Anda di halaman 1dari 11

RESUME

PROPOSAL SISTEMATIKA
Dosen Pengajar : Meilitha Carolina, Ns., M. Kep
Untuk Memenuhi Tugas Metodologi Penelitian

Disusun Oleh:
SEPTYA FLORENSA
(2017.C.09a.0910)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar Belakang adalah menceritakan hal hal yang melatar belakangi mengapa
peneliti memilih judul penelitiannya. Dalam latar belakang masalah ini, peneliti
seolah-olah sebagai detektif yang sedang mengamati situasi lingkungan tempat
kejadian perkara. Untuk memunculkan berbagai alasan mengapa memilih judul
tersebut, maka seorang peneliti dalam hal ini dapat mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, akan tetapi belum efektif pada
pelaksanaannya. budaya, pertahanan dan keamanan.
Latar belakang ditutup dengan kalimat kunci yang menekankan pentingnya
masalah tersebut untuk segera diteliti dan dampaknya jika penelitian itu ditunda-
tunda untuk tidak diteliti.
Jadi sebelum menentukan judul penelitian, maka seorang peneliti diwajibkan
untuk menemukan suatu masalah. Masalah tersebut kemudian dijadikannya
sebagai latar belakang diangkatnya sebuah judul yang nantinya akan diteliti oleh
peneliti. sekian dari informasi ahli mengenai pengertian latar belakang masalah,
semoga tulisan informasi ahli mengenai pengertian latar belakang masalah dapat
bermanfaat.
1.2 Rumusan Masalah
Menurut Joko Subagyo, dalam menentukan rumusan masalah sebaiknya kita
memperhatikan ketentuan-ketentuan dibawah ini:
1. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
2. Dirumuskan dalam kalimat yang sederhana.
3. Rumusan masalah harus singkat, padat, dan tidak menimbulkan kerancauan
dalam pengertian.
4. Mencerminkan keinginan penulis dalam melakukan penelitian.
5. Tidak mempersulit dalam pencarian data lapangan.
6. Rumusan masalah dapat dipakai sebagai rumusan hipotesa.
7. Rumusan masalah dapat direfleksikan kedalam judul.
1.3 Tujuan
Tujuan seseorang membuat suatu proposal adalah untuk menyampaikan suatu
rencana kegiatan sehingga kegiatan tersebut dapat diterima, mendapat dukungan,
mendapat izin.
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum adalah tujuan yang melingkupi semua tujuan penelitian.
Berdasarkan pendapat ini, peneliti harus memformulasikan sedemikian
rupa agar semua tujuan penelitian terangkum dalam tujuan umum
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus mengandung hal-hal lebih rinci yang ingin dicapai oleh
peneliti.
1.4 Manfaat
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya
dalam penelitian, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan
secara tepat dan kurat, maka apa manfaatnya secara praktis maupun secara
teoritis.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikan sumbangan
pemikiran atau memperkaya konsep-konsep, teori-teori terhadap ilmu
pengetahuan dari penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu dalam suatu
penelitian.
1.4.2 Manfaat Praktis
Menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikan sumbangan
pemikiran bagi pemecahan masalah yang berhubungan dengan topik atau
tema sentral dari suatu penelitian.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar
Konsep dasar itu adalah susunan dalam pembentukan pengetahuan
ilmiah.konsep itu bersifat abstrak dan berasal dari pemikiran. konsep dasar ini
sangat diperlukan untuk membuat inovasi baru dalam berbagai bidang kehidupan.
setiap ilmu memiliki konsep dasar nya tersendiri yang membuat ilmu pengetahuan
itu berbeda dari yang lain, bisa jadi karena tujuan, objek dan ruang lingkup nya
yang berbeda.
2.2 Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan fokus penelitian yang aka di teliti, kerangka
konsep ini terdiri dari variabel bebas (independen) dan variabel terikat
(dependen).
Kerangka konseptual merupakan suatu bentuk kerangka berpikir yang dapat
digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah. Biasanya kerangka
penelitian ini menggunakan pendekatan ilmiah dan memperlihatkan hubungan
antar variabel dalam proses analisisnya.
Kerangka konseptual disintesis, diabstraksi, dan diekstrapolasi dari berbagai
teori dan pemikiran ilmiah, yang mencerminkan paradigma sekaligus tuntunan
untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis.Kerangka
konseptual penelitian dapat berbentuk bagan, modelmatematik, atau persamaan
fungsional, yang dilengkapi dengan urutan kualitatif.
2.3 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori
dan belum menggunakan fakta. Oleh karena itu, setiap penelitian yang dilakukan
memiliki suatu hipotesis atau jawaban sementara terhadap penelitian yang akan
dilakukan. Dari hipotesis tersebut akan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
membuktikan apakah hipotesis tersebut benar adanya atau tidak benar. Atau bisa
dikatakan bahwa Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya.
Dalam penelitian yang menggunakan analisis statistik inferensial, terdapat
dua hipotesis yang perlu diuji, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.
Menguji hipostesis penelitian berarti menguji jawaban yang sementara itu apakah
betul-betul terjadi pada sampel yang diteliti atau tidak. Kalau terjadi berarti
hipotesis penelitian terbukti dan kalau tidak berarti bahwa tidak terbukti.
Selanjutnya menguji hipotesis statistik, berarti menguji apakah hipotesis
penelitian yang telah terbukti atau tidak terbukti berdasarkan data sampel itu dapat
diberlakukan pada populasi atau tidak.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian atau rancangan penelitian adalah rencana dan struktur
penyelidikan yang di susun demikian rupa, sehingga peneliti akan dapat
memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Rencana itu
merupakan suatu skema menyeluruh yang mencakup program penelitian. Desain
penelitian di buat untuk menjadikan peneliti mampu menjawab pertanyaan
peneliti dengan sevalid, seobyektif, secepat, dan sehemat mungkin.
Desain penelitian adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam
perencanaan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi
yang menghasilkan model atau blue print penelitian disebut juga
dengan penelitian sebab akibat merupakan salah satu ide berpikir ilmiah untuk
menyusun suatu riset metodologi. Merupakan wadah menjawab pertanyaan
penelitian atau menguji kasahihan hipotesis.
3.2 Kerangka Keja
Berdasarkan kajian literature, kerangka teori yang digunakan berdasarkan pada
teori pemerintahan dan manajemen yang baik. Kerangka konsep ini tersusun dari :
1.    Revenue collection, pengumpulan dana dari pajak dan penerimaan bukan
pajak yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah,
pendapatan premi dari masyarakat dengan atau tanpa terkait dengan risiko,
serta pembayaran langsung untuk pelayanan kesehatan dari masyarakat.
2.    Pooling. Suatu mekanisme organisasi melalui metode penyatuan risiko dan
prabayar dalam suatu institusi atau badan. Penyatuan bisa berlangsung di
Kementerian kesehatan, lembaga jaminan sosial, asuransi kesehatan swasta
secara sukarela, dan asuransi kesehatan berbasis masyarakat (seperti
Jamkesda atau sejenisnya). Oleh karena itu, penyatuan ditempatkan dalam
anggaran pemerintah pusat maupun daerah dan penyatuan di BPJS
Kesehatan, dan lembaga asuransi lain atau swasta.
3.    Purchasing, hal-hal yang berkaitan dengan pembelian atau penyediaan
layanan yang akan diberikan kepada masyarakat. Dalam APBD dan APBN
melalui mekanisme pengaturan anggaran, pemerintah melakukan pengadaan
dan pembelian fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Dalam konteks asuransi
kesehatan, pembelian termasuk sejauh mana paket manfaat, tarif, kontrak
penyedia, akreditasi, mekanisme pembayaran diberikan kepada pengguna.
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu
peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang
sama. Karena berdasarkan informasi itu, ia akan mengetahui bagaimana caranya
melakukan pengukuran terhadap variabel yang dibangun berdasarkan konsep yang
sama. Menjelaskan semua variable dan istilah yang akan digunakan dalam
penelitian secara operasional, sehingga mempermudah pembaca/penguji dalam
mengartikan makna penelitian
Berikut Penyusunan Definisi Operasional:
1. Tentukan dulu variabel apa saja yang akan diteliti. Pastikan fungsi masing-
masing variabel, apakah sebagai variabel bebas, variabel terikat, atau
variabel luar.
2. Carilah definisi konseptual yang tepat untuk masing-masing variabel
tersebut. Bisa dari kamus, textbook, atau penelitian orang lain. Bisa juga
merumuskan sendiri berdasarkan pengalaman atau rangkuman dari
berbagai kepustakaan. Intinya adalah definisi konseptual lebih berfokus
pada konsep suatu variabel.
3. Identifikasi apa saja yang dapat dilakukan untuk mengukur variabel-
variabel tersebut. Selalu ada lebih dari satu cara untuk mengukur sesuatu.
Bisa dengan mengamati, membandingkan dengan hal lain, menanyakan,
atau metode lain.
4. Pilihlah cara apa yang akan benar-benar dilakukan untuk menggambarkan
suatu variabel. Pastikan spesifik dengan acuan yang jelas. Misalnya
apakah akan mengacu pada suatu kuesioner standar atau suatu metode
yang benar-benar baru. Perlu rinci hingga bagaimana nantinya
memperlakukan data yang diperoleh. Secara umum ada 4 level
pengukuran: 1) nominal, 2) ordinal, 3) interval dan 4) rasio.
5. Tuliskan dalam bentuk narasi atau tabel. Umumnya kalau pada skripsi atau
tesis berupa tabel, sedangkan pada naskah publikasi ilmiah umumnya
berupa narasi.
3.4 Populasi, Sampel dan Sampling
Dalam penelitian perlu diadakan pembatasan terhadap populasi yang diteliti.
Pembatasan populasi tersebut dilakukan agar pelaksanaan penelitian memiliki
ruang lingkup yang jelas. Menurut Ary, dkk ( 2008) dalam Sukardi (2008:53)
memberikan definisi, “ Population members of well defined class of people,
events or obyects”. Artinya bahwa populasi adalah anggota kelas yang
didefinisikan baik orang, peristiwa atau obyek. Sedangkan Sugiyono ( 2009:80 )
memberikan pengertian bahwa : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek itu.
Sampel merupakan bagian dari anggota populasi yang karakteristiknya
dimiliki oleh populasi secara keseluruhan, sehingga kesimpulan yang diambil dari
hasil penelitian terhadap sampel merupakan kesimpulan yang dapat diberlakukan
terhadap seluruh populasi. Melalui sampel ini dapat diambil kesimpulan dengan
biaya yang lebih hemat dan waktu yang lebih singkat, tetapi diyakini dapat
mewakili sejumlah populasinya.
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili suatu populasi. Boleh dipilih probability sampling atau non
probability sampling.
3.5 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Sementara itu instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Pada bagian ini disebutkan secara ringkas jenis instrumen
pengumpulan data, misalnya: Questionare, interview, observasi atau pengukuran
fisiologis. Pengumpulan data berisi penjelasan cara pengumpulan data terutama
tentang alat pengumpulan data, apakah menggunakan angket atau kuesioner,
observasi, wawancara, skala likert atau yang lain.
3.6 Etika Penelitian
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos.Istilah etika bila ditinjau dari aspek
etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam
masyarakat. Etika dalam konteks filsafat merupakan refleksi filsafati atas
moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula sebagai filsafat moral. Etika
mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan
dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Etika membantu manusia untuk
melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu
kita untuk merumuskan pedoman etis yang lebih adekuat dan norma-norma baru
yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan
masyarakat.
Pertanyaan:
1. Bagaimana menentukan sebuah judul penelitian untuk sebuah Proposal?
2. Bagaimana cara menentukan Latar belakang penelitian di dalam Proposal?
3. Bagaimana cara menentukan Rumusan Masalah yang tepat untuk sebuah
proposal?
4. Bagaimana cara mencapai tujuan penelitian dalam proposal?
5. Bagaimana membuat Hipotesis yang benar di dalam pembuatan Proposal
Penelitian?
6. Bagaimana membuat kerangka kerja untuk proposal penelitian yang
benar?
7. Untuk memperoleh informasi dalam pengumpulan data bagaimana
langkah yang tepat dalam hal tersebut?
8. Saat melakukan wawancara, langkah awal yang dilakukan untuk penelitian
bagaimana?
9. Apakah dalam etika penelitian dalam pembuatan proposal penting?
DAFTAR PUSTAKA
Heriyanto,A., Sandjaja. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta. Prestasi Pustaka
Surkadi. 2008.Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Mitra Cendikia
Press.
Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai