Redaksi menerima tulisan rubrik Sosok, Dinamika atau Sosok & Dinamika. Tulisan seputar
kiprah tokoh (sosok), maupun dinamika dakwah komunitas (dinamika), atau gabungan
keduanya (sosok & dinamika), tulisan bertujuan untuk inspirasi dan wawasan pengem-
bangan dakwah. Kirim naskah beserta gambar ke: berkalatuntunanislam@gmail.com
Jangan lupa, tulis identitas anda dan nomor rekening bank/alamat wesel pos. Terima kasih.
EDISI 5/2012 55
Pak Prapto alias Ustadz Prapto alias Ketika kuliah di IAIN (sekarang UIN)
Ustadz Ibnu Juraim, lahir di Jogja pada 3 Sunan Kalijaga Ustadz Ibnu Juraimi
Juli 1943. Ayah dari 7 orang anak dan dikenal sebagai seorang demonstran yang
alumni Madrasah Muallimin Muham- tidak mengenal rasa takut. Pada era penuh
madiyah Yogyakarta ini sempat kuliah di gejolak saat itu, ketika berdemosntrasi
IAIN Sunan Kalijaga. Tetapi karena aktif beliau sering naik jeep dengan dada ter-
berdemonstrasi menentang hal-hal yang buka, tidak memakai baju. Lanjut Pak
menurut dia tidak benar di kampusnya Yunahar, dari seorang aktivis demonstrasi,
itu maka pada 1962 dia “ditendang” Pak Prapto mengalami proses hijrah
(demikian beliau seringkali menyebut menjadi seorang aktivis dakwah. Menurut
peristiwa itu) atau diskors selama 5 tahun Pak Yunahar, orang yang mengalami
dari IAIN itu. Ibnu Juraim sempat melan- proses hijrah seperti itu biasanya cende-
jutkan kuliah lagi di Fakultas Hukum UII. rung memiliki sikap yang teguh.
Skorsing dari IAIN itu ternyata menjadi Keteguhan seorang Ibnu Juraimi an-
rahmat tersembunyi bagi Ustadz Ibnu tara lain tercermin dalam kebiasaan yang
Juraim. Dia menjadi bisa leluasa mengaji selalu dia jaga dengan ketat yaitu shalat
kepada seorang ulama besar Muham- malam. Shalat malam Ustadz Ibnu Juraim
madiyah yang merupakan murid langsung memiliki ciri khusus, yaitu berlangsung da-
KHA Dahlan pada masa itu yaitu KRH. lam tempo yang panjang. Duduk tahiyat
Hadjid. awalnya bukan main lamanya, apalagi
Kehadiran Ustadz Ibnu Juraim seba- tahiyat akhir, ujar Ustadz Yunahar.
gai narasumber dengan naik mobil am- Berkaitan dengan aktivitas shalat lail
bulans dari Yogya ke Purworejo waktu itu, ini, Ustadz Ibnu Juraim mendapat gelar
tentu saja mengejutkan peserta acara na- “Bapak Pembangunan”. Dalam setiap
sional yang diselenggarakan oleh Majelis pelatihan, beliau sering ditunjuk menjadi
Tabligh PP Muhammadiyah itu. Sebagian imam training. Dalam kapasitas sebagai
mereka bahkan meneteskan air mata. imam training itu beliau selalu memba-
Kehadiran dengan cara itu jelas menun- ngunkan peserta pelatihan untuk melak-
jukkan keteguhan hati seorang muballigh. sanakan shalat lail dengan ucapan, “Qum,
Ustadz Yunahar Ilyas, juga salah satu qum, qum... bangun, bangun, banguun…”
ketua PP Muhamadiyah, lama menjadi Nah, karena seringnya membangunkan
kolega Ustadz Ibnu Juraim, sebagai guru orang dengan cara serta suara yang khas
di Madrasah Muallimin Muhammadiyah itu maka beliau lalu digelari dengan “Bapak
Yogyakarta. Pembangunan”!
Keteguhan hati dan sikap Ustadz Ibnu Ciri lain Ustadz Juraimi adalah dari sisi
Juraim, menurut Ustadz Yunahar, terkait qiraat (bacaan) al-Qur’an beliau yang
dengan masa mudanya yang aktif pada tidak memakai lagu. Sehingga seperti
masa pergolakan, era 1960-an. Pada masa orang membaca puisi dalam Bahasa Arab.
itu Pak Prapto, begitu Ustadz Yunahar Namun, ustadz yang bersahaja ini juga
akrab memanggil Ustadz Ibnu Juraim, dikenang oleh semua yang mengenalnya
dikenal sebagai seorang ahli beladiri Judo, dalam hal keteguhan hati dan komitmen
pemegang sabuk Dan II. keislamannya yang tinggi.
EDISI 5/2012 57
ILHAM DARI THAIF
P ada suatu kesempatan Ustadz Ibnu
Juraimi menjelaskan, bahwa pro-
gram Rihlah Dakwah itu diilhami oleh
Dengan durasi waktu seperti itu,
dalam kegiatan Rihlah dakwah ini
dapat disampaikan materi-materi:
kisah perjalanan Nabi ke Thaif. Sete- Risalah Islamiyah, Tadabbur al-Qur-
lah melihat tantangan dakwah di Makkah ’an, Pembajaan Diri, Pelajaran K.H.
yang seakan menghadapi tembok yang Ahmad Dahlan, dan diskusi berbagai
tinggi, Rasulullah mengalihkan sasaran materi khususnya yang berkaitan
dakwahnya ke Thaif. Dalam Sirah Nabi, dengan masalah ketarjihan. Tentu saja
perjalanan ini disebut dengan hijrah dak- yang tidak terlupakan adalah materi
wah pertama. shalat lail dengan gaya Ustadz Ibnu
Kedatangan Nabi Muhammad ke Juraim yang khas, yaitu berlangsung
Thaif bukan karena diundang, bukan khusyuk dengan tempo lama.
karena ditunggu, maupun karena di-
harap-harap oleh penduduk Thaif. Na-
mun, perjalanan itu dilakukan semata-
K etika awal diselenggarakan, Rihlah
Dakwah ini dimulai dengan pengi-
riman surat dari Majelis Tabligh PP
mata karena amanah dakwah yang Muhammadiyah ke delapan PDM di
dipikul Nabi. Jawa Tengah. Dalam surat itu disebut-
Sebagaimana hijrah dakwah Nabi ke kan bahwa PDM tersebut diminta
Thaif itu, perjalanan seorang muballigh menyiapkan jamaah dan tempat pada
Muhammadiyah dalam program Rihlah tanggal tertentu karena Majelis Tab-
Dakwah juga bukan karena diharap- ligh PP Muhammadiyah akan datang
harapkan atau dinanti-nanti. Menurut berkunjung pada waktu itu.
Ibnu Juraim, kalau harus menunggu Meski ketika akan berangkat baru
undangan dari PWM atau PDM maka dua PDM yang menjawab bersedia,
undangan itu belum tentu akan ada. pada kenyataannya semua PDM ter-
Sebagai program terobosan, Rihlah sebut menyambut kedatangan Majelis
Dakwah sifatnya memang menjemput Tabligh PP Muhammadiyah dan me-
bola, bahkan bisa dikatakan menyerbu nyelenggarakan acara tersebut dengan
bola. Program ini tidak hanya sampai di lancar.
tingkat Wilayah, tetapi juga mencapai Dalam Rihlah Dakwah itu, penga-
Daerah, bahkan dihadiri juga oleh unsur- jian berlangsung melalui pendekatan
unsur pimpinan dari Cabang dan Ranting intelektual sekaligus spiritual. Ustadz
setempat. Pada kenyataannya memang Ibnu Juraimi biasanya berangkat ber-
banyak Wilayah yang kurang membina sama seorang teman sesama anggota
Daerah-daerah mereka. Majelis Tabligh. Dalam sekali rihlah,
Dalam praktik pelaksanaannya, perjalanan yang dilakukan Ustadz Ibnu
Rihlah Dakwah yang digagas Majelis Juraimi rata-rata memakan waktu se-
Tabligh dalam Rakernas tahun 1996 ini, lama 8 hari perjalanan. Paling lama 23
Ustadz Ibnu Juraimi memulai kegiatan hari. Biasanya, beliau ‘khuruj’ itu
sejak sore hari bakda Asar, setelah ber- ketika sekolah tempatnya mengajar
jamaah shalat Ashar sampai sekitar sedang libur.
pukul enam pagi keesokan harinya. Sampai akhir hayatnya, hampir
Seluruh peserta diharuskan menginap di seluruh PDM di Indonesia telah disam-
lokasi acara, yang biasanya di dalam bangi oleh Ustadz Ibnu Juraimi, dari
atau sekitar masjid. Sumatera sampai Papua.*MZT
EDISI 5/2012 59
Suasana salah satu Rihlah Dakwah Ustadz Ibnu Juraim.
Seringkali acara lebih banyak dilaksanakan di dalam Masjid,
dimulai saat jamaah shalat Ashar hingga jam 6 pagi esok hari.
Belakangan, hal itu penulis ceritakan melihat, beliau tetap semangat berdakwah.
kepada menantu Ustadz Ibnu Juraim, Mas Beliau hadir ke Rakernas Majelis Tabligh
Agus, tentang kondisi beliau yang tidak 2009 di Semarang, dua bulan sebelum
mengenal lelah meski dalam kondisi fisik beliau wafat.
yang beresiko kemungkinan tiba-tiba Wajah-wajah duka jelas terlihat pada
ambruk jatuh sakit itu, namun kekhawa- siang itu. Mereka yang merasa pernah
tiran penulis dijawab ringan oleh sang menjadi murid beliau, rela datang dari jauh
menantu, “Tidak usah khawatir Pak Mahli, untuk melaksanakan takziyah. Alumni
cita-cita Bapak memang ingin syahid saat Madrasah Mu’allimin, santri-santri alumni
berdakwah.” ponpes Budi Mulia, mantan-mantan maha-
Yogyakarta, 8 Tahun Kemudian, siswa yang dulu mengaji kepada beliau,
21 April 2009 segenap kerabat, rekan seperjuangan,
Siang itu, bakda dhuhur, ribuan jamaah para pimpinan dan aktivis Muhammadiyah
kaum muslimin dari berbagai penjuru, dan yang lainnya dengan khidmat mengi-
memenuhi Ma sjid Besar Ka uman kuti prosesi pemakaman beliau. memberi
Yogyakarta. Mereka melepas kepergian penghormatan terakhir kepada ustadz
seorang yang teguh hati berdakwah. Ya, yang mereka cintai. Wajah-wajah itu
Ustadz Ibnu Juraim telah berpulang ke menjadi saksi atas keteguhan hati seorang
Rahmatullah. Inna lillahi wainna ilaihi guru, muballigh, sekaligus muharrik.
raji’un. Keteguhan hati seorang mujahid dakwah
Puluhan tahun sudah beliau gigih sejati, Haji Muhammad Soeprapto Ibnu
berdakwah; beberapa tahun terakhir Juraimi.
dengan kondisi gagal ginjal, cuci darah dan Allahumma ibdil lahu daron khairan
cuci perut. Bahkan, menjelang akhir hayat min darihi... •
dengan kondisi mata yang tidak bisa lagi Mahli Zainuddin Tago