Anda di halaman 1dari 10

RANGKAIAN DC

3
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan bahan konduktor dan isolator.
2. Menyelidiki pengaruh saklar terhadap rangkaian tertutup.
3. Menyelidiki keadaan lampu yang diserikan dalam rangkaian tertutup.
4. Menyelidiki keadaan lampu yang paralel dalam rangkaian tertutup.
5. Menyelidiki keadaan lampu seri dan paralel dalam rangkaian tertutup.

B. ALAT DAN BAHAN


Alat virtual laboratorium:
1. Pc/notebook/laptop
2. Laptop dengan program java dan software baterai dan resistor dalam
rangkaian Virtual Lab :
C. TEORI DASAR
1. Rangkaian DC
Arus listrik searah adalah arus listrik yang nilainya harga positif atau harga
negatif saja. Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (direct current).
Sesuai dengan namanya listrik arus searah mengalir kesuatu jurusan saja dalam
keadaan kawat penghantar yaitu dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-).
Penerapan arus listrik searah dapat dilihat didalam rangkaian seri dan rangkaian
seri dan rangkaian paralel. Selain itu, dalam penerapan hukum kirchoff pada suatu
rangkaian juga terhadap arus listrik searah (Saleh. 2010: 81)
Arus listrik merupakan jumlah muatan yang mengalir melalui penampang
penghantar tiap satuan waktu. Arus lisrik yang mengalir hanya kesatu arah
dinamakan dengan arus listrik searah (DC). Pada suatu rangkaian listrik dapat
mengalirkan arus jika berada dalam rangkaian tertutup yang artinya semua jalur
yang terhubung dari semua kutub sumber tegangan sampai dengan komponen
yang dipakai misalkan lampu saling tehubung satu sama lain dengan suatu kawat
penghantar arus listrik. Jika ada salah satu penghantar yang terlepas atau putus
maka arus listrik tidak akan mengalir atau dengan kata lain arusnya akan terputus.
Sehingga tidak akan ada aliran arus listrik dari sumber tegangan maka rangkaian

LISTRIK DAN MAGNET 16


tersebut dinamakan rangkaian terbuka. Biasanya untuk membuka dan menutup
rangkaian listrik digunakan sebuah saklar arus listrik yang berfungsi untuk
menyambung dan memutus aliran arus listrik dalam sebuah rangkaian listrik.
Untuk menghasilkan arus listrik searah dapat digunakan sumber tegangan
arus searah (DC) sumber tegangan DC dapat diperoleh melalui beberapa cara
yaitu:
1) Elemen-elemen elekronika
2) Generator arus searah
3) Termo elemen
(Halliday, 1994: 53-54)
Bahan-bahan berdasarkan kemampuan menghantarkan listriknya, dibagi
dalam tiga kelompok, yakni:
a. Konduktor

Konduktor dalam rekayasa elektronik adalah zat yang dapat melakukan


arus listrik, baik dalam bentuk padat, cair atau gas. Karena itu, konduktif itu
disebut konduktor. Konduktor memiliki sensitivitas kecil.
Secara umum, logam konduktif, emas, perak, tembaga, aluminium, seng,
besi baris memiliki sensitivitas yang lebih besar. Jadi, emas adalah konduktor
yang sangat baik, tetapi karena sangat mahal, secara ekonomi tembaga dan
aluminium yang paling banyak digunakan.
b. Isolator
Isolator listrik adalah bahan yang tidak dapat atau zat untuk mentransfer
muatan listrik. Dalam bahan isolasi terikat erat electron valensi dalam atom.
Bahan-bahan ini digunakan dalam perangkat elektronik sebagai isolator atau
menghambat aliran arus listrik. Isolator juga berguna sebagai beban atau pemisah
antara konduktor tanpa membuat arus yang mengalir keluar atau hanya antara
konduktor. Istilah ini juga digunakan untuk nama alat yang digunakan untuk
mendukung kabel transmisi listrik pada uang-uang listrik. Beberapa bahan isolator
diantaranya kaca, kertas, plastic, kayu, dan lain-lain. Plastik atau karet dipilih
sebagai isolator kabel karena lebih mudah dibentuk atau diproses sementara masih
bisa memblokir aliran listrik ditegangan menengah atau ratusan, mungkin ribuan
volt
LISTRIK DAN MAGNET 17
c. Semikonduktor

Semikonduktor adalah zat yang memiliki konduktivitas listrik di antara


konduktivitas tinggi konduktor dan konduktivitas rendah isolator. Semikonduktor
yang paling berguna memiliki sifat konduktif yang berubah di bawah kondisi
yang berbeda, seperti ketika zat terkena medan listrik atau perubahan suhu.
Konfigurasi yang dirancang khusus dari bahan semikonduktor memungkinkan
penciptaan transistor dan komponen elektronik lainnya yang berguna yang
membentuk dasar elektronik modern (Ramadhani, 1993: 33-34).

2. Jenis- jenis rangkaian Listrik


a. Rangkaian Seri
Rangkain seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
sejajar. Jumlah hambatan total rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan tiap
–tiap komponen. Rangkaian paralel adalah suatu rangkaian listrik, dimana semua
input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain
tersususun paralel (Zemansky. 2001: 112).
Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
sejajar (seri). Baterai didalam umumnya disusun secara rangkaian seri.
Rs = R1+R2+……………+Rseri (1)

Beda potensial atau tegangan total (Vtotal) dari rangkaian seri adalah hasil
jumlah antara beda potensial pada tiap resistor. Semua pernyataan ini dapat
dirumuskan menjadi :

(2)

Gambar 1.Rangkaian Seri Pada Resistor

LISTRIK DAN MAGNET 18


Gambar 2.Rangkaian Seri Pada Lampu

Jumlah hambatan total rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan tiap-
tiap komponen seri (Sutrisno, 1986: 82-84).

b. Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, arus listrik dari baterai dapat melalui setiap sutu
rangkaian dimana ada beberapa jalan berbeda yang dapat dialiri arus disebut
rangkaian paralel. Sedangkan, hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari
hambatan tiap-tiap komponen listriknya. Semuanya dapat ditulis dalam bentuk
rumus matematis:
V= V1 = V2 =V3 (3a)
I = I1 = I2 = I3 (3b)

= = = (4)

1) Kelebihan menggunakan rangkaian paralel :


Apabila saklar dimatikan, maka tidak semua komponen mati kecuali
komponen yang dihubungkan dengan saklar yang dimatikan, misalnya lampu.
Selain itu, jika ada salah satu cabang atau komponen listrik yang putus atau rusak,
maka komponen yang lain tetap berfungsi. Sebab masih ada cabang lain yang
dapat dialiri arus listrik dan komponen yang tidak rusak itu masih mempunyai
hubungan dengan kedua kutub sumber tegangan.
2) Kelemahan menggunakan rangkaian paralel :

LISTRIK DAN MAGNET 19


Dibutuhkan lebih banyak kabel atau penghantar listrik untuk menyusun
seluruh rangkaian.

Gambar 3. Rangkaian Paralel Lampu

Gambar 4. Rangkaian Paralel Pada Baterai

Dalam sebuah rangkaian paralel, kebaikan resistansi total adalah sama


dengan jumlah kebalikan tiap resistansi rangkaian paralel adalah salah satu
rangkaian listrik yang disusun berderet (parallel) lampu yang dipasang dirumah
umumnya (Sutrisno, 1986: 82-84).

Gambar 5.Resistor Dalam Sambungan Paralel


       Pada rangkaian paralel arus yang melalui setiap resistor tak perlu sama.
Tetapi selisih potensial di antara terminal-terminal setiap resistor harus sama dan
sebanding dengan Vab. Arus dalam ketiga resistor itu I1, I2, I3, maka dari I = V/R

(5)

LISTRIK DAN MAGNET 20


Umumnya, arus yang melalui setiap resistor berbeda. Karena muatan tidak
terakumulasi atau terkuras ke luar dari titik a, maka arus total I harus sama dengan
jumlah ketiga arus dalam resistor itu :

(6a)
Atau

     (6b)
Tetapi menurut definisi dari hambatan ekuivalen Rek, I/ Vab = 1/ Rek, maka

(6c)
Untuk sebarang banyaknya resistor paralel, kebalikan hambatan ekuivalen
sama dengan jumlah kebalikan-kebalikan dari hambatan-hambatan individunya.
Hambatan ekuivalen itu selalu lebih kecil daripada hambatan individu.
Resistor-resistor paralel ditambahkan secara terbalik karena arus dalam
setiap resistor sebanding dengan tegangan bersama yang melewati resistor-resistor
itu dan berbanding terbalik dengan setiap hambatan. Kapasitor-kapasitor paralel
ditambahkan secara langsung karena muatan pada setiap kapasitor sebanding
dengan tegangan bersama yang melewati kapasitor-kapasitor itu dan berbanding
langsung dengan kapasitansi setiap kapasitor. Untuk kasus khusus dua resistor
paralel,

(7)
Karena Vab = I1R1  = I2R2, maka didapat

     = (8)

LISTRIK DAN MAGNET 21


Ini memperlihatkan bahwa arus yang diangkut oleh dua resistor paralel
berbanding terbalik dengan hambatannya. Lebih banyak arus yang melalui
lintasan yang hambatannya paling kecil (Young,dkk. 2001: 63-64)

D. PROSEDUR KERJA
1. Proses persiapan pratikum
a. Menyiapkan perangkat komputer beserta inerlab Rangkain DC yang
sudah diinstal.

b. Menghidupkan komputer dan membuka aplikasi inerleb Rangkaian


DC

2. Menentukan bahan konduktor dan isolator.


a. Merakit baterai, bola lampu, dan saklar dengan di sambungkan
menggunakan kawat yang diperlukan dan ditambahkan beberapa bahan
isolator dan konduktor
b. Memilih bahan yang ditentukan jenisnya (konduktor/ isolator) seperti
uang kertas, klip kertas, uang logam, penghapus, pensil secara
bergantian.
c. Setelah di rangkain dengan bahan- bahan tersebut, tutup saklar.
d. Mengamati yang terjadi pada lampu (menyala/ padam).

e. Memasukkan data hasil pengmatan pada tabel 1.

3. Menyelidiki pengaruh saklar terhadap rangkaian tertutup.


a. Merangkai batrai, sakalar, dan bola lampu dan disambungkan
menggunakan kawat ketiga komponen tersebut
b. Mengamati keadaan lampu saat saklat terbuka
c. Mengamati keadaan lampu saat saklat tertutup

d. Memasukan data pada tabel 2, apakah keadaan lampu menyala atau


tidak menyala.

4. Menyelidiki keadaan lampu yang di serikan dalam rangkaian tertutup.

LISTRIK DAN MAGNET 22


a. Merangkai komponen saklar, baterai, 3 buah lampu yang diserikan dan
dihubungkan menggunakan kawat sehingga membentuk rangakain seri
dan keadaan saklar tertutup
b. Memvariasikan nilai tegangan sumber dan nilai hambatan pada setiap
lampu.
c. Maka di dapatkan nilai tegangan dan kuat arus pada setiap lampu dan
mengamati keadaan lampu (redup, sedang, terang).
d. Melakukan percobaan sebanyak 10 kali percobaan.

e. Mencatat hasil pengamatan pada tabel 3.

5. Menyelidiki keadaan lampu yang paralel dalam rangkaian tertutup.


a. Merangkai rangkaian baterai, saklar, dan 3 bola lampu yang disusun
paralel, dan di hubungkan menggunakan kawat sehingga
membentukrangkaian paralel
b. Dengan keaadaan saklar tertutup, memvariasikan nilai tegangan
sumbernya.
c. Pada setiap lampu, Menentukan nilai hambatan nya.
d. Maka di dapatkan nilai tegangan dan kuat arus pada setiap lampu, dan
mengamati keadaan 3 lampu tersebut
e. Melakukan 5 kali percobaan
f. Mencatat hasil pengamatan pada tabel 4.
6. Menyelidiki keadaan lampu seri dan paralel dalam rangkaian tertutup.
a. Merangkai rangkaian baterai, saklar, dan lampu 1 dan lampu 2 di
serikan dan lampu ketiga di paralelkan, dan di hubungkan
menggunakan kawat sehingga membentuk rangkaian seri dan paralel
b. Dengan keaadaan saklar tertutup, variasikan nilai tegangan sumbernya.
c. Pada setiap lampu, Menentukan nilai hambatan nya.
d. Maka di dapatkan nilai tegangan dan kuat arus pada setiap lampu, dan
mengamati keadaan 3 lampu tersebut
e. Melakukan 5 kali percobaan

f. Mencatat hasil pengamatan pada tabel 5.

LISTRIK DAN MAGNET 23


E. TABELDATA
Tabel 1. Menentukan bahan konduktor dan isolator

No Bahan Menyala/tidak menyala


1 Uang Kertas
2 Klip kertas
3 Uang Logam
4 Penghapus
5 Pensil

Tabel 2. Menyelidiki pengaruh saklar terhadap rangkaian tertutup.

No Keadaan Saklar Keadaan Lampu


1 Tertutup
2 Terbuka

Tabel 3. Menyelidiki keadaan lampu yang diserikan dalam rangkaian tertutup

Lampu 1 Lampu 2 Lampu 3


Vu
NO R V I R V I R V I
(Volt) Keadaan Keadaan Keadaan
(Ω) (Volt) (Ampere) (Ω) (Volt) (Ampere) (Ω) (Volt) (Ampere)

1 10

2 20

3 30

4 40

5 50

Tabel 4. Menyelidiki keadaan lampu yang paralel dalam rangkaian tertutup


Lampu 1 Lampu 2 Lampu 3
Vu
NO R V I R V I R V I
(Volt) Keadaan Keadaan Keadaan
(Ω) (Volt) (Ampere) (Ω) (Volt) (Ampere) (Ω) (Volt) (Ampere)

1 10

2 20

3 30

LISTRIK DAN MAGNET 24


4 40

5 50

Tabel 5. Menyelidiki keadaan lampu seri dan paralel dalam rangkaian tertutup
Lampu 1 paralel lampu 2 dan 3 di serikan
Lampu 1 Lampu 2 Lampu 3
Vu
NO R V I R V I R V I
(Volt) Keadaan Keadaan Keadaan
(Ω) (Volt) (Ampere) (Ω) (Volt) (Ampere) (Ω) (Volt) (Ampere)

1 10

2 20

3 30

4 40

5 50

*Keterangan : AT = Agak Terang ST = Sedikit Terang

AR = Agak Redup T = Terang

R = Redup

DAFTAR PUSTAKA

Halliday. 1994. Fisika untuk Mahasiswa. Bandung: ITB.


Ramadhani. 1993. Listrik dan Magnet. Jakarta: Erlangga.
Saleh, muh. 2010. Dasar-Dasar Elektronika. Erlangga : Jakarta
Sutrisno. 1986. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Young, dkk. 2001. Fisika Universitas. Erlangga Jakarta.
Zemansky and Sears. 2001. Fisika Universitas. Erlangga : Jakarta

LISTRIK DAN MAGNET 25

Anda mungkin juga menyukai