Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI PANTI WERDHA

MAJAPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO

The Effect Of Gym Brain On Cognitive Functions In Old In The Majapahit Nursing Home Mojokerto
District

Maria Suci Lestari*), Lilik Ma’rifatul Azizah**), Etik Khusniyati***)


STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto

ABSTRAK

Salah satu masalah kesehatan yang sering kali muncul pada penduduk lansia adalah penurunan
fungsi kognitif. Upaya untuk meningkatkan fungsi kognitif lansia salah satunnya adalah brain gym. Brain
gym dengan latihan edu K atau pelatihan dan kinesis (gerakan) seluruh otak melalui pembaruan pola gerakan
tertentu untuk membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya terhambat atau tertutup. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui pengaruh brain gym terhadap fungsi kognitif lansia. Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah eksperimental jenis pra eksperimental dengan pendekatan pretest-post test one group
design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang mengalami penurunan fungsi kognitif di
Panti Werdha Majapahit Kabupaten Mojokerto pada bulan Juli 2018 sebanyak 22 orang. Teknik sampling
penelitian ini adalah purposive sampling. Besar sampel 13 orang. Variabel independen adalah brain gym
sedangkan fungsi kognitif sebagai variabel dependen. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner MMSE
dan SOP brain gym. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hampir seluruh responden mengalami gangguan kognitif ringan sebelum melakukan brain gym
sejumlah 11 orang (84,6%), dan sebagian besar responden mengalami gangguan kognitif ringan sesudah
melakukan brain gym sejumlah 7 orang (53,8%). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan ρ value = 0,046<α
sehingga H1 diterima, artinya ada pengaruh yang lemah dari brain gym terhadap fungsi kognitif lansia di
Panti Werdha Majapahit Kabupaten Mojokerto. Gerakan brain gym akan merangsang bagian-bagian otak
untuk meregenerasi kembali fungsi-fungsi otak yang mengalami penurunan, karena dengan brain gym maka
aliran darah yang menuju ke otak akan semakin lancar dan memenuhi kebutuhan sel otak untuk dapat
berfungsi dengan baik.

Kata Kunci: brain gym, fungsi kognitif, lansia

ABSTRACT

One health problem that often arises in the old population is a decline in cognitive function. Efforts
to improve cognitive function in the old are brain exercises. Brain gym with edu K exercises or training and
kinesis (movement) throughout the brain through renewal of certain motion patterns to open previously
obstructed or closed parts of the brain. The purpose of this study was to determine the effect of brain
gymnastics on improving cognitive function of old. The design used in this research is experimental pra
experimental type with pretest-post test one group design approach. The population in this study were all old
people who decreased cognitive function in the Majapahit Nursing Home Mojokerto District in July 2018 as
many as 22 people. The sampling technique of this research is purposive sampling. The sample size were 13
persons. Independent variable was brain gym while the cognitive function as dependent variable. The
instrument used is MMSE questionnaire and brain gymnast SOP. Data analysis using Wilcoxon Test. The
results showed that almost all respondents experienced a probable cognitive impairment before doing brain
gym in a number of 11 people (86%), and most respondents experienced probable cognitive impairment after
a brain gym of 7 people (53.8%). Wilcoxon signed rank test results interpreted ρ value = 0.046<α, so H1
accepted, meaning there was a weak influence of brain gymnastics on old cognitive function in the
Majapahit Nursing Home. Movement of brain gymnastics will stimulate parts of the brain to regenerate the
brain functions that have decreased, because with brain gymnastics then the blood flow to the brain will be
more fluent and meet the needs of brain cells to function properly.

Keywords: brain gym, cognitive function, old

1
PENDAHULUAN 2018 pada 10 lansia dengan cara wawancara,
Penurunan fungsi kognitif pada lansia dapat diketahui bahwa 2 lansia (20%) tidak mengingat
meliputi berbagai aspek yaitu orientasi, registrasi, hari, tanggal, dan tahun saat ini, 5 orang (50%)
atensi dan kalkulasi, memori dan juga bahasa. tidak dapat menghitung pengurangan secara
Salah satu masalah kesehatan yang sering kali mundur, tidak dapat mengulang 3 benda yang
muncul pada penduduk lansia adalah penurunan disebutkan oleh peneliti setelah dialihkan
fungsi kognitif, fungsi kognitif ini didapatkan pembicaraannya, dan 3 orang (30%) masih dapat
melalui interaksi antara lingkungan formal yaitu mengingat hari, tanggal, bulan dan tahun, dapat
pendidikan serta lingkungan non formal yang di menghitung pengurangan mundur, dan dapat
dapatkan dari kehidupan sehari-hari (Ramadian, mengulang 3 benda yang disebutkan oleh peneliti
2012). Penurunan ini dapat mengakibatkan dengan tepat. Hal ini menunjukkan bahwa banyak
masalah antara lain memori panjang dan proses ditemukan lansia yang mengalami kemunduran
informasi, dalam memori panjang lansia akan fungsi kognitif.
kesulitan dalam mengungkapkan kembali Hasil penelitian yang dilakukan oleh
informasi baru atau cerita maupun kejadian yang Guslinda dkk, tahun 2013 di UPT Panti sosial
tidak begitu menarik perhatiannya (Dalton, 2008). tresna werdha sabai nan aluh padang sebanyak 24
Fungsi kognitif adalah suatu kegiatan mental yang orang. Di dapatkan subjek penelitian pada
dimiliki manusia yang diantaranya adalah kelompok eksperimen sebelum di perlakukan
perhatian, persepsi, proses berpikir, pengetahuan brain gym, 12 responden, lebih dari separoh
dan memori. Fungsi kognitif yang merupakan (58,3%) responden mengalami penurunan fungsi
salah satu fungsi otak, memiliki area sebesar 75% kognitif dengan kategori ringan di UPT Panti
di otak, terutama di bagian korteks otak (Saladin, Sosial Tresna Werdha abai Nan Aluih Sicincin
2007). Padang Pariaman. fungsi kognitif lansia
Berdasarkan hasil penelitian yang di kelompok intervensi sebelum diberikan senam
lakukan oleh Tria Coresa 2017, dapat disimpulkan otak adalah 21,67 dengan standar deviasi 3,869
bahwa hasil pemeriksaan MMSE pad lansia di Sesudah senam otak rata-rata fungsi kognitif
Unit Rehabilitas sosial Pucang Gading Semarang lansia adalah 25,63 dengan standar deviasi 2,250.
sebagian besar dengan hasil Ringan atau Hasil uji statistik (P-value < 0,05), maka dapat
kemungkinan gangguan kognitif yakni 60,9%, dan disimpulkan ada peningkatan fungsi kognitif
22% terganggu (Coresa, 2017). Di Kota Manado secara bermakna pada lansia kelompok intervensi
telah dilakukan beberapa penelitian mengenai setelah diberikan senam otak sebesar 84,54%
fungsi kognitif pada lansia. Pada salah satu dari fungsi kognitif awal.
penelitian sekitar lebih dari setengah dari total Gangguan fungsi kognitif merupakan
sampel mengalami gangguan fungsi kognitif, di respon maladaptif yang ditandai oleh
mana umur dan pendidikan berpengaruh pada terganggunya daya ingat, disorientasi, inkoheren,
fungsi kognitif (Martono H, Pranarka, 2010). dan sukar berpikir logis. Gangguan kognitif erat
Dari data yang di ambil dari WHO, 2014 kaitannya dengan gangguan atau kerusakan pada
Jumlah orang-orang dengan demensia Penyakit daerah korteks. Masalah akibat gangguan kognitif
otak generatif ditandai dengan progresifke antara lain: penurunan kemampuan konsentrasi
hilangan atau penurunan memori dan kemampuan (misalnya pertanyaan harus diulang); proses pikir
kognitif lainnya – adalah meningkat di sebagian yang tidak tertata (misalnya tidak relevan atau
besar negara. Pada tahun 2014, prevalensi inkoheren); menurunnya tingkat kesadaran;
demensia di Dunia diperkirakan - dari lima gangguan persepsi (ilusi, halusinasi); gangguan
perwakilan pusat - menjadi 5,1% (528/10276) dan tidur, tidur berjalan dan insomnia atau ngantuk
23,3% (96/412) di antaranya masing lebih tua dari pada siang hari; meningkat atau menurunnya
64 tahun dan 84 tahun. Perkiraan jumlah penderita aktivitas psikomotor; disorienasi tempat, waktu,
demensia meningkat dari 3,68 juta di tahun 1990 orang; gangguan daya ingat, tidak dapat
menjadi 9,19 juta di tahun 2010. Badan Pusat mengingat hal baru misalnya nama beberapa
Statistik Republik Indonesia mencatat Indonesia benda setelah beberapa menit (Kushartanti,
memiliki jumlah penduduk lansia pada tahun Yuwono, dan Lauder, 2005; Issealbacher, et al,
2008, 2009 dan 2012 mencapai di atas 7% dari 2006; Ganong, 2012).
keseluruhan penduduk. Berdasarkan wilayah di Senam otak dapat mengaktifkan otak pada
Indonesia, penduduk lansia pada tahun 2012 di tiga dimensi, yakni lateralis-komunikasi,
provinsi Jawa Timur salah satunya mencapai pemokusan, pemahaman, dan pemusatan-
10,40%. (Kementerian Kesehatan RI, 2013). pengaturan. Bnyak manfaat yang dapat di peroleh
Hasil studi pendahuluan di UPT Panti dengan melakukan senam otak. Gerakan-gerakan
Werdha Majapahit pada tanggal 23 November ringan dengan permainan, melalui olah tangan dan
2
kaki dapat memberikan rangsangan atau stimulus HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
otak. Gerakan yang menghasilkan stimulus itulah
yang dpat meningkatkan kemampuan kognitif 1. Data Umum Responden
(kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, persepsi, Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
belajar, memori, pemecahan masalah, dan Karakteristik Lansia di UPT Panti
kreativitas), serta menyelaraskan kemampuan Werdha Majapahit Kabupaten
beraktivitas dan berpikir pada saat yang Mojokerto tahun 2018
bersamaan. Selain itu, senam otak juga mampu Karaktertistik Frekuensi Persentase (%)
meningkatkan keseimbangan hormonisasi antara Umur (n=13)
kontrol emosi dan logika, mengoptimalkan fungsi 60-64 tahun 3 23,1
kinerja panca indra, menjaga kelenturan dan 65-69 tahun 6 46,2
keseimbangan tubuh. (Muhammad,2013). 70-74 tahun 4 30,7
Salah satu cara untuk meningkatkan fungsi
kognitif pada lansia yaitu Brain Gym. Brain Gym Jenis Kelamin (n=13)
tidak saja akan memperlancar aliran darah dan Laki-laki 6 46,2
oksigen ke otak, tetapi juga merangsang kedua Perempuan 7 53,8
belahan otak untuk bekerja (Tammase, 2009).
Brain Gym adalah kegiatan yang bertujuan untuk Pendidikan Terakhir (n=13)
mempertahankan kesehatan otak dengan gerakan SD-SMP 10 76,9
sederhana (Hyatt, 2007). SMA 3 23,1
Berdasarkan latar belakang masalah diatas Perguruan Tinggi 0 0
peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih Sumber: Data primer penelitian tahun 2018
jauh mengenai pengaruh Brain Gym terhadap Pada tabel 1 diinterpretasikan bahwa
perubahan fungsi hampir setengah responden berumur 65-69 tahun
sejumlah 6 orang (46,2%), sebagian besar
METODE PENELITIAN responden adalah perempuan sejumlah 7 orang
(53,8%), hampir seluruh responden berpendidikan
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini dasar (SD-SMP) sejumlah 10 orang (76,9%).
adalah eksperimental jenis pra eksperimental 2. Data Khusus
dengan pendekatan pretest-post test one group Tabel 2 Perubahan Fungsi Kognitif
design. Populasi dalam penelitian ini adalah Berdasarkan Nilai MMSE
semua lansia yang mengalami penurunan fungsi Sebelum dan Sesudah Brain
kognitif di Panti Werdha Majapahit Kabupaten Gym Pada Lansia di UPT Panti
Mojokerto pada bulan Juli 2018 sebanyak 22 Werdha Majapahit Kabupaten
orang. Teknik sampling penelitian ini adalah Mojokerto tahun 2018
purposive sampling. Kriteria inklusi dalam Sebelum Sesudah
penelitian ini meliputi bersedia diteliti, lansia No Pertanyaan ∑ Mean ∑ Mean
dengan usia elderly 60-74 tahun, berada di tempat Skor Skor Skor Skor
saat penelitian , mampu berkomunikasi, 1 Menyebutkan dengan benar
hari, tanggal, bulan, tahun, 50 3,8 51 3,5
sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitiaan ini musim
adalah lansia yang mengalami sakit (hipertensi 2 Dimana kita sekarang 50 3,8 50 2,9
sistolik >180 mmhg, diastolik >120mmhg,demam, 3 Menyebutkan 3 objek 20 1,5 21 1,9
pusing), lansia yang bedrest, lansia yang 4 Menghitung 34 2,6 34 3,1
5 Mengulang 3 objek yang
mengalami penurunan kesadaran , tidak mengikuti disebutkan sebelumnya
23 1,2 25 1,9
brain gym sampai akhir, dan lansia yang tidak 6 Menyebutkan nama benda
kooperatif. Besar sampel 13 orang. Variabel 15 1,2 15 1,1
yang ditunjukkan
independen adalah brain gym sedangkan fungsi 7 Mengulang rangkaian kata 13 1,0 13 1,0
kognitif sebagai variabel dependen. Instrumen 8 Mengikuti perintah 18 1,4 18 1,6
9 Membaca dan melakukan
yang digunakan adalah kuesioner MMSE dan perintah
13 1,0 13 1,0
SOP brain gym. Analisis data menggunakan Uji 10 Menulis kalimat secara
12 0,9 12 0,9
Wilcoxon Signed Rank. spontan
11 Meniru gambar 11 0,8 11 0,8

3
Tabel 3 Pengaruh Brain gym Terhadap beberapa fungsi pengaturan otak menurun,
Fungsi Kognitif Lansia di UPT seperti fungsi mengingat, belajar tentang
Panti Werdha Majapahit Kabupaten sesuatu, persepsi terhadap objek tertentu,
Mojokerto tahun 2018 pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-
Fungsi Kognitif
Sebelum Sesudah lain sehingga menyebabkan reaksi dan
f % f % perilaku menjadi lambat. Reaksi yang lambat
Tidak ada gangguan kognitif 0 0 4 30,8
Gangguan kognitif ringan 11 84,6 7 53,8
ini membuat resonden tidak dapat menjawab
Gangguan kognitif berat 2 15,4 2 15,4 kuesioner dalam MMSE dengan cepat dan
Jumlah 13 100 13 100 tepat sesuai dengan petunjuk yang ada dalam
pvalue= 0,046 α = 0,05 Z = -2,000 kuesioner tersebut, seperti menyebutkan 3
Sumber: Data primer penelitian tahun 2018 benda dengan waktu masing-masing 1 detik,
Pada tabel 3 diinterpretasikan bahwa karena adanya penurunan fungsi mengingat,
hampir seluruh responden mengalami maka responden lebih lambat dalam merespon
gangguan kognitif ringan sebelum melakukan dan memberikan jawaban.
brain gym sejumlah 11 orang (84,6%), dan Hasil penelitian tentang fungsi
sebagian besar responden mengalami kognitif lansia dipengaruhi oleh beberapa
gangguan kognitif ringan sesudah melakukan faktor. Faktor pertama yang mempengaruhi
brain gym sejumlah 7 orang (53,8%) . fungsi kognitif adalah usia. Hasil penelitian
Hasil uji Wilcoxon diinterpretasikan menunjukkan bahwa hampir setengah
hasil ρ value = 0,046, sehingga H0 ditolak responden berumur 65-69 tahun sejumlah 6
dan H1 diterima, artinya ada pengaruh brain orang (46,2%). Usia yang semakin tua
gym terhadap fungsi kognitif lansia di UPT menyebabkan perubahan pada struktur otak,
Panti Werdha Majapahit Kabupaten diantaranya otak menjadi atrofi dan beratnya
Mojokerto tahun 2018 dengan positive rank menurun 10-20%, perubahan biokimiawi pada
sejumlah 4 orang dan ties (tetap) sejumlah 9 susunan saraf pusat, sehingga terjadi
orang. gangguan pada hubungan sinapsis dan daya
hantar impuls antar sel saraf (Nugroho, 2014).
PEMBAHASAN Mongisidi (2013) mengemukakan bahwa
1. Fungsi kognitif lansia sebelum melakukan individu dengan kategori usia old age (lebih
brain gym di UPT Panti Werdha Majapahit dari 60 tahun) rata-rata memiliki presentasi
Kabupaten Mojokerto tahun 2018 fungsi kognitif tidak tidak ada gangguan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kognitif. Menurut peneliti, responden tidak
hampir seluruh responden mengalami mengalami perubahan fungsi kognitif secara
gangguan kognitif ringan sebelum melakukan drastis setelah melakukan brain gym, karena
brain gym sejumlah 11 orang (84,6%). umur responden sudah tua sehingga lebih
Penurunan fungsi kognitif pada lansia dapat banyak yang mengalami gangguan fungsi
meliputi berbagai aspek yaitu orientasi, kognitif ringan. Responden yang mengalam
registrasi, atensi dan kalkulasi, memori dan gangguan fungsi kognitif berat terjadi pada
juga bahasa. Salah satu masalah kesehatan responden dengan umur yang sangat tua,
yang sering kali muncul pada penduduk lansia sedangkan responden yang tidak mengalami
adalah penurunan fungsi kognitif, fungsi gangguan fungsi kognitif setelah melakukan
kognitif ini didapatkan melalui interaksi brain gym karena umur responden yang masih
antara lingkungan formal yaitu pendidikan tergolong umur pertengahan, sehingga
serta lingkungan non formal yang di dapatkan penurunan fungsi otak tidak separah umur tua
dari kehidupan sehari-hari (Ramadian, 2012). atau sangat tua.
Ada beberapa faktor penting yang memiliki Faktor kedua yang mempengaruhi
efek penting terhadap fungsi kognitif seperti fungsi kognitif adalah jenis kelamin. Hasil
status kesehatan, umur, jenis kelamin, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
pendidikan (Muhammad, 2013; Nugroho, responden adalah perempuan sejumlah 7
2014; Ardi, 2011). orang (53,8%). Perempuan tampaknya lebih
Responden mengalami gangguan berisiko mengalami penurunan kognitif
kognitif ringan disebabkan karena semakin dibandingkan laki-laki ketika memasuki usia
tua seseorang, maka akan terjadi penurunan lanjut. Hal tersebut disebabkan karena
fungsi tubuh, termasuk fungsi otak dimana perbedaan anatomis maupun fisiologis,
otak merupakan organ yang berperan penting dimana secara fisik laki-laki memiilki struktur
dalam fungsi kognitif manusia. Penurunan tubuh yang lebih besar daripada perempuan
fungsi otak pada lansia ini menyebabkan (Kartinah, Komariyah, & Giriwijoyo, 2006).
4
Pada pemeriksaan fungsi kognitif, sebagian akan mendapatkan manfaat berupa lancarnya
besar (65%) lansia perempuan mengalami sirkulasi darah ke arah otak dan merangsang
penurunan fungsi kognitif (Fadhia, Ulfiana, & kerja otak untuk mengoptimalkan fungsi otak
Ismono, 2012). Menurut peneliti, sesuai sebagai pusat fungsi kognitif. Brain gym akan
dengan teori di atas bahwa lansia perempuan memberikan manfaat yang signifikan apabila
cenderung mengalami penurunan fungsi dilakukan secara rutin dan kontinyu karena
kognitif. Hal ini disebabkan karena pada saat metode non farmakologi memberikan efek
lansia, perempuan sudah mengalami jika dilakukan dalam jangka waktu yang
penurunan level estrogen yang berfungsi panjang, oleh sebab itu, responden yang
sebagai hormon protektif dan berperan dalam mengalami peningkatan hanya 4 orang.
fungsi memori dan mengoptimalkan kerja Peningkatan skor MMSE secara umum terjadi
hipokampus sebagai pusat fungsi kognitif. pada pertanyaan menyebutkan hari, tanggal,
Faktor ketiga yang mempengaruhi bulan, tahun, dan musim, dimana kita
fungsi kognitif adalah pendidikan. Hasil sekarang, menyebutkan 3 objek, menyebutkan
penelitian menunjukkan bahwa hampir kembali 3 benda, sedangkan skor yang tidak
seluruh responden berpendidikan dasar (SD- mengalami peningkatan adalah dimana kita
SMP) sejumlah 10 orang (76,9%). Fungsi berada, mengurangi 7 angka dari angka 100,
kognitif pada kelompok dengan status mengulang rangkaian kata, meminta
pendidikan rendah cenderung memiliki fungsi responden untuk melakukan 3 perintah
kognitif lebih buruk dibandingkan kelompok sekaligus, membaca dan melakukan perintah,
dengan status pendidikan yang tinggi. menulis kalimat secara spontan, dan
Mongisidi (2013) mengemukakan bahwa latar menirukan gambar.
belakang pendidikan secara signifikan 3. Pengaruh Brain gym Terhadap Fungsi
berpengaruh terhadap fungsi kognitif, dimana Kognitif Lansia di UPT Panti Werdha
sampel yang memiliki latar belakang Majapahit Kabupaten Mojokerto tahun
pendidikan lebih dari sembilan tahun atau 2018
lebih dari pendidikan dasar (SMA, diploma Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ataupun sarjana) memiliki hasil fungsi hampir seluruh responden mengalami
kognitif tergolong tidak ada gangguan gangguan kognitif ringan sebelum melakukan
kognitif. Menurut peneliti, responden brain gym sejumlah 11 orang (84,6%), dan
berpendidikan dasar sehingga stimulus- sebagian besar responden mengalami
stimulus kognitif lebih sedikit apabila gangguan kognitif ringan sesudah melakukan
dibandingkan dengan responden yang brain gym sejumlah 7 orang (53,8%). Hasil uji
mempunyai pendidikan tinggi, sehingga Wilcoxon diinterpretasikan hasil ρ value =
gangguan kognitif berat lebih cenderung 0,046, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,
dialami oleh responden dengan pendidikan artinya ada pengaruh brain gym terhadap
yang rendah. fungsi kognitif lansia di UPT Panti Werdha
2. Fungsi Kognitif Lansia Sesudah Majapahit Kabupaten Mojokerto tahun 2018
Melakukan Brain gym di UPT Panti dengan positive rank sejumlah 4 orang dan
Werdha Majapahit Kabupaten Mojokerto ties (tetap) sejumlah 9 orang.
tahun 2018 Brain gym dapat mengaktifkan otak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tiga dimensi, yakni lateralis-komunikasi,
sebagian besar responden mengalami pemokusan, pemahaman, dan pemusatan-
gangguan kognitif ringan sesudah melakukan pengaturan. Bnyak manfaat yang dapat di
brain gym sejumlah 7 orang (53,8%). peroleh dengan melakukan brain gym.
Salah satu cara untuk meningkatkan Gerakan-gerakan ringan dengan permainan,
fungsi kognitif pada lansia yaitu Brain gym. melalui olah tangan dan kaki dapat
Brain gym tidak saja akan memperlancar memberikan rangsangan atau stimulus otak.
aliran darah dan oksigen ke otak, tetapi juga Gerakan yang menghasilkan stimulus itulah
merangsang kedua belahan otak untuk bekerja yang dpat meningkatkan kemampuan kognitif
(Tammase, 2009). Brain gym adalah kegiatan (kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan,
yang bertujuan untuk mempertahankan persepsi, belajar, memori, pemecahan
kesehatan otak dengan gerakan sederhana masalah, dan kreativitas), serta menyelaraskan
(Hyatt, 2007). kemampuan beraktivitas dan berpikir pada
Responden yang mengalami saat yang bersamaan. Selain itu, brain gym
peningkatan fungsi kognitif disebabkan juga mampu meningkatkan keseimbangan
karena dengan melakukan brain gym, lansia hormonisasi antara kontrol emosi dan logika,
5
mengoptimalkan fungsi kinerja panca indra, tahun 2018 karena hanya 4 dari 13 lansia yang
menjaga kelenturan dan keseimbangan tubuh mengalami peningkatan fungsi kognitif.
(Muhammad, 2013).
Hal ini didukung oleh hasil penelitian SARAN
yang dilakukan oleh Yuliati dan Hidayah 1. Bagi Lanjut Usia
(2013) tentang pengaruh senam otak terhadap Melakukan senam otak setidaknya 3 kali
fungsi kognitif pada lansia di RT 03 RW 01 dalam seminggu secara rutin untuk
Kelurahan Tandes menunjukkan bahwa ada meningkatkan fungsi kognitif yang telah
pengaruh senam otak terhadap fungsi kognitif mengalami penurunan.
pada lansia. 2. Bagi Petugas Kesehatan
Responden dapat mengalami Diharapkan untuk mengajarkan lansia
peningkatan skor MMSE (positive rank) melakukan olah raga senam otak guna
meskipun secara kategorikal tetap dalam satu meningkatkan fungsi kognitif lansia secara
kategori yang sama. Hal ini disebabkan rutin 3 kali dalam seminggu.
karena brain gym melatih otak lansia untuk 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
berkonsentrasi agar dapat melakukan gerakan Melakukan pengembangan penelitian
brain gym yang dilakukan, dengan demikian selanjutnya dalam mengatasi masalah –
akan merangsang bagian-bagian otak untuk masalah yang menyangkut kesehatan lansia
meregenerasi kembali fungsi-fungsi otak yang dan dapat bermanfaat bagi pengembangan
mengalami penurunan, karena dengan brain ilmu keperawatan seperti tentang metode lain
gym maka aliran darah yang menuju ke otak untuk meningkatkan fungsi kognitif lansia dan
akan semakin lancar dan memenuhi dilakukan dalam waktu yang lebih lama.
kebutuhan sel otak untuk dapat berfungsi
dengan baik. Hal ini dapat dialami oleh DAFTAR PUSTAKA
responden yang melakukan brain gym dengan
konsentrasi dan sering dipraktekkan di rumah Badan Pusat Statistik, 2010 (Departemen
sehingga dapat memberikan efek peningkatan Kesehatan Republik Indonesia, 2008).
fungsi kognitif meski hanya sedikit.
Responden yang tidak mengalami Coresa, T. 2017. Gambaran Fungsi Kognitif Pada
peningkatan fungsi kognitif (ties) sebanyak 9 Lansia Di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang
orang disebabkan karena fungsi kognitif Gading Semarang. ISSN Online : 2540-
dibentuk dalam waktu yang lama sehingga 8844 eprints.undip.ac.id/44892/ diakses
tidak dapat diubah dengan cepat hanya dalam pada tanggal 28 Februari 2018.
waktu 3 hari. Hal ini disebabkan karena selain
waktu pelaksanaan yang singkat, dan juga Dalton, K. (2008). The Premenstrual Syndrome
tidak dapat mengikuti gerakan senam dengan and Progesterone Therapy,2 nd edition,
baik, karena gerakan brain gym tidak mudah Depkes, RI. 2013. Riset Keperawatan Dasar.
dilakukan. Senam ini hanya dilakukan Jakarta: Badan Penelitian dn
sebanyak 3 kali dalam 3 hari sehingga Pengembangan Kementrian Kesehatan RI
peningkatan skor MMSE tidak terlalu drastis,
hanya meningkat 1 atau 2 poin saja, sehingga Fadhia,Ulfiana E, Ismono S.2012.Hubungan
beberapa responden tetap dalam kategori yang Fungsi Kognitif dengan Kemandirian
sama seperti mengalami gangguan kognitif dalam. Melakukan Activitiesof Daily Living
ringan. (ADL) pada Lansia diUPT PSLU
Pasuruan. UniversitasAirlangga;
SIMPULAN
1. Hampir seluruh lansia di Panti Werdha Ganong, W. F. 2009. Buku Ajar Fisiologi
Majapahit Kabupaten Mojokerto tahun 2018 Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC.
sebelum melakukan senam otak mengalami
gangguan kognitif ringan. Isselbacher, Kurt J et al. (1999). Prinsip Prinsip
2. Sebagian besar lansia di Panti Werdha Penyakit Dalam. Jakarta EGC.
Majapahit Kabupaten Mojokerto tahun 2018
Kushartanti, Untung Yuwono, Multamia RMT
sesudah melakukan senam otak mengalami
Lauder. 2011. Pesona Bahasa. Langkah
gangguan kognitif ringan.
Awal Memahami Linguistik (Jakarta: PT
3. Terdapat pengaruh yang lemah dari senam
Gramedia Pustaka Utama,
otak terhadap fungsi kognitif lansia di Panti
Werdha Majapahit Kabupaten Mojokerto
6
Muhammad, As’Adi. 2011. Dasyatnya Senam Ramadian, DA. 2012. Gambaran Fungsi Kognitif
Otak. Yogyakarta: DIVA Press. Pada Lansia Di Tiga Yayasan Manula Di
Kecamatan Kawangkoan.
Muhammad, AS;Adi. 2013. Tutorial Senam Otak https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclini
untuk Umum. Yogyakarta: Flashback c/article/viewFile/3288/2843 diakses pada
tanggal 28 Februari 2018
Nugroho 2014.. Keperawatan Gerontik. Buku
Kedokteran EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai