Anda di halaman 1dari 5

SUCTION

a. Pengertian
Suction atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas
sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara
mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri (Timby,
2009).
b. Diagnosa keperawatan prosedur suction
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan kemampuan batuk
lemah.
b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan sekret
oral yang berlebihan.
c. Gangguan pola napas berhubungan dengan penumpukan sekret.
c. Prinsip
Prinsip Suction (4 A)
1. Aseptik : Segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan
infeksi.
2. Asianotik : Tindakan yang tidak boleh menimbulkan sianosis.
3. Afektif : Tindakan yang dilandaskan gaya atau makna yang menunjukan perasaan
dan emosi.
4. Atraumatik : Tindakan yang mencegah terjadinya trauma
d. Komplikasi
a. Hipoksia
b. Trauma jaringan
c. Meningkatkan resiko infeksi
d. Stimulasi vagal dan bronkospasm
e. Kriteria
a. Kelengkapan alat penghisap lender dengan ukuran slang yang tepat
b. Menggunakan satu selang penghisap lendir steril untuk satu klien
c. Menggunkan slang penghisap lendir yang lembut
d. Penghisapan dilakukan dengan gerakan memutar dan intermitten
e. Observasi tanda-tanda vital
f. Indikasi
1. Klien mampu batuk secara efektif tetapi tidak mampu membersihkan sekret
dengan mengeluarkan atau menelan.
2. Ada atau tidaknya secret yang menyumbat jalan nafas, dengan ditandai terdengar
suara pada jalan nafas, hasil auskultasi yaitu ditemukannya suara crakels atau
ronchi, kelelahan pada pasien. Nadi dan laju pernafasan meningkat, ditemukannya
mucus pada alat bantu nafas.
3. Klien yang kurang responsive atau koma yang memerlukan pembuangan secret
oral
g. Prosedur Pelaksanaan
Persiapan Alat :
1. Alat Nonsteril
a. Alat penghisap lendir (suction) dengan botol berisi larutan desinfektan. Misal :
Lysol 2%
b. 2 kom kecil tertutup : 1 kom kecil tertutup berisi aquades/NaCl 09% dan 1 kom
kecil tertup berisi larutan desinfektan (savlon)
c. Tongue spatel bila perlu
d. Kertas tissue
d. Kantong balutan kotor
e. Plester dan gunting
f. 1 botol NaCl 0,9%
g. Nierbeken/bengkok
h. Oksigen
i. Stetoskop
j. Jellly

2. Alat Steril :
a. Keteter penghisap (suction) steril.
- Anak usia 2-5 tahun : 6-8F

- Usia sekolah 6-10 tahun : 8-10F


- Remaja-Dewasa : 10-16F

b. Pinset Steril
c. Kasa steril
d. Sarung tangan/handscoon steril
Persiapan Pasien dan Lingkungan :
1. Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Menjaga privasi pasien

Pelaksanaan :
1. Jelaskan prosedur yang akan di laksanakan
2. Cuci tangan
3. Atur posisi Klien
- Klien sadar : posisi semi fowler kepala miring ke satu sisi (oral suction) dan
posisi fowler dengan leher ekstensi (nasal suction)
- Klien tidak sadar baringkan klien dengan posisi lateral menghadap pelaksana
tindakan (oral/nasal suction)
4. Meletakkan nierbeken di dekat pasien
5. Gunakan sarung tangan
6. Hubungkan kateter penghisap dengan slang alat penghisap
7. Mesin penghisap dihidupkan. Atur daya hisap sesuai kebutuhan pasien, yaitu 110-
150 mmHg untuk orang dewasa, 95-110 mmHg untuk anak-anak dan 50-85 mmHg
untuk bayi
8. Lakukan penghisapan lendir dengan memasukkan kateter penghisap ke dalam kom
berisi savlon baru kamudian ke kom berisi aquadest atau NaCl 0,9% untuk
mempertahankan kesterilan
9. Lakukan hiperoksigenasi 100% dengan resuscitator bag (jika ETT)
10. Masukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak menghisap
11. Tarik dengan memutar kateter penghisap 10-15 detik
12. Bilas kateter dengan savlon setelah itu bilas dengan aquades atau NaCl 0.9%
13. Lakukan penghisapan antara penghisapan pertama dengan berikutnya, minta pasien
untuk bernapas dalam dan batuk. Apabila pasien mengalami distres pernapasan,
biarkan istirahat 20-30 detik sebelum melakukan penghisapan berikutnya
14. Setelah selesai, dokumentasikan kegiatan (catat sputum : banyaknya, kekentalan,
warna) hasil dari auskultasi dan respon pasien terhadap prosedur yang dilakukan
15. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Evaluasi hasil yang di dapat :


1. Klien yang mempertahankan frekuensi pernapasan normal
2. Jalan napas dengan klien yang tidak dapat batuk dengan adekuat bersih dari sekret
3. Meningkatnya suara napas
4. Menurunnya Peak Inspiratory Pressure, menurunnya ketegangan saluran pernapasan,
meningkatnya dinamik campliance paru, meningkatnya tidal volume.
5. Adanya peningkatan dari nilai arterial bloodgas, atau saturasi oksigen yang bisa
dipantau dengan pulse oxymeter.
6. Hilangnya sekret pulmonal.
DAFTAR PUSTAKA

Ely, Achmad dkk. 2011. Penuntun Praktikum Keterampilan Kritis II untuk Mahasiswa D-3
Keperawatan. Maluku : Salemba Medika
https://www.scribd.com/document/371213774/Makalah-suction
Timby, B. K. (2009). Fundamental Nursing Skills and Concepts. Philadelphia: Lippincot
William & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai