Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

TAHAP PROSES PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 7
1. AMARA MAULIDIYA
2. CRISTINA GINA S.
3. ENDANG WAFIANDA S.
4. GAZYKIAN ANUGRAH C.
5.HESTY
6. YUNI LESTARI

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN NERS PONTIANAK


POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
rahmatNya-lah kami berhasil menyusun makalah ini. Adapun materi yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah mengenai tahap proses pembelajaran.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi kesehat
serta untuk menambah wawasan kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi
bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunannya walaupun kami telah
berusaha dengan mencurahkan segala tenaga dan pikiran serta kemampuan yang
kami miliki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya
membangun demi tercapai suatu kesempurnaan dalam makalah kami. Semoga
segala upaya kami dalam membuat makalah ini dapat bermanfaat.

Pontianak, 12 Maret 2020

Kelompok 7
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................2
A. Latar Belakang.......................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
Tahap-Tahap Pembelajaran.......................................................................................3
a. Tahap Pengkajian...............................................................................................3
b. Tahap Perencanaan.............................................................................................5
c. Tahap Implementasi...........................................................................................8
d. Tahap Evaluasi.................................................................................................10
BAB III PENUTUP........................................................................................................13
Kesimpulan..................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan, dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Status kesehatan akantercapai secara optimal, jika keempat faktor secara
bersama-sama memiliki kondisi yang optimal pula.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Salah satu tujuan nasional
adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan
dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan,
lapangan kerja dan ketenteraman hidup.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya
derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat
Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama. Salah satu usaha
pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan
pelaksanaanya bagaimanan cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan
pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga
bias dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut
dengan promosi kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan.
Mengingat tugas kita sebgaai tim medis adalah salah satunya
memperkenalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka
didalam makalah ini kami akan membahas tentang Promosi Kesehatan
mengenai “Tahap-Tahap Pembelajaran” dalam melakukan promosi kesehatan
agar kita dapat melakukan tindakan promosi dengan tepat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahap proses pembelajaran ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana tahap proses pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

Tahap-Tahap Pembelajaran
Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar
mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan
tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; artinya proses
pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di
masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Kegiatan promosi
kesehatan diselenggarakan melalui proses : pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi, dimana disetiap proses tersebut menentukan
berjalannya suatu promosi kesehatan.
a. Tahap Pengkajian
Tahapan pertama dalam perencanaan promosi kesehatan adalah
pengkajian tentang apa yang dibutuhkan klien atau komunitas untuk
menjadi sehat. Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari
pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien, baik
individu maupun komunitas. Fase keperawatan ini mencakup dua
langkah yaitu pengumpulan data, dari sumber primer (klien) dan
sumber sekunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan analisa data sebagai
dasar untuk diagnosa keperawatan (Bandman dan Bandman, 1995).
Pengkajian bertujuan untuk menetapkan dasar data tentang kebutuhan,
masalah kesehatan, pengalaman yang terkait, praktik kesehatan, tujuan,
nilai dan gaya hidup yang dilakukan klien. Informasi yang terkandung
dalam dasar data adalah dasar untuk menetapkan proses asuhan
keperawatan selanjutnya.
Pengkajian komunitas merupakan suatu proses upaya untuk dapat
mengenal masyarakat. Warga masyarakat merupakan mitra
dan berkontribusi terhadap keseluruhan proses. Tujuan keperawatan
dalam mengkaji komunitas adalah mengidentifikasi faktor-faktor (baik
positif maupun negatif) yang mempengaruhi kesehatan warga
masyarakat agar dapat mengembangkan startegi promosi kesehatan.
Hancock dan Minkler (1997), mengemukakan bahwa bagi profesional
kesehatan yang peduli tentang membangun masyarakat yang sehat, ada
dua alasan dalam melakukan pengkajian kesehatan komunitas, yaitu
sebagai informasi yang dibutuhkan untuk perubahan dan sebagai
pemberdayaan.
a). Adapun beberapa tahap dalam pengkajian yaitu :
a. Mengidentifikasi prioritas masalah kesehatan yang terdiri
dari:
1. Melakukan Konsultasi
2. Mengumpulkan data
3. Membuat penyajian penemuan
4. Menentukan prioritas masalah

 b. Menganalisis masalah kesehatan yang terdiri dari :


1. Membuat tinjauan pustaka ( literature review)
2. Mengambarkan group yang akan di berikan promosi
kesehatan
3. Mengeksplor lebih jauh mengenai masalah kesehatan
4. Menganalisa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
timbulnya masalah kesehatan

b). Tujuan pengkajian keperawatan dalam promosi kesehatan :


1. Untuk membantu intervesi langsung dengan sewajarnya
2. Untuk mengidentifikasi respon tentang kebutuhan spesifik
dari grup minoritas, komunitas, atau populasi yang
membutuhkan promosi kesehatan. Misalnya promosi
kesehatan yang dilakukan pada komunitas mantan
penderita kusta tentu berbeda dengan promosi yang
dilakukan pada orang normal.
3. Untuk menentukan risiko dari suatu komunitas, apa yang
akan terjadi jika komunitas tersebut diberi promosi
kesehatan dan apa yang akan terjadi jika kelompok
tersebut tidak diberi promosi kesehatan.
4. Alokasi sumber dana, prioritas dana dinas kesehatan
diharapkan digunakan untuk proses pencegahan penyakit
melalui promosi kesehatan bukan untuk biaya pengobatan.
c). Proses pengkajian dalam promosi kesehatan
Proses dimulai dari pengkajian kualitas hidup, masalah
kesehatan, masalah perilaku, faktor penyebab, sampai keadaan
internal dan eksternal. Output pengkajian ini adalah pemetaan
masalah perilaku, penyebabnya, dan lain-lain.
 Informasi Kualitas Kehidupan : diperoleh dengan melihat
data sekunder (Strata keluarga) informasi ini hanya
berfungsi sebagai latar belakang masalah saja.
 Informasi tentang perilaku sehat : diperoleh dari
kunjungan rumah atau di Pos Yandu.
 Informasi tentang faktor penyebab (pre desposing,
enabling dan reenforcing factors) diperoleh melalui survei
cepat etnografi (Rapid etnography assesment) yang
dilakukan oleh tingkatan kabupaten atau kota.
 Informasi tentang faktor internal (tenaga, sarana, dana
promosi kesehatan) dan eksternal (peraturan, lingkungan
di luar unit) diperoleh dari lapangan/tempat.

d). Dalam melakukan pengkajian dibutuhkan suatu metode yang


bertujuan untuk mengumpulkan data yang terdiri dari :
1. Survey Langsung, dengan survey langsung kita dapat
melihat karakteristik tentang gaya hidup, tempat tinggal
dan tipe rumah dan lingkungan rumah.
2. Informant Interviews, informasi yang diperoleh dari
informan adalah kunci melalui wawncara atau focus group
discussion sangat menolong dalam mengatasi masalah.
3. Participant Observation, kita dapat mengkaji dat
objektif berdasarkan orang, tempat dan social system yang
ada di komunitas. Informasi ini dapat membantu
mengidentifikasi tren, kestabilan dan perubahan yang
member dampak kesehatanindividu di komunitas.
4. Menggunakan media seperti telephone.
5. Diskusi panel pada komunitas promotor berdiskusi
bersama masyarakat mengenai maslah yang sedang
terjadi.

b. Tahap Perencanaan
Definisi Perencanaan Promosi Kesehatan Tahap perencanaan
penting untuk memastikan bahwa promosi kesehatan yang akan
dilakukan terfokus pada prioritas kerja yang sesuai dengan tujuan/goal
yaitu memberikan layanan keperawatan terbaik pada klien meliputi
individu, kelompok maupun masyarakat. Model perencanaan
diperlukan dalam promosi kesehatan karena perencanaan menyediakan
cara untuk memandu pilihan sehingga keputusan yang dibuat mewakili
cara terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pendekatan rasional
menunjukkan bahwa seluruh jajaran atau option harus diidentifikasi dan
dipertimbangkan sebelum program komprehensif disusun. Model
perencanaan rasional (Rational planning model) memberika pedoman
pilihan dalam mengambil keputusan yang mewakili langkah terbaik
untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Perencanaan memeiliki
keuntungan supaya tujuan yang akan dicapai jelas oleh karena itu dalam
tahap perencanaan memerlukan:
1. Pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
2. Penentuan tujuan mengenai apa yang akan dicapai
3. Penentuan taget berhubungan dengan tepat hasil. Target harus
SMART; Sesific, Measurable, Achieveable, Realistic, Time-
limited
4. Pemilihan metode atau strategi yang akan digunakan dalam
pencapaian tujuan
5. Evaluasi hasil
Beberapa perecanaan diperkenalkan dalam bentuk linier, namun
ada juga model perencanaan yang ditampilkandalam bentuk circular
(melingkar), yang mengindikasi bahwa pada hasil evaluasi akan
dijadikan feedback (umpan balik) pada tahap perencanaan berikutnya.
a) Perencanaan Strategis Promosi Kesehatan.
Strategis menjelaskan hasil yang diinginkan dan cara dalam
pencapaian tujuan yang akan dicapai pada hasil pelaksanaan
tetapi tidak selalu masuk ke detail tentang metode atau
mengukur hasil. Perencanaan strategis mengacu pada
perencanaan sebuah kegiatan berskala besar yang melibatkan
berbagai intervensi pada patner yang berbeda dan bertahap. Pada
“English white paper on Public Health” disebutkan bahwa
perencanaan strategis mengacu pada kebutuhan yang telah
digabungkan dan kebijakan yang terkait. Simnett (1995)
menggambarkan beberapa tingkat/taraf dalam pengembangan
strategi meliputi:
1. Identifikasi kegemaran patner
2. Diagnose, yaitu identifikasi kemana dan bagaimana
kita menginginkan sesuatu yang berbeda
3. Visi, yaitu terkait dengan hasil yang diharapkan
4. Pembangunan, kebutuhan untuk merubah permintaan
sesuai dengan apa yang dicitakan dan apakah program
yang ada sejalan dengan harapan
5. Rencana pelaksanaan, yaitu rencana mengenai apa
yang akan dilakukan selanjutnya.

b) Model Perencanaan Promosi Kesehatan


Menurut Elwes dan Simnett (1999), kerangka kerja
perencanaan promosi kesehatan dapat meliputi:
Stage 1: Identifikasi kebutuhan dan prioritas
Identifikasi kebutuhan dan prioritas
memerlukan penelitian dan penyelidikan, atau
mungkin dengan menyeleksi sebagian klien dilihat
dari kasus yang menjadi problem. Identifikasi
kebutuhan dapat dilakukan dengan melakukan
penyelidikan/penelitian secara berurutan terhadap
keadaan klien, bertanya langsung kepada klien
tentang topik terkait informasi dan nasehat yang
mereka perlukan. Selain itu, identifikasi dapat juga
melihat pada cataan kasus untuk dapat
mengidentifikasi topik yang bersifat umum.

Stage 2: Mementukan tujuan dan target


Tujuan mengacu pada goal dengan meningkatkan
kesehatan di beberapa area, contoh: mengurangi
konsumsi alcohol karena berhubungan dengan
terjadinya gangguan kesehatan. Objek atau sasaran
membuhkan pernyataan spesifik dan harus
merupakan pernyataan yang mengaktifkan objek
bekerjasama dalam pencapaina tujuan yang dicita-
citakan bersama. Objek atau sasaran kemudian
diarahkan untuk diberi pendidikan, menciptakan
kebiasaan yang sehat, mengacu pada kebijakan
yang terkait, dan menganalisa proses serta hasil
kelingkunga. Pendidikan objek/sasaran mungkin
memutuskan beberapa kategori meliputi:
1) Level pengetahuan klien (objek) bertambah,
terkait dengan masalah yang dibahas dalam
promosi
kesehatan
2) Affektif klien (objek) mengalami perubahan
menuju pola hidup lebih sehat, yang dapat dilihat
pada perubahan tingkah laku dan kepercayaan
3) Kebiasaan atau ketrampilan klien bertambah/
semakin mahir pada kompetensi dan ketrampilan
baru

Stage 3: Identifikasi metode yang tepat dalam pencapaian


tujuan
Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan
promosi kesehatan yang akan dicapai dan
memperhatikan segi objek, artinya metode yang
digunakan mampu memberi reflek pada
objek/target yang dituju. Berikut adalah contoh
dari pemilihan metode promosi kesehatan.

Stage 4: Identifikasi sumber yang terkait


Ketika objek dan metode telah diputuskan,
tingkat perencanaan selanjutnya adalah
mempertimbangkan mengenai sumber spesifik
yang dibutuhakan dalam mengimplementasi
strategi pelaksanaan. Sumber dapat berupa dana,
ketrampilan dan keahlian, bahan seperti selebaran
atau kotak pembelajaran, kebijakan yang menarik,
rencana, fasilitas dan pelayanan.

Stage 5: Menyusun metode rencana evaluasi


Evaluasi harus berhubungan tujuan/sasaran yang
telah disusun sebelumnya tetapi dapat diusahakan
lebih dari tujuan yang telah ditapkan atau kurang
dari yang dicita citakan. Evaluasi dapat kita
lakukan dengan menanyakan pada partisipan
mengenai pemahaman informasi pada akhir sesi
atau dapat juga dalam bentuk lebih formal seperti
dengan menbagikan kuisioner
kepeda peserta/partisipan untuk diisi sesuai apa
yang dipahami atau dimengerti setelah pelaksanaan
promosi kesehatan.

Stage 6: Menyusun rencana pelaksanaan


Penyusunan rencana pelaksanaan merupakan
tindakan yang meliputi penulisan detail rencana
pelaksanaan, seperti identifikasi topik/masalah,
orang yang akan menyampaikan informasi terkait
dengan topic, sumber yang akan digunakan,
rentang waktu hingga tahap rencana evaluasi.

Stage 7: Pelaksanaan atau Implementasi dari perencanaan


Merupakan tahap yang penting untuk selalu
diperhatikan mengenai hal yang harus dan tidak
harus dilakukan, sehingga tidak terjadi masalah
yang tidak diharapkan. Pelaksanaan atau
implementasi promosi kesehatan perlu
direncanakan supaya dalam kenyataannya
partisipan diharapkan mampu menyerap atau
menerima, mengerti, memahami dan mau serta
mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
sehingga diperoleh perubahan perilaku menjadi
lebig sehat. hasil atau out-put yang ditunujukkan
oleh partisipan setelah dilaksanakan promosi
keehatan menjadi bahan dalam penusunan evaluasi.
c. Tahap Implementasi
Tahap implementasi atau pelaksanaan adalah tindakan
penyelesaian yang diperlukan untuk memenuhi tujuan yakni untuk
mencapai kesehatan yang optimal, implementasi merupakan
pelaksanaan dari rencana perawatan terhadap perilaku yang
digambarkan dalam hasil individu yang diusulkan. Pemilihan intervensi
keperawatan tergantung pada beberapa faktor:
(1) hasil yang diinginkan klien
(2) karakteristik dari diagnosa keperawatan
(3) penelitian yang berkaitan dengan intervensi
(4) kelayakan pelaksanaan intervensi
(5) penerimaan intervensi oleh individu
(6) kemampuan perawat (Carpenito-Moyet, 2003).
Promosi Kesehatan ini dapat diimplementasikan dalam berbagai tatanan,
yaitu sebagai berikut:
1. Promosi kesehatan melalui pengorganisasian dan pengembangan
Masyarakat. Pelaksanaan Promosi Kesehatan di masyarakat adalah
sebagai berikut:
a. Persiapan Pelaksanaan, dalam tahapan ini pelaksana menyusun
jadwal ulang apabila dalam melaksanakan kegiatan tidak sesuai
lagi dengan kondisi terkini, menyusun organisasi pelaksanaan
promosi kesehatan, berdasar atas rencana yang telah disusun,
mendapatkan media komunikasi yang diproduksi oleh Dinas
Kesehatan (apabila ada).
b. Fasilitasi, petugas promkes melaksanakan pelatihan kepada LKM
(seksi kesehatan) melalui pelatihan sambil bekerja (on the job
training), agar mampu melaksanakan kegiatan promosi kesehatan,
kemudian melakukan pemantauan terhadap perkembangan hasil.

c. Implementasi Kegiatan, merupakan tahap pelaksanaan kegiatan


pelatihan yang berkaitan dengan promosi kesehatan.
2. Promosi kesehatan di sekolah
Promosi kesehatan di sekolah pada prinsipnya adalah menciptakan
sekolah sebagai komunitas yang mampu meningkatkan kesehatannya
(Health Promoting School). Oleh karena itu, pelaksanaan promosi
kesehatan di sekolah mencakup 3 kegiatan pokok, yaitu:
a. Menciptakan lingkungan yang sehat (Healthful School Living),
dalam hal ini tidak hanya lingkungan fisik yang bersih, akan
tetapi juga lingkungan sosialnya juga harus harmonis dan
kondusif, sehingga perilaku sehat dapat tumbuh dengan baik.
b. Pendidikan kesehatan (Health Education), dilakukan untuk
menanamkan kebiasaan hidup sehat agar dapat bertanggung
jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungannya serta
ikut aktif dalam usaha0usaha kesehatan.
c. Pemeliharaan dan pelayanan kesehatan di sekolah, penyuluhan
kesehatan juga dapat dijadikan salah satu cara untuk
mempromosikan kesehatan di sekolah.
3. Promosi kesehatan di Tempat Kerja
Promosi Kesehatan di tempat kerja diartikan oleh Li dan Cox
sebagai kesempatan pembelajaran terencana yang ditujukan kepada
masyarakat di tempat kerja dan dirancang untuk
memfasilitasi pengambilan keputusan dan memelihara kesehatan yang
optimal. Pengimplementasian dari promosi kesehatan ini dapat
dilakukan dengan:
a. Pemberian informasi, misalnya dengan membuat media cetak
atau menyelenggarakan pameran kesehatan di tempat kerja.
  b. Penjajakan risiko kesehatan, pelaksanaannya berupa
pemeriksaan kesehatan secara rutin.
c. Pemberian resep, misalnya dengan melakukan pelayanan
konseling bagi pekerja agar mampu berperilaku sehat.
d. Membuat system dan lingkungan yang mendukung.
4. Promosi kesehatan di rumah sakit
Pelaksanaan promosi kesehatan di rumah sakit dilakukan dalam
rangka membantu orang sakit atau pasien dan keluarganya agar
mereka dapat mengatasi masalah kesehatannya, khususnya
mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. Promosi kesehatan di
rumah sakit sebaiknya harus menciptakan kesan rumah sakit tersebut
menjadi tempat yang menyenagkan, tempat untuk beramah tamah, dan
sebagainya.

d. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi pada promosi kesehatan pada dasarnya memiliki
kesamaan dengan tahap evaluasi pada proses keperawatan secara umum.
Didalam tahapan evaluasi hal penting yang harus diperhatikan adalah
standar ukuran yang digunakan untuk dijadikan suatu pedoman evaluasi.
Standar ini diperoleh dari tujuan dan hasil yang diharapkan diadakannya
suatu kegiatan tersebut. Kedua standar ini selalu dirumuskan ketika
kegiatan ataupun tindakan keperawatan belum diberikan. Selain itu, dalam
tahapan evaluasi juga dilakukan pengkajian lagi yang lebih dipusatkan
pada pengkajian objektif dan subjektif klien atau objek kegiatan setelah
dilakukan tindakan promosi kesehatan. Tujuan evaluasi diantarnya adalah
sebagai berikut:
Tujuan umum :
1. Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
2. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Tujuan khusus :
1. Mengakhiri rencana tindakan program promosi kesehatan
2. Menyatakan apakah tujuan program promosi kesehatan telah tercapai
atau belum
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan terkait program promosi
4. Memodifikasi rencana tindakan promosi
5. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan promosi kesehatan belum
tercapai.
Standar evaluasi pada promosi kesehatan yang mencakup tujuan
serta hasil yang diharapakan selalu dibuat berdasarkan latar belakang
kegiatan. Tujuan dari kegiatan promosi kesehatan selalu ditetapkan
berdasarkan apayang hendak dicapai dengan kegiatan promosi kesehatan.
Hal ini menjadi penting karena segala tujuan dari kegiatan promosi
kesehatan memiliki aspek yang sangat penting dari suatu kegiatan promosi
kesehatan. Tahapan evaluasi dalam kegiatan promosi kesehatan dapat
dilakukan dalam berbagai tinjauan. Hal ini meliputi :
a. Evaluasi terhadap input
Tahap evaluasi promosi kesehatan dalam hal ini mencakup
evaluasi terhadap segala input untuk mendukung terlaksananya
kegiatan promosi kesehatan. Evaluasi pada komponen input
sangat penting karena input itu sendiri mencakup:
 jumlah ketersediaan sumber daya manusia sebagai
pelaksana kegiatan promosi kesehatan
 banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk
mempersiapkan atau melaksanakan kegiatan
 banyaknya materi dan juga uang yang digunakan
untuk mendanai kegiatan. Segala komponen input
tersebut dapat diibaratkan sebagai bahan bakar dalam
kegiatan. Oleh karena itu evaluasi pada aspek ini
sangat perlu karena baik buruknya suatu kegiatan
promosi kesehatan sangat ditentukan seberapa besar
input yang ada.
 b. Evaluasi terhadap proses
Evaluasi terhadap proses penyelenggaraan promosi kesehatan
meliputi:
 Seberapa banyak orang yang memiliki komitmen tinggi untuk
melakukan kegiatan promosi kesehatan
 Teori dan konsep dalam pemberian promosi kesehatan
 Dimana kegiatan promosi kesehatan dan dilakukan dan
sasarannya
 Media dalam pemberian promosi kesehatan
Evaluasi terhadap proses akan memberikan manfaat yang besar
dalam promosi kesehatan. Evaluasi ini akan memperlihatkan
bagaimana berjalannya proses promosi kesehatan dari awal
hingga akhir. Dari evaluasi ini diharapkan akan diketahui sejauh
mana keberhasilan dan kendala dalam suatu kegiatan promosi
kesehatan.
c. Evaluasi terhadap hasil dari kegiatan
Evaluasi terhhadap hasil dari suatu kegiatan promosi
kesehatan lebih dipusatkan pada pengamatan pada obkjek
kegiatan. Dalam hal ini, evaluasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa berhasilkah promosi kesehatan terhadap pengetahuan,
tingkah laku, dan sikap klien dalam menjalankan pola hidup
sehat. Evaluasi hasil juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengetahui seberapa jauh tujuan diadakannnya promosi
kesehatan dapat tercapai.
d. Impact evaluation
Evaluasi terhadap dampak kegiatan promosi kesehatan
meliputi melakukan pengkajian terhadap seberapa berhasilkah
penyelenggara promosi kesehatan mempengaruhi klien. Selain
itu, dengan evaluasi terhadap dampak kegiatan promosi
kesehatan kita akan mengetahui seberapa besar dampak suatu
kegiatan dilakukan. Selain itu tindakan evaluasi dapat dilakuak
melalui 2 cara yaitu:
1. Evaluasi formatif
 Hasil observasi dan analisa promotor terhadap respon
segera pada saat / setelah dilakukan tindakan
keperawatan atau promosi kesehatan
 Ditulis pada catatan perawatan Contoh: membantu
pasien dudukajarkan klien pencucian tangan yang benar
dan latihan senam hamil.
2. Evaluasi Sumatif
 Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa
status kesehatan sesuai waktu pada tujuan
 Ditulis pada catatan perkembangan Dari evaluasi
kegiatan atau tindakan evaluasi yang dilakukan baik
formati maupun sumatif.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut
dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; artinya proses pemberdayaan
tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan
semua komponen masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan diselenggarakan
melalui proses : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dimana
disetiap proses tersebut menentukan berjalannya suatu promosi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai