TUGAS
(POLIO)
Disusun Oleh :
0525A
APRIL 2020
Page |2
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN_______________________________________________3
1.1 Sejarah Polio______________________________________________3
1.2 Etiologi Polio______________________________________________3
1.3 Epidemiologi______________________________________________4
1.3.1 Perkembangan dan Penyebaran Polio Di Dunia_______________4
1.3.2 Perkembangan dan Penyebaran Polio Di Indonesia______5
1.4 Faktor Penyebaran Polio__________________________________5
1.5
1.6 Program Penanganan Polio Di Indonesia
1.7
DAFTAR PUSTAKA
Page |3
PEMBAHASAN
Pada tahun 1909 dua orang dokter dari Australia yakni Karl
Landsteiner dan Erwin Popper menemukan virus polio pertama kali. Virus
Polio (VP) merupakan penyakit menular akut yang sangat berbahaya
yang disebabkan oleh virus polio dari genus enterovirus dan family
Picorna virida. Selain itu juga disebabkan oleh virus polio dengan
menempati pada sel anterior bagian kelabu sumsum tulang belakang dan
inti motorik truncus cerebri (batang otak) dan akibat kerusakan bagian
susunan saraf tersebut akan terjadi kelumpuhan dan atrofi otot. Terdapat
3 jenis virus polio yakni strain 1 (Mahoney) strain 2 (Lansing) dan strain 3
Page |4
1.3 EPIDEMIOLOGI
Virus polio akan tetap bertahan lama terhadap alcohol dan lisol,
namun akan musnah terhadap larutan klor dan formaldehid. Suhu yang
tinggi dapat dengan cepat mematikan virus polio, namun pada suhu yang
dingin dan membeku virus akan mati dalam jangka waktu hingga
bertahun-tahun. Untuk ketahanan virus di Indonesia bergantung pada
kelembapan suhu dan adanya mikroba lainnya. Selain bertahan lama
terhadap alcohol dan lisol, virus juga akan bertahan lama di dalam air
limbah dan air yang tergenang. Masa inkubasi ketika terpapar oleh virus
polio berkisar antara 3-6 hari dan kelumpuhan yang terjadi dalam kurun
waktu 7-21 hari.. adapun manifestasi klinis ketika terpapar virus polio
pada manusia terbagi dalam 4 bentuk yaitu :
1. Innapparent Infection , bentuk ini ditandai tanpa gejala klinik
yang banyak terjadi sekitar 72%
2. Minor illness (abortif poliomyelitis), ditandai dengan gejala
panas yang terlalu tinggi, perasaan lemas, tidak ada nafsu
makan, sakit pada tenggorokan, gangguan gastrointestinal,
serta nyeri kepala ringan
3. Non paralitik poliomyelitis (Meningitis Aseptik), gejalanya
demam tinggi hingga mencapai 39,5 °C, sakit kepala, nyeri
Page |7
anggota WHO di South East Asia Region (SEAR) pada bulan Maret 2014.
(States et al., 2016)
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA