Anda di halaman 1dari 6

Suplemen

SOSOK & DINAMIKA

Ustadz Ibnu Juraimi


Keteguhan Hati
Seorang
Mujahid Dakwah
RS PKU Muhammadiyah
Jogja pada suatu ketika. Dua
orang sahabat sedang sama-
sama dirawat. Mereka
menderita penyakit serius,
orang pertama menderita gagal
ginjal dan orang kedua
mengalami gangguan jantung. m3circle.multiply.com
Orang pertama tertatih-tatih
berkunjung ke kamar orang Orang pertama dalam cerita di tersebut
kedua dan berujar, “Pak, saya adalah Haji Muhammad Soeprapto Ibnu
akan ke Purworejo mengisi Juraimi. Sebagian orang memanggil beliau
Pak Prapto atau Ustadz Prapto, sebagian
acara Majelis Tablig. Bapak kan yang lain lebih senang memanggil beliau
ketua pengurus rumah sakit ini. Ustadz Ibnu Juraim. Sedangkan orang
Saya minta tolong diusahakan kedua adalah Haji Muhammad Muqod-
sebuah mobil ambulan untuk das. Saat itu Pak Muhammad sebagai
mengantar saya kesana.” mantan Ketua PWM DIY dan menjadi
Ketua BPH RS PKU Muhammadiyah
Singkat cerita, berangkatlah si
Yogya. Kini Pak Muhammad menjadi
pasien gagal ginjal itu naik salah satu Ketua PP Muhammadiyah dan
ambulan ke Purworejo demi orang yang menceritakan fragmen tadi
untuk mengisi acara tersebut. kepada penulis.

Redaksi menerima tulisan rubrik Sosok, Dinamika atau Sosok & Dinamika. Tulisan seputar
kiprah tokoh (sosok), maupun dinamika dakwah komunitas (dinamika), atau gabungan
keduanya (sosok & dinamika), tulisan bertujuan untuk inspirasi dan wawasan pengem-
bangan dakwah. Kirim naskah beserta gambar ke: berkalatuntunanislam@gmail.com
Jangan lupa, tulis identitas anda dan nomor rekening bank/alamat wesel pos. Terima kasih.

EDISI 5/2012 55
Pak Prapto alias Ustadz Prapto alias Ketika kuliah di IAIN (sekarang UIN)
Ustadz Ibnu Juraim, lahir di Jogja pada 3 Sunan Kalijaga Ustadz Ibnu Juraimi
Juli 1943. Ayah dari 7 orang anak dan dikenal sebagai seorang demonstran yang
alumni Madrasah Muallimin Muham- tidak mengenal rasa takut. Pada era penuh
madiyah Yogyakarta ini sempat kuliah di gejolak saat itu, ketika berdemosntrasi
IAIN Sunan Kalijaga. Tetapi karena aktif beliau sering naik jeep dengan dada ter-
berdemonstrasi menentang hal-hal yang buka, tidak memakai baju. Lanjut Pak
menurut dia tidak benar di kampusnya Yunahar, dari seorang aktivis demonstrasi,
itu maka pada 1962 dia “ditendang” Pak Prapto mengalami proses hijrah
(demikian beliau seringkali menyebut menjadi seorang aktivis dakwah. Menurut
peristiwa itu) atau diskors selama 5 tahun Pak Yunahar, orang yang mengalami
dari IAIN itu. Ibnu Juraim sempat melan- proses hijrah seperti itu biasanya cende-
jutkan kuliah lagi di Fakultas Hukum UII. rung memiliki sikap yang teguh.
Skorsing dari IAIN itu ternyata menjadi Keteguhan seorang Ibnu Juraimi an-
rahmat tersembunyi bagi Ustadz Ibnu tara lain tercermin dalam kebiasaan yang
Juraim. Dia menjadi bisa leluasa mengaji selalu dia jaga dengan ketat yaitu shalat
kepada seorang ulama besar Muham- malam. Shalat malam Ustadz Ibnu Juraim
madiyah yang merupakan murid langsung memiliki ciri khusus, yaitu berlangsung da-
KHA Dahlan pada masa itu yaitu KRH. lam tempo yang panjang. Duduk tahiyat
Hadjid. awalnya bukan main lamanya, apalagi
Kehadiran Ustadz Ibnu Juraim seba- tahiyat akhir, ujar Ustadz Yunahar.
gai narasumber dengan naik mobil am- Berkaitan dengan aktivitas shalat lail
bulans dari Yogya ke Purworejo waktu itu, ini, Ustadz Ibnu Juraim mendapat gelar
tentu saja mengejutkan peserta acara na- “Bapak Pembangunan”. Dalam setiap
sional yang diselenggarakan oleh Majelis pelatihan, beliau sering ditunjuk menjadi
Tabligh PP Muhammadiyah itu. Sebagian imam training. Dalam kapasitas sebagai
mereka bahkan meneteskan air mata. imam training itu beliau selalu memba-
Kehadiran dengan cara itu jelas menun- ngunkan peserta pelatihan untuk melak-
jukkan keteguhan hati seorang muballigh. sanakan shalat lail dengan ucapan, “Qum,
Ustadz Yunahar Ilyas, juga salah satu qum, qum... bangun, bangun, banguun…”
ketua PP Muhamadiyah, lama menjadi Nah, karena seringnya membangunkan
kolega Ustadz Ibnu Juraim, sebagai guru orang dengan cara serta suara yang khas
di Madrasah Muallimin Muhammadiyah itu maka beliau lalu digelari dengan “Bapak
Yogyakarta. Pembangunan”!
Keteguhan hati dan sikap Ustadz Ibnu Ciri lain Ustadz Juraimi adalah dari sisi
Juraim, menurut Ustadz Yunahar, terkait qiraat (bacaan) al-Qur’an beliau yang
dengan masa mudanya yang aktif pada tidak memakai lagu. Sehingga seperti
masa pergolakan, era 1960-an. Pada masa orang membaca puisi dalam Bahasa Arab.
itu Pak Prapto, begitu Ustadz Yunahar Namun, ustadz yang bersahaja ini juga
akrab memanggil Ustadz Ibnu Juraim, dikenang oleh semua yang mengenalnya
dikenal sebagai seorang ahli beladiri Judo, dalam hal keteguhan hati dan komitmen
pemegang sabuk Dan II. keislamannya yang tinggi.

56 BERKALA TUNTUNAN ISLAM


Keteguhan hati seorang Ibnu Juraim beliau berada di Palu, Sulawesi Tengah,
terdengar dalam banyak cerita tentang lalu kembali ke Yogya dan 10 hari terakhir
kiprah beliau, baik ketika menjadi guru Ramadhan beliau habiskan waktu berik-
dan direktur Madrasah Muallimin Muham- tikaf di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq,
madiyah Yogyakarta, Mudir (direktur) masjid di komplek Pesantren Budi Mulia
Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah itu, sekaligus membina kepribadian para
(PUTM), maupun sebagai anggota pim- mahasiswa muslim yang mengikuti
pinan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Pesantren I’tikaf Ramadhan. PIR ini
Saat usia masih muda, setamat dari selalu memberi kesan mendalam bagi
Muallimin, Ustadz Suprapto mendapat setiap mahasiswa muslim yang mengi-
tugas dibenum ke Palu, Sulawesi Tengah. kutinya, dengan bimbingan ibadah teru-
Tugas dibenum ini juga dijalani oleh seba- tama shalat malam yang khas itu dan
gian besar alumni Madrasah Muallimin, pembinaan kepribadian agar menjadi
diantara mereka kemudian menjadi tokoh- pribadi pejuang muslim yang tangguh
tokoh utama persyarikatan Muham- (pembajaan diri).
madiyah. Disana beliau melaksanakan Menurut Ustadz Yunahar, yang juga
dakwah Islam sebagai pengamalan ilmu menjadi pengasuh Pesantren Budi Mulia,
selama belajar di Muallimin. Setelah tugas hal yang menonjol dari Pak Prapto ini
itu selesai, beliau masih aktif berdakwah memang soal keteguhan pendirian itu.
pergi ke Sulawesi Tengah itu setiap tahun Dalam hal apa saja, kalau beliau sudah
selama dua pekan pertama bulan Rama- punya pendirian maka tidak seorangpun
dhan. Aktivitas ini terus dilakukan sampai yang bisa merubahnya. Bahkan untuk hal-
kesehatan beliau benar-benar tidak me- hal yang menurut orang lain bersifat
mungkinkan untuk melakukan perjalanan metodologis atau manhaji, bagi seorang
jauh ke Sulawesi Tengah itu. Ibnu Juraim bisa menjadi seperti akidah.
Selain itu, beliau adalah seorang kiai Ustadz Yunahar mulai mengenal
pengasuh Pondok Pesantren Budi Mulia. Ustadz Ibnu Juraim ketika masuk Yogya
Sebuah pondok pesantren di Yogyakarta pertama kali pada awal 1980-an. Saat itu,
yang memberikan pendidikan tambahan sebagai alumni Timur Tengah, Ustadz
berupa ilmu-ilmu agama dan wawasan Yunahar menjadi guru baru di Madrasah
Islam kepada para mahasiswa yang Muallimin dengan Ustadz Ibnu Juraim
tengah belajar di Yogya. Pondok Budi sebagai kepala sekolahnya. Dari sanalah
Mulia, setiap 10 hari terakhir bulan Ra- Ustadz Yunahar mengenal Ustadz Ibnu
madhan selalu mengadakan kegiatan Juraim sebagai seorang dai, instruktur,
Pesantren I’tikaf Ramadhan bagi maha- motivator, dan sekaligus sebagai mu-
siswa-mahasiswi yang datang dari ber- harrik yang menggerakkan anak-anak
bagai penjuru tanah air. Disinilah kete- muda untuk teguh pendirian atau kon-
guhan hati seorang Ustadz Ibnu Juraimi sisten dengan Islam.
teruji. Sebulan Ramadhan, sepenuh Ustadz Yunahar lalu bercerita tentang
harinya, seolah menjadi hari-hari perju- metode mengajar Bahasa Arab di Mual-
angan beliau mendakwahkan Agama limin pada masa itu. Ustadz Ibnu Juraim
Islam. Dua pekan pertama Ramadhan sangat yakin pengajaran Bahasa Arab

EDISI 5/2012 57
ILHAM DARI THAIF
P ada suatu kesempatan Ustadz Ibnu
Juraimi menjelaskan, bahwa pro-
gram Rihlah Dakwah itu diilhami oleh
Dengan durasi waktu seperti itu,
dalam kegiatan Rihlah dakwah ini
dapat disampaikan materi-materi:
kisah perjalanan Nabi ke Thaif. Sete- Risalah Islamiyah, Tadabbur al-Qur-
lah melihat tantangan dakwah di Makkah ’an, Pembajaan Diri, Pelajaran K.H.
yang seakan menghadapi tembok yang Ahmad Dahlan, dan diskusi berbagai
tinggi, Rasulullah mengalihkan sasaran materi khususnya yang berkaitan
dakwahnya ke Thaif. Dalam Sirah Nabi, dengan masalah ketarjihan. Tentu saja
perjalanan ini disebut dengan hijrah dak- yang tidak terlupakan adalah materi
wah pertama. shalat lail dengan gaya Ustadz Ibnu
Kedatangan Nabi Muhammad ke Juraim yang khas, yaitu berlangsung
Thaif bukan karena diundang, bukan khusyuk dengan tempo lama.
karena ditunggu, maupun karena di-
harap-harap oleh penduduk Thaif. Na-
mun, perjalanan itu dilakukan semata-
K etika awal diselenggarakan, Rihlah
Dakwah ini dimulai dengan pengi-
riman surat dari Majelis Tabligh PP
mata karena amanah dakwah yang Muhammadiyah ke delapan PDM di
dipikul Nabi. Jawa Tengah. Dalam surat itu disebut-
Sebagaimana hijrah dakwah Nabi ke kan bahwa PDM tersebut diminta
Thaif itu, perjalanan seorang muballigh menyiapkan jamaah dan tempat pada
Muhammadiyah dalam program Rihlah tanggal tertentu karena Majelis Tab-
Dakwah juga bukan karena diharap- ligh PP Muhammadiyah akan datang
harapkan atau dinanti-nanti. Menurut berkunjung pada waktu itu.
Ibnu Juraim, kalau harus menunggu Meski ketika akan berangkat baru
undangan dari PWM atau PDM maka dua PDM yang menjawab bersedia,
undangan itu belum tentu akan ada. pada kenyataannya semua PDM ter-
Sebagai program terobosan, Rihlah sebut menyambut kedatangan Majelis
Dakwah sifatnya memang menjemput Tabligh PP Muhammadiyah dan me-
bola, bahkan bisa dikatakan menyerbu nyelenggarakan acara tersebut dengan
bola. Program ini tidak hanya sampai di lancar.
tingkat Wilayah, tetapi juga mencapai Dalam Rihlah Dakwah itu, penga-
Daerah, bahkan dihadiri juga oleh unsur- jian berlangsung melalui pendekatan
unsur pimpinan dari Cabang dan Ranting intelektual sekaligus spiritual. Ustadz
setempat. Pada kenyataannya memang Ibnu Juraimi biasanya berangkat ber-
banyak Wilayah yang kurang membina sama seorang teman sesama anggota
Daerah-daerah mereka. Majelis Tabligh. Dalam sekali rihlah,
Dalam praktik pelaksanaannya, perjalanan yang dilakukan Ustadz Ibnu
Rihlah Dakwah yang digagas Majelis Juraimi rata-rata memakan waktu se-
Tabligh dalam Rakernas tahun 1996 ini, lama 8 hari perjalanan. Paling lama 23
Ustadz Ibnu Juraimi memulai kegiatan hari. Biasanya, beliau ‘khuruj’ itu
sejak sore hari bakda Asar, setelah ber- ketika sekolah tempatnya mengajar
jamaah shalat Ashar sampai sekitar sedang libur.
pukul enam pagi keesokan harinya. Sampai akhir hayatnya, hampir
Seluruh peserta diharuskan menginap di seluruh PDM di Indonesia telah disam-
lokasi acara, yang biasanya di dalam bangi oleh Ustadz Ibnu Juraimi, dari
atau sekitar masjid. Sumatera sampai Papua.*MZT

58 BERKALA TUNTUNAN ISLAM


harus melalui penguasaan nahwu sharaf dangan dramatis yang mengharukan.
atau penguasaan baca kitab. Oleh sebab Sebab, saat itu sang mudir sedang bergelut
itu penguasaan kitab kuning melalui dengan penyakit gagal ginjal.
pengajaran nahwu sharaf menjadi sangat Kenyataan sakitnya Ustadz Ibnu
penting. Ketika muncul ide lain dalam Juraim ini diperkuat oleh cerita Ustadz
manhaj pengajaran Bahasa Arab di Muhammad Muqoddas. Bahkan menurut
Muallimin, meski itu muncul dari alumni Ustadz Muhammad, pada periode ini
Timur Tengah, maka ustad Ibnu Juraim Ustadz Ibnu Juraim sudah menjalani terapi
sebagai kepala sekolah memvetonya. “cuci darah” sebelum akhirnya berganti
Setelah tidak lagi menjadi direktur terapi “cuci perut”. Lanjut Ustadz
Muallimin, Ustadz Ibnu Juraim melan- Muhammad, “Ke dalam perut Pak Prapto
jutkan pengabdiannya di Pendidikan itu dimasukkan selang dan cairan tertentu
Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM). untuk membersihkan isi perutnya, sehari
Beliau ditunjuk PP Muhammadiyah dua kali. Saya sering mampir di rumah
menjadi mudir PUTM. Sebagai sebuah beliau di belakang masjid itu. Saya sering
lembaga PUTM memiliki sistem pendi- bertemu beliau yang sedang menyuci
dikan yang unik. PUTM mewajibkan perutnya sehabis mengajar.”
mahasiswanya melaksanakan shalat Cerita tentang keteguhan hati alias
tahajjud dan puasa Senin-Kamis. Karena semangat pantang menyerah dalam
itu tugas seorang mudir tidak hanya berdakwah Ustadz Ibnu Juraim tentu saja
berkaitan dengan mengajar dan membuat tercermin dalam Rihlah Dakwah, program
kebijakan-kebijakan. Dalam hal ini Ibnu Majelis Tablig yang sering diidentikkan
Juraim menunggui PUTM 24 jam penuh. dengan Ibnu Juraim. Dia memang dikenal
Disinilah keteguhan hati seorang Ibnu sebagai perintis program ini (lihat: “Ilham
Juraimi, kembali terlihat. dari Thaif”).
Ihsan Mz. adalah salah satu alumni Jakarta, Awal Januari 2001
PUTM yang menulis catatan dalam blog- Ini adalah hari ke-21 dari perjalanan
nya tentang Ustadz Ibnu Juraim. Menurut panjang Rihlah Dakwah kami ke pulau
Ihsan, sekitar pukul 02.30 dinihari azan Sumatera. Setelah berkeliling hampir ke
sudah dikumandangkan di komplek semua daerah tingkat dua di tiga propinsi:
PUTM yang berada di lereng Gunung Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung,
Merapi, di Kaliurang itu. Bagi santri-santri kami berpisah di Kota Metro.
PUTM azan awal memang merupakan Dalam kondisi fisik yang mulai lelah,
pertanda untuk memulai aktivitas sehari- penulis saat itu dalam perjalanan kembali
hari. Ketika orang tengah terbuai dalam menuju Jogja. Teman rihlah penulis, yaitu
tidur di tengah dinginnya Kaliurang, para Ustadz Ibnu Juraim tentu lebih lelah.
penghuni PUTM sudah memulai aktivitas Beliau harus menenteng sendiri termos es
dengan shalat tahajjud. berisi jarum suntik insulin dan menyuntik
Pada jam seperti itu, lanjut Ihsan, dari diri sendiri untuk mengobati sakit gula
sisi lain komplek PUTM keluarlah seo- kronis yang beliau derita. Tetapi Ustadz
rang laki-laki berjalan menuju masjid untuk Ibnu Juraim masih melanjutkan rihlah
memimpin shalat tahajjud itu. Ini peman- beberapa hari di Lampung.

EDISI 5/2012 59
Suasana salah satu Rihlah Dakwah Ustadz Ibnu Juraim.
Seringkali acara lebih banyak dilaksanakan di dalam Masjid,
dimulai saat jamaah shalat Ashar hingga jam 6 pagi esok hari.

Belakangan, hal itu penulis ceritakan melihat, beliau tetap semangat berdakwah.
kepada menantu Ustadz Ibnu Juraim, Mas Beliau hadir ke Rakernas Majelis Tabligh
Agus, tentang kondisi beliau yang tidak 2009 di Semarang, dua bulan sebelum
mengenal lelah meski dalam kondisi fisik beliau wafat.
yang beresiko kemungkinan tiba-tiba Wajah-wajah duka jelas terlihat pada
ambruk jatuh sakit itu, namun kekhawa- siang itu. Mereka yang merasa pernah
tiran penulis dijawab ringan oleh sang menjadi murid beliau, rela datang dari jauh
menantu, “Tidak usah khawatir Pak Mahli, untuk melaksanakan takziyah. Alumni
cita-cita Bapak memang ingin syahid saat Madrasah Mu’allimin, santri-santri alumni
berdakwah.” ponpes Budi Mulia, mantan-mantan maha-
Yogyakarta, 8 Tahun Kemudian, siswa yang dulu mengaji kepada beliau,
21 April 2009 segenap kerabat, rekan seperjuangan,
Siang itu, bakda dhuhur, ribuan jamaah para pimpinan dan aktivis Muhammadiyah
kaum muslimin dari berbagai penjuru, dan yang lainnya dengan khidmat mengi-
memenuhi Ma sjid Besar Ka uman kuti prosesi pemakaman beliau. memberi
Yogyakarta. Mereka melepas kepergian penghormatan terakhir kepada ustadz
seorang yang teguh hati berdakwah. Ya, yang mereka cintai. Wajah-wajah itu
Ustadz Ibnu Juraim telah berpulang ke menjadi saksi atas keteguhan hati seorang
Rahmatullah. Inna lillahi wainna ilaihi guru, muballigh, sekaligus muharrik.
raji’un. Keteguhan hati seorang mujahid dakwah
Puluhan tahun sudah beliau gigih sejati, Haji Muhammad Soeprapto Ibnu
berdakwah; beberapa tahun terakhir Juraimi.
dengan kondisi gagal ginjal, cuci darah dan Allahumma ibdil lahu daron khairan
cuci perut. Bahkan, menjelang akhir hayat min darihi... •
dengan kondisi mata yang tidak bisa lagi Mahli Zainuddin Tago

60 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Anda mungkin juga menyukai