PENDAHULUAN
1
Lukman Nadjamuddin, Satu Kota Empat Zaman: Donggala Pada Masa Tradisional Hingga
Terbentuknya Kabupaten, (Yogyakarta : Penerbit Ombak, 2016), h
Page | 1
BAB II
PEMBAHASAN
Kelebihan dari sejarah lokal tradisional sendiri yaitu memiliki sifat lokalitas
yang mudah dipahami, meliputi asal mula suatu lokalitas tertentu yang disertai
dengan kisah-kisah yang dialami oleh suatu lokalitas atau etnik tertentu pada masa
lampau dengan ditandai beberapa hal yang khas. Naskah yang ditulis berdasarkan
faktor budaya masyarakat yang merupakan hasil tradisi suatu masyarakat. Sejarah
lokal tradisional masih tetap bertahan hingga saat ini, bahkan bukan saja sebagai
warisan masa lampau akan tetapi isinya masih dipercaya sebagai gambaran
sejarah masa lampau , sehingga sejarah lokal tradisional bersifat fungsional dalam
jangka waktu yang panjang dan bahkan seumur hidup dalam kelompok tersebut.
Page | 2
individu dalam masyarakat tradisional ini tidak terlalu dipentingkan. Selain itu
dalam menulis sejarah lokal tradisional harus menggunakan sikap kritis yang
tinggi, karena pada umunya naskahnya tidak diatur secara ilmiah dan tidak jarang
bercampur dengan mitos dan realitas juga sumber-sumber datanya sulit untuk
ditelusuri kembali dan bahkan sulit untuk dibuktikan. Sejarah lokal tradisonal
yang awalnya muncul adalah babad, hikayat, tambo, Lontara, dan sebagainya.
Sejarah lokal edukatif Inspiratif, adalah jenis sejarah lokal yang disusun dalam
rangka mengembangkan kecintaan Sejarah Lingkunagnnya, yang menjadi pangkal
bagi timbulnya kesadaran (kesadaran lingkungan dalam rangka kesadaran sejaran
nasional). Menyusun sejarah Lokal seperti kata Edikatif dan Inspiratif, yang
sering diangap merupakan aspek penting dalam mempelajari sejarah. Menyadari
guna edukatif dari sejarah sebagai makna gambaran peristiwa masa lampau yang
penuh arti. Sedangkan kata inspiratif mengandung makna yang hampir sama
dengan edukatifr hanya disini yang lebih ditekankan adalah “daya gugah” yang
ditimbulkan oleh usaha mempelajari sejarah itu. Jadi kedua kata itu menunjukan
semangat yang bisa dikembangkan dalam sejarah.Biasanya Lembaga pendidikan
atau badan pemerintah daerah yang menggunakan Tipe ini sebagai upaya
pembangunan, khususnya pembangunan mental masyarakat dan pembanguna fisik
karena apabila mental berhasil memudahkan bagi pemerintah setempat untuk
memotifasi masyarakat untuk berpartisifasi dalam pembangunan fisik. Biasanaya
dilakukan oleh para sejarawam non-profrsional seperti guru-guru, khususnya guru
Sejarah.
Tipe Sejarah Lokal Educatif Inspiratif, tipe ini menimbulkan inspirasi yang lebih
baik, nilai-nilai dalam kehidupan, pengaman (institusi, peristiwa yang sifatnya
membanggakan daerah).
Page | 3
Sejarah lokal edukatif inspiratif : contohnya Jurnal yang diterbitkan oleh
masyarakat profesi atau perguruan tinggi dapat dimanfaatkan untuk peningkatan
kompetensi dan profesionalisme.
Sebagian besar tulisan dari sejarah Lokal kolonial adalah tulisan-tulisan dari
pejabat-pejabat kolonial di daerah-daerah. Laporanya bisa berupa memori serah
jabatan, atau laporan khusus kepada pemerintah pusan Batavia tentang suatu
perkembangan khusus di daerah kekuasaan pejabat yang bersangkutan. Mengenai
tulisan-tulisan sejarah lokal Kolonial bisa dikemukakan beberapa sifatnya yang
menarik. Pada umumnya kelihatan ada usaha untuk mengemukakan data yang
cermat meskipun dengansendirinya dak unsur subjektivitas atas dasar adanya
kepentingan kolonial yang mendasari berbagai macam tulisan itu.
Sejarah Lokal Kritis Dan Analisis, adalah tipe penulisan sejarah yang
bersifat akademik atau penulisannya menggunakan sudut pandang ilmu
metodologi sejarah. Yang berarti dalam tahap pembuatannya mulai dari, Adalah
sejarah lokal yang bersifat uraiannya maupun pembahasannya telah menggunakan
pendekatan Metodologis sejarah yang bersifat ketat. Mulai dari pemilihan obyek
studi, langkah-langkah atau proses kerja samapai kepada penulisan laporan.
Sejarah lokal kritis analitis berarti penyusunan penulisan sejarah atau
historiografi dengan menggunakan metodologi sejarah. Pelaksanaan penelitiannya
umumnya ditangani oleh sejarawan Profesional. Profesionalisme ini ditentukan
oleh latar belakang pendidikan formal ke sejaranya dan keterampilan dilapangan
Page | 4
yang dikembangkan. Hal kedua yang ditekankan adalah pendidikan formal
kesejateraan dan jaminan bagi pencapaian hasil yang diharapkan.
Ada empat corak penulisan dalam sejarah lokal kritis analitis yaitu :
Contoh dari penulisan Sejarah Lokal Tradisional terdapat dalam buku Suaib
Djafar yang berjudul Kerajaan dan Dewan adat ditanah Kaili. Buku ini
menjelaskan sistem pemerintahan adat yang ada di Kerajaan Palu dan sekitarnya,
seperti tata pemerintahan adat, Dewan adat, ekonomi dan sosial yang ada di
Lembah Palu dan sekitarnya, hingga tatacara perkawinan dan hutang-piutang.
Sejarah Dilentatis,
Berdasarkan kesimpulan dari pengertian diatas, maka salah satu contoh tulisan
dari Tipe Sejarah Lokal Dilentatis adalah Orang Kaili Gelisah karya Jamrin
abubakar. Dibuku ini to
Sejarah Kolonial
Contoh dari penulisan Sejarah Lokal Tradisional yaitu History of Java karya
Thomas Stamford Raffles. Raffles pertanian, kependudukan, bahasa, adat
menuliskan Penduduk, Budaya, agama, dan kebudayaan Pulau Jawa dengan
sangat tradisional dan konsep kolonial nya sangat terasa dalam membaca buku ini.
Page | 5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Page | 6
DAFTAR PUSTAKA
Lukman Nadjamuddin, dkk. 2016. Satu Kota Empat Zaman: Donggala Pada Masa
Tradisional Hingga Terbentuknya Kabupaten. Yogyakarta : Ombak.
https://www.academia.edu/5706884/Sejarah-Lokal-Tradisional
Diakses pada 15 Februari 2020 Pukul 23.55 WITA.
Page | 7