Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

SISTEM EKONOMI INDONESIA

OLEH :
NAMA : GUSTY AYU ONAOLA
NPM : 12172201190010

PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

AMBON 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
hikmatnya, saya dapat menyelesaikan makala ini dengan baik.

Dalam makala ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa makala ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik, saran, dan tanggapan sangat saya harapkan
dari dosen pengampuh mata kuliah ini.

Sekian dan terimakasih.

Ambon, 21 april 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................

1.1 PENGERTIAN SISTEM EKONOMI.................................................


1.2 MACAN-MACAM................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................

II.1 SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.......................................

II.2 SISTEM EKONOMI KERAKYATAN..............................................

II.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGHARUI PERTUMBUHAN


PEREKONOMIAN INDONESIA...............................................................

II.4 PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI......................................

II.5 KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA DILIHAT DARI PDB..........

II.6 DAMPAK GLOBALISASI EKONOMI................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

III.1 KESIMPULAN.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN SISTEM EKONOMI


Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua
negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap
negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai
dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang
terpadu, yang didalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing
bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.
Secara teoritis sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan
dari aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu kesatuan dan
digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan
menurut Gilano (1992;486) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara
untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, distribusi,
konsumsi, investasi, dan sebagainnya.) sehingga menjadi satu kesatuan
yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari, lalu menurut
McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat
mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana,
dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

1.2 MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI


Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh
dan berkembang yang sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi negara
yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem
ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat atau komando, sistem
ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang
diterapkan oleh masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi
ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat
setempat sangat berpengharu kuat. Dalam bidang produksi, biasanya
mereka hanya memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu,
sistem ekonomi tradisional sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa
menjawab permasalahan ekonomi yang semakin berkembang.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional, sebagai berikut :
a. Aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan
kebiasaan
b. Kehidupan masyarakat sangat sederhana
c. Kehidupan gotong royong dan kekeluargaan sangat dominan
d. Teknologi produksi yang digunakan masih sangat sederhana
e. Modal yang digunakan sedikit
f. Transaksi jual beli dilakukan dengan cara barter
g. Kegiatan produksi sepenuhnya bergantung pada alam tenaga
kerja
h. Hasil produksi terbatas hanya untuk keluarga atau kelompok saja
2. Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem
ekonomi sosialis atau terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan
sistem ekonomi yang menghendaki pengaturan perekonomian
dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena itu, dalam
sistem ekonomu ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan
ekonomi sangat dominan.
Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat adalah sebagai berikut :
a. Semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat
b. Kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan
konsumsi diatur oleh negara
c. Semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan
oleh individu atau pihak swasta tidak diakui.

Sistem ekonomi sosialis memiliki kelebihan dan kekurangan.


Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi ini, diantaranya :

a. Tingkat inflasi dan pengangguran dapat ditangani dengan


baik, sebab perekonomian di kendalikan oleh pemerintah
pusat
b. Kegiatan produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan
mudah, sebab pemerintah memiliki seluruh sumber daya dan
faktor-faktor produksi
c. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi
direncanakan ileh pemerintah

Kelemahan sistem ekonomi terpusat, diantaranya sebagai berikut:

a. Menghambatkreaktivitas masyarakat dalam melakukan


kegiatan perekonomian sebab kegiatan perekonomian telah
diatur dan ditentukan oleh pe,erintah pusat
b. Terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat
c. Terjadinya ketidaksesuaian barang yang dibutuhkan oleh
masyarakat, yang disebabkan oleh sulitnya pemerintah dan
menghitung semua kebutuhan masyarakat.
Contoh : negara dapat dikatakan mendekati sistem ekonomi
komando adalah Kuba, Rusia, Korea Utara, dan RRC,
walaupun RRC saat ini mulai meninggalkan sistem ekonomi
komando dalam perekonomiannya.

3. Sistem Ekonomi Pasar


Sistem ekonomi pasar disebut juga sebagai laissez-faire. Kata
laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya “ biaralah
mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Selain
diistilahkan laissez-faire, sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem
ekonomi kapitalis. Isitilah ini muncul dikarenakan dalam sistem
ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight Liberalisme” (sistem
persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan mampu
menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat
memenangkan pertarungan dalam bisnis. Sistem ekonomi pasar
merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan perekonomian
yang didasarkan yang didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu
interaksi antara permintaan dan penawaran suatu barang yang
kegiatannya tergantung pada kekuatan modal yang dimiliki oleh
setiap individu.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar, diantaranya sebagai berikut :
a. Setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor
produksi
b. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
c. Peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi
setiap individu untuk menguasai sumber-sumber ekonomi
sehingga dapat menciptakan efisiensi
d. Peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil
e. Hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak
dilindungi sepenuhnya oleh negara
f. Setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencaria keuntungan
g. Kegiatan perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar

Sistem ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan


yang dimiliki oleh sistem ekonomi ini, diamtaranya :

a. Menumbuhkan kreaktivitas masyarakat dalam penyelenggaraan


perekonomian, oleh sebab masyarakat diberi kebebasan dalam
menentukan kegiatan perekonomian
b. Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab
terjadinya persaingan yang ketat
c. Efisiensi dan efektivitas penggunaan faktor-faktor produksi dapat
tercapai dengan baik, sebab tindakan ekonomi yang dilakukan
didasarkan kepada motif pencarian keuntungan yang sebesar-
besarnya

Kelemahan sistem ekonomi pasar, diantaranya sebagai berikut :

a. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip


yang berlaku adalah free fight liberalism, dimana kunci untuk
memenangkan persaingan adalah modal
b. Tidak tetutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan
masyarakat
c. Terapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan
golongan pekerja sehingga yang kaya lebih kaya dan yang miskin
bertambah miskin
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan
perekonomian yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah,
tetapu masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas
untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka
jalankan.
Sistem ekonomi campuran seringkali disebut juga sebagai
perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komado,
maksudnya pemerintah dan masyrakat atau pihak swasta bekerja
sama dalam memcahkan masalah ekonomi sehingga perekonomian
tidak lepas kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem ini
diserahkan kepada kekuatan pasar.
Sistem ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas
upaya untuk menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem
ekonomi pasar atau sistem ekonomi komando secara murni.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran, diantaranya sebagai beriku :
a. Hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada
pembatasan dari pemerintah
b. Kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap
individu memiliki hak untuk mengembangkan kreaktivitasnya
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
c. Kepentingan umum lebih diutamakan
d. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya
menyangkut faktor-faktor yang menguasai hajat hidup orang
banyak
e. Pelaku ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

Indonesia ridak menganut sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi komando,


sistem ekonomi pasar, sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi yang diterapkan di
Indonesia adalah Sistem Ekonomi Perancis, yang didalamnya terkandung demokrasi
ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi
Ekonomiberarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat
dibawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan
ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan
arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya kreasi
setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya
dalam membangun perekonomian.

Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
karena bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai dab kepribadian bangsa Indonesia
adalah sebagai berikut :

1. Sistem “Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan


bangsa lain
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat dominan serta mematikan potensi dan kreasi
unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli
yang merugikan masyarakat

Landasan perekonomian Indonesia pada pasal 33 ayat 1,2,3 dan 4 UUD 1945 hasil
Amandemen, yang berbunyi sebagai berikut :

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang yang banyak dikuasai oleh negara
c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalanya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan,kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.

Selain tercantum dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945, demokrasi ekonomi


tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai cita-cita sosial dengan
ciri-cirinya. Selanjutnya, sriap Tap MPR tentang GBHN mencantumkan demokrasi
ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dengan ciri-ciri positif yang
selalu harus pupuk dan dikembangkan. Ciri-ciri positif diuraikan dalam poin-poin
berikut :

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara
c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasi oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemadirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional
e. Warga memiliki perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat
f. Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat
g. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan salam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum
h. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan
pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat
i. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara
Pemikiran tokoh-tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita,
diantaranya :

a. Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)


Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal
sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. Bung Hatta menyusun pasal 33 didasari
pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah
oleh bangsa asing yang menganut sistem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan
sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh
karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di
Indonesia harus berasakan kekeluargaan.
b. Pemikiran Wipolo
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan Wijoyo Nitisastro tentang
pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945). 23 september 1955
menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal,
kerana itu SEP juga menolak sektor swasta yang merupakan utama sistem
ekonomi liberal-kapitalistik
c. Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran
Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan
sebagai penolakan terhadap sektor swasta
d. Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga
sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah
pandangan tentang manusi. Dalam kapitalis atau sosialis, manusia dipandang
sebagai makhluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi
kebutuhan akan materi saja
e. Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar
dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, didalam sistem tersebutlah tercapai
keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar “lazimnya suatu
sistem ekonomi bergantung erat dengan paham ideologi yang dianut suatu
negara
11.2 SISTEM EKONOMI KERAKYATAN

Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada


kekuatan ekonomi rakyat. Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan
ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan (populer) yang dengan
secara swadaya megelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan
dikuasainya.

Kegiatan ekonomi dikembangkan untuk membantu dirinya sendiri dan


masyarakat, sehingga tidak mengekploitasi sumber daya alam yang ada. Gagasan
ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli ekonomi
Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh negara berkembang termasuk
Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan.

Strategi pembangunan yang memberdayakan ekonomi rakyat merupakan


strategi melaksanakan demokrasi ekonomi yaitu produksi dikerjakan oleh semua untuk
semua dan dibawah pimpinan dan pemilikan anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakat lebi diutamakan ketimbang kemakmuran orang seorang.
Tidak mungkin ekonomi kerakyatan diwujudkan tanpa restrukrisasi kelembagaan
politik di tingkat Distrik. Dengan demikian persoalan pengembangan ekonomi rakyat
juga tidak terlepas dari kelembagaan politik ditingkat Distrik. Untuk itu mesti tercipta
iklim politik yang kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat. Ditingkat kampung
dan Distrik bisa dimulai dengan pendemokrasian pratana sosial politik, agar benar-
benar yang inklusif dan partisiporis ditingkat Distrik untuk menjadi partner dan
penekan birokrasi kampung dan Distrik agar memenuhi kebutuhan kebutuhan
pembangunan rakyat.

II.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN


PEREKONOMIAN DI INDONESIA

Adapun faktor yang mempengharui pertumbuhan ekonomi Indonesia, secara


umum adalah :

1. Faktor produksi
2. Faktor investasi
3. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
4. Faktor kebijakan moneter dan inflasi
5. Faktor keuangan negara

II.4 PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI

Ekonomi Indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat


dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat
melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain, dengan pendapatan
nasional per tahun Indonesia mampu memberikan kemajuan ekonomi makro yang
sangat berpengharu dalam pertumbuhan ekonomi saat ini, salah satu pertumbuhan
ekonomi itu dapat dilihat dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang
utama kinerja perekonomian.

II.5 KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA DILIHAT DARI PDB

Pendapat Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini menempati urutan ke-18
dari 20 negara yang mempunyai PDB terbesar di dunia. Hanya ada 5 negara Asia yang
masuk kedalam daftar yang dikeluarkan oleh Bank Dunia. Kelima negara Asia tersebut
adalah Jepang (urutan ke-2), Cina (urutan ke-3), India (urutan ke-11), Korea Selatan
(urutan ke-15).

Indonesia yang kini mempunyai PDB US$700 miliar, boleh saja bangga. Apalagi,
dengan pendapatan perkapita yang mencapai US$3000 per tahun menempatkan
Indonesia di urutan ke-15 negara-negara dengan pendapatan perkapita yang besar.

II.6 DAMPAK GLOBALISASI EKONOMI POSITIF DAN DAMPAK GLOBALISASI


NEGATIF

Dampak Globalisasi ekonomi positif dan dampak globalisasi negatif menjadi


bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia usaha. Ada banyak oengertian globalisasi
yang secara umum mempunyai kemiripan salah satu pengertian globalisasi adalah
proses yang melintasi batas negara dimana antarindividu, antarkelompok, dan
antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengharui satu sama
lain.
Sebagaimana sebuah sistem globalisasi ekonomi mempunyai dampak positif dan
juga dampak negatif, terlepas dari pendapat pro globalisasi dan kontra globalisasi
ekonomi kita akan mencoba menelaah secara sederhana dampak positif globalisasi dan
dampak negatif globalisasi ekonomi.

Dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek permodalan, dari sisi


ketersediaan akses dana akan semakin mudah memperoleh investasi dari luar negeri.
Investasi secara langsung seperti pembangunan pabrik akan turut membuka lowongan
kerja, hanya saja dampak positif ini akan berbalik 180 derajat ketika pemerintah tidak
mampu mengelola aliran dana rawan menimbulkan krisis ekonomi karena runtuhnya
nilai mata uang Rupiah. Dampak positif globalisasi ekonomi dari sisi semakin
mudahnya diperoleh barang import yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa
diproduksi di Indonesia, ahli teknoligi juga bisa terbuka sangat lebar, namun kondisi
ini juga bisa berdampak buruk bagi masyarakat karena kita cenderung hanya
dijadikan objek pasar, studi kasus seperti produksi motor yang dikuasi Jepang.
BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang
berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama,
bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal
eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-
nasionalisme dan sosio demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan
kehidupan ekonomi rakyat); serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi,
kemakmuran masyarakat yang uitama, bukan kemakmuran pribadi).

Dalam sistem ekonomi pancasila, perekonomian liberal maupun komando harus


dijauhkan karena terbukti hanya menyengsarakan kaum yang lemah serta mematikan
kreaktifitas yang potensial. Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi
pemerintah agar tidak merugikan pihak-pihak yang berkaitan.

Indonesia seharusnya sudah belajar pada krisis ekonomi moneter yang


mengguncang dunia pada tahun1998, dengan hanya sektor pertanian dan perkebunan
yang tumbuh positif dan turut menyelamatkan ekonomi domestik.

Belajar dari kasus itu, Indonesia sudah saatnya memberi perhatian utama pada
bidang pertanian dan perkebunan, agar bisa keluar dari krisis pangan yang kini
mengancam dunia. Maka dari itu setiap komoditas harus didekati secara spesifik
karena masing-masing memiliki spesifikasi yang berbeda

Pertumbuhan ekonomi disetiap negara berbeda0beda tergantung dari tingkat


pendapatan per kapita suatu negara tersebut dan tergantung dari berapa besar
pendapatan / penghasilan dari penduduknya

Jika pendapatan negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat
tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu dibawah rata-rata maka
pertumbuhan ekonominya juga rendah.
DAFAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/kondisi-perekonomian-indonesia-saat-ini.htm

http://dwi-ardianto.blogspot.com/2011/02/perekonomian-indonesia-saat-ini.html

http://www.peluangusahabisnisonline.com/2011/03/dampak-globalisasi-ekonomi-positif-
dan.html

http://cynthiaprimadita.blogspot.com/2011/02/makala-sistem-perekonomian-indonesia

Anda mungkin juga menyukai