yang sesuai dengan kebutuhan pembeli atau pelanggan.

c. Strategi distribusi yang tepat.

d. Mampu mengidentifikasi usaha yang sedang di jalankan.


e. Optimis dan citra positif dalam usaha.

f. Sumber daya manusia (SDM) yang cukup baik.

g. Sumber daya yang cukup.

h. Manajemen produk yang baik.

i. Pemasaran produk yang tepat.

j. Pengalaman mengelola usaha.

Untuk mencapai keberhasilan, langkah pertama dalam identifikasi peluang usaha


adalah Tumbuhkan citra positif pada diri sendiri, tetaplah optimis dalam menghadapi
situasi apapun dalam usaha. Peluang-peluang usaha atau bisnis masih terbuka di depan
kita, asal kita mempunyai semangat yang tinggi.

B. Tujuan Keputusan Investasi

Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan


sejumlah uang. Secara lebih khusus menurut (Tandelilin, 2001 : 5) ada beberapa
alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain :

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan.

Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf


hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan
tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan
datang.

2. Mengurangi resiko inflasi.

Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain,


seseorang dapat menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak
miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak.

Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat


mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan
kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang – bidang usaha tertentu.

C. Aspek –Aspek Studi Kelayakan

I. Aspek Pasar dan Pemasaran


a) Produk yang Ditawarkan
a. Terapi (ABA) dan konsultasi
b. Pemetaan Bakat
c. Pembelajaran yang Aplikatif

b) Target Marketing (Sasaran Pasar)

Indikator:
Kemampuan Perekonomian
Kepercayaan
c) Perkembangan Permintaan dan Prospek

Jika dilihat secara realistis, metode pendidikan ABK yang selama ini dijalankan sulit
dipahami oleh ABK itu sendiri. Terlenbih keterbatasan kemampuan yang mereka miliki,
maka dari itu diperlukan metode pendidikan yang aplikatif untuk memudahkan ABK dalam
memahami materi yang disampaikan. Selain itu, ABK banyak yang tidak mengenyam
pendidkan karena keterbatasan ekonomi orang tuanya. Dari semua itu maka diperlukan
wadah yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan itu.

Adapun prospek permintaan yang digunakan adalah dengan meramalkan penjualan


dengan periode pertahunajaran selama 5 tahun:

No. Tahun Ajaran Peserta Didik


(ke-)
1 1 27
2 2 40
3 3 48
4 4 62
5 5 80
Jumlah: 80

d) Prospek Penawaran

Mengingat adanya peluang besar dari pelayanan jasa pendidikan ABK berbasis
sekolah alam di kota palembang. Maka, perlu adanya penawaran yang memberikan nilai lebih
dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan menarik banyak konsumen karena
layanan jasa pendidikan berbasis alam yang dikhususkan untuk ABK belum ada di
Palembang.

e) Pangsa Pasar (Market Share)

Pangsa pasar atau market share adalah presentase dari keseluruhan pasar untuk sebuah
kategori produk atau jasa yang telah dipilih. Dengan tipe pembelajaran yang ditawarkan oleh
Kiddy Care maka dapat diprediksi layanan jasa pendidikan ini memiliki market share yang
kompetitif, yaitu 50% dari Market Potensial

f) Analisis Pesaing

Layanan jasa pendidikan ini akan menjadi satu-satunya di kota Palembang. Mengingat SLB
yang menjadi layanan pendidikan yang serupa, tidak banyak dan sistim pengajaran yang
diadopsi tidak sesuai dengan kebutuhan ABK. Sehingga Market potential Kiddy Care
menjadi besar

7. Program Pemasaran

1. Produk

Kiddy Care akan menawarkan suatu layanan jasa pendidikan ABK berbasis
sekolah alam. Mengenai targetan pemasaran, kami mengambil peserta didik anak
berkebutuhan khusus. Yang mana anak berkebutuhan khusus jenis Abjad I, J,
K,L,M,dan O, yang mana I untuk anak yang mempunyai Potensi Kecerdasan
Istimewa (IQ >125), J untuk anak Potensi Bakat Istimewa(Talented), K untuk anak
Kesulitan Belajar, L untuk anak yang lambat belajar (IQ = 70-90), M untuk yang
autis, dan O untuk indigo.

2. Promosi

a. Memasang billboard di jalan strategis, berkerja sama dengan pihak media


cetak dan elektronik
b. Sosialisasi kepada komunitas-komunitas orang tua ABK

II.Aspek Teknis dan Produksi

a. Design Produk dan Jasa

Jenis jasa yang ditawarkan dalam proyek ini adalah dalam bidang pendidikan,
yaitu sekolah luar biasa berbasis sekolah alam, yang mana bertujuan memberikan
pendidikan kepada siswa yang berkebutuhan khusus setingkat SD dan SMP. Adapun latar
belakang dari pembangunan sekolah ini adalah melihat banyaknya jumlah ABK yang
belum mengenyam pendidikan di bangku sekolah dan juga setiap anak itu berhak atas
pendidikan, termasuk ABK.

Berdasarkan data statistik pada tahun 2017 menunjukkan sedikitnya ada sekitar
2.246 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sumsel, dan yang mengenyam pendidikan di
bangku sekolah hanya sekitar 1347 anak dan Beberapa diantaranya dibiarkan saja oleh
orangtua mereka tanpa menginginkan putra-putri mereka mengisi hari-hari dengan belajar
bersama teman-temannya di sekolah.

b. Lokasi
Lokasi yang diambil adalah di daerah Talang Kelapa, Alang Alang Lebar
Palembang, di kawasan perumahan elite Citra Grand City. Lokasi ini dipilih karena
memiliki banyak lahan kosong dan lingkungan yang asri. Selain itu masyarakat yang
ramah menjadi keunggulan wilayah ini untuk mendukung aktivitas belajar di Sekolah
Alam.

c. Prasarana (Fasilitas) Umum


Fasilitas umum berfungsi sebagai pendorong kelancaraan pembangunan dan
pengoperasian sebuah perusahaan serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Pada KIDDY CARE terdapat fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan untuk
umum seperti :
 Lapangan olahraga outdoor
 Ruang serbaguna (Aula)
 Arena outbound
 Taman bermain
 Taman hijau
 Daerah satwa (mini zoo)

d. Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang adalah unsur-unsur yang mendukung pembangunan dan


pengoperasian proyek.

KIDDY CARE menyediakan beberapa fasilitas penunjang agar para peserta didik
nyaman dalam kegiatan belajar mengajar, diantaranya :

1. Fasilitas administrasi

- Hall dan Lobb

- Ruang kerja komite dan kepala sekolah

- Ruang kerja wakil kepala sekolah

- Ruang keuangan dan kepegawaian

- Ruang administrasi

- Ruang arsip dan dokumentasi

- Lavatory (Wc)

- Ruang kerja fasilitator (Teachers)

- Ruang tamu pimpinan dan kepala sekolah


- Ruang rapat

- Gudang

2. Fasilitas pembelajaran indoor

- Ruang kelas
- Ruang perpustakaan
- Ruang serbaguna
- Ruang laboratorium ilmiah
- Ruang laboratorium bahasa dan komputer
- Ruang penyimpanan alat peraga dan olahraga
- Lavatory (Km / Wc)
- UKS
- Ruang diskusi indoor
- Lapangan olahraga indoor

3. Fasilitas pembelajaran outdoor

- Lapangan olahraga outdoor


- Ruang kelas
- Ruang diskusi outdoor
- Laboratorium alam
- Lahan cocok tanam
- Arena outbound
- Taman bermain
- Taman hijau
- Daerah satwa (mini zoo)
- Ruang Pentas

4. Fasilitas servis

- Pos Satpam
- Masjid
- Lapangan parkir
- Dapur
- Ruang Genset
- Ruang Cleaning servis dan ruang janitor
- Kantin

e. Luas Produksi
Adalah kapasitas yang digunakan oleh perusahaan dalam suatu periode
tertentu, besarnya luas produksi dapat berubah-ubah dari suatu periode ke periode.
Target yang kami tetapkan dari KIDDY CARE adalah pada tahun ajaran pertama
sebanyak 27 peserta didik, yakni untuk tingkat SD dan SMP

f. Peralatan Kantor dan Furniture

Guna menunjang kelancaran administrasi pembangunan dan pengoperasian


usaha dibutuhkan peralatan kerja kantor, seperti :

- Meja

- Kursi

- Papan tulis

- Atk

- Proyektor

- Komputer dan printer

g. Bangunan

Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, Kiddy Care nature
school didirikan di atas tanah seluas 40.000m2 untuk bangunan sekolah serta outbond.

i. Tata Letak (Layout)


j. Pengoperasian Proyek
Sebelum sistem pendidikan dijalankan, perlu disusun rencana dan program
sistem pendidikan yang meliputi Kegiatan Belajar Mengajar, Kurikulum, fasilitas
yang dibutuhkan dan lain-lain. Mengenai konsep pembelajaran, sekolah alam
memadukan antara kurikulum depdiknas, dan kurikulum khas sekolah alam.
Rapor yang diberikan kepada siswa ada dua, yaitu rapor akademis sesuai standar
diknas dan rapor khas sekolah alam berupa portofolio siswa.

III. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Aspek ini terdiri dari 4 point penting diantaranya:

1. Aspek ekonomi
2. Aspek social
3. Aspek lingkungan hidup
4. Dampak negative AMDAL dan cara mengatasinya

1. Aspek Ekonomi

Dalam aspek ini menyangkut analisis kemampuan proyeksi keuangan (Finansial)


ke depan dari suatu proyek dimana menghasilkan suatu output apakah menguntungkan
atau tidak, waktu pengembalian modal, suku bunga bank, dsb. Dalam analisis ekonomi
variabel yang sering dihitung seperti  net present value (NPV), internal Rate of
Return (IRR), benefit and cost ratio (BCR), payback of period (Waktu pengembalian
Modal), dan analisis sensitifitas. 

Dampak Positif Aspek Ekonomi :

1) Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga

a) Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan  bagi masyarakat sekaligus


mengurangi angka pengangguran.
b) Tersedianya sarana dan prasarana umum yang kelak akan bisa berguna untuk
masyarakat banyak juga pemerintah berupa : sekolah, masjid, minizoo, taman,
aula, dan lapangan olahraga
c) Tersedianya beragam produk barang dan jasa di masyarakat, sehingga
meningkatkan persaingan dalam menciptakan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.

2). Dapat Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam

a) Penggunaaan lahan yang efisien dan efektif


b) Peningkatan nilai tambah sumber daya alam
c) Membangkitkan lahan tidur
d)  Peningkatan sumber daya alam yang belum terjamah
e) Pemilikan dan penguasaaan sumber daya alam yang teratur.

3). Meningkatkan perekonomian pemerintah

a) Menambah peluang dan kesempatan kerja  bagi masyarakat.


b) Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelola oleh
perusahaan.
c) Peningkatan produk domestic regional bruto (PDRB).
d) Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
e) Menambah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu.
f) Menyediakan fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyarakat.

4). Pengembangan wilayah

a) Meningkatan pemerataan pembangunan (dengan prioritas daerah tertentu),


b) Membuka isolasi wilayah dan cakrawakala pemikiran masyarakat dengan masuknya
pembangunan.
c) Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
d) Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan suatu wilayah

Dampak negatif yang mungkin timbul dari aspek ekonomi :

a) Eksplorasi sumber daya yang berlebihan.


b) Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang kerja bagi
masyarakat sekitar

2. Aspek Lingkungan
Lingkungan tempat proyek dijalankan harus dianalisis dengan cermat.
Keberadaan proyek dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik lingkungan
masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan dijalankan.
Suatu proyek dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan
dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat
sebagai akibat dari adanya aktivitas proyek dapat berupa semakin ramainya lokasi
disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat,
juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah

TUJUAN ASPEK LINGKUNGAN

a) Menganalisis kondisi lingkungan operasional


b) Menganalisis kondisi lingkungan industry
c) Menganalisis lingkungan ekonomi
d) Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan
e)  Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak
negatif bisnis terhadap lingkungan.

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Studi mengenai dampak fisik ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
kemungkinan bahwa akibat dari pendirian dan proses produksi dari usaha baru itu
akan menimbulkan pencemaran udara, pencemaran air, dan sebagainya di sekitar
lokasi usaha. AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan dua
alasan pokok: 
- Karena UU dan Peraturan Pemerintah menghendaki demikian. Jawaban ini cukup
efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitas
Lingkungan. 
- AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya
proyek-proyek industri.

BEBERAPA PERAN AMDAL


a) Peran AMDAL dalam pengelolaan Lingkungan. Aktivitas pengelolaan
lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan
timbul akibat dari proyek yang akan dibangun.

b) Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek.  AMDAL merupakan salah satu


studi kelayakan lingkugan yang disyaratkan untuk mendapatkan perizinan.
Bagian dari AMDAL yang diharapkan oleh aspek teknis dan ekonomis
biasanya adalah sejauh mana keadaan lingkungan dapat menunjang
perwujudan proyek, terutama sumber daya yang diperlukan proyek tersebut.

c) AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL merupakan dokumen


penting sumber informasi yang detail mengenai kedaan lingkungan pada
waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan lingkungan di masa setelah
proyek dibangun.

Seperti telah diketahui bahwa AMDAL merupakan suatu hasil studi mengenai
dampak suatu kegiatan yang direncanaan dan diperkirakan mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan hidup. Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan
pembuatan 5 dokumen yang terdiri dari :
 PIL (Penyajian Informasi Lingkungan),
 KA (Kerangka Acuan),
 ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan),
 RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan),
 RKL (Rencana Pengolahan lingkungan)

DATA AMDAL
Proyek: Pembangunan Sekolah Alam
Lokasi : Talang Kelapa, Alang-alang lebar Palembang.
Luas Lahan : 4 hektar
Perijinan: Langsung kepala department kehakiman dan hak asasi manusia atas nama
menteri
Sertifikat Tanah:
Iklim : Normal (28-30oC)
Udara : Normal
Getaran : Tidak ada karena tidak terdapat proyek dan industri di dekat sekolah.
Bising : tidak terlalu bising

RONA LINGKUNGAN HIDUP


Rona lingkungan hidup adalah gambaran keadaan lingkungan di lokasi
kegiatan proyek. Rona lingkungan diperlukan dalam kajian analisis dampak
lingkungan karena dijadikan sebagai pembanding dan perkiraan dampak yang akan
datang. Rona lingkungan yang ditelaah tidak semua komponen lingkungan tetapi
hanya terbatas pada indikator yang paling tepat dan penting dalam kaitannya dengan
dampak atau isu pokok, terutama yang berkaitan pada tahap pasca operasi.

a. Topografi

Secara admnistratif, lokasi area pembangunan sekolah alam dengan luas tanah
sekitar 5 hektar terletak di daerah Talang Kelapa, Alang-alang lebar Palembang. Areal
proyek ini merupakan lahan kosong.

b. Tingkat Kebisingan

Tidak terlalu bising

c. Geologi

Struktur tanah di daerah pembangunan relatif baik dan subur, karena daerah
tersebut banyak ditumbuhi tanaman.

d. Hidorologi

Pada daerah sekolah alam yang dibangun, air yang digunakan berasal dari air
PAM.

e. Kualitas Udara

Kualitas udara di lingkungan sekolah cukup baik karena banyak perpohonan.

f. Flora

Di daerah sekolah alam terdapat banyak tumbuhan, seperti Meranti bali,


Kenanga, Pohon hias, Bonsai, Tanaman Obat-obatan, Keladi, dll

g. Fauna

Di sekolah alam yang kami bangun terdapat hewan hewan yang juga
tumbuh di sekolah, seperti Kelinci, Kupu-kupu, Semut, Kucing, Ayam,
Kambing , Burung-burung, Ikan-ikan,dll

Beberapa aspek lingkungan yang bisa ditiinjau :


A. Lingkungan bisnis

Adanya mitra kerja sama guna meningkatkan produktivitas dari usaha yang didirikan

B. Lingkungan Operasional

Lingkungan yang memiliki kaitan langsung dengan aktivitas operasional


perusahaan.Lingkungan operasional adalah lingkungan yang paling dekat dengan
semua aktivitas perusahaan. 

Lingkungan operasional meliputi :

a.Lingkungan pesaing

Pesaing adalah perusahaan dalam industri yang sama dan menjual produk,
baik berupa barang atau jasa, kepada pelanggan. 

Pesaing sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis. Perusahaan harus m
emiliki keuanggulan bersaing untuk dapat memenangkan persaingan. Oleh karena itu,
analisis terhadap kelebihan dan kelemahan pesaing dibandingkan dengan perusahaan
sangat penting dalam menentukan strategi bisnis.

b.Lingkungan Pelanggan

Pelanggan adalah pembeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Pelanggan


merupakan faktor kunci keberhasilan bisnis karena pelanggan sumber pendapatan.

c.Lingkungan Pemasok 

Perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan dan


sumber informasi kepada perusahaan lain. Pemasok memegang peranan yang
sangat penting bagi kelancaran bisnis. Pemilihan pemasok dapat meningkatkan keung
gulan bersaing.

d.Lingkungan Kreditor 

Merupakan pihak yang memiliki peranan yang penting dalam bidang


keuangan, dan semakin penting jika sebagian besar permodal perusahaan berasal dari
kredit. Dalam memilih kreditor, perusahaan harus memperhatikan bunga dan
persyaratan kredit.
e.Lingkungan Pegawai

Pegawai merupakan aspek yang paling penting, karena pegawai adalah pelaku
yangmenunjang tujuan perusahaan tercapai.

3. Aspek Sosial

Aspek ini sarat akan pengaruh terhadap masyarakat setempat kegiatan proyek
misalnya ganti rugi lahan, adat kebiasaan masyarakat sekitar proyek, kebudayaan dsb,
yang tentunya dapat berpengaruh terhadap kegiatan proyek yang akan dilaksanakan.

Dampak Aspek Sosial

1. KOMPONEN DEMOGRAFI

a) Struktur penduduk

b) Tingkat pendapatan penduduk.

c)  Pertumbuhan penduduk.

d)  Tenaga kerja.

2. PERUBAHAN BUDAYA

a) Kemungkinan perubahan kebudayaan melalui perubahan adat istiadat, nilai, dan


norma budaya setempat.
b) Terjadi proses sosial baik proses asosiatif/ kerjasama, proses disosiatif konflik
sosial, akulturasi, asimilasi, dan integrasi maupun sosial lain
c) Perubahan pranata sosial / kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi.
d) Perubahan pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan
kekuasaan
e) Perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau
kegiatan.
f) Kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antara warga asli dengan
pendatang.
g) Perubahan adaptasi ekologis
IV. Aspek Hukum dan Legalitas

1. Pengertian Hukum dan Legalitas

Aspek hukum merupakan aspek yang pertama kali harus dikaji karena jika
berdasarkan analisis aspek hukum sebuah ide bisnis tidak layak, maka proses analisis aspek
yang lain tidak perlu dilakukan. Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus
dipenuhi sebelum menjalankan usaha. Legalitas usaha adalah kesahihan suatu usaha untuk
dijalankan. Legalitas suatu badan usaha adalah merupakan unsur yang terpenting, karena
legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau mengesahkan suatu badan usaha sehingga
diakui oleh masyarakat.

Dengan kata lain, legalitas perusahaan harus sah menurut undang-undang dan
peraturan, di mana perusahaan tersebut dilindungi atau dipayungi dengan berbagai dokumen
hingga sah di mata hukum pada pemerintahan yang berkuasa saat itu.

2. Bentuk Badan Hukum

Proyek bisnis yang akan dibangun dapat merupakan bagian atau divisi baru dari suatu
perusahaan, atau dapat juga merupakan suatu perusahaan yang baru berdiri sendiri. Setelah
disesuaikan dengan visi dan misi dan rencana-rencana yang akan dilaksanakan, maka badan
usaha yang dipilih adalah yayasan.

Yayasan (foundation) adalah suatu  badan hukum yang mempunyai maksud dan
tujuan  bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan
persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur
dalam UU No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No 16 Tahun 2001 tentang
Yayasan. Rapat  paripurna DPR  pada tanggal 7 September 2004 menyetujui undang-undang
ini, dan Presiden RI Megawati Soekarno putri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004.
Dalam pelaksanaannya yayasan dilakukan oleh tiga organ yaitu  pembina,pengawas dan
pengurus.

Menurut UU  No. 16 Tahun 2001, sebagai dasar hukum positif yayasan, pengertian
yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu dibidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan
tujuan dengan caramendirikan badan usaha atau ikut serta dalam suatu badan usaha.

Adapun Tujuan Yayasan Terbagi menjadi dua yaitu :

1. Secara kuantitatif

- pencapaian laba maksimum


- penguasaan pangsa pasar
- pertumbuhan organisasi
- produktifitas

2. Secara kualitatif dapat di sebutkan sebagai

- efensiensi dan efektivitas organisasi


- manajemen organisasi yang tangguh
- moral karyawan yang tinggi
- reputasi organisasi
- stabilitas pelyanan kepada masyarakat
- citra perusahaan

Sumber pembiayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam
bentuk uang atau barang. Selain itu, yayasan juga memperoleh sumbangan atau
bantuan yang tidak mengikat seperti berupa:
- Wakaf
- Hibah
- Hibah Wasiat  
- Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar yayasan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Kedudukan Hukum Yayasan dalam Sistem Hukum Indonesia

Legalisasi badan hukum menurut UU Yayasan adalah saat akta pendiriannya, yang
dibuat di hadapan  Notaris, disahkan oleh menteri Hukum dan Perundang-undangan dan
HAM. Yayasan yang tidak menyesuaikan Anggaran Dasarnya dalam jangka waktu 5 tahun,
dapat dibubarkan berdasarkan putusan pengadilan atas permohonan kejaksaan atau pihak
yang  berkepentingan.
3. Identitas Pelaksana Bisnis

a) Kewarganegaraan
Kewarganegaraan pendiri yayasan perlu diketahui, hal itu ada hubungannya dengan
peraturan yang berbeda antara warga negara dengan negara asing dalam kaitannya
dengan pendirian suatu yayasan.
b) Informasi Bank
Keterlibatan debitur pada bank lain. Jika ya, perlu diketahui apakah ada keterlibatan
lain misalnya terdapat kemacetan pembayaran kredit, cek kosong, maupun
jaminannya. Karena jumlah kekayaan awal yayasan berasal dari pemisahan harta
kekayaan pribadi pendiri sehingga diperlukan informasi tersebut.
c) Keterlibatan Pidana
Perlu juga diketahui apakah pembina, pengawas, dan pengurus
terlibat dalam suatu tindakan yang dapat menimbulkan gugatan ataupun tuntutan.
d) Hubungan Keluarga
Jika terdapat hubungan suami-istri atau orang tua-anak sebagai individu-individu yan
g terlibat dalam rencana pendirian yayasan , perlu diselidiki bagaimana mengatur
kebijakan hartanya.

4. Jenis Izin-izin Usaha

- Akta Notaris Pendirian Yayasan


- SK Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia
- Surat Keterangan Domisili Yayasan dari Kelurahan dan Kecamatan
- Surat Keterangan Terdaftar/NPWP Yayasan dari kantor Perpajakan
- Tanda Daftar Yayasan (TDY)
- Surat Izin Operasional Yayasan
- Lembaran Berita Negara RI

a. Surat Keterangan Domisili

Merupakan dokumen legalitas yang menjelaskan alamat dan domisili yayasan.


Dokumen ini dapat Anda peroleh di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (“PTSP”)
kelurahan setempat dimana kantor sekretariat yayasan akan berdomisili. Jangka waktu
pengurusan dokumen ini jika dokumen persyaratan telah lengkap dan benar adalah
maksimal 3 (tiga) hari kerja.

b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Merupakan dokumen legalitas yang berisikan nomor yang diberikan untuk


mengidentifikasi yayasan Anda dalam kapasitasnya sebagai wajib pajak. Dengan
mendaftarkan sebagai wajib pajak, yayasan berkewajiban melakukan pelaporan dan
membayar pajak penghasilan badan secara rutin. Pada saat Anda mengajukan
permohonan NPWP, Anda juga akan mendapatkan dokumen legalitas berupa Surat
Keterangan Terdaftar Wajib Pajak (SKT).

c. Tanda Daftar Yayasan (TDY)

Merupakan dokumen legalitas yang menyatakan bahwa yayasan Anda


terdaftar. Dokumen ini dapat Anda peroleh di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(“PTSP”) kecamatan setempat sesuai domisili kantor sekretariat yayasan. Jangka
waktu pengurusan dokumen ini jika seluruh persyaratan telah lengkap dan benar
adalah sekitar dua hingga tiga minggu.

d. Izin Operasional

Merupakan dokumen legalitas yang menyatakan bahwa yayasan Anda telah


diperkenankan untuk menjalankan operasional yayasan. Jangka waktu pengurusan
Izin Operasional kurang lebih sama dengan pengurusan Tanda Daftar Yayasan.
Dokumen ini juga diajukan ke Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (“PTSP”)
kecamatan setempat sesuai domisili kantor sekretariat yayasan sehingga
mekanismenya juga kurang lebih sama dengan Tanda Daftar Yayasan.

Syarat dan Dokumen yang diperlukan :

 Fotocopy KTP Pendiri/Pengurus


 Fotocopy NPWP Pribadi khusus ketua Yayasan
 Fotocopy bukti kepemilikan kantor yayasan ( berupa sppt pbb/surat perjanjian
sewa )
 Alamat lengkap kantor yayasan (RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, Kota, dan
No. Telp Kantor
 Surat Pengantar RT/RW sesuai domisili Yayasan (jika diperlukan)
 Bukti Berita Acara Rapat Pendirian Yayasan
 Daftar Hadir Rapat Pendirian Yayasan
 Susunan Pengurus Yayasan
 Uraian kegiatan Yayasan dan Jumlah Modal Yayasan.
 Syarat lainnya jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai