Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nyoman Arya Sejati

NIM : E1R018091
Mata Kuliah : Matematika Ekonomi
Kelas : 4/C
Dosen :

Soal
1. Jelaskan bagaimana aplikasi turunan pertama dan kedua untuk menentukan nilai minimum
dan maksimum
2. Tuliskan macam-macam biaya dan bagaimana hubungannya, serta tuliskan contohnya !
3. Jelaskan bagaimana cara menentukan biaya minimum!
4. Tuliskan minimal 3 contoh soal dan penyelesaian tentang biaya!
Jawaban
1. A. Turunan Pertama
Suatu fungsi dikatakan fungsi naik ataupun fungsi turun jika memenuhi kriteria berikut:

Fungsi naik jika f’(x) > 0

Fungsi turun jika f’(x) < 0

Perhatikan pada gambar:


Sama seperti halnya dengan nilai maksimum dan minimum, ada fungsi naik dan fungsi turun,
untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut,

Dari gambar di atas disimpulkan bahwa:

1. Nilai maksimum adalah titik B dan titik D, dimana titik B merupakan nilai maksimum
relatif dan titik D adalah nilai maksimum mutlak.
2. Nilai minimum adalah titik A dan titik C, dimana titik C merupakan nilai minimum
relatif dan titik A adalah nilai minimum mutlak.

Contoh:

Tentukan nilai maksimum mutlak dan nilai minimum mutlak pada fungsi yang intervalnya
diketahui.

Jawab:
 Jawab:

Jadi, nilai maksimum mutlak pada x = 5, dengan nilai 215. Sedangkan nilai minimum
mutlak pada x = –2, dengan nilai –2.

B. Turunan kedua

untuk menguji kecekungan, turunan kedua dapat digunakan untuk untuk melakukan pengujian
terhadap maksimum dan minimum lokal. Pengujian ini berdasarkan fakta bahwa jika suatu grafik
fungsi f cekung ke atas pada selang buka yang memuat c, dan f ’(c) = 0, maka f(c) haruslah
minimum lokal f. Demikian juga, jika grafik suatu fungsi f cekung ke bawah pada selang buka
yang memuat c, dan f ’(c) = 0, maka f(c) haruslah maksimum lokal f. Suatu fungsi dikatakan
cekung atas ataupun cekung bawah jika memenuhi kriteria berikut:
cekung atas jika f’’(x) > 0
cekung bawah jika f’’(x) < 0
Perhatikan gambar di bawah ini. Perhatikan gambar di bawah ini.
Contoh
Kita akan menggunakan contoh diatas, dimana turunan pertamanya telah diketahui yakni

f ' ' ( x ) =6 x+ 6
f(x) cekung ke atas jika f ``(x) > 0
6x + 6 > 0
X > -1
f(x) cekung ke atas jika f ``(x) <0
6x+ 6 < 0
X < -1
Jadi f(x) cekung ke atas pada interval x > -1 dan f(x) cekung ke bawah pada interval x < -1

2. Macam-Macam biaya:
a. Biaya Tetap (Fixed Cost : FC) yaitu, merupakan balas jasa dari pada pemakaian faktor
produksi tetap (fixed factor), yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan factor
produksi yang tetap dimana besar kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar
kecilnya output yang dihasilkan.

b. Biaya tidak tetap (Variabel cost : VC), yaitu merupakan, biaya yang dikeluarkan sebagai
balas jasa atas pemakaian variabel faktor, yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh
besar kecilnya output.

c. Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan
biaya tidak tetap 

d. Biaya Rata-rata (Average Cost : AC), yaitu merupakan ongkos persatu satuan output;
baik untuk biaya rata-rata tetap (average fixed cost) dan biaya rata-rata variabel(average
variable cost) dan rata-rata total (average total cost), diperoleh dengan jalan membagi
biaya Total dengan jumlah output yang dihasilkan.

e. Biaya Marginal (Marginal cost : MC), yaitu merupakan biaya tambahan yang diakibatkan
dari penambahan satu-satuan unit output.
f. Biaya Tetap Rata-Rata (Average fixed cost : AFC), biaya hasil bagi biaya tetap dengan
jumlah yang dihasilkan.
g. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable cost : AVC), diperoleh dengan jalan
membagi biaya variabel dengan jumlah produk yang dihasilkan.

Hubungan antar macam-macam biaya:


a. Biaya tetap : FC = k (k = konstanta)
b. Biaya variable : VC = f (Q)
c. Biaya total : TC = FC + VC = k + f (Q) = f (Q)
FC
d. Biaya tetap rata-rata : AFC =
Q
VC
e. Biaya variable rata-rata : AVC =
Q
TV
f. Biaya rata-rata : AC = = AFC + AVC
Q
TC
g. Biaya marjinal : MC =
Q
Berdasarkan konsep penerimaan total (TR) dan biaya total (TC) dapat diketahui beberapa
kemungkinan diantaranya :
TR < TC  = keadaan untung / laba
TR= TC   = keadaan  Break Even Point
TR > TC  = Keadaan rugi.

Contoh Soal :

Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) = 1.000.000;
biaya untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp
1.000, maka:
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit
Jawab:
a. FC = Rp 1.000.000
    VC= Rp 500.
    Fungsi biaya variabel VC = 500  Q ..........................................................................(1)
    Fungsi biaya total C = FC + VC     -----> C = 1.000.000 + 500 Q ...........................(2)
    Fungsi penerimaan total  TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q .........................................(3)
b. Break Even Point (BEP) terjadi pada saat TR = TC
    1.000 Q  = Rp 1.000.000 + 500 Q
    1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
     500 Q = 1.000.000
     Q = 2.000 unit
    Pabrik roti akan  mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
    Pada biaya total  C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
                              C = 2.000.000

c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit


    TR = P.Q
          = 1.000  X  9.000
          = 9.000.000

    C  = 1.000.000 + 500 (Q)


         = 1.000.000 + 500 ( 9.000)
         = 1.000.000 + 4500.000
         = 5.500.000

    Bila  TR > TC, maka keadaan laba / untung.


    laba = TR - TC
           = 9.000.00 - 5.500.000
           = 3.500.000

    Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami kerugian sebesar :
    Rugi = TR - TC
            = 1.000 (1.500)  - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
            = 1.500.000 - 1.750.000
            = 250.000

3. Saat kita mencari nilai minimum suatu fungsi, Anda bisa mencarinya dengan menemukan
nilai minimum atau dari sumbu simetri dari fungsi yang diberikan.

Contoh soal :
Diberikan suatu fungsi F(x) = (x² – 100x + 4500) ribu rupiah. Biaya minimum untuk
memproduksi barang tersebut adalah?

Jawab:
Bentuk umum fungsi kuadrat adalah f(x) = ax² + bx + c, dengan a ≠ 0.

 Jika a > 0, maka f(x) memiliki nilai minimum (kurva terbuka ke atas)
 Jika a < 0, maka f(x) memiliki nilai maksimum (kurva terbuka ke bawah)
Karena fungsi pada soal a > 0 maka fungsi tersebut memiliki nilai minimum. Untuk
menemukan nilai minimum, Anda harus menentukan nilai Yp pada titik puncaknya yaitu
(Xp, Yp),

 Xp = 

Yp =   atau yp = f(Xp)

Dengan :  

D = diskriminan ⇒ D = b² – 4ac

Xp = sumbu simetri

Yp = nilai titik puncak maksimum atau minimum

Pembahasan :

F(x) = (x² – 100x + 4.500) ribu rupiah

a = 1, b = –100, c = 4.500

 Mencari nilai diskriminan

D = b² – 4ac

D = (–100)² – 4(1)(4.500)

D = 10.000 – 18.000

D = –8.000

 Nilai minimum fungsi kuadrat tersebut adalah

−D
Yp =
4a

−8000
Yp =
4 (1)

Yp = 2.000  

 karena dalam ribu rupiah maka biaya minimum untuk memproduksi barang tersebut adalah
= 2.000 × Rp1.000,00 = Rp2.000.000,00

4. Contoh Soal dan penyelesaiannya mengenai Biaya.

1.) Sebuah pabrik sepatu menghasilkan 60 pasang sepatu dengan biaya tetap Rp. 8.000 dan
biaya variabel total Rp. 30.000. kemudian pabrik sepatu itu menambah produksinya
menjadi 61 pasang dengan biaya tetap Rp. 8.000 dan biaya variabel total Rp. 35.000.
berapakah biaya marginalnya?
Jawab:

Diketahui :
TFC60  = Rp. 8.000
TVC60 = RP. 30.000
TFC61= RP. 8.000
TVC61= RP. 35.000
Penyelesaian:
TC60   =  TFC60 + TVC60
            =  8000 + 30000
            = Rp. 38000
TC61 = TFC61 + TVC61
            = 8000 +  35000
            = Rp. 43.000
Jadi,
∆TC = TC61 – TC60
= 43000 – 38000
= Rp. 5000
            ∆Q= Q61 – Q60
                        =61-60
                        = 1
            Maka,
            MC = 5000/1 = RP. 5.000
                        
2.) Bila fungsi biaya rata-rata ditunjukkan oleh persamaan AC = 25 -8Q + Q 2  tentukan biaya
marjinalnya (MC)!
Jawab :
 Untuk mendapatkan MC , maka langkah pertama adalah mencari TC-nya dulu.
TC
AC =      
Q
TC = Q . AC
= Q (25 – 8Q + Q2)
= 25Q – 8Q2 + Q3
 Kemudian kita cari MC
d TC
MC =
dQ
d (25 Q – 8 Q 2+ Q 3)

d (Q)
2 ¿
       =  25 – 16 Q+3 Q ¿ 1

       =          25 – 16Q + 3Q2


Jadi, biaya marjinalnya adalah 25 – 16Q + 3Q2

3.) Biaya total dinyatakan dengan :


TC = Q3 – 90Q2 + 2800Q + 565000
Pada tingkat produksi berapakah akan menyebabksn biaya ninimum? Berapakah
marginal biaya minimum tersebut?
Jawab :
 Fungsi total biaya TC = Q3 – 90Q2 + 2800Q + 565000
 Fungsi marginal biaya : MC = 3Q2 – 180Q + 2800
 Turunan pertama dari MC,
MC` = 6Q – 180
6Q – 180 = 0
6Q = 180
  Q =30
 Turunan kedua, dari MC” = 6 > 0 (memiliki nilai minimum)
Jadi, output yang harus diproduksi agar diperoleh marginal biaya minimum sebanyak 30.
 Marginal biaya minimum :
MC = 3Q2 – 180Q + 2800
= 3(30)2 – 180(30) + 2800 = 100
Jadi, marginal biaya minimum akan tercapai jika berproduksi sebanyak 30 unit = 100.

Anda mungkin juga menyukai