DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
1. AMARA MAULIDIYA
2. CRISTINA GINA S.
3. ENDANG WAFIANDA S.
4. GAZYKIAN ANUGRAH C.
5.HESTY
6. YUNI LESTARI
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
rahmatNya-lah kami berhasil menyusun makalah ini. Adapun materi yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah mengenai tahap proses pembelajaran.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi kesehat
serta untuk menambah wawasan kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi
bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunannya walaupun kami telah
berusaha dengan mencurahkan segala tenaga dan pikiran serta kemampuan yang
kami miliki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya
membangun demi tercapai suatu kesempurnaan dalam makalah kami. Semoga
segala upaya kami dalam membuat makalah ini dapat bermanfaat.
Kelompok 7
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................2
A. Latar Belakang.......................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
Tahap-Tahap Pembelajaran.......................................................................................3
a. Tahap Pengkajian...............................................................................................3
b. Tahap Perencanaan.............................................................................................5
c. Tahap Implementasi...........................................................................................8
d. Tahap Evaluasi.................................................................................................10
BAB III PENUTUP........................................................................................................13
Kesimpulan..................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan, dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Status kesehatan akantercapai secara optimal, jika keempat faktor secara
bersama-sama memiliki kondisi yang optimal pula.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Salah satu tujuan nasional
adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan
dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan,
lapangan kerja dan ketenteraman hidup.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya
derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat
Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama. Salah satu usaha
pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan
pelaksanaanya bagaimanan cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan
pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga
bias dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut
dengan promosi kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan.
Mengingat tugas kita sebgaai tim medis adalah salah satunya
memperkenalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka
didalam makalah ini kami akan membahas tentang Promosi Kesehatan
mengenai “Tahap-Tahap Pembelajaran” dalam melakukan promosi kesehatan
agar kita dapat melakukan tindakan promosi dengan tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahap proses pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana tahap proses pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
Tahap-Tahap Pembelajaran
Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar
mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan
tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; artinya proses
pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di
masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Kegiatan promosi
kesehatan diselenggarakan melalui proses : pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi, dimana disetiap proses tersebut menentukan
berjalannya suatu promosi kesehatan.
a. Tahap Pengkajian
Tahapan pertama dalam perencanaan promosi kesehatan adalah
pengkajian tentang apa yang dibutuhkan klien atau komunitas untuk
menjadi sehat. Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari
pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien, baik
individu maupun komunitas. Fase keperawatan ini mencakup dua
langkah yaitu pengumpulan data, dari sumber primer (klien) dan
sumber sekunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan analisa data sebagai
dasar untuk diagnosa keperawatan (Bandman dan Bandman, 1995).
Pengkajian bertujuan untuk menetapkan dasar data tentang kebutuhan,
masalah kesehatan, pengalaman yang terkait, praktik kesehatan, tujuan,
nilai dan gaya hidup yang dilakukan klien. Informasi yang terkandung
dalam dasar data adalah dasar untuk menetapkan proses asuhan
keperawatan selanjutnya.
Pengkajian komunitas merupakan suatu proses upaya untuk dapat
mengenal masyarakat. Warga masyarakat merupakan mitra
dan berkontribusi terhadap keseluruhan proses. Tujuan keperawatan
dalam mengkaji komunitas adalah mengidentifikasi faktor-faktor (baik
positif maupun negatif) yang mempengaruhi kesehatan warga
masyarakat agar dapat mengembangkan startegi promosi kesehatan.
Hancock dan Minkler (1997), mengemukakan bahwa bagi profesional
kesehatan yang peduli tentang membangun masyarakat yang sehat, ada
dua alasan dalam melakukan pengkajian kesehatan komunitas, yaitu
sebagai informasi yang dibutuhkan untuk perubahan dan sebagai
pemberdayaan.
a). Adapun beberapa tahap dalam pengkajian yaitu :
a. Mengidentifikasi prioritas masalah kesehatan yang terdiri
dari:
1. Melakukan Konsultasi
2. Mengumpulkan data
3. Membuat penyajian penemuan
4. Menentukan prioritas masalah
b. Tahap Perencanaan
Definisi Perencanaan Promosi Kesehatan Tahap perencanaan
penting untuk memastikan bahwa promosi kesehatan yang akan
dilakukan terfokus pada prioritas kerja yang sesuai dengan tujuan/goal
yaitu memberikan layanan keperawatan terbaik pada klien meliputi
individu, kelompok maupun masyarakat. Model perencanaan
diperlukan dalam promosi kesehatan karena perencanaan menyediakan
cara untuk memandu pilihan sehingga keputusan yang dibuat mewakili
cara terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pendekatan rasional
menunjukkan bahwa seluruh jajaran atau option harus diidentifikasi dan
dipertimbangkan sebelum program komprehensif disusun. Model
perencanaan rasional (Rational planning model) memberika pedoman
pilihan dalam mengambil keputusan yang mewakili langkah terbaik
untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Perencanaan memeiliki
keuntungan supaya tujuan yang akan dicapai jelas oleh karena itu dalam
tahap perencanaan memerlukan:
1. Pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
2. Penentuan tujuan mengenai apa yang akan dicapai
3. Penentuan taget berhubungan dengan tepat hasil. Target harus
SMART; Sesific, Measurable, Achieveable, Realistic, Time-
limited
4. Pemilihan metode atau strategi yang akan digunakan dalam
pencapaian tujuan
5. Evaluasi hasil
Beberapa perecanaan diperkenalkan dalam bentuk linier, namun
ada juga model perencanaan yang ditampilkandalam bentuk circular
(melingkar), yang mengindikasi bahwa pada hasil evaluasi akan
dijadikan feedback (umpan balik) pada tahap perencanaan berikutnya.
a) Perencanaan Strategis Promosi Kesehatan.
Strategis menjelaskan hasil yang diinginkan dan cara dalam
pencapaian tujuan yang akan dicapai pada hasil pelaksanaan
tetapi tidak selalu masuk ke detail tentang metode atau
mengukur hasil. Perencanaan strategis mengacu pada
perencanaan sebuah kegiatan berskala besar yang melibatkan
berbagai intervensi pada patner yang berbeda dan bertahap. Pada
“English white paper on Public Health” disebutkan bahwa
perencanaan strategis mengacu pada kebutuhan yang telah
digabungkan dan kebijakan yang terkait. Simnett (1995)
menggambarkan beberapa tingkat/taraf dalam pengembangan
strategi meliputi:
1. Identifikasi kegemaran patner
2. Diagnose, yaitu identifikasi kemana dan bagaimana
kita menginginkan sesuatu yang berbeda
3. Visi, yaitu terkait dengan hasil yang diharapkan
4. Pembangunan, kebutuhan untuk merubah permintaan
sesuai dengan apa yang dicitakan dan apakah program
yang ada sejalan dengan harapan
5. Rencana pelaksanaan, yaitu rencana mengenai apa
yang akan dilakukan selanjutnya.
d. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi pada promosi kesehatan pada dasarnya memiliki
kesamaan dengan tahap evaluasi pada proses keperawatan secara umum.
Didalam tahapan evaluasi hal penting yang harus diperhatikan adalah
standar ukuran yang digunakan untuk dijadikan suatu pedoman evaluasi.
Standar ini diperoleh dari tujuan dan hasil yang diharapkan diadakannya
suatu kegiatan tersebut. Kedua standar ini selalu dirumuskan ketika
kegiatan ataupun tindakan keperawatan belum diberikan. Selain itu, dalam
tahapan evaluasi juga dilakukan pengkajian lagi yang lebih dipusatkan
pada pengkajian objektif dan subjektif klien atau objek kegiatan setelah
dilakukan tindakan promosi kesehatan. Tujuan evaluasi diantarnya adalah
sebagai berikut:
Tujuan umum :
1. Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
2. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Tujuan khusus :
1. Mengakhiri rencana tindakan program promosi kesehatan
2. Menyatakan apakah tujuan program promosi kesehatan telah tercapai
atau belum
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan terkait program promosi
4. Memodifikasi rencana tindakan promosi
5. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan promosi kesehatan belum
tercapai.
Standar evaluasi pada promosi kesehatan yang mencakup tujuan
serta hasil yang diharapakan selalu dibuat berdasarkan latar belakang
kegiatan. Tujuan dari kegiatan promosi kesehatan selalu ditetapkan
berdasarkan apayang hendak dicapai dengan kegiatan promosi kesehatan.
Hal ini menjadi penting karena segala tujuan dari kegiatan promosi
kesehatan memiliki aspek yang sangat penting dari suatu kegiatan promosi
kesehatan. Tahapan evaluasi dalam kegiatan promosi kesehatan dapat
dilakukan dalam berbagai tinjauan. Hal ini meliputi :
a. Evaluasi terhadap input
Tahap evaluasi promosi kesehatan dalam hal ini mencakup
evaluasi terhadap segala input untuk mendukung terlaksananya
kegiatan promosi kesehatan. Evaluasi pada komponen input
sangat penting karena input itu sendiri mencakup:
jumlah ketersediaan sumber daya manusia sebagai
pelaksana kegiatan promosi kesehatan
banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk
mempersiapkan atau melaksanakan kegiatan
banyaknya materi dan juga uang yang digunakan
untuk mendanai kegiatan. Segala komponen input
tersebut dapat diibaratkan sebagai bahan bakar dalam
kegiatan. Oleh karena itu evaluasi pada aspek ini
sangat perlu karena baik buruknya suatu kegiatan
promosi kesehatan sangat ditentukan seberapa besar
input yang ada.
b. Evaluasi terhadap proses
Evaluasi terhadap proses penyelenggaraan promosi kesehatan
meliputi:
Seberapa banyak orang yang memiliki komitmen tinggi untuk
melakukan kegiatan promosi kesehatan
Teori dan konsep dalam pemberian promosi kesehatan
Dimana kegiatan promosi kesehatan dan dilakukan dan
sasarannya
Media dalam pemberian promosi kesehatan
Evaluasi terhadap proses akan memberikan manfaat yang besar
dalam promosi kesehatan. Evaluasi ini akan memperlihatkan
bagaimana berjalannya proses promosi kesehatan dari awal
hingga akhir. Dari evaluasi ini diharapkan akan diketahui sejauh
mana keberhasilan dan kendala dalam suatu kegiatan promosi
kesehatan.
c. Evaluasi terhadap hasil dari kegiatan
Evaluasi terhhadap hasil dari suatu kegiatan promosi
kesehatan lebih dipusatkan pada pengamatan pada obkjek
kegiatan. Dalam hal ini, evaluasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa berhasilkah promosi kesehatan terhadap pengetahuan,
tingkah laku, dan sikap klien dalam menjalankan pola hidup
sehat. Evaluasi hasil juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengetahui seberapa jauh tujuan diadakannnya promosi
kesehatan dapat tercapai.
d. Impact evaluation
Evaluasi terhadap dampak kegiatan promosi kesehatan
meliputi melakukan pengkajian terhadap seberapa berhasilkah
penyelenggara promosi kesehatan mempengaruhi klien. Selain
itu, dengan evaluasi terhadap dampak kegiatan promosi
kesehatan kita akan mengetahui seberapa besar dampak suatu
kegiatan dilakukan. Selain itu tindakan evaluasi dapat dilakuak
melalui 2 cara yaitu:
1. Evaluasi formatif
Hasil observasi dan analisa promotor terhadap respon
segera pada saat / setelah dilakukan tindakan
keperawatan atau promosi kesehatan
Ditulis pada catatan perawatan Contoh: membantu
pasien dudukajarkan klien pencucian tangan yang benar
dan latihan senam hamil.
2. Evaluasi Sumatif
Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa
status kesehatan sesuai waktu pada tujuan
Ditulis pada catatan perkembangan Dari evaluasi
kegiatan atau tindakan evaluasi yang dilakukan baik
formati maupun sumatif.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut
dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; artinya proses pemberdayaan
tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan
semua komponen masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan diselenggarakan
melalui proses : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dimana
disetiap proses tersebut menentukan berjalannya suatu promosi kesehatan.